Siti Sudatul Aisyah Novianti
NRP . 2211 106 021
Pengujian Dan Simulasi Sistem
Isolasi Motor Pada Beberapa
Kondisi Lingkungan Di Laboratorium
Pembimbing :
1. Dr.Eng.I Made Yulistya Negara,ST.,M.Sc.
2. Dimas Anton Asfani,ST.,MT.,Ph.D.
Presentasi Sidang Tugas Akhir (Gasal 2013 - 2014) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS
PENDAHULUAN
Pemeliharaan motor
Pengujian tahanan isolasi dan indeks polarisasi
Saat Kondisi Normal
Saat Kondisi Terjadi Kelembaban
Saat Kondisi Terjadi Kontaminasi
Simulasi Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi
Kenapa Kelembaban?
Kelembaban pada isolasi belitan motor dapat
menyebabkan
oksidasi
,
penurunan kualitas
isolasi
dan
kerusakan koneksi
,kelembaban
yang tinggi menyebabkan kondensasi bebas
pada peralatan, dimana dapat mengakibatkan
bahaya
hubung singkat.
Kenapa Kontaminasi?
Kontaminasi
ini
akan
mempengaruhi
kekuatan
isolasi
,
dapat
menyebabkan
tracking
, dan
flashover
. Kontaminasi pada
isolasi belitan motor bisa diakibatkan adanya
minyak
,
oli
,
garam
,
debu
yang bercampur
dengan
bahan kimia
,serta partikel yang
mengumpul
menjadi
konduktif
,atau
kontaminasi juga bisa karena pemeliharaan
Kerusakan isolasi stator motor akibat
kelembaban dan kontaminasi
6 Hubung singkat antar phasa Hubung singkat dalam coil Kerusakan bearing dan isolasi akibat Kontaminasi greased
• http://soemarno.org/2008/09/15/typical-kerusakan-winding/
• M.Culbert(MIEEE), “A review of cleaning method for motor winding” ,IRIS POWER LP, 2008
• Greg C. Stone, Edward A. Boulter, Ian Culbert, Hasnain Dhirani , “Electrical Insulation for Rotating Machines – Design, Evaluation, Aging, Testing and Repair”, Wiley – IEEE Press, 2004
Tracking pada isolasi akibat kontaminasi
Kelembaban dan kontaminasi menyebabkan
korosi pada stator dan rotor
Pengujian Tahanan Isolasi
dan Indeks Polarisasi
Page 8
Indeks Polarisasi Keterangan
< 1.0 Buruk Sekali 1 s/d 1.4 Buruk 1.5 s/d 1.9 Diragukan 2.0 s/d 2.9 Sedang/Cukup 3.0 s/d 4.0 Bagus >4.0 Bagus Sekali
Tabel 1. Pengertian Hasil Dari Nilai Indeks Polarisasi[3]
[3] FLUKE corporation, Insulation Resistance testing aplication note, fluke dgitial library,2007.
PI=
𝐼𝑅 min 10Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi
Menurut IEEE std 43-2000
Arus Bocor Permukaan Arus Kapasitansi Arus Konduktansi Arus Absorpsi RTG CTG Tahanan Terbesar saat Pengujian 1/10 RTG 1/10 CTGTegangan test dari alat ukur
Kurva arus yang termonitor dari
rangkaian ekivalen tahanan isolasi Menurut
Standar IEEE 43 2000
Page 10
ITArus total
Arus absorpsi (IA)
mempunyai nilai awal cukup tinggi, dan terus turun sampai mendekati nilai nol
Arus bocor permukaan (IL)
nilainya konstan, tapi saat ada kelembaban dan kontaminasi nilainya sangat besar
Arus Kapasitansi (IC) nilainya sangat
besar tapi berlangsung sangat singkat, sebelum menit pertama nilainya sudah 0
Arus konduktansi (IG)=
Resistansi terhadap Ground (RTG)
Kapasitansi terhadap Ground (CTG)
[4][4] McKinnon,David L. Using Six Fault Zone Approach For Predictive Maintanance On Motors.2011.
