• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Malaria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Malaria"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ASKEP MALARIA

ASKEP MALARIA

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria ketinggian. Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah di lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-musuh alami pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.

nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.

Patway Malaria Patway Malaria

B.

B. Tujuan PenulisanTujuan Penulisan

1.

1. Tujuan umumTujuan umum

Setelah mengikuti seminar ini diharapkan mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan Setelah mengikuti seminar ini diharapkan mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan Malaria.

(2)

2.

2. Tujuan khususTujuan khusus

a.

a. Setelah mengikuti seminar ini Setelah mengikuti seminar ini mahasiswa diharapkamahasiswa diharapkan dapat memahami n dapat memahami tentang malaria.tentang malaria. b.

b. Mahasiswa dapat memahami etiologi malariaMahasiswa dapat memahami etiologi malaria c.

c. Mahasiswa dapat menguraikan tanda gejala malaria.Mahasiswa dapat menguraikan tanda gejala malaria. d.

d. Mahasiswa dapat menguraikan patofisiologi malariaMahasiswa dapat menguraikan patofisiologi malaria e.

e. Mahasiswa dapat menguraikan asuhan keperawatanMahasiswa dapat menguraikan asuhan keperawatan f.

f. Mahasiswa mengetahui penatalaksanaMahasiswa mengetahui penatalaksanaan pasien an pasien dengan malariadengan malaria

C.

C. Ruang LingkupRuang Lingkup

Metode penulisan yang digunakan yaitu dengan mengunakan studi lit

Metode penulisan yang digunakan yaitu dengan mengunakan studi lit eratureratur

D.

D. Metode PenulisanMetode Penulisan

Ruang lingkup penulisan makalah ini

Ruang lingkup penulisan makalah ini dibatasai hanya mengenai Asuhan Keperawatan Pasiendibatasai hanya mengenai Asuhan Keperawatan Pasien dengan Malaria

dengan Malaria

E.

E. Sistematika PenulisanSistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang B.

B. Tujuan PenulisanTujuan Penulisan C.

C. Ruang lingkupRuang lingkup D.

D. Metode PenulisanMetode Penulisan E.

E. Sistematika PenulisanSistematika Penulisan

BAB II

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MALARIAASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MALARIA A.

A. PengertianPengertian B.

B. EtiologiEtiologi C.

C. Patofisiologi berdasarkan jenis malariaPatofisiologi berdasarkan jenis malaria D.

D. Tanda dan GejalaTanda dan Gejala E.

E. Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan diagnostik F.

F. PenatalaksanaanPenatalaksanaan G.

G. KomplikasiKomplikasi H.

H. Konsep Dasar Asuhan KeperawatanKonsep Dasar Asuhan Keperawatan BAB III KESIMPULAN

(3)

A.

A. KesimpulanKesimpulan B.

(4)

BAB II BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MALARIA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MALARIA

A.

A. PengertianPengertian

Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan

genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali (Mansjoer, 2001,splenomegali (Mansjoer, 2001, hal 406)

hal 406)

Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur nyamuk ( Pearce, spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur nyamuk ( Pearce, Evelyn C. 2000)..

Evelyn C. 2000)..

Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh Parasit Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh Parasit Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles (Tjay & Raharja, 2000)

Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles (Tjay & Raharja, 2000)

Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan

protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali.splenomegali.

B.

B. EtiologiEtiologi

Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat spesies, yaitu :

spesies, yaitu : 1)

1) Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropikaPlasmodium falcifarum penyebab malaria tropika

Memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah Memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabk

resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ an malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24falsiparum (demam tiap 24-48-48  jam)

 jam) 2)

2) Plasmodium ovale penyebab malaria ovalePlasmodium ovale penyebab malaria ovale

Dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, di Indonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, di Indonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa pengobatan, Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa pengobatan, menyebabk

menyebabkan malaria an malaria ovale.ovale.

3)

3) Plasmodium vivax penyebab malaria tertianaPlasmodium vivax penyebab malaria tertiana

Merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam Merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).

pada tiap hari ke tiga). 4)

4) Plasmodium malariae penyebab malarua QuartanuPlasmodium malariae penyebab malarua Quartanu

Jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari

Jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat)empat) Malaria juga melibatkan proses perantara

Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan rosperyaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan rosper definitif yaitu n

(5)

C.

C. Patofisiologi berdasarkan Jenis MalariaPatofisiologi berdasarkan Jenis Malaria a. Malaria Tropika (Plasmodium Falcifarum) a. Malaria Tropika (Plasmodium Falcifarum)

Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering terjadi komplikasi. Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika menyerang semua bentuk  terjadi komplikasi. Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika menyerang semua bentuk  eritrosit. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Plasmodium ini berupa Ring/ cincin kecil eritrosit. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Plasmodium ini berupa Ring/ cincin kecil yang berdiameter 1/3 diameter eritrosit normal dan merupakan satu-satunya spesies yang yang berdiameter 1/3 diameter eritrosit normal dan merupakan satu-satunya spesies yang memiliki 2 kromatin inti (Double Chromatin). Klasifikasi penyebaran Malaria Tropika: memiliki 2 kromatin inti (Double Chromatin). Klasifikasi penyebaran Malaria Tropika: Plasmodium Falcifarum menyerang sel darah merah seumur hidup. Infeksi Plasmodium Plasmodium Falcifarum menyerang sel darah merah seumur hidup. Infeksi Plasmodium Falcifarum sering kali menyebabkan sel darah merah

Falcifarum sering kali menyebabkan sel darah merah yang mengandung parasit menghasyang mengandung parasit menghasilkanilkan banyak tonjolan untuk melekat pada lapisan endotel dinding kapiler dengan akibat obstruksi banyak tonjolan untuk melekat pada lapisan endotel dinding kapiler dengan akibat obstruksi trombosis dan iskemik lokal. Infeksi ini sering kali lebih berat dari infeksi lainnya dengan trombosis dan iskemik lokal. Infeksi ini sering kali lebih berat dari infeksi lainnya dengan angka komplikasi tinggi (Malaria Serebral, gangguan gastrointestinal, Algid Malaria, dan angka komplikasi tinggi (Malaria Serebral, gangguan gastrointestinal, Algid Malaria, dan Black Water Fever).

