• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PEDOMAN PENGOPERASIAN E9.9D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PEDOMAN PENGOPERASIAN E9.9D"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PEDOMAN

PENGOPERASIAN

E9.9D

(2)

BMU36381

Pengoperasian untuk pertama

kali

BMU30174

Periode sela mesin

Mesin baru Anda memerlukan periode sela agar permukaan bagian-bagian yang berge-rak dapat berfungsi dengan baik. Periode se-la yang tepat akan menyebabkan kinerja yang baik dan keawetan mesin.

PERHATIAN: Kegagalan dalam melaksa-nakan prosedur periode sela akan beraki-bat penurunan keawetan mesin atau

bah-kan kerusabah-kan parah pada mesin. [BCM00801]

BMU27050

Diagram pencampuran bensin dan oli me-sin (25:1)

1. : Bensin (bahan bakar) 2. : Oli mesin

BCM00150

Pastikan untuk mencampurkan bensin dan oli secara merata, karena bila tidak, mesin dapat rusak.

BMU27074

Prosedur untuk model-model campuran

Jalankan mesin dengan beban (masukkan gigi perseneling dengan baling-baling terpa-sang) selama 10 jam seperti berikut ini. 1. 10 menit pertama:

Jalankan mesin dengan kecepatan yang serendah mungkin. Paling baik pada ke-cepatan tanpa beban dengan posisi ne-tral.

2. 50 menit berikutnya:

Jangan melampaui setengah akselerasi (kira-kira 3000 putaran/menit). Sesekali rubahlah kecepatan mesin. Jika perahu Anda mudah mencapai keseimbangan laju, jalankan perahu pada akselerasi penuh hingga mencapai keseimbangan laju, kemudian segera turunkan aksele-rasinya hingga 3000 putaran/menit atau kurang.

3. Dua jam kemudian:

Jalankan mesin dengan akselerasi pe-nuh hingga mencapai keseimbangan la-ju, kemudian kurangilah kecepatan me-sin menjadi tiga-perempat akselerasi (ki-ra-kira 4000 putaran/menit). Sesekali ru-bahlah kecepatan mesin. Jalankan me-sin dengan akselerasi penuh selama sa-tu menit, kemudian biarkan tetap hidup selama 10 menit pada tiga-perempat ak-selerasi atau kurang untuk mendingin-kan mesin.

4. Tujuh jam terakhir:

Jalankan mesin pada kecepatan berapa pun. Akan tetapi, hindari mengoperasi-kan dengan akselerasi penuh selama 5 menit pada suatu saat.

5. Setelah 10 jam pertama:

Operasikan mesin secara normal. Gu-nakan rasio standar campuran bensin dan oli. Untuk rincian informasi tentang pencampuran bahan bakar dan oli, ba-calah halaman 24.

BMU36400

Serba-serbi perahu Anda

Perahu yang berbeda memerlukan pena-nganan berbeda pula. Berhati-hatilah dalam mengoperasikan sembari Anda belajar mengendalikan perahu Anda dalam kondisi dan sudut keseimbangan yang berbeda-be-da (bacalah halaman 32).

(3)

BMU36412

Pemeriksaan sebelum

mens-tarter mesin

BWM01920

Jika salah satu item dalam pengecekan sebelum menstarter mesin ternyata tidak dapat berfungsi dengan baik, lakukan in-speksi dan perbaikan sebelum mengope-rasikan motor tempel, atau kecelakaan dapat terjadi.

BCM00120

Jangan menstarter mesin di luar air. Pa-nas yang berlebih dan kerusakan mesin yang parah dapat terjadi.

BMU37141

Level bahan bakar

Pastikan Anda memiliki banyak bahan bakar untuk perjalanan Anda. Aturan yang baik adalah menggunakan 1/3 bahan bakar Anda untuk pergi ke tujuan, 1/3 untuk kembali, dan menyimpan 1/3 sebagai cadangan dalam kondisi darurat. Dengan level perahu pada kereta pengangkut atau di dalam air, periksa level bahan bakar. Untuk petunjuk pengisian bahan bakar, bacalah halaman 24.

BMU36570

Melepas penutup mesin

Untuk pengecekan berikut ini, lepaskan pe-nutup atas dari mesin. Untuk melepas penu-tup atas mesin, lepaskan tuas pengunci se-belum mengangkat penutupnya.

ZMU06092

BMU36442

Sistem bahan bakar

BWM00060

Bensin dan uapnya sangat mudah menya-la dan mudah meledak. Jauhkan dari per-cikan api, rokok, nyala api, atau sumber-sumber penyulut lainnya.

