• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. informatika sebagai penyedia jaringan infrastruktur berpita lebar (broadband).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. informatika sebagai penyedia jaringan infrastruktur berpita lebar (broadband)."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

 

49   

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT. Insan Sarana Telematika (iSatNet), merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang sarana telekomunikasi dan informatika sebagai penyedia jaringan infrastruktur berpita lebar (broadband). Selama lebih dari 7 tahun PT. iSatNet menyediakan Network System Integrator, Broadband ISPs, Fiber Optic Backbone Provider, Nationwide Broadband Operator, Terrestrial & VSAT operator dan juga VoIP Provider.

PT. iSatNet didirikan oleh Fredy Chandra sejak tahun 2004. Awalnya perusahaan ini beralamat di JL. U no. 24, Palmerah, Jakarta Barat. Namun, karena semakin berkembangnya usaha yang dijalankan, pada tahun 2008 / 2009 perusahaan memutuskan untuk pindah ke Jl. Daan Mogot I no. 34, Tanjung Duren Utara – Grogol, Jakarta Barat, 11470, no. telepon (+62-21) 564 3233 serta fax. (+62)21 – 5697 1172. PT. iSatNet merupakan wajib pajak badan dengan no. NPWP 02.415.048.4-036.000 yang telah terdaftar sejak Tanggal 1 Maret 2005 dan seluruh saham perusahaan ini dimilik sepenuhnya oleh Fredy Chandra.

Dengan komitmen dan tujuan untuk meningkatkan pola pengembangan serta pemberdayaan masyarakat, PT. iSatnet bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti PT. Sarana Insan muda Selaras, Indonesia Internet Exchange (IIX), TELKOM, Indosat, XL Axiata, Texascom, dan

(2)

 

sejumlah koneksi peering pribadi dengan ISP lokal lainnya untuk memberikan layanan yang lebih baik di bidang informasi dan komunikasi. PT. iSatNet berkembang bersama beberapa perusahaan yang juga dipegang oleh Fredy Chandra untuk membantu menyediakan layanan kepada pelanggan dalam bidang telekomunikasi seperti:

a. PT. Insan Sarana telematika (Internet Service) b. PT. Palapa Pacific (VoIP Service)

c. PT. Multinetwork Nusantara (Network Service untuk area diluar Indonesia)

d. PT. Global Telecom Utama (NAP Service) e. PT.Ultrium Metro Akses (Fiber Optic Service) f. PT. Multitech Infomedia (Wireless Equipment) Licenses yang telah dimiliki PT. iSatNet

a. Nation wide ISP license

b. NAP license for VSAT and Fiber Optic services c. Calling Card License

d. VoIP License (ITKP – Internet Telephony untuk Keperluan Publik) e. Jaringan Tertutup License for fiber optic service to customer

f. Wireless Frequency License to serve its own operational needs covering : 3.300 GHz – 3.324 GHz and 3.376 GHz – 3.400 GHz (2x 24MHz)

g. 3.410~3.4975 GHz and 3.510~~3.5975 GHz h. 5.725 GHz – 5.825 GHz

i. 10.154 -10.161 GHz and 10.504 – 10.511 GHz (2 x 7 MHz) j. 10.168 – 10.175 GHz and 10.518 – 10.525 GHz (2x7 MHz)

(3)

 

Proyek PT. iSatNet

Dengan komitmen dan kinerja yang baik, PT. iSatNet berhasil memperoleh kepercayaan dari pemerintah serta perusahaan – perusahaan swasta terkemuka di Indonesia untuk menangani proyek mereka, seperti :

a. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Bali untuk proyek e-kiosk

b. PT. TELKOM, co-location dan gigabit connection untuk Jaringan Pendidikan Nasional (JARDIKNAS Project)

c. PT. Excelcomindo Pratama (XL), link backbone dan koneksi internet d. FREEPORT untuk internet access

e. USO (Universal Service Obligation) project, komunikasi untuk daerah pedesaan di Indonesia menggunakan koneksi VSAT

f. USO Project Desa Pintar, paket 4 (Jawa Barat dan Banten) serta Paket 5 (Jawa Tengah dan Yogyakarta)

g. Swissbell Hotel Jakarta

h. Pusat Studi Regional Penelitian Biologi Tropis (SEAMEO BIOTROP) 3.2 Visi dan Misi

3.2.1 Visi

Adapun visi dari PT. iSatNet adalah “Supporting enterprises and organizations to enhance their efficiency of voice & data communications while maintaining the cost effectiveness”. Visi tersebut dapat diartikan “Mendukung

(4)

 

perusahaan dan organisasi-organisasi untuk meningkatkan efisiensi komunikasi suara & data dengan tetap mempertahankan efektivitas biaya.”

3.2.2 Misi

Misi PT. iSatNet adalah sebagai berikut :

a. Menggunakan teknologi terkini membawa Internet ke seluruh daerah di Indonesia.

b. Menyediakan teknologi dan aplikasi yang paling tepat dengan biaya yang efektif untuk memenuhi harapan pelanggan dan mitra bisnis.

c. Berjuang untuk menyelesaikan setiap tugas dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

d. Menjaga diri untuk terus berada di depan dalam mengetahui perkembangan teknologi terbaru.

3.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi memiliki peranan yang penting bagi perusahaan untuk mengatur jalannya proses bisnis, wewenang serta tugas didalam perusahaan. Berikut ini merupakan susunan kepemimpinan pada PT. iSatNet.

(5)

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Insan Sarana Telematika Sumber : PT. iSatNet

3.4 Uraian Jabatan

Berdasarkan struktur organisasi PT. iSatNet, setiap bagian memiliki tugas, wewenang ,dan tanggung jawab yang berbeda dalam perusahaan. Adapun uraiannya sebagai berikut :

A. Direktur

1) Berperan sebagai pemimpin utama PT. iSatNet.

2) Menetapkan tujuan dan kegiatan jangka panjang dan pendek yang akan dilakukan perusahaan.

3) Memiliki hak dan kuasa penuh terhadap perusahaan.

Direktur

Sales and

Marketing

Manager

Staff Sales

Staff

Marketing

Technical and

Support

Manager

Staff Technical

Staff Support

Finance and

Accounting

Manager

Staff Finance

Staff

Accounting

GA, Legal,

Administrasi

Logistik

(6)

 

4) Mewakili perusahaan dalam kegiatan yang berkaitan dengan publikasi.

5) Mengontrol dan memastikan kegiatan perusahaan berjalan sesuai rencana.

6) Bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan.

7) Menetapkan kebijakan manajemen. 8) Memberikan job desk kepada manager. B. Sales and Marketing Manager

1) Bertanggung jawab kepada direktur.

2) Membuat perencanaan kegiatan untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran perusahaan.

3) Menentukan harga proyek yang ditangani serta merencanakan sistem promosi untuk mencapai target penjualan yang ditetapkan perusahaan.

4) Menganalisa serta mengembangkan strategis marketing untuk meningkatkan jumlah dan kepuasan pelanggan.

5) Menerima laporan penjualan dan pemasaran tiap bulannya. 6) Berpartisipasi dalam tender yang diadakan.

C. Sales Staff

1) Bertanggung jawab terhadap Sales and Marketing Manager. 2) Melaksanakan rencana penjualan perusahaan yang telah dibuat

Sales and Marketing Manager.

