• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Pembelajaran Group Investigation di MTs Negeri 1 Bantul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Pembelajaran Group Investigation di MTs Negeri 1 Bantul"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui

Pembelajaran

Group Investigation

di MTs Negeri 1 Bantul

Sumiasyih

MTs Negeri 1 Bantul

e-Mail: sumiasihasih317@gmail.com

Abstract

This research aims to improve students' learning achievement in science learning through investigative group activities. This is motivated by the low learning outcomes of the "Calor and his transfer" material. Based on the daily return of 34 students, there are 24 students who have not been completed. The low learning achievement is caused by two factors, first, the student factors include low student input and low interest to the science lesson. Secondly, the teacher factor is still using conventional methods of learning. This research uses class action methods. Data analysis of quantitative and qualitative approaches. The results showed that there was an increase in science achievement ranging from the pre-cycle, from 10 students increased to 21 students on cycle 2. Group Investigation's learning methods were able to improve the VII-G student's study achievement by 61.7% significantly.

Keywords: Group Investigation, IPA Learning Achievement Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui kegiatan grup investigasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh

rendahnya hasil belajar siswa pada materi ‘kalor dan perpindahannya’. Berdasarkan

hasil ulangan harian pada 34 siswa, ada 24 siswa yang belum tuntas. Rendahnya prestasi belajar tersebut disebabkan oleh dua faktor, pertama, faktor siswa meliputi rendahnya input siswa dan rendahnya minat terhadap pelajaran IPA. Kedua, faktor guru yang masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas. Analisis data pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar IPA mulai dari pra siklus, dari 10 siswa meningkat menjadi 21 siswa pada siklus 2. Metode pembelajaran Group Investigation mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII-G sebesar 61.7% secara signifikan.

(2)

Pendahuluan

Proses pendidikan dari masa ke masa terus melalui inovasi sesuai perkembangan dan kemampuan manusia itu sendiri, sehingga pendidikan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan-penemuan ilmu pengetahuan baru yang sekaligus menunjukkan bahwa pendidikan selalu bersifat maju dan berorientasi ke depan.

Salah satu indikasi pencapaian proses pendidikan yang berkualitas adalah terwujudnya perubahan tingkah laku siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan terbentuknya nilai-nilai seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sisdiknas, 2003 yang menyebutkan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Kriteria pendidikan yang berkualitas tidak bisa lepas dari pengaruh faktor-faktor atau komponen-komponen antara lain adalah siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah, proses belajar mengajar dan monitoring, serta hubungan sekolah dan masyarakat.

Berdasarkan data hasil penilaian harian, dari materi sebelumnya terhadap siswa klas VII-G mempunyai nilai yang rata-rata kelasnya masih jauh dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 72. Dari hasil evaluasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran masih belum optimal. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan suasana belajar yang menuntut siswa untuk lebih bersifat kreatif dan inisiatif. Siswa juga memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian hasil belajar. Termasuk penentuan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar dan antusiasme untuk belajar IPA bagi peserta didik.

Pembelajaran Group Investigation

Metode pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif, guru dan siswa bekerja sama membangun pembelajaran. Siswa harus aktif dalam beberapa aspek selama proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan fungsi kelompok sebagai sarana berinteraksi dalam membentuk suatu konsep belajar. Model kooperatif tipe Group Investivigation GI)

dapat melatih siswa dalam menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. Siswa terlibat secara aktif mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Secara singkat kelebihan Group Investigation dapat memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahan tersebut. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen.

(3)

Kelompok di sini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Siswa memilih masalah untuk dipecahkan, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas masalah yang dipilih. Selanjutnya ia menyiapkan dan mempresentasikan pemecahan masalahnya kepada seluruh kelas (Trianto, 2009: 79).

Miftahul Huda, (2012: 123) menerapkan pembelajaran group investigation

melalui beberapa kegiatan, yaitu 1) siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil; 2) Masing-masing kelompok diberi tugas atau proyek yang berbeda; 3) Dalam kelompoknya, setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi apa yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana menelitinya, dan bagaimana menyajikannya hasil penelitiannya di depan kelas; 4) Semua anggota harus turut andil dalam menentukan topik penelitian apa yang diambil. Peran guru dalam pembelajaran adalah menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Dari pendapat di atas, model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ini dapat melatih siswa untuk berpikir secara mandiri guna memecahkan masalah yang dilakukan dengan diskusi kelompoknya. Sehingga dapat mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ini mendukung terjadinya komunikasi dan interaksi selama proses belajar, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

