• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Autentikasi User Mikrotik Menggunakan Media Sosial Dengan Application Programming Interface (API).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Autentikasi User Mikrotik Menggunakan Media Sosial Dengan Application Programming Interface (API)."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN S MENGGUNAKAN

PROG

I KET

PROGRAM

FAKULTAS MATEM

U

SISTEM AUTENTIKASI USER MIKROTIK

N MEDIA SOSIAL DENGAN APPLICATION

GRAMMING INTERFACE (API)

SKRIPSI

ETUT DENI SATRIA RAHARJA NIM.1108605021

AM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN ILMU KOMPUTER

MATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN AL

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2016

TIK ION

(2)

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa naskah skripsi dengan judul:

“PERANCANGAN SISTEM AUTENTIKASI USER MIKROTIK

MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DENGAN APPLICATION

PROGRAMMING INTERFACE (API)” Nama : I Ketut Deni Satria Raharja

NIM : 1108605021

Program Studi : Ilmu Komputer

E-mail : raharjaketut@yahoo.co.id

Nomor telp/HP : 087861646190

Alamat : Dusun Jabon, Desa Sampalan Tengah, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

Belum pernah dipublikasikan dalam dokumen skripsi, jurnal nasional maupun internasional atau dalam prosiding manapun, dan tidak sedang atau akan diajukan untuk publikasi di jurnal atau prosiding manapun. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat pelanggaran kaidah-kaidah akademik pada karya ilmiah saya, maka saya bersedia menanggung sanksi-sanksi yang dijatuhkan karena kesalahan tersebut, sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan bilamana diperlukan.

Denpasar, 8 April 2016 Yang membuat pernyataan,

( I Ketut Deni Satria Raharja)

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Judul Skripsi : Perancangan Sistem Autentikasi User Mikrotik Menggunakan Media Sosial Dengan Application Programming Interface (API)

Kompetensi : Jaringan Komputer

Nama : I Ketut Deni Satria Raharja

NIM : 1108605021

Tanggal Seminar : 8 April 2016 Disetujui oleh:

Pembimbing I Penguji I

I Komang Ari Mogi, S.Kom, M.Kom. Agus Muliantara, S.Kom, M.Kom.

19840924 2008011007 198006162005011001

Pembimbing II

Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom, M.Kom. 198006212008121002

Penguji II

I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom, M.Kom. 198812282014041001

Penguji III

Made Agung Raharja, S.Si, M.Cs. 1985091920130122003

Mengetahui,

Jurusan Ilmu Komputer FMIPA UNUD Ketua,

(4)

iv

Judul : Perancangan Sistem Autentikasi User Mikrotik Menggunakan Media Sosial Dengan Application Programming Interface (API) Nama : I Ketut Deni Satria Raharja

NIM : 1108605021

Pembimbing I : I Komang Ari Mogi, S.Kom,M.Kom. Pembimbing II : Ida Bagus Made Mahendra S.Kom, M.Kom.

ABSTRAK

Hotspot adalah sistem yang digunakan untuk mengautentikasi user pada jaringan lokal. Autentikasi yang digunakan berdasarkan pada protokol HTTP atau HTTPS dan dapat diakses dengan menggunakan web browser. Secara default hotspot ini menggunakan autentikasi username dan password untuk autentikasinya. Namun untuk mendapatkan username dan password tersebut, pengguna harus meminta kepada penyedia hotspot tersebut agar dapat menggunakan internet melalui sistem hotspot. Selain itu, penyedia hotspot tersebut ingin memaksimalkan manfaat dari hotspot tersebut salah satunya untuk mempromosikan usahannya melalui pengunjung yang pernah berkunjung ke tempat tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan menciptakan sistem autentikasi user mikrotik menggunakan media sosial dengan application programming interface (API). Sistem ini akan mengautentikasi user yang login dengan menggunakan media sosial, setelah terautentikasi user akan diminta untuk melakukan posting secara otomatis ke beranda dari media sosial yang digunakan. Setelah user berhasil melakukan posting maka akan diberikan akses internet oleh sistem. Penelitian menggunakan metode deskriftif dengan menganalisa data-data dan menggunakan data tersebut sebagai acuan pembangunan sistem. Sistem ini dikembangkan berbasis Web dengan memanfaatkan Bahasa Pemograman PHP, API PHP Class MikroTik, Facebook API, Twitter API, dan Database MySql.

Pengujian dilakukan pada proses autentikasi dengan media sosial, sistem posting user sehingga mendapatkan internet, dan pengujian pada panel admin. Manfaat yang diperoleh dari sistem ini adalah user dapat secara mandiri melakukan autentikasi ke dalam sistem. Selain itu mempermudah administrator dalam mengelola data user. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi permasalah pengelolaan layanan hotspot yang secara default menggunakan autentikasi username dan password.

Kata kunci: Hotspot, Mikrotik, Application Programming Interface (API),

(5)

v

Title : Mikrotik User Authentication System Design by Using Social Media With Application Programming Interface (API)

Name : I Ketut Deni Satria Raharja Registration : 1108605021

First Supervisor : I Komang Ari Mogi, S.Kom,M.Kom. Second Supervisor: Ida Bagus Made Mahendra S.Kom, M.Kom.

ABSTRACT

Hotspot is a system used to authenticate the user on the local network. Authentication used based on the HTTP or HTTPS protocol and can be accessed using a web browser. By default, this hotspot authentication using a username and password. But to get a username and password, users must request to the hotspot provider to use the Internet through the hotspot system. In addition, the hotspot provider wants to maximize the benefits of hotspot i.e. one of them is to promote their business through visitors who have been to the place.

Based on these problems, this research was conducted to create a MikroTik user authentication system by using social media with the application programming interface (API). This system will authenticate users who log in using social media, once authenticated, the user will be asked to do a post automatically to the homepage of social media used. After the users successfully make postings, then users will be given access to the internet by the system. The research uses descriptive method to analyze the data and use the data as a reference development system. Web-based system was developed by using PHP programming language, PHP Class Mikrotik API, Facebook API, Twitter API, and MySql Database.

Testing performed on the authentication process with social media, posting system so that the users get internet access, and testing in the admin panel. The benefit derived from this system is that the user can independently authenticate into the system. In addition, it enables administrators to manage user data. The results are expected to be a solution to overcome problems in hotspot service management which by default uses the username and password authentication.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa karena atas

rahmat dan berkatnya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

“Perancangan Sistem Autentikasi User Mikrotik Menggunakan Media Sosial

Dengan Application Programming Interface (API)dapat diselesaikan tepat

pada waktunya. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi gelar

Sarjana Komputer dalam program studi Teknik Informatika.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari

\adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Muliantara, S.Kom, M.Kom selaku ketua jurusan Ilmu

Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Udayana.

2. Bapak I Komang Ari Mogi, S.Kom, M.Kom selaku Pembimbing I yang

penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

3. Bapak Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom, M.Kom selaku Pembimbing II

yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

4. Komisi Tugas Akhir Jurusan Ilmu Komputer FMIPA UNUD, yang telah

memberikan petunjuk dalam penyusunan tugas akhir ini.

5. Terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta, bapak I Ketut

Riasa, Ibu Ni Wayan Sudarmi, kakak Ni Kadek Deshi Sudarmayanthi dan

NI komang Dian Lestari dan adim Ni Putu Diva Damayanthi yang selalu

memberikan motivasi dan support dalam pengerjaan tugas akhir ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana khususnya angkatan

2011 yang telah memberi dukungan, motivasi, semangat dan kerja sama

(7)

vii

7. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir

ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat

kekurangan dan masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun kearah perbaikan dan

penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, April 2016

(8)

x

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... ii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat ... 3

1.5 Batasan masalah ... 3

1.6 Metodelogi Penelitian ... 4

1.6.1 Metodelogi Penelitian ... 4

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 6

BAB II ... 8

TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Tinjauan Empiris ... 8

2.2. Tinjauan Teoritis ... 11

2.2.1. Jaringan komputer ... 11

2.2.2. Mikrotik ... 12

2.2.3. API (Application Programming Interface) ... 20

2.2.4. Facebook ... 23

2.2.5. Twiter ... 29

BAB III ... 37

(9)

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem... 37

3.1.1 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 37

3.1.2 Spesifikasi Perangkat Keras ... 37

3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 38

3.2.1 Perancangan Topologi Sistem ... 38

3.2.2 Perancangan Use Case Sistem ... 39

3.2.3 Perancangan Diagram Actvity ... 57

3.2.4 Perancangan Flowchart ... 67

3.2.5 Perancangan Interface ... 72

BAB IV ... 76

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 76

4.1 Implementasi Sistem ... 76

4.1.1. Implementasi Perangkat Keras ... 76

4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 77

4.1.3. Implementasi Database ... 77

4.1.4. Implementasi Login Facebook ... 78

4.1.5. Implementasi Login Twitter ... 84

4.1.6. Implementasi Control Admin ... 89

4.1.7. Implementasi User Interface Sistem ... 94

4.2. Pengujiaan Dan Analisis Sistem ... 103

4.2.1. Pengujian Black Box Testing ... 103

4.2.2. Pengujian Response Time ... 109

4.2.3. Pengujian Stress Test ... 113

BAB V ... 117

KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

5.1. Kesimpulan ... 117

5.2. Saran ... 118

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 API Words ... 18

Tabel 2. 2 Kategori API ... 23

Tabel 3. 1 Skenario Use Case Login User ... 40

Tabel 3. 2 Skenario Use Case Login Via Fcebook ... 40

Tabel 3. 4 Skenario Use Case Posting ... 42

Tabel 3. 5 Skenario Use Case Login Status ... 43

Tabel 3. 6 Skenario Use Case Get Connection ... 44

Tabel 3. 7Skenario Use Cse Posting Via Facebook ... 44

Tabel 3. 8 Skenario Use Case Posting Via Twitter ... 45

Tabel 3. 9 Skenario Use Case Login Admin ... 47

Tabel 3. 10 Skenario Use Case Logout Admin ... 48

Tabel 3. 11 Skenario Use Case Manajemen User Hotspot ... 49

Tabel 3. 12 Skenario Use Case Manajemen User Info ... 49

Tabel 3. 13 Skenario Use Case Hapus User Hotspot ... 50

Tabel 3. 14 Skenario Use Case Lihat User Hotspot ... 50

Tabel 3. 15 Skenario Use Case Enable User Hotspot ... 51

Tabel 3. 16 Skenario Use Case Disable User Hotspot ... 52

Tabel 3. 17 Skenario Use Case Lihat User Info ... 53

Tabel 3. 18 Skenario Use Case Hapus User Info ... 53

Tabel 3. 19 Skenario Use Case Cari user Info ... 54

Tabel 3. 20 Skenario Use Case Sorting User Info ... 55

Tabel 3. 21 Skenario Use Case Setting ... 56

Tabel 3. 22 Skenario Use Case Setting Facebook ... 56

Tabel 3. 23 Skenario Use Case Setting Twitter ... 57

Tabel 4. 1 Perangkat Keras Server ... 76

Tabel 4. 2 Perangkat Keras Client ... 76

Tabel 4. 3 Implementasi Perangkat Lunak Pada Server ... 77

Tabel 4. 4 Implementasi Perangkat Lunak Pada Client ... 77

(11)

xii

Tabel 4. 6 Script Login Facebook ... 78

Tabel 4. 7 Script Login Facebook ... 79

Tabel 4. 8 Script Get User Info 2 ... 80

Tabel 4. 9 Script Post to Wall Facebook ... 80

Tabel 4. 10 Script Mengirim Data Facebook Ke Web Server ... 81

Tabel 4. 11 Script Mengirim Data Dari Web Server Ke Database Mysql ... 81

Tabel 4. 12 Script Mengirim Data Dari Web Server Ke Mikrotik ... 82

Tabel 4. 13 Script Login Twitter ... 84

Tabel 4. 14 Script Mendapatkan Data User Twitter ... 85

Tabel 4. 15 Script Tweet To Twitter ... 86

Tabel 4. 16 Script Mengirimkan Data Dari Twitter Ke Web Server ... 87

Tabel 4. 17 Script Mengirimkan Data Ke Database Mysql ... 87

Tabel 4. 18 Script Mengirimkan Data Dari Web Server Ke Mikrotik ... 88

Tabel 4. 19 Script Menampilkan User ... 89

Tabel 4. 20 Script Remove User ... 91

Tabel 4. 21 Script Enable User ... 92

Tabel 4. 22 Script Disable User ... 93

Tabel 4. 23 Tabel Pengujian User ... 103

Tabel 4. 24 Pengujian Login Admin ... 104

Tabel 4. 25 Pengujian Register Admin ... 106

Tabel 4. 26 Pengujian Halaman Utama Admin ... 106

Tabel 4. 27 Pengujian Halaman User Manager Admin ... 107

Tabel 4. 28 Pengujian User Info Admin ... 108

Tabel 4. 29 Pengujian Response Time Via Facebook ... 109

Tabel 4. 30 Rata-rata Response Time Dengan Media Sosial Facebook ... 110

Tabel 4. 31 Pengujian Response Time Media Sosial Twitter ... 111

Tabel 4. 32 Rata-rata Response Time User Dengan Metode Twitter ... 112

Tabel 4. 33 Penggujian Stress Test ... 114

(12)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Langkah-Langkah Penelitian ... 4

Gambar 1. 2 Proses Model Prototipe ... 7

Gambar 2. 1 Skema API ... 21

Gambar 2. 2 Arsitektur Web Standar ... 25

Gambar 2. 3 Arsitektur Facebook ... 26

Gambar 2. 4 Autentikasi Facebook ... 28

Gambar 2. 5 Request Token Twitter ... 33

Gambar 2. 6 Redirect User Twitter ... 34

Gambar 2. 7 Status Sign In Twitter... 35

Gambar 2. 8 Access Token Twitter ... 36

Gambar 2. 9 3-Legged Autorozation ... 36

Gambar 3. 1 Topologi Sistem ... 38

Gambar 3. 2 Use Case User ... 39

Gambar 3. 3 Use Case Admin ... 47

Gambar 3. 4 Diagram Activity User Login Via Facebook ... 58

Gambar 3. 5 Diagram Activity User Login Via Twitter ... 58

Gambar 3. 6 Diagram activity user login ... 59

Gambar 3. 7 Diagram Activity Posting Via Facebook ... 59

Gambar 3. 8 Diagram Activity Posting Via Twitter ... 60

Gambar 3. 9 Diagram Activity Admin Login ... 60

Gambar 3. 10 Diagram Activity Admin Logout ... 61

Gambar 3. 11 Diagram Activity Manajemen User Hotspot ... 61

Gambar 3. 12 Diagram Activity Admin Manajemen User Info ... 62

Gambar 3. 13 Diagram Activity Admin Hapus User Hotspot ... 62

Gambar 3. 14 Diagram Activity Admin Lihat User Hotspot ... 63

Gambar 3. 15 Diagram Activity Admin Enable User Hotspot ... 63

Gambar 3. 16 Diagram Activity Admin Disable User ... 64

Gambar 3. 17 Diagram Activity Admin Lihat User Info ... 64

(13)

