• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Biaya Operasi Kendaraan Sepeda Motor di Kota Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Biaya Operasi Kendaraan Sepeda Motor di Kota Makassar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Rektyasa Transportasi llolume 02 No. 01, April 2013 ISSN:2252-7656

Karakteristik

Biaya Operasi Kendaraan

Sepeda

Motor di Kota

Makassar

v,

Arifin

ASRIU, Lawalenna SAMANGb, Nur

AII.,

dan

M.

Isran

RAMLId

qb'"'d

Program Studi 53 Teknik Sipil, Fakultas

Teknik

flniversitas Hasanuddin,

Malassar

90- 145, Indonesia

'E-mdil:

b

E-mail:

'E-rnail:

l.com d

E-mail:

o.com

Abstrak:

Salah satu faktor pendorong meningkatnya penggunaan sepeda

motor

di

kota-kota besar

di

Indonesi4 termasrrk

di

Kota Makassar adalah biaya operasi kendaraan

(BOK)

sepeda

motor

lebih efisien

dibandingkan

dengan

BOK jenis

kendaraan

lainnya-

Dalam

konteks

tersebut,

sfudi

ini

bertujuan memodelkan berbagai komponen

biaya

operasi

kendaraan penggunaan sepeda motor

di

Kota Makassar. Studi

ini

melakukan survei wawancara terhadap kurang

lebih

1500 pengendara sepe<ia motor yang melintas pada 3 ruas

jalan

arteri utama

di

Kota

Makassar,

yaitu

di Jl. A.Yani, Jl.

Sudirman, dan

Jl. AP.

Pettarani. Survei wawancara bertujuan

untuk

mendeskripsikan berbagai komponen

BOK

sepeda

motor, baik

biaya-biaya langsung maupun biaya

tidak

langsung.

Analisis

data

dilakukan

dalam rangka membangun model

BOK

sepeda motor khususnya bagi biaya adminishasi, biaya servis berat dan ringan, biaya ban, dan biaya pemakaian

oli.

Dalam

hal

ini,

berbagai pendekatan

model, mulai

dari

model linear

maupun

model

non-linear dianalisis

untuk

menemukan

model-model

BOK

terbaik sesuai data yang ada. Hasil-hasil pemodelan berbagai komponen

BOK

tersebut dapat dipergunakan dalom mengestimasi besaran

BOK

sepeda motor

di

Kota Makassar. Lebih

jau\

hasil studi

ini

akan

diaplikasikan pada

pemodelan

biaya

kemacetan

transportasi

akibat penggunaan sepeda motor pada studi-sfudi lanjutan.

Kata-kata kunci:

Model, biaya operasi kendaraan

@OK),

sep€da motor, Makassar.

1.

PEI\DAIIULUAI\T

Dewasa

ini

sedang

terjadi

peningkatan

jumlah

populasi dan

kepemilikan

kendaraan sepeda

motor

diberbagai negara berkembang termasuk

di

Indonesi4

khusus pada berbagai kota-kota besar, termasuk

di

Kota

Makassar

(Asri dkk.,

2012).

Berbagai dampak

ditimbulkan

oleh penggunaan dan perilaku pengguna sepeda motor, yang

meliputi

dampak Grhadap perubahan

perilaku lalu

lintas dalam hal kecepatan

(Abulebu

dld<., 20121' Zakaria

dkk.,

201

l),

akselerasi

(Azis dkk.,2013),

pola

mengendarai

(Azis dkk.,

2012), keselamatan

lalu lhtas (Asri

dkk., 2011),

polusi

suara atau kebisingan

(Hustim dkk.,

2012), dan

polusi

udara atau pencemaftrn emisi (Arafah dkk., 2013).

Dalam

rangka mencari solusi terhadap berbagai permasalahan yang

ditimbulkaa

oleh peningkatan populasi sepeda motor tersebut

di

atas, maka terlebih dahulu perlu

di

temu-kenali berbagai aspek mendasar mengenai

hal-hal yang

mendorong

te{adinya

fenomena tersebut. Salah satu fa-ktor pendorong meningkatnya penggunaan sepeda

motor dikota-kota

besar

di

Indonesia, termasuk

di

Kota

Makassar adalah biaya operasi kendaraan

(BOK)

sepeda motor lebih efisien dibandingkan dengan BOK

jenis

kendaraan lainnya.