(7)

 

4) Membuat laporan penjualan setiap bulan. D. Marketing Staff

1) Bertanggung jawab terhadap Sales and Marketing Manager. 2) Memasarkan produk pada pelanggan sesuai dengan rencana dan

strategi marketing yang telah dibuat oleh Sales and Marketing Manager.

3) Membuat laporan pemasaran setiap bulan. E. Technical and Support Manager

1) Bertanggung jawab kepada direktur.

2) Mengidentifikasikan biaya, peralatan, serta lama waktu pengerjaan sebuah proyek yang akan dibangun.

3) Membuat skema pembangunan proyek yang akan dibangun 4) Mengontrol dan mengevaluasi proyek berjalan sesuai rencana. 5) Menjamin proyek telah layak digunakan.

F. Technical Staff

1) Bertanggung jawab terhadap Technical and Support Manager. 2) Mencari lokasi dan mensurvei kelayakan tempat pembangungan

proyek.

3) Melakukan perakitan dan instalasi proyek yang telah di rancang oleh Technical and Support Manager.

4) Mengatasi masalah – masalah operasional proyek.

5) Mengecek proyek yang bangun berjalan sesuai dengan pemesanan pelangan.

(8)

 

G. Support Staff

1) Bertanggung jawab terhadap Technical and Support Manager. 2) Maintain atau memelihara sistem dari proyek secara teratur sesuai

waktu yang telah di tentukan dalam kontrak kerja. 3) Mengatasi masalah – masalah operasional proyek. H. Finance and Accounting Manager

1) Bertanggung jawab kepada direktur.

2) Mengatur segala hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan (kas masuk dan kas keluar).

3) Membuat rencana keuangan dan pajak perusahaan.

4) Memeriksa laporan keuangan perusahaan yang telah di buat accounting staff tiap bulannya.

5) Memeriksa SPT (Surat Pemberitahuan) pajak perusahaan. 6) Membayar gaji karyawan sesuai penghitungan finance staff.

7) Memberi pinjaman bagi karyawan yang ingin melakukan pinjaman.

I. Finance Staff

1) Bertanggung jawab terhadap Finance and Accounting Manager. 2) Melakukan tagihan kepada pelanggan.

3) Membayar tagihan utang perusahaan.

4) Menghitung gaji, lembur, uang makan, bonus, serta THR pegawai.

(9)

 

J. Accounting Staff

1) Bertanggung jawab terhadap Finance and Accounting Manager. 2) Membuat laporan keuangan perusahaan setiap bulan.

3) Menghitung dan membayar pajak perusahaan. 4) Membuat dan melaporkan SPT perusahaan. K. General Affair

1) Bertanggung jawab terhadap Finance and Accounting Manager. 2) Memudahkan hubungan perusahaan dengan pihak luar.

3) Memelihara Aset perusahaan. L. Legal

1) Bertanggung jawab terhadap Finance and Accounting Manager. 2) Menangani seluruh kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan

hukum.

3) Mereview dan menangani seluruh perjanjian bisnis perusahaan. M. Administrasi

1) Bertanggung jawab terhadap Finance and Accounting Manager. 2) Membuat serta menyimpan surat – surat yang berkaitan dengan

kegiatan bisnis perusahaan. N. Logistik

1) Bertanggung jawab terhadap direktur.

2) Bertanggung jawab terhadap barang – barang yang ada digudang. 3) Melakukan pembelian barang kepada vendor.

(10)

 

3.5 Proses Bisnis PT. Insan Sarana Telematika

Proses bisnis PT. Insan Sarana Telematika dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, pelanggan dapat datang langsung ke Bagian Penjualan PT. iSatNet untuk membuat sebuah proyek atau bagian penjualan ikut serta dalam tender yang ditawarkan oleh perusahaan – perusahaan pelanggan. Setelah Bagian Penjualan menerima proyek atau memenangkan tender, Bagian Administrasi akan membuat Perjanjian Kerja Sama, Site Acquisition dan Sales Order.

Perjanjian Kerja Sama dan Sales Order dibuat 2 rangkap : Rangkap 1 diberikan kepada pelanggan

Rangkap 2 disimpan sebagai arsip oleh Administrasi Site Acquisition dibuat 2 rangkap :

Rangkap 1 diberikan kepada pelanggan

Rangkap 2 diberikan kepada Teknisi untuk mencari lokasi

Setelah menerima Site Acquisition rangkap 2 dari bagian Administrasi, Bagian Teknisi mulai mencari lokasi sesuai dengan standar yang diberikan. Setelah mendapatkan lokasi tersebut, Bagian Teknisi akan membuat Laporan Survei Calon Mitra. Setelah Perjanjian Kerja Sama telah disetujui pelanggan, Bagian Logistik akan membeli barang – barang (hardware) yang diperlukan dengan membuat Delivery Order sebanyak 3 rangkap :

Rangkap 1 diberikan kepada Vendor untuk memesan barang Rangkap 2 diberikan kepada Teknisi untuk melakukan instalasi Rangkap 3 disimpan oleh Bagian Logistik untuk mengecek barang

(11)

 

Vendor mengirim barang yang dipesan dengan menyertakan Form Kirim Barang dan Surat Jalan. Barang beserta dokumen – dokumen tersebut diterima dan diperiksa oleh Bagian Logistik. Jika barang telah sesuai pesanan, Bagian Logistik menyerahkan Form Kirim Barang dan Delivery Order rangkap 3 ke Bagian Keuangan. Setelah menerima dokumen – dokumen tersebut, Bagian Keuangan akan mencocokan dan mencatatnya sebagai transaksi pembelian. Setelah itu, Bagian Keuangan akan segera membayar tagihan kepada vendor.

Setelah memperoleh lokasi yang tepat, Bagian Teknisi akan mensurvei kelayakan tempat tersebut, apakah infrastrukturnya sesuai dengan standar? Bagaimana kondisi bangunan, atap, pintu, dinding, dan luas ruang bangunan? Apakah memerlukan perbaikan dan renovasi pada bangunan? Sudah ada listrik atau belum? Lalu membuat Laporan Verifikasi untuk memastikan tempat tersebut layak.

Bagian Teknisi yang telah menerima barang dan Delivery Order dari Logistik akan mulai melakukan perakitan dan instalasi pada lokasi yang telah diverifikasi. Jika instalasi sudah selesai, Bagian Administrasi akan membuat Laporan Berita Acara Aktivasi yang menyatakan bahwa proyek telah selesai dikerjakan dengan melampirkan Delivery Order, Laporan Survei Calon Mitra, dan Laporan Verifikasi. Laporan tersebut dibuat 2 buah :

Laporan pertama diberikan ke Bagian Penjualan untuk kemudian dikirimkan ke Pelanggan

(12)

 

Bagian Keuangan akan membuat invoice yang berisi tagihan biaya proyek berdasarkan Berita Acara Aktivasi. Kemudian diserahkan ke Pelanggan untuk melunasi tagihan proyek.

Keterangan Gambar 3.2 :

PKS : Perjanjian Kerja Sama Sitac : Site Acquisition BAA : Berita Acara Aktivasi SO : Sales Order

(13)

 

61   

(14)

 

   

3.6 Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)

PLIK atau Pusat Layanan Internet Kecamatan adalah program pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan integrasi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi.