RTG=R
T.K
TDimana :
RTG= Resistansi terhadap ground (MΩ)
KT = koefisien tahanan isolasi pada temperatur °𝐶
RT = Tahanan rata-rata hasil pengukuran tahanan isolasi pada saat temperatur °𝐶
CTG=
𝒁
𝟐− 𝑹𝑻
𝟐Dimana :
CTG= Kapasitansi terhadap ground (nF)
Z =impedansi sistem isolasi motor
RANCANGAN PERCOBAAN DAN
PENGUJIAN
SAAT KONDISI NORMAL
Motor dioperasikan selama 14 hari
( 10 jam/hari)
Setiap hari dilakukan pengujian tahanan isolasi
dan indeks polarisasi Motor Induksi
3 phasa MegaOhm Meter/
Page 14
SAAT KONDISI KELEMBABAN
Motor dan Humidifier dioperasikan selama 14 hari
( 10 jam/hari)
Setiap hari
dilakukan pengujian tahanan isolasi dan
indeks polarisasi Humidifier Motor Induksi Chamber (Akrilik) Humidy meter Kelembaban mencapai 95%
SAAT KONDISI KONTAMINASI
Motor dan Humidifier dioperasikan selama 14 hari
( 10 jam/hari)
Setiap hari dilakukan pengujian tahanan isolasi
Kenapa harus diukur setiap
hari?dan hanya 14 hari?
Karena percobaan yang dilakukan pada tugas akhir saya ini adalah percobaan accelerated agging, dimana motor diberi kelembaban diatas batas kelembaban yang seharusnya (≥95%), sehingga setiap hari harus dicek bagaimana progres penurunan nilai tahanan isolasi dan indeks polarisasinya. Idealnya motor dioperasikan pada lingkungan yang kering dan bersih, kelembaban < 60%. (50% ∓5%)
Data yang diambil hanya sampai hari ke-14 karena data pengujian tahanan isolasi pada hari ke 14 sudah dapat mewakili akibat kelembaban dan kontaminasi pada tahanan isolasi dan indeks polarisasi.
16 • Ivan,Pica “The Effect of thermal and radiation accelerated ageing on the AC Electric Motor Paramter” ,
National Atomic Energy Agency
• Sugarman and Sheets, “The Accelerated Aging of a Small Electric Motor,” 1987 International Coil Winding As sociation, Inc. and IEEE Electrical Insulation Conference, EIC/EMCWA, 1987
DATA PENGUJIAN SAAT KONDISI
NORMAL
Menit ke U-Ground (MΩ) V-Ground (MΩ) W-Ground (MΩ) Keterangan 1 495.7 446.68 368.7 Alat ukur: SANWA MG1000 “Digital Insulation Tester” Suhu ambient: 31 C 2 665.9 620 440 3 784 745 687 4 926 950 845 5 1908.1 1267 1096.1 6 2028 1768.5 1785 7 2521 1946 1956 8 2756 2524 2450 9 3621 3512 3565.8 10 3995.4 3997.8 3996.7 PI 8.06 8.95 10.84Page18
Nilai Indeks Polarisasi masih >4 yang berarti kualitas isolasi untuk phasa U,V dan W masih bagus sekali
Tabel 2. Data pengujian tahanan isolasi saat kondisi normal
Tahanan isolasi masih besar dan sampai menit ke 10 nilainya terus naik, yang berarti isolasi dalam keadaan bersih dan kering
Analisa data yang akan dijelaskan akan diwakili
oleh Phasa U
Menghitung PI, RTG, dan CTG: [4] PI=𝑹𝟏𝒎𝒊𝒏𝐑𝟏𝟎𝒎𝒊𝒏=𝟑𝟗𝟗𝟓.𝟒𝑴𝜴𝟒𝟗𝟓.𝟕𝑴𝜴 =8.06 RT = 𝟒𝟗𝟓.𝟕:𝟔𝟔𝟓.𝟗: 𝟕𝟖𝟒:𝟗𝟐𝟔: 𝟏𝟗𝟎𝟖.𝟏: 𝟐𝟎𝟐𝟖: 𝟐𝟓𝟐𝟏: 𝟐𝟕𝟓𝟔: 𝟑𝟔𝟐𝟏:𝟑𝟗𝟗𝟓.𝟒𝟏𝟎 =1970.11 MΩ Kt=(0.5) 40−31 10 = (0.5)0.9=0.536 RTG=KT.RT= 0.536x1970.11 =1055.97 MΩ Z=𝒄𝒐𝒔 𝜽𝐑𝑻 =1970.110.83 =2373.6 MΩ CTG = 𝒁𝟐 − 𝑹𝟐= 2373.62 − 1970.112 =1323.9 nF
Page 20
Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi
Saat Kondisi Normal (Phasa U)
Indeks Polarisasi
Nilai Isolasi dalam keadaan 8.06 Bagus Sekali
RTG
Impedansi internal alat ukur
CTG
Resistansi terbesar saat pengujian
1/10 R2
Perbandingan kurva tahanan isolasi terhadap
waktu (dari hasil pengujian) dengan Kurva
arus terhadap waktu (dari hasil Simulasi
Rangkaian ekivalen)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 35004000 Saat Kondisi Normal (Phasa U)
waktu(menit) T ah an an I sol as i ( M egaoh m )
Kurva Tahanan isolasi terhadap waktu ( dari hasil pengujian ) Phasa U
Kurva arus terhadap waktu ( Hasil Simulasi Rangkaian Ekivalen ) Phasa U
Dari kedua kurva ini terlihat bahwa kurva resistansi dan arus sama-sama linier tetapi
DATA PENGUJIAN SAAT KONDISI
TERJADI KELEMBABAN
