• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan(Kel. 7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan(Kel. 7)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM KEPERAWATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM KEPERAWATAN

Dosen : Yeria Allen. F., S. Kep. Ns. Dosen : Yeria Allen. F., S. Kep. Ns.

Oleh : Oleh : Kelompok 7 Kelompok 7 1.

1. Ayu Ayu WahyuniWahyuni 2.

2. Depri Depri EntoniEntoni 3.

3. Didik Didik YogsanoYogsano 4. Endang

4. Endang 5.

5. Gressy Gressy GazellaGazella 6.

6. Miluwati Miluwati MariaMaria 7.

7. Naveriana Naveriana NitsaNitsa 8.

8. Yosia Yosia Martinus Martinus KurniadiKurniadi

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI S-1 KEPERAWATAN PRODI S-1 KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 TAHUN AJARAN 2013/2014

(2)

ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan karunianya makalah pendidikan kesehatan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. dan karunianya makalah pendidikan kesehatan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Walaupun ada beberapa halangan yang menggangu proses pembuatan makalah ini, namun Walaupun ada beberapa halangan yang menggangu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat mengatasinya tentu atas campur

penulis dapat mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa.tangan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama yang berada Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama yang berada di STIKES Eka Harap yang masih kurang mengetahui tentang pendidikan kesehatan dengan di STIKES Eka Harap yang masih kurang mengetahui tentang pendidikan kesehatan dengan memberi materi tentang “

memberi materi tentang “Pendidikan Kesehatan Dalam KeperawatanPendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan””. . Sehingga Sehingga didi harapkan

harapkan dengan dengan mempelajari mempelajari makalah makalah ini ini mahasiswa mahasiswa maupun maupun pembaca pembaca lainnya lainnya bisabisa mendapatkan tambahan pengetahuan.

mendapatkan tambahan pengetahuan.

Penulis meny

Penulis menyadari bahwa adari bahwa makalah makalah ini jauh daini jauh dari kata sri kata sempurna, pempurna, penulis enulis berharapberharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini pada masa yang adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata dari penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah akan datang. Akhir kata dari penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini sehingga menjadi bermanfaat bagi kita membantu dalam proses penyusunan makalah ini sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.

semua.

Palangka

Palangka Raya, Raya, 24 24 November November 20122012

(Penulis) (Penulis)

(3)

ii ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI hal hal KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... ii DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... ... iiii BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... ... 11 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 22 1.3

1.3 Tujuan Tujuan Penulisan Penulisan ... ... 22 1.4

1.4 Manfaat Manfaat Penulisan Penulisan ... ... 33 1.5

1.5 Metode Metode Penulisan Penulisan ... ... 33 BAB 2 PEMBAHASAN

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1

2.1 Pengkajian Pengkajian Kebutuhan Kebutuhan Belajar Belajar ... ... 44 2.2

2.2 PenegakaPenegakan n Diagnosis Diagnosis Keperawatan Keperawatan ... ... 99 2.3

2.3 PerencanaPerencanaan an Pendidikan Pendidikan Keperawatan Keperawatan ... ... 1010 2.4

2.4 Implementasi Implementasi Pendidikan Pendidikan Keperawatan Keperawatan ... ... 1313 2.5

2.5 Evaluasi Evaluasi Pendidikan Pendidikan KeperawataKeperawatan n ... ... 1515 2.6

2.6 Dokumentasi Dokumentasi Pendidikan Pendidikan Kesehatan Kesehatan ... .. 1616 BAB 3 PENUTUP BAB 3 PENUTUP 3.1 3.1 Kesimpulan Kesimpulan ... ... 1717 3.2 3.2 Saran Saran ... ... 1717 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

(4)

1 1 1.1.

1.1. Latar BelakangLatar Belakang

Istilah pendidikan kesehatan telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan kesehatan Istilah pendidikan kesehatan telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan kesehatan dalam berbagai pengertian, tergantung pada sudut pandang massing-masing. Menurut dalam berbagai pengertian, tergantung pada sudut pandang massing-masing. Menurut Wood (1926), dalam definisi yang dikemukakannya (Hanlon, hlm. 578) yang dikutip Wood (1926), dalam definisi yang dikemukakannya (Hanlon, hlm. 578) yang dikutip Tafal, (1984) mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan sebagai sekumpulan Tafal, (1984) mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan sebagai sekumpulan pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang berhubungan pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan individu, masyarakat, dan

dengan kesehatan individu, masyarakat, dan ras.ras.

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungka

dihubungkan dengan n dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikandan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu prosedur yang harus dicapai, tetapi prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu prosedur yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yag berubah secara dinamis, yang sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yag berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.

yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.

Pendidikan Kesehatan dalam keperawatan saat ini sangatlah penting untuk  Pendidikan Kesehatan dalam keperawatan saat ini sangatlah penting untuk  dipelajari bagi setiap perawat, mengingat bahwa saat

dipelajari bagi setiap perawat, mengingat bahwa saat ini dorongan zaman terus menuntutini dorongan zaman terus menuntut agar perawat dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap klien. Banyak  agar perawat dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap klien. Banyak  masyarakat yang masih mengharapkan peningkatan pelayanan kesehatan dari cara kerja masyarakat yang masih mengharapkan peningkatan pelayanan kesehatan dari cara kerja perawat dalam melaksanakan pelayanan, dan tidak sedikit pula masyarakat yang masih perawat dalam melaksanakan pelayanan, dan tidak sedikit pula masyarakat yang masih mengeluhkan akan kinerja perawat dalam meleksanakan pelayanan keperawatan kepada mengeluhkan akan kinerja perawat dalam meleksanakan pelayanan keperawatan kepada klien. Pendidikan kesehatan juga bertujuan agar perawat dapat secara mandiri klien. Pendidikan kesehatan juga bertujuan agar perawat dapat secara mandiri melaksanak

melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien tanpa selalu an asuhan keperawatan kepada klien tanpa selalu bergantung pada orang lain.bergantung pada orang lain. Berdasarkan permasalahan di atas, penting kiranya penulis yang berkutat di dalam Berdasarkan permasalahan di atas, penting kiranya penulis yang berkutat di dalam pemberi asuhan keperawatan bagi klien, mengkaji dan mencarikan solusi terbaik untuk  pemberi asuhan keperawatan bagi klien, mengkaji dan mencarikan solusi terbaik untuk  semua pihak.

semua pihak. Maka dari itu, penulis mencMaka dari itu, penulis mencari informasi dan menyusun maari informasi dan menyusun makalahkalah mengenai pendidikan

mengenai pendidikan kesehatan dalam kesehatan dalam keperawatkeperawatan an yang yang mudah-mudahmudah-mudahan an bisa bisa menjadimenjadi solusi. Hal ini pun merupakan salah satu upaya pemenuhan tugas mata kuliah

solusi. Hal ini pun merupakan salah satu upaya pemenuhan tugas mata kuliah “Ilmu“Ilmu Keperawatan Dasar II “

(5)

2 2

1.2.

1.2. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang menjadi pokok bahasan Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang menjadi pokok bahasan makalah ini adalah :

makalah ini adalah : 1.2.1

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Pengkajian Kebutuhan Belajar?Apa yang dimaksud dengan Pengkajian Kebutuhan Belajar? 1.2.2

1.2.2 Bagaimana proses dalam Bagaimana proses dalam pengkajian kebutuhan belajar?pengkajian kebutuhan belajar? 1.2.3

1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Penegakan Diagnosis Keperawatan?Apa yang dimaksud dengan Penegakan Diagnosis Keperawatan? 1.2.4

1.2.4 Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pendidikan Keperawatan?Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pendidikan Keperawatan? 1.2.5

1.2.5 Bagaimana cara dalam Bagaimana cara dalam melakukan perencanaamelakukan perencanaan pendidikan n pendidikan dalam keperawatan?dalam keperawatan? 1.2.6

1.2.6 Apa yang dimaksud Apa yang dimaksud dengan Implementasi Keperawatan?dengan Implementasi Keperawatan? 1.2.7

1.2.7 Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Pendidikan Keperawatan?Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Pendidikan Keperawatan? 1.2.8

1.2.8 Apa yang dimaksud dengan Dokumentasi Pendidikan Kesehatan?Apa yang dimaksud dengan Dokumentasi Pendidikan Kesehatan?

1.3.

1.3. Tujuan PenulisanTujuan Penulisan 1.3.1.

1.3.1. Tujuan UmumTujuan Umum

Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang pendidikan kesehatan Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang pendidikan kesehatan dalam keperawatan yang akan kami bahas dan uraikan dalam makalah ini.

dalam keperawatan yang akan kami bahas dan uraikan dalam makalah ini.

1.3.2.

1.3.2. Tujuan KhususTujuan Khusus 1.3.2.1

1.3.2.1 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pengkajian kebutuhan belajar.Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pengkajian kebutuhan belajar. 1.3.2.2

1.3.2.2 Untuk dapat mengetahui bagaimana proses dalam pengkajian kebutuhanUntuk dapat mengetahui bagaimana proses dalam pengkajian kebutuhan belajar pada keperawatan.

belajar pada keperawatan. 1.3.2.3

1.3.2.3 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan penegakan diagnosis keperawatan.Untuk mengetahui yang dimaksud dengan penegakan diagnosis keperawatan. 1.3.2.4

1.3.2.4 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perencanaan pendidikanUntuk mengetahui yang dimaksud dengan perencanaan pendidikan keperawatan.

keperawatan. 1.3.2.5

1.3.2.5 Untuk dapat mengetahui cara dalam melakukan perencanaan pendidikanUntuk dapat mengetahui cara dalam melakukan perencanaan pendidikan dalam keperawatan.

dalam keperawatan. 1.3.2.6

1.3.2.6 Untuk mengetahui yang Untuk mengetahui yang dimaksud dengan implementasi keperawatan.dimaksud dengan implementasi keperawatan. 1.3.2.7

1.3.2.7 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan evaluasi pendidikan keperawatan.Untuk mengetahui yang dimaksud dengan evaluasi pendidikan keperawatan. 1.3.2.8

(6)

1.4.

