BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dimana dalam penelitian ini akan meneliti hubungan antara dukungan sosial terhadap kualitas hidup penderita parkinson. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat (Kriyantono, 2006: 62). Pengambilan data primer dari semua pasien Parkinson yang dirawat di Klinik Syaraf dr. Karmono Siti (KS) dan Klinik syaraf dr. Dedi, yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
3.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian diambil dari seluruh penderita Parkinson yang berobatdi, Klinik syaraf dr.Karmono Siti (KS) dan Klinik syaraf dr. Dedi dari bulan Mei hingga Agustus tahun 2014 yang memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusi:
1. Penderita Parkinson yang memenuhi kriteria definisi dari Hughes. 2. Bersedia ikut serta dalam penelitian.
Kriteria eksklusi:
1. Penderita Parkinson yang dalam 6 bulan setelah dinilai kualitas hiduppertama menderita gangguan psikiatri berat dan sedang dalam perawatanpsikiatri.
2. Penderita Parkinson yang dalam 6 bulan setelah dinilai kualitas hidup pertama mendapat rawat inap akibat penyakit diluar Parkinson.
3. Penderita Parkinson yang dalam 6 bulan setelah dinilai kualitas hidup pertama juga mendapat perawatan klinik spesialis Saraf swasta.
3.3 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan dua buah variabel yaitu dukungan social dan kualitas hidup, adapun deskripsi dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Dukungan Sosial
Dukungan social adalah suatu keadaan mental individu yaitu presepsi atau keyakinan akan di cintai atau di perhatikan. Alat ukur untuk dukungan social yang digunakan dalam penelitian ini adalah dukungan social menurut Sarafino (2002), yaitu: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan kelompok
2. Kualitas Hidup
Kualitas hidup merupakan suatu keadaan fisik, kesehatan mental, dimensi hubungan sosial, kesenangan dan lingkungan di sekitar seseorang, kelompok atau populasi termasuk di alamnya kesempatan dan realita untuk mencapai kesejahteraan, pertumbuhan seseorang dan meningkatkan kesenangan.
3.4 Jumlah Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini digunakan Rule of Thumb yaitu jumlah variabel dikalikan 5 dan dari 8 variabel yang diteliti didapatkan hasil 40 penderita. Peneliti memilih cara diatas karena insiden sangat kecil yaitu kira-kira 20/100.000 penduduk (Norman, 1986).
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik syaraf dr. Karmono Siti (KS) dan klinik syaraf dr. Dedi dimulai bulan bulan Mei sampai Agustus 20014 sampai dengan semua subyek penelitian diperiksa.
3.6 Peralatan
Penelitian ini menggunakan dua buah instrumen yaitu instrumen kualitas hidup yang telah dibuat oleh WHO yaitu WHOQOL-BREF dan instrumen dukungan sosial. Kedua instrumen ini berupa kuesioner. Kuesioner adalah dokumen tertulis yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, diberikan kepada responden untuk dijawab atas pertanyaan dalam kuesioner tersebut. Kuesioner ini berbentukself – report dimana subjek diminta untuk memberikan respon yang sesuai dengankondisi dirinya. Responden diberikan sejumlah pertanyaan yang sama kemudian jawabannya dikumpulkan dan dianalisis.
3.7 Identifikasi Variabel
Variabel bebas : Dukungan Sosial. Variabel terikat : Kualitas hidup.
3.8 Instrumen Penelitian Dan Uji Validitas (1) Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini akan menggunakan skala likert dimana terdiri dari selalu (4), sering (3), kadang-kadang (2), dan tidak pernah (1). Skala ini digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data dalam kuesioner.Berikut merupakan blueprint dari masing-masing variabel.