BWM00910

Bahan bakar yang bocor dapat menye-babkan kebakaran atau ledakan.

Periksa adanya kebocoran bahan bakar

secara teratur.

Apabila ditemukan adanya kebocoran

bahan bakar, sistem bahan bakar harus diperbaiki oleh mekanik yang berkuali-fikasi. Perbaikan yang kurang tepat da-pat membuat motor tempel tidak aman untuk dioperasikan.

BMU36451

Periksa untuk adanya kebocoran bahan bakar

● Periksa adanya kebocoran bahan bakar atau uap bensin di dalam perahu.

● Periksa adanya kebocoran bahan bakar dari sistem bahan bakar.

Periksa tangki bahan bakar dan saluran

bahan bakar untuk adanya retakan, meng-embang atau kerusakan lainnya.

(4)

BMU37320

Memeriksa filter bahan bakar

Pastikan filter bahan bakar bersih dan bebas dari air. Jika terdapat air di dalam bahan ba-kar atau jika ada cukup banyak kotoran, tangki bahan bakar harus diperiksa dan di-bersihkan oleh dealer Yamaha.

BMU36891

Kontrol-kontrol

● Pindahkan tangkai pasak kemudi sepe-nuhnya ke kiri dan ke kanan untuk memas-tikan kelancaran pengoperasian.

Pindahkan pegangan akselerasi dari

posi-si tertutup sepenuhnya menjadi terbuka sepenuhnya. Pastikan pegangan tersebut berpindah dengan lancar dan dapat kem-bali lagi ke posisi tertutup sepenuhnya de-ngan baik.

● Carilah sambungan kabel akselerasi dan kabel perseneling yang kendur atau rusak.

BMU36481

Tali kawat penghenti mesin (lanyard)

Periksa tali kawat penghenti mesin untuk ke-rusakan, seperti terpotong, rusak atau aus.

1. Tali kawat 2. Jepitan

3. Saklar penghenti mesin BMU27120

Oli

● Pastikan bahwa Anda membawa oli yang mencukupi untuk perjalanan Anda.

BMU27141

Mesin

Periksa mesin dan pemasangan mesin. ● Periksa jika ada alat pengencang yang

kendur atau rusak.

● Periksa baling-baling untuk adanya keru-sakan.

BMU36953

Memasang penutup mesin

1. Pastikan tuas kunci penutup mesin telah dilepaskan.

2. Pastikan penutup karet telah terpasang dengan benar pada tempatnya di seke-liling penutup mesin atas.

3. Tempatkan penutup mesin atas pada penutup mesin bawah.

4. Periksa untuk memastikan penutup ka-ret terpasang dengan benar pada tem-patnya di sekeliling mesin.

5. Pindahkan tuas untuk mengunci penu-tup mesin seperti pada tampilan berikut.

PERHATIAN: Jika penutup mesin ti-dak dapat terpasang dengan baik, semprotan air dari bawah penutup mesin dapat merusak mesin, atau

(5)

pe-nutup mesin dapat terlempar keluar

sewaktu kecepatan tinggi. [BCM01990]

ZMU06117

Setelah pemasangan, periksa pemasangan penutup atas mesin dengan cara menekan-nya dengan kedua tangan. Jika penutup atas mesin kendur, mintalah dealer Yamaha Anda untuk memperbaikinya.

BMU27234

Mengisi bahan bakar dan oli

mesin

BMU27247

Mengisi bahan bakar untuk tangki

portabel

BWM01830

Bensin dan uapnya sangat mudah

me-nyala dan meledak. Lakukan pengisian bahan bakar sesuai dengan prosedur ini untuk mengurangi resiko kebakaran atau ledakan.

Bensin bersifat racun dan dapat

menye-babkan cedera atau kematian. Tangani

bensin dengan hati-hati. Hindari me-nyedot bensin lewat mulut. Jika Anda menelan bensin atau menghirup ba-nyak uap bensin secara tidak sengaja, atau mata Anda kemasukan bensin, se-gera dapatkan perawatan dokter. Jika bensin tumpah mengenai kulit Anda, basuhlah dengan sabun dan air. Jika bensin mengenai pakaian Anda, segera ganti.

1. Pastikan mesin telah mati.

2. Putuskan aliran bahan bakar dari tangki bahan bakar dan kencangkan sekrup ventilasi udara pada tutup tangki bahan bakar.

