• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah Kerja Nyata Tematik 2011 Institut Teknologi Bandung. Desa Cihurip dan Desa Sukalaksana Kabupaten Garut Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuliah Kerja Nyata Tematik 2011 Institut Teknologi Bandung. Desa Cihurip dan Desa Sukalaksana Kabupaten Garut Jawa Barat"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Kuliah Kerja Nyata – Tematik 2011

Institut Teknologi Bandung

Desa Cihurip dan Desa Sukalaksana Kabupaten Garut

(2)
(3)

 Masih banyaknya daerah-daerah terpencil dan pedesaan di Indonesia yang diantaranya belum pernah merasakan listrik dan manfaat-manfaat

penggunaannya; minimnya ketersediaan air bersih dan MCK; serta rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

 Keterikatan antara ITB dengan masyarakat umum, khususnya masyarakat pedesaan sangat kurang.

 Peranan ITB kurang dirasakan oleh masyarakat bawah.

 Kepekaan sosial kurang tertanam pada mahasiswa ITB. Orientasi

kebanyakan mahasiswa ITB adalah jika lulus ingin bekerja di perusahaan-perusahaan besar di dalam maupun luar negeri atau melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi ternama di luar negeri. Jarang dijumpai mahasiswa ITB yang memiliki orientasi pengabdian bagi pemberdayaan masyarakat.

(4)

Salah satu yang ingin dibentuk dalam proses pendidikan di ITB

adalah dengan menumbuhkan dan mengembangkan rasa kesadaran dan kepedulian mahasiswa ITB terhadap

permasalahan nyata yang terjadi dalam masyarakat, serta mengimplementasikan amanat Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian pada masyarakat, untuk membangun kemandirian masyarakat serta membuka wawasan masyarakat tentangteknologi-teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan

ITB bertekad secara konsisten untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat melalui program kuliah kerja nyata yang bersifat tematik sesuai dengan bidang ilmu yang

dikembangkan di ITB.

(5)

1. Dapat menumbuhkan kepekaan sosial, tolong-menolong, peduli terhadap sesama (khususnya masyarakat bawah), dan menumbuhkan semangat kerja sama (team work) pada diri mahasiswa. Minimal sekali dalam rentang waktu studi di perguruan tinggi, mahasiswa berinteraksi langsung dengan

masyarakat bawah yang merupakan jumlah mayoritas di negeri ini.

2. Dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di mayarakat. Dengan demikian, ITB makin dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat kecil yang selama ini hanya melihat ITB sebagai tempat belajar mahasiswa cerdasdi Indonesia, namun manfaat langsung jarang pernah dirasakan.

3. Ikut memajukan serta membangun SDM di daerah-daerah yang masih tertinggal.

4. Melatih mahasiswa untuk berpikir terbuka, bekerja dalam tim serta belajar untuk memecahkan masalah

5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dengan aplikasi keilmuan yang dimiliki serta dengan

perancanaan yang komperhensif dan kontinyu.

Tujuan

(6)

Tematik

Problem Solving

Integratif

Sustainable

Partisipatif

Karakteristik Program

(7)

Tahapan Kegiatan

Persiapan

Survey

Pengolahan Data dan Seleksi Desa Pembuatan Modul KKN Tematik Perekrutan mahasiswa

Pembagian kelompok

Pembekalan peserta KKN Tematik

Pelaksanaan

Tema 1: Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Tema 2: Pemetaan Potensi Ekonomi Desa

Tema 3: Perancangan dan Perbaikan Infrastruktur Jalan Tema 4: Pemetaan Potensi Air Tanah

Tema 5: Perancangan Distribusi Air dan Sanitasi Desa

Tema 6: Pengolahan Kotoran Ternak (Biogas dan Kompos)

Pasca Pengolahan Data Penyusunan Laporan Presentasi Monitoring Evaluasi

Tahapan Program

(8)

 Merupakan Kuliah Pilihan dengan bobot 2 sks dan dilaksanakan pada liburan semester Juni-Juli 2011.

 Dalam Kurikulum 2008-2013, dapat diambil dengan MK: KU-4074 Pengembangan Keprofesian/Komunitas

 Untuk periode 2011, MK ini didaftarkan pada semester ganjil 2011/2012 Fase-fase:

Fase I : Pembekalan yaitu kegiatan perkuliahan yang dilakukan untuk

mempersiapkan mahasiswa melakukan kerja lapangan dan juga pengarahan teknis dari dosen pembimbing. Fase ini akan berlangusng 1-2 minggu yaitu pada minggu terakhir Mei dan awal Juni 2011.

Fase II : Kuliah Kerja di Lapangan yaitu kegiatan pelaksanaan kuliah kerja

nyata di desa yang menjadi objek pengembangan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu antara bulan Juni-Juli 2011.

