• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Manajemen Pemasaran dan Target Costing di Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan Cokki 1, Sofia P. D. 2, Merry S.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelatihan Manajemen Pemasaran dan Target Costing di Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan Cokki 1, Sofia P. D. 2, Merry S."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

B-331

Pelatihan Manajemen Pemasaran dan Target Costing di Lembaga

Beasiswa Dharma Pembangunan

Cokki1, Sofia P. D.2, Merry S.3, dan Sufiyati4

ABSTRACT: Consumer value can be affected by product quality and price. Product

quality is judged from importance of product attributes and assessment of each attribute. While price can be calculated by using target costing which is a system where company has planned the price, the cost of the product, and the desired profit on a new product. Training participants are 25 students at Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan. The material used is marketing management and target costing training modules. The products are used as an example is bread. Training result is participants can understand the concept of product quality and target costing. Assessment is based on participants’ answers on the given module. Training of consumer value and target costing can improve knowledge required to continue to higher education.

Keywords: Training, product quality, target costing

ABSTRAK: Nilai konsumen dipengaruhi oleh kualitas dan harga produk. Kualitas

produk dinilai dari kepentingan atribut dan penilaian terhadap setiap atribut. Sementara harga dapat dihitung menggunakan biaya target yaitu sistem dimana perusahaan telah merencanakan harga, biaya produk, dan laba yang diinginkan perusahaan atas suatu produk baru. Peserta pelatihan adalah 25 siswa di Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan. Materi yang digunakan adalah modul pelatihan manajemen pemasaran dan target costing. Produk yang digunakan sebagai contoh adalah roti. Hasil pelatihan adalah peserta dapat memahami konsep kualitas produk dan biaya target. Penilaian berdasarkan jawaban para peserta pada modul yang diberikan. Pelatihan nilai konsumen dan biaya target dapat meningkatkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kata Kunci: Pelatihan, kualitas produk, biaya target Pendahuluan

Biaya produksi produk terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, dan factory

overhead. Perhitungan biaya produksi sangat penting dalam menentukan harga jual

suatu produk. Penjualan adalah tahapan yang dilakukan oleh perusahaan setelah pemasaran. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Tanggungjawab pemasaran merupakan tanggungjawab bagi seluruh bagian dalam perusahaan. Pemasaran menjelaskan bagaimana produsen atau perantara melakukan pertukaran dengan konsumen.

Ketika konsumen membeli suatu barang, maka yang dilihat adalah nilai yang dipersepsikan konsumen. Nilai yang dipersepsikan konsumen adalah perbandingan antara total manfaat yang dirasakan oleh konsumen dengan total pengorbanan yang dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan manfaat tersebut (Kotler dan Keller,

1

Universitas Tarumanagara (cokki@fe.untar.ac.id) 2

Universitas Tarumanagara (sofiad@fe.untar.ac.id) 3 Universitas Tarumanagara

4

(2)

B-332

2012). Keputusan konsumen untuk memilih satu merek produk dibandingkan merek lain dipengaruhi oleh bobot setiap atribut yang berbeda dan penilaian terhadap setiap atribut tersebut. Salah satu atribut yang dinilai oleh konsumen adalah harga dari suatu barang. Untuk ini, manajemen dapat menganalisa mana cara terbaik untuk membuat atau memperoleh produk dengan biaya yang paling rendah. Ini yang disebut sebagai

target costing.

Pengetahuan tentang pemasaran dan perencanaan strategi pemasaran secara umum serta bagaimana menghitung target costing belum diperoleh para siswa SMA/SMK Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan yang sedang mengambil jurusan IPS di sekolah mereka. Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan merupakan lembaga yang membiayai beasiswa untuk anak-anak dari keluarga yang kurang mampu di seluruh Indonesia untuk dapat melanjutkan pendidikan tingkat SMU di Jakarta, yakni SMU Tri Ratna. Pengurus berharap ada pelatihan bagi siswa-siswsi SMA/SMK Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan mengenai konsep dasar pemasaran dan perencanaan strategi pemasaran secara umum serta perhitungan target costing.

