Kuliah Kerja Nyata – Tematik 2011
Institut Teknologi Bandung
Desa Cihurip dan Desa Sukalaksana Kabupaten Garut
Masih banyaknya daerah-daerah terpencil dan pedesaan di Indonesia yang diantaranya belum pernah merasakan listrik dan manfaat-manfaat
penggunaannya; minimnya ketersediaan air bersih dan MCK; serta rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Keterikatan antara ITB dengan masyarakat umum, khususnya masyarakat pedesaan sangat kurang.
Peranan ITB kurang dirasakan oleh masyarakat bawah.
Kepekaan sosial kurang tertanam pada mahasiswa ITB. Orientasi
kebanyakan mahasiswa ITB adalah jika lulus ingin bekerja di perusahaan-perusahaan besar di dalam maupun luar negeri atau melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi ternama di luar negeri. Jarang dijumpai mahasiswa ITB yang memiliki orientasi pengabdian bagi pemberdayaan masyarakat.
Salah satu yang ingin dibentuk dalam proses pendidikan di ITB
adalah dengan menumbuhkan dan mengembangkan rasa kesadaran dan kepedulian mahasiswa ITB terhadap
permasalahan nyata yang terjadi dalam masyarakat, serta mengimplementasikan amanat Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian pada masyarakat, untuk membangun kemandirian masyarakat serta membuka wawasan masyarakat tentangteknologi-teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan
ITB bertekad secara konsisten untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat melalui program kuliah kerja nyata yang bersifat tematik sesuai dengan bidang ilmu yang
dikembangkan di ITB.
1. Dapat menumbuhkan kepekaan sosial, tolong-menolong, peduli terhadap sesama (khususnya masyarakat bawah), dan menumbuhkan semangat kerja sama (team work) pada diri mahasiswa. Minimal sekali dalam rentang waktu studi di perguruan tinggi, mahasiswa berinteraksi langsung dengan
masyarakat bawah yang merupakan jumlah mayoritas di negeri ini.
2. Dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di mayarakat. Dengan demikian, ITB makin dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat kecil yang selama ini hanya melihat ITB sebagai tempat belajar mahasiswa cerdasdi Indonesia, namun manfaat langsung jarang pernah dirasakan.
3. Ikut memajukan serta membangun SDM di daerah-daerah yang masih tertinggal.
4. Melatih mahasiswa untuk berpikir terbuka, bekerja dalam tim serta belajar untuk memecahkan masalah
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dengan aplikasi keilmuan yang dimiliki serta dengan
perancanaan yang komperhensif dan kontinyu.
Tujuan
Tematik
Problem Solving
Integratif
Sustainable
Partisipatif
Karakteristik Program
Tahapan Kegiatan
Persiapan
Survey
Pengolahan Data dan Seleksi Desa Pembuatan Modul KKN Tematik Perekrutan mahasiswa
Pembagian kelompok
Pembekalan peserta KKN Tematik
Pelaksanaan
Tema 1: Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Tema 2: Pemetaan Potensi Ekonomi Desa
Tema 3: Perancangan dan Perbaikan Infrastruktur Jalan Tema 4: Pemetaan Potensi Air Tanah
Tema 5: Perancangan Distribusi Air dan Sanitasi Desa
Tema 6: Pengolahan Kotoran Ternak (Biogas dan Kompos)
Pasca Pengolahan Data Penyusunan Laporan Presentasi Monitoring Evaluasi
Tahapan Program
Merupakan Kuliah Pilihan dengan bobot 2 sks dan dilaksanakan pada liburan semester Juni-Juli 2011.
Dalam Kurikulum 2008-2013, dapat diambil dengan MK: KU-4074 Pengembangan Keprofesian/Komunitas
Untuk periode 2011, MK ini didaftarkan pada semester ganjil 2011/2012 Fase-fase:
Fase I : Pembekalan yaitu kegiatan perkuliahan yang dilakukan untuk
mempersiapkan mahasiswa melakukan kerja lapangan dan juga pengarahan teknis dari dosen pembimbing. Fase ini akan berlangusng 1-2 minggu yaitu pada minggu terakhir Mei dan awal Juni 2011.