22 Menit ke U-Ground (MΩ) V-Ground (MΩ) W-Ground (MΩ) Keterangan 1 230 318.7 315.9 Alat ukur: SANWA MG1000 “Digital Insulation Tester” Suhu ambient: 31 C Kelembaban: 95% 2 321.5 480.8 459 3 465.6 429.1 590.3 4 599.3 542.6 645.3 5 556.7 656.1 792.6 6 697.4 765.7 745.1 7 760.1 718.4 899.3 8 863.1 878.1 956.6 9 799 784.1 974.4 10 704 656.5 780.4 PI 3.06 2.06 2.32Nilai Indeks polarisasi untuk Phasa U, V dan W sudah < 4, tetapi isolasi masih dalam keadaan bagus, penurunan nilai indeks polarisasi ini diakibatkan karena adanya kelembaban pada isolasi belitan motor
Page 17
Tabel 3. Data pengujian tahanan isolasi saat kondisi terjadi kelembaban Tahanan isolasi masih besar tetapi sampai menit ke 10 nilainya naik turun, disebabkan adanya moisture pada isolasi motor
Analisa diwakili oleh Phasa U, dan dengan
menggunakan Persamaan dan perhitungan
yang sama untuk PI, RTG dan CTG
Indeks Polarisasi RTG (MΩ) CTG (nF) Nilai Kualitas Isolasi
3.06 Bagus 321.43 403
Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi Saat Kondisi Terjadi Kelembaban
RTG CTG Resistansi terbesar saat pengujian 1/10 R2 1/10 C1
Page 24
Perbandingan kurva tahanan isolasi terhadap
waktu (dari hasil pengujian) dengan Kurva
arus terhadap waktu (dari hasil Simulasi
Rangkaian ekivalen)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 200 400 600 800 1000Saat Kondisi Kelembaban (Phasa U)
waktu(menit) T ah an an I sol as i ( M egaoh m )
Kurva Tahanan isolasi terhadap waktu (dari hasil pengujian ) Phasa U
Kurva arus terhadap waktu (Hasil Simulasi Rangkaian Ekivalen) Phasa U
Dari kedua kurva ini terlihat bahwa kurva resistansi dan arus sama-sama tidak linier dan berbanding
terbalik
Kurva arus tidak linier karena ada pengaruh arus bocor permukaan saat ada kelembaban pada isolasi
DATA PENGUJIAN SAAT KONDISI
TERJADI KONTAMINASI
Menit ke U-Ground (MΩ) V-Ground (MΩ) W-Ground (MΩ) Keterangan 1 287.4 322.6 303 Alat ukur: SANWA MG1000 “Digital Insulation Tester” Suhu ambient: 31 C Kelembaban: 95% 2 340.8 340.8 467 3 490.3 490.3 566 4 556.0 556 684 5 608.1 608.1 652 6 686.1 696.1 674 7 656.7 666.7 784.1 8 747.0 757.1 884 9 796.8 766.8 867 10 686.9 654.9 702.9Nilai Indeks polarisasi untuk Phasa U, V dan W sudah < 4, tetapi isolasi masih dalam keadaan cukup bagus (> 2) , penurunan nilai indeks polarisasi ini diakibatkan karena adanya kelembaban sekaligus kontaminasi pada isolasi belitan motor
Tabel 4. Data pengujian tahanan isolasi saat kondisi terjadi kontaminasi
Tahanan isolasi masih besar tetapi sampai menit ke 10 nilainya naik turun, disebabkan adanya mositure dan atau garam pada isolasi motor
26
Analisa diwakili oleh Phasa U, dan dengan
menggunakan Persamaan dan perhitungan
yang sama untuk PI, RTG dan CTG
Indeks Polarisasi RTG (MΩ) CTG (nF) Nilai Kualitas Isolasi
2.39 Cukup Bagus 313.9 393.5
Rangkaian Ekivalen Tahanan Isolasi Saat Kondisi Kontaminasi (Phasa U)
Impedansi internal alat ukur RTG CTG Resistansi terbesar saat pengujian 1/10 R2 1/10 C1
Ada tambahan sumber AC untuk mewakili kelembaban kontaminas yang terdapat pada
Perbandingan kurva tahanan isolasi terhadap
waktu (dari hasil pengujian) dengan Kurva
arus terhadap waktu (dari hasil Simulasi
Rangkaian ekivalen)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 100 200 300 400 500 600 700 800Saat Kondisi Kontaminasi (Phasa U)
waktu(menit) T ah an an I sol as i ( M egaoh m )
Kurva Tahanan isolasi terhadap waktu (dari hasil pengujian ) Phasa U
Kurva arus terhadap waktu (Hasil Simulasi Rangkaian Ekivalen) Phasa U
Dari kedua kurva ini terlihat bahwa kurva resistansi dan arus sama-sama tidak linier dan berbanding
terbalik
Kurva arus tidak linier karena ada pengaruh arus bocor permukaan saat ada kelembaban dan
KESIMPULAN
nilai indeks polarisasi untuk Phasa U adalah saat kondisi normal nilainya
8.06, saat kelembaban nilainya 3.06 , dan saat kontaminasi nilainya 2.39.