1.4. Manfaat PenulisanManfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuamenambah pengetahuan dan wawasann dan wawasan mahasiswa, khususny

mahasiswa, khususnya mahasiswa STIKES EKA a mahasiswa STIKES EKA HARAP agar dapat mengetahui tentangHARAP agar dapat mengetahui tentang Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan dan

Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan dan dapat mengaplikasikannya secara optimaldapat mengaplikasikannya secara optimal

1.5.

1.5. Metode PenulisanMetode Penulisan

Pada penulisan makalah ini kami menggunakan pendekatan pustaka. Pendekatan Pada penulisan makalah ini kami menggunakan pendekatan pustaka. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pustaka yaitu mengumpulkan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pustaka yaitu mengumpulkan data berdasarkan sumber-sumber tertulis tentang Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. berdasarkan sumber-sumber tertulis tentang Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. Data dikumpulkan dari sumber tertulis yang didapatkan dari buku-buku yang ada Data dikumpulkan dari sumber tertulis yang didapatkan dari buku-buku yang ada diperpustakaa

diperpustakaan STIKES Eka Harap dan hn STIKES Eka Harap dan hasil browsing dari blog-blog asil browsing dari blog-blog yang terpercaya diyang terpercaya di Internet.

(7)

4 4 BAB 2 BAB 2 PEMBAHASAN PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian Kebutuhan Belajar 2.1 Pengkajian Kebutuhan Belajar

Pengkajian yang komprehensif tentang kebutuhan belajar dapat digali dari riwayat Pengkajian yang komprehensif tentang kebutuhan belajar dapat digali dari riwayat keperawatan dan hasil pengkajian fisik serta melalui informasi dari orang yang dekat keperawatan dan hasil pengkajian fisik serta melalui informasi dari orang yang dekat dengan klien. Pengkajian juga mencakup karakterisitik klien yang mungkin akan dengan klien. Pengkajian juga mencakup karakterisitik klien yang mungkin akan mempengaruhi proses belajark, misalnya kesiapan belajar, motivasi untuk belajar, dan mempengaruhi proses belajark, misalnya kesiapan belajar, motivasi untuk belajar, dan tingkat kemampuan membaca. Selain penggalian data melalui wawaa, perawat juga tingkat kemampuan membaca. Selain penggalian data melalui wawaa, perawat juga harus melakukan observasi terhadap kemampuan dan kebutuhan-kebutuhan klien. harus melakukan observasi terhadap kemampuan dan kebutuhan-kebutuhan klien. Kebutuhan belajar dapat juga di identifikasi dari pernyatan klien terhadap perawat Kebutuhan belajar dapat juga di identifikasi dari pernyatan klien terhadap perawat tentang suatu hal yang tidak mereka ketahui atau

tentang suatu hal yang tidak mereka ketahui atau tidak terampil dalam melakukannya.tidak terampil dalam melakukannya. 2.1.1

2.1.1 Pengkajian Faktor PredisposisiPengkajian Faktor Predisposisi 2.1.1.1

2.1.1.1 Pengkajian Riwayat KeperawatanPengkajian Riwayat Keperawatan

Informasi tentang usia akan memberi petunjuk mengenai status perkembangan Informasi tentang usia akan memberi petunjuk mengenai status perkembangan seseorang, sehingga dapat memberi arah mengenai isi pendidikan kesehatan dan seseorang, sehingga dapat memberi arah mengenai isi pendidikan kesehatan dan pendekatan yang harus digunakan. Pernyataan yang di ajukan hendaknya sederhana. pendekatan yang harus digunakan. Pernyataan yang di ajukan hendaknya sederhana. Pada klien lanjut usia(lansia), pernyataan di ajukan dengan perlahan dan diulang. Pada klien lanjut usia(lansia), pernyataan di ajukan dengan perlahan dan diulang. Status

Status perkembangperkembangan, an, terutama terutama pada pada klien klien anak, anak, dapat dapat dikaji dikaji melalui melalui observasiobservasi ketika anak melakukan aktivitas atau bermain, sehingga perawat mendapat data ketika anak melakukan aktivitas atau bermain, sehingga perawat mendapat data tentang kemampuan motorik

tentang kemampuan motorik dan perkembangan intelektualnya.dan perkembangan intelektualnya.

Persepsi klien tentang keadaan masalah kesehatannya saat ini dan bagaimana Persepsi klien tentang keadaan masalah kesehatannya saat ini dan bagaimana mereka menaruh perhatian terhadap masalahnya dapat memberikan informasi kepada mereka menaruh perhatian terhadap masalahnya dapat memberikan informasi kepada perawat tentang seberapa jauh pengetahuan mereka mengenai masalahnya dan perawat tentang seberapa jauh pengetahuan mereka mengenai masalahnya dan pengaruhnya terhadap kebiasaan aktivitas sehari-hari. Informasi ini dapat memberi pengaruhnya terhadap kebiasaan aktivitas sehari-hari. Informasi ini dapat memberi petunjuk kepada perawat untuk memberi arahan yang tepat serta sumber-sumber lain petunjuk kepada perawat untuk memberi arahan yang tepat serta sumber-sumber lain yang dapat digunakan oleh klien.

yang dapat digunakan oleh klien.

Kepercayaan klien tentang kesehatan, kepercayaan tentang agama yang dianut, Kepercayaan klien tentang kesehatan, kepercayaan tentang agama yang dianut, dan peran gender merupakan faktor penting dalam mengembangkan rencan dan peran gender merupakan faktor penting dalam mengembangkan rencan pendidikan kesehatan

pendidikan kesehatan. Kepercayaan yang penting . Kepercayaan yang penting digali pada klien, digali pada klien, contohnya adalahcontohnya adalah kepercayaan tidak boleh menerima tranfusi darah, tidak boleh menjadi donor organ kepercayaan tidak boleh menerima tranfusi darah, tidak boleh menjadi donor organ tubuh, tidak boleh

(8)

Berbagai daerah mempunyai kepercayaan dan praktek-praktek tersendiri. Berbagai daerah mempunyai kepercayaan dan praktek-praktek tersendiri. Kepercayaan dalam budaya tersebut dapat berhubungan dengan kebiasaan makan, Kepercayaan dalam budaya tersebut dapat berhubungan dengan kebiasaan makan, kebiasaan mempertahankan kebiasaan menangani keadaan sakit, serta gaya hidup. kebiasaan mempertahankan kebiasaan menangani keadaan sakit, serta gaya hidup. Perawat sangat penting mengetahui hal tersebut, namun demikian tidak boleh Perawat sangat penting mengetahui hal tersebut, namun demikian tidak boleh menaruk asumsi bahwa setiap individu dalam suatu etnik dan kultur tertentu menaruk asumsi bahwa setiap individu dalam suatu etnik dan kultur tertentu mempunyai kebiasaan yang sama karena hal ini tidak selalu terjadi. Oleh karena itu, mempunyai kebiasaan yang sama karena hal ini tidak selalu terjadi. Oleh karena itu, perawat tetap harus mengkaji dan menilai klien

perawat tetap harus mengkaji dan menilai klien secara individual.secara individual.

Keadaan ekonomi klien dapat berpengaruh terhadap proses belajar klien. Keadaan ekonomi klien dapat berpengaruh terhadap proses belajar klien. Bagaimana pun perawat harus mengkaji hal ini dengan baik, karena perencaan Bagaimana pun perawat harus mengkaji hal ini dengan baik, karena perencaan pendidikan kesehatan dirancang sesuai dengan sumber-sumber yang ada pada klien pendidikan kesehatan dirancang sesuai dengan sumber-sumber yang ada pada klien dengan tujuan tercapai. Jika tidak, rancangan tidak akan sesuai dan sulit untuk  dengan tujuan tercapai. Jika tidak, rancangan tidak akan sesuai dan sulit untuk  dilaksanakan.

dilaksanakan.

Bagaimana cara klien belajar adalah hal yang sangt penting untuk diketahui. Bagaimana cara klien belajar adalah hal yang sangt penting untuk diketahui. Cara belajar yang terbaik bagi setiap individu bervariasi. Cara terbaik seseorang Cara belajar yang terbaik bagi setiap individu bervariasi. Cara terbaik seseorang dalam belajar mungkin dengan melihat atau menonton untuk memahami sesuatu dalam belajar mungkin dengan melihat atau menonton untuk memahami sesuatu dengan baik. Dilain pihak, yang lain mungkin belajar tidak dengan cara melihat, tetapi dengan baik. Dilain pihak, yang lain mungkin belajar tidak dengan cara melihat, tetapi dengan cara melakuan secara aktual dan menemukan bagaimana cara-cara dengan cara melakuan secara aktual dan menemukan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu hal. Yang lain mungkin dapat belajar dengan baik dengan mengerjakan sesuatu hal. Yang lain mungkin dapat belajar dengan baik dengan membaca sesuatu yang di presentasikan oleh orang lain. Perawat perlu menuangkan membaca sesuatu yang di presentasikan oleh orang lain. Perawat perlu menuangkan waktu dan memupuk keterampilan untuk mengkaji klien dan mengidentifikasi gaya waktu dan memupuk keterampilan untuk mengkaji klien dan mengidentifikasi gaya belajar, untuk kemudian mengadaptasi pendidikan kesehatan yang sesuai dengan belajar, untuk kemudian mengadaptasi pendidikan kesehatan yang sesuai dengan cara-cara belajar klien. Menggunakan variasi teknik mengajar dan variasi aktivitas selama cara belajar klien. Menggunakan variasi teknik mengajar dan variasi aktivitas selama mengajar adalah jalan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar klien. mengajar adalah jalan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar klien. Sebuah teknik akan masalah efektif untuk beberapa klien, sebaliknya teknik lain akan Sebuah teknik akan masalah efektif untuk beberapa klien, sebaliknya teknik lain akan cocok untuk kilen dengan gaya belajar yang berbeda.

cocok untuk kilen dengan gaya belajar yang berbeda.