Fase II : Kuliah Kerja di Lapangan yaitu kegiatan pelaksanaan kuliah kerja
nyata di desa yang menjadi objek pengembangan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu antara bulan Juni-Juli 2011.
Fase III : Pasca Pelaksanaan yaitu kegiatan pembuatan laporan dan
presentasi hasil Kuliah Kerja sebagai bentuk penilaian dan evaluasi program. Kegiatan ini dilaksanakn sepanjang semester ganjil 2011/2012.
KKN-Tematik 2011 ini akan dilaksanakan pada dua desa
di Kabupaten Garut, yaitu:
1. Desa Cihurip, Kecamatan Cihurip.
2. Desa Sukalaksana, Kecamatan Sucinaraja.
Kampung Situkidul, Rt 01 Rw 04, Desa Cihurip, Kecamatan
Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Secara geologis, desa cihurip merupakan daerah dataran
rendah yang berbukit-bukit dengan tingkat kemiringan
tanah 20-50 derajat dengan bahaya bencana berupa erosi
ringan
Akses menuju desa cihurip hanya bisa dilakukan dengan
menggunakan kendaraan umum tertentu dan kendaraan
roda dua dengan keadaan jalan yang berliku-liku, sempit,
curam, dan rusak, khususnya jalan menuju Kp. Situkidul,
kondisi jalan berupa jalan berbatu yang rusak berat (dari
desa Cihurip) dan sepertiga jalan hanya bisa dilalui dengan
kendaraaan roda dua sehingga desa ini menjadi seperti
“terisolasi”
Sebagian besar masyarakat desa merupakan lulusan
SD
Sebagian besar masyarakat berada pada kondisi
prasejahtera dengan profesi sebagai petani, buruh
tani, dan pedagang yang merantau ke luar kota.
Interaksi sosial dan gotong royong sangat tinggi
Permasalahan:
- kondisi desa yang sangat sulit dijangkau karena tempat terpencil dan jalan rusak
- akses PLN di desa ini belum bisa mencakup kebutuhan seluruh warga desa
Potensi:
- Memiliki sungai yang cukup besar dengan lebar rata-rata ± 10 m.
- Aliran sungai ini cukup deras dan sangat bermanfaat bagi warga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti MCK dan
pengairan sawah.
- Tanaman singkong dan aren serta empang yang hampir dimiliki oleh seluruh warga.
- Potensi besar lain yang dimiliki warga Desa Cihurip adalah nilai gotong-royong, kerukunan warga, interaksi warga, dan
semangat warga yang sangat tinggi
Desa Sukalaksana merupakan bagian dari Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut. Desa ini tersusun atas 8 RW, 4 Dusun, dan 32 RT.
Desa Sukalaksana berjarak 12 Km dari Ibukota kabupaten Garut.
Desa ini memiliki topografi tanah yang berbukit dengan
kemiringan 20-80 derajat dan mayoritas merupakan lempung dan pasir berwarna hitam.
Kondisi kemiringan tanah tersebut menyebabkan adanya potensi longsor dan erosi ringan di samping potensi tanahnya dalam
pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri batu-bata.
Penduduk desa sukalaksana berjumlah 2957 jiwa: 1500 orang perempuan dan 1457 orang laki-laki dengan jumlah 950 Kepala Keluarga dan kepadatan 500 orang/km.
Mayoritas penduduk hanya menempuh pendidikan dasar
Desa ini hanya memiliki 2 unit PAUD, 2 unit SD, dan 1 unit madrasah.
Rata-rata penduduk bermata-pencaharian sebagai petani, buruh tani, dan peternak sementara sejumlah lain bekerja di luar kota mayoritas sebagai penyedia jasa potong rambut dengan
penghasilan menengah ke bawah.
Desa ini telah memiliki Puskesmas, Posyandu, dan Balai
Kesehatan Ibu dan Anak beserta bidan yang bertugas dibantu dukun beranak. Sarana sanitasi sudah dimiliki di rumah masing-masing.
