BAB II
SEJARAH DAN CARA PEMBENTUKAN KANJI
2.1 Sejarah Singkat Kanji
Kanji (漢字), secara harfiah berarti "aksara dari Han", adalah aksara Cina yang digunakan dalam bahasa Jepang. Kanji adalah salah satu dari empat set aksara yang digunakan dalam tulisan modern Jepang selain kana (katakana, hiragana) dan romaji.
Ada beberapa ungkapan tentang asal-usul karakter kanji terbentuk, diantaranya “simpul ikatan”,”ukiran ramalan” serta ”penemuan Cang Jie” (Lim,2009:17).
Ungkapan simpul ikatan, berarti tali diikat membentuk simpul untuk mencatat peristiwa, khususnya dalam mencatat angka, seperti lima simpul berarti lima sapi dan tujuh simpul berarti tujuh kantong nasi, dan sebagainya. Simpul
ikatan umumnya digunakan untuk menyegarkan ingatan tetapi tidak bisa mencatat peristiwa, fonetik dan ide komunikasi.
Ungkapan ukiran ramalan, berarti mengukir baris-baris sederhana pada lembaran kayu atau bambu. Sama seperti metode mengikat simpul, ini juga digunakan untuk mencatat peristiwa selama zaman kuno. Ukiran ramalan bisa juga digunakan sebagai bukti kontrak atau perjanjian bila rakyat membuat kesepakatan, dua belah kayu digabungkan dan beberapa simbol diukir di atasnya.
Penemuan karakter kanji oleh Cang Jie, mengenai asal-usul karakter kanji, ada pepatah yang mengatakan “penemuan karakter oleh Cang Jie”. Ia adalah pejabat sejarawan Kaisar Kuning dan menemukan bentuk terawal dari karakter China berdasarkan bentuk benda-benda alam dan hewan, juga jejak kaki burung dan hewan.
Setelah karakter China diciptakan, karakter tersebut menyebar ke negara-negara seperti Jepang, Vietnam, dan Korea. Karakter China menyebar ke Jepang sekitar abad kelima. Jepang menggunakan karakter China sebagai fonetik tetapi ditulis dalam bahasa Jepang yang kemudian membentuk katakana dan hiragana. Banyak karakter Jepang dipinjam dari karakter China dan hanya seporsi kecil kecil yang diciptakan oleh orang Jepang, lebih dikenal sebagai kokuji (国字),
contoh: 峠 (touge), 畑 (hatake).
Todo (1972:830) menjelaskan bahwa kanji terdiri dari bermacam-macam bentuk, diantaranya yaitu: 甲骨 (kokotsu), 金文 (kinbun), 篆文 (tenbun), dan 楷 書 (kaisho).
甲骨 (kokotsu) adalah huruf Kanji yang paling kuno yang pernah ditemukan
di China. Huruf ini digunakan pada zaman In (殷) sekitar abad 14-11SM. Pada zaman itu hidup untuk menyembah kepada Tuhan sangat perlu. Dalam tempat penyembahan itu terdapat kulit kura-kura dan tulang-tulang binatang yang di masukkan ke dalam lubang, kemudian di bakar. Dan arang tersebut dipakai untuk menulis huruf-huruf yang mereka ciptakan pada saat itu. Huruf ini ditemukan di China 3500 tahun yang lalu.
金文 (kinbun) adalah huruf yang digunakan pada zaman dinasti Chou (周) sekitar abad 11 SM sampai 7 SM. Huruf Kanji Kinbun diketemukan terukir di peralatan perunggu yang telah di buatnya.
篆文 (tenbun) adalah huruf yang digunakan pada awal kekaisaran dinasti Chin (秦) pada waktu negeri China bersatu, sekitar abad ke-3 SM. Pada saat itu setiap tempat di dalam negeri China kesulitan menggunakan huruf Kanji yang bermacam-macam. Karena kesulitan dalam menggunakan huruf Kanji Kinbun, akhirnya pemerintah menetapkan huruf Kanji Tenbun.