Black Water Fever).

b. Malaria Kwartana (Plasmoduim Malariae) b. Malaria Kwartana (Plasmoduim Malariae)

Plasmodium Malariae mempunyai tropozoit yang serupa dengan Plasmoduim vivax, lebih Plasmodium Malariae mempunyai tropozoit yang serupa dengan Plasmoduim vivax, lebih kecil dan sitoplasmanya lebih kompak/ lebih biru. Tropozoit matur mempunyai granula kecil dan sitoplasmanya lebih kompak/ lebih biru. Tropozoit matur mempunyai granula coklat tua sampai hitam dan kadang-kadang mengumpul sampai membentuk pita. Skizon coklat tua sampai hitam dan kadang-kadang mengumpul sampai membentuk pita. Skizon Plasmodium malariae mempunyai 8-10 merozoit yang tersusun seperti kelopak bunga/  Plasmodium malariae mempunyai 8-10 merozoit yang tersusun seperti kelopak bunga/  rossete. Bentuk gametosit sangat mirip dengan Plasmodium vivax tetapi lebih

rossete. Bentuk gametosit sangat mirip dengan Plasmodium vivax tetapi lebih kecil.kecil.

Ciri-ciri demam tiga hari sekali setelah puncak 48 jam. Gejala lain nyeri pada kepala dan Ciri-ciri demam tiga hari sekali setelah puncak 48 jam. Gejala lain nyeri pada kepala dan punggung, mual, pembesaran limpa, dan malaise umum. Komplikasi yang jarang terjadi punggung, mual, pembesaran limpa, dan malaise umum. Komplikasi yang jarang terjadi namun dapat terjadi seperti sindrom nefrotik dan komplikasi terhadap ginjal lainnya. Pada namun dapat terjadi seperti sindrom nefrotik dan komplikasi terhadap ginjal lainnya. Pada pemeriksaan akan di temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia, tanpa uremia dan pemeriksaan akan di temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia, tanpa uremia dan hipertensi.

hipertensi.

c. Malaria Ovale (Plasmodium Ovale) c. Malaria Ovale (Plasmodium Ovale)

Malaria Tersiana (Plasmodium Ovale) bentuknya mirip Plasmodium malariae, skizonnya Malaria Tersiana (Plasmodium Ovale) bentuknya mirip Plasmodium malariae, skizonnya hanya mempunyai 8 merozoit dengan masa pigmen h

hanya mempunyai 8 merozoit dengan masa pigmen hitam di itam di tengah. Karakteristik yang dapattengah. Karakteristik yang dapat di pakai untuk identifikasi adalah bentuk eritrosit yang terinfeksi Plasmodium Ovale biasanya di pakai untuk identifikasi adalah bentuk eritrosit yang terinfeksi Plasmodium Ovale biasanya oval atau ireguler dan fibriated. Malaria ovale merupakan bentuk yang paling ringan dari oval atau ireguler dan fibriated. Malaria ovale merupakan bentuk yang paling ringan dari semua malaria disebabkan oleh Plasmodium ovale. Masa inkubasi 11-16 hari, walau pun semua malaria disebabkan oleh Plasmodium ovale. Masa inkubasi 11-16 hari, walau pun

(6)

periode laten sampai 4 tahun. Serangan paroksismal 3-4 hari dan jarang terjadi lebih dari 10 periode laten sampai 4 tahun. Serangan paroksismal 3-4 hari dan jarang terjadi lebih dari 10 kali walau pun tanpa terapi dan terjadi pada malam hari.

kali walau pun tanpa terapi dan terjadi pada malam hari.

d. Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax) d. Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax)

Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax) biasanya menginfeksi eritrosit muda

Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax) biasanya menginfeksi eritrosit muda yang diameternyayang diameternya lebih besar dari eritrosit normal. Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum, namun lebih besar dari eritrosit normal. Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum, namun seiring dengan maturasi, tropozoit vivax berubah menjadi amoeboid. Terdiri dari 12-24 seiring dengan maturasi, tropozoit vivax berubah menjadi amoeboid. Terdiri dari 12-24 merozoit

merozoit

Ovale dan pigmen kuning tengguli. Gametosit berbentuk oval hampir memenuhi seluruh Ovale dan pigmen kuning tengguli. Gametosit berbentuk oval hampir memenuhi seluruh eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. Gejala malaria jenis

eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. Gejala malaria jenis ini secara periodik 48 jamini secara periodik 48 jam dengan gejala klasik trias malaria dan mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan dengan gejala klasik trias malaria dan mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam.

puncak demam setiap 72 jam.

Dari semua jenis malaria dan jenis plasmodium yang menyerang system tubuh, malaria Dari semua jenis malaria dan jenis plasmodium yang menyerang system tubuh, malaria tropika merupakan malaria yang paling berat di tandai dengan panas yang ireguler, anemia, tropika merupakan malaria yang paling berat di tandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemis yang banyak, dan sering terj

splenomegali, parasitemis yang banyak, dan sering terjadinya komplikasi.adinya komplikasi.

D.

D. Tanda dan GejalaTanda dan Gejala

Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis malaria tanda dan gejala Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis malaria tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah :

yang dapat ditemukan adalah :

1.

1. DemamDemam

Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi) pada Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi) pada malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke 3, sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya tiap demamnya setiap hari ke 3, sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit

menit –  – 1 jam), puncak demam (21 jam), puncak demam (2 –  – 6 jam), dan tingkat berkeringat (26 jam), dan tingkat berkeringat (2 –  – 4 jam). Demam akan4 jam). Demam akan mereda secara bertahan karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada mereda secara bertahan karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun.

respon imun.

2.

(7)

Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan menjadi Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat

keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.yang bertambah.

3.

3. AnemiaAnemia

Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia karena P. Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia karena P. Falciparum. Anemia disebabkan oleh :

Falciparum. Anemia disebabkan oleh : a.

a. PenghancPenghancuran eritrosit uran eritrosit yang berlebihanyang berlebihan b.

b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lamaEritrosit normal tidak dapat hidup lama c.

c. Gangguan pembentukaGangguan pembentukan eritrosit n eritrosit karena depresi eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang belakang.dalam sum-sum tulang belakang. d.

d. IkterusIkterus

Disebabkan karena hemolisis dan

Disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.gangguan hepar.

E.