Metode Penelitian

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini terdiri atas 2 topik, yaitu manajemen pemasaran dan target costing. Untuk manajemen pemasaran akan disampaikan oleh Cokki sedangkan target costing akan dibawakan oleh Sofia Prima Dewi, Merry Susanti dan Sufiyati.

Manajemen pemasaran adalah ilmu dan seni untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, mempertahankan, dan mengembangkan pelanggan dengan menciptakan, mengantarkan, dan mengkomunikasikan nilai konsumen yang lebih unggul (Kotler dan Keller, 2012). Tujuan pemasaran adalah menciptakan nilai konsumen yang dipersepsikan lebih unggul (Perreault et al., 2011). Nilai konsumen berasal dari bauran pemasaran yang diciptakan, dikomunikasikan, dan diserahkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Dalam proses penciptaan nilai konsumen, perusahaan perlu melakukan

segmentation, targeting, differentiation, dan positioning. Segmentation dan targeting

dilakukan oleh perusahaan terhadap konsumen sementara differentiation dan positioning dilakukan oleh perusahaan terhadap pesaing. Nilai konsumen yang dipersepsikan lebih unggul adalah ketika bauran pemasaran yang ditawarkan oleh perusahaan dirasakan lebih tinggi oleh pasar sasaran dibandingkan dengan bauran pemasaran yang ditawarkan oleh pesaing. Nilai konsumen yang lebih unggul akan meningkatkan kepuasan konsumen yang akan berpengaruh kepada loyalitas konsumen.

Untuk barang, nilai konsumen dapat berasal dari salah satu bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah varibel terkontrol yang digunakan perusahaan untuk memuaskan pasar sasaran (Perreault et al., 2011). Empat variabel dasar dalam bauran pemasaran adalah product, place, promotion, dan price, biasa disebut dengan istilah

4Ps. Product adalah tawaran perusahaan untuk memuaskan kebutuhan. Place adalah

barang dan jasa tersedia pada jumlah dan waktu yang tepat ketika konsumen membutuhkannya. Promotion adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual kepada pembeli potensial atau saluran distribusi untuk mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. Price adalah jumlah uang yang dikenakan untuk sesuatu yang bernilai.

Pelatihan kali ini dibatasi pada product sebagai salah satu dari bauran pemasaran. Dalam pelatihan ini akan dipelajari bagaimana konsumen menilai kualitas roti sebagai wujud dari penilaian product. Kualitas roti merupakan bagian dari komponen product yang merupakan bagian dari bauran pemasaran selain place,

(3)

B-333

promotion, dan price. Kualitas roti yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang

lebih bagi konsumen dan akan meningkatkan nilai yang dipersepsikan oleh konsumen. Pada akhirnya, konsumen akan memilih nilai yang dipersepsikan lebih tinggi dari satu merek roti dibandingkan merek roti lainnya. Penilaian kualitas produk dilihat dari kepentingan atribut dan penilaian terhadap atribut produk.

Dalam kasus roti terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian seseorang terhadap merek roti tertentu. Faktor tersebut adalah produk, kualitas produk, tempat, lokasi, promosi, harga, pelayanan konsumen, tata letak/ruang toko, rasa, dan kesehatan (Rizkiana dan Imanuddin, n.d.; Margaretha dan Edwin, 2012; Wira dan Hartono, 2013; Gellynck et al., 2009). Penilaian atribut produk roti mencakup warna, penampilan, bentuk, porsi, temperatur, aroma, tingkat kematangan, dan rasa.

Selanjutnya para siswa diminta untuk mengisi kuesioner setelah mereka diberikan contoh sampel produk berupa roti yang berasal dari dua perusahaan yang berbeda. Hasil kuesioner akan dibahas dalam sub bab hasil dan pembahasan.

