• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. 13/02/76 Th.XI, 6 Februari 2017

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

SULAWESI

BARAT

TRIWULAN

IV

TAHUN

2016

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada setiap triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. ITK <100 menunjukkan kondisi ekonomi konsumen mengalami penurunan dari triwulan sebelumnya; =100 menunjukkan kondisi ekonomi konsumen sama dengan triwulan sebelumnya sedangkan >100 kondisi ekonomi konsumen lebih baik dari triwulan sebelumnya.

Jumlah sampel STK di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 120 rumah tangga sebagai responden yang tersebar di semua kabupaten di Sulawesi Barat. Responden STK Sulawesi Barat pada triwulan IV 2016 didominasi oleh rumah tangga yang berpenghasilan dua juta rupiah ke atas (66,67 persen). Dilihat dari tingkat pendidikannya, sebesar 50,93 persen rumah tangga sampel STK dikepalai oleh kepala rumah tangga yang berpendidikan paling tinggi tamat SD dan SLTP. Sementara itu kepala rumah tangga dengan tingkat pendidikan tamat SLTA dan perguruan tinggi masing-masing sebanyak 25,93 persen dan 23,15 persen.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan IV Tahun 2016

 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Barat pada triwulan IV tahun 2016 sebesar 104,44, artinya

kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama karena peningkatan konsumsi rumah tangga baik makanan maupun non makanan (nilai indeks 107,01).

 Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sulampua, perolehan ITK Sulawesi Barat berada pada

urutan ke-5. ITK tertinggi sebesar 112,47 di Provinsi Papua dan terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara 98,54.

 Posisi ITK Sulawesi Barat berada di atas capaian nasional yang sebesar 102,46.

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I Tahun 2017

 Optimisme konsumen di Sulawesi Barat dalam menyongsong perekonomian mendatang pada triwulan

I tahun 2017 diperkirakan mengalami penurunan sebesar 1,26 poin menjadi 103,18.

 Optimisme konsumen Sulawesi Barat dalam menyambut kondisi perekonomian triwulan I tahun 2017

berada pada urutan ke-9 se Sulampua. Perkiraan tendensi konsumen tertinggi di Provinsi Maluku (nilai indeks 113,80) dan terendah di Provinsi Sulawesi Utara (nilai indeks 101,59).

(2)

1.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV Tahun 2016

Indeks tendensi konsumen (ITK) merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumen terhadap situasi perekonomian pada trwulan berjalan. ITK dibentuk dari beberapa variabel di antaranya adalah pendapatan rumah tangga, pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan dan tingkat konsumsi makanan dan non makanan.

ITK Sulawesi Barat pada triwulan IV-2016 sebesar 104,44, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Kondisi ini didorong oleh naiknya tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar 107,01), diikuti oleh naiknya daya beli dilihat dari indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar 105,99). Dan kenaikan pendapatan rumah tangga meskipun tidak setinggi komponen lainnya (nilai indeks sebesar 102,54). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III Tahun 2016 dan Triwulan IV Tahun 2016

Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk

Trw III Tahun

2016

Trw IV Tahun

2016

(1)

(2)

(3)

Pendapatan rumah tangga

108,37

102,54

Pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi

112,40

105,99

Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan

115,51

107,01

Indeks Tendensi Konsumen

111,00

104,44

Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat Sulawesi Barat pada triwulan ini dipengaruhi oleh adanya momen natal dan libur akhir tahun. Konsumsi rumah tangga pada triwulan ini lebih banyak digunakan untuk keperluan konsumsi pulsa hp, transportasi, dan makanan jadi. Konsumsi rumahtangga tersebut erat hubungannya dengan momen liburan akhir tahun. Pendapatan rumah tangga pada triwulan ini masih meningkat menurut persepsi konsumen meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Angka inflasi Kota Mamuju triwulan IV lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya meskipun sempat terjadi deflasi pada Bulan Oktober. Hal tersebut mengakibatkan indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi triwulan IV ini menjadi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, namun masih di atas 100. Situasi/kondisi persepsi perekonomian konsumen Sulawesi Barat tergambar pada Tabel 1.