(2)

Asri, dkk., Karalteristik Biaya Operasi Kendaraan Sepeda Motor di Kota Makassar

Dalam

konteks keperluan

analisis dan

evaluasi biaya

kemacetgn,

Ialu

lintas

yang disebabkan

oleh

peningkatan

jumlah

pengguna sepeda

motor

sebagai

koridor

utama dalam studi darnpak sepeda

motor

terhadap

lalu

lintas dan transportasi

di

wilayah perkotaan, maka terlebih dahulu perlu difahami

BOK

sepeda motor secara lebih mendalam. Untuk

itu,

studi

ini

bertujuan

memodelkan berbagai komponen

penting

dari

biaya

operasi kendaraan

@OK)

penggunaan sepeda motor

di

Kota Makassar. Pemodelan berbagai aspek

BOK

dalam studi

ini

yang

meliputi

model

penggunaan bahan

bakar

minyak @BM),

model biaya

administrasi tahunan, model biaya servis ringan dan berat, model biaya pemakaian barq dan model biaya pemakaian

oli

sepeda motor.

2.

METODE

STT]DI

2.1.

Metode Pengumpulan Data

Studi

ini

menggunakan data-data

hasil

survei yang dilalcukan

oleh

Laboratorium Rekayasa

Transportasi

Jurusan

Teknik

Sipil

Universitas

Hasanuddin

yang

beke{asama

deng4n Masyarakat Transportasi Indonesia

(MTI)

Sulawesi

Selataq

yang dilaksanakan pada bulan Januari 2007. Survei tersebut dilalorkan dalam rangka mengukur dan mengetahui karakteristik operasional sepeda motor di Kota Makassar.

Suwei

ini

dilakukan pada

3

(tiga)

ruas

jalan primer

di

Kota

Makassar,

yaitu

di

Jl.

A.

Yad,

Jl.

SudinnarU

Jl.

Pettarani. Survei

dilaksanakan

selama

2

(dua)

jam

.untuk

mewawancarai

500

pengendara sepeda

motor untuk

setiap

jalannya.

Pada

survei ini,

pengendara

sepeda

motor

diberhentikan

ke

sisi jalan

untuk

diwawancarai

mengenai

kamkteristik sosiodemografi,

as'al-tuju"n pergerakaq

dan

berbagai apsek

terkait

biaya

operasional kendaraan

mereka. Lokasi

dari

ke

tiga jalan

tempat

pelaksanaan survei diperlihatkan pada Gambar 1.

Gambar 1 : Lokasi Jalan untuk Pengumpulan Data

2.2, Metode

Analisis

Data

Data-data

yang diperoleh

dari

survei

selanjutnya diekstraksi

daiam

bentuk

tabulasi

sesuai dengan

jenis-jenis

biaya operasi kendaraan sepeda motor, seperti tahun produksi, pemakaian bahan bakar

minyak

(BBM).

biaya servis ringan, biaya servis berat, biaya pemakaian ban,

(3)

Jurnal Rekayasa Transportdsi yolume 02 No. 01, April 201j ISSN:2252-7656

lama pemakaian ban" biaya penggantian

oli,

d^n

lain-lain.

Pentabulasian dan pengklasifikasian data

sesrai

dengan

jenis-jenis

BOK

sepeda

motor

tersebut.

Hasil

tabulasi dianalisis sesuai dengan kategori tahrm dan usia sepeda motor. Selanjutnya hasil analisis dan ekstraksi Grsebut

dimodelkan dengan

menggunakan

berbagai

pendekatan

model polinomial mulai

model

polinomial

orde-2 hingga orde-6,

dan

berbagai pendekatan

regesi lahnya

seperti model

linear,

eksponensial,

logarifinilL

dan model

power.

Dari

serangkaian model-model tersebu!

dipilih

model terbaik

berdasarkan

indikator

R2 sebagai salah satu

indikator dalam

menilai

tingkat

signifikansi model

regresi.

Model

yang

mempunyai

dlai

R2

tertinggi

akan

dipilih

sebagai model terbaik untuk setiap model hubungan komponen

BOK

yang akan dibangun.

3.

IIASIL

IIAIT

PEMBAIIASAN

Hasil-hasil pemodelan berbagai aspek

BOK

dalam studi

ini

yang

meliputi

model penggunaan bahan bakar minyak

@BM),

model biaya

administasi

tahunan, model biaya servis ringan dan

berat, model biaya

pemakaian

baD,

dan model

biaya

pemakaian

oli

sepeda

motor, dipresentasikan sebagaimana sub-sub bagian berikut.

3.1.