Fase III : Pasca Pelaksanaan yaitu kegiatan pembuatan laporan dan

presentasi hasil Kuliah Kerja sebagai bentuk penilaian dan evaluasi program. Kegiatan ini dilaksanakn sepanjang semester ganjil 2011/2012.

(9)

KKN-Tematik 2011 ini akan dilaksanakan pada dua desa

di Kabupaten Garut, yaitu:

1. Desa Cihurip, Kecamatan Cihurip.

2. Desa Sukalaksana, Kecamatan Sucinaraja.

(10)
(11)

Kampung Situkidul, Rt 01 Rw 04, Desa Cihurip, Kecamatan

Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat

Secara geologis, desa cihurip merupakan daerah dataran

rendah yang berbukit-bukit dengan tingkat kemiringan

tanah 20-50 derajat dengan bahaya bencana berupa erosi

ringan

Akses menuju desa cihurip hanya bisa dilakukan dengan

menggunakan kendaraan umum tertentu dan kendaraan

roda dua dengan keadaan jalan yang berliku-liku, sempit,

curam, dan rusak, khususnya jalan menuju Kp. Situkidul,

kondisi jalan berupa jalan berbatu yang rusak berat (dari

desa Cihurip) dan sepertiga jalan hanya bisa dilalui dengan

kendaraaan roda dua sehingga desa ini menjadi seperti

“terisolasi”

(12)

Sebagian besar masyarakat desa merupakan lulusan

SD

Sebagian besar masyarakat berada pada kondisi

prasejahtera dengan profesi sebagai petani, buruh

tani, dan pedagang yang merantau ke luar kota.

Interaksi sosial dan gotong royong sangat tinggi

(13)

Permasalahan:

- kondisi desa yang sangat sulit dijangkau karena tempat terpencil dan jalan rusak

- akses PLN di desa ini belum bisa mencakup kebutuhan seluruh warga desa

Potensi:

- Memiliki sungai yang cukup besar dengan lebar rata-rata ± 10 m.

- Aliran sungai ini cukup deras dan sangat bermanfaat bagi warga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti MCK dan

pengairan sawah.

- Tanaman singkong dan aren serta empang yang hampir dimiliki oleh seluruh warga.

- Potensi besar lain yang dimiliki warga Desa Cihurip adalah nilai gotong-royong, kerukunan warga, interaksi warga, dan

semangat warga yang sangat tinggi

(14)
(15)

 Desa Sukalaksana merupakan bagian dari Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut. Desa ini tersusun atas 8 RW, 4 Dusun, dan 32 RT.

 Desa Sukalaksana berjarak 12 Km dari Ibukota kabupaten Garut.

 Desa ini memiliki topografi tanah yang berbukit dengan

kemiringan 20-80 derajat dan mayoritas merupakan lempung dan pasir berwarna hitam.

 Kondisi kemiringan tanah tersebut menyebabkan adanya potensi longsor dan erosi ringan di samping potensi tanahnya dalam

pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri batu-bata.

 Penduduk desa sukalaksana berjumlah 2957 jiwa: 1500 orang perempuan dan 1457 orang laki-laki dengan jumlah 950 Kepala Keluarga dan kepadatan 500 orang/km.

(16)

 Mayoritas penduduk hanya menempuh pendidikan dasar

 Desa ini hanya memiliki 2 unit PAUD, 2 unit SD, dan 1 unit madrasah.

 Rata-rata penduduk bermata-pencaharian sebagai petani, buruh tani, dan peternak sementara sejumlah lain bekerja di luar kota mayoritas sebagai penyedia jasa potong rambut dengan

penghasilan menengah ke bawah.

 Desa ini telah memiliki Puskesmas, Posyandu, dan Balai

Kesehatan Ibu dan Anak beserta bidan yang bertugas dibantu dukun beranak. Sarana sanitasi sudah dimiliki di rumah masing-masing.

 Seluruh penduduk berinteraksi sosial dan gotong-royong yang tinggi. Pengajian rutin sudah menjadi budaya. Sarana untuk kegiatan keagamaan telah tersedia: 5 unit mesjid, 16 unit mushala, dan 4 unit madrasah.

(17)

Permasalahan

 Kondisi kemiringan tanah yang cukup besar mengakibatkan adanya potensi tanah longsor menimpa warga setempat.

 Pengelolaan lahan pertaniaan masih tradisional sehingga produksi tidak optimal

 Jumlah air bersih yang terbatas

 Jarak kampung ke sumber air bersih (mata air) cukup jauh

 Masih adanya warga yang menggunakan kayu bakar utk memasak

 Masih ada KK yang tidak memiliki sarana MCK

Potensi

 Tanah subur dengan tanaman yang bervariasi

 Perkebunan cengkeh, kopi, dan kayu berpotensi menjadi komoditas yang bernilai produksi tinggi

 Industri batu-bata dapat dikembangkan sehingga pemasaran meluas

 Kotoran ternak yang belum termanfaatkan

(18)

1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Yaitu berupa instalasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan kapasitas 5 kW, beserta distribusi alirannya.