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2016 tidak hanya tergambar di Sulawesi Barat. Hampir seluruh provinsi yang ada di kawasan sulampua bahkan nasional mengalami peningkatan kondisi ekonomi konsumen. Hanya satu provinsi yaitu Sulawesi Tenggara yang memiliki indeks di bawah 100. Terdapat 7 provinsi dari 10 provinsi di kawasan sulampua yang memiliki angka indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK triwulan IV-2016 tertinggi adalah Provinsi Papua (nilai ITK sebesar 112,47). Sementara Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki nilai ITK terendah,

(3)

Gambar 1

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV Tahun 2016 di Kawasan Sulampua dan Nasional

2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I Tahun 2017

ITK Sulawesi Barat pada triwulan I-2017 mendatang diperkirakan sebesar 103,18. Artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan lebih baik dari triwulan IV-2016. Namun, tingkat optimisme konsumen pada triwulan I-2017 diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2016 (sebesar 104,44). Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2017 didorong oleh perkiraan peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 104,89) dan rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan (nilai indeks sebesar 100,18). Perkiraan ekonomi konsumen Sulawesi Barat triwulan I-2017 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Perkiraan dan Realisasi Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV Tahun 2016, dan Perkiraan ITK Triwulan I Tahun 2017 menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Trw IV Tahun 2016 Trw I Tahun 2017

(1) (2) (3)

Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 104,52 104,89

Rencana pembelian barang-barang tahan lama (elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah), rekreasi, dan pesta/hajatan

100,92 100,18

Perkiraan*) Indeks Tendensi Konsumen 103,21 103,18

Realisasi Indeks Tendensi Konsumen 104,44 XX

Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2017 terjadi pada seluruh provinsi di kawasan sulampua. Terdapat 6 provinsi yang memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi dengan perkiraan nilai ITK triwulan I-2017 tertinggi adalah Provinsi Maluku (nilai ITK sebesar 113,80). Sedangkan provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK triwulan I-2017 terendah adalah Provinsi Sulawesi

106.15 103.06 102.43 98.54 100.60 104.44 111.57 103.05 106.88 112.47 92 94 96 98 100 102 104 106 108 110

Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua

Sulampua 104,92

(4)

Utara (nilai ITK sebesar 101,59). Perkiraan nilai ITK triwulan I-2017 di kawasan sulampua dan nasional dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 3.

Gambar 2

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I Tahun 2017 di Kawasan Sulampua dan Nasional

Tabel 3

Perkiraan Capaian ITK Provinsi se Sulampua Triwulan I Tahun 2017 mendatang menurut Variabel Pembentuknya

Provinsi Perkiraan Pendapatan Rumah Tangga Mendatang Barang-Barang Tahan Lama Rencana Pembelian Indeks Tendensi Perkiraan Konsumen (1) (2) (3) (4) Maluku 111.11 118.53 113.80 Papua 108.48 119.11 112.34 Sulawesi Selatan 108.64 113.59 110.44 Sulawesi Tengah 107.29 115.13 110.14 Gorontalo 107.19 109.40 107.99 Sulawesi Tenggara 107.69 105.22 106.79 Papua Barat 107.20 103.69 105.92 Maluku Utara 102.70 108.21 104.70 Sulawesi Barat 104.89 100.18 103.18 Sulawesi Utara 99.73 104.85 101.59 Sulampua 106.49 109.79 107.69 Nasional 106.16 106.56 106.30 101.59 110.14 110.44 106.79 107.99 103.18 113.80 104.70 105.92 112.34 97 99 101 103 105 107 109 111 113

Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat

Papua

Nasional 106,30 Sulampua 107,69

(5)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Suntono, SE, M.Si

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat

Telepon: (62-426) 21265

Faks: (62-426) 22103

E-mail: suntono@bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI SULAWESI BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Total Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2011 Harvest Area, Average Production, and Total Production of Wetland Paddy per Districts

Penelitian tentang Analisis Pendapatan Petani Padi pada Anggota Gapoktan Sumber Mulyo Desa Banjaran Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara perlu dilakukan karena tinggi

Berdasarkan m uraian tersebut penelitian tentang nilai karakter di dala m kesenian tari wayang topeng jatiduwur di desa Jatiduwur, diperlukan agar masyarakat dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penggunaan kalimat efektif, kalimat kurang efektif, dan tanda baca yang tidak tepat pada soal latihan

Ini berarti variabel Current Ratio (X1) memberikan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang termasuk dalam Jakarta

Mereka (umat) menganggap berbagai macam bentuk-bentuk simbol seni yang dilaksanakan dalam liturgi Ekaristi itu merupakan tindakan-tindakan yang betul-betul

Pada tabel 4.5 dari keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang signifikan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Ang katan

Data yang dinilai data variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang etos kerja guru (X) dengan menggunakan angket sebagai instrument penelitian, serta