PENGEMBANGAN PARIWISATA
BERKELANJUTAN :
Keterlibatan Masyarakat & Peran
Pemimpin Lokal di Kampung Sawinggrai
Kabupaten Raja Ampat
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Studi Pembangunan untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh :
Danny Erlis Waimbo NPM : 092009106
Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“TAKUT AKAN TUHAN ADALAH PERMULAAN
PENGETAHUAN”
(AMSAL 1 : 7 a)
&
“SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI
DALAM DIA YANG MEMBERIKAN
KEKUATAN KEPADA KU
”
(Filipi 4 : 13)
Tesis ini, kupersembahkan kepada :
Istriku Tercinta dan Tersayang
:
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya,
Nama : Danny Erlis Waimbo
NPM : 092009106
Alamat : Jl. Pertanian, Lembah Hijau Wosi Manokwari
PAPUA BARAT
Instansi Asal : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Papua – Manokwari - Jl. Gunung Salju
dengan ini menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, tesis dengan judul: PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN: Keterlibatan Masyarakat & Peran Pemimpin
Lokal di Kampung Sawinggrai Kabupaten Raja Ampat adalah asli
dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik (master), baik di Universitas Kristen Satya Wacana, maupun di perguruan tinggi lain;
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan Pembimbing;
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat pendapat yang telah diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dan dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul tulisan aslinya serta tahun publikasinya, dan dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya dan kalau kemudian ternyata ada penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar dan ijazah yang telah diperoleh dengan karya ini serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di universitas ini.
Salatiga, 14 Agustus 2012 Yang membuat pernyataan,
i
SARIPATI
Pariwisata oleh pemerintah Raja Ampat dijadikan sebagai sektor unggulan bersama-sama dengan sektor perikanan dan kelautan. Perkembangan sektor pariwisata yang sudah mendunia, berimbas pada perkembangan pembangunan daerah kepulauan ini. Kehadiran wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alamnya, secara bersamaan diikuti dengan perkembangan industri pariwisata yang didominasi oleh sektor swasta (investor). Kehadiran para para investor inilah yang kemudian membuat masyarakat lokal di Raja Ampat perlahan tetapi pasti, mulai terpinggirkan. Selain itu jika pariwisata Raja Ampat di komersialkan terus menerus, diprediksikan pariwisata Raja Ampat akan sama dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia yang akan mengalami degradasi lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut berbagai upaya dilakukan agar pengembangan pariwisata dapat tetap dipertahankan. Salah satu konsep yang kemudian diadopsi untuk mengatasi hal tersebut yaitu konsep
sustainable tourism development.
Konsep ini menjadi relevan jika semua stakeholder bersama-sama memposisikan diri dalam kapasitasnya masing-masing untuk dapat mengimplementasikannya. Akhir-akhir ini berbagai negara mulai sadar bahwa krisis lingkungan global dapat diatasi, melalui pengembangan pariwisata yang berbasis komunitas (community base tourism). Masyarakat lokal sebagai komponen utama dan aktor utama dalam pembangunan sudah selayaknya diprioritaskan dan dilibatkan dalam pengembangan pariwisata itu sendiri. Oleh sebab itu penelitian ini menjadi relevan untuk melihat bagaimana pengalaman masyarakat lokal dengan pendekatan kelokalan - kearifan lokal (local wisdom) dan menggunakan pengetahuan lokal (local knowledge) - dalam menjaga kondisi lingkungan di kampungnya dalam rangka pengembangan pariwisata berkelanjutan.
ii
sebagai suatu temuan empirik yang bisa diadopsi sebagai kajian-kajian
kebijakan, khususnya menyangkut pengembangan pariwisata
berkelanjutan aras komunitas.
Dari hasil penelitian tentang pengembangan pariwisata berbasis komunitas di kampung Sawinggrai, menunjukkan bahwa, ada nilai positif yang bisa diperoleh atau dipelajari dari masyarakat lokal, yang kalau dengan jeli dan serius diadopsi oleh pemerintah daerah untuk dikembangkan sebagai titik awal dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Raja Ampat. Nilai-nilai tersebut bisa terlihat sebagai berikut, antara lain : pertama, perkembangan pariwisata di kampung ini, bisa ada seperti saat ini, bukan atas inisiatif pemerintah daerah, melainkan berkat upaya dan kerja keras dari komunitas lokal masyarakat yang memulainya dengan berbagai upaya kelestarian lingkungan. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan suatu destinasi pariwisata, tidak (selalu) dibutuhkan suatu program yang muluk-muluk oleh pemerintah daerah, melainkan pemerintah daerah harus lebih jeli melihat keunikan dan kekhasan komunitas masyarakat dalam menjaga lingkungan dan menjalani aktivitas budayanya.