xiv

Gambar 3. 19 Diagram Activity Admin Cari User Info ... 65

Gambar 3. 20 Diagram Activity Admin Sorting User Info ... 66

Gambar 3. 21Diagram Actifity Setting ... 66

Gambar 3. 22 flowchart user ... 67

Gambar 3. 23 Flowchart Login Admin ... 68

Gambar 3. 24 Flowchart Register Admin ... 69

Gambar 3. 25 Flowchart Halamana Utama Admin... 70

Gambar 3. 26 Flowchart Menu Data User Mysql ... 70

Gambar 3. 27 Flowchart Data User Mikrotik ... 71

Gambar 3. 28 Halaman Awal User ... 72

Gambar 3. 29 Halaman Login Admin ... 73

Gambar 3. 30 Register Admin ... 73

Gambar 3. 31 Halaman Utama Admin ... 74

Gambar 3. 32 menu data user mikrotik ... 74

Gambar 3. 33 Halaman Data User Mysql ... 75

Gambar 3. 34 Halaman Setting Facebook ... 75

Gambar 4. 1 Halaman User Interface User ... 94

Gambar 4. 2 halaman user interface login facebook ... 95

Gambar 4. 3 Halaman User Interface Posting Twitter ... 95

Gambar 4. 4 Hasil Posting Otomatis Facebook ... 96

Gambar 4. 5 Hasil Insert Ke Database Mysql ... 96

Gambar 4. 6 Hasil Insert Data Ke Mikrotik ... 97

Gambar 4. 7 Halaman Status Login User Hotspot ... 97

Gambar 4. 8 Hasil Postingan Ke Twitter ... 98

Gambar 4. 9 Hasil Insert Ke Database Mysql ... 98

Gambar 4. 10 Hasil Insert ke Mikrotik ... 99

Gambar 4. 11 Halaman Status User Login ... 99

Gambar 4. 12 Form Login Admin ... 100

Gambar 4. 13 Form Pendaftaran Admin ... 100

Gambar 4. 14 Halaman Utama Admin ... 101

(14)

xv

Gambar 4. 16 Halaman User Manager Mikrotik ... 102

Gambar 4. 17 Halaman Setting ... 103

Gambar 4. 18 Diagram Response Time Dengan Metode Facebook ... 110

Gambar 4. 19 Diagram Rata-rata Response Time User Facebook ... 111

Gambar 4. 20 Diagram Response Time User Metode Twitter ... 112

Gambar 4. 21Diagram Response Time Rata-rata User Dengan Metode Twitter 113 Gambar 4. 22Diagram Response Time Stress Test User ... 114

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Peningkatan jumlah pengguna internet dewasa ini berdampak positif

pada media konektifitas internet. Tuntutan mobilitas yang tinggi membuat

banyak orang beralih menggunakan media pengaksesan internet berbasis

wireless daripada wired. Salah satu terobosan media wireless saat ini adalah pengembangan layanan akses internet berbasis hotspot.

Hotspot adalah sistem yang digunakan untuk mengautentikasi user pada

jaringan lokal. Autentikasi yang digunakan berdasarkan pada protokol HTTP

atau HTTPS dan dapat diakses dengan menggunakan web browser . Hotspot

ini biasa digunakan ketika kita akan mengakses internet pada areal publik,

seperti hotel, restoran, taman, mall, dan lain-lain. Secara default hotspot ini

menggunakan autentikasi username dan password untuk autentikasinya.

Namun untuk mendapatkan username dan password tersebut, pengguna harus

meminta kepada penyedia hotspot tersebut agar dapat menggunakan internet

melalui sistem hotspot. Sehingga pada saat pengguna hotspot ini meningkat,

maka administrator akan sibuk untuk menangani permintaan username dan password untuk proses autentikasi. Oleh karena itu perlu adanya

pengembangan sistem hotspot tersebut agar pengguna dapat secara mandiri

melakukan autentikasi tanpa harus menghubungi pihak administrator.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Blue Research terhadap 600 pengguna internet pada tahun 2011 bahwasannya 75% penggunna bosan

dengan permintaan registrasi di berbagai situs internet. Sejumlah 54%

menyatakan mungkin akan meninggalkan situs dan tidak akan kembali lagi.

Sejumlah 17% menyatakan akan pergi ke situs lain jika mungkin. Sejumlah

4% menyatakan akan meninggalkan atau menghindari situs tersebut. Hanya

25% yang menyatakan akan mengisi form registrasi dengan lengkap. Survey

juga mengungkapkan temuan bahwa jika pengguna lupa dengan data akun

login, maka 45% akan meninggalkan situs daripada mengatur ulang password

(16)

2

Masih dalam survey yang sama, 66% pengguna menginginkan adanya

login dengan media sosial pada suatu situs, sedangkan 34% tidak. Pengguna

juga lebih suka menggunakan login dengan media sosial sebanyak 41%

daripada membuat akun baru pada suatu situs sebanyak 24% atau

menggunakan akun tamu sebanyak 35%.

Berdasarkan hasil survei tersebut, maka sistem autentikasi ini akan

dikembangkan menggunakan sistem autentikasi menggunakan login media

sosial yang nantinya akan mempermudah user untuk melakukan autentikasi

ke sistem hotspot tanpa perlu meminta username dan password kepada

administrator. Selain itu, penggunaan media sosial sebagai metode login pada

hotspot juga dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. Salah satunya untuk

kegiatan promosi dari penyedia hotspot tersebut. Promosi ini melibatkan

pengguna yang login pada sistem hotspot untuk melakukan posting pada

media sosial. Pengguna yang telah melakukan posting nantinya akan

diberikan akses internet secara gratis dari penyedia hotspot.

Media sosial yang digunakan pada penelitian ini mencakup media sosial

Facebook dan Twitter. Media sosial ini dipilih bedasarkan data yang

diperoleh dari situs www.kominfo.go.id, disebutkan bahwasannya pengguna

internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95

persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Menurut

Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi

Publik (IKP), Selamatta Sembiring, situs jejaring sosial yang paling banyak

diakses adalah Facebook dan Twitter. Pengguna Twitter, berdasarkan data PT

Bakrie Telecom, memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia dari total 500 juta

pengguna global. Selain Twitter, jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia

adalah Path dengan jumlah pengguna 700.000 di Indonesia. Line sebesar 10

juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna dan Linkedlin 1 juta pengguna. Sistem yang dibangun nantinya akan mengautentikasi pengguna yang

login melalui akses point yang digunakan yaitu mikrotik. Autentikasi tersebut

mengandalkan penggunaan API yang bersumber pada media sosial yang

(17)

3

aplikasi program untuk mengakses sistem operasi dari komputer. API

memungkinkan kita untuk memprogram antarmuka pre-constructed sebagai pengganti memprogram device atau bagian dari perangkat lunak secara langsung. Setelah user terautentikasi, user akan dialihan ke halalam media

sosial perusahaan tersebut untuk memposting secara otomatis. Setelah

melakukan posting, user akan diberikan hak akses internet secara gratis.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah yang diambil dari latar belakang tersebut adalah

“bagaimana membangun sistem autentikasi user hotspot mikrotik menggunakan media sosial dengan application programming interface?”

1.3Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Menghasilkan sistem autentikasi user mikrotik menggunakan media

sosial dengan application programming interface (API).

2. Mengukur response time masing – masing media sosial yang digunakan

pada sistem autentikasi user mikrotik.

3. Mengukur ketangguhan sistem autentikasi jika diberikan beban tertentu

menggunakan pengujian stress test.

1.4Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah dengan dilakukannya penelitian ini,

proses autentikasi pada layanan hotspot dapat dilakukan secara mandiri tanpa

perlu menanyakan username dan passwordnya kepada administrator. Selain itu, administrator juga tidak kerepotan dalam mendistribusikan username dan password. Dan juga membantu penyedia hotspot dalam mempromosikan

usahanya.

1.5Batasan masalah

(18)

4

1.6Metodelogi Penelitian

1.6.1 Metodelogi Penelitian

(19)

5

1.6.1.1Tahap Analisis

a. Observasi

Dengan melakukan pengamatan dan observasi secara langsung ke beberapa tempat penyedia hotspot

mikrotik seperti restoran dan villa di seputaran Badung

selatan yang tujuannya adalah untuk memporeh informasi

mengenai penggunaan hotspot mikrotik serta kendala-kendala

dalam mengimplementasikan sistem hotspot mikrotik

tersebut. Observasi merupakan metode pengumpulan data

melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat

dan secara langsung di lapangan.

b. Studi Pustaka

Metode studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data maupun informasi melalui data atau

informasi dari buku, jurnal penelitian, majalah, dan sumber

bacaan elektronik yang berada di internet yang berkaitan

dengan masalah otentikasi hotspot mikrotik, penggunaan

media media sosial di Indonesia serta masalah untuk

mengimplementasikan media sosial tersebut ke dalam sistem

mikrotik hotspot.

