1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris merupakan keterampilan dasar yang sangat dibutuhkan di seluruh dunia. Bahasa Inggris saat ini diakui sebagai bahasa internasional utama, memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni merupakan salah satu kebutuhan penting baik di dunia kerja maupun pendidikan (Education First, 2016).
Sumber : Education First EPI Edisi 5 2016
Gambar I.1. Peringkat Daerah
Namun di Indonesia, kebutuhan keterampilan berbahasa Inggris tidak diimbangi dengan kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni. Berdasarkan data statistik (EF English Proficiency Index 2015) di atas menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan 32 dari 70 negara dalam skala internasional tingkat kecakapan berbahasa
Inggris. Sedangkan pada regional asia, Indonesia menempati urutan 8 dari 16 negara. Indonesia tercatat memiliki index rata-rata kecakapan berbahasa Inggris hanya sebesar 52,91. Skor tersebut menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia masih berada dalam kelas menengah, jauh dibawah kemampuan bahasa Inggris pada negara asia lainnya seperti Singapura, Malaysia dan India.
Sumber: EF EPI Edisi 5 - Indonesia
Gambar I.2. Tren EF EPI negara Indonesia
Berdasarkan data dari gambar diatas, tingkat kecakapan bahasa Inggris di Indonesia sejak tahun 2013 tidak terdapat peningkatan yang signifikan, hal ini semakin diperparah dengan data dari gambar berikut yang menunjukkan minimnya peningkatan kecakapan bahasa Inggris masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat berusia di atas 18 tahun. Upaya peningkatan kemampuan bahasa Inggris dapat dilakukan dengan cara menganalisa statistik terhadap hasil tes tingkat kemahiran berbahasa Inggris untuk melihat perkembangannya tiap tahun dan memperbaiki metode pembelajaran yang ada.
Sumber: EF EPI-s 2016
Gambar I.3. Nilai Peningkatan Bahasa Inggris
Untuk mengukur tingkat kemahiran seseorang dalam berbahasa Inggris, diperlukan sebuah standar berupa sertifikat yang diakui oleh dunia internasional. TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) merupakan uji yang didesain untuk mengukur tingkat kecakapan berbahasa Inggris bagi seseorang yang bukan merupakan penutur asli bahasa Inggris. Skor TOEFL telah diakui lebih dari 9000 sekolah, universitas dan agensi di lebih dari 130 negara. (English First, 2016).
Bagi masyarakat Indonesia, tes TOEFL bukan hanya diperlukan untuk salah satu menempuh pendidikan diluar negeri, namun juga untuk syarat melanjutkan studi
S2 dan S3, program pertukaran pelajar, tuntutan pekerjaan dan pengajuan beasiswa. Skor TOEFL yang dibutuhkan seseorang didunia pendidikan yaitu rata-rata 550 ke atas, sedangkan untuk bisa menempuh pendidikan di universitas Amerika Serikat mensyaratkan nilai TOEFL yang dimiliki yaitu sebesar 600 (Sukur, 2009). Hal tersebut pada kenyataannya tidak diimbangi dengan kemampuan berbahasa inggris yang dimiliki rata-rata masyarakat Indonesia, berdasarkan data dari Indonesian International Education Foundation (IIEF) pada laman okezone, rata-rata skor TOEFL masyarakat Indonesia masih dibawah 500. (Wurinda, 2016). Ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia masih belum optimal.
Metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan tingkat kemahiran dalam berbahasa Inggris. Pembelajaran di sekolah saja tidaklah cukup, para murid hanya akan menerima pelajaran yang serupa setiap tahunnya, merekapun diajarkan oleh guru yang memiliki kualifikasi yang sama, sehingga kenaikan tingkat kemahiran bahasa Inggris tiap tahun masih lemah (EF EPI-s 2016).
Kursus bahasa dapat dijadikan suatu alternatif. Namun, kursus bahasa memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga masyarakat yang memiliki skor TOEFL tinggi hanyalah orang yang memiliki kemampuan lebih secara finansial. Sedangkan salah satu fungsi sertifikat TOEFL yaitu sebagai salah satu persyaratan beasiswa pendidikan diluar negeri, yang pada awalnya beasiswa tersebut ditujukan untuk masyarakat yang memiliki tingkat intelektual tinggi namun terhambat masalah ekonomi. Jadi hanya masyarakat yang memiliki kemampuan lebih di sektor finansial saja yang dapat memiliki kesempatan lebih besar dalam mengajukan beasiswa tersebut (Rusdi dkk, 2010).
Metode pembelajaran e-learning dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Pembelajaran berbasis komputer dapat memberikan kelebihan yaitu minimnya biaya yang harus dikeluarkan dibandingkan lembaga kursus. Secara empiris, lebih dari 58% pelajar yang telah disurvei oleh EDUCAUSE menyatakan bahwa penerapan e-learning yang dikombinasikan dengan model kelas tradisional terbukti sangat membantu proses pembelajaran. (Wicaksono, 2014).
Metode pembelajaran e-learning yang memiliki potensi efektifitas tinggi yaitu melalui pembelajaran berbasis web. Metode tersebut merupakan solusi yang paling efektif dalam mengoptimalkan pembelajaran bahasa Inggris, hal tersebut didukung berdasarkan laporan yang menunjukkan bahwa pada negara-negara yang memiliki tingkat kemahiran bahasa Inggris tinggi, juga diimbangi dengan tingginya tingkat penetrasi internet. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bahasa Inggris memiliki kolerasi positif terhadap angka jumlah pengguna internet pada suatu negara. Hal tersebut juga turut didukung oleh data yang menyatakan bahwa sekitar 56% konten yang ada di internet menggunakan bahasa Inggris. (Education First - English and Connectivity 2016).