楷書 (kaisho) adalah huruf Kanji yang digunakan sekarang. Setelah dinasti Chin (秦) kemudian berganti menjadi dinasti Han (漢) sekitar abad ke-3SM sampai abad ke-3M. pada masa ini huruf Kanji berubah menjadi kebentuk garis lurus, huruf ini biasa disebut Reisho (隷書) atau karakter persegi. Karakter ini
sangat mudah ditulis dan juga digunakan secara umum sampai sekarang. Jenis-jenis bentuk kanji tersebut dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:
甲骨 (kokotsu) 金文 (kinbun) 篆文 (tenbun) 楷書 (kaisho)
日
火
2.3 Cara Baca Kanji
Telah disebutkan bahwa Jepang kuno meminjam tulisan dari Tiongkok. Peminjaman huruf ini tidak hanya bentuknya saja tetapi juga lafal dan makna dari tulisan tersebut. Dikarenakan Jepang pada waktu itu telah mempunyai bahasanya sendiri. Maka dengan masuknya huruf Tiongkok yang lafalnya berbeda telah menimbulkan dualisme cara baca huruf dalam bahasa Jepang, yaitu On’yomi dan Kun’yomi (Nandi,2003:12).
On’yomi yaitu pembacaan kanji dengan cara meniru pengucapannya dalam bahasa Cina zaman dahulu. Kun’yomi yaitu pembacaan kanji dengan cara menetapkan bahasa Jepang sebagai cara membaca kanji berkenaan dengan arti kanji tersebut.
Huruf kanji 人 dapat dibaca ジン (jin) dan dapat dibaca ニン (nin). Namun
selain itu, huruf 人 pun dapat dibaca ひと(hito). Pembacaan kanji yang pertama
yaitu dengan bunyi baca ジン (jin) atau ニン (nin) disebut on’yomi sedangkan
pembacaan yang kedua yaitu dengan bunyi baca ひと disebut kun’yomi.
Munculnya cara baca On’yomi yang lebih dari satu disebabkan karena kanji yang masuk ke Jepang dipengaruhi oleh perubahan dan perkembangan zaman di Cina. Karena itu dalam On’yomi dikenal ada istilah ‘Go-on’ (abad 6-7), ‘Kan-on’ (abad 8), dan ‘To-on’ (abad 12).
Go-on adalah bunyi huruf kanji yang paling awal dibawa ke Jepang. Bunyi huruf ini didatangkan dari Cina bagian selatan, yaitu bunyi lafal yang digunakan masyarakat yang tinggal di hilir Sungai Yangtse. Cara baca ini banyak ditemui dalam naskah Budha. Sehingga dipakai di Jepang adalah sebagai pengaruh agama Budha. Contoh : 行列 (gyōretsu), 苦行 ( kugyō).
Kan-on merupakan cara baca huruf di bagian utara Cina. Bunyi huruf ini dibawa ke Jepang oleh Kentoshi dan Kenzuishi yang dikirim oleh pemerintah Jepang untuk belajar ke luar negeri tahun 607-894. Contoh : 行動 (kōdō), 銀
行 (ginkō).
Tō-on masuk ke Jepang yaitu pada zaman feudal (zaman Heian hingga zaman Edo). Bunyi toon dibawa oleh para pedagang Cina dari Ōchō. Contoh : 行脚 (an gya), 行灯 (andon).
Walaupun pada bagian awal telah disebutkan bahwa huruf kanji dapat dibaca dengan on’yomi dan kun’yomi, namun bukan berarti setiap kanji memiliki on’yomi dan kun’yomi. Sebab ada kanji yang memiliki kun’yomi tetapi tidak memiliki on’yomi, misalnya huruf-huruf kanji 絵 (エ/カイ)、愛 (あい)、菊 (キ ク)、dan sebagainya. Sebaliknya ada juga kanji yang memiliki kun’yomi tetapi
tidak memiliki on’yomi, misalnya huruf-huruf kanji 畑(はたけ/はた)、 扱(あつ かう)、 峠(とうげ)、dan sebagainya.
Di dalam Joyo kanji terdapat 2187 on’yomi dan 1900 kun’yomi sehingga jumlah keduanya (on’yomi dan kun’yomi) mencapai 4087. Keadaan seperti ini dapat menunjukkan rata-rata setiap satu kanji masing-masing memiliki 2,1 on’yomi dan kun’yomi (Katoo dalam Sudjianto,2007:71).