1.6.1.2 Tahap Perancangan

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan model

sistem login hotspot mikrotik baik secara fisik atau topologi

maupun perancangan secara konseptual. Selain itu juga

membahas tentang perancangan antarmuka untuk admin

sistem tersebut. Perancangan ini nantinya menggunakan

(20)

6

1.6.1.3 Tahap Implementasi

Tahap ini merupakan tahap untuk mengimplementasikan sistem berdasarkan tahap analis

perangkat keras dan perangkat lunak dan juga tahap

perancangan sistem. Tahap ini mengimplementasikan

topologi sistem login hotspot mikrotik berbasis media sosial

dan juga implementasi secara logika menggunakan tools.

Tahap ini juga untuk mengimplementasikan antarmuka

sistem login dan antarmuka untuk admin

1.6.1.4 Tahap Pengujian

Tahap pengujian ini bertujuan untuk Metode yang

digunakan adalah black box testing untuk membantu dalam mengungkap kesalahan pada sistem perangkat lunak agar

sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu

juga pengujian response time dilakukan untuk menghitung

waktu respon dari sistem yang dibangun. Pengujian stress tes

juga dilakukan untuk mengetahui kekuatan sistem kita bila

diakses oleh banyak user sekaligus

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode prototipe. Model pendekatan prototyping

digunakan jika pemakai hanya mendefinisikan objektif umum dari

perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan

outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi

algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk interaksi manusia-mesin

(21)

7

Gambar 1. 2 Proses Model Prototipe

Prototipe dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

Berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan Pertama,

developer menggali semua kebutuhan user secara cepat kemudian mengembangkan prototipe sesuai dengan yang diinginkan dengan cepat

pula dan ditunjukkan ke user, jika user menerima prototipe baru dibuat sistem yang sesungguhnya berdasarkan keinginan user terhadap prototipe. Jika tidak developer kembali menggali kebutuhan user dari awal dan kemudian mengembangkan kembali prototipe yang diinginkan

(22)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tinjauan Empiris

Ada beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan mengenai sistem

mikrotik hotspot yaitu:

a. Sistem Pendaftaran Hotspot Berbasis Web Pada Hotspot

Mikrotik Stimik U’budiyah Menggunakan Mikrotik Aplication

Programing Interface (Api), Php, Mysql (Zuhar

Musliyana.2014)

Implementasi Sistem Hotspot pada Kampus STMIK

U’Budiyah menggunakan MikroTik Router, salah satu sistem

operasi yang menyediakan aplikasi layanan berbasis Hotspot.

Dengan sistem ini di harapkan dapat menangani kebutuhan layanan

akses internet wireless bagi seluruh mahasiswa dan civitas

akademika. Secara default penambahan user pada sistem RADIUS

MikroTik hanya dapat dilakukan melalui panel administration

menggunakan account tertentu yang telah di beri hak autoritas. Hal

ini menyebabkan tidak tersentralisasinya data, tidak efisiensinya

waktu dan menambah beban kerja pihak pengelola Hotspot kampus

seiring dengan jumlah pengguna yang semakin bertambah.

Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang

bertujuan menciptakan sistem pendaftaran berbasis web secara

realtime dan manajemen pengguna hotspot yang tersentralisasi.

Penelitian menggunakan metode deskriftif dengan menganalisa

data-data dan menggunakan data tersebut sebagai acuan

pembangunan sistem. Aplikasi ini dikembangkan berbasis Web

dengan memanfaatkan Bahasa Pemograman PHP, API PHP Class

MikroTik, dan Database MySQL untuk pendaftaraan,

pengelolalaan, dan verifikasidata pengguna. Pengujian dilakukan

(23)

9

interintegrasikan dengan database sentral kampus, sistem

notifikasi, dan verifikasi data pendaftar oleh pengelola hotspot.

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah kelancaran

pengguna layanan hotspot, tersentralisasinya data dan autorisasi

account dengan penerapan username dan password untuk tiap

pengguna.

b. Memaksimalkan Potensi Bisnis Internet Pada Jaringan

Nirkabel (Studi Kasus: Pengembangan Jaringan Lan Di Pondok Pesantren Terpadu Al Mumtaz) (Yuki Syambudi Setiadi, dkk.2014)

Teknologi nirkabel atau wireless, kini semakin merebak di seantero penjuru negeri. Dengan memanfaatkan gelombang radio, teknologi nirkabel pada jaringan komputer semakin menunjukkan

eksistensinya dibandingkan dengan jaringan konvensional (dengan

kabel / wired). Keberadaan teknologi yang semakin murah juga turut menunjang eksistensi dari teknologi nirkabel ini . Kini, area

dengan jaringan nirkabel atau lebih familiar dengan istilah hotspot semakin mudah untuk ditemui. Perangkat pembangun jaringan

hotspot yang relatif murah membuat sebagian orang bersikukuh untuk memanfaatkan peluang bisnis pada jaringan nirkabel.

Berbagai trik pun dilancarkan oleh para pelaku bisnis, mulai dari

kewajiban membeli barang terlebih dahulu sebelum menggunakan

fasilitas hotspot, hingga warung internet (warnet). Namun, penggunaan kartu prabayar atau voucher merupakan strategi bisnis yang paling prospektif. Hal ini dikarenakan kemudahan untuk

memanajemen pada sisi pelaku bisnis dan kemudahahan

penggunaan pada sisi pelanggan. Meninjau pada target PT. Telkom

yang terobsesi untuk menjadikan Indonesia negara dengan jumlah

(24)

10

menjanjikan di masa depan. Namun demikian, bisnis hotspot juga harus dikendalikan agar tidak menyalahi aturan hukum dan norma,

apalagi jika bisnis dijalankan di lingkungan Pondok Pesantren.

Dengan sedikit sinkronisasi antara sistem dengan ideologi

kepesantrenan yang ada, maka bisnis hotspot ini pun akan menjadi bermanfaat bagi Pondok Pesantren

c. Peran Sosial Media Untuk Manajemen Hubungan Dengan

Pelanggan Pada Layanan E-Commerce. (Bambang Supradono, Ayu Noviani Hanum.2011)

Euforia penggunaan sosial media (facebook, twitter, google dan lain-lain) melalui internet sudah menjadi trend di masyarakat,

tentunya hal mempengaruhi perubahan perilaku dimasyarakat

dalam berinteaksi dan berkomunikasi. Kondisi ini didorong oleh 2

hal yang mendasar yakni perilaku baru orang kota dan revolusi

teknologi. Pertumbuhan pengguna sosial media tentunya harus

dimanfaatkan perusahaan dalam meraih konsumen dengan cara

melakukan inovasi dalam melakukan bisnis, pemasaran dan

berkomunikasi secara online lewat layanan e-commerce mereka.

