• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2015-2019 menegaskan bahwa ideologi pemersatu bangsa adalah Pancasila yang diwujudkan antara lain dalam kepribadian dan kebudayaan, melalui pembangunan karakter dan kegotongroyongan yang berdasar realitas kebhinekaan.

RPJMN 2015-2019 telah menetapkan sembilan agenda prioritas, yang dikenal sebagai Nawacita, yang sepenuhnya berlandaskan ideologi Trisakti. Ideologi Trisakti mencakup kedaulatan dibidang politik, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Sementara itu Nawacita meliputi :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,efektif, demokratis dan terpercaya

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hokum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sector-sektor srategis ekonomi domestic

8. Melakukan revolusi karakter bangsa serta

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengembangan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.

(2)

Dalam melaksanakan tugas tersebut BP-PAUD dan Dikmas menyelenggarakan fungsi :(1) pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat ; (2). pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat ; (3) supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat ; (4). fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat ; (5). pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.

Berbagai kebijakan dan program PAUD-Dikmas di susun untuk memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik untuk masyarakat. Keberhasilan penyelenggaraan program PAUD- Dikmas sangat terkait dengan partisipasi Pemerintah, propinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta partisipasi aktif dari seluruh pamangku kepentingan di sektor pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Sinergitas antara pemerintah baik pusat maupun daerah seperti lembaga /organisasi pendidik dan tenaga kependidikan,lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial dan keagamaan, satuan pendidikan serta dengan seluruh pemangku kepentingan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan program yang telah disusun karena merupakan hal yang terdepan .

Untuk memberikan arah pelaksanaan program pendidikan , perlu di susun Rencana Strategis Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) tahun 2015-2019. BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja,telah memperoleh persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berdasarkan surat nomor B/3711/M.PAN-RB/11/2015 tanggal20 Nopember 2015 telah berganti nama menjadi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

Untuk memberikan arah kebijakan dan pembangunan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara telah membuat Rencana Strategis 2015-2019, dengan menggunakan data dasar .Renstra 2015-2019 diharapkan mampu memberikan arah kebijakan dan pembangunan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat bagi penentu kebijakan dan para penyelenggara pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat Sumatera Utara. Renstra ini menguraikan kondisi saat ini dan analisis situasi, tantangan, peluang dan hambatan, kebijakan, strategi, program dan kegiatan, serta anggaran yang diperlukan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara dalam kurun waktu 2015-2019.

(3)

B. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Sumatera Utara tahun 2015-2019 adalah : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

5. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

6. Peraturan Presiden RI Nomor 14 tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

7. Permendikbud nomor 17 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019

8. Permendikbud Nomor 22 tahun 2015 tentang Rencana Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

C. Landasan Filosofis

Belajar sepanjang hayat adalah merupakan prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal. Belajar sepanjang hayat bahwa proses belajar terjadi seumur hidup, walaupun dengan cara yang berbeda dan proses yang berbeda. Tujuan layanan pendidikan nonformal adalah untuk mendapatkan layanan pendidikan yang tidak diperoleh dari pendidikan formal.Keberadaan pendidikan nonformal dan informal memainkan peran sebagai pengganti, pelengkap atau penambah dari pendidikan formal.

Dengan adanya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat adalah merupakan pendidikan yang terjadi secara nonformal dan informal. Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat antara lain :

a. Pemberdayaan Manusia Seutuhnya : adalah memperlakukan peserta didik sebagai subjek yang memiliki hak untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, emosional, sosial dan kinestik. Paradigma

(4)

ini merupakan fondasi dari pendidikan yang menyiapkan peserta didik untuk berhasil sebagai pribadi yang mandiri (makhluk pribadi).

b. Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Masyarakat : pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka. Pembelajaran sepanjang hayat berlangsung secara terbuka melalui jalur formal, nonformal dan informal, yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat setiap saat , tidak dibatasi usia, tempat dan waktu.

c. Pendidikan Untuk Semua :dimana setiap orang berhak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraanumat manusia

d. Pendidikan sebagai suatu gerakan : dimana Pemerintah bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi semua warga negara. Diharapkan semua pihak dapat memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan agar hasilnya optimal. Penyelenggaraan pendidikan harus disikapi sebagai suatu gerakan yang mengintegrasikan semua potensi negeri dan peran aktif seluruh masyarakat

e. Pendidikan menghasilkan pembelajaran; penyelenggaraan pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif dan inovatif.

f. Pendidikan membentuk karakter : pendidikan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan pembentukan kepribadian, kepribadian dengan karakter unggul, antara lain kejujuran, berakhlak mulia, mandiri serta cakap dalam menjalani hidup.

g. Sekolah yang menyenangkan : sekolah sebagai satuan pendidikan yang utama merupakan suatu ekosistem. Suatu tempat yang didalamnya terjadi hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungannya.

D. Pilar-Pilar Strategis

Dalam menyelenggarakan program di BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara, kerangka dasar yang menjadi rujukan dalam implementasi landasan filosofis

(5)

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat mengacu pada strategi pembangunan pendidikan nasional. Strategi pembangunan PAUD-DIKMAS akan menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan pokok dan kerangka implementasi program dan kegiatan pembaruan pendidikan yang akan dilaksanakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara beserta seluruh pihak yang berkepentingan (Pimpinan/pihak managemen dan seluruh Pegawai )/steakholder baik dipusat maupun di daerah yang meliputi :

a. Pendidikan agama, akhlak mulia dan pembentukan karakter/kepribadian masyarakat yang mandiri serta memiliki daya saing

b. Proses pembelajaran yang mendidik, dialogis serta pembelajaran berpusat pada peserta didik dan kontektual

c. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang selaras dengan dunia kerja

d. Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan e. Penyediaan sarana belajar

f. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan pemerataan dan berkeadilan g. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka, merata, berkelanjutan

h. Pemberdayaan masyarakat, organisasi masyarakat dan asosiasi profesi i. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan

(6)

BAB II

KONDISI UMUM

A. Kondisi Umum

Rencana Strategis Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD) 2015-2019, perlu dilihat dan dianalisis capaian kegiatan dan program yang telah dilaksanakan mulai tahun 2010-2014, hal ini sebagai acuan untuk memperoleh gambaran umum tentang kondisi yang ada sebagai pijakan untuk membuat semua rencana program dan memperbaiki kondisi tersebut menuju kondisi yang dicita-citakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang mendatang.

Analisis yang perlu dilakukan bersifat diagnostik sekaligus prospektif. Analisis diagnostik dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelebihan dan kelemahan dalam kondisi yang ada.Sebaiknyan analisis prospektif dilakukan untuk memperoleh gagasan-gagasan pengembangan untuk mengubah kondisi yang ada menjadi kondisi yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threats) untuk mengetahui kondisi internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta kondisi eksternal yaitu peluang dan ancaman/tantangan. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, (strength), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut.