Ada upaya anggota masyarakat dengan memanfaatkan
pengetahuan lokal (local knowledge) dan kearifan lokal (local wisdom) yang dimilikinya untuk menjaga dan mengembangkan sektor pariwisata. Ini menjadi penting untuk dilestarikan dan dikembangkan, karena masyarakat lokal dalam komunitasnya lebih mengetahui kondisi dan keadaan daerahnya, dibandingkan dengan orang lain atau pihak lain di luar komunitasnya. Oleh sebab itu, dalam membuat kebijakan atau melakukan sesuatu kebijakan, diharapkan agar tetap memperhatikan dan melibatkan anggota komunitas masyarakat di level apapun. Dalam kerangka itulah, maka dibutuhkan peran pemimpin lokal (local leader) yang lebih bijaksana dan lebih mengetahui kondisi dan seluk beluk realita komunitasnya. Kehadiran dan peran pemimpin lokal dalam komunitasnya, bisa dijadikan sebagai figur dalam menjalankan aktivitas pariwisata, dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas anugerah serta berkat yang berkelimpahan, dari awal studi hingga penulisan tesis ini dapat selesai. Tesis yang ditulis ini berjudul “Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan ; Keterlibatan Masyarakat & Peran Pemimpin Lokal di Kampung Sawinggrai Kabupaten Raja Ampat.
Tesis ini dibuat sebagai sebuah karya tulis yang disusun oleh penulis dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademis untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si), pada Program Pasca Sarjana Magister Studi Pembangunan (PPs MSP) Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tesis ini sering diperhadapkan dengan berbagai persoalan, tetapi penulis bersyukur memiliki keluarga, saudara dan para sahabat yang selalu memberikan dorongan dan bantuan, baik dalam bentuk doa, pikiran, tenaga, kritik dan saran juga pengertian dan perhatian. Hal ini membuat penulis menjadi semangat, serta belajar melatih kesabaran, ketekunan, dan berusaha dengan segala kemampuan yang ada demi penyelesaian tesis ini.
Menyadari akan semua itu, maka penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada yang terkasih: Pertama tama dan terutama kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Pemimpin yang selalu menyertai dan melindungi penulis dalam suka dan duka, karena berkat pimpinanNya lah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Terimah kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. John A. Titaley, STh, Th.D., selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana, yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di UKSW. Ungkapan yang sama pula, disampaikan kepada Bapak Prof. DR. Ir. Kutut Suwondo, M.S., selaku Direktur Program Pasca Sarjana sekaligus sebagai Ketua Program Studi Magister Studi Pembangunan, yang telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis selama menempuh studi pada program Magister studi pembangunan.
iv
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Papua (Bapak Ir. Achmad Rohani, MS (sebelumnya) dan Dekan saat ini Bapak Ir. Viktor E. Fere, M.Nat.Res.Ec) di Manokwari, yang telah memberikan kesempatan (Tugas Belajar) kepada penulis untuk melanjutkan studi dan mengembangkan diri di kampus Humaniora UKSW tercinta. Kepada Pemerintah Daerah Provinsi Papua (Dinas Pendidikan), tak lupa penulis sampaikan terima kasih untuk dukungan dananya.Walaupun jumlahnya terbatas, namun penulis mengucap syukur untuk berkat tersebut.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Titi Susilowati Prabawa, S.Pd, MA, Ph.D selaku dosen pembimbing dalam penulisan tesis ini yang telah memberikan arahan, bimbingan, koreksi serta motivasi dalam penulisan tesis ini hingga pada tahap penyelesaain akhir dalam penulisan ini. Untuk Tante Titi – sapaan akrab penulis terhadap beliau (Ibu Titi) – yang dengan segenap ketulusan hati dan keramahannya yang khas selalu memotivasi dan memberikan dukungan kepada penulis selama proses penulisan tulisan ini. Penulis sadari bahwa penulis menjadi salah satu mahasiswa yang termaksud beruntung dibimbingnya. Selain itu rampungnya tulisan ini tidak terlepas dari masukan-masukan yang brilian dari Pa Ten, - sapaan dari Bapak Marthen L. Ndoen, SE., MA., Ph.D – yang selalu dengan setia dan terbuka berdiskusi baik di kampun maupun di kediaman mereka. Untuk itu itulah penulis sampaikan terima kasih buat Om Ten dan Tante Titi Ndoen beserta adik-adik.
