• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budi Suranta. K Jl. Salam Raya No. 21, RT06/RW06, Jakarta Barat 11540, Jakarta-Indonesia, ,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Budi Suranta. K Jl. Salam Raya No. 21, RT06/RW06, Jakarta Barat 11540, Jakarta-Indonesia, ,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

TERHADAP BUDAYA ORGANISASI YANG

DITERAPKAN OLEH KARYAWAN

(STUDI KASUS PT. ASURANSI JASA TANIA,

TBK KANTOR PUSAT)

Budi Suranta. K

Jl. Salam Raya No. 21, RT06/RW06, Jakarta Barat 11540, Jakarta-Indonesia, +628126000431, budi_suranta@yahoo.co.id

Laksmi Sito Dwi Irvianti, SE, M.M

Universitas Bina Nusantara, Kampus Anggrek: Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah,

Jakarta-Indonesia, +6221–5345830, laskmisito@yahoo.com

Abstract

The development and the competition on insurance industry in Indonesia is increasing. It is signed by the increasing number of insurance companies that established. PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk as one of the general insurance company is trying to gain the competitive advantages. One of them is through the organizational culture applied by employees in the company. The purpose of this research is to analyze the influence of Internal Locus of Control and Job Involvement to Organizational Culure Applied by Employees in PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk head office, either partially or simultaneously. In this research, the research type used is associative and the analysis method used is simple regeression and double liner regression. The data collection technique is by spreading questionnaires to 69 employees in PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk head office. The data is processed based on the employees’s appraisals on Internal Locus of Control, Job Involvement and Organizaional Culture Applied by Employees in PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk head office. The result of this research showed that Internal Locus of Control and Job Involvement have a significant influence either partially or simultaneously to Organizational Culture Applied by Employees. (BS)

Keywords: Locus of Control, Job Involvement, Organizational Culture

Abstrak

Perkembangan dan persaingan dalam industri asuransi di Indonesia semakin meningkat. Ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan asuransi yang berdiri. PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk sebagai salah satu perusahaan asuransi umum, berusaha untuk mendapatkan keunggulan yang kompetitif. Salah satunya melalui budaya organisasi yang diterapkan dengan baik oleh karyawan di perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Locus of Control Internal dan Keterlibatan Kerja terhadap Budaya Organisasi yang Diterapkan oleh Karyawan di PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat, baik secara parsial maupun secara simultan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif dan metode

(2)

analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan regresi linier berganda. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 69 responden yang merupakan karyawan PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat. Data diolah berdasarkan penilaian karyawan terhadap Locus of Control Internal, Keterlibatan Kerja dan Budaya Organisasi yang Diterapkan oleh Karyawan di PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Locus of Control Internal dan Keterlibatan Kerja memberikan pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Budaya Organisasi yang Diterapkan oleh Karyawan.(BS)

Kata Kunci : Locus of Control, Keterlibatan Kerja, Budaya Organisasi

PENDAHULUAN

Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang ada. Dengan semakin baiknya pertumbuhan perekonomian tersebut mengakibatkan pula persaingan pada dunia usaha menjadi semakin kompetitif. Melalui perencanaan dan strategi yang tepat akan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan umum dari suatu perusahaan ialah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal salah satu nya dengan menciptakan budaya organisasi yang baik.

Berbicara mengenai pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas dari pengelolaan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu organisasi, oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang baik demi kelangsungan hidup organisasi. Dengan memiliki sumber daya manusia yang unggul serta mampu menerapkan budaya organisasi dengan baik, diharapkan tujuan perusahaan akan lebih mudah untuk tercapai.

Industri asuransi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an. Dan dipertegas lagi dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Pada era globalisasi seperti ini kebutuhan masyarakat dan perusahaan akan asuransi semakin tinggi oleh karena itu perkembangan industri asuransi di Indonesia akan terus meningkat. Menurut Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) terdapat pertumbuhan premi bruto sebesar 13% pada tahun 2012 di Indonesia.

PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk sebagai salah satu perusahaan asuransi umum di Indonesia, didirikan pada tahun 1979, hingga sekarang perusahaan memfokuskan segmentasi usaha di sektor korporasi dan ritel. Perusahaan memiliki jaringan distribusi sepuluh kantor cabang, sepuluh kantor pemasaran dan dua belas unit pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia. Budaya organisasi yang dimiliki perusahaan adalah Inovasi, Proaktif, Kecepatan, Kualitas, Integritas dan Kehati-hatian Menurut kepala bagian SDM di perusahaan PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat menyatakan perlu adanya penerapan budaya organisasi yang lebih baik lagi oleh karyawan. Budaya organisasi yang diterapkan dengan baik oleh karyawan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif untuk mampu bersaing di dalam industri asuransi.

Berdasarkan jurnal penelitian oleh Sri Suwarsi dan Nadia Budianti pada tahun 2009 dengan judul “Influence of Locus of Control and Job Involvement to Organizational Culture Applied by Employees on Bank X” mengemukakan bahwa locus of control dan keterlibatan kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi budaya organisasi yang diterapkan karyawan dalam sebuah perusahaan.

Penelitian ini akan berfokus pada dua aspek yang dapat mempengaruhi budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan. Aspek pertama adalah locus of control. Locus of control menurut Robbins (2007, p139) adalah tingkat di mana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Budaya organisasi menurut Black & Richard (dikutip Ng’ang’a & Nyongesa, 2012) didefinisikan sebagai koleksi spesifik atas nilai dan norma yang dianut oleh orang-orang dan kelompok-kelompok dalam suatu organisasi serta mengendalikan cara mereka berinteraksi. Baik atau buruknya budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor locus of control yang mereka miliki. Faktor internal adalah individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa pun yang terjadi pada diri mereka, sedangkan faktor eksternal adalah individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan dan kesempatan. Individu yang memiliki faktor locus of control internal cenderung memiliki sikap dan perilaku yang lebih baik dibandingkan individu yang memiliki faktor locus of control eksternal, menurut Robbins (2007, p138)

(3)

Aspek kedua adalah keterlibatan kerja. Keterlibatan kerja menurut Hiriyappa (2009, p134) didefinisikan sebagai tingkat sampai sejauh mana individu mengidentifikasikan dirinya dengan pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap kinerja yang dilakukannya penting untuk harga dirinya. Tingkat keterlibatan kerja yang tinggi akan menurunkan tingkat ketidakhadiran serta pengunduran diri karyawan dan meningkatkan komitmen terhadap budaya organisasi yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Sedangkan tingkat keterlibatan kerja yang rendah akan meningkatkan ketidakhadiran serta angka pengunduran diri yang lebih tinggi dan menurunkan komitmen terhadap budaya organisasi yang diterapkan dalam suatu perusahaan menurut Mohsan, Nawaz, Khan, Shaukat & Aslam (2011).

Dari observasi awal, diketahui bahwa mayoritas karyawan di PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat memiliki locus of control internal. Selain itu juga diketahui terjadinya peningkatan turnover karyawan selama tiga tahun belakangan ini. Hal ini menunjukkan adanya indikasi masalah pada locus of control internal dan keterlibatan kerja karyawan di perusahaan tersebut.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh locus of control internal terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan, menganalisa pengaruh keterlibatan kerja terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dan menganalisa pengaruh locus of control internal dan keterlibatan kerja terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan.

Landasan Teori

Locus of control internal menurut Robbins (2007, p138) adalah individu yang percaya bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa pun yang terjadi pada diri mereka. Individu dengan locus of control internal mempunyai persepsi bahwa lingkungan dapat dikontrol oleh dirinya sehingga mampu melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan keinginannya. Variabel locus of control internal secara operasional diukur dengan menggunakan 5 dimensi yang diadopsi dari teori menurut Robbins (2007, p138) yaitu: kemampuan kerja, kepribadian, tindakan kerja yang berhubungan dengan keberhasilan bekerja, kepercayaan diri dan kegagalan kerja individu bukan disebabkan karena hubungan dengan mitra kerja.