Dengan selesainya topik pertama, dilanjutkan dengan topik kedua, yaitu mengenai target costing. Sama seperti topik pertama, kami menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian dari target costing.

Menurut Horngren et al. (2012: 461) target costing adalah “The estimated price

for a product or service that potential customers are willing to pay”. Hal senada juga

diungkapkan oleh Hansen dan Mowen (2007: 536) bahwa target costing adalah: “A

method of determining the cost of a product or service based on the price (target price) that customers are willing to pay”. Target costing adalah suatu sistem dimana dari awal

perusahaan telah merencanakan harga, biaya produk, dan margin (laba) yang diinginkan perusahaan atas suatu produk baru. Meminimalisasi biaya adalah tujuan keuangan yang biasa ditemukan di perusahaan kecil manapun. Dengan biaya yang minimal, maka perusahaan kecil akan memiliki fleksibilitas keuangan untuk fokus pada margin laba yang tinggi ataupun untuk memasuki pasar dengan harga yang murah untuk menarik pelanggan.

Target costing memanfaatkan informasi biaya dan memfokuskan pada berapa

harga terbaik yang akan ditawarkan kepada konsumen, mengeliminasi waktu yang tidak memberikan nilai tambah pada produk dengan merubah disain dan merekayasa ulang produk. Proses pengambilan keputusan terkait dengan target costing akan melibatkan tim dari berbagai fungsi seperti dari departemen produksi, teknik, riset dan pengembangan serta akuntansi. Tim ini diberikan tanggungjawab untuk menentukan harga pasar yang dapat diterima oleh konsumen dan juga terkait dengan return on sales, maupun biaya yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Untuk meminimalkan biaya, maka anggota tim akan fokus pada proses untuk mengeliminasi biaya yang tidak memberikan nilai tambah (non-value-added cost) dari proses, yaitu dengan cara meningkatkan desain produk dan memodifikasi cara proses produksi.

Menurut Briciu dan CĂPUŞNEANU (2013) target costing menekankan pada pengurangan biaya di tahap perencanaan dan desain dari siklus hidup produk karena kebanyakan biaya produk muncul di tahap tersebut. Target costing akan mengalokasikan total biaya ke tahap pengembangan, dan akan mengurangi biaya yang terjadi di tahap produksi. Untuk mengurangi biaya, digunakan berbagai teknik seperti:

just in time, total quality control (total pengendalian kualitas), material requirements planning (perencanaan perolehan bahan), dan value engineering.

(4)

B-334

Menurut Carter (2006) bila perusahaan tidak mampu memproduksi produk pada tingkat harga (biaya) yang telah direncanakan, maka perusahaan akan membatalkan produk tersebut. Tim manajemen dapat memanfaatkan target costing untuk memonitor produk secara terus menerus yang dimulai dari produk memasuki tahap desain dan tahap selanjutnya sepanjang siklus hidup produk.

Hasil dan Pembahasan

Sebelum pelatihan, para siswa tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep kualitas produk dan target costing. Setelah pelatihan, mereka mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep kualitas produk dan target costing.

Hasil pelatihan konsep kualitas produk menunjukkan bahwa para siswa telah mengetahui konsep kualitas produk. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa mereka mengutamakan atribut rasa, porsi, dan tekstur. Dari dua roti, mereka lebih memilih roti

home-made dibandingkan dengan roti yang dijual di mal-mal.

Hasil pelatihan target costing menunjukkan bahwa para siswa telah mengetahui konsep target costing. Jawaban dari soal-soal yang diberikan menunjukkan bahwa mereka dapat menghitung berapa harga jual untuk suatu produk roti.

Simpulan

Berdasarkan umpan balik, para siswa di Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan merasakan manfaat dari pelatihan manajemen pemasaran dan target

costing. Ilmu yang didapat dari pelatihan dapat digunakan dalam berwirausaha untuk

mengetahui penilaian kualitas produk oleh konsumen dan menentukan harga jual berdasarkan target costing. Pelatihan ini direspon dengan baik oleh pengurus dan para siswa di Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan. Mereka berharap ada pelatihan dengan topik yang berbeda di kemudian hari.