Selanjutnya dengan penuh rasa hormat, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Pamerdi Giri Wiloso., M.A., Ph.D., dan Bapak Prapto Yuwono, S.E., M.E. yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji dalam ujian tesis. Kepada Pa Prapto, makasih juga atas motivasi dan masukan-masukan yang diberikan selama berstudi teristimewa memotifasi untuk terus menulis karya ilmiah, maupun pada saat penulisan tesis ini.
v administrasi Program Studi Magister Studi Pembagunan yang telah sangat banyak membatu dalam segala hal. Dan petugas perpustakaan yang telah dengan baik hati memberikan informasi tentang studi, pelayanan sampai penulisan tesis ini selesai. Secara khusus untuk Mba Ayu, maksih yah, karena selama ini dengan sabar membantu dan memberikan support semangat untuk menyelesaikan tulisan tesis ini. Untuk Mba Raras, makasih juga, sudah membantu mengedit tata letak tulisan ini.
Kepada Pemerintah Daerah Raja Ampat, dalam hal ini, Bapak Bupati beserta kepala SKPD terkait, penulis sampaikan terima kasih karena bisa memberikan ijin untuk meneliti dan melakukan aktivitas lainnya di kabupaten ini. Khususnya kepada masyarakat di Kampung Sawinggrai (kepala kampung dan warga kampung), terima kasih karena dari kalianlah penulis mendapat pelajaran berharga. Kepada Bapak Yesaya Mayor dan keluarga, beserta adik terkasih Faure Sauyai beserta para sumber informan yang telah menerima dan membagikan informasi dalam rangka mendukung proses penelitian dalam rangka penulisan tulisan ini. Terima kasih tak terhingga penulis sampaikan atas dukungan semua hal sehingga aktivitas penelitian di kampung Sawinggrai dapat berjalan dengan baik.
Kepada keluarga bapak Hanok Hamadi-Urbinas di perumaha 100 Waisai, terima kasih atas kesediaannya menerima penulis tinggal selama di Waisai dan memfasilitasi peneliti berjumpa dengan bapak Sekda. Selain itu, buat saudaraku Esrom Mamoribo, S.Sos thanks untuk kendaraan roda duanya, dan kebaikannya telah memfasilitasi penulis selama di Waisai. Tak lupa saudariku Neli, Sadik Mayor, Agus Maksum, Hugo Mambraku, SE, dan saudara Briptu Pol. Randongkir dan saudara Charles Imbir, ST dalam kapasitasnya sebagai aktivis LSM dan Anggota legislative (DPRD) yang telah membantu dalam kapasitas mereka dalam membantu penulis selama di Raja Ampat.
Tidak ketinggalan teman-teman, saudara-saudara yang turut
-vi
teman seangkatan MSP 2009, antara lain : Mr. Dominggus “Belo” Lamberto, M.Si di Dili Timur Leste, Pak Onast Hia, M.Si di Nias Sumut, Mr. Vino, M.Si di UNTL Dili Timor Leste, adik Paul Mabel, M.Si dan istri, adik mas bro Danang, M.Si, Edo Binter, Yustisia, M.Si, Rangga, Widya, ade dosen Ricard Ardi Mayopi, M.Si dan Bapak AKBP Drs. Rumadi (alm), beserta dengan teman-teman, saudara-saaudaraku keluarga besar mahasiswa Program Pascasarjana Studi Pembangunan UKSW. Teman-teman yang baik, terima kasih untuk kebersamaannya yang membangun.