E. Pemeriksaan Pemeriksaan diagnostikdiagnostik 1.

1. Pemeriksaan Pemeriksaan mikroskopis mikroskopis malariamalaria

Diagnosis malaria sebagai mana penyakit pada umumnya didasarkan pada manifestasi klinis Diagnosis malaria sebagai mana penyakit pada umumnya didasarkan pada manifestasi klinis (termasuk anamnesis), uji imunoserologis dan ditemukannya parasit (plasmodium) di dalam (termasuk anamnesis), uji imunoserologis dan ditemukannya parasit (plasmodium) di dalam penderita. Uji imunoserologis yang dirancang dengan bermacam-macam target dianjurkan penderita. Uji imunoserologis yang dirancang dengan bermacam-macam target dianjurkan sebagai pelengkap pemeriksaan mikroskopis dalam menunjang diagnosis malaria atau sebagai pelengkap pemeriksaan mikroskopis dalam menunjang diagnosis malaria atau ditujukan untuk survey epidemiologi di

ditujukan untuk survey epidemiologi di mana pemeriksaan mikrokopis tidak dapat dilakukan.mana pemeriksaan mikrokopis tidak dapat dilakukan. Diagnosis definitif demam malaria

Diagnosis definitif demam malaria ditegakan dengan ditemukanya parasit plasmodium dalamditegakan dengan ditemukanya parasit plasmodium dalam darah penderita. Pemeriksaan mikrokropis satu kali yang memberi hasil negatif tidak  darah penderita. Pemeriksaan mikrokropis satu kali yang memberi hasil negatif tidak  menyingkirkan diagnosis deman malaria. Untuk itu diperlukan pemeriksaan serial dengan menyingkirkan diagnosis deman malaria. Untuk itu diperlukan pemeriksaan serial dengan

interval antara pemeriksaan satu hari.

interval antara pemeriksaan satu hari.

Pemeriksaan mikroskropis membutuhkan syarat-syarat tertentu agar mempunyai nilai Pemeriksaan mikroskropis membutuhkan syarat-syarat tertentu agar mempunyai nilai diagnostik yang tinggi (sensitivitas dan spesifisitas mencapai 100%).

diagnostik yang tinggi (sensitivitas dan spesifisitas mencapai 100%).

1) Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada akhir periode 1) Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada akhir periode

demam

demam memasuki memasuki periode periode berkeringat. berkeringat. Pada Pada periode periode ini ini jumlah jumlah trophozoite trophozoite dalamdalam sirkulasi dalam mencapai maksimal dan cukup matur sehingga memudahkan identifikasi sirkulasi dalam mencapai maksimal dan cukup matur sehingga memudahkan identifikasi spesies parasit.

spesies parasit.

2)

2) Volume yang diambil sebVolume yang diambil sebagai sampel cukupagai sampel cukup, yaitu darah kapiler (finger, yaitu darah kapiler (finger

prick) dengan volume 3,0-4,0 mikro liter untuk sediaan tebal dan 1,0-1,5 mikro liter untuk  prick) dengan volume 3,0-4,0 mikro liter untuk sediaan tebal dan 1,0-1,5 mikro liter untuk 

sedian tipis. sedian tipis.

(8)

3)

3) Kualitas perparaKualitas perparat harus baik untuk met harus baik untuk menjamin identifikasi spesnjamin identifikasi spesiesies plasmodium yang tepat.

plasmodium yang tepat. 4)

4) Identifikasi Identifikasi spesies spesies plasmodiumplasmodium 5)

5) Identifikasi morfologIdentifikasi morfologi sangat penting i sangat penting untuk menentukan untuk menentukan spesiesspesies

plasmodium dan selanjutnya digunakan sebagai dasar pemilihan obat. plasmodium dan selanjutnya digunakan sebagai dasar pemilihan obat.

2.

2. QBC (SeQBC (Semi Quantitative mi Quantitative Buffy CoaBuffy Coat)t)

Prinsip dasar: tes floresensi yaitu adanya protein pada plasmodium yang dapat mengikat Prinsip dasar: tes floresensi yaitu adanya protein pada plasmodium yang dapat mengikat acridine orange akan mengidentifikasi eritrosit terinfeksi plasmodium. QBC merupakan acridine orange akan mengidentifikasi eritrosit terinfeksi plasmodium. QBC merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan tabung kapiler dengan diameter tertentu yang teknik pemeriksaan dengan menggunakan tabung kapiler dengan diameter tertentu yang dilapisi acridine orange tetapi cara ini tidak dapat membedakan spesies plasmodium dan dilapisi acridine orange tetapi cara ini tidak dapat membedakan spesies plasmodium dan kurang tepat sebagai instrumen hitung

kurang tepat sebagai instrumen hitung parasit.parasit.

3.

3. Pemeriksaan Pemeriksaan imunoserologisimunoserologis

Pemeriksaan imunoserologis didesain baik untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap Pemeriksaan imunoserologis didesain baik untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap paraasit plasmodium maupun antigen spesifik plasmodium atau eritrosit yang terinfeksi paraasit plasmodium maupun antigen spesifik plasmodium atau eritrosit yang terinfeksi plasmodium teknik ini

plasmodium teknik ini terus dikembangkan terutama menggunakan teknik radioimmunoassayterus dikembangkan terutama menggunakan teknik radioimmunoassay dan enzim immunoassay.

dan enzim immunoassay.

4.

4. Pemeriksan Pemeriksan BiomolekulerBiomolekuler

Pemeriksaan biomolekuler digunakan untuk mendeteksi DNA spesifik parasit/ plasmodium Pemeriksaan biomolekuler digunakan untuk mendeteksi DNA spesifik parasit/ plasmodium dalam darah penderita malaria.tes ini menggunakan DNA lengkap yaitu dengan melisiskan dalam darah penderita malaria.tes ini menggunakan DNA lengkap yaitu dengan melisiskan eritrosit penderita malaria untuk mendapatkan ekstrak DNA.

eritrosit penderita malaria untuk mendapatkan ekstrak DNA.

F. Penatalaksanaan F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan tergantung dari jenis Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan tergantung dari jenis plasmodium, menurut Tjay & Rahardja (2002) antara lain sebagai berikut: plasmodium, menurut Tjay & Rahardja (2002) antara lain sebagai berikut: a. Malaria Tersiana/ Kuartana

a. Malaria Tersiana/ Kuartana

Biasanya di tanggulangi dengan kloroquin namun jika

Biasanya di tanggulangi dengan kloroquin namun jika resisten perlu di resisten perlu di tambahkan mefloquintambahkan mefloquin single dose 500 mg p.c (atau kinin 3 dd 600 mg selama 4-7 hari). Terapi ini disusul dengan single dose 500 mg p.c (atau kinin 3 dd 600 mg selama 4-7 hari). Terapi ini disusul dengan pemberian primaquin 15 mg /hari selama 14

pemberian primaquin 15 mg /hari selama 14 hari)hari) b. Malaria Ovale

(9)