Program ini tersebar di kurang lebih 5.748 kecamatan di seluruh Indonesia. Untuk itu, Depkominfo telah menggelar tender untuk menyediakan akses internet di seluruh kecamatan di Indonesia. Sebanyak 25 peserta tender akan memperebutkan 11 paket pada 5.748 kecamatan di 32 provinsi. Sampai tahap terakhir hanya 6 peserta yang berhak mengajukan sampul tahap kedua, yaitu PT. Telkom, PT. Indonesia Comnet Plus, PT. Aplikanusa Lintas Arta, PT. Jastrindo Dinamika (Kemitraan), PT. Sarana Insan Muda Selaras, dan PT. Jasnita Telekomindo.

PT. Sarana Insan Muda Selaras sebagai salah satu pemenang tender USO Project Desa Pintar atau yang lebih dikenal dengan PLIK akhirnya menyerahkan proyek tersebut kepada PT. Insan Sarana Telematika (iSatNet) karena kedua perusahaan sudah bekerja sama cukup lama.

3.7 Rencana Investasi TI / SI

Untuk pembangungan PLIK di Banten, PT. iSatNet sedang mempertimbangkan jaringan mana yang akan di gunakan, apakah dengan jasa penyedia jaringan outsouce seperti pembangunan di Jawa Barat, ataukah akan mencoba dengan membangun jaringan sendiri (inhouse). Untuk propinsi Banten,

(15)

 

PT. iSatNet mengambil PLIK di kota Tanggerang sebagai simulasi untuk melakukan perbandingan kelayakan investasi TI.

3.7.1 Konfigurasi Investasi PLIK

3.7.1.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

3.7.1.1.1 Sumber Daya Manusia Untuk PLIK Outsourcing PT. iSatNet menggunakan jasa outsourcing V-sat, sehingga konfigurasi SDM untuk membangun 49 titik PLIK secara outsourcing sebagai berikut :

a. 1 (satu) Technical and Support Manager

1) Bertanggung jawab kepada Direktur terhadap hasil dari pembangungan proyek PLIK.

2) Menjamin proyek telah layak digunakan. b. 1 (satu) Project Manager

1) Mengidentifikasi biaya, peralatan, dan waktu yang diperlukan untuk membangun proyek PLIK.

2) Mencari lokasi dan mensurvei kelayakan tempat pembangunan PLIK.

3) Mengontrol dan mengevaluasi proyek PLIK. c. 3 (tiga) Teknisi V-Sat

1) Melakukan perakitan dan instalasi PLIK. 2) Mengatasi masalah operasional PLIK.

(16)

 

3.7.1.1.2 Sumber Daya Manusia Untuk PLIK Inhouse

PT. iSatNet menggunakan teknisi sendiri, dengan tugas dan tanggung jawab yang sama seperti yang telah dijelaskan dalam SDM outsourcing, hanya saja jumlah teknisi yang digunakan sebanyak 8 (delapan) orang. Teknisi yang digunakan lebih banyak agar PLIK dapat selesai tepat waktu, karena teknisi perusahaan belum terlalu berpengalaman dalam menangani proyek besar seperti teknisi V-Sat.

3.7.1.2 Hardware (Perangkat Keras)

Konfigurasi hardware yang akan digunakan oleh PT. iSatNet untuk membangun 1 titik PLIK baik secara inhouse maupun outsourcing sebagai berikut :

a. 1 Unit PC Server Scomta XX-220

o Processor Type Dual Intel Xeon Processor E5500 Architecture

o Processor On Board Dual Processor Intel Xeon Quad Core 2,0 GHz

o Memory 2Gb × 2 o HDD 250Gb × 2 o DVD-R Drive o Monitor LCD 15" o Keyboard + Mouse

(17)

 

b. 5 Unit PC Client Scomta XX-Light-2126

o Processor Intel Dual Core E5300 2,6 GHz o Memory 2Gb × 2

o HDD 160Gb × 2 o DVD-R Drive o Monitor LED 17" o Keyboard + Mouse c. 1 Unit Printer Epson L200

d. 1 Unit Switch Hub Port TP LINK 5428E e. 2 Unit ENLIGHT UPS 1500V

3.7.1.3 Software (Perangkat Lunak)

Depkominfo dalam Peraturan Menkominfo Nomor 48/PER/M.KOMINFO/11/2009 tentang penyediaan jasa akses internet pada wilayah pelayanan universal telekomunikasi internet kecamatan atau yang lebih dikenal dengan USO internet kecamatan mewajibkan penggunaan open source kepada para pemenang lelang tender penyediaan layanan internet di tingkat kecamatan. Dengan Operasi Sistem berbasis open source, diharapkan nantinya dapat memberi pendidikan kepada masyarakat untuk tidak lagi menggunakan software bajakan.

(18)

 

Sehingga konfigurasi software yang digunakan PT. iSatNet untuk semua PLIK baik secara inhouse maupun outsourcing sebagai berikut :

a. Open Source :

o Server : Linux Fedora 16 o Client : Linux Ubuntu 11 b. Billing System

3.7.1.4 Network (Jaringan)

3.7.1.4.1 Jaringan Outsourcing

PT. iSatNet menggunakan jasa outsourcing V-sat, sehingga konfigurasi jaringan untuk membangun 1 titik PLIK secara outsourcing sebagai berikut :

a. 18 Meter Kabel LAN LS (3m × 6 = 18 m) b. 20 Unit Connector RJ45

c. 1 Set Perangkat V-Sat o 1 Unit Modem V-Sat o 1 Unit LNB

o 1 Unit Mounting V-sat o 1 Unit BUC

o 1 Unit Dish o 1 Unit FeedHorn

(19)

 

3.7.1.4.2 Jaringan Inhouse

Konfigurasi jaringan untuk membangun 1 titik PLIK secara inhouse sebagai berikut :

a. 18 Meter Kabel LAN LS (3m × 6 = 18 m) b. 20 Unit Connector RJ45

c. 1 Unit Router BOARD 433 with 300MHz Atheros CPU, 64MB RAM, 3 LAN, 1 miniPCI, RouterOS L4 d. 1 Unit Atheros MiniPCI R52 Wireless 802.11a/b/g

54Mbps 2.4/5GHz + U.fl-N female pigtail

e. 1 Unit TBox1525A Outdoor Tbox 15x25x13 + accessories

f. 1 Unit Power Adaptor 24V g. 1 Unit Power on Ethernet (POE) h. Antenna Grid Kenbotong TDJ - 2400A

3.7.1.4.3 Topologi Jaringan PLIK Inhouse dan Outsourcing

Gambar 3.3 Topologi Jaringan PLIK Sumber : PT. iSatNet

(20)

 

3.7.2 Biaya Pengadaan Investasi Awal

Biaya investasi awal adalah semua biaya yang dikeluarkan saat pertama kali melakukan investasi. Berdasarkan wawancara serta data yang diperoleh, untuk daerah Tanggerang rencananya akan di bangung 49 titik PLIK, dengan biaya investasi awal sebagai berikut :

a. Biaya Investasi Awal PLIK Outsourcing

No Keterangan Jumlah Unit Harga Per Unit Total 1. Biaya Hardware PC Server Scomta XX-220 49 Rp. 11.000.000 Rp. 539.000.000 PC Client Scomta XX-Light-2126 245 Rp. 2.400.000 Rp. 588.000.000 Printer Epson L200 49 Rp. 1.610.000 Rp. 78.890.000 Switch Hub Port TP LINK 5428E 49 Rp. 1.448.000 Rp. 70.952.000 ENLIGHT UPS 1500VA 98 Rp. 770.000 Rp. 75.460.000 2. Biaya Software