Prestasi Belajar IPA

IPA adalah ilmu yang mempelajari alam semesta, yang berarti baik benda mati ataupun hidup di dalamnya. Pelajaran IPA sering menjadi momok bagi sebagian besar siswa, karena banyak materi atau masalah lain yang ada di dalamnya. IPA adalah ilmu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji melalui metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ciri khusus yang dapat dijadikan identitas IPA dari metodologinya. Dalam pembelajaran IPA pendekatan saintifik pun menjadi salah satu cirinya. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (1991: 787). Sedang menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam bukunya prestasi belajar dan kompetensi guru bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa klas VII-G MTsN 1 Bantul tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 34 siswa. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ‘energi dalam kehidupan’. Teknik dan alat pengumpul data menggunakan analisis kualitatif diperoleh dari observasi dan wawancara dan

(4)

analisis kuantitatif yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang kemajuan atau peningkatan prestasi belajar siswa melalui pengamatan proses pembelajaran, bagaimana kegiatan guru, keaktifan siswa, hasil post tes dan tes evaluasi. Perencanaan penelitian meliputi 1) Menyusun RPP; 2) Menyusun cek list penilaian kegiatan pembelajaran group investigation; 3) Membuat media pembelajaran yang berupa materi dari internet, kertas asturo, spidol besar; 4) Menyusun cek list keaktifan siswa dalam pembelajaran Group Investigation; 5) Menyusun Lembar kegiatan Siswa (LKS); 6) Menyusun perangkat post tes; dan 7) Membuat lembar catatan harian.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Perencanaan tindakan dilakukan sesuai dalam langkah pembelajaran yaitu memberikan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu tentang energi dalam kehidupan. Siswa di minta mempersiapkan buku-buku pelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran akan dilaksanakan dan tata caranya. Guru menerangkan tata cara mengerjakan LKS, pembagian tugas dalam kelompok, dan tugas kelompok untuk menyampaikan materi pada kelompok lain melalui presentasi di depan kelas.

Tindakan yang dilaksanakan meliputi dua siklus, setiap tindakan dalam kegiatan tatap muka dilakukan observasi pada guru dan siswa.

Tabel 1. Hasil Post Test Tiap Siklus

No Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II

P1 P2 P1 P2

1 Tuntas 10 12 18 17 21

2 Belum Tuntas 24 22 16 17 13

Hasil perbandingan tes pra siklus dengan post tes siklus 2 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yang tuntas dari pra siklus sebesar 29.4%, pada siklus 2 menjadi 63.6%, terjadi peningkatan yang cukup besar.

Tabel 2. Hasil Test Evaluasi Tiap Siklus

No Kriteria Siklus I Siklus II

1 Tuntas 14 19

2 Belum Tuntas 20 15

Dari data di tabel dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yang tuntas dari 14 siswa dengan persentase 41% menjadi 19 siswa dengan persentase 56%, terjadi peningkatan sebesar 15% dari siklus 1 ke siklus 2.

(5)

Simpulan

Dari hasil post tes di setiap tindakan dan tes evaluasi di akhir siklus terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran Group Investigation. Selain itu terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran meliputi kreativitas, tanggung jawab, keberanian tampil.

Daftar Pustaka

Arifi, Ahmad. dkk., 2017. Mengembangkan Potensi Melejitkan Kreativitas Guru. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Handayani, Tutik. dkk., 2019. Modul Pengayaan IPA Kelas VII. Surakarta: PT. Putra Nugraha

Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyitno. 2018. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Zubaidah, dkk., 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Zubaidah, dkk., 2014. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Referensi

Dokumen terkait

The subject of the study is the Ghostbusters (2016) movie and the object of the study is the representation about the African Ameri- can that will focus only on Patty

Terapi psikoreligius adalah penanganan depresi dengan pendekatan keagamaan, diantaranya adalah terapi mendengarkan suara Al Qur’an, terapi sholat dan terapi dzikir. Terapi

Proses metafora kembang api pada objek rancang Galeri Seni Instalasi Indonesia adalah memindahkan beberapa sifat kembang api, yaitu ledakan yang meyebar dan

[r]

Sesuai dokumen penawaran Saudara untuk pekerjaan : Pemeliharaan Drainase Kota Purworejo dan Kutoarjo Paket I , bersama ini kami mengundang Saudara pada :. Keterangan

average-based fuzzy time series models , hasil yang di dapat dari penelitian tersebut adalah dilihat dari nilai AFER menunjukkan bahwa metode ini mendekati nilai

Furthermore, women with low education level had 86% greater risk of (pre-)eclampsia (RRa=1.86, P=0.005), while middle education level had 72% greater risk of

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: ANALISIS KESEHATAN