2.4 Asal Usul Kanji
Asal-usul sebuah kanji dapat dilihat dari segi pembentukan serta pemakaiannya. Menurut Nihongo Kyoiku Nyumon Yogoshu dalam Sudjianto (2007:67) bahwa shokei, shiji, kai’i, dan keisei yang masing-masing menunjukkan pembentukan atau cara-cara penciptaan sebuah kanji, dan terdapat tenchuu dan kasha yang masing-masing menunjukkan pemakaian kanji. Klasifikasi 6 macam pembentukan serta pemakaian huruf kanji disebut dengan istilah rikusho (六 書). Klasifikasi seperti ini diperkenalkan Xu Shen dari Dinasti Han secara
Characters( 説文解字), yang mencatat 9.353 karakter beserta asal-usul serta arti setiap karakter (Lim,2009:29)
2.4.1 Berdasarkan Cara Pembentukan Kanji
2.4.1.1 Shokei Moji
Shokei moji yaitu huruf yang dibuat dengan cara meniru atau menggambarkan bentuk sebuah benda.
Contoh :
→ →
山
→ →
耳
→ →目
2.4.1.2 Shiji Moji
Shiji artinya menunjuk sedangkan moji adalah huruf. Jadi, shiji moji adalah huruf yang dibuat dari bentuk yang menunjukkan hal-hal yang abstrak yang digambarkan dengan bantuan garis atau titik.
Contoh :
上 (ue) : atas
下 (shita) : bawah
Huruf-huruf tersebut berasal dari gambar :
⇢
⇢
上
⇢
上
⇢ ⇢
下
⇢
中
⇢
下
2.4.1.3 Kai’i Moji
Ka’i Moji adalah huruf kanji yang terbentuk dari penggabungan beberapa penggabungan huruf sehingga menimbulkan makna yang baru.
Contoh :明 (akarui) : terang
Kanji ini dibentuk dari gabungan 日 (hi:matahari) dan 月 (tsuki:bulan).
Pengertiannya adalah bahwa suasana ‘terang’ muncul karena adanya cahaya dari matahari dan bulan.
Yang dimaksud dengan Keisei Moji adalah kanji yang dibuat dari gabungan bentuk dan bunyi. Artinya, salah satu bagiannya merupakan karakter dasar (bushu) yang menunjukkan makna dan bagian lainnya menunjukkan suara.
Contoh kanji yang diambil dari bentuk : 清 (kiyo-meru) : jernih, bersih
Kanji tersebut merupakan gabungan dari karakter dasar 氵 (san-zui) yang
menyatakan air dan 青 (ao-i) yang berarti biru. Oleh karena itu, air yang biru adalah jernih/bersih
Sedangkan kanji yang diambil dari bunyi atau suara biasanya digunakan untuk memudahkan dalam membaca onyomi dengan melihat kemiripan huruf. Artinya, jika ada huruf yang bagiannya ada kesamaan, maka sebagian besar cara bacanya pun sama (Nandi,2003:10).
Contoh bagian huruf 交 (kou)
Jika ada huruf yang mempunyai unsur交 ini, maka akan dibaca sama ‘kou’
walaupun dalam artinya berbeda. Contoh :
効 (kou) : guna,faedah
校 (kou) : sekolah
2.4.2 Berdasarkan Cara Pemakaian Kanji
2.4.2.1 Tenchuu Moji
Tenchuu Moji sering disebut juga dengan karakter fonetik pinjaman. Ada kecenderungan bahwa ungkapan beru yang muncul selama percakapan kita sehari-hari memiliki pengucapan tapi tak ada katanya. Ungkapan ini dipinjam dari karakter lain dengan pengucapan yang sama dan dikenal sebagai karakter fonetik pinjaman.
Contoh : 分 (bun) : membagi
Kanji ini dibentuk dengan menambahkan karakter 刀 (pisau) dibawah karakter 八
(makna asli adalah memisahkan). Apabila kedua karakter tersebut digabungkan akan memberi sebuah pengertian menggunakan pisau untuk memisahkan benda dan karakter baru分 (memisahkan) dibentuk.
2.4.2.2 Kasha Moji
Kasha moji adalah peminjaman bunyi, sedangkan artinya tidak ada hubungan sama sekali dengan huruf yang dipinjamnya. Biasanya Kasha Moji digunakan untuk nama-nama tempat, negara, dan lain-lain.