1. Kondisi program yang telah dilakukan BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara

a. Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang memberikan pengasuhan, perawatan, perawatan dan pelayanan kepada anak usia 0-6 tahun.Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki sekolah dasar dan kehidupan tahap berikutnya. Data APK PAUD (Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia

(7)

Dini) untuk setiap tahunnya menurut persentasenya mengalami peningkatan pencapaian untuk wilayah regional I

Data APK PAUD (usia 3-6 thn) di wilayah BPPAUD dan DIKMAS Sumatera Utara tahun 2013/2014

Tabel 2.1 NO PROPINSI PERSENTASE 1 ACEH 54,17 2 SUMATERA UTARA 65,02 3 RIAU 56,72 4 KEPULAUAN RIAU 76,71 5 SUMATERA BARAT 63,43 6 SUMATERA SELATAN 56,34 7 JAMBI 69,66 RATA-RATA REGIONAL 63,15 RATA-RATA NASIONAL 65,16

Data Ketuntasan 1 Desa 1 PAUD Di wilayah BPPAUD dan DIKMAS Sumatera Utara Tahun 2014

Tabel 2.2 NO PROPINSI PERSENTASE 1 ACEH 41,2 2 SUMATERA UTARA 60,7 3 RIAU 74,8 4 KEPULAUAN RIAU 71,4 5 SUMATERA BARAT 91,1 6 SUMATERA SELATAN 65,1 7 JAMBI 78,2 RATA-RATA REGIONAL 68,92 RATA-RATA NASIONAL 71,14 b. Pendidikan keaksaraan

Pendidikan keaksaraan adalah pendidikan yang diberikan kepada masyarakat yang belum pernah memperoleh pendidikan atau drop out disekolah dasar dalam

(8)

rangka meningkatkan pengetahuan dasar, kemampuan baca tulis fungsional yang diintegrasikan dengan mata pencarian, dalam arti agar sedapat mungkin diusahakan belajar pendidikan dasar yaitu membaca, menulis, berhitung dilaksanakan secara terpadu dengan pendidikan mata pencarian dan diikuti dengan kegiatan berusaha.

Data Tuna Aksara Di Wilayah BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara Tahun 2011 Tabel 2.3 NO PROPINSI JUMLAH 1. ACEH 75.424 2. SUMATERA UTARA 17.355 3. RIAU 61.265 4. KEPULAUAN RIAU 21.592 5. SUMATERA BARAT 71.474 6. SUMATERA SELATAN 102.969 7. JAMBI 60.630 JUMLAH 570.709

Persentase ,Data Tuna Aksara Di wilayah BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara Tahun 2013 Tabel 2.4 NO PROPINSI JUMLAH 1. ACEH 3,34 2. SUMATERA UTARA 2,19 3. RIAU 2,12 4. KEPULAUAN RIAU 2,09 5. SUMATERA BARAT 2,19 6. SUMATERA SELATAN 2,76 7. JAMBI 3,28

(9)

Data Tuna Aksara Wilayah BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara Tahun 2011 Gambar 2.1

c. Pengembangan Budaya Baca

Budaya baca suatu sikap dan tindakan atau perbuatan seseorang untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan.Pengertian budaya baca ini mencakup kebiasaan dan proses didalam waktu yang lama didalam kehidupan seseorang untuk selalu menggunakan sebagian waktu untuk membaca.

Data Taman Bacaan Masyarakat Di Wilayah BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara Tahun 2014

Tabel 2.5 NO PROVINSI JUMLAH LEMBAGA 1 ACEH 14 2 SUMATERA UTARA 133 3 RIAU 4 4 KEPULAUAN RIAU 50 5 SUMATERA BARAT 151 6 SUMATERA SELATAN 40 7 JAMBI 39 JUMLAH REGIONAL 431 Series1 0 50.000 100.000 150.000 200.000 177.35 5 102.96 9 75.424 71.474 61.265 60.630 21.592 Series1 Series2

(10)

d. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan Perempuan adalah upaya perempuan untuk memperoleh akses dan control terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan kepercayaan diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep dirinya

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas yang Tidak/Belum Pernah Sekolah menurut Provinsi, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2010-2013

TTabel 2.6

Provinsi

Perkotaan dan Pedesaan Perempuan 2010 2011 2012 2013 Aceh 5.98 4.67 4.75 4.30 Sumatera Utara 3.99 3.33 3.05 2.56 Sumatera Barat 3.51 2.96 2.70 2.53 Riau 3.97 3.39 3.40 3.20 Jambi 7.71 5.37 5.48 4.77 Sumatera Selatan 5.32 4.40 3.72 3.53 Kepulauan Riau 3.70 2.96 3.54 3.30

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf menurut Provinsi, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, 2010-2013

(11)

Tabel 2.7

Provinsi

Perkotaan dan Pedesaan Perempuan 2010 2011 2012 2013 Aceh 95.97 94.05 94.35 95.06 Sumatera Utara 96.26 95.50 96.13 96.79 Sumatera Barat 96.40 94.84 95.54 96.40 Riau 97.87 96.67 96.80 96.94 Jambi 94.31 93.41 93.76 95.10 Sumatera Selatan 96.52 95.18 95.40 96.01 Bengkulu 92.99 92.65 93.46 94.37 Kepulauan Riau 96.21 97.06 97.08 96.82 Sumber: BPS RI - Susenas, 2009-2012

Dari data di atas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah perempuan yang telah melek aksara. Dengan demikian program pemberdayaan perempuan sangatlah penting, mengingat hak asasi perempuan harus dihargai. Pendidikan Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan usia 15 tahun keatas, melalui upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bermanfaat dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik agar perempuan dapat berperan aktif dalam proses pembangunan keluarga,masyarakat dan bangsa. Sasaran pendidikan pemberdayaan perempuan adalah perempuan miskin 15 tahun keatas termasuk lanjut usia, perempuan rawan trafficking, dan perempuan yang sedang dan atau selesai mengikuti program keaksaraan.

Melihat seriusnya persoalan trafficking dan eksploitasi pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya adalah

1. Berpedoman pada UU no.21tahun 2007 tentang Pemeberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO)

2. Peraturan Menteri Negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak nomor 10 tahun 2012 tentang panduan pembentukan dan penguatan gugus tugas pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan anak

(12)

3. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2012 tentang Panduan Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan orang berbasis masyarakat dan komunitas.

e. Kursus dan Pelatihan

Kursus adalah pelajaran tentang suatu pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam waktu singkat.Pelatihan setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya.

Data Peserta Didik Lembaga Kursus dan Pelatihan Tahun 2013 Tabel 2.8

No Propinsi

Jumlah peserta didik reguler tahun lalu (selama satu tahun periode) : PESERTA

JUMLAH LULUS Lulus (bekerja) Lulus (berwirausaha)

L P L P L P L P 1 ACEH 2,517 2,856 5,373 1,806 1878 892 612 365 267 2 SUMATERA UTARA 11,871 18,137 30,008 7,619 10647 2082 2788 725 1337 3 SUMATERA BARAT 8,817 16,428 25,245 5,896 12054 1685 3557 1007 1132 4 RIAU 188 185 373 80 80 31 21 18 14 5 JAMBI 3,764 6,311 10,075 1,696 3121 462 966 192 377 6 SUMATERA SELATAN 17,480 25,370 42,850 9,984 15275 2132 2605 745 826 KEPULAUAN RIAU 2,229 2,802 5,031 406 925 37 104 24 39

(sumber data: dapodik 2013)

Dari data lembaga kursus dan pelatihan diatas dapat dilihat tingkat keberhasilan lembaga kursus tersebut dalam mengeluarkan lulusan yang dapat bekerja didunia usaha dan dunia industri.