Perawat perlu mengkaji sistem pendukung klien untuk menentukan siapa saja Perawat perlu mengkaji sistem pendukung klien untuk menentukan siapa saja sasaran pendidikan kesehatan yang mungkin dapat mempertingi dan mendorong sasaran pendidikan kesehatan yang mungkin dapat mempertingi dan mendorong proses belajar klien. Anggota keluarga atau teman dekat mungkin dapat membantu proses belajar klien. Anggota keluarga atau teman dekat mungkin dapat membantu klien dalam mengembangkan keterampilan di rumah dan mempertahankan perubahan klien dalam mengembangkan keterampilan di rumah dan mempertahankan perubahan gaya hidup yang diperlukan klien.

(9)

6 6

2.1.1.2

2.1.1.2 Pengkajian FisikPengkajian Fisik

Pengkajian fisik secara umum dapat memberikan petunjuk

Pengkajian fisik secara umum dapat memberikan petunjuk terhadap untuk belajarterhadap untuk belajar klien. Contohnya : status mental, kekuatan fisik, status nutrisi. Hal lain yang klien. Contohnya : status mental, kekuatan fisik, status nutrisi. Hal lain yang mencakup pengkajian fisik adalah pernyataan klien terhadap kapasitas fisik untuk  mencakup pengkajian fisik adalah pernyataan klien terhadap kapasitas fisik untuk  belajar dan aktivitas perawatan diri sendiri. Kemampuan melihat dan mendengar belajar dan aktivitas perawatan diri sendiri. Kemampuan melihat dan mendengar memberi pengaruh besar terhadap pemilihan subtansi dan pendekatan dalam memberi pengaruh besar terhadap pemilihan subtansi dan pendekatan dalam mengajar. Fungsi sistem muskuloskelet mempengaruhi kemampuan keterampilan mengajar. Fungsi sistem muskuloskelet mempengaruhi kemampuan keterampilan psikomotor dan perawatan diri. Toleransi aktivitas dapat juga mempengaruhi psikomotor dan perawatan diri. Toleransi aktivitas dapat juga mempengaruhi kapasitas klien untuk melakukan aktivitas.

kapasitas klien untuk melakukan aktivitas.

2.1.1.3

2.1.1.3 Pengkajian Kesiapan Klien Untuk BelajarPengkajian Kesiapan Klien Untuk Belajar

Klien yang siap untuk belajar sering dapat dibedakan dengan klien yang tidak  Klien yang siap untuk belajar sering dapat dibedakan dengan klien yang tidak  siap. Seorang klien yang siap belajar mungkin mencari informasi, misalnya melalui siap. Seorang klien yang siap belajar mungkin mencari informasi, misalnya melalui bertanya, membaca buku atau artikel, tukar pendapat dengan sesama klien yang pada bertanya, membaca buku atau artikel, tukar pendapat dengan sesama klien yang pada umumnya menunjukan ketertarikan. Di lain pihak, klien tidak siap belajar biasanya umumnya menunjukan ketertarikan. Di lain pihak, klien tidak siap belajar biasanya lebih suka u

lebih suka untuk menghindari ntuk menghindari masalah atau masalah atau situasi. situasi. Kesiapaan fisik Kesiapaan fisik penting dikajipenting dikaji oleh perawat, apakah klien dapat memfokuskan perhatian atau lebih berfokus t

oleh perawat, apakah klien dapat memfokuskan perhatian atau lebih berfokus t erhadaperhadap status fisiknya misalnya nyeri, pusing, lelah, mengantuk, atau hal lain. 3 hal yang status fisiknya misalnya nyeri, pusing, lelah, mengantuk, atau hal lain. 3 hal yang perlu dikaji oelh perawat dalam

perlu dikaji oelh perawat dalam kesiapan klien untuk belajar adalah sebagai berikut :kesiapan klien untuk belajar adalah sebagai berikut :

2.1.1.3.1

2.1.1.3.1 Kesiapan emosi.Kesiapan emosi. Apakah secara emosi klien siap untuk belajar? KlienApakah secara emosi klien siap untuk belajar? Klien dalam keadaan cemas, defresi, atau dalam

dalam keadaan cemas, defresi, atau dalam keadaan berduka karena keadaankeadaan berduka karena keadaan kesehatannya atau keadaan keluarganya biasanya tidak siap untuk belajar. kesehatannya atau keadaan keluarganya biasanya tidak siap untuk belajar. Perawat tidak dapat memaksakan, tapi harus menunggu sampai keadaan Perawat tidak dapat memaksakan, tapi harus menunggu sampai keadaan klien memungkinkan menerima proses pembelajaran.

klien memungkinkan menerima proses pembelajaran. 2.1.1.3.2

2.1.1.3.2 Kesiapan kognitif.Kesiapan kognitif. Dapatkah kilen berpikir secara jernih? Apakah klienDapatkah kilen berpikir secara jernih? Apakah klien dalam keadaan sadar penuuh, apakah klien tidak dalam pengaruh zat yang dalam keadaan sadar penuuh, apakah klien tidak dalam pengaruh zat yang menggangg

mengganggu tingkat kesadaran? Pertanyaan itu u tingkat kesadaran? Pertanyaan itu sangat penting untuk dikajisangat penting untuk dikaji 2.1.1.3.3

2.1.1.3.3 Kesiapan berkomunikasiKesiapan berkomunikasi. Sudahkah klien dapat berhubungan dengan rasa. Sudahkah klien dapat berhubungan dengan rasa saling percaya dengan perawat? Atau kah klien belum mau menjalin saling percaya dengan perawat? Atau kah klien belum mau menjalin komunikasi karena masih belum menaruh rasa percaya. Hubungan saling komunikasi karena masih belum menaruh rasa percaya. Hubungan saling percaya antara perawat dengan klien m

percaya antara perawat dengan klien menentukan komunikasi dua arah enentukan komunikasi dua arah yangyang diperlukan dalam proses belajar mengajar.

(10)

2.1.1.4

2.1.1.4 Pengkajian MotivasiPengkajian Motivasi

Secara umum dapat diterima bahwa seseorang harus mempunyai keingina Secara umum dapat diterima bahwa seseorang harus mempunyai keingina belajar demi keefektifan pembelajaran. Motivasi dan memberi ransangan atau jalan belajar demi keefektifan pembelajaran. Motivasi dan memberi ransangan atau jalan untuk belajar merupakan faktor penentu yang sangat kuat untuk kesuksesan dalam untuk belajar merupakan faktor penentu yang sangat kuat untuk kesuksesan dalam mendidik klien dan berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan klien. Motivasi mendidik klien dan berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan klien. Motivasi seseorang dapat dipengaruhi masalah

seseorang dapat dipengaruhi masalah keuangankeuangan, penolakan , penolakan terhadap status terhadap status kesehatankesehatan,, kurangnya dorongan dari lingkungan sosial, pengingkaran terhadap penyakit, kurangnya dorongan dari lingkungan sosial, pengingkaran terhadap penyakit, kecemasan

kecemasan, ketakutan, rasa malu, , ketakutan, rasa malu, atau adanya konsep diri yang negatif. Motivasi atau adanya konsep diri yang negatif. Motivasi jugajuga dipengaruhi oleh sikap dan kepercayaan. Contohnya motivasi belajar seorang pria dipengaruhi oleh sikap dan kepercayaan. Contohnya motivasi belajar seorang pria setengah baya dinyatakan hipertensi dan mulai mendapat anti hipertnsi untuk  setengah baya dinyatakan hipertensi dan mulai mendapat anti hipertnsi untuk  mengendalikan tekanan darahnya mungkin akan rendah, jika teman dekatnya mengendalikan tekanan darahnya mungkin akan rendah, jika teman dekatnya menceritakan bahwa ia impoten

menceritakan bahwa ia impoten setelah mendapat pengobatan yang sama.setelah mendapat pengobatan yang sama.

Pengkajian tentang motivasi belajar sering merupakan bagian dari pengkajian Pengkajian tentang motivasi belajar sering merupakan bagian dari pengkajian kesehatan secara umum atau diangkat sebagai m

kesehatan secara umum atau diangkat sebagai masalah yang spesifik. Seorang perawatasalah yang spesifik. Seorang perawat ketika mengkaji motivasi dan kemapuan klien harus betul-betul mengerti sepenuhnya ketika mengkaji motivasi dan kemapuan klien harus betul-betul mengerti sepenuhnya subyek belajar. Motivasi memang sulit untuk dikaji, mungkin dapat ditunjukan secara subyek belajar. Motivasi memang sulit untuk dikaji, mungkin dapat ditunjukan secara verbal atau juga secara non verbal.

verbal atau juga secara non verbal.

2.1.1.5

2.1.1.5 Pengkajian Kemapuan MembacaPengkajian Kemapuan Membaca

Ketidakmampuan membaca dan menulis dapat ditemukan pada setiap langkah Ketidakmampuan membaca dan menulis dapat ditemukan pada setiap langkah kehidupan, pada semua suku dan pada setiap tingkat sosial ekonomi. Penampilan kehidupan, pada semua suku dan pada setiap tingkat sosial ekonomi. Penampilan seseorang dan pengguanaan bahasa tidak mengidinkasikan bahwa ia

seseorang dan pengguanaan bahasa tidak mengidinkasikan bahwa ia mampu membacamampu membaca dan menulis. Banyak orang dengan kemapuan membaca dan menulis r

dan menulis. Banyak orang dengan kemapuan membaca dan menulis r endah memilikiendah memiliki intelegensi rata-rata dan berbicara dengan

intelegensi rata-rata dan berbicara dengan baik.baik.