Open Source - -

Billing System - -

3. Biaya Jaringan

Kabel LAN LS 3 roll Rp. 775.000 Rp. 2.325.000 Connector RJ45 10 dus Rp. 70.000 Rp. 700.000 Perangkat V-Sat 49 set Rp. 14.850.000 Rp. 727.650.000 4. Biaya Perakitan dan Instalasi

Biaya instalasi LAN 294 pc Rp. 50.000 Rp. 14.700.000 Biaya pemasangan dan aktivasi

V-Sat 49 titik Rp. 6.600.000 Rp. 323.400.000 Biaya Pemasangan PDB dan

Grounding Listrik 49 titik Rp. 2.000.000 Rp. 98.000.000 Biaya Pemasangan Ducting Kabel

Listrik dan Data 49 titik Rp. 100.000 Rp. 4.900.000 5. Biaya Infrastruktur Lainnya

8U Wallmount Rack 18 + Fan 49 Rp. 2.000.000 Rp. 98.000.000 Panel PDB Box 49 Rp. 175.000 Rp. 8.575.000 Meja Komputer 294 Rp. 65.000 Rp. 19.110.000 Kursi Komputer 294 Rp. 65.000 Rp. 19.110.000 Papan Nama dan Rambu Petunjuk 49 Rp. 250.000 Rp. 12.250.000

Total Biaya Investasi Awal Rp. 2.681.022.000 Tabel 3.1 Biaya Pengadaan Investasi Awal PLIK Outsourcing di Tanggerang

(21)

 

Rincian biaya investasi awal PLIK secara outsourcing sebagai berikut :

1. Biaya Hardware

Jenis Unit Harga Per Unit Total Harga PC Server Scomta 1 Rp. 11.000.000 Rp. 11.000.000 PC Client Scomta 5 Rp. 2.400.000 Rp. 12.000.000 Printer Epson 1 Rp. 1.610.000 Rp. 1.610.000 Switch 1 Rp. 1.448.000 Rp. 1.448.000 UPS 2 Rp. 770.000 Rp. 1.540.000

Total Biaya Hardware Rp. 27.598.000 Tabel 3.2 Total Biaya Hardware 1 Titik PLIK

Sumber : PT. iSatNet

Total biaya hardware Rp. 27.598.000/titik PLIK, sehingga untuk membangun 49 titik PLIK :

= Rp. 27.598.000 × 49 titik = Rp. 1.352.302.000

2. Biaya Software

Karena operasi sistemnya berbasis open source maka biaya lisensinya gratis. Sehingga, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pembelian OS untuk 49 titik PLIK. Begitu pula dengan billing systemnya pada semua PLIK yang dibangun PT. iSatNet. Billing system dibuat oleh teknisi perusahaan, sehingga tidak memerlukan biaya untuk membelinya.

(22)

 

3. Biaya Jaringan

Setiap titik PLIK memerlukan 18 m kabel LAN, 20 unit connector, dan 1 set perangkat V-Sat.

1 roll kabel Lan = 305m 1 dus connector = 100 biji Untuk 49 titik PLIK memerlukan

Kabel LAN : 18m × 49 titik = 882 m Connector : 20 biji × 49 titik = 980 biji Jadi untuk 49 titik PLIK kurang lebih diperlukan

3 roll kabel LAN @ Rp. 775.000 10 dus connector @ Rp. 70.000

49 set perangkat V-Sat @ Rp. 14.850.000

Sehingga total biaya jaringan outsourcing untuk membangun 49 titik PLIK Rp. 730.675.000 (tabel 3.1). 4. Biaya Perakitan dan Instalasi

Biaya yang dikeluarkan untuk teknisi V-Sat sudah termasuk dalam biaya aktivasi dan pemasangan, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk teknisi. Sehingga total biaya perakitan dan instalasi PLIK sebesar Rp. 9.000.000 / titik PLIK, sehingga untuk membangun 49 titik PLIK :

= Rp. 9.000.000 × 49 titik = Rp. 441.000.000

(23)

 

5. Biaya Infrastruktur Lainnya Jenis Unit Harga Per

Unit Total Harga 8U Wallmount Rack 18 + Fan 1 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Panel PDB Box 1 Rp. 175.000 Rp. 175.000 Meja Komputer 6 Rp. 65.000 Rp. 390.000 Kursi Komputer 6 Rp. 65.000 Rp. 390.000 Papan Nama dan

Rambu Petunjuk

1 Rp. 250.000 Rp. 50.000 Total Biaya Infrastruktur Rp. 3.205.000 Tabel 3.3 Biaya Infrastruktur Tiap Titik PLIK

Sumber : PT. iSatNet

Total biaya infrastruktur lainnya Rp. 3.205.000 / titik PLIK, sehingga untuk membangun 49 titik PLIK :

= Rp. 3.205.000 × 49 titik = Rp. 157.045.000

b. Biaya Investasi Awal PLIK Inhouse

No Keterangan Jumlah Unit Harga Per Unit Total 1. Biaya Hardware PC Server Scomta XX-220 49 Rp. 11.000.000 Rp. 539.000.000 PC Client Scomta XX-Light-2126 245 Rp. 2.400.000 Rp. 588.000.000 Printer Epson L200 49 Rp. 1.610.000 Rp. 78.890.000 Switch Hub Port TP LINK 5428E 49 Rp. 1.448.000 Rp. 70.952.000 ENLIGHT UPS 1500VA 98 Rp. 770.000 Rp. 75.460.000 2. Biaya Software

Open Source - -

Billing System - -

3. Biaya Jaringan

Kabel LAN LS 3 roll Rp. 775.000 Rp. 2.325.000 Connector RJ45 10 dus Rp. 70.000 Rp. 700.000 Router BOARD 433 49 Rp. 950.000 Rp. 46.550.000 Atheros MiniPCI R52 Wireless 49 Rp. 350.000 Rp. 17.150.000 TBox1525A Outdoor 49 Rp. 138.750 Rp. 6.798.750 Power Adaptor 24V 49 Rp. 104.500 Rp. 5.120.500 Power on Ethernet (POE) 49 Rp. 110.000 Rp. 5.390.000

(24)

 

Antenna Grid Kenbotong 49 Rp. 330.000 Rp. 16.170.000 4. Biaya Perakitan dan Instalasi

Biaya instalasi LAN 294 pc Rp. 50.000 Rp. 14.700.000 Biaya Pemasangan PDB dan

Grounding Listrik 49 titik Rp. 2.000.000 Rp. 98.000.000 Biaya Pemasangan Ducting Kabel

Listrik dan Data 49 titik Rp. 100.000 Rp. 4.900.000 5. Biaya Pelatihan 8 orang Rp. 3.000.000 Rp. 24.000.000 6. Biaya Infrastruktur Lainnya

8U Wallmount Rack 18 + Fan 49 Rp. 2.000.000 Rp. 98.000.000 Panel PDB Box 49 Rp. 175.000 Rp. 8.575.000 Meja Komputer 294 Rp. 65.000 Rp. 19.110.000 Kursi Komputer 294 Rp. 65.000 Rp. 19.110.000 Papan Nama dan Rambu Petunjuk 49 Rp. 250.000 Rp. 12.250.000 Total Biaya Investasi Awal Rp. 1.751.151.250 Tabel 3.4 Biaya Pengadaan Investasi Awal PLIK Inhouse di Tanggerang

Sumber : PT. iSatNet

Penjelasan biaya investasi awal PLIK secara inhouse yang dikeluarkan sebagai berikut :

1. Untuk biaya hardware, biaya software, serta biaya infrastruktur lainnnya, rinciannya sama seperti biaya investasi awal PLIK outsourcing.