Kegiatan layanan kursus dan pelatihan mencakup upaya-upaya diantaranya : 1. Meningkatkan ketersediaan layanan penyelenggaraan kursus dan pelatihan

yang merata, bermutu, dan berkeadilan bagi masyarakat untuk dapat bekerja atau berusaha mandiri (berwirausaha)

(13)

2. Meningkatkan ketersediaan jumlah penguji kompetensi kursus dan pelatihan yang professional

3. Meningkatkan ketersediaan jumlah lembaga kursus dan pelatihan rintisan dipedesaan

4. Meningkatkan kapasitas lembaga kursus ditingkat nasional dan internasional untuk meningkatkan daya saing lembaga dan lulusan

5. Meningkatkan ketersediaan sistem pembelajaran, data dan informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

6. Meningkatkan jumlah standart mutu penyelenggaraan kursus dan pelatihan untuk dan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

7. Meningkatkan jumlah sasaran penilaian kinerja lembaga kursus dan pelatihan untuk membantu mempercepat akreditasi lembaga kursus dan pelatihan

8. Meningkatkan penerapan sistem pembelajaran dan bantuan uji kompetensi atau sertifikasi kompetensi kursus dan pelatihan yang berkualitas dan proporsional.

f. Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Penyusunan rencana aksi pengembangan sumber daya PAUD dan DIKMAS meliputi unsur-unsur ketenagaan sebagai berikut:

1) Pendidik PAUD dan DIKMAS

a) Pamong Belajar, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka pengembangan model/program dan pembuatan percontohan serta penilaian dalam rangka pengendalian mutu dan dampak pelaksanaan program PAUD dan DIKMAS

b) Pendidik PAUD, yaitu tenaga honor yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk menyelenggarakan pembelajaran bagi anak usia dini. c) Instruktur Kursus, yaitu tenaga yang memiliki kompetensi dan sertifikasi pada bidang keterampilan tertentu, yaitu tenaga yang diberi tugas dan kewenangan menyelenggarakan / mengelola pembelajaran pada suatu satuan PAUD dan DIKMAS

d) Tutor, yaitu tenaga yang berasal dari masyarakat yang bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran pada

(14)

pendidikan kesetaraan (Paket A, B dan C), serta pendidikan keaksaraan fungsional.

2) Tenaga Kependidikan PAUD dan DIKMAS

Tenaga kependidikan PAUD dan DIKMAS yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan PAUD dan DIKMAS. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan PAUD dan Dikmas.

Tenaga kependidikan PAUD dan DIKMAS meliputi:

a) Penilik, yaitu PNS yang diberi tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan penilikan PAUD yang sering juga disebut Penilik PAUD.

b) Kepala SKB, yaitu PNS yang diberi tugas dan tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk memimpin SKB. c) Tenaga administrasi pada SKB, yaitu PNS yang diberi tugas dan tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat berwenang melaksanakan administrasi di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

d) Pengelola atau Tenaga administrasi pada kelompok belajar pada satuan PAUDNI, yaitu orang yang mendirikan, mengelola, mengadministrasikan kegiatan guna menunjang penyelenggaraan kelompok belajar tersebut. e) Pengelola atau tenaga administrasi pada Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM), yaitu orang yang mendirikan, mengelola dan mengadministrasi kegiatan guna menunjang penyelenggaraan PKBM. f) Pengelola atau tenaga administrasi pada Taman Bacaan Masyarakat

(TBM), yaitu orang yang mendirikan, mengelola dan mengadministrasi kegiatan guna menunjang penyelenggaraan TBM.

B. Potensi dan Permasalahan

BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara merupakan UPT Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS yang dalam perjalanannya telah banyak memberikan karya berupa hasil pengkajian dan pengembangan program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS), fasilitasi dan pengembangan sumber daya PAUD DAN DIKMAS serta menghasilkan berbagai model pembelajaran dan pengembangan program PAUD dan DIKMAS yang diselenggarakan dilabsite

(15)

BP-PAUD dan DIKMAS yang telah banyak dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat lapisan bawah yang kurang mampu maupun instansi lain yang membutuhkan.

Sejalan dengan tuntutan masyarakat akan mutu pengembangan program dan model PAUD dan DIKMAS serta peningkatan sumber daya manusia yang semakin tinggi, BP-PAUD dan DIKMAS berusaha untuk tetap menjaga kualitas proses pengkajian dan pengembangan program dan model PAUD dan DIKMAS serta fasiltasi sumber daya PAUD dan DIKMAS yang menjadi tugas utamanya melalui pengelolaan lembaga yang efektif dan efisien dengan mengacu kepada prosedur baku ISO 9001:2008 yang telah diraih sejak tahun 2007.Adapun data pengembangan program yang telah dilaksanakan di BP-PAUD dan DIKMAS dari tahun 2010 s.d 2014

Model tahun 2010

Tabel 2.9

No Model Judul Model

1

PAUD

Model Penyelenggaraan Kober Dalam Rangka Mengembangkan Karakter Anak Melalui Budaya Lokal

2 Model Penyelenggaraan Kelompok Bermain Holistik Integratif

Berwawasan Kewirausahaan

3 Kesetaraan Model Penyelenggaraan Paket C Berorientasi Kewirausahaan di Perkotaan

4 PKH Model Kursus Wirausaha Orientasi Perkotaan (KWK) Ulos Batak Modifikasi tahun 2010

Model tahun 2011

Tabel 2.10

No Model Judul Model

PAUD Model Penyelenggaraan PAUD Terpadu dengan Perpustakaan Mainan

1.

Dikmas

Model Penyelenggaraan Model Taman Bacaan Masyarakat Terintegrasi Vokasional di Daerah Perkebunan

2. Model Rintisan Balai Belajar Bersama dengan Pendampingan Program Aksara Kewirausahaan Yang berbudaya

(16)

3. Model PKBM Penyelenggaraan Pra TKI

4. PKH Model Penumbuhan dan Pendampingan Unit Usaha Ulos Batak Pada Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat Melalui Kelompok Usaha Bersama

Model tahun 2012

Tabel 2.11 No Model/Program Judul

1.

PAUD

Model Penyelenggaraan Gugus PAUD Sebagai Strategi Peningkatan Kompetensi PTKPAUD

2. Model Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan Bagi Anak Usia Dini (4-6) tahun prasiaga

3. Model Peningkatan Kualifikasi PTK-PAUD Melalui Diklat Konversi dan Pendampingan

4. DIKMAS Model Pelestarian Budaya Melayu Melalui Penyelenggaraan Balai Belajar Bersama

5. Model Penyelenggaraan Program Pra Magang Dengan

Pendekatan Kenshusie 6.

PKH

Model Pengelolaan LKP Berbasis IT

7. Model Penyelenggaraan Kewirausahaan Masyarakat Dengan

Pendekatan The Great Young Enterpreneur (GYE)

Model tahun 2013

Tabel 2.12 No Model/Program Judul

1.

PAUD

Pemberdayaan Orangtua Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain

2. Pengembangan Program Pola Asuh Kemandirian Anak Usia

2-4 Tahun di Kelompok Bermain

3. PAUD Terintegrasi Pendidikan Kepramukaan Bagi Anak Usia 4-6 Tahun dikelompok bermain

4. Pengembangan program PAUD Inklusi Sistem Among

(17)

DIKMAS

Penerapan Model Jiqsaw Pada Keaksaraan Usaha Mandiri

6. Penuntasan Buta Aksara Melalui Standar Pengelolaan

Keaksaraan Fungsional

7. Pengembangan Program Peningkatan Kompetensi Profesional Tutor Pendidikan Keaksaraan Dengan Metode Snow Balling Effect

8.

PKH

Pengembangan Program LKP Percontohan

9. Bimbingan Alumni Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat Dengggan Pendekatan Tumbuh, Kembang,Mandiri (Tukem)

10. Program Peningkatan Mutu Pengelolaan LKP Berbasis Kinerja

Dengan Pola On The SPOT

Model tahun 2014

Tabel 2.13 No Model/Program Judul

1.

PAUD

Pengembangan Kurikulum Operasional PAUD Berbasis Kearifan Lokal

2. Program Pembelajaran Pemanfaatan Lingkungan Pantai Sebagai Wahana Bermain Anak Usia Dini

3. Pembelajaran Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pada Anak

Usia Dini

4. Penyiapan Pendidikan PAUD Dalam Melayani ABK Melalui

Pemberdayaan Gugus PAU 5.

DIKMAS

Program Pendampingan Socio Transformis Dalam Membentuk Budaya Bisnis Pasca KUM

6. Peningkatan Budaya Baca Bagi Perempuan Pesisir Berbasis Melayu

7. Pengembangan Program Pendidikan Keaksaraan Perempuan di Pedesaan Melalui Pendekatan Pengalaman Berbahasa

8. Pengembangan Program Peningkatan Budaya Baca Masyarakt

Melalui Bina Baca Keluarga di Pedesaan

(18)

10.