Model Penggunaar

Bahan

Bakar Minyak @BM)

Sepeda

Motor

Model penggunaan bahan bakar pada studi

ini

mendeskipsikan hubungan antara pengguman

BBM (BBM)

dalam satuan

liter

per-hari

dengan

jarak

perjalanan (JP) yang tempuh sepeda motor (SM) dalam satuan krn per-hari. Model hubungan

ini

disajikan pada Gambar 1.

a

Data sM

<TTahun

BBM = 0.05521p2 -3.5732Jp +

I

Data sM >

TTahun

Rr--0.9588 -TrenSM<TTahun -TrenSM>TTahun = 0.0162JP2 - 0.7084!P + 9.7453

R2=o.707

\

t

e20

fra

3,u

=14

8,,

Eto

t!

E8

f

B6

fr,+

n2

0

i0 15 20 25 30 35 & rl5 50

55

Jarak Perjalanan (KEJHari)

Gambar 1. Model penggruraan bahan bakar sepeda motor

Gambar

I

memperlihatkan kurva model hu$rrngan kedua variabel, dimana sepeda motor dikategorikan dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu sepeda motor (SM) yang berumur 7 (tahun) ke atas, dan sepeda motor yang masih berusia hingga 7

(tujuh)

talun.

Model

hubungan antara pemakaian

BBM

dan

jarak

pe{alanan

(JP) dipresentasikan dalam bentuk

model polinomial

ber-orde-2

fturva

parabola). Persamaan model yang diperoleh unnrk

kategori

umur SM

<:

7 tahun adalah

:

BBM =

0,0552JP2

-

3,5732JP

+

60,079 dengan

nilai

R2

=

0,9588. Sedangkan unhrk kategori

umur SM

>

7 tahun adalah

:

BBM

:

0,01621P2

-

0,7084JP

+

9,7453 detgan

nilai

R2:

0,7070. Dengaa kecenderungar model

ini,

terdapat suatu

titik

optimum

dari suatu

(4)

Asri, dkk., Karakteristik Biaya Operasi Kendaraan Sepeda Motor di Kota Makassar

efisiensi

pengguma.n

BBM

terhadap

jarak

tempuh

yang

dapat dicapai. Gambar

I

memperlihatkan

bahwa

titik

optimum

jarak

tempuh

yang dapat dicapai untuk

tingkat penggunaan

BBM

yang hampir sarna, kategori umru SM <-- 7 tahun mempunyai jarak tempuh yang

lebih

panjang dibandingkan dengan kategori

umur SM

>

7

tahun. Secara keselunrhan,

kurva

model

hubungan

BBM

-

JP pada

Gambm

I

mengindikasikan bahwa sepeda

motor

dengan

umur SM

<:

7

tahun

jauh lebih

efisien dalam

penggunaan

BBM

dibandingkan kategori

SM>7tahun.

3.2.

Model Biaya

Administrasi

Tahunan

Sepeda

Motor

Biaya-biaya yang

rtitimbulkan

oleh pengurusan

izin

operasional sepeda

motor

per-tahunnya

dalam

bentuk

biaya

pengurusan

STNK dan

biaya

lain-lain

(selanjutnya

dalam

studi ini

diistilahkan

dengan

Biaya Administrasi

Tahunan) dimodelkan terhadap

usia

kendaraan

SM

berdasarkan

dalz4ata

hasil survei

dengan menggunakan pendekatan

model

polinomial:

Berbagai

model

polinomial

di

analisis

dan

dipilih

model

dengan

ringkat signifikaosi

(R2)

tertinggi. Hasil pilihan model terbaik disajikan pada Gambar 2.

Gambar

2

memperlihatkan

model

hubnngan

terbaik

antara

biaya

adminisrasi @A)

tahunan SM terhadap variabel usia (z) kendaraan SM adalah model

polinomial

orde-5, dengan pers{rmaan

model

sebagimana ditampilkan pada Gambar

l.

Terdapat kecenderungan dimana

BA

semakin menurun seiring peningkatan usia kendaraan SM.

E t ag

E

d

e, E

g

.E E t (! .E EI 190,000 180,OOO 170,000 160.fi)o 150,OOO l.r0.OOO r 30.ooo 120,OOO rlo.ooo 100,o(x)

BA= 1.427u5 - 69.472u1+ 1241.1ur - 9740.1u2 + 34130u + 93481

R2 =O.904

17',16 15 14 13 12 11 10

9I7

6 5 4 3 2',t

O

Usla Kendaraan (Tahun) Garnbar 2. Biaya administrasi tahwran sepeda

motor

3.3.