Bagaimana seorang perawat dapat menentukan tingkat kemapuan membaca Bagaimana seorang perawat dapat menentukan tingkat kemapuan membaca klien? Melakukan pengujian secara langsung adalah cara yang terbaik, tetapi sering klien? Melakukan pengujian secara langsung adalah cara yang terbaik, tetapi sering sulit dipraktikan. Berikut ini dijelaskan cara mengkaji tingkat kemampuan membaca sulit dipraktikan. Berikut ini dijelaskan cara mengkaji tingkat kemampuan membaca klien.

klien.

2.1.1.5.1

2.1.1.5.1 Mengkaji tingkat kesenangan membaca klien; berikan sesuatu untuk dibacaMengkaji tingkat kesenangan membaca klien; berikan sesuatu untuk dibaca dan minta klien menjelakan apa yang dibacanya dengan mengguinakan dan minta klien menjelakan apa yang dibacanya dengan mengguinakan bahasanya sendiri. Jika memungkinkan, tawarkan pada klien beberapa bahasanya sendiri. Jika memungkinkan, tawarkan pada klien beberapa pilihan cara belajar(membaca, menonton/melihat, atau

(11)

8 8

ragu-ragu, gunakan materi bacaan yang mudah dan jika seseorang dalam ragu-ragu, gunakan materi bacaan yang mudah dan jika seseorang dalam keadaan stres sebaiknya dimulai dengan metri sederhana, baru kemudian keadaan stres sebaiknya dimulai dengan metri sederhana, baru kemudian ditambahkan yang lebih

ditambahkan yang lebih kompleks.kompleks. 2.1.1.5.2

2.1.1.5.2 MenggunakMenggunakan indeks SMOG an indeks SMOG untuk mengkaji tingkat kemampuan membacauntuk mengkaji tingkat kemampuan membaca klien terhadap materi pendidikan kesehatan sehingga kemudian dapat klien terhadap materi pendidikan kesehatan sehingga kemudian dapat ditentukan kesesuaian materi untuk populasi yang akan membacanya. ditentukan kesesuaian materi untuk populasi yang akan membacanya. Berikut ini disajikan cara menentukan tingkat kesiapaan daripada materi Berikut ini disajikan cara menentukan tingkat kesiapaan daripada materi tertulis dengan menggunakan indeks SMOG.

tertulis dengan menggunakan indeks SMOG.

“Untuk 

“Untuk menentukan tingkatan materi bacaan, untuk belajar klien, pilihlahmenentukan tingkatan materi bacaan, untuk belajar klien, pilihlah 30 kalimat dalam bacaan. Ambilah 10 kalimat dari bagian awal, 10 kalimat 30 kalimat dalam bacaan. Ambilah 10 kalimat dari bagian awal, 10 kalimat dari bagian tengah, dan 10 kalimat dari bagian akhir bacaan. Hitunglah dari bagian tengah, dan 10 kalimat dari bagian akhir bacaan. Hitunglah semua kata yang mengandung 3 atau lebih suku kata(Syllabes), kemudian semua kata yang mengandung 3 atau lebih suku kata(Syllabes), kemudian  jumlahkan. Ke

 jumlahkan. Kemudian temukan jummudian temukan jumlah tersebut di dalah tersebut di dalam daftar di bawah lam daftar di bawah iniini dan baca menyilang untuk menemukan tingkat/ 

dan baca menyilang untuk menemukan tingkat/ gradegrade bacaan/materibacaan/materi

 bacaan.”  bacaan.”

Untuk menurunkan tingkat bacaan dan menyederhanakan materi pendidikan Untuk menurunkan tingkat bacaan dan menyederhanakan materi pendidikan kesehatan untuk klien, maka lakukanlah:

kesehatan untuk klien, maka lakukanlah:

2.1.1.5.2.1

2.1.1.5.2.1 Gunakan kata-kata yang lebih pendek Gunakan kata-kata yang lebih pendek  2.1.1.5.2.2

2.1.1.5.2.2 Hindari kata-kata dengan beberapa suku kataHindari kata-kata dengan beberapa suku kata 2.1.1.5.2.3

2.1.1.5.2.3 Tulis kalimat-kalimat pendek Tulis kalimat-kalimat pendek  2.1.1.5.2.4

2.1.1.5.2.4 Jelaskan peristilahan-peristilahan yang digunakanJelaskan peristilahan-peristilahan yang digunakan 2.1.1.5.2.5

2.1.1.5.2.5 Gunakan kata-kata yang mudah dan sering Gunakan kata-kata yang mudah dan sering digunakandigunakan

2.1.2 Pengkajian Faktor Pemungkin 2.1.2 Pengkajian Faktor Pemungkin

Faktor pemungkin mencakup keterampilan serta sumber daya yang penting untuk  Faktor pemungkin mencakup keterampilan serta sumber daya yang penting untuk  menampilkan perilaku sehat. Sumber daya dimaksud meliputi fasilitas yang ada, menampilkan perilaku sehat. Sumber daya dimaksud meliputi fasilitas yang ada, personalia yang tersedia, ruangan yang ada, atau sumber-sumber lain yang serupa. personalia yang tersedia, ruangan yang ada, atau sumber-sumber lain yang serupa. Faktor ini juga menyangkut keterjangkauan sumber tersebut oleh klien: apakah biaya, Faktor ini juga menyangkut keterjangkauan sumber tersebut oleh klien: apakah biaya,  jarak,

 jarak, waktu waktu dapat dapat dijangkau? dijangkau? Bagaimana Bagaimana keterampilan keterampilan klien klien untuk untuk melakukanmelakukan perubahan perilaku perlu diketahui, karena dengan mengetahui sejauh mana klien perubahan perilaku perlu diketahui, karena dengan mengetahui sejauh mana klien

(12)

memiliki keterampilan pemungkin, wawasan yang bernilai bagi perencana pendidikan memiliki keterampilan pemungkin, wawasan yang bernilai bagi perencana pendidikan kesehatan dapat diperoleh.

kesehatan dapat diperoleh.

2.1.3

2.1.3 Pengkajian Faktor PenguatPengkajian Faktor Penguat

Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tersebut bergantung kepda tujuan memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tersebut bergantung kepda tujuan dan jenis program. Di dalam pendidikan kesehatan klien di rumah sakit, misalnya, dan jenis program. Di dalam pendidikan kesehatan klien di rumah sakit, misalnya, penguat diberikan oleh perawat, dokter, ahli gizi, atau klien lain

penguat diberikan oleh perawat, dokter, ahli gizi, atau klien lain dan keluarga. Di dalamdan keluarga. Di dalam pendidikan kesehatan di sekolah penguat mungkin berasal dari guru, teman sebaya, pendidikan kesehatan di sekolah penguat mungkin berasal dari guru, teman sebaya, pimpinan sekolah dan keluarga. Apakah faktor penguat itu positif atau negatif  pimpinan sekolah dan keluarga. Apakah faktor penguat itu positif atau negatif  tergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang berpengaruh. Pengaruh itu tidak  tergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang berpengaruh. Pengaruh itu tidak  sama, mungkin sebagian mempunyai pengaruh yang sangat kuat dibandingkan dengan sama, mungkin sebagian mempunyai pengaruh yang sangat kuat dibandingkan dengan yang lainnya dalam mempengaruhi perubahan perilaku. Perawat perlu mengkaji secara yang lainnya dalam mempengaruhi perubahan perilaku. Perawat perlu mengkaji secara cermat faktor penguat ini, untuk menjamin bahwa sasaran pendidikan kesehatan cermat faktor penguat ini, untuk menjamin bahwa sasaran pendidikan kesehatan mempunyai kesempatan yang maksimum untuk mendapatkan umpan balik yang mempunyai kesempatan yang maksimum untuk mendapatkan umpan balik yang mendukung selama berlangsungnya proses perubahan perilaku.

mendukung selama berlangsungnya proses perubahan perilaku.

2.2 Penegakan Diagnosis Keperawatan 2.2 Penegakan Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang berkaitan dengan kebutuhan belajar dikelompokkan Diagnosis keperawatan yang berkaitan dengan kebutuhan belajar dikelompokkan dibawah kategori kurang pengetahuan. Definisi kurang pengetahuan adalah : pernyataan dibawah kategori kurang pengetahuan. Definisi kurang pengetahuan adalah : pernyataan pada saat individu, keluarga, atau komunitas tidak dapat memahami, tidak dapat belajar, pada saat individu, keluarga, atau komunitas tidak dapat memahami, tidak dapat belajar, dan tidak dapat menunjukan pengetahuannya tentang tindakan-tindakan keperawatan dan tidak dapat menunjukan pengetahuannya tentang tindakan-tindakan keperawatan kesehatan yang penting untuk mempertahankan kesehatan (NANDA). Karakteristik  kesehatan yang penting untuk mempertahankan kesehatan (NANDA). Karakteristik  definisi tersebut adalah : adanya pengungkapan secara verbal tentang masalah; definisi tersebut adalah : adanya pengungkapan secara verbal tentang masalah; keakuratan penampilan dalam suatu uji; ketidak seseuaian perilaku atau adanya perilaku keakuratan penampilan dalam suatu uji; ketidak seseuaian perilaku atau adanya perilaku berlebihan, misalnya histeria, permusuhan, agitasi, apatis. Faktor-faktor yang berlebihan, misalnya histeria, permusuhan, agitasi, apatis. Faktor-faktor yang berhubungan atau menjadi penyebab dari kurangnya pengetahuan mencakup kurangnya berhubungan atau menjadi penyebab dari kurangnya pengetahuan mencakup kurangnya keterpaparan informasi; kurang mengulang pelajaran, adanya kesalahpenafsiran; keterpaparan informasi; kurang mengulang pelajaran, adanya kesalahpenafsiran; keterbatasan pengetahuan; kurangnya ketertarikan dalam belajar; tidak familiernya klien keterbatasan pengetahuan; kurangnya ketertarikan dalam belajar; tidak familiernya klien dengan sumber informasi.

dengan sumber informasi.