Rincian program:

 Pembangunan DAM

 Instalasi unit pembangkit (Turbin dan Generator)

 Pembangunan jaringan distribusi

(19)

2. Pemetaan Potensi Ekonomi Desa

Desa Cihurip memiliki berbagai potensi perekonomian yang belum teroptimalkan khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakatnya. Dalam KKN-T 2011 ini akan dilakukan pemetaan potensi ekonomi desa beserta kajiannya, sehingga diharapkan dapat menelurkan rekomendasi-rekomendasi yang tepat untuk desa tersebut.

Rincian program:

 Pemetaan proses kerja petani

 Perancangan perbaikan kerja dan alat bantu

 Pengembangan konsep produk

 Rekomendasi pola pemasaran dan distribusi

(20)

3. Perancangan dan Perbaikan Infrastruktur Jalan

Akses jalan merupakan salah satu faktor utama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam KKNT 2011 ini akan dilakukan

perancangan infrastrusktur akses jalan menuju desa Cihurip. Rincian program:

 Pemetaan topografi

 Perbaikan jalan dan drainase

 Perbaikan jembatan

(21)

1. Pemetaan Potensi Air Tanah (Hidrogeologi)

Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Minimnya sumber air yang tersedia di Desa Sukalaksana merupakan permasalahan yang coba diselesaikan. Pemetaan Hidrogeologi merupakan

langkah awal untuk menemukan sumber air baru yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air. Rincian program:

 Pemetaan titik mata air

 Pengukuran titik geolistrik

 Pemetaan geologi

(22)

2. Perancangan Distribusi Air dan Sanitasi Desa

Kesehatan dan ketersediaan air bagi tiap warga adalah kebutuhan primer tiap individu dalam masyarakat pedesaan. Sarana distribusi air dan sanitasi yang baik diharapkan mampu meningkatkan kesehatan warga.

Rincian program: 1. Distribusi air:

- analisis potensi sumber daya air

- alternatif sistem penyediaan air bersih - alternatif sistem distribusi air bersih - optimalisasi sistem air bersih existing 2. Sanitasi desa

- identifikasi sarana sanitasi pedesaan existing - perancangan model sarana sanitasi individual - perancangan model sarana sanitasi komunal

- identifikasi aspek sosial, ekonomi, budaya ketika implementasi

(23)

3. Pengolahan Kotoran Ternak:

Dalam KKNT 2011 ini akan dilakukan pengolahan kotoran ternak baik untuk dijadikan kompos maupun biogas di Desa Sukalaksana. Instalasi reaktor biogas akan diterapkan pada beberapa rumah tangga yang memiliki potensi tersebut.

Rincian program:

 Pelatihan pengelolaan biogas

 Instalasi reaktor biogas

 Pelatihan pembuatan mikroba starter untuk pupuk kompos

(24)

Dr. Eng. Sandro Mihradi (Koordinator) FTMD Dr. D. Erwin Irawan, ST., MT FITB

Dr. Djarot Widagdo FTMD

Dr. Asep Sofyan, ST., MT FTSL

Dr. Endra Susila FTSL

Dr. Tri Desmana R. STEI

Dr. Made Tri Ari Penia K. FTI

Dr. Ir. Yassierli FTI

(25)

TERIMA KASIH

Senyum Mereka

Referensi

Dokumen terkait

1.850.000.000,- (Satu milyar delapan ratus lima puluh juta rupiah) Tahun Anggaran 2017, maka bersama ini kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kabupaten

Akibat hukum dari pernikahan poligami yang dilangsungkan tanpa izin dari pengadilan agama yaitu, pertama perkawinan yang dilakukan tidak sah menurut negara,

Kelimpahan relatif ikan yang menyebar di bagian tepi perairan muara sungai Musi pada bulan Maret dan Juni 2008..

interaksi/pembicaraan yang terjadi antara satu orang pewawancara dengan satu orang informan (Manzilati, 2017). Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk

Selanjutnya, variasi konsentrasi larutan yang bergantung pada volume epoxy resin juga diinvestigasi untuk memperoleh relasi antara konsentrasi larutan dan sifat optik

Jika (Corporate Social Responsibility/CSR) diabaikan, kemudian terjadi insiden, maka biaya yang dikeluarkan untuk biaya recovery bisa jadi lebih besar dibandingkan

Analisis yang diharapkan dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif, antara lain untuk menjawab atau mengetahui multiplier efek pembangunan jalan terhadap perekonomian

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa dari hasil produksi Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) dalam berbagai jenis yang dilakukan oleh