100
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Metro Xin Wen sebagai media yang berperan sebagai pilar ke empat, memiliki peran dalam memberikan solusi terhadap problematik kebangsaan dengan mengkaji wacana penguasa mengenai etnis Tionghoa di negara Indonesia dari masa ke masa. Wacana pada masa lampau tersebut memunculkan berbagai stereotipe yang buruk mengenai etnis Tionghoa, seperti; etnis Tionghoa eksklusif, tidak memiliki rasa nasionalis dan oportunitis, yang mengakibatkan buruknya hubungan antara etnis Tionghoa dengan masyarakat Indonesia sampai pada konteks kekinian. Pada masa kekuasaan kolonial Belanda dibentuk wacana politik untuk adanya keterpisahan antara etnis Tionghoa sebagai golongan menengah Timur Asing dan golongan bawah pribumi, politik keterpisahan tersebut membentuk citra mengenai etnis Tionghoa yang eksklusif dan superior. Sedangkan pada masa orde baru, dengan hukum dan kebijakan pembauran membuat etnis Tionghoa didiskriminasi dan diasingkan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, sehingga semakin menanamkan sikap yang eksklusif. Wacana-wacana yang ada semakin mengukuhkan stereotipe dan prasangka satu sama lain dan memperburuk hubungan keduanya serta menimbukan konflik yang berkepanjangan bahkan sampai pada saat ini.
101 Berdasarkan hasil uraian tentang wacana yang terbangun dalam episode Metro Xin Wen yang berjudul “Kibar Akbar Terbesar di Lasem dan Tiongkok Kecil di Pulau Jawa” memberikan penjelasan bahwa Metro Xin Wen ingin membangun wacana mengenai kehidupan pluralisme dalam berbangsa dan bernegara dengan tidak mendiskriminasi etnis Tionghoa dan memaknai segala kebudayaan etnis Tionghoa sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia dan merupakan milik bersama yang patut dihargai, diterima dan didukung.
Episode yang berjudul “Buku mengenai Wanita Tionghoa yang Inspiratif” memberikan penjelasan bahwa Metro Xin Wen ingin membangun wacana dan pencitraan yang baru mengenai etnis Tionghoa bahwa etnis Tionghoa bukanlah bangsa lain, namun sudah menjadi bagian dari bangsa Indonesia dan memiliki kesetiaan dan rasa nasionalisme terhadap Negara Indonesia melalui pencapaian prestasi di berbagai bidang yang memberikan sumbangsih bagi kemajuan Negara Indonesia sehingga stereotipe buruk mengenai etnis Tionghoa yang merupakan hasil wacana dari penguasa sebelumnya tidak perlu diberlakukan secara kolektif dan dijadikan landasan kecurigaan yang terus-menerus dan memunculkan konflik yang berkepanjangan pada kehidupan berbangsa.
102
6.2 Saran
6.2.1 Saran Teoritis
Penelitian penulis mengenai Media dan Kekuasaan dengan pendekatan analisis wacana kritis hanya sampai pada melihat kekuasaan media dalam melakukan konstruksi wacana untuk sampai pada pencitraan mengenai etnis Tionghoa sebagai bagian dari Bangsa Indonesia melalui teks-teks berita Metro Xin Wen, sehingga alangkah baiknya jika penelitian ini dapat dilanjutkan sampai pada efektifitas dari wacana Metro Xin Wen pada khalayak.
6.2.2 Saran Praktis