Sebagai contoh diagnosis keperawatan yang dikemukakan oleh

Sebagai contoh diagnosis keperawatan yang dikemukakan oleh  North  North AmericansAmericans  NursingDiagnosis Asso

(13)

10 10

1.

1. Kurang pengetahuan: diet rendah kalori berhubungan dengan tidak punyaKurang pengetahuan: diet rendah kalori berhubungan dengan tidak punya pengalaman.

pengalaman. 2.

2. Kurang pengetahuan: diet Diabetes Melitus berhubungan dengan tidak familiernyaKurang pengetahuan: diet Diabetes Melitus berhubungan dengan tidak familiernya diri dengan program yang harus diikuti.

diri dengan program yang harus diikuti. 3.

3. Kurang pengetahuan: perawatan pra operasi berhubungan dengan belum adanyaKurang pengetahuan: perawatan pra operasi berhubungan dengan belum adanya pengalaman menghadapi prosedur pembedahan.

pengalaman menghadapi prosedur pembedahan. 4.

4. Kurang pengetahuan : efek pengobatan berhubungan dengan belum adanyaKurang pengetahuan : efek pengobatan berhubungan dengan belum adanya perbedaan bahasa dan kesalahan penafsiran informasi.

perbedaan bahasa dan kesalahan penafsiran informasi. 5.

5. Kurang pengetahuan : bahaya keamanan dirumah berhubungan dengan adanyaKurang pengetahuan : bahaya keamanan dirumah berhubungan dengan adanya penolakan terhadap penurunan kesehatan dan kurangnya ketertarikan untuk belajar. penolakan terhadap penurunan kesehatan dan kurangnya ketertarikan untuk belajar. 6.

6. Kurang pengetahuan : penyalahgunaan zat berhubungan dengan kurangnyaKurang pengetahuan : penyalahgunaan zat berhubungan dengan kurangnya ketertarikan dalam mempelajari informasi

ketertarikan dalam mempelajari informasi

Cara lain untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar klien adalah menuliskan Cara lain untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar klien adalah menuliskan kurang p

kurang pengetahuan engetahuan sebagai esebagai etiologi atau tiologi atau bagian bagian kedua dari kedua dari pernyataan pernyataan diagnosisdiagnosis keperawatan

keperawatan. . Sebagai contoh:Sebagai contoh:

2.1.4.1

2.1.4.1 Resiko tinggi terjadinya gangguan proses menjadi Resiko tinggi terjadinya gangguan proses menjadi orangtua berhubungan denganorangtua berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

kurangnya pengetahuan dalam merawat dalam merawat bayi dan bayi dan menyusui.menyusui. 2.1.4.2

2.1.4.2 Resiko tinggi terjadi Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuainfeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dalamn dalam hal penyakit seksual menular

hal penyakit seksual menular dan pencegahannya.dan pencegahannya. 2.1.4.3

2.1.4.3 Resiko tinggi terjadinya injuri/rudapaksa berhubungan dengan kurangnyaResiko tinggi terjadinya injuri/rudapaksa berhubungan dengan kurangnya pengetahua

pengetahuan dalam n dalam teknik pengunaan tongkat untuk berjalan.teknik pengunaan tongkat untuk berjalan. 2.1.4.4

2.1.4.4 Resiko tinggi terjadi penularan tuberkulosis paru pada anggota keluargaResiko tinggi terjadi penularan tuberkulosis paru pada anggota keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dalam hal cara-cara dan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dalam hal cara-cara dan pencegahan penularan.

pencegahan penularan.

2.3

2.3 Perencanaan Pendidikan KeperawatanPerencanaan Pendidikan Keperawatan Pengembang

Pengembangkan perencanaan pengajaran kan perencanaan pengajaran adalah menyelesaikan sejumlah adalah menyelesaikan sejumlah langkah.langkah. Melibatkan klien saat perancanaan dapat meningkatkan terciptanya perencanaan yang Melibatkan klien saat perancanaan dapat meningkatkan terciptanya perencanaan yang berguna dan merangsang motivasi klien. Klien yang membantu merumuskan berguna dan merangsang motivasi klien. Klien yang membantu merumuskan perencanaan pengajaran akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

(14)

2.3.1 Menentukan Prioritas Pengajaran 2.3.1 Menentukan Prioritas Pengajaran

Kebutuhan belajar klien harus diurutkan berdasarkan prioritas. Perawat dan klien Kebutuhan belajar klien harus diurutkan berdasarkan prioritas. Perawat dan klien hendaknya melakukan bersama-sama. Salah satu yang menjadikan kriteria yang hendaknya melakukan bersama-sama. Salah satu yang menjadikan kriteria yang diprioritaskan adalah motivasi klien untuk berkonsentrasi pada kebutuhan belajar yang diprioritaskan adalah motivasi klien untuk berkonsentrasi pada kebutuhan belajar yang telah diidentifikasi. Sebagai contoh seseorang yang ingin mengetahui segala sesuatu telah diidentifikasi. Sebagai contoh seseorang yang ingin mengetahui segala sesuatu tentang penyakit jantung koroner mungkin tidak siap untuk mempelajari bagaimana tentang penyakit jantung koroner mungkin tidak siap untuk mempelajari bagaimana mengubah hidupnya sampai pada saat dia

mengubah hidupnya sampai pada saat dia menemukan kebutuhan untuk belajar tentangmenemukan kebutuhan untuk belajar tentang penyakit tersebut; atau, contoh lain, seseorang yang baru dinyatakan mengidap penyakit penyakit tersebut; atau, contoh lain, seseorang yang baru dinyatakan mengidap penyakit Diabetes Melitus akan mau mengatur pola

Diabetes Melitus akan mau mengatur pola diet sesuai dengan yang dianjurkan diet sesuai dengan yang dianjurkan sebelumsebelum ia tahu bagaimana pengaruh diet tersebut terhadap status gula darah dan kesehatannya. ia tahu bagaimana pengaruh diet tersebut terhadap status gula darah dan kesehatannya. Perawat juga dapat mengunakan kerangka pikiran lain, seperti hierarki kebutuhan Perawat juga dapat mengunakan kerangka pikiran lain, seperti hierarki kebutuhan menurut teori Maslow untuk menetapkan prioritas belajar. Jika klien adalah sebuah menurut teori Maslow untuk menetapkan prioritas belajar. Jika klien adalah sebuah keluarga, kelompok, atau komunitas yang lebih besar, penentuan prioritas belajar keluarga, kelompok, atau komunitas yang lebih besar, penentuan prioritas belajar hendaknya secara lebih luas mempertimbangkan faktor lain yang telah dikaji yakni, hendaknya secara lebih luas mempertimbangkan faktor lain yang telah dikaji yakni, faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat. Khusus untuk memprioritaskan faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat. Khusus untuk memprioritaskan pengajaran dikeluarga, skala prioritas yang dikembangkan oleh Bailon dan Maglaya pengajaran dikeluarga, skala prioritas yang dikembangkan oleh Bailon dan Maglaya (1988) dapat dipergunakan. Kriteria untuk memprioritaskan pengajaran didalam (1988) dapat dipergunakan. Kriteria untuk memprioritaskan pengajaran didalam komunitas antara lain adalah: kesadaran komunitas terhadap masalah; motivasi komunitas antara lain adalah: kesadaran komunitas terhadap masalah; motivasi komunitas untuk memecahkan masalah ; kemampuan perawat untuk mempengaruhi komunitas untuk memecahkan masalah ; kemampuan perawat untuk mempengaruhi pemecahan masalah ; berat serta konsekuensi jika masalah tidak terpecahkan pemecahan masalah ; berat serta konsekuensi jika masalah tidak terpecahkan (Goeppinger and Shuster,1988).

(Goeppinger and Shuster,1988). 2.3.2 Menetapkan Tujuan Belajar 2.3.2 Menetapkan Tujuan Belajar

Tujuan belajar yang ditetapkan dapat disamakan dengan tujuan pada proses asuhan Tujuan belajar yang ditetapkan dapat disamakan dengan tujuan pada proses asuhan keperawata

keperawatan. Ketika menetapkan hal ini, bn. Ketika menetapkan hal ini, baik sekali diingat mengenai tiga ranah belajaraik sekali diingat mengenai tiga ranah belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan belajar yang dirancang dengan baik  yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan belajar yang dirancang dengan baik  akan menuntun perencanaan tentang isi atau substansi, metode,strategi, aktivitas, dan akan menuntun perencanaan tentang isi atau substansi, metode,strategi, aktivitas, dan perencanaa

perencanaan metode n metode evaluasi belajar.evaluasi belajar.