Berikan kinin dan doksisklin (hari pertama 200 mg, lalu 1 dd 100 mg selama 6 hari). Atau Berikan kinin dan doksisklin (hari pertama 200 mg, lalu 1 dd 100 mg selama 6 hari). Atau mefloquin (2 dosis dari masing-masing 15 dan 10 mg/ kg dengan interval 4-6 jam). mefloquin (2 dosis dari masing-masing 15 dan 10 mg/ kg dengan interval 4-6 jam). Pirimethamin-sulfadoksin (dosis tunggal dari 3 tablet ) yang biasanya di kombinasikan Pirimethamin-sulfadoksin (dosis tunggal dari 3 tablet ) yang biasanya di kombinasikan dengan kinin (3 dd 600 mg selama 3 hari).

dengan kinin (3 dd 600 mg selama 3 hari). c. Malaria Falcifarum

c. Malaria Falcifarum

Kombinasi sulfadoksin 1000 mg dan pirimetamin 25 mg per tablet dalam dosis tunggal Kombinasi sulfadoksin 1000 mg dan pirimetamin 25 mg per tablet dalam dosis tunggal sebanyak 2-3 tablet. Kina 3 x 650 mg selama 7 hari. Antibiotik seperti tetrasiklin 4 x

sebanyak 2-3 tablet. Kina 3 x 650 mg selama 7 hari. Antibiotik seperti tetrasiklin 4 x 250 mg/ 250 mg/  hari selama 7-10 hari dan aminosiklin 2 x 100 mg/ hari selama 7 hari

hari selama 7-10 hari dan aminosiklin 2 x 100 mg/ hari selama 7 hari G. Komplikasi

G. Komplikasi

Menurut Gandahusa, Ilahude dan Pribadi (2000) beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada Menurut Gandahusa, Ilahude dan Pribadi (2000) beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit malaria adalah :

penyakit malaria adalah : a. Malaria otak 

a. Malaria otak 

Malaria otak merupakan penyulit yang menyebabkan kematian tertinggi (80%) bila Malaria otak merupakan penyulit yang menyebabkan kematian tertinggi (80%) bila dibandingkan dengan penyakit malaria lainnya. Gejala klinisnya dimulai secara lambat atau dibandingkan dengan penyakit malaria lainnya. Gejala klinisnya dimulai secara lambat atau setelah gejala permulaan. Sakit kepala dan rasa ngantuk disusul dengan gangguan kesadaran, setelah gejala permulaan. Sakit kepala dan rasa ngantuk disusul dengan gangguan kesadaran, kelainan saraf dan kejang-kejang bersifat fokal atau menyeluruh.

kelainan saraf dan kejang-kejang bersifat fokal atau menyeluruh.

b. Anemia berat b. Anemia berat

Komplikasi ini ditandai dengan menurunnya hematokrit secara mendadak (<> 3 mg/ dl. Komplikasi ini ditandai dengan menurunnya hematokrit secara mendadak (<> 3 mg/ dl. Seringkali penyulit ini disertai

Seringkali penyulit ini disertai edema paru. Angka kematian mencapai 50%. Gangguan ginjaledema paru. Angka kematian mencapai 50%. Gangguan ginjal diduga disebabkan adanya , penurunan aliran darah keginjal, yang dikarenakan sumbatan diduga disebabkan adanya , penurunan aliran darah keginjal, yang dikarenakan sumbatan kapiler, sebagai akibatnya terjadi penurunan filtrasi pada glomerulus.

kapiler, sebagai akibatnya terjadi penurunan filtrasi pada glomerulus.

c. Edema paru c. Edema paru

Komplikasi ini biasanya terjadi pada wanita hamil dan setelah melahirkan. Frekuensi Komplikasi ini biasanya terjadi pada wanita hamil dan setelah melahirkan. Frekuensi pernapasan meningkat. Merupakan komplikasi yang berat yang menyebabkan kematian. pernapasan meningkat. Merupakan komplikasi yang berat yang menyebabkan kematian. Biasanya disebabkan oleh kelebihan cairan dan Adult Respiratory Distress Syndrome Biasanya disebabkan oleh kelebihan cairan dan Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS).

(ARDS).

G.

G. Konsep Dasar Asuhan KeperawatanKonsep Dasar Asuhan Keperawatan 1.

1. PengkajianPengkajian

Dasar data pengkajian Dasar data pengkajian

a. Aktivitas/ istirahat a. Aktivitas/ istirahat

(10)

Gejala

Gejala : : Keletihan, Keletihan, kelemahan, kelemahan, malaise malaise umumumum Tanda

Tanda : : Takikardi, Takikardi, Kelemahan Kelemahan otot otot dan dan penurunan penurunan kekuatan.kekuatan. b. Sirkulasi

b. Sirkulasi

Tanda : Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer kuat dan cepat (fase Tanda : Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer kuat dan cepat (fase demam) Kulit hangat, diuresis (diaphoresis ) karena vasodilatasi. Pucat dan lembab (vaso demam) Kulit hangat, diuresis (diaphoresis ) karena vasodilatasi. Pucat dan lembab (vaso kontriksi), hipovolemia,penurunan aliran darah.

kontriksi), hipovolemia,penurunan aliran darah. c. Eliminasi

c. Eliminasi Gejala

Gejala : : Diare Diare atau atau konstipasi; konstipasi; penurunan penurunan haluaran haluaran urineurine Tanda

Tanda : : Distensi Distensi abdomenabdomen d. Makanan dan cairan d. Makanan dan cairan Gejala

Gejala : : Anoreksia Anoreksia mual mual dan dan muntahmuntah Tanda

Tanda : : Penurunan Penurunan berat berat badan, badan, penurunan penurunan lemak lemak subkutan, subkutan, dandan Penurunan masa otot. Penurunan haluaran urine,

Penurunan masa otot. Penurunan haluaran urine, kosentrasi urine.kosentrasi urine. e.

e. Neuro Neuro sensorisensori Gejala

Gejala : : Sakit Sakit kepala, kepala, pusing pusing dan dan pingsan.pingsan. Tanda

Tanda : : Gelisah, Gelisah, ketakutan, ketakutan, kacau kacau mental, mental, disorientas disorientas deliriu deliriu atauatau

koma. koma. f. Pernapasan.

f. Pernapasan.

Tanda : Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan .

Tanda : Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan .

Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas g.

g. Penyuluhan/ Penyuluhan/ pembelajaranpembelajaran

Gejala : Masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, keracunan alkohol, riwayat Gejala : Masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, keracunan alkohol, riwayat splenektomi, baru saja menjalani operasi/ prosedur invasif, luka traumatik 

splenektomi, baru saja menjalani operasi/ prosedur invasif, luka traumatik 

2.

2. Diagnosa Diagnosa KeperawatanKeperawatan

Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini

timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini (Doengoes, Moorhouse dan Geissler, 1999):(Doengoes, Moorhouse dan Geissler, 1999): a.