2. Biaya Jaringan

Total biaya perangkat jaringan inhouse untuk 1 titik PLIK Rp. 1.983.250 (tabel 3.4 no.3 mulai dari router - anthenna), sehingga untuk membangun 49 titik PLIK

= Rp. 1.983.250 × 49 titik = Rp. 97.179.250

Jadi, total biaya jaringan inhouse untuk membangun 49 titik PLIK

(25)

 

= Rp. 97.179.250 + 3 roll LAN + 10 dus Connector = Rp. 97.179.250 + Rp. 2.325.000 + Rp. 700.000 = Rp. 100.204.250

3. Biaya Perakitan dan Instalasi

1 titik PLIK terdiri dari 6 PC (1 server dan 5 client). Jenis Biaya Satuan Harga Total Harga Biaya instalasi LAN 6 PC Rp. 50.000 Rp. 300.000 Biaya Pemasangan PDB

dan Grounding Listrik 1 titik Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Biaya Pemasangan

Ducting Kabel Listrik dan Data

1 titik Rp. 100.000 Rp. 100.000 Total Biaya Perakitan dan Instalasi Rp. 2.400.000 Tabel 3.5 Biaya Perakitan dan Instalasi Tiap Titik PLIK Inhouse

Total biaya perakitan dan instalasi PLIK sebesar Rp. 2.400.000 / titik PLIK, sehingga untuk membangun 49 titik PLIK :

= Rp. 2.400.000 × 49 titik = Rp. 117.600.000

Biaya perakitan dan instalasi inhouse jauh lebih murah dibandingkan dengan outsourcing karena jasa internet yang akan digunakan adalah speedy. Speedy menawarkan jasa instalasi dan modem gratis bagi para konsumennya.

4. Biaya Pelatihan

Karena pemasaangan jaringan sudah tidak menggunakan jasa outsource, maka perlu ada pelatihan

(26)

 

bagi teknisi agar dapat membangun jaringan sendiri dengan baik, dan dapat menangani masalah – masalah yang mungkin terjadi dikemudian hari. Teknisi yang mengikuti pelatihan sebanyak 8 orang dengan biaya pelatihan setiap pertemuan sebesar Rp. 500.000 / orang. Sehingga biaya pelatihan 6 kali pertemuan :

= (Rp. 500.000 × 8 orang) × 6 pertemuan = Rp. 24.000.000

3.7.3 Estimasi Biaya Operasional Setelah Investasi TI / SI

Biaya operasional atau biaya berjalan adalah estimasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap tahunnya untuk mendukung kegiatan operasional dari penerapan TI / SI agar berjalan dengan baik. Lama kontrak sebuah PLIK adalah 48 bulan atau 4 tahun. Estimasikan pembangunan PLIK di Tanggerang selesai akhir tahun 2011, dan PLIK sudah dapat dioperasionalkan sejak awal tahun 2012. Total estimasi biaya operasional selama 4 tahun untuk outsourcing sebesar Rp. 5.076.904.754 dan inhouse Rp. 4.419.374.254. Estimasi biaya per tahunnya di tampilkan pada tabel 3.5

Tahun Biaya Operasional Outsourcing Biaya Operasional Inhouse 2012 (12 bulan) Rp 1.174.496.500 Rp. 1.010.113.875 2013 (24 bulan) Rp 1.239.893.500 Rp. 1.075.510.875 2014 (36 bulan) Rp 1.311.970.700 Rp. 1.147.588.075 2015 (48 bulan) Rp 1.350.544.054 Rp. 1.186.161.429 Total Biaya Estimasi Rp. 5.076.904.754 Rp. 4.419.374.254 Tabel 3.6 Total Estimasi Biaya Operasional PLIK di Tanggerang

(27)

 

Rincian biaya operasional dari 2012 sampai 2015 sebagai berikut : a. Estimasi Biaya Operasional Tahun 2012

Pada tahun pertama, atau 12 bulan setelah PLIK di jalankan, rincian estimasi biaya operasionalnya di tampilkan pada tabel 3.6

No Keterangan Biaya Operasional Outsourcing Biaya Operasional Inhouse 1. Biaya Maintenance Rp. 88.200.000 Rp. 88.200.000 2. Biaya Internet Rp. 294.000.000 Rp. 235.200.000 3. Biaya Gaji Operator Rp. 294.000.000 Rp. 294.000.000 4. Biaya Pengajar Bimbingan

Komputer Rp. 36.000.000 Rp. 36.000.000 5. Biaya Listrik Rp. 88.200.000 Rp. 88.200.000 6. Biaya Telepon Abodemen Rp. 14.700.000 Rp. 14.700.000

7. Biaya Tinta Printer - -

8. Biaya Kertas Rp. 18.522.000 Rp. 18.522.000 9. Biaya Penyusutan

Peralatan TI Rp. 340.874.500 Rp. 235.291.875 Total Biaya Rp. 1.174.496.500 Rp. 1.010.113.875

Tabel 3.7 Estimasi Biaya Operasional Tahun 2012 Sumber : PT. iSatNet

1. Biaya Maintenance

Biaya maintenance 1 titik PLIK Rp. 150.000 / bulan. a) Biaya maintenance 1 titik PLIK per tahun

Rp. 150.000 × 12 bulan = Rp. 1.800.000 / tahun. b) Biaya maintenance 49 titik PLIK per tahun

Rp. 1.800.000 × 49 titik = Rp. 88.200.000 / tahun. 2. Biaya Internet

Biaya internet diperkirakan tetap karena setiap PLIK menggunakan paket internet sesuai jaringan yang digunakan.

(28)

 

Untuk outsourcing PT. iSatNet menggunakan paket internet V-Sat Rp. 500.000 / bulan :

a) Biaya internet 1 titik PLIK per tahun Rp. 500.000 × 12 bulan = Rp. 6.000.000 b) Biaya internet 49 titik PLIK per tahun

Rp. 6.000.000 × 49 titik = Rp. 294.000.000 Sedangkan untuk inhouse menggunakan paket internet Speedy Rp. 400.000 / bulan :

a) Biaya internet 1 titik PLIK per tahun Rp. 400.000 × 12 bulan = Rp. 4.800.000 b) Biaya internet 49 titik PLIK per tahun

Rp. 4.800.000 × 49 titik = Rp. 235.200.000 3. Biaya Gaji Operator

Setiap PLIK hanya membutuhkan 1 operator dengan gaji Rp. 500.000 / bulan.

a) Biaya gaji operator 1 titik PLIK tahun 2012 Rp. 500.000 × 12 bulan = Rp. 6.000.000 b) Biaya gaji operator 49 titik PLIK tahun 2012

Rp. 6.000.000 × 49 titik = Rp. 294.000.000 4. Biaya Pengajar Bimbingan Komputer

Sesuai dengan kontrak, bahwa nantinya selain untuk warnet, PLIK ini juga dapat berfungsi sebagai Lembaga Bimbingan Komputer sebagai upaya agar tercapainya tujuan pembangungan PLIK atau USO desa pintar ini. Gaji seorang

(29)

 

pembimbing komputer untuk mengajar seminggu 2 kali sebesar Rp. 300.000/ bulan. Pembimbing komputer ini berasal dari mahasiswa yang ingin bekerja part-time. Diestimasikan baru sekitar 10 PLIK yang membuka kursus bimbingan komputer pada tahun pertama.