Beberapa ketentuan umum dalam merumuskan tujuan belajar adalah sebagai Beberapa ketentuan umum dalam merumuskan tujuan belajar adalah sebagai berikut:

berikut:

2.3.2.1

2.3.2.1 Tujuan Tujuan belajar dbelajar dinyatakan inyatakan dalam pdalam perilaku atau erilaku atau penampilan ypenampilan yang dang dikehendaki,ikehendaki, contohnya : klien dapat menunjukkan atau mendemonstrasikan teknik  contohnya : klien dapat menunjukkan atau mendemonstrasikan teknik 

(15)

12 12

pemberian ASI dengan benar (psikomotor), klien dapat menjelaskan alasan ia pemberian ASI dengan benar (psikomotor), klien dapat menjelaskan alasan ia harus makan dalam porsi sedikit, tetapi frekuensinya lebih sering (kognitif), harus makan dalam porsi sedikit, tetapi frekuensinya lebih sering (kognitif), klien dapat menguraikan perasaan meningkatnya rasa nyaman setelah pemerian klien dapat menguraikan perasaan meningkatnya rasa nyaman setelah pemerian obat(afektif). Tujuan tidak dinyatakan dalam perilaku perawat, misalnya : obat(afektif). Tujuan tidak dinyatakan dalam perilaku perawat, misalnya : perawat tidak mengajari klien tentang diet.

perawat tidak mengajari klien tentang diet.

2.3.2.2 Tujuan belajar dapat diobservasi, sementara aktivitasnya dapat diukur. 2.3.2.2 Tujuan belajar dapat diobservasi, sementara aktivitasnya dapat diukur.

Misalnya, hal yang dapat dilihat, klien dapat berjalan disekitar tempat tidur. Misalnya, hal yang dapat dilihat, klien dapat berjalan disekitar tempat tidur. 2.3.2.3

2.3.2.3 Dalam tujuaDalam tujuan harus n harus terkandung terkandung kondisi ykondisi yang diinginkaang diinginkan untuk n untuk mengklarifikasimengklarifikasi dimana, kapan, atau bagaimana perilaku yang ditampilkan. Contohnya klien dimana, kapan, atau bagaimana perilaku yang ditampilkan. Contohnya klien dapat berjalan diujung tempat tidur keujung lainnya tanpa menggunakan dapat berjalan diujung tempat tidur keujung lainnya tanpa menggunakan tongkat pembantu.

tongkat pembantu. 2.3.2.4

2.3.2.4 Dalam tujuan haDalam tujuan harus tercakup rus tercakup kriteria waktu yang kriteria waktu yang spesifik. Contohnya: klienspesifik. Contohnya: klien akan menyebutkan tiga hal yang mempengaruhi kadar gula darah. Pada akhir akan menyebutkan tiga hal yang mempengaruhi kadar gula darah. Pada akhir diskusi kedua, klien dapat mendemonstrasikan injeksi insulin sendiri dalam diskusi kedua, klien dapat mendemonstrasikan injeksi insulin sendiri dalam dosis dan cara

dosis dan cara yang benar sebelum pasien dipulangkan.yang benar sebelum pasien dipulangkan.

2.3.3 Memilih Substansi atau isi materi harus dipilih 2.3.3 Memilih Substansi atau isi materi harus dipilih

Isi pembelajaran sangat ditentukan oleh tujuan belajar yang hendak dicapai, atau Isi pembelajaran sangat ditentukan oleh tujuan belajar yang hendak dicapai, atau dengan kata lain, informasi yang dibutuhkan mencapai tujuan dengan baik harus dengan kata lain, informasi yang dibutuhkan mencapai tujuan dengan baik harus diseleksi dari berbagai sumber informasi. Pengetahuan yang dibutuhkan perawat dapat diseleksi dari berbagai sumber informasi. Pengetahuan yang dibutuhkan perawat dapat diperoleh melalu

diperoleh melalui pendidikan, buku, jurnal kei pendidikan, buku, jurnal keperawatan, dan perawatan, dan perawat lain atau dokperawat lain atau dokterter atau anggota tim pelayanan kes

atau anggota tim pelayanan kesehatan ehatan lainnya. Sumber yang dipilih hendaknylainnya. Sumber yang dipilih hendaknya: akurat,a: akurat, terbaru, didasarkan atas tujuan belajar, disesuaikan dengan usia klien, budaya, dan terbaru, didasarkan atas tujuan belajar, disesuaikan dengan usia klien, budaya, dan kemampuan

kemampuan, konsisten, se, konsisten, serta dipilih dengrta dipilih dengan mempertimbangan mempertimbangkan waktu dakan waktu dan n sumbersumber daya yang mungkin untuk mengajar

daya yang mungkin untuk mengajar

2.3.4 Memilih Strategi Belajar 2.3.4 Memilih Strategi Belajar

Memilih metode belajar hendaknya cocok untuk individu, cocok dengan materi Memilih metode belajar hendaknya cocok untuk individu, cocok dengan materi yang dipelajari, dan cocok dengan pengajar dan berbagi faktor lain perlu yang dipelajari, dan cocok dengan pengajar dan berbagi faktor lain perlu diperhitungkan. Beberapa tujuan belajar mungkin dapat dicapai dengan mudah melalui diperhitungkan. Beberapa tujuan belajar mungkin dapat dicapai dengan mudah melalui tahap muka satu persatu antara perawat dengan klien., tetapi yang lain dapat dengan tahap muka satu persatu antara perawat dengan klien., tetapi yang lain dapat dengan mudah dicapai dengan dikosi

mudah dicapai dengan dikosi kelompok. Sebagai contok, jika tujuan kelompok. Sebagai contok, jika tujuan belajarnya adalah:belajarnya adalah:

“Klien dapat mengganti balutun kakinya dengan teknik steril” , diskusi kelompok tidak  “Klien dapat mengganti balutun kakinya dengan teknik steril” , diskusi kelompok tidak 

mungkin diadakan. Metode yang cocok untuk itu

(16)

oleh perawat. Di lain pihak jika tujuan belajarnya adalah “Klien dapat mendiskusikan oleh perawat. Di lain pihak jika tujuan belajarnya adalah “Klien dapat mendiskusikan perasaannya tentang bagaimana kembali ke rumah setelah mengalami serangan perasaannya tentang bagaimana kembali ke rumah setelah mengalami serangan  jantung” , tujuan

 jantung” , tujuan akan lebih akan lebih mudah dicapai dengan mudah dicapai dengan diskusi kelompok dengan kliendiskusi kelompok dengan klien lainlain yang mempuyai perasaan yang sama.

yang mempuyai perasaan yang sama. 2.3.5 Memilih Alat Bantu Mengajar 2.3.5 Memilih Alat Bantu Mengajar

Alat bantu mengajar telah dibahas pada bab selanjutnya. Alat bantu mengajar Alat bantu mengajar telah dibahas pada bab selanjutnya. Alat bantu mengajar membantu belajar, tetapi bukan suatu pengganti untuk berhubungan dengan manusia. membantu belajar, tetapi bukan suatu pengganti untuk berhubungan dengan manusia. Alat ini baik sekali digunakan untuk menambah atau menguatkan mengajar dengan Alat ini baik sekali digunakan untuk menambah atau menguatkan mengajar dengan srategi tatap muka. Alat bantu mengajar sanagat ditentukan oleh tujuan belajar yang srategi tatap muka. Alat bantu mengajar sanagat ditentukan oleh tujuan belajar yang hendak dicapai. Oleh karena itu, pilihan alat bantu secara hati-hati, liat kembali hendak dicapai. Oleh karena itu, pilihan alat bantu secara hati-hati, liat kembali kegunaan dan kecocokan penggunaan alat bantu.

kegunaan dan kecocokan penggunaan alat bantu. 2.3.6 Membuat Rencana Evaluasi

2.3.6 Membuat Rencana Evaluasi

Rencana evaluasi harus disebutkan dalam perancanaan pelaksanaan kegiatan Rencana evaluasi harus disebutkan dalam perancanaan pelaksanaan kegiatan pelaksaan kegiatan kesehatan, misalnya waktu dan sasaran yang akan dievaluasi, dan pelaksaan kegiatan kesehatan, misalnya waktu dan sasaran yang akan dievaluasi, dan indikator apa yang akan dicapai dalam evaluasi itu. Evaluasi dapat dibedakan:

indikator apa yang akan dicapai dalam evaluasi itu. Evaluasi dapat dibedakan: 2.3.6.1

2.3.6.1 Evaluasi pendidikan kesehatan, yakni menilai langkah-langkah yang telahEvaluasi pendidikan kesehatan, yakni menilai langkah-langkah yang telah dijadwalkan dalam perancanaan, apakah sesuai atau terjadi perubahan dalam dijadwalkan dalam perancanaan, apakah sesuai atau terjadi perubahan dalam pelaksaanny

pelaksaannya. Misalnya ta. Misalnya tentang jadwal waktu, tempat, entang jadwal waktu, tempat, dan alat bantu dan alat bantu peraga.peraga. 2.3.6.2

2.3.6.2 Evaluasi hasil kegiatan, yakni sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai denganEvaluasi hasil kegiatan, yakni sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dengan pendididkan kesehatan yang dimaksud. Misalnya terjadi perubahaan pendididkan kesehatan yang dimaksud. Misalnya terjadi perubahaan pengetahua

pengetahuan, sikap, n, sikap, dan tdan tindakannyaindakannya..