Paper ini mencoba mensurvey cara-cara terbaik bagi perusahaan

besar di Indonesia dalam mengembangkan layanan sosial media

untuk manajemen hubungan dengan pelanggan (customer

relationship management) pengguna sosial media melalui layanan

sosial media yang mereka miliki. Dengan demikian dapat menjadi

acuan/benchmark bagi perusahaan-perusahaan lainnya dalam

melakukan terobosan terobosan baru cara berkomunikasi dan

berbisnis lewat layanan sosial media.

d. Otentikasi Dan Manajemen Pengguna Hotspot Router

Mikrotik Menggunakan Radius Dan Php-Mysql (David Cesar Pramudita, Eko Sakti Pramukantoro, Aryo Pinandito)

(25)

11

bernama User Manager. Permasalahan utama adalah integrasi

aplikasi user manager kedalam perangkat keras router mikrotik

dinilai kurang efektif dan fleksibel, karena untuk melakukan proses

manajemen terhadap user hotspot harus dilakukan pada tiap-tiap

router yang berada pada area hotspot yang tentunya akan

membutuhkan waktu yang relatif lama. Dari permasalahan tersebut

maka dibuatlah sistem baru dengan memanfaatkan eksternal

RADIUS server sebagai pusat dari proses otentikasi maupun

manajemen terhadap user hotspot mikrotik. Dari hasil pengujian

sistem yang telah dilakukan, proses otentikasi pada sistem internal

RADIUS terbukti 13 % lebih cepat dibandingkan dengan sisten

dengan eksternal RADIUS. Sedangkan dari sisi proses manajemen

sistem manajemen terpusat melalui eksternal RADIUS terbukti

dapat meminimalkan waktu ¾ lebih cepat dibanding sistem internal

RADIUS.

2.2.Tinjauan Teoritis

2.2.1. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer,

printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel

sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling

bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan

bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung

dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang

terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer

dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Klasifikasi Jaringan Komputer :

a. LAN (Local Area Network) : Jaringan komputer yang saling

(26)

12

topologi tertentu, biasanya digunakan dalam kawasan satu

gedung atau kawasan yang jaraknya tidak lebih dari 1 km.

b. MAN (Metropolitan Area Network) : Jaringan komputer

yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang

jaraknya bisa lebih dari 1 km. Pilihan untuk membangun

jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota, kampus

dalam satu kota.

c. WAN (Wide Area Network) : Jaringan komputer yang

menghubungkan banyak LAN ke dalam suatu jaringan

terpadu, antara satu jaringan dengan jaringan lain dapat

berjarak ribuan kilometer atau terpisahkan letak geografi

dengan menggunakan metode komunikasi tertentu.

2.2.2. Mikrotik

MikroTik RouterOS, merupakan sistem operasi Linux base yang

diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan

kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan

melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat

dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang

akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang

cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai

gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks,

routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan

resource PC yang memadai.

2.2.2.1. Sejarah MikroTik RouterOS

MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di

Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh

John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang

berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia

bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan Mekanik sekitar

(27)

13

John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi

MikroTik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan sistem

Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi

Wireless-LAN (WWireless-LAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara

tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP),

tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan

diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan

Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain

termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.

Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang

dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff

Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang

menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut

Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut

tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif

mengembangkan MikroTik secara marathon.

2.2.2.2. Jenis-Jenis Mikrotik

a. MikroTik RouterOS yang berbentuk software dapat diinstal pada

kompuetr rumahan (PC).

b. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang

khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah

terinstal MikroTik RouterOS.

2.2.2.3.Fitur-Fitur Mikrotik

a) Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama

b) Asynchronous: Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan

otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial

on demand, modem pool hingga 128 ports.

c) Bonding: Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka

(28)

14

d) Bridge: Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge

interface, bridging, firewalling.

e) Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan

burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to

peer

f) DHCP: Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP

Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

g) Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer,

source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan

MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol

seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.

h) Hotspot: Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung

limit data rate, SSL, HTTPS.

i) IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP

Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing;

algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192,

AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5

j) ISDN: mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,

CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K

bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

k) M3P: MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan

ethernet.

l) MNDP: MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga

mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).

m) Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph

yang dapat diakses melalui HTTP.

n) NTP: Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi

menggunakan sistem GPS.

o) Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access

(29)

15

MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi

MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.

p) Proxy: Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;

transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol

SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.

q) Routing: Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP

v4.

r) SDSL: Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur

koneksi dan jaringan.

s) Simple Tunnel: Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

t) SNMP: Simple Network Monitoring Protocol mode akses

read-only.

u) Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes;

sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d

(ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame

Relay jenis LMI.

v) Tool: Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;

packet sniffer; Dinamik DNS update.

w) UPnP: Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

x) VLAN: Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan

ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

y) VoIP: Mendukung aplikasi voice over IP.

z) VRRP: Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.

2.2.2.4. Mikrotik Hotspot

Penggunaaan mikrotik hotspot memungkinkan untuk mengatur

ketetapan pengaksesan terhadap jaringan publik untuk pengguna yang

menggunakan baik jaringan kabel maupun nirkabel, dengan fitur-fitur:

a. Menggunakan server DHCP untuk memberikan alamat ip

(30)

16

b. Otentikasi client menggunakan database lokal atau server

Radius.

c. Pemberian IP tetap setelah proses otentikasi berhasil.

Gateway mikrotik hotspot minimal harus memiliki dua buah

antar muka jaringan, yaitu antarmuka mikrotik hotspot yang

digunakan untuk terhubung ke client dan antarmuka LAN/WAN yang

digunakan untuk mengakses sumber daya jaringan seperti server

Radius. Untuk antar muka mikrotik hotspot harus memiliki dua alamat

IP, satu sebagai gateway untuk alamat sementara sebelum otentikasi

dan satu lagi sebagai gateway untuk alamat IP tetap setelah proses

otentikasi.

Untuk proses otentikasi pertama kali komputer klien akan

menerima alamat IP sementara dari server DHCP, yaitu mikrotik

hotspot. Pada saat ini ketika pengguna melakukan browsing, maka

akan secara otomatis dialihkan ke halaman pengesahan yang akan

meminta username dan password. Mikrotik hotspot bisa melakukan

otentikasi dengan mengacu kepada database lokal maupun server

radius.

Setelah proses otentikasi berhasil maka mikrotik hotspot akan

memberikan alamat IP yang tetap. Untuk permintaan DHCP

berikutnya, alamat IP yang baru akan diberikan kepadan klien. Waktu

yang dibutuhkan untuk mengubah alamat IP klien tergantung dari

waktu yang ditentukan di pengaturan mikrotik hotspot, biasanya

sekitar 14 detik. Setelah proses perubahan alamat IP selesai, halaman

web akan langsung dialihkan ke alamat tujuan yang sebenarnya atau

halaman status jika pengguna belum memasukkn alamat tujuan.

2.2.2.5.Mikrotik API

(31)

17

konfigurasi, dan mengelola router. API mengikuti sintak dari

command line interface (CLI). Hal ini dapat digunakan untuk membuat terjemahan atau alat konfigurasi secara custom untuk membantu pengguna dalam menjalankan dan mengelola router dengan

RouterOS.

Protokol

Komunikasi dengan router dilakukan dengan mengirimkan

kalimat ke router dan menerima satu atau lebih kalimat balasan.

Kaliamat adalah urutan kata-kata diakhiri dengan nol panjang kata.

Kata adalah bagian dari kalimat yang di encode dengan cara tertentu (panjang encode dan data). Komunikasi terjadi dengan mengirimkan kalimat ke router dan menerima balasan untuk kalimat dikirim. Setiap

kalimat yang dikirim ke router menggunakan API harus berisi

perintah sebagai kata pertama diikuti oleh kata-kata dalam urutan

tertentu, akhir kalimat ditandai dengan nol panjang kata. Ketika router

menerima kalimat penuh (kata perintah, tidak ada kata-kata atau

atribut lebih dan nol panjang kata) itu dievaluasi dan dieksekusi,

kemudian dibentuk dan dikembalikan.

API Words

Words adalah bagian dari kalimat. Setiap kata harus dikodekan dalam cara tertentu - panjang kata diikuti dengan konten kata. Panjang

kata harus diberikan sebagai hitungan byte yang akan dikirim.