Contoh : 伊太利 (itari) : Italia 印度 (indo) : India
2.5 Bushu
2.5.1 Defenisi Bushu
Huruf kanji terbentuk dari beberapa garis atau coretan. Garis-garis atau coretan-coretan tersebut membentuk bagian-bagian kanji, lalu bagian-bagian tersebut pada akhirnya membentuk sebuah huruf kanji secara utuh. Dengan adanya bagian-bagian pada sebuah kanji ini maka timbul istilah yang disebut bushu (部首).
Kata bushu kalau apabila dilihat dari kanjinya terdiri atas dua buah huruf, yaitu :
部 (bu) : bagian
首 (shu) : leher,kepala
Oleh karena itu, bushu dapat diterjemahkan bagian dari leher/kepala, atau dengan kata lain bagian yang terpenting dari suatu huruf kanji yang dapat menyatakan arti kanji secara umum. Bushu ini biasa disebut dengan karakter dasar kanji.
Bushu sendiri merupakan radikal yang digunakan untuk menggolongkan berbagai macam karakter, bushu dipercaya diperkenalkan oleh Xu Zhen dari Dinasti Han Timur. Ia menggolongkan karakter berdasarkan radikal dan ia
menggolongkan 540 radikal. Namun pada masa Dinasti Ming terjadi sebuah revolusioner pada bushu tersebut menjadi 214 radikal (Lim,2009:9).
Manfaat dengan adanya ketentuan bushu ini ialah dapat diperoleh kemudahan-kemudahan ketika mencari arti suatu kanji baik itu melalui kamus atau interpretasi sendiri terhadap kanji tersebut.
Huruf Kanji kebanyakan terbentuk dari gabungan beberapa unsur atau karakter. Contoh: 劇 (geki: drama,sandiwara). Kanji ini terdiri atas karakter 上,
ノ, 七, 豕, dan り Diantara karakter-karakter tersebut, satu diantaranya ada yang
merupakan karakter dasar (bushu). Bila tidak terbiasa dan tidak tahu karakter dasar mana yang pasti dan harus diambil maka akan kesulitan dalam mencari arti kanji yang dimaksud di dalam kamus kanji.
Tetapi walaupun demikian, ada juga kanji yang sekaligus sudah menunjukkan karakter dasar. Artinya, bahwa arti atau makna dari kanji tersebut sama dengan arti atau makna dari karakter dasarnya. Misalnya : 日
(hi=hari,matahari), 心 (kokoro=hati,perasaan), 米 (kome=beras), 火(hi=api) dan lain-lain.
2.5.2 Jenis dan Arti masing-masing Bushu
Kalau dilihat dari jenisnya, bushu terdiri atas beberapa jenis. Dikarenakan banyak jenis itulah masing-masing jenis pun mempunyai arti yang berbeda.
Terdapat tujuh macam bushu sesuai dengan letaknya pada suatu kanji. Walaupun pembagian ini tidak mencakup seluruh aksara kanji tetapi setidaknya dengan mengenal ketujuh macam bushu ini akan mempermudah memahami makna seluruh aksara kanji.
Adapun jenis-jenis bushu tersebut adalah sebagai berikut:
1. : letak karakter dasar (bushu) terdapat di bagian kiri dan disebut ‘HEN’ (偏)
2. : letak bushu terdapat di bagian kanan dan bushu ini disebut ‘TSUKURI’ (旁)
3. : letak bushu terdapat di bagian atas dan bushu ini disebut ‘KANMURI’ (冠)
4. : letak bushu ini terdapat di bagian bawah dan bushu ini disebut ‘ASHI’ (脚)
5. : letak bushu ini terdapat di bagian atas melingkar ke kiri bawah dan disebut ‘TARE’ (垂)
6. : letak bushu yang melingkar dari kiri ke kanan bawah dan disebut ‘NYOU’ (繞)
7. : letak bushu yang memagari bagian dalam dan disebut ‘KAMAE’ (構).