Saudara-saudara Mahasiswa Papua di Salatiga, yang
terhimpun dalam HIMPPAR dengan “kepala sukunya” Adik To
Moresbi Koreri Sawor. Selain itu, buat adik andalan Yoseb “Yobo” Boari, SE, broh Rofin, S.Pd, Hans Doirebo, ST, Maikel Weyai, SE, MM, Amsal Ilindamon, S.Sos, M.Si, dan Costan Mnsen, S.Si. Selain
itu buat Mas bro Danang, S.Si, M.Si dan nyong “sinama” Dani
Latuperissa, S.Si, makasih yah.., karena kita sudah begadang sampai pagi untuk siapkan materi presentasinya dan untuk dik mas Danang,
maturnuwunsanget (makasih) untuk edit foto-fotonya. Kepada bung Frits Banunaek, Eli Kudubun, S.Sos., M.Si, Adrian Sakeon, SH dan Yesaya Sandang, SH., MH serta adik terkasih Erik Sabuna, SH dan Egi di Yogyakarta (danke untuk diskusi-diskusinya).
Tidak ketinggalan buat abang-abang terkasih, Kakak Pdt. Izak Lattu, S.Si Teol., MA, Ph.D (Cand) dan keluarga di Berkley California USA, yang walaupun jauh tetapi dengan setia berdoa dan menghubungi penulis di Salatiga via telepon untuk memberikan
support. Buat kak Neil Rupidara, SE, M.Sc, Ph.D, Kak Ferry Karwur, M.Sc, Ph.D, Kak Jubar, M.Sc, Ph.D (cand), Kak Dr. Darma Palakahelu, serta Om Roy Siahanenia, M.Si dan kolega-kolega lainnya. Saudara-saudaraku thanks untuk semua kebaikan kalian. Serta buat teman-teman, adik-adik para penghuni asrama mahasiswa UKSW di Jalan Kartini No. 11 A. Terima kasih buat persaudaraan yang hangat dan penuh kasih.
vii
(Bapak Isak Maker dan Mama Corina Bonggoibo) di Biak, serta kakak adik (Wempi Maker beserta Istri di Tembagapura dan Biak, Adik Lettu Pas Julius. D Waimbo dan keluarga di Jakarta, adik Adriana Z. Waimbo di Jayapura, adik Sersan Karbol Daanlius D. Waimbo di AAU Yogyakarta, adik Binsos K. Maker di Biak, adik Janri. D.M. Waimbo dan si bungsu Dankeri N. Waimbo di Jayapura) beserta ketiga keponakan (Insoraki Ch. Maker di Biak, Sophia Waimbo di Jakarta dan D.J. Junior Waimbo di Jayapura). Dan kepada semua keluarga besar Waimbo – khususnya keluarga bapak Yahya Waimbo dan kedua mama, sera kakak - Atha, Mia, Tom dan Sem - dan keponakan-keponakan terkasih) dan tak terlupakan buat Tete (Opa) Daan Waimbo dan Nene (Oma) di kampung Randawaya dan Nene (Oma) Sarce Worumi-Ruamba di Sorong dan Keluarga besar Maker dan Bonggoibo di Biak (Wardo, Parai). Ijinkanlah pada kesempatan ini, penulis sampaikan terima kasih atas segala dukungan yang kalian berikan.
Dan yang teristimewa buat istriku tercinta, Lusinda Patrisia Maker, S.IP yang dengan setia memberikan semangat dan senantiasa berdoa selalu, memberikan dukungannya, dalam segala hal teristimewa cinta dan kasih sayangnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Salatiga. Untuk dialah tesis ini, kupersembahkan special buat istriku tercinta.