Nilai indeks polarisasi antara kondisi normal, kelembaban, dan kontaminasi adalah semakin mengecil , yang berarti kualitas isolasi motor semakin menurun, hal ini disebabkan adanya uap air (embun air) saat terjadi kelembaban pada isolasi motor dan adanya uap air sekaligus garam saat terjadi kontaminasi pada isolasi motor.
Rangkaian ekivalen tahanan isolasi dibuat untuk memonitor arus pada isolasi motor dari hasil pengujian, yaitu pada kondisi normal memonitor arus absorpsi, sedangkan pada saat terjadi kelembaban dan kontaminasi arus yang dimonitor adalah arus absorpsi dan arus bocor permukaan.
Gambar kurva tahanan isolasi terhadap waktu dari hasil pengujian dengan kurva arus terhadap waktu hasil simulasi gambarnya berbanding terbalik, karena sesuai dengan hukum ohm yaitu arus berbanding terbalik dengan resistansi
TERIMA KASIH
“MANJADDA WAJADA”
Pada aplikasinya apakah harus tiap hari
diukur ,karena harus dimatikan terlebih
dahulu?
Pada aplikasinya, misalnya di pembangkit , pengujian tahanan isolasi tentu saja tidak dilakukan setiap harinya, tetapi saat ada pemeliharaan periodik yaitu: • Pemeriksaan sederhana yang dilakukan setiam 8.000 jam
• Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam • Pemeriksaan serius , setiap 32.000 jam
Tetapi, apabila motor atau peralatan listrik tiba-tiba mengalami kerusakan atau gangguan, maka pengujian tahanan isolasi merupakan pengujian yang paling sederhana dan mudah untuk mengetahui kemampuan isolasi motor, sebelum melakukan test atau pengujian lainnya.
Akibat kelembaban pada Indeks
polarisasi
34
Akibat kelembaban pada
Akibat kontaminasi pada Indeks
polarisasi
10, 7.78 20, 7.45 30, 7.06 40, 6.78 50, 6.12 60, 5.84 70, 5.52 80, 5.21 90, 4.91 100, 4.55 110, 3.88 120, 3.46 130, 2.54 140, 2.39 0 0.75 1.5 2.25 3 3.75 4.5 5.25 6 6.75 7.5 8.25 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Indek s P ol ari sas i Jam operasiAkibat kontaminasi pada
Tahanan Isolasi
36 10, 507.1 20, 485.9 30, 431.2 40, 443.5 50, 490.3 60, 513.7 70, 543.8 80, 567.5 90, 565.4 100, 500.7 110, 489.7 120, 449.1 130, 410.2 140, 287.4 0 100 200 300 400 500 600 700 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 T ahanan I Sol as i jam operasiSaat kondisi normal
10, 498.3 20, 494.4 30, 495.7 40, 494.7 50, 496.1 60, 496.8 70, 496.2 80, 496.2 90, 496.2 100, 497.4 110, 496.7 120, 496.3 130, 496.6 140, 495.7 480 485 490 495 500 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 T ah an an Is ol asi jam operasiSaat Kondisi Normal
38 10, 8.06 20, 8.08 30, 8.06 40, 8.06 50, 8.06 60, 8.04 70, 8.04 80, 8.04 90, 8.04 100, 8.04 110, 8.05 120, 8.04 130, 8.05 140, 8.06 7.75 7.8 7.85 7.9 7.95 8 8.05 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Indek s P ol ari sas i Jam operasiFungsi pemeliharaan
- Untuk meminimalisir kecelakaan
- Untuk memperpanjang life time peralatan
- Untuk mengurangi kerugian akibat perbaikan
- Untuk menghindari shutdown yang tidak diinginkan
- Untuk keselamatan kerja
- Menghindari downtime agar bisa menguntungkan perusahaan
Kenapa harus 14 hari?