Seluruh penduduk berinteraksi sosial dan gotong-royong yang tinggi. Pengajian rutin sudah menjadi budaya. Sarana untuk kegiatan keagamaan telah tersedia: 5 unit mesjid, 16 unit mushala, dan 4 unit madrasah.
Permasalahan
Kondisi kemiringan tanah yang cukup besar mengakibatkan adanya potensi tanah longsor menimpa warga setempat.
Pengelolaan lahan pertaniaan masih tradisional sehingga produksi tidak optimal
Jumlah air bersih yang terbatas
Jarak kampung ke sumber air bersih (mata air) cukup jauh
Masih adanya warga yang menggunakan kayu bakar utk memasak
Masih ada KK yang tidak memiliki sarana MCK
Potensi
Tanah subur dengan tanaman yang bervariasi
Perkebunan cengkeh, kopi, dan kayu berpotensi menjadi komoditas yang bernilai produksi tinggi
Industri batu-bata dapat dikembangkan sehingga pemasaran meluas
Kotoran ternak yang belum termanfaatkan
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Yaitu berupa instalasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan kapasitas 5 kW, beserta distribusi alirannya.
Rincian program:
Pembangunan DAM
Instalasi unit pembangkit (Turbin dan Generator)
Pembangunan jaringan distribusi
2. Pemetaan Potensi Ekonomi Desa
Desa Cihurip memiliki berbagai potensi perekonomian yang belum teroptimalkan khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Dalam KKN-T 2011 ini akan dilakukan pemetaan potensi ekonomi desa beserta kajiannya, sehingga diharapkan dapat menelurkan rekomendasi-rekomendasi yang tepat untuk desa tersebut.
Rincian program:
Pemetaan proses kerja petani
Perancangan perbaikan kerja dan alat bantu
Pengembangan konsep produk
Rekomendasi pola pemasaran dan distribusi
3. Perancangan dan Perbaikan Infrastruktur Jalan
Akses jalan merupakan salah satu faktor utama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam KKNT 2011 ini akan dilakukan
perancangan infrastrusktur akses jalan menuju desa Cihurip. Rincian program:
Pemetaan topografi
Perbaikan jalan dan drainase
Perbaikan jembatan
1. Pemetaan Potensi Air Tanah (Hidrogeologi)
Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Minimnya sumber air yang tersedia di Desa Sukalaksana merupakan permasalahan yang coba diselesaikan. Pemetaan Hidrogeologi merupakan
langkah awal untuk menemukan sumber air baru yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air. Rincian program:
Pemetaan titik mata air
Pengukuran titik geolistrik
Pemetaan geologi
2. Perancangan Distribusi Air dan Sanitasi Desa
Kesehatan dan ketersediaan air bagi tiap warga adalah kebutuhan primer tiap individu dalam masyarakat pedesaan. Sarana distribusi air dan sanitasi yang baik diharapkan mampu meningkatkan kesehatan warga.
Rincian program: 1. Distribusi air:
- analisis potensi sumber daya air
- alternatif sistem penyediaan air bersih - alternatif sistem distribusi air bersih - optimalisasi sistem air bersih existing 2. Sanitasi desa
- identifikasi sarana sanitasi pedesaan existing - perancangan model sarana sanitasi individual - perancangan model sarana sanitasi komunal
- identifikasi aspek sosial, ekonomi, budaya ketika implementasi
3. Pengolahan Kotoran Ternak:
Dalam KKNT 2011 ini akan dilakukan pengolahan kotoran ternak baik untuk dijadikan kompos maupun biogas di Desa Sukalaksana. Instalasi reaktor biogas akan diterapkan pada beberapa rumah tangga yang memiliki potensi tersebut.
Rincian program:
Pelatihan pengelolaan biogas
Instalasi reaktor biogas
Pelatihan pembuatan mikroba starter untuk pupuk kompos
Dr. Eng. Sandro Mihradi (Koordinator) FTMD Dr. D. Erwin Irawan, ST., MT FITB
Dr. Djarot Widagdo FTMD
Dr. Asep Sofyan, ST., MT FTSL
Dr. Endra Susila FTSL
Dr. Tri Desmana R. STEI
Dr. Made Tri Ari Penia K. FTI
Dr. Ir. Yassierli FTI