Akhirnya, penulis menyadari akan kekurangan dalam penulisan tesis ini, maka kritik dan saran membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Salatiga, 14 Agustus 2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
SARIPATI ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
Bab Satu Pendahuluan ... 1
Organisasi Penulisan ... 9
Bab Dua Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan dan Pariwisata Berbasis Masyarakat ... 11
Pengantar ... 11
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan ... 13
Pariwisata Berbasis Masyarakat ... 19
 Partisipasi Masyarakat dalam Pariwisata ... 19
 Entrepreneurship Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata ... 23
 Peran Komunitas Masyarakat Lokal dalam Konservasi Lingkungan Hidup ... 25
 Peran Pemimpin Lokal dalam Pengembangan Pariwisata ... 29
Kesimpulan ... 33
Bab Tiga Pengalaman Penelitian Sambil Berwisata di Raja Ampat ... 35
Pengantar ... 35
Berawal dari Sebuah Ketertarikan ... 36
Penelitian Lapangan ... 36
 Pengurusan Surat Ijin Penelitian dan Persiapan Kelengkapan Penelitian ... 38
ix
 Penelitian di Kampung Sawinggrai ... 42
 Mengapa Kampung Sawinggrai ... 45
Metode Penelitian Kualitatif ... 46
Pengolahan Data dan Analisis ... 49
Pengalaman Penelitian Sambil Berwisata ... 51
 Lika-liku Selama Proses Penelitian ... 53
 Sebagai Orang Papua Meneliti di Raja Ampat ... 53
Penulisan Hasil ... 54
Kesimpulan ... 55
Bab Empat Kebijakan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat ... 57
Pengantar ... 57
Sejarah Perkemabangan Pariwisata Raja Ampat ... 60
 Pengembangan Pariwisata Raja Ampat Sebelum Implementasi Otonomi Khusus (Otsus) ... 61
 Pengembangan Pariwisata Raja Ampat Sesudah Implementasi Otonomi Khusus (Otsus) ... 63
Otonomi Khusus (Otsus) dalam Kerangka Pengembangan Pariwisata di Raja Ampat ... 63
 Pergeseran Trend Pasar Wisatawan ... 66
Strategi Pengembangan Pariwisata oleh Pemerintah Daerah Raja Ampat Pasca Implementasi Otonomi Khusus (Otsus) ... 70
 Kebijakan Sarana Prasarana Penunjang ... 70
 Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Hal Promosi Pariwisata ... 75
 Kebijakan Pendanaan dan Pemodalan ... 75
 Kebijakan Perijinan Usaha (Investasi) dan Peran Investor dalam Sektor Pariwisata ... 78
x
 Penetapan Kampung Wisata ... 79
 Implikasi Pengembangan Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Jumlah Investasi dan Wisatawan ... 81
Model Investasi Usaha Pariwisata yang Berkembang di Raja Ampat ... 81
 Investasi oleh Investor Asing dan Investor Lokal di Luar Raja Ampat ... 81
 Investasi oleh Masyarakat Lokal Raja Ampat ... 84
 Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Neraca Keuangan Daerah ... 86
 Kontribusi Investor Asing dan Swasta Nasional Terhadap Lapangan Pekerjaan ... 87
Gambaran Karakteristik Wisatawan ... 88
Kesimpulan ... 91
Bab Lima Sawinggrai Sebagai Daerah Tujuan Wisatawan ... 95
Pendahuluan ... 95
Sejarah Kampung ... 96
Daya Tarik Wisata di Kampung Sawinggrai ... 97
Bapak Yesaya Mayor – Inisiator Kampung Wisata Sawinggrai ... 98
Pariwisata dan Perkembangan Ekonomi Masyarakat Lokal di Sawinggrai ... 105
Bentuk Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Menjalankan Usaha Homestay ... 108
Pertumbuhan Homestay ... 110
Aktivitas Lain di Luar Pengelolaan Homestay ... 113
Kehadiran Investor ... 118
Motif Kunjungan Wisatawan ke Sawinggrai ... 120
Kehadiran LSM ... 122
Hambatan dalam Pengembangan Pariwisata di Sawinggrai ... 125
xi
Kesimpulan ... 139
Bab Enam Kesimpulan ... 141
Menjawab Tantangan Pembangunan Daerah ... 146
Penelitian Lanjutan ... 147
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Latar Dermaga dan Speed boad Pak Yesaya ... 41
Gambar 2 Wawancara dengan Kepala Kampung Sawinggrai ... 43
Gambar 3 Berkunjung di Makam Keramat ... 52
Gambar 4 Snorkling di Perairan Sawinggrai ... 69
Gambar 5 Dermaga di Sawinggrai ... 71
Gambar 6 Kapal Perintis Sarana Transportasi Laut ... 72
Gambar 7 Pembangunan Landas Pacu Bandara Waisai... 72
Gambar 8 Potret Kampung di Kepulauan Raja Ampat ... 80
Gambar 9 Ruang Tamu Homestay di Kampung Sawinggrai ... 85
Gambar 10 Aktivitas Wisatawan Asing di Dermaga Pak Yesaya 89 Gambar 11 Saat Senja di Sawinggrai ... 97
Gambar 12 Pohon Untuk Bird Watching Cendrawasih... 98
Gambar 13 Peneliti Bersama Narasumber Bapak Yesaya Mayor 99 Gambar 14 Bapak Yesaya Sedang Memberi Makan Ikan ... 102
Gambar 15 Taman Hutan di Belakang Kampung Sawinggrai ... 103
Gambar 16 Homestay Pak Yesaya ... 110