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yangPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak sdekuat ; anorexia; mual/muntah

tidak sdekuat ; anorexia; mual/muntah b.

b. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh;Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh; prosedur tindakan invasif 

prosedur tindakan invasif  c.

c. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsungHipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

(11)

d.

d. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diPerubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh.

perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh. e.

e. Kurang Kurang pengetahuan, pengetahuan, mengenai mengenai penyakit, penyakit, prognosis prognosis dan dan kebutuhan kebutuhan pengobatanpengobatan berhubunga

berhubungan dengan kurangnya pemajan dengan kurangnya pemajanan/ mengingat nan/ mengingat kesalahan interpreskesalahan interprestasi informasi,tasi informasi, keterbatasan kognitif.

keterbatasan kognitif.

3.

3. Perencanaan Perencanaan KeperawatanKeperawatan

Rencana keperawatan malaria berdasarkan masing-masing diagnosa diatas Rencana keperawatan malaria berdasarkan masing-masing diagnosa diatas adalah :

adalah : a.

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yangPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak sdekuat; anorexia; mual/muntah .

tidak sdekuat; anorexia; mual/muntah . Intervensi :

Intervensi : 1)

1) Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat masukan makananmasukan makanan klien

klien

Rasional : mengawasi masukan kalori

Rasional : mengawasi masukan kalori atau kualitas kekeurangan konsumsi makanan.atau kualitas kekeurangan konsumsi makanan. 2)

2) Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepatBerikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepat

Rasional : Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat setelah periode Rasional : Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat setelah periode anoreksia

anoreksia 3)

3) Pertahankan Pertahankan jadwal jadwal penimbangan penimbangan berat berat badan badan secara secara teratur.teratur. Rasional : Mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas nitervensi nutrisi

Rasional : Mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas nitervensi nutrisi 4)

4) Diskusikan Diskusikan yang yang disukai disukai klien klien dan dan masukan masukan dalam dalam diet diet murni.murni. Rasional : Dapat

Rasional : Dapat meningkatkan masukan, meningkatkameningkatkan masukan, meningkatkan rasa berpartisipasi/ n rasa berpartisipasi/ kontrolkontrol 5)

5) Observasi dan cObservasi dan catat kejadian mual/ muntah, daatat kejadian mual/ muntah, dan gejala lain yang n gejala lain yang berhubunganberhubungan Rasional : Gejala GI d

Rasional : Gejala GI dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ 6)

6) Kolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli giziKolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli gizi

Rasional : Perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi. Rasional : Perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi.

b. Resiko tinggi

b. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuhterhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuh (pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.

(pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.

Intervensi :

Intervensi :

1) Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh.

1) Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh.

Rasional : Demam

Rasional : Demam disebabkan oleh efek endoktoksin pada hipotalamus dandisebabkan oleh efek endoktoksin pada hipotalamus dan hipotermia adalah tanda tanda penting

hipotermia adalah tanda tanda penting yang merefleksikan perkembangayang merefleksikan perkembangann status syok/ penurunan perfusi jaringan.

(12)

2) Amati adanya menggigil dan diaforosis. 2) Amati adanya menggigil dan diaforosis.

Rasional : Menggigil sering kali mendahului memuncaknya suhu pada infeksi Rasional : Menggigil sering kali mendahului memuncaknya suhu pada infeksi

umum. umum. 3)

3) Memantau tanda - tanda peMemantau tanda - tanda penyimpangan kondnyimpangan kondisi/ kegagalan untuk isi/ kegagalan untuk  memperbaiki

memperbaiki selama selama masa masa terapiterapi

Rasional : Dapat menunjukkan ketidak tepatan terapi antibiotik atau Rasional : Dapat menunjukkan ketidak tepatan terapi antibiotik atau pertumbuhan dari organisme.

pertumbuhan dari organisme. 4)

4) Berikan obaBerikan obat anti infeksi set anti infeksi sesuai petunjuksuai petunjuk..

Rasional : Dapat membasmi/ memberikan imunitas sementara untuk infeksi Rasional : Dapat membasmi/ memberikan imunitas sementara untuk infeksi

umum umum 5)

5) Dapatkan Dapatkan spisemen spisemen darah.darah.

Rasional : Identifikasi terhadap penyebab jenis infeksi malaria Rasional : Identifikasi terhadap penyebab jenis infeksi malaria c

c Hipertermia berhubungHipertermia berhubungan dengan peningan dengan peningkatan metabolisme dehirakatan metabolisme dehirasi efek si efek  langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

intervensi :

intervensi :

1) Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan menggigil. 1) Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan menggigil.

Rasional : Hipertermi menunjukan proses penyakit infeksius akut. Pola Rasional : Hipertermi menunjukan proses penyakit infeksius akut. Pola demam menunjukkan diagnosis.

demam menunjukkan diagnosis. 2)

2) Pantau Pantau suhu suhu lingkungan.lingkungan.

Rasional : Suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubah untuk  Rasional : Suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubah untuk  mempertahan

mempertahankan suhu kan suhu mendekati normal.mendekati normal. 3)

3) Berikan kompreBerikan kompres mandi hangat, s mandi hangat, hindari penggunahindari penggunaan alkohol.an alkohol. Rasional : Dapat

Rasional : Dapat membantu mengurangi demam, penggunaan es/alkoholmembantu mengurangi demam, penggunaan es/alkohol mungkin menyebabka

mungkin menyebabkan kedinginan. Selain itn kedinginan. Selain itu alkohol dapat mengeringkanu alkohol dapat mengeringkan kulit.

kulit. 4)

4) Berikan Berikan antipiretik.antipiretik.

Rasional : Digunakan untuk

Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya padamengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.

hipotalamus.

5) Berikan selimut pendingin. 5) Berikan selimut pendingin.

Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan hipertermi. Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan hipertermi. d

d Perubahan perfusi jaringaPerubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penun berhubungan dengan penurunan komponen selulerrunan komponen seluler

yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh

(13)

Intervensi :

Intervensi :

1) Pertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan. 1) Pertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan.

Rasional : Menurunkan beban kerja

Rasional : Menurunkan beban kerja miokard dan konsumsi oksigen,miokard dan konsumsi oksigen, memaksimalkan efektifitas dari perfusi j

memaksimalkan efektifitas dari perfusi jaringan.aringan. 2) Pantau

2) Pantau terhadap kecenderungan tekanan darah, mencatat perkembanganterhadap kecenderungan tekanan darah, mencatat perkembangan hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi.

hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi. Rasional : Hipotensi

Rasional : Hipotensi akan berkembang bersamaan dengan kuman yangakan berkembang bersamaan dengan kuman yang menyerang darah

menyerang darah

3) Perhatikan kualitas, kekuatan dari denyut perifer. 3) Perhatikan kualitas, kekuatan dari denyut perifer.

