• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ruang Lingkup Perusahaan

Tahap ini merupakan peninjuan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di SMPIT Nur Al Rahman Cimahi. Tinjauan ini memaparkan tentang sejarah, visi dan misi yang ada di sekolah.

2.1.1 Sejarah Singkat

Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan adalah tantangan eksternal, yaitu tantangan yang berkaitan dengan kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka. Tantangan masa depan antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.

Di era globalisasi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang sedang dan akan berlangsung dalam waktu cepat, dunia menjadi semakin transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas. Hubungan komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu sama lain menjadi dekat sebagai akibat dari hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi. Arus globalisasi menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti yang diindikasikan dengan dibentuknya WTO, ASEAN Community, APEC, dan AFTA. Tantangan masa depan juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, serta mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.

Arus globalisasi dalam dunia pendidikan merupakan tantangan yang nyata di Indonesia. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for International Student Assessment) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA yang hanya menduduki peringkat empat besar dari bawah.

Dibidang Matematika dan IPA SMP, 95% siswa Indonesia hanya mampu mencapai

(2)

level menengah, jauh di bawah Taiwan yang mampu mencapai level tinggi dan advance.

Tantangan eksternal lainnya yang merupakan dampak dari derasnya arus informasi dan globlasisai adalah fenomena negatif yang mengemuka antara lain terkait dengan masalah perkelahian pelajar, masalah narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, dan gejolak sosial di masyarakat (social unrest). Artinya bahwa dampak globalisasi nyata-nyata semakin menggerus nilai-nilai agama, akhlak dan budaya anak-anak kita.

Terpanggil akan pentingnya pendidikan yang bermutu, dan dalam upaya menyiapkan generasi di era global, maka Yayasan Nur Al Rahman Cimahi hadir menawarkan model sekolah lanjutan tingkat pertama dengan konsep Islamic Integrated and Holistik Education System (IIHES) yaitu SMP Islam Terpadu Nur Al Rahman.

2.1.2 Visi dan Misi

Berikut ini merupakan visi dan misi dari SMPIT Nur Al Rahmah, sebagai berikut : 1. Visi : Qur;ani, berbudi, berprestasi dan mahir teknologi

2. Misi :

a. Menerapkan nilai-nilai Al Qur’an dan As Sunah dalam proses pembelajaran.

b. Membina akhlaqul karimah untuk membentuk budi pekerti yang luhur.

c. Memberdayakan dan meningkatkan potensi akademik untuk meraih prestasi yang tinggi.

d. Melatih keterampilan dan kemahiran menggunakan teknologi.

e. Mengembangkan sekolah model yang berteknologi, berwawasan global dan rahmatan lil’alamin

3. Tujuan :

a. Tercapainya pribadi cerdas spiritual (SQ) yang berkarakter Al Qur’an dan As Sunah.

b. Tercapainya pribadi cerdas emosional (EQ) yang berbudi pekerti luhur.

c. Tercapainya pribadi cerdas intelektual (IQ) yang berprestasi tinggi.

(3)

d. Tercapainya pribadi cerdas fisik (PQ) yang mahir menggunakan teknologi.

e. Terwujudnya SMP model yang Qur’ani, berteknologi dan berwawasan global.

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah

Berikut ini adalah struktur organisasi sekolah di SMPIT Nur Al Rahman Cimahi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Sekolah

2.1.4 Struktur Organisasi Guru BK dan Deskripsi

Berikut ini adalah struktur organisasi guru BK di SMPIT Nur Al Rahman Cimahi dapat dilihat pada gambar berikut :

(4)

Gambar 1. 3 Struktur Organisasi Guru BK

Berdasarkan struktur organisasi guru BK di SMPIT Nur Al Rahman Cimahi diatas, berikut deskripsi tugas masing-masing dari setiap bagian adalah sebagai berikut :

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) KEPALA SEKOLAH 1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)

a) Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.

b) Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.

c) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.

d) Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.

(5)

e) Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)

a) Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.

b) Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.

c) Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru dan Tata Usaha.

d) Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.

e) Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.

3. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)

a) Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

b) Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek, Pembantu Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, Olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.

c) Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.

d) Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana / prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.

4. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)

a) Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.

(6)

b) Melaksanakan program supervisi.

c) Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.

5. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)

a) Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.

b) Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.

c) Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.

d) Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.

e) Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

6. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)

a) Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.

b) Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan.

Kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.

7. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator) a) Mampu mengatur lingkungan kerja.

b) Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.

c) Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) WAKIL KEPALA SEKOLAH

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan.

b) Pengorganisasian.

c) Pengarahan.

(7)

d) Ketenagaan.

e) Pengkoordinasian.

f) Pengawasan.

g) Penilaian.

h) Identifikasi dan pengumpulan data.

i) Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan.

j) Membuat laporan secara berkala.

Tugas Pokok Dan Fungsi (Tupoksi) Wakil Kepala Sekolah 2: Urusan Kesiswaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a) Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat.

b) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

c) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

d) Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan incidental.

e) Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS.

f) Menyusun dan membuat jadwal kegiatan pembinaan non akademik.

g) Mengkordinasikan tim kesiswaan.

h) Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

C. TUPOKSI GURU BK

Membantu dan bertanggung jawab kepada wakil kepala sekolah dalam:

a) Menyusun dan menjalankan program pendidikan karakter.

b) Alih tangan kasus.

c) Membuat laporan kompetensi sikap.

d) Membantu bid. afeksi untuk menegakkan tata tertib dan membina kedisiplinan.

