• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PELELANGAN TERBATAS BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PELELANGAN TERBATAS BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

  

PERATURAN BUPATI NOMOR 69 TAHUN 2009

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PELELANGAN TERBATAS BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

BUPATI BERAU,

Menimbang : a. bahwa barang milik Pemerintah Kabupaten Berau yang sudah tidak digunakan lagi untuk menunjang tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah dan/atau sudah ada pengganti, dapat dijual dengan cara pelelangan terbatas;

b. bahwa dalam rangka tertib pelaksanaan pelelangan terbatas barang milik Pemerintah Kabupaten Berau, dianggap perlu diatur mengenai pedoman teknis pelaksanaan pelelangan terbatas ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pelelangan Terbatas Barang Milik Pemerintah Kabupaten Berau.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Berau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 );

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

(2)

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2007 Nomor 6).

7. Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 191 Tahun 2009 tentang Pembentukan Panitia Penjualan/Pelelangan Terbatas Kendaraan Dinas Milik Pemerintah Kabupaten Berau .

8. Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 192 Tahun 2009 tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Kendaraan Dinas Milik Pemerintah Kabupaten Berau .

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN PELELANGAN TERBATAS BARANG MILIK PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

B A B I

KETENTUAN UMUM Bagian Pertama

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat otonom yang lain sebagai badan eksekutif Daerah ;

2. Bupati adalah Bupati Berau;

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau sebagai unsur penyelenggara daerah ;

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Berau selaku Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik Pemerintah Kabupaten Berau;

(3)

5. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Kekayaan selaku pembantu pengelola barang adalah pejabat yang bertanggung jawab membantu mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik Pemerintah Kabupaten Berau yang ada pada satuan kerja perangkat daerah.

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Berau.

7. Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD Pemerintah Kabupaten Berau atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

8. Pengguna Barang adalah Kepala SKPD sebagai Pejabat Pemegang kewenangan Penggunaan Barang Milik Daerah;

9. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknis tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah ;

10. Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independent berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari penilai internal dan penilai eksternal;

11. Penilai internal adalah pegawai negeri sipil dilingkungan Pemerintah Kabupaten Berau yang diangkat oleh Bupati yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan penilaian secara independent;

12. Penilai eksternal adalah penilai selain penilai internal yang mempunyai izin praktek penilaian dari Menteri Keuangan dan menjadi anggota asosiasi penilaian yang diakui oleh Departemen Keuangan;

13. Kendaraan Dinas adalah kendaraan milik pemerintah daerah yang dipergunakan hanya untuk kepentingan dinas, terdiri atas kendaraan perorangan dinas, kendaraan dinas opersional/kendaraan dinas jabatan, dan kendaraan dinas khusus/lapangan;

14. Besi tua adalah besi yang berasal dari bagian-bagian kendaraan dinas dan/atau peralatan mesin lainnya yang sudah tidak dapat dioperasionalkan namun masih mempunyai nilai ekonomis;

15. Alat-alat perkantoran lainnya atau dengan sebutan mobilier adalah barang inventaris yang sudah tidak dapat digunakan lagi dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah namun masih mempunyai nilai ekonomis; 16. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada satuan

kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau;

17. Kendaraan dinas operasional/jabatan adalah kendaraan dinas yang dipergunakan untuk kegiatanoperasional perkantoran serta digunakan oleh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan pejabat structural;

18. Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan atau dengan sebutan kendaraan dinas operasional (Pool) adalah kendaraan dinas milik Pemerintah Daerah selain kendaraan perorangan dinas dan kendaraan dinas operasional/jabatan;

19. Lebih senior adalah pegawai yang memiliki masa kerja dan tingkat kepangkatan yang lebih dari pegawai negeri sipil lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;

20. Menjelang pensiun adalah pegawai yang akan memasuki pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;

21. Pemegang kendaraan dinas adaah pejabat atau staf yang menggunakan dan bertanggung jawab terhadap kendaraan dinas operasional/jabatan yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Bupati atau Berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala SKPD ;

22. Masa kerja pegawai negeri sipil adalah masa kerja pegawai negeri sipil selama menjadi pegawai negeri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil/definitive.