ZMU06621

ZMU02301

3. Lepaskan tangki portabel dari perahu. 4. Pastikan Anda berada di area luar

rua-ngan yang berventilasi baik, ditambat-kan atau diangkut dengan aman.

5. Jangan merokok dan jauhkan dari perci-kan, nyala api, loncatan listrik statis, atau sumber pengapian lainnya.

(6)

6. Jika Anda menggunakan wadah porta-bel untuk menyimpan dan membuang bahan bakar, gunakan selalu wadah BENSIN yang telah disetujui.

7. Sentuhkan selang bahan bakar pada bu-kaan alat pengisian atau corong agar ti-dak terjadi percikan elektrostatis.

8. Isilah tangki bahan bakar, tapi jangan terlalu penuh. Bahan bakar dapat meng-embang dan meluap jika suhu mening-kat.

Kapasitas tangki bahan bakar: 24.0 L (6.34 US gal, 5.28 Imp.gal)

ZMU02834

9. Kencangkan tutup pengisi erat-erat. 10. Usaplah setiap bensin yang tumpah

de-ngan kain lap kering. Buanglah kain lap dengan benar sesuai peraturan dan un-dang-undang setempat.

BMU27395

Pencampuran bensin dan oli (50:1)

BCM00811

Hindari menggunakan oli apa pun

se-lain jenis yang telah ditentukan.

Gunakan campuran bahan bakar dan oli

yang tercampur sempurna.

Jika campuran tidak tercampur

sem-purna, atau jika rasio pencampuran sa-lah, masalah berikut ini akan terjadi.

Rasio oli rendah: Kekurangan oli dapat

menyebabkan kerusakan parah pada mesin, seperti kerusakan piston.

Rasio oli tinggi: Terlalu banyak oli dapat

menyebabkan busi tidak berfungsi, asap pembuangan yang berlebihan ser-ta endapan karbon dalam jumlah yang banyak.

Rasio bensin terha-dap oli mesin Periode sela 25:1 Setelah periode sela 50:1

50:1 1 L (0.26 US gal, 0.22 Imp gal) 12 L (3.2 US gal, 2.6 Imp gal) 14 L (3.7 US gal, 3.1 Imp gal) 24 L (6.3 US gal, 5.3 Imp gal) 0.02 L (0.02 US qt, 0.02 Imp qt) 0.24 L (0.25 US qt, 0.21 Imp qt) 0.28 L (0.3 US qt, 0.25 Imp qt) 0.48 L (0.51 US qt, 0.42 Imp qt) ZMU04682

1. : Bensin (bahan bakar) 2. : Oli mesin

Jika dilengkapi dengan tangki bahan bakar portabel

1. Tuangkan oli ke dalam tangki bahan ba-kar portabel, lalu tambahkan bensin.

(7)

1. Oli mesin

2. Bensin (bahan bakar)

2. Ganti penutup kaleng bahan bakar dan tutuplah erat-erat.

3. Kocoklah tangki bahan bakar agar ba-han bakar tercampur dengan baik. 4. Pastikan bahwa oli dan bensin

tercam-pur dengan baik.

Jika dilengkapi dengan tangki bahan bakar terpasang

1. Tuangkan oli ke dalam kaleng bahan ba-kar yang bersih, lalu tambahkan bensin. 2. Ganti penutup kaleng bahan bakar dan

tutuplah erat-erat.

3. Kocoklah kaleng bahan bakar agar ba-han bakar tercampur dengan baik. 4. Pastikan bahwa oli dan bensin

tercam-pur dengan baik.

5. Tuangkan campuran bensin dan oli ke dalam tangki bahan bakar terpasang.

CATATAN:

Jika menggunakan tangki yang terpasang permanen, tuangkan oli sedikit demi sedikit sambil menambahkan bensin ke dalam tang-ki tersebut.

BMU27451

Mengoperasikan mesin

BMU27466

Mengirim bahan bakar (tangki

porta-bel)

BWM00420

Sebelum menstarter mesin, pastikan

bahwa perahu telah ditambatkan kuat-kuat dan bahwa anda dapat mengemu-dikan perahu menghindari setiap peng-halang. Pastikan tidak ada orang yang berenang di perairan dekat anda.

Ketika sekrup ventilasi udara

dikendur-kan, uap bensin akan keluar. Bensin sa-ngat mudah menyala dan uapnya mu-dah menyala serta mumu-dah meledak. Ja-ngan merokok dan jauhkan dari nyala api terbuka dan percikan api ketika mengendurkan sekrup ventilasi udara.