Model Biaya

Servis Sepeda

Motor

Biaya

servis yang dianalisis dalam studi

ini

meliputi

2

jenis

biaya,

yaitu

biaya

untuk

servis ringan dan biaya unhrk servis berat kendaraan sepeda motor. Pemodelan dilakukan terhadapa hubungan 665ing-masing biaya dengan usia kendaraan

SM.

Hasil-hasil

pemodelan dengao menggunakan pendekatan

model polinomial untuk ke

dua

jenis

biaya servis

disajikan

pada Gambar

3

dan Gambar

4

secara berurutan untuk biaya servis ringan

(BSR)

dan biaya servis berat (BSB).

Gambar

3

memperlihatkan bahwa

model

BSR

terhadap

usia

SM mengikuti

model

polinomial

orde4,

dengan

persamzuur sebagaimana

ditampilkan pada Gambar

3

yang

mempunyai

tingkat signidfikansi model yang cukup. Garis

kecenderungan

model

BSR memperlihatkan bahwa pada

awalny4 SM

motor

yang berusia rendah

memiliki

BSR

yang

(5)

Jwnal Rekcyasa Transportosi Yolwne 02 No. 01, April

201j

ISSN: 2252-7656

kecil,

hingga

kemudian

medngkat

sesuai dengan peningkatan

usia

SM.

Selanjutiya,

pada tahun ke-5 usia SM, terjadi penurunar BSR hingga

usia SM

15 tahun.

6

u

o

o

CL G E (! ED

c

E

.9

t

o

o

G

T

dt

6o1@

EE*

QI

ao EL

E_

70

960

o

o50

.o

E40

E30

9zo

a!

6

1o 30,0@ 28,000 26,@0 24,@0 2,@0 20,000 18,(D0 16.000 14,@0 '12,000 10,000

gsR = 0.2723u1- 13901u3 - 147.02u2 + 1682.9u + 15358 R'=0.6835

aO

o 12 3 4 5 6 7I910

11 12 13',14 15 16 17

Usia Kendaraan (Tahun) Gambar 3. Model biaya servis ringan sepeda motor

BSB = E0.913u4. 2304.5u3 + 21698u1- 65144u + 83521 R'=o.a774

cl

o 't 2 3 4 5 6 7 I 910

11 ',12 13',14 15 16 17

Usia Kendaraan (Tahun) Gambar 4.

Model

biaya servis berat sepeda motor

Gambar 4 memperlihatkan bahwa model

BSB

terhadap usia SM juga

mengikuti

model

polinomial

orde-4 sebagaimana pada model BSR, namun dengan garis kecenderungan model yang berbeda. Persamaan model

BSB

sebagaimana disajikan pada Gambar

4

dengan tingkat signifikansi model yang sangat baik. Garis kecenderungan model BSB memperlihatkan bahwa

BSB

sepeda

motor

cendeung

seiring dengan peningkatan usia

SM. Kurva

model pada Gambar

4

memperlihatkan bahwa peningkatan

BSB

sepeda motor hinga

usia

10 tahun

masih

relatif

landai, namun

peningkatan

usia

sepeda

motor

selaqiutnya

memberikan peningkatan BSB yang sangat signifikan.

3.4.

Model Biaya

Penggunaan

Ban

Sepeda

Motor

Biaya

penggunaan

ban

sepeda

motor

untuk

setiap

pengguna sepeda

motor

bervariasi berdasarkan hasi survei pada studi

ini.

Untuk

itu,

studi

ini

membangun suatu model hubungan

(6)

Asri, dkk, Karakteristik Biaya Operasi Kendaraan Sepeda Motor di Kota Makassar

antara biaya pemakaian ban

(Rp./Bulan)

dengan lama pemakaian ban

dalam

satuan bulan. Hasil model biaya penggunaan ban tersebut disajikan pada Gambar 5.

60,000 55,000

e

so.ooo E

E

4s.ooo lo

E

40.000

d

-

35.000 E

3

so,ooo

$.

zs,ooo (!

E

20,000 't5,000 10,000

o 2 4 6 810

12

',14

16

18

20 22

24 Lama Pemakaian Ban (Bulan,

Gambar 5. Model biaya ban sepeda

motor

Gambar

5

memperlihatkan bahwa

model

hubungan

biaya

ban

@B)

terhadap lama pemakaian ban

(b)

mempunyai kecenderungan

logarifrnik,

dirnana persamaannya disajikan pada Gambar

5

dengan

tingkat signifikansi

yang sangat

baik.