Rasional : Pada awal nadi cepat kuat karena peningkatan curah jantung, nadi dapat lemah Rasional : Pada awal nadi cepat kuat karena peningkatan curah jantung, nadi dapat lemah atau lambat karena hipotensi

atau lambat karena hipotensi yang terus menerus, penurunan curah jantung dan vaso yang terus menerus, penurunan curah jantung dan vaso kontriksikontriksi perifer.

perifer. 5)

5) Kaji frukuensi pernafasan kedalaman dan kualitas. Perhatikan dispnea berat.Kaji frukuensi pernafasan kedalaman dan kualitas. Perhatikan dispnea berat. Rasional : Peningkatan pernafasan terjadi sebagai respon terhadap efek-efek langsung dari Rasional : Peningkatan pernafasan terjadi sebagai respon terhadap efek-efek langsung dari kuman pada pusat pernafasan. Pernafasan menjadi dangkal bila terjadi insufisiensi kuman pada pusat pernafasan. Pernafasan menjadi dangkal bila terjadi insufisiensi pernafasan, menimbulkan resiko kegagalan pernafasan akut.

pernafasan, menimbulkan resiko kegagalan pernafasan akut.

6)

6) Berikan cairan parenteral.Berikan cairan parenteral.

Rasional : Untuk mempertahankan perfusi jaringan, sejumlah besar cairan Rasional : Untuk mempertahankan perfusi jaringan, sejumlah besar cairan

mungkin dibutuhkan untuk mendukung volume sirkulasi.

mungkin dibutuhkan untuk mendukung volume sirkulasi.

e

e Kurang pengetahuan mengenai Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatankebutuhan pengobatan berhubunga

berhubungan dn dengan kurangnya pemajanan/ mengingat engan kurangnya pemajanan/ mengingat kesalahasn interprestasikesalahasn interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.

informasi, keterbatasan kognitif. Iintervensi:

Iintervensi:

1) Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan. 1) Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan. Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana

Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan.pasien dapat membuat pilihan. 2) Berikan informasi mengenai terapi obat

2) Berikan informasi mengenai terapi obat - obatan, interaksi obat, efek - obatan, interaksi obat, efek  samping dan ketaatan terhadap program.

samping dan ketaatan terhadap program.

Rasional : Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama

Rasional : Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama dalamdalam

penyembuhan dan mengurangi kambuhnya komplikasi.

penyembuhan dan mengurangi kambuhnya komplikasi.

3) Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat dan seimbang. 3) Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat dan seimbang. Rasional : Perlu untuk penyembuhan optimal dan kesejahteraan umum. Rasional : Perlu untuk penyembuhan optimal dan kesejahteraan umum. 4)

(14)

Rasional : Mencegah pemenatan, penghematan energi dan meningkatkan Rasional : Mencegah pemenatan, penghematan energi dan meningkatkan

penyembuhan. penyembuhan. 5) Tinjau perlunya kesehatan pribadi

5) Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungandan kebersihan lingkungan

Rasional : Membantu mengontrol pemajanan lingkungan dengan mengurangi jumlah Rasional : Membantu mengontrol pemajanan lingkungan dengan mengurangi jumlah penyebab penyakit yang ada

penyebab penyakit yang ada 6) Identifikasi tanda dan gejala

6) Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluyang membutuhkan evaluasi medis.asi medis. Rasional : Pengenalan dini dari perkembangan / kambuhnya infeksi. Rasional : Pengenalan dini dari perkembangan / kambuhnya infeksi. 7) Tekankan pentingnya terapi antibiotik

7) Tekankan pentingnya terapi antibiotik sesuai kebutuhan.sesuai kebutuhan. Rasional : Pengguaan terhadap pencegahan terhadap infeksi. Rasional : Pengguaan terhadap pencegahan terhadap infeksi.

BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN

Malaria merupakan suatu penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis, karena penyakit Malaria merupakan suatu penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis, karena penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamauk yang sebagai ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamauk yang sebagai vektor dapat berkembang biak. Malaria disebabkan oleh plasmodium yang mempunyai vektor dapat berkembang biak. Malaria disebabkan oleh plasmodium yang mempunyai beberapa klasifiksi, dari klasifikasi tersebut ada jenis malaria yang apabila tidakn diatasi beberapa klasifiksi, dari klasifikasi tersebut ada jenis malaria yang apabila tidakn diatasi dapat menyebabkan komplikasi yang sangat membahayakan. Oleh karena i

dapat menyebabkan komplikasi yang sangat membahayakan. Oleh karena i tu perlu tu perlu dilakukandilakukan penatalaksa

penatalaksanaan baik naan baik secara medis maupun secara medis maupun secara asuhan keperawatan.secara asuhan keperawatan.

KASUS KASUS

Tn C (50 th) dirawat di RS Y dengan keluhan pegal-pegal diseluruh tubuh, demam sudah 3 Tn C (50 th) dirawat di RS Y dengan keluhan pegal-pegal diseluruh tubuh, demam sudah 3 hari dengan suhu 38’C, terjadi splenomegali.

hari dengan suhu 38’C, terjadi splenomegali.

a.

a. Lengkapi data yang adaLengkapi data yang ada

b.

b. Buat analisa dataBuat analisa data

c.

c. Buat diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritasBuat diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas

d.

d. Buat rencana tinakan dan rasionalBuat rencana tinakan dan rasional

Data yang perlu ditambahkan : Data yang perlu ditambahkan :

(15)

Ds : klien mengatakan tidak nafsu makan, Klien mengatakan mual, klien mengatakan lemah Ds : klien mengatakan tidak nafsu makan, Klien mengatakan mual, klien mengatakan lemah pandanga

pandangan berkunang-kunang, klien mengatakan belum minum n berkunang-kunang, klien mengatakan belum minum obat, Klien mengatakan tidak obat, Klien mengatakan tidak  tahu tentang penyakitnya

tahu tentang penyakitnya

Do : TD : 140/80 mmHg RR 26 X/M, Nadi 98 X/M, Konjungtiva Anemis, BB 46, TB Do : TD : 140/80 mmHg RR 26 X/M, Nadi 98 X/M, Konjungtiva Anemis, BB 46, TB 169cm, ditemukan plasmodium Falcifarum pada pemeriksaan darah, klien tampak bingung 169cm, ditemukan plasmodium Falcifarum pada pemeriksaan darah, klien tampak bingung saat ditanya tentang

saat ditanya tentang penyakitnya.penyakitnya.