Produk ini mengemisikan gas buangan

yang mengandung karbon monoksida, yaitu suatu gas yang tidak berwarna, ti-dak berbau yang dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian bila ter-hirup. Gejala yang ditimbulkan meliputi mual-mual, pusing, dan kantuk. Jaga agar daerah kokpit dan kabin mendapat ventilasi yang memadai. Jaga agar lu-bang-lubang keluar gas buang tidak ter-halang.

1. Jika terdapat sekrup ventilasi udara pa-da tutup tangki bahan bakar, kendurkan sebanyak 2 atau 3 kali putaran.

Pengoperasian

26

BWM00420

PERINGATAN

BWM00420

Sebelum menstarter mesin, pastikan bahwa perahu telah ditambatkan kuat-kuat dan bahwa anda dapat menge-mudikan perahu tanpa terhalang oleh sesuatu. Pastikan tidak ada orang yang berenang di perairan dekat anda.

(8)

ZMU02295

2. Jika terdapat sambungan bahan bakar pada motor, hubungkan aliran bahan ba-kar kuat-kuat pada sambungan. Kemu-dian hubungkan ujung aliran bahan ba-kar lainnya kuat-kuat pada sambungan di tangki bahan bakar.

ZMU02024

CATATAN:

Usaplah setiap bensin yang tumpah dengan kain lap kering. Buanglah kain lap dengan benar sesuai peraturan dan undang-undang setempat.

3. Hembuskan pompa utama, dengan pa-nah mengarah ke atas, hingga terasa kuat. Selama pengoperasian mesin, tempatkan tangki pada posisi mendatar, jika tidak bahan bakar tidak dapat ditarik dari tangki bahan bakar.

1. Panah BMU27493

Menstarter mesin

BWM01600

Sebelum menstarter mesin, pastikan pe-rahu telah ditambatkan dengan kuat dan bahwa Anda dapat mengemudikan pera-hu tanpa ada halangan apa pun. Pastikan tidak ada orang yang berenang di dekat Anda.

BMU27508

Model-model starter manual (kontrol pa-sak kemudi)

BWM01840

Kegagalan memasang tali kawat

peng-henti mesin dapat berakibat perahu me-laju tanpa kendali jika si operator ter-lempar ke luar. Pasanglah tali kawat penghenti mesin pada bagian yang aman di pakaian, lengan atau kaki Anda selama pengoperasian. Jangan mema-sang tali kawat pada pakaian yang long-gar atau mudah robek. Jangan melilit-kan tali kawat karena amelilit-kan

(9)

menyebab-kan terbelit dan menghambat penggu-naannya.

Jangan menarik tali kawat secara

tiba-tiba selama pengoperasian normal. Berkurangnya tenaga mesin berarti ber-kurangnya sebagian besar kontrol ke-mudi. Tanpa tenaga mesin, perahu juga akan segera melambat. Hal ini dapat menyebabkan orang atau benda di da-lam perahu akan terdorong ke depan.

1. Tempatkan tuas pemindah gigi perse-neling ke posisi netral.

CATATAN:

Alat pelindung roda-gigi-starter akan mence-gah mesin agar tidak distarter kecuali dalam keadaan netral.

2. Pasanglah tali kawat penghenti mesin pada bagian yang aman di pakaian, le-ngan atau kaki Anda. Lalu pasang jepi-tan pada ujung tali kawat yang lain ke dalam saklar penghenti mesin.

3. Tempatkan pegangan akselerasi pada posisi “ ” (start).

4. Tarik / putar tombol cok sepenuhnya. Setelah mesin menyala, lepaskan/kem-balikan tombol ke posisi semula.

CATATAN:

● Cok tidak perlu digunakan saat menstarter mesin dalam keadaan panas.

● Jika tombol cok dibiarkan pada posisi “ ” (start) ketika mesin sedang me-nyala, mesin tersebut akan menyala ter-sendat-sendat atau mogok.

5. Tariklah tangkai starter manual secara perlahan-lahan hingga Anda merasakan adanya tahanan. Lalu tariklah lurus de-ngan kuat untuk mengengkol dan mens-tarter mesin. Ulangi bila perlu.

(10)

6. Setelah mesin menyala, kembalikan tangkai starter manual secara perlahan-lahan ke posisi semula sebelum mele-paskannya.