2.5.2.2 Arti Masing-masing Bushu
Jenis bushu berdasarkan letaknya yang terdiri dari 7 jenis tersebut dibagi lagi menjadi beberapa bagian yang mempunyai arti atau makna masing-masing.
a) Hen (偏)
Bushu seperti ini terdapat lebih kurang 30 jenis dan merupakan jenis bushu terbanyak. Dari 30 bushu tersebut masing-masing mempunyai arti atau makna yang berlainan, seperti sebagian yang sering kita temui dalam contoh berikut ini:
a. 「亻」:nimben
Bushu ini menunjukkan makna orang. Kanji yang mempunyai bushu ini artinya ada hubungannya dengan sifat, perbuatan, kebiasaan dan keadaan orang.
Contoh: 休 (yasumi) :libur, istirahat 働 (hataraku) : bekerja
b. 「扌」:tehen
Bushu ini menyatakan tangan. Bagian sususnan kanji ini memiliki arti yang ada hubungannya dengan tangan.
捨 (suteru) : membuang c. 「氵」:sanzui
Bushu ini menyatakan air. Bagian sususnan kanji ini artinya ada hubungannya dengan air atau zat cair.
Contoh : 池 (ike) : kolam 滝 (taki) : air terjun
d. 「木」:kihen
Bushu ini memiliki makna pohon/kayu. Artinya bagian susunan kanji ini ada hubungannya dengan kayu atau pohon.
Contoh : 机 (tsukue) : meja
林 (hayashi) : hutan
e. 「言」:gomben
Bushu ini menyatakan kata/bahasa. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan perkataan atau pembicaraan.
Contoh : 読 (yo-mu) : membaca 話 (hana-su) : berbicara
f. 「女」:onna-hen
Bushu ini menyatakan wanita. Bagian susunan kanji ini ada hubungannya dengan wanita, baik itu sifat, kebiasaan atau pekerjaan wanita.
Contoh : 姉 (ane) :kakak perempuan 嫁 (yome) : pengantin perempuan
g. 「土」:tsuchi-hen
Bushu ini menyatakan tanah. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan tanah, daerah/wilayah.
Contoh : 地 (chi) : tanah/daerah 境 (sakai) : batas (wilayah)
h. 「 口」:kuchi hen
Bushu ini menyatakan mulut. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan mulut dan bibir.
Contoh :味 (aji) : rasa 呼 (yo-bu) : memanggil i. 「火」:hi-hen
Bushu ini menyatakan api. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan terbakar, panas, dan sifat-sifat api lainnya.
Contoh : 炊 (taku) : merebus 燃 (mo-eru) : membakar
Jenis bushu ini letaknya sebelah kanan kanji. Terdapat beberapa jenis tsukuri yang maknanya berbeda-beda, diantaranya :
a. 「刂」:rittou
Bushu ini menyatakan pedang. Bagian susunan kanji ini ada hubungannya dengan pedang atau alat potong.
Contoh : 刈 (ka-ru) : menyabit
刻 (kiza-mu) : memotong
b. 「隹」:furutori
Bushu ini menyatakan burung. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan burung/unggas.
Contoh : 雄 (osu) : jantan
雌 (mesu) : betina
c. 「頁」:ougai
Bushu ini menyatakan kepala. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan wajha atau kepala.
Contoh : 頭 (atama) : kepala
顔 (kao) : wajah
Bushu ini terdapat di bagian atas sebuah kanji. Terdapat lebih kurang 15 jenis kanmuri yang maknanya berbeda-beda, diantaranya :
a. 「ウ」:u-kanmuri
Bushu ini menyatakan atap. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan keadaan di dalam bangunan (rumah, kantor, toko) dan sebagainya.
Contoh : 宅 (taku) : rumah
室 (shitsu) : ruangan (kelas), kamar
b. 「艹」:kusa-kanmuri
Bushu ini menyatakan rumput. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan rerumputan, tanaman, dan tumbuhan.
Contoh : 茶 (cha) : teh 草 (kusa) : rumput c. 「穴」:ana-kanmuri
Bushu ini memiliki makna lubang. Bagian susunan kanji ini ada hubungannya dengan lubang.
Contoh : 空 (sora) : langit 窓(mado) : jendela
d) Ashi (脚)
Bushu ini terdapat di bagian bawah sebuah kanji. Terdapat beberapa jenis ashi yang maknanya berbeda-beda, diantaranya:
a. 「灬」 :renga, rekka
Bushu ini menyataka api. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan api atau panas.
Contoh : 煮 (ni-ru) : mendidih 熱 (atsu-i) : panas
b. 「心」 :kokoro
Bushu ini menyatakan hati. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan hati, perasaan, dan emosi.