Daftar Pustaka

Briciu, S. dan Capusneanu, S. (2013). Pros And Cons For The Implementation Of

Target Costing Method In Romanian Economic Entities. Accounting and

Management Information Systems, 12 (3), 455-470.

Carter. (2006). Cost accounting (14th Ed.). USA: Thomson.

Gellynck, X., Kuhne, B., Bockstaele, F. V., dan Dewettinck, K. (2009). Consumer

Perception Of Bread Quality. Appetite, 53 (1), 16-23. DOI: 10.1016/j.appet.2009.04.002

Hansen, D. R. dan Mowen, M. M. 2007. Managerial accounting (8th Ed.) USA:

Thomson.

Horngren, C. T., Datar, S. M. dan Rajan M. V. (2012). Cost accounting: A managerial

emphasis (14th Ed.). USA: Pearson Education.

Kotler, P., dan Keller, K. L. (2012). Marketing management (14th Ed.). Essex, England:

Pearson Education.

Margaretha F. S., dan Edwin J. (2012). Analisis Pengaruh Food Quality Dan Brand

Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s di Kota Solo. Jurnal Manajemen Pemasaran, 1 (1), 1-6.

(5)

B-335

Perreault, W. D., Canon, J. P., & McCarthy, J. E. (2011). Basic Marketing: A Marketing

Strategy Planning Approach (18th Ed.). New York, NY: McGraw-Hill/Irwin. Rizkiana P. R., dan Imanuddin H. Tanpa tanggal. Pengaruh Bauran Pemasaran Roti

Cari Rasa Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Roti Cari Rasa. Terarsip

di

https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/102053/jurnal_eproc/peng aruh-bauran-pemasaran-roti-cari-rasa-terhadap-keputusan-pembelian-konsumen- roti-cari-rasa-studi-keputusan-pembelian-pada-konsumen-perusahaan-keluarga-toko-roti-cari-rasa-jalan-a-yani-no-149-bandung-.pdf (Diakses pada 2 Maret 2016)

Wira S., dan Hartono S. (2013). Analisis Pengaruh Retail Mix Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Di Kampoeng Roti Nginden Surabaya. Jurnal Manajemen

Referensi

Dokumen terkait

Zaradi osredotočanja na ţrtve so bolj navezali stik s skupnostjo, kar skoraj meji ţe na prej omenjeno v skupnost usmerjeno policijsko delo, vendar se še vedno ostali osredotoči

Jika terdapat sumbu x’ yg melalui centroid di mana jaraknya thd sb x adalah d, Jika terdapat sumbu x’ yg melalui centroid di mana jaraknya thd sb x adalah d, lalu jika jarak dA ke

Permasalahan yang sering terjadi pada pemerintah daerah dalam pengelolaan barang milik daerah adalah belum diterapkan secara benar aturan pengelolaan barang milik

Kini semua perjuangan yang dilakukan untuk meraih impian telah tercapai. Jika ada tetes air mata dan luka di masa lalu, kini menjadi kenangan dan kisah yang manis dan

Menguasai teori dasar metode perpindahan dalam bentuk matrik dan sekaligus pemakaian dengan alat bantu pada operasi matrik Metode ini sebenarnya adalah mencari hubungan gaya

Akan digali informasi mengenai siapa saja yang terkait untuk mengelola Daya Tarik Wisata Bowele, upaya – upaya pengelolaan yang telah dijalankan, pemasaran spesifik

Pembaharuan dari penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti adalah apabila penelitian terdahulu mampu menunjukkan bahwa dengan penerapan kelas digital edmodo

Menurut studi Stasinakis, 2008 berbagai senyawa organik dalam limbah industri dapat diubah menjadi senyawa yang mudah diuraikan dengan teknologi AOPs (Advanced