2.4 Implementasi Pendidikan Keperawatan 2.4 Implementasi Pendidikan Keperawatan

Perawat perlu fleksibel

Perawat perlu fleksibel dalam mengimplementasikan berbagai rencana pengajaran,dalam mengimplementasikan berbagai rencana pengajaran, karena perencanaan mungkin membutuhkan perbaikkan. Memplementasi rencana karena perencanaan mungkin membutuhkan perbaikkan. Memplementasi rencana mengajar memerlukan ketrapilan personal, seperti teknik komunikasi. Perawat dapat mengajar memerlukan ketrapilan personal, seperti teknik komunikasi. Perawat dapat memfasilitsi proses belajar klien melalaui pendekatan yang ramah dan hangat. memfasilitsi proses belajar klien melalaui pendekatan yang ramah dan hangat. Penampilan sikap perawat memiliki efek yang besar dibandingkan dengan faktor-faktor Penampilan sikap perawat memiliki efek yang besar dibandingkan dengan faktor-faktor lain. Dibawah ini adalah petunjuk yang dapat membantu perawat ketika lain. Dibawah ini adalah petunjuk yang dapat membantu perawat ketika mengimplemen

(17)

14 14

2.4.1

2.4.1 Waktu yang oktimal untuk masing-masing sesi bergantung pada klien yangWaktu yang oktimal untuk masing-masing sesi bergantung pada klien yang belajar. Sebagian klien memilih waktu terbaik untuk belajar pada pagi hari, belajar. Sebagian klien memilih waktu terbaik untuk belajar pada pagi hari, sebagian harinya pada sore hari.

sebagian harinya pada sore hari. Jika memungkinkan, tannyakan pada klien untuk Jika memungkinkan, tannyakan pada klien untuk  membantu, memilih waktu yang terbaik.

membantu, memilih waktu yang terbaik. 2.4.2

2.4.2 Kecepatan dari setiap sesi juga mempengaruhi belajar. Perawat hendaknyaKecepatan dari setiap sesi juga mempengaruhi belajar. Perawat hendaknya sensitif terhadap berbagai tanda bahwa langkah-langkah mengajar terlalu lambat sensitif terhadap berbagai tanda bahwa langkah-langkah mengajar terlalu lambat dan cepat. Jika kalian nampak bingung atau tidak memahami materi ketika dan cepat. Jika kalian nampak bingung atau tidak memahami materi ketika ditanya, mengkin hal itu karena perawat mengajar terlalu cepat. Jika kalien ditanya, mengkin hal itu karena perawat mengajar terlalu cepat. Jika kalien tampak bosan dan kehilangan perhatian, kecepatan atau langkah-langkah tampak bosan dan kehilangan perhatian, kecepatan atau langkah-langkah mungkin terlalu lambat, atau periode waktu belajar terlalu lama sehingga klien mungkin terlalu lambat, atau periode waktu belajar terlalu lama sehingga klien merasa lelah.

merasa lelah. 2.4.3

2.4.3 Keadaan lingkungan dapat menurunkan atau membantu belajar. Lingkungan yangKeadaan lingkungan dapat menurunkan atau membantu belajar. Lingkungan yang bising akan mengurangi kosentrasi, sedangkan lingkungan yang yaman dapat bising akan mengurangi kosentrasi, sedangkan lingkungan yang yaman dapat meningkatkan belajar.

meningkatkan belajar. 2.4.4

2.4.4 Alat bantu mengajar dapat membantu perkembanagan belajar dan mampuAlat bantu mengajar dapat membantu perkembanagan belajar dan mampu memfokuskan perhatian klien. Untuk membantu klien belajar rawat hendaknya memfokuskan perhatian klien. Untuk membantu klien belajar rawat hendaknya menggunak

menggunakan alat bantu an alat bantu yang dapat digunakan klien. Sebelum mengajar, perawatyang dapat digunakan klien. Sebelum mengajar, perawat perlu memasanag semua peralatan dan alat bantu melihat, serta menyakinkan perlu memasanag semua peralatan dan alat bantu melihat, serta menyakinkan bahwa semua peralatan berfungsi secara efektif.

bahwa semua peralatan berfungsi secara efektif. 2.4.5

2.4.5 Jika menemukan sendiri isi atau substansi, klien akan belajar lebih efektif. CaraJika menemukan sendiri isi atau substansi, klien akan belajar lebih efektif. Cara untuk meningkatkan belajar

untuk meningkatkan belajar mencakup perangsangamencakup perangsangan motivasi n motivasi dan perangsangandan perangsangan pencarian sendiri, misalnya dengan memberikan tujuan belajar yang hendak  pencarian sendiri, misalnya dengan memberikan tujuan belajar yang hendak  dicapai secara spesifik, realistik, memberi umpan balik, dan membantu klien dicapai secara spesifik, realistik, memberi umpan balik, dan membantu klien mamperoleh

mamperoleh kepuasaan kepuasaan dari belajar. dari belajar. Perawat Perawat juga harus juga harus mendorong bmendorong belajarelajar secara indepe

secara independen nden dengan mendodengan mendorong klien menggarong klien menggali sumber-sumber informasili sumber-sumber informasi yang dibutuhkan.

yang dibutuhkan. 2.4.6

2.4.6 Melakukan pengulangan, sebagai contoh, merangkum isi substansi, mengatakanMelakukan pengulangan, sebagai contoh, merangkum isi substansi, mengatakan dengan kata-kata lain, dan mendekatkan materi dari titik-titik lain kedalam satu dengan kata-kata lain, dan mendekatkan materi dari titik-titik lain kedalam satu pemahaman dapat menguatkan belajar.

pemahaman dapat menguatkan belajar. 2.4.7

2.4.7 Materi dari yang tidak diketahui ke yang diketahui dan hubungan diliat secaraMateri dari yang tidak diketahui ke yang diketahui dan hubungan diliat secara logis.

logis. 2.4.8

2.4.8 Menggunakan bahasa orang awam dapat meningkatkan komunikasi. DenganMenggunakan bahasa orang awam dapat meningkatkan komunikasi. Dengan demikian ba

demikian batasi kata-kata yatasi kata-kata yang artinya ng artinya hanya diketahanya diketahui oleh profesionhui oleh profesional bidangal bidang kesehatan.

(18)

2.5 Evaluasi Pendidikan Keperawatan 2.5 Evaluasi Pendidikan Keperawatan 2.5.1 Evaluasi Belajar Klien

2.5.1 Evaluasi Belajar Klien

Evaluasi dilakukam selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. Evaluasi dilakukam selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. Klien, perawat dan orang-orang yang mendukung klien menentukan apa yang telah Klien, perawat dan orang-orang yang mendukung klien menentukan apa yang telah dipelajari. Proses evaluasi ini sama seperti evaluasi terhadap pencapaian tujuan untuk  dipelajari. Proses evaluasi ini sama seperti evaluasi terhadap pencapaian tujuan untuk  diagnosis keperawatan lain.

diagnosis keperawatan lain.

Metode terbaik untuk evaluasi tergantung pada jenis belajar. Dalam belajar, aspek  Metode terbaik untuk evaluasi tergantung pada jenis belajar. Dalam belajar, aspek  kognitif , klien akan menunjukan kemahiran pengetahuan. Beberapa contoh alat kognitif , klien akan menunjukan kemahiran pengetahuan. Beberapa contoh alat evaluasi untuk kognitif adalah : observasi langsung perilaku, misalnya dengan evaluasi untuk kognitif adalah : observasi langsung perilaku, misalnya dengan mengobservasi klien dengan memilih cara-cara pemecahan yang menggunakan mengobservasi klien dengan memilih cara-cara pemecahan yang menggunakan pengetahuan yang baru, pengukuran dengan cara menulis, misalnya dengan pengetahuan yang baru, pengukuran dengan cara menulis, misalnya dengan memberikan tas kepada klien, pernyataan secara oral, misalnya bertanya kepada klien memberikan tas kepada klien, pernyataan secara oral, misalnya bertanya kepada klien untuk menyatakan kembali informasi atau memperbaiki respon verbal atas suatu untuk menyatakan kembali informasi atau memperbaiki respon verbal atas suatu pelayanan. Pengawasan dan pencatatan sendiri. Alat evaluasi tersebut digunakan pelayanan. Pengawasan dan pencatatan sendiri. Alat evaluasi tersebut digunakan selama program lanjutan melalui

selama program lanjutan melalui telepon dan kunjungan rumah.telepon dan kunjungan rumah.

Evaluasi kemahiran aspek psikomotor yang terbaik adalahdengan mengobservasi Evaluasi kemahiran aspek psikomotor yang terbaik adalahdengan mengobservasi bagaimana klien melakukan prosedur, seperti

bagaimana klien melakukan prosedur, seperti mengganti balutan atau memandikan bayimengganti balutan atau memandikan bayi premature dirumah. Perawat sebaiknya memberikan umpan balik tentang apa yang premature dirumah. Perawat sebaiknya memberikan umpan balik tentang apa yang dilakukan klien.

dilakukan klien.

Evaluasi sikap lebih sulit dilakukan. Apakah sikap atau nilai telah berubah menjadi Evaluasi sikap lebih sulit dilakukan. Apakah sikap atau nilai telah berubah menjadi lebih baik mungkin dapat dinilai dengan cara mendengarkan respon klien terhadap lebih baik mungkin dapat dinilai dengan cara mendengarkan respon klien terhadap pertanyaan, mencatat bagaimana klien berbicara tentang subjek-subjek yang relevan, pertanyaan, mencatat bagaimana klien berbicara tentang subjek-subjek yang relevan, dan dengan mengobservasi perilaku klien yang mengekspresikan perasaan dan dan dengan mengobservasi perilaku klien yang mengekspresikan perasaan dan nilai-nilai.

nilai.

Setelah dilakukan observasi, perawat mungkin menemukan hal-hal penting untuk  Setelah dilakukan observasi, perawat mungkin menemukan hal-hal penting untuk  memodifikasi a

memodifikasi atay mengutay mengulang lang perencanaaperencanaan pembelajaran pembelajaran jika tujuan n jika tujuan tidak tercaptidak tercapaiai atau hanya sebagian tujuan yang dapat

atau hanya sebagian tujuan yang dapat dicapai.dicapai.