Keterlibatan kerja menurut Lodahl & Kejner (dikutip Liao & Lee, 2009) didefinisikan sebagai tingkat penyerapan harian sebuah pengalaman pekerja dalam kegiatan kerja nya yang mencerminkan apakah pekerja menganggap pekerjaan sebagai fokus utama serta harga diri dipengaruhi oleh kinerja. Variabel keterlibatan kerja secara operasional diukur dengan menggunakan 2 dimensi yang diadopsi dari teori menurut Lodahl & Kejner (dikutip Liao & Lee, 2009) yaitu: Identifikasi psikologis dengan pekerjaan dan pentingnya kinerja untuk peningkatan harga diri.

Budaya organisasi menurut Robbins (dikutip Wibowo, 2011, p17) adalah sebuah persepsi umum yang dipegang oleh anggota organisasi mengenai suatu sistem yang dianut bersama. Budaya organisasi bertujuan agar karyawan merasakan karakteristik dari budaya organisasi itu sendiri. Variabel budaya organisasi secara operasional diukur dengan menggunakan 7 dimensi yang diadopsi dari karakteristik budaya organiasi menurut menurut Robbins (dikutip Wibowo 2011, p37) yaitu: inovasi & keberanian mengambil risiko, perhatian pada hal-hal rinci, orientasi pada hasil, orientasi pada orang, orientasi pada tim, agresivitas dan stabilitas

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih menurut Sugiyono (2007, p11). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survey. Metode survei dilakukan penulis dengan melakukan wawancara langsung serta menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat.

Unit analisis yang dituju adalah individu yaitu karyawan pada PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat. Sedangkan time horizon yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross-sectional, di mana pengumpulan data dan informasi dari karyawan hanya dilaksanakan dalam satu waktu menurut Sanusi (2011, p29).

Jenis dari masing-masing data adalah kuantitif, menurut Sanusi (2011, p104) data kuantitatif adalah data yang berwujud angka, diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor. Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu: data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan berasal dari hasil wawancara dan hasil pengisian

(4)

kuesioner. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berasal dari data profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan, buku serta jurnal penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui studi pustaka, wawancara, kuesioner dan observasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini setelah penulis melakukan penyebaran kuesioner pendahuluan, didapatkan hasil sampel karyawan yang memiliki locus of control internal untuk menjadi responden sejumlah 69 orang.

Tahap analisis dalam penelitian ini di awali pada instrument penelitian, yaitu dengan mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuisioner dengan cara memberikan bobot dari setiap pernyataan berdasarkan skala likert, melakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas data. Pengolahan data dilanjutkan dengan mentransformasikan data ordinal menjadi data interval dengan menggunakan program MSI (Method Of Successive Interval), kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode analisis korelasi dan regresi untuk menjawab tujuan-tujuan penelitain. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.0

HASIL DAN BAHASAN

Deskripsi Karakteristik Responden

Karateristik responden merupakan gambaran dari keberadaan responden yang terlibat dalam penelitian yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia responden, pendidikan terakhir responden dan masa kerja. Jumlah sampel adalah 69 orang karyawan. Karateristik responden penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Jenis kelamin, yaitu responden pria 41orang(59,4%), responden wanita 28 orang (40,6%) 2) Usia, yaitu <25 tahun 10 orang (14,5%), 25-35 tahun 30 orang (43,5%), 36-40 tahun 17 orang

(24,6%), >40 tahun 12 orang (17,4%)

3) Pendidikan akhir, yaitu SMA/SMK 5 orang (7,2%), Diploma 6 orang (8,7%), S1 55 orang (79,8%), S2/S3 3 orang (4,3%)

4) Masa kerja, yaitu <1 tahun 1 orang (1,5%), 1-3 tahun 4 orang (5,8%), >3-5 tahun 12 orang (17,4%), > 5 tahun 52 orang (75,3%)