PKH

Pengembangan Program Diklat Instruktur Kursus Desain Level IV

11. Pengembangan Program Tata Rias Pengantin Nusantara

(Simalungun)

12. Strategi Penguatan Manajemen Keuangan Melalui Pendidikan Kewirausahaan.

1.Potensi

BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara dalam membuat renstra juga melihat kekuatan dan kelemahan yang ada untuk menjalankan program sesuai dengan acuan yang telah di rencanakan, yaitu dengan melihat:

a. Sejarah singkat BPPAUD dan DIKMAS Sumatera Utara

Di awal berdirinya , lembaga ini bernama Balai Pengembangan Masyarakat yang merupakan unit pelaksana teknis Bidang Pendidikan Masyarakat Kanwil Depdikbud Sumatera Utara. Pada tahun 1991 beralih menjadi Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Medan dengan wilayah kerja Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Pada tahun 1997 beralih menjadi Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Sumatera Utara. Setelah memasuki era otonomi daerah dengan Kep.mendiknas No. 115/0/2003 beralih menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional I dan pada tahun 2007 sesuai dengan Kep.Mendiknas No 20/O/2007 berubah menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal ( BP-PNFI ) Regional I dengan wilayah kerja Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau. Dan pada tahun 2013 berganti nama menjadi BP-PAUDNI Regional I dengan wilayah kerja Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan kepulauan Riau.Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 17 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal.BP-PAUDNI mempunyai tugas melaksanakan pemetaan mutu pendidikan, pengembangan program, supervise, fasilitas penyusunan dan pelaksanaan program dan pengembangan sumber daya serta pelaksanaan kemitraan dibidang pendidikan anak usia dini, pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan pendidikan informal.Yang uraian tugas BP-PAUD

(19)

dan DIKMAS lebih terinci dijelaskan didalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2013 dalam BAB I Pasal 1 tentang Rincian Tugas Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal dengan wilayah kerjanya masih tetap dengan 7 provinsi tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal berubah nama menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan PendidikanMasyarakat.

b. Tenaga, Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi. Tenaga

Tabel 2.14 JENIS

KEP.

PENDIDIKAN GOLONGAN RUANG Jumlah

SLTA D3 S1 S2 IIb IIc IId IIIa IIIb IIIc IIId IVa

ADM 10 - 27 8 1 7 1 10 9 12 2 4 45

PB - - 25 15 - - - 1 12 15 6 6 40

Jumlah 10 - 52 23 1 7 1 12 22 25 9 10 85

Ketenagaan yang ada di BP-PAUDNI Regional I terdiri dari: - Tenaga Administrasi 45 orang

- Tenaga Fungsional Pamong Belajar 40 orang

Dari 85 orang tersebut sebanyak 23 orang berkualifikasi S2, 52 orang berkualifikasi S1, dan 10 orang berkualifikasi SLTA.

(20)

Gambar 2.2 Data pegawai berdasarkan Jenis Golongan

Gambar 2.3 Data pegawai berdasarkan Pendidikan

STAF PB 0 5 10 15 20 IIb IIc IId IIIa IIIb IIIc IIId IVa 6 2 2 11 13 5 1 3 0 0 0 2 19 9 6 4 STAF PB STAF PB 0 5 10 15 20 25 30 SLTA D3 S1 S2 10 1 24 8 0 0 28 14 STAF PB

(21)

Sarana dan Prasarana - Sarana

Sarana yang tersedia terdiri dari meubiler, mesin kantor, audio visual, alat komunikasi, peralatan dapur asrama dan kendaraan bermotor, serta alat olah raga.

- Prasarana

Prasarana yang tersedia meliputi bangunan perkantoran, aula, asrama, ruang Rapat, ruang makan/ dapur, lapangan olahraga, ruang multimedia informasi, ruang koperasi, ruang perpustakaan, kantin, rumah produksi APE, labsite PAUD Kenanga, Layanan akses internet, Musholla.

Gambar 2.4 Bagan Organisasi BP-PAUD dan DIKMAS

Kepala BP-PAUDNII Regional I Seksi Fasilitasi Sumber Daya Sumber Daya Subbag Umum Seksi Program Sumber Daya

Seksi Informasi & Kemitraan

(22)

c. Lembaga Mitra Pemerintahan daerah Tabel 2.15

Jumlah Kab/Kota, Kec, Kel/Desa Serta UPTD Di Wilayah Regional I Medan

NO. PROPINSI J U M L A H KAB/KOT BPKB SKB NON SKB KEC KEL/ DESA 1. ACEH 23 1 18 5 276 6.454 2. SUMUT 33 0 23 11 419 5.742 3. SUMBAR 19 1 20 1 179 1.119 4. RIAU 12 1 7 5 153 1.643 5. JAMBI 11 1 9 2 128 1.301 6. SUMSEL 15 1 10 7 217 3.142 7. KEPRI 7 0 3 4 59 353 JUMLAH 120 5 90 35 1.431 19.768

Rekapitulasi Jumlah Pamong Belajar, Tenaga Struktural, Tenaga Honorer, Tenaga Sukarelawan, pada BPKB (BP3NFI/ P3NFI/ BPKSDP) & SKB di Wilayah Regional I

Tabel 2.16

No Propinsi

Jumlah PB Jumlah Tenaga

Struktural Jumlah Tenaga Honorer Jumlah Tenaga Suka relawan L P Jlh L P Jlh 1 Aceh 23 67 119 101 61 162 126 53 2 Sumut 67 80 147 51 30 81 83 45 3 Sumbar 64 76 140 57 34 91 56 20 4 Riau 25 24 49 28 24 52 39 2 5 Sumsel 43 27 70 31 23 54 79 3

(23)

6 Jambi 52 30 82 37 16 53 56 15 7 Kepri 6 6 12 4 2 6 10 0 Total 296 308 619 (2821) 3440 309 190 499 449 138 2. Permasalahan

BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara merupakan UPT Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS yang dalam perjalanannya telah banyak memberikan karya berupa hasil pengkajian dan pengembangan program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, fasilitasi dan pengembangan sumber daya PAUD dan Dikmas serta menghasilkan berbagai macam model/program PAUD dan DIkmas yang diselenggarakan dilabsite BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara, yang telah banyak dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat lapisan bawah yang kurang mampu maupun instansi lain yang membutuhkan.

Sejalan dengan tuntutan masyarakat akan mutu pengembangan program dan model PAUD dan DIKMAS, serta peningkatan sumber daya manusia yang semakin tinggi, BP-PAUD dan Dikmas, berusaha untuk tetap menjaga kualitas proses pengkajian dan pengembangan program dan model PAUD dan DIKMAS serta pengembangan sumber daya yang menjadi tugas utamanya melalui pengelolaan lembaga yang efektif daan efisien dengan mengacu kepada prosedur baku ISO 9001 : 2008 yang telah diraih sejak tahun 2007. Pengembangan model/program yang telah dilaksanakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara dari tahun 2010 s.d 2015 terus mengalami peningkatan . Adapun permasalahan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara antara lain :

a. Untuk layanan pendidikan anak usia dini

- Anak usi 0-6 tahun, dengan prioritas 3-6 tahun - Desa/kelurahan yang belum memiliki lembaga PAUD b. Untuk layanan pendidikan masyarakat

- Penduduk buta aksara usia 15-59 tahun

- Penduduk dewasa yang belum memiliki pendidikan setara SD, SMP dan SMA - Kabupaten/kota yang belum menerapkan pengarusutamaan gender bidang

(24)