Tabel 3.1 Blueprint Variabel Dukungan Sosial
Aspek Indikator Perilaku Butir Pertanyaan
Nomor aitem Jumlah 1. Dukungan Emosional a. Perhatian b. Perasaan nyaman c. Merasa di cintai 1,2,3 4,5,6 7,8,9 9 2. Dukungan Penghargaan a. Penghargaan Positif b. Dorongan Atas Ide c. Perbandingan positif 10,11,12 13,14,15 16,17,18 9 3. Dukungan Instrumental a. Bantuan Materi b. Bantuan Ide c. Bantuan Tenaga 19,20,21 22.23,24 25,26,27 9 4. Dukungan Informasi a. Nasehat b. Arahan c. Penilaian 28,29,30 31,32,33 34,35,36 9 5. Dukungan Kelompok a. Menemani
b. Selalu mengajak berkumpul c. Dilibakan dalam permasalahan
37,38,39 40,41,42 43,44,45
9
Tabel 3.2 Blueprint Variabel Kualitas Hidup Aspek Indikator Perilaku Butir Pertanyaan
Nomor aitem Jumlah 1. Kesehatan Fisik a. Energi dan kelelahan b. Nyeri dan ketidaknyamanan c. Tidur dan istirahat
1,2,3 4,5,6 7,8,9
9
2. Psikologis a. Gambaran diri (body image) dan penampilan b. Perasaan negatif c. Perasaan positif 10,11,12 13,14,15 16,17,18 9 3. Hubungan Sosial a. Hubungan personal b. Dukungan sosial c. Aktivitas seksual 19,20,21 22,23,24 25,26,27 9 4. Lingkunga n a. Sumber financial b. Kebebasan, keselamatan dan keamanan c. Perawatan kesehatan dan sosial: kemudahan akses dan kualitas 28,29,30 31,32,33 34,35,36 9 Jumlah 45 (2) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu test, maka alat test tersebut akan semakin tepat mengenai sasaran.
Nilai validitas pada dasarnya adalah nilai korelasi. Oleh karena itu, untuk menguji validitas dilakukan dengan teknik korelasi item total yang merupakan dasar dari korelasi pearson.
Adapun rumus korelasi pearson adalah :
( )( ) √* ( ) +* ( ) Keterangan :
r = korelasi validitas item yang dicari
x = skor yang diperoleh subyek dari seluruh item y = skor total yang diperoleh subyek dari seluruh item Σx = jumlah skor dalam distribusi x
Σy = jumlah skor dalam distribusi y
= jumlah kuadrat skor dalam distribusi x
= jumlah kuadrat skor dalam distribusi y
N = jumlah responden
Hasil pengukuran uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
(3) Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliable).
Untuk uji reliabilitas digunakan metode belah dua (Split Half Method) dari Spearman Brown. Metode belah dua ini dilakukan dengan cara membagi instrument menjadi dua belahan, bisa ganjil-genap dan bisa pula belahan pertama dan kedua dengan rumus :
=
Keterangan ;
= reliabilitas internal seluruh instrument
= korelasi product moment antara belahan kesatu dan kedua kemudian
dikorelasikan dengan rumus yang sama seperti uji validitas.
( )( ) √* ( ) +* ( ) Hasil uji realibilitas dalam penelitian in adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Realibilitas Variabel Dukungan Sosial Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .642 .655 45
Uji realibilitas dari variabel dukungan social dapat dilihat seperti yang tertera pada tabel diatas dengan nilai cronbach’s alpha adalah 0,642 dimana dapat diartikan bahw item yang diujikan adalah reliable, karena untuk batas minimum nilai cronbach’s alpha yang digunakan adalah 0,6 (Sugiyono, 2009).
Tabel 3.6 Uji Relibilitas Variabel Kualitas Hidup Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .614 .620 36
Uji realibilitas dari variabel dukungan social dapat dilihat seperti yang tertera pada tabel diatas dengan nilai cronbach’s alpha adalah 0,614 dimana dapat diartikan bahw item yang diujikan adalah reliable, karena untuk batas minimum nilai cronbach’s alpha yang digunakan adalah 0,6 (Sugiyono, 2009).
3.9 Analisis data
Setelah mendapatkan data dari subyek, peneliti kemudian akan melakukansejumlah langkah untuk mengolah data tersebut sehingga peneliti dapatmenganalisisnya dan menarik kesimpulan yang menjawab permasalahanpenelitian.
a. Memasukkan data mentah subjek berupa jawaban alat ukur dan datademografis ke dalam program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 17. Data demografis yang terdiri dari jenis kelamin, usia, lama menderita ini kemudian diolah dengan analisis frekuensi untuk didapatkan jumlah mean, median dan presentase dari jumlah responden. Sedangkan untuk alat ukur
diolah dengan menggunakan WHOQOL-BREF, dengan mencari mean dari masing-masing dimensi, serta menggunakan uji korelasi pearson. Alat ukur juga diuji dengan data demografis dengan menggunakan crosstab, serta diuji menggunakan validitas dan realibilitas.
b. Mengolah data identitas diri subjek untuk mendapatkan gambaran sampelsecara keseluruhan dari sisi lokasi penelitian, jenis kelamin, usia, lama mendrita
c. Mencari skor rata-rata (mean) tiap dimensi dari alat ukur WHOQOL –BREF untuk mengetahui dimensi mana yang paling mempengaruhi padakeseluruhan subjek.
d. Melakukan analisis statistik dengan menggunakan metode azaskorelasiPearson untuk mengetahui hubungan antara dimensi kualitas hidup.