Analisa Data Analisa Data No

No DataData EtiologiEtiologi MasalahMasalah

1

1 Ds : Klien mengatakan demamDs : Klien mengatakan demam sudah 3 hari sudah 3 hari Do : suhu 38 Do : suhu 38 Tn. C tampak gelisah Tn. C tampak gelisah Terasa panas saat palpasi Terasa panas saat palpasi

Invasi plasmodium Invasi plasmodium Terjadi pembiakan dalam Terjadi pembiakan dalam

tubuh tubuh Infeksi Infeksi

Merangsang sintesa dalam Merangsang sintesa dalam pelepasan zat pirogen oleh pelepasan zat pirogen oleh

leukosit pada jaringan leukosit pada jaringan

hipertermi hipertermi

Hipertermi Hipertermi

2

2 Ds : klien mengatakan badanDs : klien mengatakan badan terasa lemah

terasa lemah

Klien mengatakan nafsu makan Klien mengatakan nafsu makan menurun

menurun

Klien mengatakan mual dan Klien mengatakan mual dan muntah.

muntah.

Lidah tersa pahit Lidah tersa pahit

Do : klien hanya menghabiskan Do : klien hanya menghabiskan 2 sendok makan 2 sendok makan BB : 46 kg BB : 46 kg Parasit Plasmodium Parasit Plasmodium Masuk mll darah host Masuk mll darah host oleh gigitan anopheles oleh gigitan anopheles menybr sal. Pncrnaan menybr sal. Pncrnaan pe sekresi enzim2 sal.cerna pe sekresi enzim2 sal.cerna

Pe asam lambung Pe asam lambung Perasaan mual dan muntah Perasaan mual dan muntah

(anoreksia) (anoreksia)

Intake nutrisi menurun/kurang Intake nutrisi menurun/kurang

Nutrisi (-) dari kebutuhan Nutrisi (-) dari kebutuhan

tubuh tubuh

Resiko gangguan nutrisi Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan kurang dari kebutuhan tubuh.

tubuh.

3

3 Ds : klien mengatakan tidak Ds : klien mengatakan tidak  tahu tentang penyakit yang tahu tentang penyakit yang dialaminya

dialaminya

Do : klien tampak bingung saat Do : klien tampak bingung saat ditanya tentang proses ditanya tentang proses penyakitnya

penyakitnya

Kurang informasi Kurang informasi Kurang pengetahuan tentang Kurang pengetahuan tentang

penyakitnya penyakitnya

Kurang pengetahuan Kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya. tentang proses penyakitnya.

Diagnosa Keperawatan : Diagnosa Keperawatan :

(16)

1)

1) Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganResiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat

intake tidak adekuat

2)

2) Hipertemi berhubungan dengan proses implamasiHipertemi berhubungan dengan proses implamasi

3)

3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.

RENCANA ASUHAN KEPEREWATAN RENCANA ASUHAN KEPEREWATAN

Nama : Tn . C Diagnosa Medis : malaria Nama : Tn . C Diagnosa Medis : malaria

Umur : 50 tahun alamat : karawang Umur : 50 tahun alamat : karawang NO

NO DIAGNOSA DIAGNOSA RENCANARENCANA KEPERAWATAN KEPERAWATAN RASIONAL RASIONAL TUJUAN INTERVENSI TUJUAN INTERVENSI 1 1 2 2 3 3 4 4 55 1

1 Hipertermi yangHipertermi yang berhubungan berhubungan dengan proses dengan proses inflamasi inflamasi ditandai dengan : ditandai dengan : Ds : Klien Ds : Klien mengatakan mengatakan demam sudah 3 demam sudah 3 hari hari Do : suhu 38 Do : suhu 38 Tn. C tampak  Tn. C tampak  gelisah gelisah Terasa panas Terasa panas saat palpasi saat palpasi Klien akan Klien akan menunjukan menunjukan suhu tubuh suhu tubuh dalam batas dalam batas normal normal dengan dengan criteria : criteria : -Suhu tubuh -Suhu tubuh 36 -37 C 36 -37 C -Klien tidak  -Klien tidak  gelisah gelisah

kaji vital sign kaji vital sign Pantau suhu pasien Pantau suhu pasien (derajat dan pola), (derajat dan pola), perhatikan

perhatikan menggigil. menggigil.

anjurkan pada klien anjurkan pada klien untuk kompres untuk kompres hangat pada daerah hangat pada daerah dahi dan ketiak  dahi dan ketiak 

anjurkan pada ibu anjurkan pada ibu klien untuk  klien untuk  memakaikan memakaikan pakaian tipis yang pakaian tipis yang mudah menyerap mudah menyerap keringat

keringat

anjurkan pada klien anjurkan pada klien untuk memberikan untuk memberikan anaknya banyak  anaknya banyak  minum minum kolaborasi dengan kolaborasi dengan tim medis untuk  tim medis untuk 

Untuk  Untuk  mengklasifikasikan mengklasifikasikan intervensi selanjutnya intervensi selanjutnya Hipertermi menunjukan Hipertermi menunjukan proses penyakit infeksius proses penyakit infeksius akut. Pola demam

akut. Pola demam menunjukkan diagnosis. menunjukkan diagnosis. Menimbulkan efek  Menimbulkan efek  vasodilatasi vaskularisasi vasodilatasi vaskularisasi sehingga mempercepat sehingga mempercepat proses evaporasi dan proses evaporasi dan menurunkan panas. menurunkan panas. Memberikan rasa Memberikan rasa nyanman pada klien nyanman pada klien

Untuk perubahan cairan Untuk perubahan cairan dan mempercepat dan mempercepat penurunan panas penurunan panas Pemberian obat Pemberian obat mempercepat mempercepat penyembuhan penyakit. penyembuhan penyakit.

(17)

pemberian anti pemberian anti biotic dan anti biotic dan anti piuretik. piuretik.

(18)

2

2 Nutrisi kurangNutrisi kurang dari kebutuhan dari kebutuhan tubuh yang tubuh yang berhubungan berhubungan dengan intake dengan intake yang inadekuat yang inadekuat ditandai dengan : ditandai dengan : Ds : klien Ds : klien mengatakan mengatakan badan terasa badan terasa lemah lemah Klien Klien mengatakan mengatakan nafsu makan nafsu makan menurun menurun Klien Klien mengatakan mengatakan mual dan mual dan muntah. muntah.