Kecenderungrin garis model memperlihatkan bahwa biaya panakaian ban scrnakin rcndah

jika

psnggurraan ban semakin

lama.

Fenomena

model

ini

sejalan dengan

pengetahuan

umum tentang biaya

satuan pemakaian suatu jenis barang/komoditi.

'1,000 900 800 7@ 600 500 400 300 200

o 12 3 4 5 6 7 8 910

11 12 13 14 15',t6 17

Uaia Kendaraan (Tahun) Gambar 6. Model biaya

oli

sepeda motor 3.5.

Model

Biaya Penggunaan

Oli

Sepeda

Motor

Model

hubungan antara rerata biaya penggunaan

oli

mesin sepeda

motor

dan usia kendaraan sepeda motor dengan menggunakan data-data survei pada studi

ini,

disajikan pada Gambar 6.

Gambar

6

memperlihatkan bahwa

model biaya

pemakaian

oli

(BO)

terhadap

usia

(u) kendaraan

SM

cenderung

mengikuti model

polinomial

orde-3

dengan

tingkat

sigaifikansi model yang baik. Persamaan dan

tingkat

signifikansi model disajikan pada Gambar

6.

Garis

gO = -0.3322ur + 8.591!u2 - 79.38u+ 871.44

Rz= 0.5978 G

I

CL

d

o

.! .! lo

(7)

Ju'-nal Rekoyasa Trqnsporta:si Yolume 02 No. 01, April 201i ISSN:2252-7656

kecenderungan

model

memperlihatkan bahwa

biay

pemakaian

oli

sepada

motor

cenderung lebitr tinggi pada usi-usia awal sepeda motor. Namun biaya pemakaian

oli ini

cenderung

tidak

mengalami

fluktuasi

yang

tinggi

pada saat usia sepeda

motor

5

hingga

10 tahun. Penurunan biaya

oli

SM secara signifikan terjadi pada usi SM yang lebih besar

dari

12 tahun.

4.

KESIMPULAN

Berbagai

aspek

biaya

operasional kenda,-aan

(BOK)

sepeda

motor

yang

meliputi

tingkat

pema-kaian bahan bakar

minyak

@BM),

biaya administrasi tahrman, biaya servis

ringan

dan berat, biaya pemakaian ban, dan biaya pemakaian

oli,

telah dimodelkan pada studi

ini

dengan menggunakan pendekatan model

polinomial

dan berbagai model regresi.

Konsumsi

BBM

sepeda motor cenderung lebih efisien bagi sepeda motor yang berusia 7 (tujuh) tahrur ke bawah. Biaya administrasi tahunan SM mengalami penurunan soiring dengan peningkatan usia kendaraan. Berkaitan dengan operasional dan pemeliharaan sepeda motor, biaya servis ringan dan berat memperlihatkap kpcenderungan yang berbalikan, dimana biaya

servis berat

(BSB) SM

cenderung

meningkat

dengan meningkatnya

usia

kendaraan SM. Koniponen biaya operasional penggunakan sepeda motor dalam bentuk biaya penggunaan ban

memberikan

kecenderungan

logaritnik

terhadap

lama

pemakaiannya.

Adapun

untuk komponen biaya pemakaian

oli,

peningkatan usia

SM

cenderung memberikan biaya

oli

yang menurun.

Hasil-hasil

pemodelan berbagai

komponen

BOK

pada

shrdi

ini

telah

memberikan kepercayaan

yang cukup rmtuk

dapat dimanfaatkan

dalam

mengestimasi besaran

BOK

penggunaan sepeda

motor

di

Kota

Makassar. Meskipun diperlukan beberapa updating

terkait

satuan biaya operasional

di

lapangan saat

ini.

Lebih jauh, hasil studi

ini

memberikan harapan

untuk

dapat

diaplikasikan

pada pengembangan suuatu

model

pemodelan

biaya

kemacetan transportasi akibat penggunaan sqpeda motor pada studi-studi lanjutan.

UCAPAN

TERIMAKASIH

Penulis menyampaikan ucapan

terima kasih

kepada

pihak Kelompok Riset

Rekayasa

Transportasi (KR-Rektrans) Jurusan

Teknik

Sipil

Fakultas

Teknik

Universitas

Hasanuddin

yang

telah

msngizinkan

penggunaan database

KR-Rektrans

untuk

keperluan penulisan makalah

ini.