7. Kembalikan pegangan akselerasi seca-ra perlahan-lahan ke posisi tertutup se-penuhnya.

ZMU02030

CATATAN:

● Jika mesin dalam keadaan dingin, mesin tersebut perlu dipanaskan. Untuk informa-si lebih lanjut, bacalah halaman 30.

Jika mesin tidak menyala saat pertama kali

distarter, ulangi prosedur kembali. Jika mesin masih sulit menyala setelah 4 atau 5 kali distarter, bukalah sedikit akselerasi (antara 1/8 dan 1/4) dan ulangi kembali. Juga apabila mesin panas namun sulit dis-tarter, bukalah akselerasi pada ukuran yang sama lalu cobalah menstarternya kembali. Jika mesin masih sulit distarter, bacalah halaman 52.

BMU36510

Pemeriksaan setelah

menstar-ter mesin

BMU36520

Air pendingin

Pastikan adanya aliran air yang lancar dari lubang pilot air pendingin. Aliran air secara terus-menerus dari lobang pilot menunjuk-kan bahwa pompa air telah memompa air melalui saluran air pendingin. Jika saluran air pendingin membeku, hal ini akan menyebab-kan aliran air berhenti sejenak sebelum mulai mengalir keluar dari lubang pilot.

BCM01810

Jika air tidak mengalir keluar dari lubang pilot secara terus-menerus selama mesin dijalankan, panas berlebihan dan kerusa-kan parah dapat terjadi. Hentikerusa-kan mesin dan periksa apakah pemasukan air pen-dingin pada kotak bawah atau lubang pi-lot air pendingin dalam keadaan tersum-bat. Hubungi dealer Yamaha Anda jika masalah tidak dapat ditemukan atau di-perbaiki.

ZMU02856

Pastikan tidak ada kebocoran air dari sam-bungan antara tutup pembuangan, kepala si-linder, dan badan silinder.

(11)

BMU27670

Memanaskan mesin

BMU27683

Model-model starter cok

Setelah menstarter mesin, biarkan selama 3 menit pada kecepatan diam untuk mema-naskan. Kelalaian melakukan hal ini dapat memperpendek usia mesin. Sedikit demi se-dikit kembalikan tombol cok ke posisi semula setelah mesin memanas.

BMU36530

Pemeriksaan setelah

pemana-san mesin

BMU36540

Pemindahan perseneling

Setelah ditambatkan dengan erat, tanpa menggunakan akselerasi, pastikan bahwa pergantian perseneling mesin lancar dari po-sisi maju ke mundur, dan kembali ke popo-sisi netral.

BMU36970

Saklar-saklar penghenti

● Tekan tombol penghenti mesin dan pasti-kan mesin dapat berhenti.

Pastikan bahwa dengan melepaskan

jepi-tan dari saklar penghenti mesin akan me-matikan mesin.

● Pastikan bahwa mesin tidak dapat distarter dengan jepitan yang terlepas dari saklar penghenti mesin.

BMU34550

Pemindahan perseneling

BWM00180

Sebelum memasukkan gigi perseneling, pastikan bahwa tidak ada orang berenang atau rintangan dalam air dekat Anda.

BCM01610

Panaskan mesin sebelum memasukkan gigi perseneling. Sambil menunggu me-sin panas, kecepatan tanpa beban bisa

le-bih tinggi dari normal. Kecepatan tanpa beban dapat mencegah Anda agar tidak berpindah lagi ke posisi netral. Jika hal ini terjadi, pindah gigi perseneling ke netral, lalu hidupkan kembali mesin dan biarkan hingga memanas.

Memindahkan perseneling dari posisi netral Pindahkan tuas pemindah gigi perseneling dengan kuat dan tepat ke arah depan (untuk gigi maju) atau ke arah belakang (untuk gigi mundur). Pastikan bahwa tuas pengunci ke-miringan pada posisi mengunci/ke bawah (bila dilengkapi) sebelum mengoperasikan pada gigi mundur.

Memindahkan gigi perseneling (maju/mun-dur) ke posisi netral

1. Tutuplah akselerasi agar mesin melam-bat hingga mencapai kecepatan rendah.

(12)

ZMU02030

2. Setelah mesin berada pada kecepatan rendah dengan gigi perseneling masuk, pindahkan tuas pemindah gigi persenel-ing dengan kuat dan tepat ke posisi ne-tral.

BMU31742

Menghentikan perahu

BWM01510

Jangan menggunakan fungsi mundur

untuk memperlambat atau menghenti-kan perahu karena hal ini dapat menye-babkan Anda kehilangan kontrol, ter-lempar keluar atau berakibat parah pa-da ropa-da kemudi atau bagian perahu lain-nya. Tindakan ini juga dapat mening-katkan risiko cedera yang parah dan merusak mekanisme gigi perseneling.