(4)

Bagian Kedua Maksud dan Tujuan

Pasal 2

(1) Maksud ditetapkannya pedoman teknis pelaksanaan pelelangan terbatas barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau adalah untuk mengatur pelaksanaan pelelangan terbatas;

(2) Tujuan ditetapkannya pedoman teknis pelaksanaan pelelangan terbatas barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau adalah agar pelaksanaan penjualan barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

Bagian Ketiga

Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 3

(1) Penjualan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) ditetapkan dengan Keputusan Bupati setelah mendapat persetujuan Dewan Perwkilan Rakyat Daerah; (2) Penjualan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai

sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) ditetapkan dengan Keputusan Bupati tanpa persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

Bagian Keempat

Penggunaan Kendaraan Dinas Pasal 4

(1) Bupati menetapkan golongan kendaraan dinas sesuai denan peraturan perundang-undangan;

(2) Kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari : a. kendaraan perorangan dinas;

b. kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan; c. kendaraan dinas operasional khusus/lapangan.

(3) Kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dipergunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati;

(4) Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, dipergunakan oleh pegawai yang melaksanakan pelayanan operasional khusus/lapangan dan/atau pelayanan umum;

B A B II

PENJUALAN KENDARAAN DINAS Pasal 5

(5)

(1) Bupati dan Wakil Bupati dapat membeli 1 (satu) unit kendaraan dinas dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kendaraan perorangan dinas tersebut sudah berumur 5 (lima) tahun lebih;

b. Bupati dan Wakil Bupati telah berakhir masa jabatannya; dan

c. Belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas sebelumnya dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun;

(2) Kendaraan dinas operasional/jabatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) huruf b yang telah berumur 5 (lima) tahun lebih, dapat dijual melalui pelelangan terbatas;

(3) Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) huruf c yang telah berumur 10 (sepuluh) tahun lebih, dapat dijual melalui pelelangan terbatas;

(4) Penjualan kendaraan dinas operasional/jabatan dan kendaraan dinas operasional khusus/lapangan melalui pelelangan terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dihadapan panitia lelang terbatas yang ditetapkan oleh Bupati;

(5) Penjualan kendaraan dinas operasional/jabatan dan kendaraan dinas operasional khusus/lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan dengan pertimbangan tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas dan/atau sudah ada kendaraan pengganti;

(6) Setiap Pegawai Negeri Sipil dan unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dapat membeli kendaraan dinas operasional/jabatan atau kendaraan operasional khusus/lapangan hanya 1 (satu) kali dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahun;

(7) Hasil penjualan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disetor ke kas daerah.

B A B III

PENILAIAN DALAM RANGKA PENJUALAN Pasal 6

(1) Penilaian barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dalam rangka penjualan dilakukan oleh tim penilai internal yang ditetapkan oleh Bupati dan dapat melibatkan penilai eksternal yang ditetapkan oleh Bupati; (2) Penilaian barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar, dengan memperhatikan harga pasaran umum/nilai perolehan dikurangi penyusutan;

(3) Hasil penilaian barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Bupati.

B A B IV

PESERTA PELELANGAN TERBATAS KENDARAAN DINAS OPERASIONAL/JABATAN

Bagian Pertama Pasal 7

(1) Peserta pelelangan terbatas kendaraan dinas operasional/jabatan, dengan persyaratan sebagai berikut :

(6)

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil;

b. Pensiunan PNS yang pada saat pengajuan permohonan pembelian Kendaraan Dinas masih berstatus sebagai PNS aktif;

c. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Yang telah mempunyai masa bhakti 5 (lima) tahun;

d. Belum pernah membeli kendaraan dinas operasional/jabatan selama dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun sebelumnya.

(2) Masa kerja pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diperhitungan berdasarkan Tanggal Mulai Terhitung pada Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil;

(3) Masa bhakti sebagai ketua dan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diperhitungkan berdasarkan Tanggal Mulai Terhitung pada Surat Keputusan Pengangkatan sebagai anggota DPRD;

Bagian Kedua Pasal 8

(1) Lelang terbatas kendaraan dinas operasional dilakukan secara serentak untuk seluruh SKPD.

(2) Jumlah peserta lelang terbatas kendaraan dinas operasional sesuai dengan jumlah kendaraan yang dihapus dari daftar inventaris.

(3) Dalam hal peserta lelang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka peserta lelang ditetapkan sesuai dengan yang memenuhi kriteria/syarat.

Bagian Ketiga

Tata Cara Pengajuan Peserta Pelelangan Terbatas Pasal 9

(1) Pegawai Negeri Sipil yang telah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun lebih dan harus membuat surat pernyataan belum pernah membeli kendaraan dinas operasional/jabatan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun;

(2) Dalam hal pegawai negeri sipil tidak membuat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelelangan terbatas;

(3) Pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Panitia Pelelangan Terbatas Pemerintah Kabupaten Berau.