Panjang kata dikodekan sebagai berikut:

Value of length # of bytes Encoding

0 <= len <= 0x7F 1 len,lowest byte

0x80 <= len <=

0x3FFF

2 len | 0x8000, two lower

bytes

(32)

18

0x1FFFFF lower bytes

0x200000 <= len <=

0xFFFFFFF

4 Len|0xE0000000

len >= 0x10000000 5 0xF0 and len as four

bytes

Tabel 2. 1 API Words

· Setiap kata dikodekan sebagai panjang, diikuti oleh banyak byte konten

· Kata dikelompokkan ke dalam kalimat. Akhir kalimat diakhiri dengan nol panjang kata;

· Skema memungkinkan encoding panjang hingga 0x7FFFFFFFFF, hanya empat panjang byte didukung;

· Byte len dikirim paling signifikan pertama (urutan jaringan); · Jika byte pertama dari kata adalah> = 0xF8, maka itu adalah

control byte yang dipesan. Setelah menerima diketahui control

byte API klien tidak dapat melanjutkan, karena tidak tahu

bagaimana menafsirkan byte berikut; · Saat ini control byte tidak digunakan; Command word

Kata pertama dalam kalimat harus perintah diikuti oleh

kata-kata atribut dan nol panjang kata-kata atau mengakhiri kata-kata. Nama kata-kata

perintah harus dimulai dengan “/”. Nama perintah erat mengikuti CLI,

dengan spasi diganti dengan tanda “/”.

Contoh: /sistem/reboot

Attribute word

Setiap command word memiliki daftar attribute word tersendiri tergantung pada konten.

Struktur atribut word terdiri dari 5 bagian dalam urutan ini: · Panjang encode

(33)

19

· Nama atribut

· Memisahkan tanda sama dengan - =

· Nilai attribute jika ada satu, ada kemungkinan bahwa atrribut tidak memiliki nilai

Contoh: =disable-running-check=yes

Query word

Kalimat dapat mengandung query parameter yang membantasi

ruang lingkupnya.

Contoh:

/interface/print

?type=ether

?type=vlan

?#|!

Reply word

Replay word ini hanya dikirim dari router. Replay word hanya dikirim dalam menanggapi kalimat penuh yang dikrimkan oleh klien.

· Kata pertama dari balasan dimulai dengan '!'

· Setiap kalimat yang terkirim menghasilkan setidaknya satu replay (jika sambungan tidak terputus).

· Balasan terakhir untuk setiap kalimat adalah balasan yang memiliki kata pertama !done.

· Kesalahan dan kondisi yang luar biasa dimulai dengan !trap. · Balasan Data mulai dengan !re.

· Jika koneksi API ditutup, RouterOS mengirimkan !fatal dengan alasan sebagai balasan dan kemudian menutup

koneksi!;

API sentences

(34)

20

· Kalimat kosong diabaikan.

· Kalimat diproses setelah menerima nol panjang kata.

· Ada batas pada jumlah dan ukuran kalimat klien dapat mengirim sebelum telah login.

· Urutan kata-kata atribut tidak boleh diandalkan. Sebagai ketertiban dan hitung diubah oleh atribut .proplist.

· Struktur kalimat adalah sebagai berikut: o Kata pertama harus berisi kata perintah;

o Harus berisi nol panjang kata untuk mengakhiri kalimat;

o Dapat berisi tidak ada atau beberapa kata atribut. Tidak ada urutan tertentu apa atribut kata harus dikirim dalam

kalimat, agar tidak penting untuk kata-kata atribut; o Dapat berisi tidak ada atau beberapa kata query. Urutan

kata-kata permintaan dalam kalimat penting.

2.2.2.6.Mikrotik Walled Garden

Hotspot Walled Garden adalah sebuah sistem yang mengizinkan

semua user yang tidak memiliki autentikasi untuk mengakses halaman

website tertentu. tetapi ketika akan mengakses resource yang lain

maka harus melakukan autentikasi. Sistem ini akan melakukan

pengaturan pada level protokol HTTP and HTTPS. Cara kerja Walled

garden pada HTTP level mirip dengan web-proxy.

2.2.3. API (Application Programming Interface)

API merupakan software interface yang terdiri atas kumpulan instruksi yang disimpan dalam bentuk library dan menjelaskan bagaimana agar suatu software dapat berinteraksi dengan software lain. Penjelasan ini dapat dicontohkan dengan analogi apabila akan dibangun suatu rumah. Dengan menyewa kontraktor

yang dapat menangani bagian yang berbeda, pemilik rumah dapat

(35)

21

mengetahui bagaimana cara kontraktor menyelesaikan pekerjaan

tersebut. Dari analogi tersebut, rumah merupakan software yang akan dibuat, dan kontraktor merupakan API yang mengerjakan bagian

tertentu dari software tersebut tanpa harus diketahui bagaimana prosedur dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Interface pada software merupakan suatu entry points yang digunakan untuk mengakses seluruh resources yang terdapat di dalam software tersebut. Dengan adanya API, maka terdapat aturan bagaimana software dapat berinteraksi dengan software lain untuk mengakses resources melalui interface yang telah tersedia.

Gambar 2. 1 Skema API

Secara struktural, API merupakan spesifikasi dari suatu

data structure, objects, functions, beserta parameter-parameter yang diperlukan untuk mengakses resource dari aplikasi tersebut. Seluruh spesifikasi tersebut membentuk suatu interface yang dimiliki oleh aplikasi untuk berkomunikasi dengan aplikasi lain, dan API dapat

digunakan dengan berbagai bahasa programming, ataupun hanya dengan menggunakan URL (Uniform Resource Locator) yang telah disediakan oleh suatu website.

API dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, hal

ini dilihat dari abstraksi apa yang dideskripsikan di dalam sistem.

Kategori-kategori ini diantaranya:

(36)

22

(37)

23

dalam jumlah

besar.

Web Services API yang digunakan untuk

mengakses content dan layanan yang disediakan

Tabel 2. 2 Kategori API

2.2.4. Facebook

Facebook merupakan layanan jejaring sosial untuk bertukar pesan,

berbagi foto dan dengan pemberitahuan otomatis ketika suatu koneksi

mengupdate profilnya. Facebook ini diluncurkan pada bulan Februari

2004 dan pada bulan Mei 2012 facebook telah memiliki lebih dari 900

juta pengguna aktif diantara klient berbasis web dan perangkat mobile. Pengguna harus membuat profil, menambahkan pengguna lain

sebagai teman dan kemudian mereka dapat menggunakan semua

kemampuan dari aplikasi. Para pengguna dapat bergabung kepentingan

bersama, membuat kelompok-kelompok pribadi atau umum, chatting

dan mengatur semua koneksi dengan sekolah atau perguruan tinggi,

keluarga atau karakteristik lainnya.

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman

kuliahnya Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Pada

awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard, tetapi diperluas ke

perguruan tinggi lain di dekatnya. Pada bulan Oktober 2007 Microsoft

telah membeli saham 1,6% dari Facebook untuk 240 juta dolar, apa

berarti sebuah keberanian tersirat ke Facebook sekitar $ 15 miliar. Pada

tahun 2010 itu menjadi perusahaan web terbesar ketiga di AS setelah

Google dan Amazon.

Pengguna dapat berkomunikasi dengan teman dan pengguna lain

(38)

24

Mereka dapat membuat dan bergabung dengan grup yang menarik dan

"likes page" juga.

Facebook meluncurkan News Feed pada September 2006. Ini menunjukkan informasi baru atau perubahan, acara mendatang atau

ulang tahun dari teman-teman pengguna. Pengguna dapat mencegah

jenis pembaruan itu akan ditampilkan di News Feed, kiriman Dinding,

perubahan profil dan teman-teman yang baru ditambahkan. Salah satu

aplikasi yang paling sering digunakan dari Facebook adalah aplikasi

Foto. Dengan aplikasi ini pengguna dapat meng-upload foto di album

yang berbeda.