Jangan mengganti gigi ke mundur

keti-ka melakuketi-kan perjalanan pada kecepa-tan karena dapat menyebabkan

kehila-ngan kontrol, perahu terbalik atau keru-sakan pada perahu.

Perahu tidak dilengkapi dengan sistem peng-ereman terpisah. Tahanan air akan meng-hentikan perahu setelah tuas akselerasi di-pindahkan ke posisi diam. Jarak berhentinya perahu bervariasi tergantung pada berat ko-tor, kondisi permukaan air dan arah angin.

BMU27821

Menghentikan mesin

Sebelum menghentikan mesin, pertama-ta-ma biarkan mendingin terlebih dahulu sam-pai beberapa menit pada kecepatan diam atau rendah. Menghentikan mesin secara ti-ba-tiba setelah pengoperasian pada kecepa-tan tinggi sangat tidak dianjurkan.

BMU27833

Prosedur

1. Tekan dan tahanlah tombol penghenti mesin hingga mesin benar-benar mati.

2. Setelah mematikan mesin, kencangkan sekrup ventilasi udara pada tutup tangki bahan bakar dan setel tuas atau kenop tombol bahan bakar pada posisi tertutup, bila dilengkapi.

(13)

ZMU02301

3. Putuskan aliran bahan bakar jika Anda menggunakan tangki bahan bakar eks-ternal.

CATATAN:

Jika motor tempel dilengkapi dengan tali ka-wat penghenti mesin, mesin juga dapat di-hentikan dengan cara menarik tali kawat ter-sebut atau melepaskan jepitan dari saklar penghenti mesin.

BMU27862

Menyeimbangkan motor

tem-pel

BWM00740

Keseimbangan yang berlebih untuk kon-disi pengoperasian (menyeimbangkan naik atau turun) dapat menyebabkan ke-tidakstabilan perahu dan dapat membuat pengemudian perahu lebih sulit dilaku-kan. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Apabila perahu mulai terasa tidak stabil atau sulit untuk

dikemudikan, perlambat dan/atau setel kembali sudut keseimbangan.

Sudut keseimbangan motor tempel berfungsi menentukan posisi haluan kapal di dalam air. Sudut keseimbangan yang tepat akan mem-bantu meningkatkan kinerja dan penghema-tan bahan bakar serta menurunkan tegangan pada mesin. Ketepatan sudut keseimbangan akan dicapai tergantung pada kombinasi pe-rahu, mesin dan baling-baling. Ketepatan ke-seimbangan juga dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti beban perahu, kondisi laut dan kecepatan berlayar.

ZMU02043

1

1. Sudut pengoperasian keseimbangan BMU27872

Menyetel sudut keseimbangan untuk

model dengan kemiringan manual

Pada kepitan siku-siku tersedia 4 atau 5 lu-bang untuk menyetel sudut keseimlu-bangan motor tempel.

1. Matikan mesin.

(14)

2. Miringkan motor tempel ke atas, kemu-dian lepaskan batang keseimbangan da-ri kepitan siku-siku.

1. Batang keseimbangan

3. Masukkan kembali batang tersebut da-lam lubang yang diinginkan.

Untuk meninggikan haluan (“menyeimbang-kan keluar”), geser batang keseimbangan menjauhi transom.

Untuk merendahkan haluan (“menyeim-bangkan ke dalam”), geser batang keseim-bangan mendekati transom.

Lakukan uji pengoperasian dengan keseim-bangan disetel pada berbagai sudut yang berbeda untuk mengetahui posisi yang pa-ling baik untuk perahu Anda dan untuk kon-disi pengoperasian perahu.

BWM00400

Hentikan mesin sebelum menyetel

su-dut keseimbangan.

Berhati-hatilah agar tidak terjepit ketika

melepaskan atau memasang batang.

Berhati-hatilah ketika mencoba suatu

posisi keseimbangan untuk pertama kalinya. Naikkan kecepatan secara ber-tahap dan perhatikan adanya tanda-tan-da ketitanda-tan-dakstabilan atau masalah peng-endalian perahu. Sudut keseimbangan yang tidak tepat dapat mengakibatkan kehilangan kontrol.

CATATAN:

Sudut keseimbangan motor tempel dapat di-ubah sekitar 4 derajat dengan menggeser batang keseimbangan sejauh satu lubang.