Uji Validitas dan Realibilitas

Hasil pengujian validitas dan realibilitas dari data kuesioner dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Variabel Pernyataan Rhitung Rtabel Cronbach’s Alpha Titik Kritis

Locus of control internal P1 0,425 0,235 0,717 0,60 P2 0,467 0,235 P3 0,427 0,235 P4 0,641 0,235 P5 0,429 0,235 Keterlibatan kerja P1 0,378 0,235 0,609 0,60 P2 0,353 0,235 P3 0,327 0,235 P4 0,513 0,235 Budaya organisasi P1 0,523 0,235 0,767 0,60 P2 0,421 0,235 P3 0,463 0,235 P4 0.389 0,235 P5 0,554 0,235 P6 0,483 0,235 P7 0,399 0,235 P8 0,260 0,235 P9 0,529 0,235 P10 0,297 0,235

Dari hasil pengujian validitas dan realibilitas diketahui nilai Rhitung > nilai Rtabel dan nilai Cronbach’s Alpha > nilai titik kritis, menunjukkan bahwa seluruh pernyataan kuesioner dari ketiga variabel adalah valid dan reliabel

(5)

Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas dari data kuesioner dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Uji Normalitas

Variabel Sig Uji Kolmogorov-Smirnov

Locus of control internal 0,200

Keterlibatan kerja 0,200

Budaya organisasi 0,200

Dari hasil pengujian normalitas diketahui bahwa nilai sig ketiga variabel adalah lebih besar dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Korelasi

Hasil pengujian normalitas dari data kuesioner dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Uji Korelasi

Budaya organisasi Locus of control internal Keterlibatan kerja Pearson

Correlation

Budaya organisasi 1.000 .844 .806

Locus of control internal .844 1.000 .839

Keterlibatan kerja .806 .839 1.000

Sig. (1-tailed)

Budaya organisasi . .000 .000

Locus of control internal .000 . .000

Keterlibatan kerja .000 .000 .

N

Budaya organisasi 69 69 69

Locus of control internal 69 69 69

Keterlibatan kerja 69 69 69

Dari hasil pengujian korelasi antara ketiga variabel yaitu korelasi antara locus of control internal dan keterlibatan kerja, korelasi antara locus of control internal dan budaya organisasi yang diterapkan karyawan, serta korelasi antara keterlibatan kerja dan budaya organisasi yang diterapkan karyawan diketahui bahwa nilai sig korelasi antara ketiga variabel adalah lebih besar dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa ketiga variabel memiliki hubungan yang signifikan. Besar nilai korelasi antara ketiga variabel berada dalam range 0,800 – 1,000 yang menunjukkan sifat hubungan antara ketiga variabel sangat kuat dan searah.

Uji Regresi

Pengaruh variabel locus of control internal terhadap variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dapat dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,844a ,713 ,708 ,28987

a. Predictors: (Constant), Locus of control internal b. Dependent Variable: Budaya organisasi

Dari nilai R.Square menunjukkan variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dapat dipengaruhi oleh variabel locus of control internal sebesar 71,3%. Sedangkan sisanya sebesar 28.7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 5. ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 13,955 1 13,955 166,092 ,000b

Residual 5,629 67 ,084

Total 19,585 68

a. Dependent Variable: Budaya organisasi b. Predictors: (Constant), Locus of control internal

(6)

Dari hasil pengujian regresi secara partial diketahui bahwa nilai sig adalah lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa variabel locus of control internal mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan.

Pengaruh variabel keterlibatan kerja terhadap variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dapat dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,806a ,650 ,645 ,31993

a. Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja b. Dependent Variable: Budaya organisasi

Dari nilai R.Square menunjukkan variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dapat dipengaruhi oleh variabel keterlibatan kerja sebesar 65%. Sedangkan sisanya sebesar 35% dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 7 ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 12,727 1 12,727 124,340 ,000b

Residual 6,858 67 ,102

Total 19,585 68

a. Dependent Variable: Budaya organisasi b. Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja

Dari hasil pengujian regresi secara partial diketahui bahwa nilai sig adalah lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa variabel keterlibatan kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan.