a) Gaji pembimbing komputer 1 titik PLIK tahun 2012 Rp. 300.000 × 12 bulan = Rp. 3.600.000

b) Gaji pembimbing komputer 10 titik PLIK tahun 2012 Rp. 3.600.000 × 10 titik = Rp. 36.000.000

5. Biaya Listrik

Setiap 1 titik PLIK dikenakan tarif (R1/1300). Estimasi penggunaan listrik tiap bulannya ± 240 kwh, sehingga estimasi biaya listrik tiap PLIK Rp. 150.000 / bulan.

a) Biaya listrik 1 titik PLIK per tahun 2012 Rp. 150.000 × 12 bulan = 1.800.000 b) Biaya listrik 49 titik PLIK tahun 2012

Rp. 1.800.000 × 49 titik = 88.200.000 6. Biaya Telepon Abodemen

Sesuai dengan kontrak, biaya telepon abodemen tiap PLIK Rp. 25.000 / bulan.

a) Biaya telepon abodemen 1 titik PLIK per tahun Rp. 25.000 × 12 bulan = Rp. 300.000 / tahun. b) Biaya telepon abodemen 49 titik PLIK per tahun

(30)

 

7. Biaya Tinta Printer

Tahun pertama tidak mengeluarkan biaya tinta printer, karena pada saat pertama kali membeli sudah mendapatkan 3 botol tinta hitam dan 3 botol tinta warna Magenta, Clan, dan Yellow masing – masing 1 botol. Setiap botol tinta dapat mencetak ± 4.000 lembar hitam-putih, atau ± 6.500 warna, total bisa mencetak 12.000 lembar hitam-putih.

Estimasi 1 hari mencetak 20 lembar hitam putih dan 5 lembar warna, dengan target pencapaian 70% setiap bulannya.

Hitam putih = 20 lembar × 30 hari = 600 lembar × 70% = 420 lembar × 12 bulan = 5.049 lembar / tahun 2012 Warna = 5 lembar × 30 hari

= 150 lembar × 70% = 105 lembar × 12 bulan = 1260 lembar / tahun 2012 8. Biaya Kertas

Diestimasikan pada tahun 2012 diperlukan 14 rim kertas A4 untuk jasa printer, dengan harga Rp. 27.000 / rim.

a) Biaya kertas 1 titik PLIK tahun 2012 Rp. 27.000 × 14 rim = Rp. 378.000 b) Biaya kertas 49 titik PLIK tahun 2012

(31)

 

9. Biaya Penyusutan Peralatan TI

Diestimasikan umur manfaat dari peralatan TI adalah 6 tahun dan penyusutan menggunakan metode garis lurus.

Harga Perolehan = Total biaya hardware + Total biaya software + total biaya jaringan

a) Penyusutan outsourcing = HU P

= R . . . .

= Rp. 340.874.500 / tahun b) Penyusutan inhouse = HU P

= R . . . . = Rp. 235.291.875

b. Estimasi Biaya Operasional Tahun 2013

Pada tahun kedua, atau 24 bulan seletah PLIK di jalankan, rincian estimasi biaya operasionalnya di tampilkan pada tabel 3.7.

No Keterangan Biaya Operasional Outsourcing Biaya Operasional Inhouse 1. Biaya Maintenance Rp. 88.200.000 Rp. 88.200.000 2. Biaya Internet Rp. 294.000.000 Rp. 235.200.000 3. Biaya Gaji Operator Rp. 308.700.000 Rp. 308.700.000 4. Biaya Pengajar Bimbingan

Komputer Rp. 79.200.000 Rp. 79.200.000 5. Biaya Listrik Rp. 94.374.000 Rp. 94.374.000 6. Biaya Telepon Abodemen Rp. 14.700.000 Rp. 14.700.000

7. Biaya Tinta Printer - -

8. Biaya Kertas Rp. 17.199.000 Rp. 17.199.000 9. Biaya Penyusutan

Peralatan TI Rp. 340.874.500 Rp. 235.291.875 Total Biaya Rp. 1.237.247.500 Rp. 1.072.864.875

Tabel 3.8 Estimasi Biaya Operasional Tahun 2013 Sumber : PT. iSatNet

(32)

 

1. Biaya Maintenance, Biaya Internet, dan Biaya Telepon Abodemen.

Rincian biayanya masih sama seperti tahun 2012. 2. Biaya Gaji Operator

Gaji operator naik 5%, menjadi Rp. 525.000 / bulan. a) Biaya gaji operator 1 titik PLIK tahun 2013

Rp. 525.000 × 12 bulan = Rp. 6.300.000 b) Biaya gaji operator 49 titik PLIK tahun 2013

Rp. 6.300.000 × 49 titik = Rp. 308.700.000 3. Biaya Pengajar Bimbingan Komputer

Pada tahun ke -2, karena kesuksesan kursus bimbingan komputer pada 10 PLIK, diasumsikan jumlah PLIK yang membuka jasa tersebut bertambah 12 titik. Biaya gaji pembimbing komputernya masih sama seperti tahun 2012, yaitu Rp. 300.000 / bulan.

a) Gaji pembimbing komputer 1 titik PLIK tahun 2013 Rp. 300.000 × 12 bulan = Rp. 3.600.000

b) Gaji pembimbing komputer 22 titik PLIK tahun 2013 Rp. 3.600.000 × 22 titik = Rp. 79.200.000

4. Biaya Listrik

Diestimasikan biaya listrik tahun 2013 naik 7% karena diperkirakan tarif listrik akan meningkat dan penggunaan listrik juga lebih banyak dari tahun sebelumnya.

(33)

 

= Rp. 88.200.000 + (88.200.000 × 7%) = Rp. 88.200.000 + 6.174.000

= Rp. 94.374.000 5. Biaya Tinta Printer

Estimasi tahun 2013 jasa printer meningkat 10% Hitam putih = 5.049 lembar × 10%

= 5.049 lembar + 505 lembar = 5.554 lembar / 2013 Warna = 1260 lembar × 10% = 1260 lembar + 126 lembar = 1386 lembar / 2013 Sisa tinta

Hitam putih = 12.000 lembar – (tinta terpakai tahun 2012 + tahun 2013)

= 12.000 lembar – (5049 lembar + 5554 lembar)

= 12.000 lembar – 10.603 lembar = 1.397 lembar

Warna = 6.500 lembar – (1260 lembar + 1386 lembar)

= 6.500 lembar – 2.646 lembar = 3.854 lembar

Jadi, pada tahun 2013 juga masih belum ada biaya tinta printer, karena masih ada sisa dari tinta di tahun 2012.