BMU27911

Menyetel keseimbangan perahu

Ketika perahu berada di permukaan datar, posisi haluan terangkat akan menghasilkan tarikan yang lebih kecil, dan stabilitas serta efisiensi yang lebih tinggi. Ini biasanya ketika garis lunas perahu terangkat sekitar 3 sam-pai 5 derajat. Dengan haluan terangkat, pe-rahu dapat memiliki kecenderungan yang le-bih tinggi untuk berbelok ke kanan atau ke kiri. Imbangilah hal ini ketika Anda meng-emudikan perahu. Pengatur keseimbangan juga dapat disetel untuk membantu mengim-bangi efek ini. Ketika haluan perahu turun, akan lebih mudah untuk mempercepat pera-hu dari posisi diam atau lambat ke berjalan terangkat.

Haluan atas

Keseimbangan keluar yang terlalu banyak akan mengangkat haluan perahu terlalu ting-gi dalam air. Kinerja dan penghematan akan turun karena lambung perahu mendorong air dan tarikan udara lebih besar. Keseimba-ngan keluar yang terlalu besar juga dapat menyebabkan baling-baling keluar dari air, yang akan menurunkan kinerja lebih jauh la-gi, dan perahu dapat “melumba-lumba” (me-lompat-lompat di atas air), yang dapat

(15)

mem-buat operator dan penumpang perahu ter-lempar keluar dari atas perahu.

Haluan bawah

Keseimbangan ke dalam yang terlalu besar menyebabkan perahu “membajak” air, se-hingga menurunkan penghematan bahan bakar dan membuat kecepatan perahu sulit ditingkatkan. Mengoperasikan perahu de-ngan keseimbade-ngan ke dalam yang terlalu besar pada kecepatan tinggi juga membuat perahu tidak stabil. Tahanan pada haluan akan jauh meningkat, sehingga memperbe-sar bahaya “pengemudian haluan” dan mem-buat pengoperasian perahu sulit serta ber-bahaya.

CATATAN:

Tergantung pada jenis perahunya, sudut ke-seimbangan motor tempel dapat memberi-kan efek yang kecil terhadap keseimbangan perahu ketika dioperasikan.

BMU27934

Memiringkan ke atas dan ke

ba-wah

Jika mesin akan dimatikan selama beberapa waktu atau jika perahu akan ditambatkan di air dangkal, motor tempel harus dimiringkan ke atas untuk melindungi baling-baling dan kotak bawah dari kerusakan akibat benturan dengan benda-benda lain, dan juga untuk melindungi dari korosi akibat garam.

BWM00221

Pastikan tidak ada orang di dekat motor tempel saat memiringkan ke atas maupun ke bawah. Bagian tubuh dapat cedera ka-rena terjepit di antara motor dan siku-siku kelem ketika motor diseimbangkan atau dimiringkan.

BWM00250

Bahan bakar yang bocor menimbulkan bahaya kebakaran. Apabila motor tempel dilengkapi dengan penghubung bahan bakar, lepaskan saluran bahan bakarnya atau tutuplah tombol bahan bakarnya apabila mesin akan dimiringkan selama lebih dari beberapa menit. Bila tidak de-mikian bahan bakar dapat bocor.

BCM00241

Sebelum memiringkan motor tempel,

matikan mesin dengan mengikuti pro-sedur pada halaman 31. Jangan sekali-kali memiringkan motor tempel selagi mesin berjalan. Kerusakan parah akibat pemanasan berlebih dapat terjadi.

Jangan memiringkan mesin ke atas

de-ngan mendorong tangkai pasak kemudi (bila dilengkapi) karena tindakan ini da-pat membuat tangkai tersebut da-patah.

(16)

BMU32641

Prosedur untuk memiringkan ke atas

(model-model kemiringan manual)

1. Tempatkan tuas pemindah gigi perse-neling ke posisi netral.

2. Tempatkan tuas pengunci kemiringan pada posisi terlepas.

3. Peganglah bagian belakang penutup mesin atas dengan satu tangan, miring-kan mesin ke atas, dan pindahmiring-kan tuas penyokong kemiringan ke posisi meng-unci untuk dapat menyokong mesin.