Lidah tersa pahit Lidah tersa pahit

Do : klien hanya Do : klien hanya menghabiskan 2 menghabiskan 2 sendok makan sendok makan Klien akan Klien akan menunjukan menunjukan tanda-tanda tanda-tanda kebutuhan kebutuhan nutrisi yang nutrisi yang adekuat adekuat dengan dengan criteria : criteria : -selera -selera makan klien makan klien meningkat meningkat -BB dalam -BB dalam batas normal batas normal Kaji riwayat Kaji riwayat nutrisi, termasuk  nutrisi, termasuk  makanan yang makanan yang disukai. disukai. Observasi dan Observasi dan catat masukan catat masukan makanan klien makanan klien Anjurkan pada Anjurkan pada klien untuk  klien untuk  makanan sedikit makanan sedikit tapi sering tapi sering beri pengetahuan beri pengetahuan ttg pentingnya ttg pentingnya nutrisi yang nutrisi yang adekuat bagi adekuat bagi tubuh. tubuh. Pertahankan Pertahankan  jadwal  jadwal penimbangan penimbangan berat badan berat badan secara teratur. secara teratur. Observasi dan Observasi dan catat kejadian catat kejadian mual/ muntah, mual/ muntah, dan gejala lain dan gejala lain yang yang berhubungan berhubungan Diskusikan Diskusikan makanan yang makanan yang disukai klien dan disukai klien dan masukan dalam masukan dalam diet murni. diet murni. kolaborasi rujuk  kolaborasi rujuk  atau konsultasi atau konsultasi dengan ahli gizi dengan ahli gizi

mengawasi masukan mengawasi masukan kalori atau kualitas kalori atau kualitas kekeurangan konsumsi kekeurangan konsumsi makanan

makanan

Porsi yang kecil tapi Porsi yang kecil tapi sering, membantu dalam sering, membantu dalam memenuhi nutrisi yang memenuhi nutrisi yang adekuat.

adekuat.

Untuk membantu pasien Untuk membantu pasien memahami pentingnya memahami pentingnya nutrisi bg tubuh nutrisi bg tubuh Mengawasi penurunan Mengawasi penurunan berat badan atau

berat badan atau efektifitas nitervensi efektifitas nitervensi nutrisi nutrisi Gejala GI dapat Gejala GI dapat

menunjukan efek anemia menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ (hipoksia) pada organ Dapat meningkatkan Dapat meningkatkan masukan, meningkatkan masukan, meningkatkan rasa berpartisipasi/ control rasa berpartisipasi/ control

Perlu bantuan dalam Perlu bantuan dalam perencanaan diet yang perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan nutrisi nutrisi 3 3 KurangKurang pengetahuan pengetahuan mengenai mengenai penyakit, penyakit, Klien Klien mengatakan mengatakan tahu tentang tahu tentang kondisi kondisi Kaji tingkat Kaji tingkat pengetahuan pengetahuan klien tentang klien tentang penyakit, penyakit, 1.Untuk mementukan 1.Untuk mementukan intervensi apa yang intervensi apa yang dapat dilakukan sesuai dapat dilakukan sesuai dengan tingkat dengan tingkat

(19)

prognosis dan prognosis dan pengobatan b.d pengobatan b.d kurangnya kurangnya informasi Ds : informasi Ds : klien klien mengatakan mengatakan tidak tahu tidak tahu tentang penyakit tentang penyakit yang dialaminya yang dialaminya Do : klien Do : klien tampak bingung tampak bingung saat ditanya saat ditanya tentang proses tentang proses penyakitnya penyakitnya penyakitnya penyakitnya Klien tidak  Klien tidak  cemas cemas Klien Klien mampu mampu menjelaskan menjelaskan kembali kembali tentang tentang penyakit, penyakit, prognosis prognosis dan dan pengobatan pengobatan Malaria Malaria prognosis dan prognosis dan pengobatan pengobatan Dengarkan Dengarkan penuh perhatian penuh perhatian setiap ucapan setiap ucapan klein klein Jelaskan kepada Jelaskan kepada klien

klien tentang tentang :: penyebab, tanda penyebab, tanda dan gejala serta dan gejala serta prognosis prognosis penyakit Malaria penyakit Malaria pengetahuan klien. pengetahuan klien. .Menanggapi dan .Menanggapi dan memperhatikan perlu memperhatikan perlu diciptakan sebelum diciptakan sebelum klien bersedia klien bersedia mengambil bagian mengambil bagian dalam proses belajar. dalam proses belajar. .Pengetahuan tentang .Pengetahuan tentang penyebab dapat penyebab dapat membantu untuk  membantu untuk  menghidari kambuhnya menghidari kambuhnya serangan tersebut serangan tersebut Mengetahu tanda dan Mengetahu tanda dan gejala serta prognosis gejala serta prognosis membantu klien untuk  membantu klien untuk  konsisten terhadap konsisten terhadap perawatrannya dan perawatrannya dan mencegah/mengurangi mencegah/mengurangi awitan komplikasi awitan komplikasi tesebut tesebut Daftar Pustaka Daftar Pustaka

Doengoes, marillynn,et all. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan :

Doengoes, marillynn,et all. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Pedoman untuk  perencanaa

perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed n dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed 3, Jakarta: penerbit 3, Jakarta: penerbit BukuBuku Kedokteran EGC.

Kedokteran EGC.

Tjay & Raharja, (2000) Buku

Tjay & Raharja, (2000) Buku Saku Patologi. Jakarta. Jakarta :EGC.Saku Patologi. Jakarta. Jakarta :EGC.

Nadesul, Handarwan 1993, Penyebab, Pencegahan, Pengobatan Malaria. Jakarta:

Nadesul, Handarwan 1993, Penyebab, Pencegahan, Pengobatan Malaria. Jakarta: PuspaPuspa Suara.

Suara.

Mansjoer, ( 2001)Proses dan Dokuentasi Keperawata, Konsep dan Praktik. Ed 1. Jakarta: Mansjoer, ( 2001)Proses dan Dokuentasi Keperawata, Konsep dan Praktik. Ed 1. Jakarta: Salemba Medika.

Salemba Medika.

Pearce, Evelyn C. (2000). Anatomi dan Fisiologi untuk

Pearce, Evelyn C. (2000). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Bala penerbitParamedis. Jakarta: Bala penerbit FKUI.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran penyakit malaria pada selama Januari-Desember 2012 berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, jenis plasmodium,

Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa merah yang disebabkan oleh suatu protozoa

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium

Penyakit malaria pada manusia ada empat macam tergantung jenis parasitnya, yaitu malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax dengan gejala demam setiap dua hari sekali,

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian. Jenis Plasmodium yang banyak ditemukan di NTT adalah Plasmodium

• Malaria merupakan penyakit infeksi yg disebabkan oleh parasit plasmodium yg hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.. • Ada 4 species plasmodium penyebab malaria:

The innate immune system plays a crucial role in sensing Plasmodium spp. infection and mediating resistance and pathogenesis of