- Penduduk perempuan keaksaraan dasar dan lansia yang belum memperoleh layanan kecakapan hidup

- Kecamatan yang belum memiliki minimal 10 TBM c. Untuk program kursus dan pelatihan

- Pemuda usia produktif baik di desa maupun di perkotaan, yang belum mempunyai keterampilan dan kecakapan kerja

- Peserta didik kursus dan pelatihan yang belum memperoleh sertifikat kompetensi - Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang belum berkinerja A dan B

d. Untuk layanan pembinaan pendidik dan tenaga guru dan kependidikan

- Guru dan tenaga kependidikan PAUD dan DIkmas yang belum mengikuti diklat teknis

- Guru dan tenaga kependidikan PAUD dan DIKMAS yang belum mengikuti pengembangan professional berkelanjutan

Untuk mengatasi permasalahan yang ada maka dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penguatan tata kelola, transparan, akuntabilitas serta sistem pengendalian manajemen, dalam rangka penjaminan mutu dan efisiensi program BP-PAUD dan DIKMAS; 2. Layanan pengkajian, pengembangan dan pengendalian mutu di BP-PAUD dan

DIKMAS;

3. Peningkatan kompetensi dalam rangka peningkatan perluasan akses layanan PTK-PAUD dan DIKMAS;

4. Peningkatan kualifikasi GTK-PAUD dan DIKMAS dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi menurut jenisnya;

5. Peningkatan wawasan GTK-PAUD melalui kebijakan wawasan GTK-PAUD dan DIKMAS melalui pengembangan profesi, workshop, lokakarya, dll;

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana PAUD dan DIKMAS di satuan PAUD;

7. Melakukan fasilitasi pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana di bidang PAUDNI

3. Tantangan di bidang PAUD dan Dikmas

PAUD DAN DIKMAS mencakup pendidikan anak usia dini, pendidikan masyarakat, kursus dan pelatihan dan pendidikan kekeluargaan.

(25)

1. Meningkatkan anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan pembangunan

2. Model/program dan bahan ajar PAUD dan POD yang bermutu, berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) serta dapat diterapkan diberbagai daerah/wilayah

3. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi tata kelola dan pelaksanaan tugas teknis lainya di Ditjen PAUD DAN DIKMAS

b. Tantangan dibidang Dikmas

1. Meningkatkan jumlah penduduk usia produktif yang memperoleh layanan pendidikan kecakapan hidup untuk bekerja dan berwirausaha yang berstandart nasional, berkesetaraan

2. Meningkatkan remaja dan orang dewasa memperoleh layanan pendidikan masyarakat yang berkualitas, berkesetaraan gender, dan berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) diseluruh provinsi, kabupaten dan kota.

3. Penduduk usia dewasa memperoleh layanan pendidikan keorangtuaan dalam rangka meningkatkan wawasan, pemahaman tentang kiat mendidik anak sejak janin hingga dewasa

4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi tata kelola dan pelaksanaan tugas teknis lainya di Ditjen PAUD DAN DIKMAS

(26)

BAB III

VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI

A. Visi BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara

Visi BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara mengacu pada visi dari Kemdikbud dan Direktorat Jenderal PAUD DAN DIKMAS. Maka visi BP-PAUDNI Regional I merupakan penjabaran dari turunan yang telah dibuat. Visi tersebut adalah:”Terwujudnya Layanan Prima Bidang PAUD dan DIKMAS Untuk Membentuk Insan Yang Cerdas, Terampil, Mandiri, Berkarakter Dan Berahklak Mulia”.

Dengan ditetapkannya Visi ini membuat pekerjaan besar bagi semua pihak di lingkungan BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara. Sehingga Renstra ini disusun untuk mempersiapkan langkah-langkah strategi dalam mencapai visi tersebut. Tentunya pencapaian dari visi tersebut akan melihat dari kondisi sumber daya dan infrastruktur yang sudah ada sekarang agar strategi pencapaian menjadi lebih realistis.

B. Misi BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara

Langkah dalam membuat misi merupakan wujud dari cita-cita dari yang tertuang di visi, misi yang dilaksanakan adalah memfasilitasi layanan kepada seluruh peserta didik secara merata, bermutu, relevan, terjangkau,dan berkeadilan melalui penyelenggaraan layanan pendidikan anak usia dini, penyediaan layanan masyarakat, penyediaan layanan penyelenggaraan kursus dan pelatihan, layanan penyediaan pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan (PTK) nonformal, pendidikan kecakapan hidup, penyediaan berbagai model pembelajaran yang relevan dan kekhasan berbasis daerah.

Maka disusunlah misi yang diemban oleh BPPAUDNI Regional I Medan sebagai berikut :

1. Meningkatkan Mutu Layanan Program, Sarana Dan Prasarana Di Bidang PAUD dan DIKMAS

2. Meningkatkan Kualitas Dan Kapasitas SDM PAUD dan DIKMAS

3. Meningkatkan Layanan Pengembangan Program Di Bidang PAUD dan DIKMAS

(27)

4. Meningkatkan Fasilitasi Pelaksanaan Program Di Bidang PAUD dan DIKMAS

5. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Teknis Terhadap Satuan PAUD dan DIKMAS

6. Meningkatkan Fasilitasi Pengembangan Sumber Daya Di Bidang PAUD dan DIKMAS.

7. Meningkatkan Layanan Informasi Melalui Pemetaan Mutu, Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Informasi Di Bidang PAUD dan DIKMAS.

8. Mewujudkan Pelaksanaan Kemitraan Yang Bermakna Dan Bermutu Di Bidang PAUD dan DIKMAS.

C. Tujuan

Tujuan dari Renstra BPPAUD dan DIKMAS untuk tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Melayani anak usia dini melalui program PAUD holistic-integrative (PAUD HI) secara merata dan bermutu, sehingga mampu mengembangakan seluruh potensi kecerdasan dan tumbuh kembang anak, serta membangun kesiapan anak mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tersedianya dan terjangkaunya layanan PAUD Bermutu dan berkesetaraan 3. Menuntaskan penduduk buta aksara melalui program pendidikan keaksaraan

yang bermutu dan terjangkau, serta memberikan kesempatan kepada pemuda dan penduduk usia dewasa untuk mendapatkan layanan pendidikan melalui pendidikan keaksaraan orang dewasa

4. Tersedia dan terjangkaunya Layanan Pendidikan Orang Dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, Bermutu, dan Relevan dengan kebutuhan Masyarakat 5. Melayani penduduk usia produktif yang belum memiliki keterampilan dan

kecakapan kerja melalui program kursus dan pelatihan berbasis kecakapan hidup yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan mendorong tumbuhnya wirausaha baru

6. Mengembangkan budaya baca masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat serta menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan PAUD DAN DIKMAS melalui PKBM

(28)

7. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam segala aspek pembangunan, melalui program pendidikan pemberdayaan perempuan yang sensitive gender dan hak Azasi Manusia (HAM)

8. Menyadarkan masyarakat tentang kesamaan hak, kewajiban, dan peran laki-laki dan perempuan sehingga terwujud keadilan antara laki-laki-laki-laki dan perempuan melalui program Pengarusutamaan Gender (PUG)

9. Meningkatkan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang profesional, bermartabat dan memperoleh penghargaan serta perlindungan yang memadai 10. Menyediakan berbagai model pembelajaran dan layanan PAUD DAN

DIKMAS yang bermutu dan terkini, untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang terus berkembang

11. Meningkatkan manajemen dan kelembagaan PAUD DAN DIKMAS yang bermutu dan profesional melalui peningkatan kapasitas dan kualitas sumberdaya PAUD DAN DIKMAS

12. Membangun Kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti dunia usaha/industri dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal serta dalam melembagakan satuan PAUD DAN DIKMAS.