Untuk itu, perancangan e-learning berbasis website diperlukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Hal ini dapat membantu pelajar yang memiliki keterbatasan dalam mengakses kursus bahasa konvensional karena akses e-learning berbasis website sangat mudah dan murah. Hal ini didukung berdasarkan data tingginya tingkat penetrasi Internet yang tinggi sehingga pelajar tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga dapat membantu masyarakat umum dalam mempelajari bahasa Inggris bukan hanya
sekedar untuk meningkatkan kecakapan dalam berbahasa Inggris mereka, namun juga dapat dijadikan sebagai TOEFL preparation melalui simulasi ujian yang disediakan sebelum melakukan ujian yang sebenarnya, sehingga diharapkan peserta tes bisa mendapatkan mendapatkan prediksi nilai TOEFL sementara. Sedangkan dalam proses pengembangan perangkat lunak tersebut, penulis mengusulkan model Waterfall dalam pengembangannya untuk meningkatkan efisiensi waktu pembuatan website. Dan hal tersebut penulis tuangkan kedalam penelitian Tugas Akhir (TA) yang berjudul “PERANCANGAN E-LEARNING TOEFL PREPARATION DAN
PREDICTION TEST BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL
WATERFALL”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penyusunan Tugas Akhir (TA) yang penulis buat sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program diploma tiga (D.III) untuk jurusan Manajemen Informatika pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta (AMIK BSI).
2. Menerapkan ilmu yang telah penulis dapatkan selama menempuh pendidikan pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta (AMIK BSI).
Sedangkan tujuan penelitian dari Tugas Akhir (TA) yang penulis buat sebagai berikut:
kecakapan dalam berbahasa Inggris untuk pengguna aplikasi.
2. Melalui fitur tes simulasi TOEFL diharapkan calon peserta tes dapat memprediksi nilai TOEFL mereka sebelum melakukan tes yang sebenarnya. 3. Diharapkan metode pembelajaran bahasa Inggris melalui metode e-learning
dapat menjadi media pembelajaran bahasa Inggris yang efektif dan efisien.
1.3. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data-data yang dapat menunjang penyusunan penulisan Tugas Akhir (TA) ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : A. Model Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak
Penyusunan penulisan Tugas Akhir (TA) ini sesuai dengan tahapan
pengembangan perangkat lunak menggunakan model Waterfall. Langkah-langkah yang penulis lakukan yaitu:
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Pada tahap ini, penulis mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan kebutuhan perangkat lunak baik dari sisi front-end maupun back-end. 2. Desain
Pada tahap ini penulis membuat rancangan awal tampilan website. Di tahap ini juga Entity Relationship Diagram, Logical Relational Structure dan basis data dibuat.
3. Pembuatan Kode Program
Pada tahap ini penulis membangun website menggunakan bahasa pemrograman
yang telah dibuat sebelumnya. 4. Pengujian
Pada tahap ini penulis melakukan uji dari website yang telah dibangun dengan menggunakan metode pengujian Black-Box Testing.
B. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan selama menyusun Tugas Akhir (TA) ini yaitu :
1. Pengamatan Langsung (Observation)
Penulis melakukan pengamatan terhadap perkembangan pembelajaran bahasa Inggris dan TOEFL serta penerapan e-learning sebagai media pembelajaran. 2. Studi Pustaka (Library Research)
Pada proses ini, penulis melakukan pencarian, pengumpulan dan pembelajaran dari berbagai buku atau literature, statistik, internet, ataupun media informasi lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian.
1.4. Ruang Lingkup
Penulis membatasi ruang lingkup penulisan Tugas Akhir (TA) ini pada penerapan aplikasi e-learning berbasis web sebagai media pembelajaran bahasa Inggris untuk peningkatan kemahiran dan persiapan TOEFL. Sistem penilaian yang penulis gunakan yaitu skor berbasis TOEFL Paper Based Test. Dalam penerapan web tersebut, penulis merancang web e-learning yang terdiri dari bagian front-end berupa halaman login, register, home, about, lessons, profile, test, result, certificate dan
home admin, add lessons, lessons list, edit lessons, add questions, questions list, edit questions, add admin, admin list, edit admin, change password, dan member list .
Adapun dalam proses perancangan web ini, model pengembangan rekayasa perangkat lunak yang penulis gunakan yaitu model Waterfall.
1.5. Sistematika Penulisan
Sebelum membahas lebih lanjut, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu secara garis besar mengenai sistematika penulisan dari penyusunan penulisan Tugas Akhir (TA) yang penulis buat. Setiap bagian memberikan penjelasan atau gambaran yang nantinya masing-masing dapat menjelaskan Tugas Akhir (TA) ini secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan dari Tugas Akhir (TA) ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, metode penellitian, ruang lingkup, dan sistematika penulisan pada penyusunan Tugas Akhir (TA).
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang konsep dasar website serta teori pendukung yang berhubungan pada penyusunan Tugas Akhir (TA).
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang tahapan-tahapan dalam merancang website mulai dari analisis kebutuhan, perancangan perangkat lunak, serta implementasi dan pengujian unit pada penyusunan Tugas Akhir (TA).
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir penulisan Tugas Akhir (TA) yang berisi tentang kesimpulan dari apa yang telah penulis bahas, dilanjutkan dengan saran-saran yang diberikan untuk mencapai hasil akhir yang lebih baik.