(34)

 

6. Biaya Kertas

Diestimasikan pada tahun 2013 diperlukan 15 rim kertas A4 untuk jasa printer, dengan harga kertas masih sama seperti tahun 2012.

a) Biaya kertas 1 titik PLIK tahun 2013 Rp. 27.000 × 15 rim = Rp. 405.000 b) Biaya kertas 49 titik PLIK tahun 2013

Rp. 405.000 × 49 titik = Rp. 19.845.000 c. Estimasi Biaya Operasional Tahun 2014

Pada tahun ketiga, atau 36 bulan seletah PLIK di jalankan, rincian estimasi biaya operasionalnya di tampilkan pada tabel 3.8

No Keterangan Biaya Operasional Outsourcing Biaya Operasional Inhouse 1. Biaya Maintenance Rp. 88.200.000 Rp. 88.200.000 2. Biaya Internet Rp. 294.000.000 Rp. 235.200.000 3. Biaya Gaji Operator Rp. 324.576.000 Rp. 324.576.000 4. Biaya Pengajar Bimbingan

Komputer Rp. 118.800.000 Rp. 118.800.000 5. Biaya Listrik Rp. 99.092.700 Rp. 99.092.700 6. Biaya Telepon Abodemen Rp. 14.700.000 Rp. 14.700.000 7. Biaya Tinta Printer Rp. 8.820.000 Rp. 8.820.000 8. Biaya Kertas Rp. 18.865.000 Rp. 18.865.000 9. Biaya Penyusutan

Peralatan TI Rp. 340.874.500 Rp. 235.291.875 Total Biaya Rp. 1.307.928.200 Rp. 1.143.545.575

Tabel 3.9 Estimasi Biaya Operasional Tahun 2014 Sumber : PT. iSatNet

(35)

 

1. Biaya Maintenance, Biaya Internet, dan Biaya Telepon Abodemen

Rincian biayanya masih sama seperti tahun 2012. 2. Biaya Gaji Operator

Gaji operator naik 5%, menjadi Rp. 552.000 / bulan (pembulatan dari Rp. 551.250).

a) Biaya gaji operator 1 titik PLIK tahun 2014 Rp. 552.000 × 12 bulan = Rp. 6.624.000 b) Biaya gaji operator 49 titik PLIK tahun 2014

Rp. 6.624.000 × 49 titik = Rp. 324.576.000 3. Biaya Pengajar Bimbingan Komputer

Pada tahun ke-3, diasumsikan jumlah PLIK yang membuka jasa kursus bimbingan komputer bertambah 8 titik. Biaya gaji pembimbing komputernya naik sebesar 10% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp. 330.000 / bulan.

a) Gaji pembimbing komputer 1 titik PLIK tahun 2014 Rp. 330.000 × 12 bulan = Rp. 3.960.000

b) Gaji pembimbing komputer 30 titik PLIK tahun 2014 Rp. 3.960.000 × 30 titik = Rp. 118.800.000

4. Biaya Listrik

Diestimasikan biaya listrik tahun 2014 naik 5% karena penggunaan listrik yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.

= Rp. 94.374.000 + (94.374.000 × 5%)

(36)

 

5. Biaya Tinta Printer

Epson L200 merupakan printer inkjet dengan sistem infus resmi dan original, sehingga harga tintanya jauh lebih murah yaitu Rp. 60.000 / botol. Diestimasikan pada tahun 2014 ada pengisian 2 botol tinta hitam dan 1 botol tinta warna untuk setiap PLIK.

a) Biaya tinta printer 1 titik PLIK tahun 2014 Rp. 60.000 × 3 botol = Rp. 180.000

b) Biaya tinta printer 49 titik PLIK tahun 2014 Rp. 180.000 × 49 titik = Rp. 8.820.000 6. Biaya Kertas

Diestimasikan pada tahun 2014, diperlukan 17 rim kertas A4 untuk jasa printer, dengan harga kertas naik sekitar 2% menjadi Rp. 27.500 / rim.

a) Biaya kertas 1 titik PLIK tahun 2014 Rp. 27.500 × 17 rim = Rp. 467.500 b) Biaya kertas 49 titik PLIK tahun 2014

Rp. 467.500 × 49 titik = Rp. 22.907.500 d. Estimasi Biaya Operasional Tahun 2015

Pada tahun keempat, atau 48 bulan seletah PLIK di jalankan, rincian estimasi biaya operasionalnya di tampilkan pada tabel 3.9

(37)

 

No Keterangan Biaya Operasional Outsourcing

Biaya Operasional Inhouse 1. Biaya Maintenance Rp. 88.200.000 Rp. 88.200.000 2. Biaya Internet Rp. 294.000.000 Rp. 235.200.000 3. Biaya Gaji Operator Rp. 341.040.000 Rp. 341.040.000 4. Biaya Pengajar Bimbingan

Komputer Rp. 134.640.000 Rp. 134.640.000 5. Biaya Listrik Rp. 101.074.554 Rp. 101.074.554 6. Biaya Telepon Abodemen Rp. 14.700.000 Rp. 14.700.000 7. Biaya Tinta Printer Rp. 11.760.000 Rp. 11.760.000 8. Biaya Kertas Rp. 18.865.000 Rp. 18.865.000 9. Biaya Penyusutan

Peralatan TI Rp. 340.874.500 Rp. 235.291.875 Total Biaya Rp. 1.345.154.054 Rp. 1.180.771.429

Tabel 3.10 Estimasi Biaya Operasional Tahun 2015 Sumber : PT. iSatNet

1. Biaya Maintenance, Biaya Internet, dan Biaya Telepon Abodemen

Rincian biayanya masih sama seperti tahun 2012. 2. Biaya Gaji Operator

Gaji operator naik 5%, menjadi Rp. 580.000 / bulan (pembulatan dari Rp. 579.600).

a) Biaya gaji operator 1 titik PLIK tahun 2015 Rp. 580.000 × 12 bulan = Rp. 6.960.000 b) Biaya gaji operator 49 titik PLIK tahun 2015

Rp. 6.000.000 × 49 titik = Rp. 341.040.000 3. Biaya Pengajar Bimbingan Komputer

Pada tahun ke-4, diasumsikan jumlah PLIK yang membuka jasa kursus bimbingan komputer bertambah 4 titik.

(38)

 

Biaya gaji pembimbing komputernya masih sama seperti tahun 2014, yaitu Rp. 330.000 / bulan.

a) Gaji pembimbing komputer 1 titik PLIK tahun 2015 Rp. 330.000 × 12 bulan = Rp. 3.960.000

b) Gaji pembimbing komputer 34 titik PLIK tahun 2015 Rp. 3.960.000 × 34 titik = Rp. 134.640.000

4. Biaya Listrik

Diestimasikan biaya listrik tahun 2015 naik 2% karena penggunaan listrik yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.

= Rp. 99.092.700 + (99.092.700 × 2%) = Rp. 99.092.700 + 1.981.854

= Rp. 101.074.554 5. Biaya Tinta Printer

Diestimasikan pada tahun 2015 ada pengisian 2 botol tinta hitam putih dan 2 botol tinta warna untuk setiap PLIK, dengan harga Rp. 60.000 / botol.

a) Biaya tinta printer 1 titik PLIK tahun 2015 Rp. 60.000 × 4 botol = Rp. 240.000

b) Biaya tinta printer 49 titik PLIK tahun 2015 Rp. 240.000 × 49 titik = Rp. 11.760.000 6. Biaya Kertas

Diestimasikan pada tahun 2015 diperlukan 18 rim kertas A4 untuk jasa printer, dengan harga kertas masih sama seperti tahun 2014.

(39)

 

a) Biaya kertas 1 titik PLIK tahun 2015 Rp. 27.500 × 18 rim = Rp. 495.000 b) Biaya kertas 49 titik PLIK tahun 2015

Rp. 495.000 × 49 titik = Rp. 24.255.000 3.7.4 Estimasi Pendapatan Seletah Investasi TI / SI

Setelah pembangunan selesai, diestimasikan PLIK tersebut berjalan dengan baik dan menghasilkan pendapatan bagi PT. iSatNet. Pendapatan tersebut berupa :

a. Pendapatan Proyek

Pendapatan proyek adalah nilai proyek dalam kontrak yang akan diperoleh PT. iSatNet dari Depkominfo setelah masa kontrak berakhir (48 bulan) dan PLIK tersebut dinyatakan telah layak. Pendapatan proyek akan diterima oleh PT. iSatNet pada bulan ke 50, terhitung mulai PLIK tersebut aktif dioperasikan. Nilai proyek untuk PLIK paket 4 (Jawa Barat dan Banten) adalah Rp. 50.000.000.000. Nilai proyek tersebut digunakan untuk pembangunan 654 titik PLIK di Jawa Barat dan Banten.