D. Sasaran Strategi

1. Untuk layanan Pendidikan anak usia dini

a) Anak Usia 0-6 tahun, dengan prioritas usia 3-6 tahun b) Desa/kelurahan yang belum memiliki lembaga PAUD 2. Untuk layanan pendidikan masyarakat

a) Penduduk buta aksara usia 15-59 tahun

b) Penduduk dewasa yang belum memiliki pendidikan setara SD, SMP, dan SMA

c) Kabupaten/kota yang belum menerapkan pangarusutamaan gender bidang pendidikan dan pendidikan ke orangtuaan (parenting education) d) Penduduk perempuan keaksaraan dasar dan lansia yang belum

memperolehlayanan kecakapan hidup e) Kecamatan yang belum memiliki PKBM

(29)

3. Untuk program kursus dan pelatihan

a) Pemuda usia produktif baik di desa maupun di perkotaan, yang belum mempunyai keterampilan dan kecakapan kerja

b) Peserta didik Kursus dan Pelatihan yang belum memperoleh sertifikat kompetensi

c) Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang belum berkinerja A dan B 4. Untuk layanan pembinaan pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD DAN

DIKMAS

a) Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD DAN DIKMAS mengikuti diklat teknis

b) Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD DAN DIKMAS yang belum mengikuti pengembangan professional berkelanjutan

5. Penguatan tata kelola, transparan, akuntbilitas serta system pengendalian manajemen, dalam rangka penjaminan mutu dan efesiensi program PAUD DAN DIKMAS

a) Dokumen rencana program, anggaran dan evaluasi kinerja PAUD DAN DIKMAS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b) Pengendalian daya serap anggaran

c) Penerapan e-keuangan, e-kepegawaian, e-administrasi umum

d) Kesesuaian laporan keuangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

e) Ketertiban BP-PAUD DIKMAS Sumatera Utara dalam pengelolaan BMN

f) Pengendalian pegawai BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas pada hari kerja

g) Pengendalian BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara yang sudah bersetifikat ISO 9001-2008

h) Pengendalian perencanaan anggaran BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara yang tidak diblokir.

6. Layanan pengkajian, pengembangan dan pengendalian mutu PAUD DAN DIKMAS

a) Model pembelajaran dan program percontohan PAUD DAN DIKMAS yang dikembangkan di tingkat wilayah Regional I

(30)

b) Model strategi peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan PAUD DAN DIKMAS

c) Lembaga PAUD DAN DIKMAS yang mendapatkan pembinaan dan pengendalian mutu.

d) Monitoring,Supervisi dan Evaluasi merupakan kegiatan pembinaan sekaligus pengendalian agar penyelenggaraan program PAUD DAN DIKMAS tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna. Monitoring,Supervisi dan Evaluasi dilaksanakan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan hasil akhir kegiatan yang dilakukan secara berkala baik melalui metode langsung atau tidak langsung sesuai dengan tahapan kegiatan.

7. Peningkatan Kompetensi

Kebijakan strategis : meningkatkan mutu GTK-PAUD dan DIKMAS, dalam rangka peningkatan perluasan akses layanan PTK-PAUD dan DIKMAS. Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut perlu dikembangkan melalui:

1) Mendorong usaha-usaha pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan kompetensi GTK-PAUD dan DIKMAS yang berada di daerahnya.

2) Menyusun kegiatan berbasis data GTK-PAUD dan DIKMAS

3) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis bagi GTK-PAUD dan DIKMAS yang dilaksanakan secara regional.

4) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis bagi GTK-PAUD dan DIKMAS yang dilaksanakan di tingkat provinsi dan tingkat Kab./Kota.

5) Peningkatan kerjasama dengan instansi/orsos/lembaga lainnya dalam rangka peningkatan kompetensi GK-PAUD dan DIKMAS

8. Peningkatan Kualifikasi

Kebijakan strategis : meningkatkan kualifikasi pendidikan GTK PAUD dan DIKMAS , dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi menurut jenisnya.

a) Memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan atau bantuan transportasi bagi GTK-PAUD dan DIKMAS guna mencapai standar minimal

(31)

kualifikasi pendidikan GTK PAUD dan DIKMAS dan meningkatkan kualifikasi pendidikannya GTK-PAUD dan DIKMAS .

9. Peningkatan Wawasan

Kebijakan strategis: meningkatkan wawasan GTK-PAUD dan DIKMAS. Untuk Peningkatan wawasan GTK-PAUD dan Dikmas melalui pengembangan profesi, studi lanjut, studi lanjut, workshop, lokakarya, dan sebagainya.

10. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana PAUDNI di satuan PAUDNI

Kebijakan strategis: meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan PAUD dan DIKMAS , dilakukan melalui kegiatan: 1) Identifikasi kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

PAUD dan DIKMAS

2) Mengembangkan penyusunan bahan fasilitasi pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana di bidang PAUD dan DIKMAS 11. Melakukan fasilitasi pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana

(32)

BAB IV

ARAH KEBIJAKAN, KERANGKA REGULASI, KERANGKA

PENDANAAN DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan

Arah kebijakan pembangunan dari BPPAUD dan DIKMAS tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan PAUD HI sesuai standar pelayanan minimal PAUD HI dan mendorong peningkatan mutu layanan secara stimultan, terintegrasi dan berkelanjutan.

2. Meningkatkan kualitas pengembangan program dan pengkajian dibidang PAUD dan DIKMAS

3. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan keaksaraan usia 15-59 tahun yang berbasis pemberdayaan, berkeadilan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

4. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan kesetaraan orang dewasa yang berbasis vokasi dan berkeadilan gender.

5. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan kecakapan hidup/kerja, kursus dan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan yang bermutu dan dapat bersaing sesuai kebutuhan dimasyarakat dan DUDI.

6. Meningkatkan ketersediaan, kualifikasi, kompetensi serta profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dan DIKMAS.

7. Mengembangkan layanan pembelajaran untuk menumbuhkan minat dan budaya baca masyarakat melalui penyediaan dan peningkatan layanan Taman Bacaan Masyarakat. 8. Mengembangkan pendidikan pemberdayaan perempuan, usia lanjut dan

pengarusutamaan gender.

9. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan masyarakat dunia usaha dan dunia industri serta pemerintah daerah setempat dalam penyelenggaraan program PAUD dan DIKMAS dan satuan Pendidikan.

10. Meningkatkan system informasi dibidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan pendidikan informal

(33)

11. Meningkatkan kapasitas kelembagaan PAUD dan DIKMAS, baik tingkat regional maupun tingkat daerah melalui perbaikan system manajemen informasi, peningkatan sarana dan prasarana yang memadai.

Implementasi arah kebijakan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara memerlukan dukungan sumberdaya dan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. Agar dapat berjalan lancer secara efektif, efesien, akuntabel dan produktif, maka strategi yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

a. Insentif dan disinsentif, pemberian insentif kepada individu, lembaga pendidikan dan/atau pemerintah daerah yang dinilai berpartisipasi dan kerjasama.

b. Kemitraan, merupakan upaya pemberdayaan dan pelibatan semua potensi yang ada, guna mensinergikan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha dunia industry. c. Pendekatan prioritas, pengembangan program dan pengembangan satuan PAUD dan

DIKMAS didasarkan pada skala prioritas kebutuhan masyakat setempat.

d. Pendekatan wilayah, pengembangan program dan pengembangan satuan PAUD DAN DIKMAS selalu memperhatikan cirri atau karakteristik wilayah tertentu dan tujuan tertentu.

e. Pengembangan Model dan program percontohan, pengembangan model-model program PAUD DAN DIKMAS terbaik dan terkini berdasarkan hasil kajian dan/atau program unggulan yang diselenggarakanmasyarakat sebagai program percontohan.