Pasal 10

(1) Ketua atau wakil ketua DPRD yang akan mengajukan permohonan untuk mengikuti pelelangan terbatas kendaraan dinas operasional/jabatan, wajib membuat surat pernyataan belum pernah membeli kendaraan dinas

(7)

operasional/jabatan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun;

(2) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua DPRD tidak membuat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelelangan terbatas;

(3) Pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Panitia Pelelangan Terbatas Pemerintah Kabupaten Berau setelah masa jabatannya berakhir.

Bagian Keempat

Tata Cara Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Pasal 11

(1) Bupati dan Wakil Bupati yang telah berakhir masa jabatannya mengajukan permohonan pembelian kendaraan perorangan dinas yang digunakan selama menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati kepada Bupati Berau; (2) Bupati Berau membentuk Panitia Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas

yang bertugas meneliti kondisi fisik dan dokumen administrasi dan aspek lainnya yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara;

(3) Nilai jual kendaraan perorangan dinas ditetapkan sebagai berikut :

a. Kendaraan perorangan dinas yang berumur 5 (lima) tahun sampai dengan 7 (tujuh) tahun lebih, sebesar 40% (empat puluh persen) dari harga pasaran umum;

b. Kendaraan perorangan dinas yang telah berumur 8 (delapan) tahun lebih, sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga pasaran umum;

(4) Harga pasaran umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diperoleh dari harga yang terjadi pada saat penjualan yang tercantum pada media massa dan sejenisnya.

(5) Persyaratan administratif yang harus dipenuhi dalam proses pengajuan permohonan pembelian kendaraan perorangan dinas terdiri dari :

a. Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian sebagai Bupati dan Wakil Bupati Berau;

b. Surat Pernyataan belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun di atas kertas bermaterai;

(6) Berdasarkan hasil penelitian Panitia Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas, Bupati Berau menetapkan keputusan penjualan kendaraan perorangan dinas yang memuat antara lain:

a. Nama Pembeli;

b. Data Kendaraan milik Pemerintah Daerah;

c. Biaya Perbaikan selama 1 (satu) tahun dan nilai jual yang harus disetorkan ke kas daerah;

(7) Dalam hal yang bersangkutan wafat setelah pengajuan permohonan dilakukan, proses penjualan kendaraan perorangan dinas tetap dapat dilanjutkan kepada ahli warisnya yang syah;

(8) Pembayaran biaya perbaikan dan nilai jual kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf c, dapat diangsur/dicicil dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun;

(9) Dalam hal pembayaran telah dilunasi, ditetapkan Keputusan Bupati Berau tentang Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Berau;

(8)

(10) Dalam hal pembeli tidak mampu membayar harga jual untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, maka kendaraan dinas tersebut tetap menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dan uang yang telah disetorkan tidak dapat ditarik dari kas daerah.

B A B V Bagian Pertama

Tata Cara Penjualan Kendaraan Dinas dengan Pelelangan Terbatas Pasal 12

(1) Panitia Penghapusan Kendaraan Dinas Daerah mengajukan permohonan penjualan kendaraan dinas operasional dengan cara pelelangan terbatas kepada Bupati dengan melampirkan data kendaraan dinas dan hasil penilaian Tim Penilai Barang Milik Daerah;

(2) Dalam hal Bupati Berau menyetujui penjualan kendaraan dinas operasional dengan cara pelelangan terbatas, selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penjualan Kendaraan Dinas dengan cara Pelelangan Terbatas;

(3) Pelelangan Terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Panitia Pelelangan Terbatas yang ditetapkan dengan keputusan Bupati.

Bagian Kedua

Tata Cara Penjualan Besi Tua dan Mobilier dengan Pelelangan Terbatas Pasal 13

(1) Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah mengajukan permohonan penjualan Besi Tua dan Mobilier dengan cara pelelangan terbatas kepada Bupati dengan melampirkan data kendaraan dinas dan hasil penilaian Tim Penilai Barang Milik Daerah:

(2) Dalam hal Bupati Berau menyetujui penjualan kendaraan dinas operasional dengan cara pelelangan terbatas, selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penjualan Besi Tua dan Mobilier dengan cara Pelelangan Terbatas:

(3) Pelelangan Terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Panitia Pelelangan Terbatas yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Bagian Ketiga Pasal 14

(1) Panitia Pelelangan Terbatas Penjualan Kendaraan dinas bertugas :

a. melaksanakan pengumuman lelang terbatas melalui papan pengumuman resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Berau;

b. meneliti/memeriksa persyaratan administrative peserta lelang terbatas; c. melakukan koordinasi dengan atasan langsung dari masing-masing