Pengaruh variabel locus of control internal dan keterlibatan kerja terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dapat dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,863a ,745 ,737 ,27510

a. Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja, Locus of control internal b. Dependent Variable: Budaya organisasi

Dari nilai R.Square menunjukkan variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan dapat dipengaruhi oleh variabel keterlibatan kerja sebesar 74,5%. Sedangkan sisanya sebesar 25,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 9 ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 14,590 2 7,295 96,389 ,000b

Residual 4,995 66 ,076

Total 19,585 68

a. Dependent Variable: Budaya organisasi

b. Predictors: (Constant), Keterlibatan kerja, Locus of control internal

Dari hasil pengujian regresi secara simultan diketahui bahwa nilai sig adalah lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa variabel locus of control internal dan variabel keterlibatan kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan

(7)

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Locus of control internal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan. Sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan “locus of control internal berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan” dapat diterima.

2) Keterlibatan kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan. Sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan “keterlibatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan” dapat diterima.

3) Locus of control internal dan keterlibatan kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan. Sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan “locus of control internal dan keterlibatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan” dapat diterima.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1) Pada variabel locus of control internal, pernyataan yang mendapat tanggapan terendah adalah mengenai kepercayaan diri dapat membantu keberhasilan dalam bekerja. Dalam hal ini menunjukkan rata-rata kepercayaan diri karyawan di PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat kurang baik, sehingga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan anggaran yang dikeluarkan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan SDM dapat dilakukan dengan memberikan berbagai macam pelatihan kepada karyawan sesuai dengan kebutuhan dan bidang pekerjaan mereka masing-masing. Di mana diharapkan setelah mengikuti pelatihan dapat meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri karyawan dalam bekerja.

2) Pada variabel keterlibatan kerja, pernyataan yang mendapat tanggapan terendah adalah mengenai kinerja yang karyawan tunjukkan dapat mempengaruhi harga diri mereka. Dalam hal ini menunjukkan rata-rata karyawan di PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat merasa harga diri mereka tidak dipengaruhi oleh kinerja mereka masing-masing. Mereka merasa harga diri mereka lebih dipengaruhi oleh rasa kebebasan untuk mengemukakan pendapat atau ide, serta dipengaruhi juga oleh kepuasan pelanggan. Oleh karena itu diharapkan agar perusahaan aktif dalam melaksanakan pertemuan dengan para karyawan baik secara formal maupun informal dan memberikan waktu kepada para karyawan untuk mengutarakan ide dan pendapat mereka. Selain itu perusahaan harus selalu menepati janji yang telah diberikan kepada pelanggan, seperti klaim yang jatuh tempo harus segera dibayarkan sesuai dengan polish asuransi. Karena itu merupakan janji perusahaan kepada pelanggan. Janji yang ditepati akan meningkatkan kepercayaan pelanggan serta reputasi perusahaan yang merupakan hal terpenting dalam industri asuransi. Reputasi perusahaan yang baik akan meningkatkan harga diri karyawan.

3) Pada variabel budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan, pernyataan yang mendapat tanggapan terendah mengenai pengambilan resiko dalam pekerjaan demi kemajuan perusahaan.

Budaya Organisasi Yang Diterapkann Oleh

Karyawan (Y)

Locus of Control Internal

(X1) Keterlibatan Kerja (X2) 71,3% 74,5% 65%

(8)

Dalam hal ini menunjukkan rata-rata karyawan di PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk kantor pusat kurang berani mengambil resiko dalam bekerja disebabkan oleh adanya tuntutan kehati-hatian dalam bekerja. Pekerjaan dalam jasa asuransi menyangkut kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Perusahaan disarankan untuk memberikan edukasi mengenai manajemen resiko, agar karyawan bisa menghitung resiko, mengerti bahwa resiko itu selalu ada dan bisa dipilah-pilah menjadi rendah, sedang dan tinggi, serta dapat melakukan pencegahan atau mengurangi kegiatan yang berpotensi memiliki resiko yang tinggi sehingga berdampak buruk terhadap perusahaan. Misalnya, perusahaan memberikan batas resiko yang jelas dan mampu dipahami oleh karyawan dalam pengambilan keputusan terhadap pelanggan.

4) Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi budaya organisasi yang diterapkan oleh karyawan di sebuah perusahaan. Misalnya variabel tingkat jabatan dan variabel besarnya kompensasi, sehingga dapat melengkapi penelitian ini.

REFERENSI

Abutayeh, B. & Al-Qatawneh, M. (2012). The Effect of Human Resource Management Practices on Job Involvement in Selected Private Companies in Jordan. Journal Canadian Social Science, Vol 8, No. 2, 50-57

Andre, R. (2008). Organizational Behaviour. New Jersey : Pearson Prentice Hall

April, A, K., Dharani, B. & Peters, K. (2012). Impact of Locus of Control Expectancy on Level of Well Being. Review of European Studies, June 2012, Vol. 4 No. 2, 124-137

Arora, S. & Hussain, I. (2011). A Study of Job Involvement of BTC and Special BTC Teachers. International Journal of Education and Allied Sciences, July- December 2011, Vol. 3 No. 2, 127-132

Chen, C, C. & Chiu, S, F. (2009). The Mediating Role of Job Involvement in the Relationship Between Job Characteristics and Organizational Citizenship Behavior. The Journal of Social Psychology, 2009, 149(4), 474-494

Chugtai, A, A. (2008). Impact of Job Involvement on In-Role Job Performance and Organizational Citizenship Behaviour. Journal of Behavioral and Applied Management, January 2008, Vol. 9 No. 2, 169-183

Dayakisni, T. & Yuniardi, S. (2008). Psikologi Lintas Budaya. Malang : UMM Press. Ghufron, N, M. & Risnawati R. (2011). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Hamedoglu, A, M., Kantor, J. & Gulay, E. (2012). The Effect of Locus of Control and Culture on Leader Preferences. International Online Journal of Educational Sciences, 2012, 4(2), 319-324 Hanurawan, F. (2010). Psikologi Sosial. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Hiriyappa, B. (2009). Organizational Behavior. New Delhi: New Age International (P) Ltd, Publishers Huang, L, J. & Ford, K, J. (2011). Driving Locus of Control and Driving Behaviors: Inducing Change

Through Driver Training. Journal of Transportation Research Part F : Traffic Psychology and Behaviour, May 2011, Vol. 15 No. 3, 358-368

Karimi, R. & Alipour, F. (2011). Reduce Job Stress in Organizations : Role of Locus of Control. International Journal of Business and Social Science, October 2011, Vol. 2 No. 18, 232-236 Kondalkar, G, V. (2007). Organizational Behavior. New Delhi: New Age International (P) Ltd,

Publishers

Kreitner, R. & Kinicki, A. (2009). Organizational Behaviour 7 th Edition. New York : McGraw-Hill International Edition

(9)

Kutanis, O, R., Mesci, M. & Ovdur, Z. (2011). The Effects of Locus of Control on Learning Performance: A Case of an Academic Organization. Journal of Economic and Social Studies, July 2011, Vol. 1 No. 2, 113-137

Liao, C, S. & Lee, W, C. (2009). An Empirical Study of Employee Job Involvement and Personality Traits: The Case of Taiwan. International Journal of Economics and Management, 2009, Vol. 3 No. 1, 22-36

Mathis , R, L. & Jackson J, H. (2008). Human Resource Management 12 th Edition. USA : Thomson South-Western

Mgbere, O. (2009). Organizational Culture, Leadership Styles and Corporate Performance: An Overview. Journal of Strategic Management Education. 2009, Vol. 5 No. 3&4, 187-202