Salah satu aplikasi yang paling terkenal dari Facebook adalah

Wall”. Ini adalah profil asli di mana adalah konten user, ruang pada setiap profil user yang memungkinkan teman-teman untuk mengirim

pesan bagi pengguna. Wall terlihat untuk semua orang yang bisa melihat profil lengkap user. Dari 2007, perusahaan memungkinkan

pengguna untuk mengirim lampiran ke Wall, sejak sebelum Wall

terbatas pada teks saja. Tapi seperti yang dikatakan sebelumnya, Wall

juga menampilkan peristiwa yang terjadi pada pengguna (peristiwa,

teman-teman baru yang ditambahkan, gambar perubahan profil dan

sebagainya). Akhirnya Wall telah digantikan oleh Timeline, apa yang

dimulai pada akhir tahun 2011.

Dampak dari Facebook di masyarakat cukup besar. Facebook telah

mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dengan cara yang berbeda.

Masalah utama adalah untuk menjadi terus menerus kontak dengan

kerabat, teman, rekan kerja. Hal ini dapat menghubungkan orang-orang

dengan minat yang sama atau "Like" kesamaan. Dengan ketersediaan pada perangkat mobile, kontak selalu hadir setiap kali pengguna

memiliki akses ke Internet. Tapi ada juga kritik untuk cara komunikasi

ini karena mereka mengatakan bahwa bahwa hal itu dapat

(39)

25

langsung berkomunikasi dengan satu sama lain, hanya melalui

komputer.

2.2.4.1. Arsitektur aplikasi facebook

Di bawah ini adalah arsitektut web standar:

Gambar 2. 2 Arsitektur Web Standar

Saat kita ingin membuka halaman web, kita mengirimkan

HTTP Request ke server. Di server, aka nada proses yang melibatkan aplikasi dan database. Hasil prose tersebut, sebuah

halaman HTML akan dikirim ke browser kita.

Berbeda dengan bagaimana facebook platform bekerja. Saat kita membuka sebuah aplikasi yang ada di facebook, kita

mengirimkan HTTP Request ke facebook server. Permintaan kita akan diteruskan ke server pemilik aplikasi tersebut. Ada beberapa

informasi (misalkan user id) yang akan diminta dari server aplikasi

ke server facebook. Selanjutnya server facebook akan merespon

dan mengirimkan data ke server aplikasi. Setelah diproses di server

aplikasi, ia akan mengirimkan dokumen dalam format FBML yang

dikirim ke server facebook. Oleh facebook, dokumen diproses dan

(40)

26

Gambar 2. 3 Arsitektur Facebook

2.2.4.2.Facebook Framework Components

Dalam facebook flatform, terdapat komponen-komponen yang bisa kita libatkan dalam source code kita. Beriut ini adalah

komponen-komponen dari facebook framework.

a. Facebook API

API singkatan dari Application Programming Interface. Facebook API adalah adalah jantung aplikasi kita. Facebook API adalah antarmuka pemrograman web services (web service programming interface) untuk mengakses layanan utama facebook (profile, friends, photo event). API ini berbasis arsitektur REST (Representational State Transfer).

b. FBML ( Facebook Markup Language)

Facebook Markup Language adalah bahasa seperti HTML Versi facebook untuk menampilkan halaman di

kanvas facebook. Berikut ini tiga fakta tentang FBML: · FBML berisi juga subset element-elemen HTML.

Elemen-elemen umum seperti p, ul, dan h1 juga

(41)

27

· FBML juga mendukung untuk elemen script dan style. Namun, beberapa kode javascript dapat didukung di facebook javascript. Elemen style

tidak dapat kita gunakan untuk mengakses

eksternal style sheets. Kita hanya dapat

menggunakan untuk internal CSS.

· FBML menyediakan beberaapa ekstensi untuk user interface secara khusus

c. FQL ( Facebook Query Language)

Facebook Query Language (FBQL) adalah interface berbasis SQL ke data facebook. Melalui FBQL, kit adapt

mengakses banyak tabel di database facebook seperti user,

friend, group, group_member, event, event_member,

photo, album, dan photo_tag. FBQL adalah bahasa query

yang mirip dengan SQL standar, namun ada beberapa

batasan:

· Pernyataan SELECT harus dalam satu tabel dalam satu waktu.

· Query join tidak diijinkan.

· Sebuah query haruslah dapat diindeks. d. Facebook Javascript

Seperti yang telah disebutkan di atas, facebook tidak

mendukung javascript standar di dalam elemen scriptnya.

Namun ada kode javascript (yang dalam jumlah sangat

terbatas) yang dapat dijalankan di facebook melaui

facebook javascript.

2.2.4.3.Autentikasi Facebook

Platform Facebook menggunakan OAuth 2.0 untuk

(42)

28

pengguna menggunakan aliran sisi server kita harus mengikuti

langkah-langkah berikut:

a. mengarahkan pengguna ke dialog Oauth

b. Pengguna diminta untuk mengizinkan menggunakan

aplikasi

c. Pengguna diarahkan kembali ke aplikasi

d. Tukarkan kode untuk akses token pengguna

e. Pengguna dapat membuat permintaan ke graph API

Otentikasi yang berhasil nantinya akan memperoleh token

akses pengguna yang dapat digunakan untuk membuat permintaan

ke API Facebook. Ada beberapa arus otentikasi dan masing-masing

berlaku untuk platform yang berbeda.

Ketika aplikasi memperoleh token akses dari Facebook, itu

akan berlaku segera dan itu dapat digunakan dalam permintaan ke

API untuk beberapa periode waktu yang ditetapkan oleh Facebook.

Setelah periode itu berlalu, token akses dianggap telah berakhir dan

pengguna akan perlu dikonfirmasi lagi agar aplikasi Anda untuk

mendapatkan token akses baru. Durasi yang token akses yang

diberikan berlaku tergantung pada bagaimana access token itu

dihasilkan.

(43)

29

2.2.5. Twiter

Twitter adalah layanan jaringan sosial berdasarkan informasi

real-time yang menghubungkan pengguna dengan terbaru cerita, ide,

pendapat dan berita. layanan semacam ini disebut layanan

microblogging, karena berbeda dari blog tradisional di bahwa isinya

biasanya lebih kecil dalam ukuran file yang sebenarnya dan agregat.

Twitter memungkinkan pengguna untuk bertukar elemen kecil dari

konten seperti kalimat pendek, gambar individu atau link video. Ini

diciptakan oleh Jack Dorsey dan diluncurkan pada bulan Juli 2006.

Layanan ini cepat mendapatkan popularitas di seluruh dunia dengan

lebih dari 140 juta pengguna aktif.

Penggunaan layanan jaringan sosial ini sangat sederhana. Pengguna

harus membuat profil, menemukan akun yang menarik dan mengikuti

percakapan. Pengguna juga dapat mengirim sesuatu ke net atau

memperbarui. potongan-potongan informasi yang disebut "Tweet".

Tweet memiliki bujur 140 karakter

Twitter adalah alat yang sangat berguna untuk bisnis. Keterampilan

yang paling penting bahwa Twitter dapat menawarkan adalah kapasitas

menghubungkan perusahaan dengan pelanggan secara real time.

Perusahaan menggunakan Twitter untuk berbagi informasi dengan

cepat dengan orang-orang yang tertarik pada produk mereka,

membangun hubungan dengan pelanggan, mitra dan influencer.

2.2.5.1.Twitter API dan Library

Twitter memiliki tiga API yang berbeda: Search API, rest

API dan API Streaming. Search API memungkinkan pengguna

untuk query untuk konten Twitter. Mencari kata kunci tertentu

dalam tweet, menemukan tweet referensi pengguna tertentu, atau

mencari tweets dari pengguna tertentu. Dengan API ini pengguna

(44)

30

kebutuhan pengguna untuk query Search API pada kecepatan yang

ekstrim, maka lebih baik menggunakan API Streaming.

REST API memungkinkan pengembang untuk mengakses

beberapa primitif inti dari Twitter, seperti jadwal, update status

atau informasi pengguna. Jika salah satu pengembang ingin

membangun satu aplikasi dengan profil dari satu pengguna, nama,

gambar, pengikut, tweet terakhir dan sebagainya ini adalah API

yang tepat. Selain menawarkan program akses ke obyek garis

waktu, status, dan user, API ini juga memungkinkan pengembang

banyak peluang integrasi untuk berinteraksi dengan Twitter.