B. Kerangka Regulasi.

Kerangka regulasi yang mendukung dan melandasi penyusunan Renstra BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 5. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

6. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara

7. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

8. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 9. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

(34)

10. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025

11. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

12. Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan 13. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

14. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2011 tentang perubahan ke dua atas Peraturan Presiden nomer 47 tahun 2009 tentang pembentukan dan organisasi Kementerian Negara.

16. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015. tentang RPJMN Tahun 2015–2019. 17. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010–2014.

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015–2019

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 17 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal.

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 69 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

C. Kerangka Pendanaan dan Kerangka Kelembagaan

Kerangka Pendanaan implementasi Renstra BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara 2015 – 2019 mencakup: (i) strategi pendanaan pendidikan; (ii) koordinasi, sistem tata kelola dan pengawasan internal, serta (iii) sistem monitoring dan evaluasi yang menjamin terlaksananya fungsi serta tercapainya tujuan PAUD DAN DIKMAS, dan (iv) Pemanfaatan Teknologi dan Informasi

(35)

1. Strategi Pendanaan Pendidikan PAUD dan DIKMAS - Prinsip Pendanaan Pendidikan

Pembangunan Pendidikan Nasional menjadi tanggung jawab bersama antara bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Renstra BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara dalam implementasinya di bidang Pendidikan Nonformal dan Informal mengacu pada 5 misi Kemendikbud (5K), yaitu : (1) Ketersediaan layanan pendidikan; (2) Keterjangkauan layanan pendidikan; (3) Kualitas, mutu, relevansi layanan pendidikan; (4) Kesetaraan memperoleh Layanan Pendidikan; (5) Kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Dalam implementasinya BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara menerapkan prinsip pendanaan pendidikan dengan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik dalam pengelolaanya. Adapun sumber pendanaan BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara ditentukan berdasarkan prinsip pembagian perimbangan, kecukupan dan keberlanjutan. Selain itu, pendanaan PAUD DAN DIKMAS dapat diperoleh juga dari masyarakat di luar Penyelenggara dan Satuan Pendidikan yang didirikan masyarakat serta Peserta Didik atau Orang Tua/Walinya dengan syarat diberikan secara sukarela, dibukukan dan dipertanggungjawabkan secara transparan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan

Dalam penyelenggaraan program pada satuan pendidikan, pendanaan pendidikan juga menjadi tanggung jawab peserta didik, orang tua dan/atau wali peserta didik. Tanggung jawab tersebut adalah: (a) biaya pribadi peserta didik; (b) pendanaan biaya investasi selain lahan untuk satuan pendidikan bukan pelaksana program wajib belajar, yang diperlukan untuk menutupi kekurangan pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan; (c) (c) pendanaan biaya personalia pada satuan pendidikan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan; (d) pendanaan biaya nonpersonalia pada satuan pendidikan bukan pelaksana program wajib belajar untuk pendidikan nonformal, yang diperlukan untuk menutupi kekurangan pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan, terutama program yang di selenggarakan oleh masyarakat. Kecuali pada program-program khusus yang sifatnya bantuan sosial (block grant), pendanaan biaya personal dan biaya

(36)

operasional kegiatan program tidak menjadi tanggung jawab peserta didik dan/atau satuan pendidikan yang menyelenggarakannya.

- Rencana Pendanaan

Rencana pendanaan BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara dalam kurun waktu 2015–2019 mengacu pada Renstra Ditjen PAUD dan DIKMAS yang telah ditetapkan adapun perencanaan anggaran akan diprioritaskan untuk Pengembangan program dan model, peningkatan kompetensi SDM, pengembangan sarana prasarana pendidikan, penyediaan sistem informasi. Pelaksanaan pendanaan pendidikan tersebut bertujuan untuk mewujudkan pelayanan pendidikan sesuai standar nasional pendidikan yang dicerminkan dalam struktur pendanaan dan anggaran serta pembagian tanggungjawab pendanaan antara Pemerintah dan pemerintah daerah.

Sejak tahun anggaran 2014 sampai tahun 2019 BPPAUD dan DIKMAS Sumatera Utara memperoleh anggaran dari pemerintah pusat yaitu Ditjen PAUD DAN DIKMAS yang besarnya anggaran setiap tahun bersifat fluktuatif (naik-turun). Besarnya alokasi anggaran tersebut berdasarkan ketetapan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan oleh Ditjen PAUD dan DIKMAS. Sehingga BP-PAUD dan DIKMAS Sumatera Utara dalam perencanaan program PAUD dan DIKMAS mengalami sedikit kendala dalam mengalokasikan anggaran yang sesuai dengan Restra yang telah disusun.

Pengukuran keberhasilan penerapan strategi pendanaan pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat BP-PAUD dan Dikmas dilakukan dengan merumuskan indikator dan target pencapaian dijabarkan sebagai berikut :

(37)

RENCANA STRATEGIS BP-PAUD DAN DIKMAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015-2019

KODE SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SATUAN

KEGIATAN VOLUME 2015 2016 2017 2018 2019 4074.1 TERSEDIANYA HASIL PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL/PROGRAM PAUD-DIKMAS YANG BERMUTU BERWAWASAN GENDER, ESD DAN KEWARGANEGARAA N GLOBAL, SERTA REPLIKABEL DI SELURUH REGIONAL/ WILAYAH

IKK.4.4074.1.1 MODEL PAUD-DIKMAS YANG

DIKEMBANGKAN

Model/program PAUD-Dikmas

yang dikembangkan

- Naskah program PAUD yang

dikembangkan 4 3 4 5 6

-Naskah program Kursus dan

Pelatihan yang dikembangkan Naskah 4 3 4 5 6

-Naskah program Pendidikan

Masyarakat yang dikembangkan 4 3 4 5 6

-Naskah program Pendidikan

Keluarga yang dikembangkan - 3 4 5 6

-Pengkajian Kelembagaan

Pendidikan Masyarakat 2 - - - -

-Pengkajian Program Dikmas 2 - - - -

-Pengkajian Studi Dampak Pelatihan 2 - - - -

-Pengkajian dan Penelitian Program

PAUD dan Dikmas - 8 9 10 12

-Naskah Pengembangan Sarana

Pembelajaran Audiovisual - 12 13 14 15

-Naskah Pengembangan Sarana

Pembelajaran Cetak - 12 13 14 15 2 IKK.4.4074.1.2 Lembaga/satuan PAUD-Dikmas yang menerapkan

Penyelenggara PAUD dan DIKMAS

(38)

model/program hasil kajian/pengem

bangan

Laboratorium Percontohan PAUD

dan DIKMAS 10 15 22 28 30

SDM PAUD- DIKMAS yang meningkat

kualifikasi dan kompetensinya 2600 2564 600 500 2500

Dokumen Pemetaan Mutu satuan

PAUD-DIKMAS 89 504 300 400 250

Lembaga Kemitraan Kerjasama

PAUD-DIKMAS 2 14 17 20 24

Kelompok Percontohan

Pembelajaran PAUD-DIKMAS 6500 - - - -

-Dokumen Program Inovatif

PAUD-DIKMAS 3 2 2 - 2

-Sarana dan Prasarana Pembelajaran

PAUD -DIIKMAS 18 - - - - 3 IKK.4.4074.1.3 Dokumen NSPK pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-Dikmas yang dikembangkan

Dokumen NSPK pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-DIKMAS dokumen - - 5 8 10 4

IKK.4.4074.1.4 Dokumen rencana kegiatan dan

anggaran, evaluasi dan pelaporan dokumen 5 6 6 7 7

Jumlah

dokumen perencanan dan

(39)

evaluasi pelaksanaan

rencana

5

IKK.4.4074.1.5 Dokumen kepegawaian, keuangan,

dan ketatausahaan dokumen 3 10 16 11 10

Dokumen keuangan, kepewaian, ketatausahaan, dan BMN 6 IKK.4.4074.1.6

Jumlah dokumen penyelenggaran lomba dan apresiasi UPT

PAUD-Dikmas dokumen - - 2 4 6 Jumlah dokumen penyelenggaran lomba dan apresiasi UPT PAUD-Dikmas