PERHATIAN: Jangan menggunakan tuas atau tombol penyokong kemiri-ngan ketika hendak mekemiri-ngangkut pe-rahu. Motor tempel dapat terguncang lepas dari penyokong kemiringan dan jatuh. Jika motor tidak dapat diangkut dengan posisi perjalanan normal, gu-nakan perangkat penyokong tamba-han untuk mengamankannya pada

posisi miring. Untuk informasi lebih

lanjut, bacalah halaman 38. [BCM01641]

BMU34470

Prosedur untuk memiringkan ke

ba-wah (model-model kemiringan

ma-nual)

1. Lepaskan tuas pengunci kemiringan. 2. Peganglah bagian belakang penutup

atas dengan satu tangan, miringkan me-sin sedikit ke atas, dan tarik tombol pe-nyokong kemiringan atau kembalikan tuas penyokong kemiringan.

3. Miringkan motor tempel ke bawah seca-ra perlahan-lahan.

4. Tempatkan tuas pengunci kemiringan pada posisi mengunci.

(17)

BMU28061

Air dangkal

BMU28073

Berlayar di perairan dangkal

(model-model kemiringan manual)

BWM01781

Jalankan perahu pada kecepatan

seren-dah mungkin saat menggunakan sis-tem pelayaran di perairan dangkal. Me-kanisme pengunci kemiringan tidak berfungsi selama sistem pelayaran di perairan dangkal digunakan. Jika ter-bentur oleh benda-benda di bawah air, motor tempel akan terangkat keluar dari permukaan air dan mengakibatkan ke-hilangan kontrol.

Berhati-hatilah saat mengoperasikan

mundur. Terlalu banyak dorongan mun-dur dapat menyebabkan motor tempel terangkat keluar dari air yang semakin menambah resiko kecelakaan dan ce-dera.

BCM00260

Jangan memiringkan motor tempel ke atas terlalu tinggi sehingga lubang pema-sukan air pendingin pada unit bawah ber-ada di atas permukaan air ketika memper-siapkan atau sedang menjelajah di perai-ran dangkal. Bila ini terjadi, kerusakan

pa-rah akibat pemanasan berlebih dapat ter-jadi.

ZMU02868

BMU32800

Prosedur

1. Tempatkan tuas pemindah gigi perse-neling ke posisi netral.

2. Tekan tuas pengunci kemiringan ke ba-wah ke posisi terbebas.

3. Miringkan motor tempel sedikit ke atas dan tarik tuas air dangkal ke arah trans-om.

(18)

4. Untuk mengembalikan motor tempel ke posisi normal, tempatkan tuas pemindah gigi perseneling ke posisi netral, lalu mi-ringkan motor tempel sedikit ke atas. Te-kan tuas air dangkal ke bawah. Tempat-kan tuas pengunci kemiringan ke posisi mengunci dan miringkan motor tempel ke bawah secara perlahan-lahan.

BMU28195

Berlayar di kondisi lainnya

Berlayar di air garam

Setelah beroperasi di air garam, semprotlah saluran air pendingin dengan air bersih agar tidak tersumbat. Cucilah juga bagian luar motor tempel dengan air bersih.

Berlayar di perairan berlumpur, keruh atau mengandung asam

Yamaha sangat menyarankan agar dealer Anda yang melakukan pemasangan perala-tan pompa air tambahan yang dilapisi bahan krom (baca halaman 10) jika Anda menggu-nakan motor tempel di dalam kondisi air asam atau air yang mengandung banyak en-dapan, seperti air berlumpur atau keruh. Se-telah mengoperasikan di kondisi air yang mikian, semprotlah saluran pendingin de-ngan air bersih untuk mencegah korosi. Juga cucilah bagian luar motor tempel dengan air bersih.

Referensi

Dokumen terkait

Keragaman nilai dari pendapatan nelayan pada perahu tanpa mesin memiliki R 2 sebesar 54,9% sedangkan pada kapal motor tempel memiliki R 2 sebesar 83,7% dimana keragaman

1) Dilengkapi dengan wrang-wrang penuh pada setiap gading di bawah kamar mesin, kursi ketel, dinding- dinding kedap air dan di daerah yang perlu dilindungi. 3)

Tutup Motor dibuat dari pelat ST 42 yang diikat dengan baut pada motor mesin cuci dan berfungsi untuk melindungi kabel – kabel dari percikan air maupun hasil

• Jika sepeda motor dibawa ke tempat dengan ketinggian 2.000 m lebih atau kurang dari titik berangkat, kinerja mesin sepeda motor Anda mungkin tidak maksimal pada ketinggian

Modul ini mempelajari analisis unjuk kerja motor bakar dalam, meliputi siklus dan mekanisme kerja mesin Diesel dan Otto, mesin 4 langkah dan 2 langkah, energy