Contoh : 怠 (nama-ke) : malas
思 (omo-u) : berpikir
Bushu ini terletak di sebelah atas dan melingkar ke bawah kiri sebuah kanji dan membentuk siku-siku. Terdapat beberapa jenis tare yang maknanya berbeda-beda, diantaranya :
a. 「疒」:yamaidare
Bushu ini menyatakan penyakit. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan orang (sakit,terbaring) dan penyakit.
Contoh : 痛 (ita-i) : sakit 疲 (tsuka-reru) :capek
b. 「广」:madare
Bushu ini menyatakan atap. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan atap, rumah, dan sebagainya.
Contoh : 店 (mise) : toko 庫 (ko) : gudang
f) Nyou (繞)
Bushu ini letaknya di sebelah kiri dan melingkar ke bagian bawah sebuah kanji dan membentuk siku-siku. Terdapat jenis-jenis tare yang maknanya berbeda-beda, diantaranya :
Bushu ini menyatakan jalan. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan jalan, langkah, dan maju.
Contoh : 送 (oku-ru) : mengirim
逃 (nige-ru) : kabur, melarikan diri b. 「走」:son-nyou
Bushu ini artinya ada hubungannya dengan arti lari. Contoh : 起 (oki-ru) : bangun
越 (ko-su) : pindah, memindahkan
g) Kamae(構)
Bushu yang letaknya memagari bagian dalam sebuah kanji.
a. 「門」:mon-gamae
Bagian sebuah kanji ini artinya ada hubungannya dengan pintu atau gerbang.
Contoh : 閉 (shi-meru) : menutup 開 (a-keru) : membuka
b. 「口」:kuni-gamae
Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungannya dengan keliling, lingkaran, dan tempat di sekelilingnya.
回 (mawa-ru) : berputar
2.6 Karakteristik Api 2.6.1 Api dan Asal-Usulnya
Api adalah bahasa yang dipakai masyarakat untuk menyebut suatu hasil pembakaran yang terjadi karena proses kimia (korek api), mekanik (benturan antara benda keras), serta elektrik (lepasnya elektron dari atom-di sini tak ada nyala api).
Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Proses oksidasi yang lebih lambat seperti pengkaratan atau pencernaan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Api berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga di luar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap (http://id.wikipedia.org/wiki/Api).
Api (warnanya-dipengaruhi oleh intensitas cahayanya) biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia (misal digunakan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).
Sejak zaman purbakala api sudah digunakan. Api ditemukan dengan cara membenturkan atau menggesekkan dua buah batu sampai muncul percikan api atau dengan menggosokan sebuah kayu kering dengan kayu kering lain. Api dapat dibuat jika ada penyala (bahan yang mudah menyala jika terkena api), pemancing dan bahan bakar. Contoh penyala adalah kayu kering yang diserut, rumput kering, pakis mati, lumut kering, jamur kering jerami, serbuk gergaji, dedaunan kering dan bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon, serabut tumbuhan yang mengering, daun palm atau kelapa yang mati, mesiu, kapas kain kasa, serta bagian luar bambu yang di serut. Pemancingnya adalah ranting kecil atau potongan kayu kecil, kayu yang dipisah-pisahkan dan batu yang kering. Dan yang terakhir, agar api menyala lama diperlukan bahan bakar seperti kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering, bagian dalam yang kering dari batang pohon tumbang, dahan atau cabangnya, rumput kering yang dibelitkan jadi satu, kotoran hewan yang sudah mengering, batubara, dan serpih mengandung minyak. Tetapi saat ini, dengan kemajuan pemikiran manusia, api mudah ditemui di dalam berbagai macam bentuk, seperti korek api, kompor gas dan masih banyak lagi .
2.6.2 Manfaat Api
Pada kehidupan sehari-hari, api sering dimanfaatkan untuk berbagai macam hal, diantaranya yaitu :
1. Hal yang paling umum digunakan yaitu untuk memasak, baik itu dengan cara merebus,menumis,menggoreng dan sebagainya.
2. Api berguna untuk membuat api unggun yang bisa menghangatkan tubuh pada waktu cuaca dingin dan saat berkumpul dengan rekan sejawat.