Melalui API ini, pengguna dapat membuat dan mengirim kembali

ke Twitter, membalas tweet, retweet dan sisanya dari fungsi yang

ditawarkan oleh Twitter.

API Streaming adalah untuk pengembang yang memiliki

kebutuhan data yang intensif. Jika aplikasi untuk membangun

sesuatu yang terkait dengan penelitian analisis, API ini adalah yang

benar. Pengguna bisa mendapatkan jumlah besar kata kunci yang

akan ditentukan dan dilacak, mengambil tweet geo-tagged atau

mendapatkan status publik dari pengguna. Langkah pertama harus

bekerja dengan API pencarian pertama, dan jika aplikasi sedang

tingkat-terbatas atau jelas bahwa aplikasi memiliki kebutuhan

query sangat agresif, maka perlu untuk pindah API Streaming.

Sumber daya REST API dibagi sesuai dengan tujuan dari

query: jadwal, tweet, pencarian, streaming, pesan langsung, teman

& pengikut, pengguna, pengguna disarankan, favorit, daftar,

account, tempat danlain lagi. Beberapa contoh adalah sebagai

berikut:

a. Timelines:

(45)

31

pengguna otentikasi dan pengguna mereka ikuti. Ini

adalah waktu yang sama dilihat oleh pengguna ketika

mereka login ke twitter.com.

· GET_statuses/mentions: Mengembalikan 20 recent mentions (status yang berisi username) untuk

pengguna otentikasi. Metode ini hanya bisa kembali

sampai 800 status.

· GET_statuses/retweeted_by_me: Mengembalikan 20 tweet terbaru yang diposting oleh pengguna yang

terotentikasi.

· GET_statuses/retweeted_to_me: Mengembalikan 20 tweet terbaru yang diposting oleh pengguna

terotentikasi

· GET_statuses/user_timeline: Mengembalikan 20 status terbaru diposting oleh pengguna otentikasi. Hal

ini juga memungkinkan untuk meminta waktu

pengguna lain dengan menggunakan

SCREEN_NAME atau parameter userid.

b. Friends & followers:

· GET followers/ids: Mengembalikan array ID numerik untuk setiap pengguna mengikuti

pengguna tertentu. Metode ini ampuh bila

digunakan bersama dengan pengguna / lookup. · GET friendships/show: Mengembalikan

informasi rinci tentang hubungan antara dua

pengguna.

· POST friendships/create: Memungkinkan pengguna otentikasi untuk mengikuti petunjuk

yang ditentukan dalam parameter ID.

Mengembalikan pengguna berteman dalam

(46)

32

Mengembalikan string yang menjelaskan kondisi

kegagalan ketika gagal.

2.2.5.2.Twitter Authentication a. Sign in with twitter

implementasi sign in dengan browser dan web mobile didasarkan pada protokol OAuth. Langkah berikutnya

menunjukkan cara mendapatkan token akses untuk masuk aliran

sehingga aplikasi dapat berinteraksi dengan baik dengan API

Twitter.

1. Memperoleh request token

Hal pertama yang pengembang harus tahu adalah bahwa

aplikasi tersebut harus mendapatkan request token dengan mengirimkan signed message "POST oauth / request token ". Hal ini diperlukan satu parameter yaitu oauth callback, yang merupakan Url-encode dari url dimana pengguna aplikasi akan diarahkan ke ketika mereka selesai pada proses selanjutnya.

Aplikasi harus memeriksa status HTTP respon. Nilai yang

benar dari jawaban tersebut adalah 200, nilai lain menandakan

dalam proses permintaan. Bagian body dari respon tersebut

akan memuat oauth_token, oauth_token_secret, dan oauth_callback_confirmed. Hal ini diperlukan bahwa aplikasi memverifikasi oauth_callback adalah benar dan menyimpan

(47)

33

Gambar 2. 5 Request Token Twitter

2. Me-redirect user

Dalam langkah ini mengarahkan pengguna ke twitter

sehingga mereka dapat menyelesaikan aliran yang sesuai.

Aliran ini berarti bahwa pengguna diminta untuk

memungkinkan aplikasi dan memberikan izin sehingga

aplikasi dapat tweet dan membuat tindakan lain atas nama

pengguna. Kemudian Twitter akan mengarahkan kembali ke

URL disahkan pada langkah sebelumnya.

Untuk mengarahkan pengguna, itu perlu menggunakan

GET oauth/authenticate dan memuat request Token yang diperoleh pada langkah sebelumnya sebagai parameter

(48)

34

Gambar 2. 6 Redirect User Twitter

Status sign in akan berjalan di salah satu dari tiga cara tergantung pada status pengguna yaitu:

a) Signed and approved

Jika pengguna masuk di twitter.com dan telah

menyetujui aplikasi, mereka akan segera diautentikasi

dan kembali ke callback URL dengan permintaan OAuth Token yang masih berlaku.

b) Signed in but not approved

Jika pengguna masuk ke twitter.com namun belum

menyetujui aplikasi, permintaan untuk berbagi akses

dengan aplikasi akan ditampilkan. Setelah menerima

permintaan otorisasi, pengguna akan diarahkan ke

callback URL dengan OAuth token permintaan yang masih berlaku.

(49)

35

Jika pengguna tidak masuk di twitter.com, mereka akan

diminta untuk memasukkan kredensial mereka dan

memberikan akses untuk aplikasi untuk mengakses

informasi mereka pada layar yang sama. Setelah masuk,

pengguna akan dikembalikan ke URL callback dengan

permintaan OAuth Token yang masih berlaku.

Gambar 2. 7 Status Sign In Twitter

Jika otentikasi berhasil, aplikasi akan menerima

permintaan dengan parameter oauth_token dan

oauth_verifier.

3. Mengubah request token ke access token

Untuk mengkonversi request token menjadi akses token

yang dapat digunakan, aplikasi harus membuat permintaan

untuk POST oauth / akses token, dengan parameter

oauth_verifier.

Respon yang sukses berisi parameter oauth_token,

oauth_token_secret, user id, dan screen_name. Hal ini

diperlukan untuk menyimpan token dan token secret untuk diautentikasi permintaan di masa mendatang untuk API

Gambar

Gambar 1. 1 Langkah-Langkah Penelitian
Gambar 1. 2 Proses Model Prototipe
Tabel 2. 1 API Words
Gambar 2. 1 Skema API
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lamohamad (2013) melakukan penelitian dengan judul pengaruh rasio CAMEL (Capital, Asste Quality, Management, Earnings, Liquidity) terhadap praktik manajemen laba di

Hal ini disebabkan karena panjang serat 5 mm dapat terdistribusi dengan baik dan merata pada waktu proses pembuatan komposit, sehingga ikatan antara reinforcement yaitu

Kebonharjo Wangi Ketodan Karangtengah Bader Paseyan Besowo Jombok Sadang Wotsogo Ngepon Sugihan Sidomulyo Kedungmakam Demit Jatiklabang Sekaran Dingil. JUMLAH

Dalam hal ini, manajer bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam

6DDW LQL NHELMDNDQ PHQJHQDL SHQJJXQDDQ VWLPXODQ EHUEDKDQ GDVDU DVDP NXDW \DQJ WLGDN UDPDKOLQJNXQJDQGDQPHPEDKD\DNDQNHVHKDWDQ SHUOX GLHYDOXDVL 7HUOHELK GHQJDQ VHPDNLQ VDGDUQ\D

Tata cara Oral Hygiene pada pasien dengan penurunan kesadaran...

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah yang mendorong anak tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, yaitu (1) faktor keluarga ditunjukkan dengan

Sedangkan pada tahap pendalaman masalah, peneliti menggunakan metode kualitatif in depth interview pada informan yang mewakili tiap tingkatan literasi, agar