Jadi, pendapatan proyek yang diperoleh untuk pembangunan 49 titik PLIK di Tanggerang dapat diestimasikan sebagai berikut :

1. Nilai proyek 1 titik PLIK

R . . . .

= Rp. 76.452.599 / PLIK 2. Nilai proyek di Tanggerang (49 PLIK)

(40)

 

b. Pendapatan Warnet PLIK

Warnet PLIK ini akan beroperasi minimal selama 8 jam setiap harinya dengan tarif Rp. 2000/jam, print B/W Rp. 300/lembar, print warna Rp. 1.000/lembar, dan scanner Rp. 1.500/lembar. Biaya yang relatif cukup murah ini dikarenakan mendapatkan subsidi dari pemerintah. Diestimasikan target yang ingin dicapai tiap bulannya adalah 70%, sehingga pendapatan tiap warnet PLIK tahun 2012 :

1. Pendapatan maksimal per hari

a) Internet = (8 jam × Rp. 2.000) × 5 PC = Rp. 80.000 / hari b) Print = (20 lbr × Rp. 300) + (5 lbr × Rp. 1.000) = Rp. 11.000 / hari c) Scanner = (2 lbr × Rp. 1.500) = Rp. 3.000 / hari Total pendapatan per hari :

Rp. 80.000 + Rp. 11.000 + Rp. 3.000 = Rp. 94.000 / hari. 2. Pendapatan per bulan

= (Rp. 94.000 × 30 hari) × 70% = Rp. 2.820.000 × 70% = Rp. 1.974.000 / bulan 3. Pendapatan tahun 2012 = Rp. 1.974.000 × 12 bulan = Rp. 23.688.000

(41)

 

4. Pendapatan tahun 2012 dari 49 warnet PLIK = Rp. 23.688.000 × 49 warnet

= Rp. 1.160.712.000

Diestimasikan setiap tahunnya pendapatan warnet meningkat 10 %, rincian pendapatan pada tabel 3.10

Tahun Pendapatan

2012 Rp. 1.160.712.000 2013 Rp. 1.276.783.200 2014 Rp. 1.404.461.520 2015 Rp. 1.544.907.672

Tabel 3.11 Estimasi Pendapatan Warnet PLIK di Tanggerang Sumber : PT. iSatNet

c. Pendapatan Biaya Kursus Komputer

Pembangunan PLIK ini tidak hanya berperan sebagai warnet saja, namun di tempat tersebut dapat juga dijadikan tempat les / bimbingan komputer bagi warga sekitar dengan tarif yang dapat dijangkau, sebagai salah satu upaya meningkatkan pola pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di bidang teknologi.

Karena 1 titik PLIK hanya dilengkapi 5 buah PC, maka diestimasikan setiap PLIK ± ada 4 orang yang mengikuti kursus, dengan biaya kursus per bulan Rp. 120.000 / orang. Biaya kursus diasumsikan naik sebesar Rp. 10.000 / tahun. Rincian pendapatan dari biaya kursus komputer ditampilkan pada tabel 3.11

(42)

 

90   

Tabel 3.12 Estimasi Pendapatan Biaya Kursus Komputer Sumber : PT. iSatNet

d. Total Estimasi Pendapatan Setelah Investasi TI / SI

Tabel 3.13 Estimasi Pendapatan PLIK di Tanggerang Sumber : PT. iSatNet

No. Tahun Biaya Kursus

per bulan

Jumlah Orang

Pendapatan per Bulan per PLIK

Pendapatan per

Tahun per PLIK Jumlah PLIK

Pendapatan per Tahun 1. 2012 Rp. 120.000 4 Rp. 480.000 Rp. 5.760.000 10 Rp. 57.600.000 2. 2013 Rp. 130.000 4 Rp. 520.000 Rp. 6.240.000 22 Rp. 137.280.000 3. 2014 Rp. 140.000 4 Rp. 560.000 Rp. 6.720.000 30 Rp. 201.600.000 4. 2015 Rp. 150.000 4 Rp. 600.000 Rp. 7.200.000 34 Rp. 244.800.000 Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016

Pendapatan Proyek PLIK - - - - Rp. 3.746.177.351

Pendapatan Warnet Rp. 1.160.712.000 Rp. 1.276.783.300 Rp. 1.404.461.520 Rp. 1.544.907.672 -

Pendapatan Kursus Komputer Rp. 57.600.000 Rp. 137.280.000 Rp. 201.600.000 Rp. 244.800.000 -

(43)

 

3.8 Jadwal Pelaksanaan Investasi PLIK

Masa kontrak antara PT. iSatNet dengan Depkominfo untuk sebuah PLIK adalah 48 bulan (4 tahun) dengan lama pembangunannya 6 bulan. Selama 48 bulan perusahaan harus memastikan bahwa PLIK tersebut telah online dan berjalan dengan baik, sehingga tiap bulannya selama 48 bulan tersebut perusahaan rutin melakukan maintenance. Rincian jadwal pelaksanaan pembangunan PLIK ditampilkan pada tabel 3.13

Kegiatan Lama Waktu

1. Pembangunan PLIK

a. Mencari Lokasi ± 1,5 bulan b. Melakukan Pembelian Barang ± 2 minggu c. Survei Kelayakan Tempat ± 1 bulan d. Perakitan dan Instalasi PLIK ± 3 bulan

Total ± 6 bulan

2. Maintenance PLIK Setiap

Bulan 48 bulan

Total Lama Waktu ± 54 bulan

Tabel 3.14 Rincian Jadwal Pelaksanaan Pembangunan PLIK Sumber : PT. iSatNet

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Insan Sarana Telematika  Sumber : PT. iSatNet
Gambar 3.2 OAD PT. Insan Sarana Telematika, Sistem Penjualan
Gambar 3.3 Topologi Jaringan PLIK  Sumber : PT. iSatNet
Tabel 3.7 Estimasi Biaya Operasional Tahun 2012  Sumber : PT. iSatNet
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sepengetahuan peneliti, belum ada penelitian tentang identifikasi miskonsepsi yang dialami peserta didik kelas X MAN 3 Hulu Sungai Selatan pada materi redoks dengan

Biaya panteries adalah biaya yang dikeluarkan oleh PT AIDC, yang digunakan untuk keperluan dapur dan tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan operasional perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mengenai pendapat tentang pengertian jilbab tiap ormas, terjadi perbedaan pendapat, ada yang mengatakan sebagai mantel

Locke dan Latham (dalam Pintrich & Schunk, 1996) mendefinisikan tujuan berdasarkan perspektif sosial kognitif, yakni tujuan adalah sesuatu di luar individu

TATA LAKSANA MEDIS Oral/ Injeksi, catgut, surgicell DPJP TINDAKAN NON BEDAH.

Secara rinci Woolfolk (Uno,2008) menyatakan kemampuan itu meliputi empat jenis yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan pengambilan keputusan, kemampuan berpikir kritis

Pada proses permintaan pembelian yang diawali oleh supplier seperti pada Gambar 1.7, maka akan dilakukan dengan Input data supplier dan melihat apakah data supplier tersedia

Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014.