(40)

Tambahan LAYANAN

PERKANTORAN Bulan 12 12 12 12 12

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Unit 44 65 45 50 55

Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran

Unit 50 47 50 60 80

Kenderan Bermotor Unit 1 2 1 5 -

Gedung Bangunan M2 584 1563 - 1572 743

(41)

RENCANA STRATEGIS BP-PAUD DAN DIKMAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015-2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SATUAN KEGIATAN VOLUME

2015 Jumlah Dana 2016 Jumlah Dana 2017 Jumlah Dana 2018 Jumlah Dana 2019 Jumlah Dana

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

TERSEDIANYA HASIL PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN

MODEL/PROGRAM

PAUD-DIKMAS YANG BERMUTU BERWAWASAN GENDER, ESD DAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL, SERTA REPLIKABEL DI SELURUH REGIONAL/ WILAYAH IKK.4.4074.1.1 MODEL PAUD DIKMAS YANG DIKEMBANGKAN Model/program PAUD-Dikmas yang dikembangkan - Naskah program PAUD yang dikembangkan 4 787.072.000 3 745.737.000 4 1.093.747.600 5 1.503.902.950 6 1.985.155.080 -Naskah program Kursus dan Pelatihan yang dikembangkan Nsk 4 861320000 3 745.737.000 4 1.093.747.600 5 1.503.902.950 6 1.985.155.080 -Naskah program Pendidikan Masyarakat yang dikembangkan 4 670760000 3 745.737.000 4 1.093.747.600 5 1.503.902.950 6 1.985.155.080 -Naskah program Pendidikan Keluarga yang dikembangkan - - 3 745.737.000 4 1.093.747.600 5 1.503.902.950 6 1.985.155.080 -Pengkajian Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 2 270.320.000 - - - - -Pengkajian Program Dikmas 2 270.320.000 - - - - -Pengkajian Studi Dampak Pelatihan 2 316.076.000 - - - - - Pengkajian dan Penelitian Program PAUD dan Dikmas - - 8 191.248.000 9 236.669.400 10 289.262.600 12 381.826.632 -Naskah Pengembangan Sarana Pembelajaran Audiovisual - - 12 511.740.000 13 609.823.500 14 840.000.000 15 900.000.000 -Naskah Pengembangan - - 12 477.870.000 13 550.000.000 14 840.000.000 15 900.000.000

(42)

Sarana Pembelajaran Cetak IKK.4.4074.1.2 Lembaga/satua n PAUD-Dikmas yang menerapkan model/program hasil kajian/pengem bangan Penyelenggara PAUD dan DIKMAS yang mendapat bimbingan teknis Lbg 95 277.336.000 500 1.185.270.000 300 948.216.000 350 711.162.000 200 474.108.000 Laboratorium Percontohan PAUD dan DIKMAS 10 311.845.000 15 750.000.000 22 1.509.717.000 28 2.113.603.800 30 3.072.274.103 SDM PAUD- DIKMAS yang meningkat kualifikasi dan kompetensinya 2600 495.530.000 2564 10.035.852.000 600 4.150.000.000 500 2.504.638.000 600 4.146.567.000 Dokumen Pemetaan Mutu satuan PAUD-DIKMAS 89 576.800.000 504 1.450.000.000 600 1.620.000.000 720 1.944.000.000 864 2.332.800.000 Lembaga Kemitraan Kerjasama PAUD-DIKMAS 2 200.000.000 14 2.100.000.000 17 1.680.000.000 20 2.016.000.000 24 2.419.200.000 Kelompok Percontohan Pembelajaran PAUD-DIKMAS 6500 - - - - - - Dokumen Program Inovatif PAUD-DIKMAS 3 159.000.000 - - 4 200.000.000 4 240.000.000 4 280.000.000 Sarana dan Prasarana Pembelajaran PAUD -DIIKMAS 18 1.238.477.000 - - - - IKK.4.4074.1.3

(43)

pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-Dikmas yang dikembangkan pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-DIKMAS 5 150.000.000 8 240.000.000 10 300.000.000 IKK.4.4074.1.4 Dokumen rencana kegiatan dan anggaran, evaluasi dan pelaporan Dok 5 722.525.000 6 662.717.000 6 722.525.000 7 728.988.700 7 728.988.700 Jumlah dokumen perencanan dan evaluasi pelaksanaan rencana Data dan Informasi PAUD-DIKMAS 2 1.671.961.000 16 1.240.000.000 12 930.000.000 14 1.085.000.000 16 1.240.000.000 IKK.4.4074.1.5 Dokumen kepegawaian, keuangan, dan ketatausahaan Dok 3 265.562.000 10 1.110.122.000 10 1.221.134.200 11 1.343.247.620 11 1.343.247.620 Dokumen keuangan, kepewaian, ketatausahaan, dan BMN IKK.4.4074.1.6 Jumlah dokumen penyelenggaran lomba dan apresiasi UPT PAUD-Dikmas Dok - - 2 150.000.000 4 250.000.000 6 350.000.000 Jumlah dokumen penyelenggaran lomba dan apresiasi UPT PAUD-Dikmas

Gambar

Tabel 2.2  NO   PROPINSI   PERSENTASE   1   ACEH   41,2  2   SUMATERA UTARA   60,7  3   RIAU   74,8  4   KEPULAUAN RIAU   71,4  5   SUMATERA BARAT   91,1  6   SUMATERA  SELATAN   65,1  7   JAMBI   78,2  RATA-RATA  REGIONAL   68,92  RATA-RATA NASIONAL   71,
Tabel 2.5  NO   PROVINSI   JUMLAH  LEMBAGA  1   ACEH   14  2   SUMATERA UTARA   133  3   RIAU   4  4   KEPULAUAN RIAU   50  5   SUMATERA BARAT   151  6   SUMATERA  SELATAN   40  7   JAMBI   39  JUMLAH  REGIONAL   431 Series1050.000100.000150.000200.000177.
Tabel 2.11  No  Model/Program  Judul
Tabel 2.13  No  Model/Program  Judul
+3

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Sofjan Assauri (2004:12) dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi, mengemukakan pengertian manajemen sebagai berikut “Manajemen adalah kegiatan atau usaha

Enabler merupakan peranan pekerja sosial yang bertujuan untuk membantu individu, kelompok, komunitas atau masyarakat agar dapat mengartikulasikan atau mengungkapkan

Lana juga menyebutkan bahwa pengembangan wilayah dilakukan Kementerian PUPR dengan membangun konektivitas, penyediaan penampung air baku, irigasi, penyediaan infrastruktur

Adalah korelasi dari 2 variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat atau menurun, maka variabel lainnya (Y) cenderung untuk menurun atau meningkat.

1 By Harold Pinter Searching the book that you like to review first or locate an intriguing book Complete Works, Vol. 1 By Harold Pinter that will make you really want

Peserta didik juga menyatakan bahwa selama proses pembelajaran kimia, guru sering menggunakan UKB yang saat ini disebut sebagai Lembar Kegiatan Siswa (LKS), namun hasil

Telah melaksanakan pengujian sebagai penguji muda sesuai bidang lisensi dan/atau rating sekurang-kurangnya 6 (enam) kali dalam waktu 18 (delapan belas) bulan terakhir.. Menyiapkan

Diharapka ami keterkaitan gkungan, dan si belajar dan an untuk me sanaan model an yang dila engan menera ya sendiri Menurut Gulo (2 latihkan siswa nggi, sehingga bih menggu