Mohsan, F., Nawaz, M, M., Khan, S, M., Shaukat, Z. & Aslam, N. (2011). Are Employee Motivation, Commitment and Job Involvement Inter-related: Evidence from Banking Sector of Pakistan. International Journal of Business and Social Science, September 2011, Vol. 2 No. 17, 226-233

Mondy, R. W. (2010). Human Resource Management. 11th edition. New jersey : Pearson Education Munir, S. & Sajid, M. (2010). Examining Locus of Control (LOC) as a Determinant of Organizational

Commitment among University Professors in Pakistan. Journal of Business Studies Quarterly, 2010, Vol. 1 No. 3, 78-93

Nevid, S, J. (2009). Psychology : Concepts and Applications. New York : Houghton Mifflin Company Ng’ang’a, J, M. & Nyongesa, J, W. (2012). The Impact of Organisational Culture on Performance of

Educational Institutions. International Journal of Business and Social Science, April 2012, Vol. 3 No. 8, 211-217

Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom

Riduwan & Kuncoro, A, E. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai : Path Analysis. Bogor : Mitra Wacana Media

Robbins, S, P. & Judge, A, T (2007). Organizational Behaviour. 12th edition. New Jersey : Pearson Prentice Hall

Robbins, S. & Mary, C. (2009). Manajemen Jilid 1. Edisi 8. Edisi bahasa Indonesia. Jakarta : PT.Indeks Robbins, S, P. & Judge, A, T. (2013). Organizational Behaviour. 15th edition. New Jersey : Pearson

Prentice Hall

Sanusi, A. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Sirkin, M, R. (2006). Statistics for The Social Sciences. California : Sage Publication Inc

Sobirin, A. (2007). Budaya Organisasi. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta

Suwarsi, S. & Budianti, N. (2009). Influence of Locus of Control and Job Involvement to Organizational Culture Applied by Employees on Bank X. International Journal of Social and Human Science, 2009, Vol. 3, 1412-1417

Wibowo. (2011). Budaya Organisasi. Cetakan ke-2. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta : Salemba Empat Zahari, B, I. & Shurbagi, A, M, A. ( 2012). The Effect of Organizational Culture and the Relationship

between Transformational Leadership and Job Satisfaction in Petroleum Sector of Libya. International Business Research, 2012, Vol. 5 No. 9, 89-97

(10)

RIWAYAT PENULIS

Budi Suranta. K, lahir di kota Medan pada tanggal 14 Maret 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Manajemen pada tahun 2013.

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
Tabel 4. Model Summaryb
Tabel 7 ANOVAa

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Herni dengan menggunakan model pembelajaran webbed yakni untuk meningkat literasi sains pada aspek konten,

Namun dari sejumlah penelitian tentang pendidikan Islam tersebut penulis belum menemukan topik penelitian yang mencoba merelevansikan nilai pendidikan agama Islam dalam

Basis borong adalah target tonase atau jumlah janjang berdasarkan Berat Janjang Rata-rata (BJR) tertentu yang harus didapatkan oleh seorang pemanen dalam satu hari

Dari hasil ini menunjukkan bahwa susunan peringkat jenis pemanfaatan atau peruntukkan lahan pesisir gugus Pulau Talise dengan menggunakan teknik SMART adalah konservasi untuk

Modul hasil pengembangan dapat dianggap efektif untuk digunakan dalam pembelajaran jika jumlah siswa yang mencapai KKM adalah lebih dari 80%. Berdasarkan hasil pengembangan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini adalah (1) Hasil pengem- bangan bahan ajar berupa Buku Kimia Koloid Berdasarkan Percobaan dengan

Pada siklus satu, tahap perencanaan merupakan tahap pembuatan perangkat pembelajaran (satuan acara perkuliahan) dan instrumen (lembar observasi, rubrik, kuesioner,

Berdasarkan pendapat Sudikno Mertokusumo maka pengertian dari Asas Hakim Pasif dalam Hukum Acara Perdata adalah hakim di dalam memeriksa perkara perdata bersikap pasif dalam