Setiap harinya baik pada kondisi normal , kelembaban, maupun kontaminasi selalu dilakukan pengujian tahanan isolasi, dengan begitu dapat dilihat seberapa besar pengaruh kelembaban dan kontaminasi yang diberikan, terhadap nilai tahanan isolasi dan indeks polarisasinya pada motor yang diuji, dan dikarenakan keterbatasan waktu penelitian dan juga pada hari ke 14 sudah dapat terlihat pengaruh kelembaban dan kontaminasi pada nilai tahanan isolasi dan indeks polarisasi motor , maka diambil data sampai hari ke 14 untuk semua kondisi , setidaknya data tersebut dapat mewakili bahwa kelembaban dan kontaminasi dapat menyebabkan turunnya nilai tahanan isolasi dan indeks polarisasi pada motor.
Mekanisme Kegagalan
insulasi Belitan Stator
Mekanisme kegagalan dari lilitan stator adalah
• Penurunan usia
menyebabkan kerapuhan, penyusutan, dan retakan pada isolasi • Sebab-sebab elektris
korona, slot discharge, petir, switching surge, fasa-tunggal, tegangan tidak seimbang, efek panas berlebih, dan uji kegagalan
• Sebab-sebab mekanis
getaran, ikatan dan pasak longgar, bar amortisseur patah, bilah kipas, besi longgar, koneksi longgar, sinkronisasi close-in atau out-of-step, dan benda asing
• Penyebab panas
overloading, panas berlebih dari laminasi hubung-singkat, siklus termal, kehilangan pendingin, panas berlebih dari kegagalan isolasi, dan tape separation.
42
KEUNTUNGAN & KERUGIAN PENGUJIAN
TEGANGAN DC
• Lebih dipiih pada peralatan yang memiliki
nilai charge kapasitansi yang sangat tinggi, seperti kabel.
• Lebih rendah merusak isolasi daripada
tegangan AC.
• Tes dapat dihentikan sebelum terjadi
kegagalan peralatan.
• Pengukuran dapat diambil secara
bersamaan.
• Data historis dapat dikompilasi dan tersedia
untuk evaluasi.
• Tidak perlu ada tes tahanan isolasi terpisah
sebelum tes overpotential DC.
• Ukuran dan berat peralatan signifikan
berkurang dibandingkan dengan tegangan uji AC.
• Sisa charge setelah uji tegangan DC harus dihilangkan dengan hati-hati.
• Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan uji tegangan tinggi lebih lama dibandingkan dengn uji tegangan tinggi AC.
• Dimungkinkan adanya efek
berbahay akibat pengujian tegangan tinggi DC pada beberapa jenis kabel.
• Kerusakan yang tidak terdeteksi dengan DC, dapat menyebabkan kegagalan saat tegangan AC.
• Temperatur dan tegangan
mempengaruhi resistivitas.
• KEUNTUNGAN
• KERUGIAN
PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI
• hanya mengukur nilai tahanan isolasi untuk jangka waktu pendek seperti 30 atau 60 detik. Hasil dari pembacaan ini hanya mengindikasikan keadaan isolasi secara kasar. Penurunan yang berkelanjutan merupakan indikasi adanya kerusakan isolasi
Short Time Readings
• Sebuah sistem isolasi yang baik akan menunjukkan terus meningkatnya nilai tahanan selama periode waktu di mana tegangan diberikan
Time–Resistance Readings
• biasa dilakukan untuk pengujian daya serap dielektrik. Rasio PI yang kurang dari 1 menunjukkan kerusakan peralatan dan butuh segera dilakukan pemeliharaan. Tes ini digunakan untuk sistem isolasi kering seperti tipe transformer, kabel
PI test
• tegangan diberikan secara bertahap ke isolasi yang diuji dengan metode mengontrol tegangan. Saat tegangan meningkat, isolasi yang lemah akan menunjukkan ketahanan yang lebih rendah
Step-Voltage Readings (DC Voltage Tip-Up Test)