Perubahan perilaku tidak selalu segera terjadi setelah belajar. Seringkali individu Perubahan perilaku tidak selalu segera terjadi setelah belajar. Seringkali individu menerima perubahan intelektual terlebih dahulu dan kemudian baru terjadi perubahan menerima perubahan intelektual terlebih dahulu dan kemudian baru terjadi perubahan perilaku secara periodik sehingga evaluasi harus dilanjutkan ketika klien sudah berada perilaku secara periodik sehingga evaluasi harus dilanjutkan ketika klien sudah berada dirumah dengan cara melakukan kunjumgan rumah atau

(19)

16 16

2.5.2 Evaluasi Mengajar 2.5.2 Evaluasi Mengajar

Evalusi mengajar adalah hal penting bagi perawat untuk menilai kemampuannya. Evalusi mengajar adalah hal penting bagi perawat untuk menilai kemampuannya. Hal itu sama saja dengan evaluasi keefektifan intervensi keperawatan untuk diagnoga Hal itu sama saja dengan evaluasi keefektifan intervensi keperawatan untuk diagnoga keperawatan lain. Evaluasi harus mencakup pertimbangan semua factor :

keperawatan lain. Evaluasi harus mencakup pertimbangan semua factor : waktu, strategiwaktu, strategi mengajar, jumlah informasi, dan apakah mengajar cukup berguna. Perawat mungkin mengajar, jumlah informasi, dan apakah mengajar cukup berguna. Perawat mungkin menemukan hal- hal sebagai contoh bahwa klien telah kebanyakan informasi, telah menemukan hal- hal sebagai contoh bahwa klien telah kebanyakan informasi, telah bosan, atau telah termotivasi untuk belajar lebih banyak. Keduanya, baik klien maupun bosan, atau telah termotivasi untuk belajar lebih banyak. Keduanya, baik klien maupun perawat, harus mengevaluasi pengalaman belajar. Klien dapat memberikan evaluasi perawat, harus mengevaluasi pengalaman belajar. Klien dapat memberikan evaluasi kepada perawat apa yang telah membantunya, apa yang menarik baginya dan lain-lain. kepada perawat apa yang telah membantunya, apa yang menarik baginya dan lain-lain. Perawat hendaknya tidak merasa bahwa pekerjaannya tidak efektif bila klien lupa Perawat hendaknya tidak merasa bahwa pekerjaannya tidak efektif bila klien lupa sesuatu.

sesuatu.

2.6

2.6 Dokumentasi Pendidikan KesehatanDokumentasi Pendidikan Kesehatan

Pendokumentasian proses belajar mengajar adalah hal yang sangat penting sebab Pendokumentasian proses belajar mengajar adalah hal yang sangat penting sebab hal ini memberikan suatu legalitas pencatan bahwa mengajar telahdilakukan dan hal ini memberikan suatu legalitas pencatan bahwa mengajar telahdilakukan dan dokumen ini merupakan alat komunikasi dengan profesi lain

dokumen ini merupakan alat komunikasi dengan profesi lain dalam pelayanan kesehatandalam pelayanan kesehatan.. Jika mengajar tidak di dokumentasikan, maka tidak ada legalitas. Hal lain yang penting Jika mengajar tidak di dokumentasikan, maka tidak ada legalitas. Hal lain yang penting didokumentasika

didokumentasikan adalah respons klien dan n adalah respons klien dan orang-orang yang mendukungnya. Apa yangorang-orang yang mendukungnya. Apa yang dilakukan klien atau keluarganya mengindikasikan bahwa proses belajar telah terjadi. dilakukan klien atau keluarganya mengindikasikan bahwa proses belajar telah terjadi. Dokumentasi hendaknya mencakup diagnosis keperawatan, tujuan belajar, topik, hasil Dokumentasi hendaknya mencakup diagnosis keperawatan, tujuan belajar, topik, hasil yang dicapai, kebutuhan mengajar tambahan dan sumber-sumber yang diberikan. yang dicapai, kebutuhan mengajar tambahan dan sumber-sumber yang diberikan. Mendokumentasikan rencana pengajaran juga mencakup elemen : informasi aktual dan Mendokumentasikan rencana pengajaran juga mencakup elemen : informasi aktual dan keterampilan berpikir, strategi mengajar yang digunakan dan kerangka kerja, waktu, dan keterampilan berpikir, strategi mengajar yang digunakan dan kerangka kerja, waktu, dan isi/substansi untuk tiap-tiap sesi.

(20)

17 17

3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Pendidikan kesehatan di dalam keperawatan merupakan salah satunjenis Pendidikan kesehatan di dalam keperawatan merupakan salah satunjenis intervensi/tindakan yang ditujukan untuk memecahkan diagnosis keperawatan, yaitu intervensi/tindakan yang ditujukan untuk memecahkan diagnosis keperawatan, yaitu kurangnya pengetahuan klien. Melalui intervensi tersebut di harapkan klien dapat kurangnya pengetahuan klien. Melalui intervensi tersebut di harapkan klien dapat memperluas pengetahuan, memperbiki sikap, serta mengubah perilaku yang tidak sehat memperluas pengetahuan, memperbiki sikap, serta mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Sebagai intervensi, pendidikan kesehatan dapat dilakukan dalam upaya menjadi sehat. Sebagai intervensi, pendidikan kesehatan dapat dilakukan dalam upaya keperawatan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif,

keperawatan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif, denganmaupun rehabilitatif, dengan sasaran individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

sasaran individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pendidikan kesehatan, sebagai suatu tindakan dalam keperawatan yang Pendidikan kesehatan, sebagai suatu tindakan dalam keperawatan yang menggunaka

menggunakan n pendekatan pendekatan proses, dproses, ditetapkan berdaitetapkan berdasarkan data-data sarkan data-data hasil penghasil pengkajiankajian yang akurat terhadap aspek-aspek perilaku klien yang kemudian mendukung dianogsis yang akurat terhadap aspek-aspek perilaku klien yang kemudian mendukung dianogsis keperawatan. Tindakan tersebut didasarkan atas sebuah perencanaan keperawatan yang keperawatan. Tindakan tersebut didasarkan atas sebuah perencanaan keperawatan yang ditetapkan bersama-sama dengan klien untuk memecahkan diagnosis. Namun, ditetapkan bersama-sama dengan klien untuk memecahkan diagnosis. Namun, perencanaan tindakan pendidikan kesehatan itu sendiri perlu diperinci secara lebih perencanaan tindakan pendidikan kesehatan itu sendiri perlu diperinci secara lebih lengkap karena prosedur tindakanya menyangkut proses belajar mengajar yang sangat lengkap karena prosedur tindakanya menyangkut proses belajar mengajar yang sangat kompleks.

kompleks.

Seperti halnya intervensi keperawatan yang lain, hasil pendidikan kesehatan perlu Seperti halnya intervensi keperawatan yang lain, hasil pendidikan kesehatan perlu dievaluasi. Evaluasi di arahkan kepada tiga ranah, yaitu kognitif, efektif dan psikomotor dievaluasi. Evaluasi di arahkan kepada tiga ranah, yaitu kognitif, efektif dan psikomotor klien. Selain itu, evaluasi perlu dilakukan terhadap proses ajar mengajar agar perawat klien. Selain itu, evaluasi perlu dilakukan terhadap proses ajar mengajar agar perawat senangtiasa terus meningkatakan kualitas layanan keperawatan, khususnya kualitas senangtiasa terus meningkatakan kualitas layanan keperawatan, khususnya kualitas tindakan keperawatan pendidikan kesehatan.

tindakan keperawatan pendidikan kesehatan.

3.2 Saran 3.2 Saran

Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, diharapkan perawat,mahasiswa Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, diharapkan perawat,mahasiswa calon perawat atau para pembaca bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana calon perawat atau para pembaca bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan Sehingga bisa menjadi acuan untuk  Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan Sehingga bisa menjadi acuan untuk  pembelajaran selanjutnya dalam

(21)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Uha suliha

Uha suliha dkk.(2001).Peddkk.(2001).Pedidikan Kesehatan Dalam idikan Kesehatan Dalam Keperwatan.JakKeperwatan.Jakarta: EGCarta: EGC

Notoatmodjo, soekidjo.(1989).Dasar-Da

Notoatmodjo, soekidjo.(1989).Dasar-Dasar Pendidikan sar Pendidikan dan Latihan.BPKM-FKMUI dan Latihan.BPKM-FKMUI Jakarta.Jakarta.

Dahlan M.(1984). Beberapa Alternatif

Dahlan M.(1984). Beberapa Alternatif Interaksi Belajar Mengajar.cetakan ke duaInteraksi Belajar Mengajar.cetakan ke dua

diponegoro.Bandung. diponegoro.Bandung.

Syah M.(1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT.

Syah M.(1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT. RemajaRemaja

Rosdakarya.Bandung. Rosdakarya.Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan dokumen kependudukan berupa Kutipan Akta Kelahiran, dalam masa transasksi pemberlakuan Undang-Undang

Dengan rasionalisasi bahwa, apabila pengadilan agama tidak menetapkan gugur maka ditakutkan pihak pemohon akan mengajukan permohonan cerai tolak, sesuai dengan kehendaknya

begitu pula nelayan, dari sore hingga pagi menjelajahi samodra juga sedang cari rejeki lewat ikan tangkepan. Nggak tahu juga kenapa ikan ditangkep, mungkin ng- gak punya siM,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun

41 tahun 2011, Kantor Otoritas Bandar Udara mempunyai tugas penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian di bidang keamanan, keselamatan dan kelancaran penerbangan serta

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3 Kelurahan Cikutra dapat diketahui bahwa 35% dari responden yaitu 28

PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI Menunjukkan besarnya tingkat penggunaan barang/jasa Perhitungan TKDN merujuk pada ketentuan Menteri Perindustrian TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dalam setiap kemasan produk hasil produksi Auditee yang akan dipasarkan untuk ekspor telah dibubuhi Tand V Legal dengan