• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tehnik Menghitung Balance Cairan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tehnik Menghitung Balance Cairan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan: Teknik Menghitung Balance Cairan Dewasa

Dokumen ini membahas teknik perhitungan balance cairan pada pasien dewasa, menekankan pentingnya akurasi dalam pengukuran intake dan output cairan selama 24 jam untuk memantau status hidrasi pasien. Perhitungan ini krusial dalam mengelola kondisi medis seperti dehidrasi, overhidrasi, dan gangguan elektrolit. Dokumen ini akan menjelaskan metode perhitungan, menunjukkan contoh kasus, dan membahas implikasi klinis dari ketidakseimbangan cairan.

1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhitungan

Perhitungan balance cairan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, terutama berat badan dan usia pasien. Metode perhitungan pada dewasa berbeda dengan anak-anak. Selain itu, klasifikasi intake (masuk) dan output (keluar) cairan harus akurat. Berdasarkan referensi Iwasa M. Kogoshi S (1995), perhitungan balance cairan wajib dilakukan selama 24 jam, bukan per shift. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan meliputi suhu tubuh, kondisi medis pasien (misalnya, muntah, diare, perdarahan), dan jenis terapi cairan yang diberikan.

1.2 Komponen Intake dan Output Cairan

Intake cairan meliputi air minum, air dari makanan, cairan infus, terapi injeksi, dan air metabolisme (AM). Perhitungan AM pada dewasa umumnya 5 cc/kgBB/hari. Output cairan meliputi urine, feses (100 cc untuk kondisi normal), muntah, perdarahan, cairan drainase luka, cairan NGT (Nasogastric Tube) terbuka, dan IWL (Insensible Water Loss). Perhitungan IWL pada dewasa normalnya 15 cc/kgBB/hari. Penting untuk mencatat semua komponen intake dan output cairan secara rinci dan akurat.

II. Metode Perhitungan Balance Cairan

Perhitungan balance cairan didasarkan pada prinsip sederhana: Total Intake dikurangi Total Output. Hasilnya menunjukkan jumlah bersih cairan yang diperoleh atau hilang oleh pasien. Hasil positif mengindikasikan retensi cairan, sedangkan hasil negatif menunjukkan kehilangan cairan. Metode ini dijelaskan lebih lanjut melalui contoh kasus.

2.1 Contoh Kasus dan Perhitungan

Contoh kasus Tn. Y (35 tahun, BB 60 kg) yang menjalani post-op laparotomi dijelaskan secara rinci. Perhitungan intake mencakup infus (2000 cc), transfusi darah (300 cc), obat injeksi (100 cc), dan AM (300 cc), menghasilkan total intake 2700 cc. Output mencakup drainase (100 cc), NGT (200 cc), urine (1700 cc), dan IWL (900 cc), menghasilkan total output 2900 cc. Balance cairan Tn. Y adalah -200 cc, menunjukkan defisit cairan. Dokumen juga menjelaskan bagaimana perhitungan IWL dimodifikasi jika terdapat peningkatan suhu tubuh, menggunakan rumus IWL + 200 (suhu tinggi - 36,8 °C).

2.2 Penyesuaian Perhitungan pada Suhu Tinggi

Pada kasus peningkatan suhu tubuh, perhitungan IWL harus disesuaikan karena peningkatan kehilangan cairan melalui keringat dan respirasi. Rumus penyesuaian IWL pada suhu tinggi adalah: IWL + 200 (Suhu Tinggi - 36,8 °C). Contoh pada kasus Tn. Y dengan suhu 38,5 °C, IWL meningkat menjadi 1240 cc, sehingga balance cairan menjadi -540 cc. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan faktor suhu dalam perhitungan balance cairan untuk akurasi diagnostik.

III. Kesimpulan dan Implikasi Klinis

Perhitungan balance cairan yang akurat merupakan alat penting dalam pemantauan status hidrasi pasien dan pengelolaan cairan intravena. Ketidakseimbangan cairan dapat memiliki konsekuensi klinis yang serius, sehingga pemantauan dan intervensi yang tepat waktu sangat penting. Dokumen ini memberikan panduan praktis untuk menghitung balance cairan pada pasien dewasa, yang dapat digunakan oleh tenaga medis untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.

Referensi Dokumen

  • Fluid Therapy ( Iwasa M, Kogoshi S )

Gambar

Tabel 2.1 kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan

Referensi

Dokumen terkait

Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh yang berlebihan karena penggantian cairan yang tidak cukup akibat asupan yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh dan

Cairan transeluler merupakan cairan yang disekresikan dalam tubuh terpisah dari plasma oleh lapisan epithelial serta peranannya tidak terlalu berarti dalam keseimbangan cairan

Cairan transeluler merupakan cairan yang disekresikan dalam tubuh terpisah dari plasma oleh lapisan epithelial serta peranannya tidak terlalu berarti dalam keseimbangan cairan

Terapi cairan adalah tindakan untuk memelihara ataupun mengganti cairan tubuh dengan pemberian cairan infus kristaloid (elektrolit) atau koloid (plasma ekspander)

Gastroenteritis Akut menyebabkan hilangnya sejumlah besar cairan dan elektrolit (natrium, klorida, kalium, bikarbonat). Dehidrasi terjadi jika kehilangan air dan

Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh yang berlebihan karena penggantian cairan yang tidak cukup akibat asupan yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh dan

Bila hasil pemeriksaan gas darah menunjukan hasil asidosis metabolik, dikoreksi dengan cairan natrium bikarbonat sesuai dengan hasil analisis gas darah yaitu ekses basa x

Syok dapat disebabkan karena tubuh kehilangan darah, plasma atau cairan tubuh yang lain, misalnya: pembedahan, trauma, luka bakar, muntah atau diare.. Kehilangan cairan pada