(9)

d. mengundang seluruh peserta lelang terbatas yang telah lolos seleksi untuk mengikuti pelelangan terbatas;

e. melaksanakan pelelangan terbatas dan mengusulkan calon pemenang kepada Bupati untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan lelang terbatas yang dituangkan dalam Berita Acara untuk disampaikan kepada Bupati Berau melalui pengelola barang.

g. Berdasarkan keputusan pemenang lelang terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf e, pemenang lelang melakukan pembayaran sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh panitia lelang terbatas ke rekening kas daerah secara tunai;

h. Penyerahan kendaraan dinas kepada pemenang lelang terbatas dilaksanakan setelah pembayaran dilaksanakan dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima.

(2) Panitia Pelelangan Terbatas penjualan Besi Tua dan Mobilier, bertugas : a. melaksanakan pengumuman lelang terbatas melalui papan

pengumuman resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Berau;

b. meneliti / memeriksa persyaratan administrative peserta lelang terbatas;

c. peserta lelang terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf b, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, Badan Usaha dan Perorangan;

d. mengundang seluruh peserta lelang terbatas yang telah mendaftar untuk mendapatkan penjelasan tentang pemasukan penawaran harga; e. melaksanakan pelelangan terbatas dan mengusulkan calon

pemenang kepada Bupati untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati; f. calon pemenang sebagaimana dimaksud pada huruf e, ditentukan

berdasarkan penawaran harga tertinggi atas barang yang ditawarkan; g. menyusun laporan hasil pelaksanaan lelang terbatas yang dituangkan

dalam Berita Acara untuk disampaikan kepada Bupati Berau melalui pengelola barang;

h. berdasarkan keputusan pemenang lelang terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf e, pemenang lelang melakukan pembayaran sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh panitia lelang terbatas ke rekening kas daerah secara tunai;

i. penyerahan besi dan/atau mobilier kepada pemenang lelang terbatas dilaksanakan setelah pemenang menunjukkan bukti pelunasan pembayaran ke rekening kas daerah dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima;

j. berdasarkan bukti setoran uang ke rekening kas daerah oleh pemenang lelang terbatas, maka diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penghapusan Barang Milik Daerah dimaksud.

Penentuan Pemenang Lelang Terbatas Kendaraan Dinas Operasional Pasal 15

(1) Pemenang lelang kendaraan dinas operasional/jabatan ditetapkan berdasarkan harga tertinggi dari peserta lelang yang dituangkan dalam Berita Acara panitia lelang terbatas;

(2) Dalam hal terdapat kesamaan harga penawaran, maka pemenangnya diprioritaskan kepada pemegang kendaraan dinas operasional/jabatan atau pegawai negeri sipil yang lebih senior;

(10)

(3) Setelah dilakukan pembayaran atas harga kendaraan dinas operasional/jabatan oleh pemenang lelang terbatas, selanjutnya dilakukan penyerahan kepada pemenang yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima;

(4) Berdasarkan bukti setoran uang ke rekening kas daerah oleh pemenang lelang terbatas, maka diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Penghapusan Barang Milik Daerah dimaksud.

Pasal 16

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Berau tentang Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Berau, selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Bupati Berau tentang Pengalihan Hak kepada pemenang lelang terbatas.

.

Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Tanjung Redeb

pada tanggal, 30 Nopember 2009 BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal, 30 Nopember 2009

Plt. SEKRETARIS DAERAH, ttd

H. BAHARUDDIN HASYIM. M.Si

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2009 NOMOR69

(11)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2009

bahwa untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 183 Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu ditetapkan Peraturan

Dari total 563 sumur yang ada di area X terdapat 51 sumur yang berada di Tier #1 (produksi > 50 BOPD) merupakan kelompok big production sehingga akan

[r]

Dioda zener adalah dioada yang di operasikan pada daerah bias mundur.pada kondisi bias Dioda zener adalah dioada yang di operasikan pada daerah bias mundur.pada

Syafi’i (2015:44) arus kas dari aktivitas operasi pada metode tidak langsung adalah laba bersih setelah dilakukan penyesuaian dengan cara mengoreksi pengaruh transaksi bukan

Penelitian ini diharapkan bisa mengetahui apakah kualitas produk, harga produk, citra merek produk, dan cara promosi memperngaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap

Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap maka peta ini merupakan suatu alat yang memudahkan proses