Ucapan

terima kasih

juga

disampaikan

kepada Masyarakat Transportasi Indonesia

(MTI)

Sulawesi

Selatan

yang telah

memberikan duhurgan dalam penulisan makalah

ini.

DAFTARPUSTAKA

Abulebu, H., Ramli,

M.I.,

dan Harianto,

T.,

(2012)

A

srudy on the motorqtcle speed

of

one-directional

urban roads

in

Makassar.

Proceeding

of

the

15tt

FSTPT

International

Symposium,

STTD

Bekasi, November 23-24, 2012.

tuafah,

A.,

Rarnli,

M.I., Aly,

S.H., dan Selintung,

M.,

(2013) Studi karakteristik emisi

kendaraan sepeda

motor

di

Kota

Makassar,

Makalah

yang

diterima

untuk dipresentasikan pada

Seminar Nasional

Teknik

Sipil

IX,

Surabaya,

6 Pebruari

(8)

Asri, dkk., Karakteristik Biaya Operasi Kendaraan Sepeda Motor di Kota Makassu

,

Asri, A.,

Ramli,

M.I.,

dan gamang, L., (2011)

Motorqclist

acceptability on road safety

policy:

Motorcycle

exclusive

lane

in

Malrassar.

Proceeding

of

the

14tr

FSTPT

International

Symposium,

Pekanbaru, Riau, November

ll-12,

2011.

Asri, A.,

Ramli,

M.I.,

Ali,

N.,

dan Samang,

L.,

(2012) A study on motorcycle ownership

of

residential

households

in

Makassar.

Proceeding

of

the

15rh

FSTPT

Interinational

Symposium,

STTD

Bekasi, November 23-2

4,2012.

Azis,

M.A.,

Ramti,

M.I.,

dan

Aly,

S.H., (2012)

The

real

world driving cycle

of

motorcycle on an

arterial

urban

route in Malassar - Indonesia.

Proceeding

of

the

Iaternaiional

Seminar

On

Infrastructure

Development

In

Cluster

Island

Eastern Part

oflndonesia,

Bau-Bau,

January

19th, 2013.

Azis,

M.A.,

Ramli,

M.I.,

dan

Aly,

S.H., (2013) Studi perilaku percepatan - perlambatan kendaraan sepeda motor pada

kondisi lalu

lintas heterogen, Makalah yang diterima

untuk

dipresentasikan

pada

Seminar Nasional

Teknik Sipil

D!

Surabaya,

6

Pebrusri

2013.

Hustim,

M.,

dan

Fujimoto,

K.,

Q0l2)

Road

haffic

noise under heterogeneous

traffic

condition in Makassar City, Indonesia,

Joumal

of

Ilabitat

Engineering

*nd

Design,

Vol.

4,

No.

1;

pp. f09

-

118.

Z*aia

A.,

Aly,

S.H., dan

Ramli, M.I.,

(2011)

Distribution

model

of

motorcycle speed

on

divided roadway

in

Makassar,

Procec{ing

of

the

146 FSTPT Intemational

Gambar

Gambar  1  :  Lokasi  Jalan  untuk  Pengumpulan  Data
Gambar  1.  Model  penggruraan  bahan  bakar  sepeda  motor
Gambar  2  memperlihatkan  model  hubnngan  terbaik  antara  biaya  adminisrasi  @A)
Gambar  4 memperlihatkan  bahwa  model  BSB  terhadap  usia  SM  juga  mengikuti  model
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan pemanfatan Posyandu Lansia di Kelurahan KTK Kota Solok Tahun

Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah pendidikan spiritual yang terkandung dalam buku puisi Rumah Cahaya dan Nun karya Abdul Wachid B.S.. Adapun

Berdasarkan hasil penelitian melalui beberapa kajian pustaka disebutkan bahwa salah satu unsur penting dalam upaya pembentukan moral dan agama anak usia dini melalui cerita

Penelitian lain oleh Luciana Spica Almilia dan Irmaya Briliantien (2007) mengenai factor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada bank umum pemerintah

Rubrik tidak tetap apa yang paling sering Anda baca di majalah FLOEKSI.. (Pilih salah

Secara umum, laki-laki homoseksual lebih berisiko tertular HIV/AIDS melalui berganti-ganti pasanagn (memiliki partner seks lebih dari satu), sedangkan

(2) Sub Dinas Adat Istiadat dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung-.. jawab langsung kepada Kepala

menjelaskan nilai – nilai moral yang.. terdapat dalam cerita tersebut. Tujuan kegiatan pada tahap ini adalah agar siswa memahami nilai – nilai Pancasila dan