(8)

e) Membantu guru mapel dalam menghadapi siswa yang memiliki hambatan belajar.

D. TUPOKSI BID. AFEKSI

Membantu dan bertanggung jawab kepada wakil kepala sekolah dalam:

a) Menegakkan tata tertib sekolah.

b) Membina kedisiplinan siswa.

E. TUPOKSI BID. EKSKUL & LOMBA

Membantu dan bertanggung jawab kepada wakil kepala sekolah dalam:

a) Mengelola kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

b) Memfasilitasi dan mengelola tim yang mengikuti lomba.

c) Menyusun dan menjalankan program latihan untuk mengikuti lomba . 2.2 Landasan Teori

Landasan teori pada penulisan ini merupakan teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen di SMPIT Nur Al Rahman.

2.2.1 State Of The Art

Penelitian sebelumnya berfungsi untuk analisa dan memperkaya pembahasan penelitian serta membedakannya dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini disertakan lima jurnal nasional dan dua jurnal internasional penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan konsep sistem informasi manajemen. Jurnal tersebut antara lain ;

1) Penelitian dengan judul Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Bermasalah Menggunakan Metode SAW pada Sekolah SMP Swasta Mulia Pratama Medan. Diambil dari Jurnal JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara), Volume 1, No. 1, Oktober 2016, ISSN 2541-3724 diteliti oleh Hengki Tamando Sihotang dan Maria Santauli Siboro pada tahun 2016 di Indonesia. Penelitian ini menceritakan tentang pengolahan data siswa bermasalah masih bersifat manual sehingga penyimpanan dan pengolahan datanya yang memungkinkan data tersebut bisa hilang atau tercecer dan juga sering kesulitan dalam menentukan siswa-siswi yang bermasalah. Hasil

(9)

Kesimpulan dengan metode kuantitatif ini adalah penerapan metode SAW (Simple Additive Weighting) dalam membuat aplikasi sistem pengambilan keputusan yang berhasil diterapkan dengan menentukan kriteria serta metode tersebut merupakan metode dari bagian FMADM (Fuzzy Multiple Attribut Decision Making) yang digunakan untuk mencari solusi optimal salah satunya yaitu metode SAW.[1]

2) Penelitian dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Dengan Pendekatan Weighted Product. Diambil dari Jurnal Seminar Nasional Cendikia Vol. XV, 2018, ISSN No : 0216-9436, diteliti oleh Aliy Hafiz dan Muhammad Ma’mur pada tahun 2018 di Indonesia. Penelitian ini menceritakan tentang SIM yang yang diterapkan di PT.Telkom Cab. Lampung menggunakan metode weight product, karena penentuan karyawannya masih manual serta jumlah karyawan yang banyak membuat penentuan karyawannya menjadi lebih lama dan kadang terlambat. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitas ini menyimpulkan sistem pendukung keputusan dengan mengunakan Weighted Product (WP) dapat memudahkan untuk memilih karyawan terbaik sesuai kriteria perusahaannya.[2]

3) Penelitian dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Terbaik Dengan Metode Weighted Product (WP) pada STMIK ROYAL.

Diambil dari Seminar Nasional Royal (SENAR), hlm. 267 – 270, 3 September 2018, ISSN 2622-6510 diteliti oleh Nasrun Marpaung, Masitah Handayani dan Rolly Yesputra tahun 2018 di Indonesia. Penelitian ini menceritakan tentang sistem pendukung keputusan yang akan memberikan kemudahan bagi pengambil keputusan untuk memilih dosen terbaik di kampus STMK Royal.

Hasil kesimpulan dengan metode kuantitatif ini adalah metode Weight Product pada sistem pengolahan data tentunya menghasilkan nilai keputusan yang lebih akurat dan menghasilkan nilai yang sama antara hitungan manual dan nilai pada sistem.[3]

4) Penelitian dengan judul Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling di MTs.

MIFTAHUL ARIFIN dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Diambil dari Jurnal AiTech, Volume 3 No. 1, April 2017, diteliti oleh Irma Yunita dan Sunardi pada tahun 2017 di Indonesia. Penelitian ini menceritakan tentang

(10)

bimbingan dan konseling masih menggunakan pencatatan manual, seperti data pelanggaran, data prestasi dan detail data siswa. Selain itu kesulitan mencari data dalam pembuatan laporan data pelanggran siswa, data skor siswa.

Hasil kesimpulan dengan metode deskriptif ini mengenai perancangan sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL agar data tersimpan dengan baik dan tidak mudah hilang.[4]

5) Penelitian dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Weight Product (WP) (Studi Kasus : Universitas Pasir Pengaraian). Diambil dari Riau Journal Of Computer Science Vol.4 No.1 Juli 2018, diteliti oleh Dona, Kiki Yasdomi dan Urfi Utami pada tahun 2018 di Indonesia. Penelitian ini menceritakan tentang pemilihan karyawan dengan proses yang masih manual dan tidak adanya pengarsipan data penilaian pemilihan karyawan terbaik sebagai acuan pemilihan karyawan terbaik untuk tahun selanjutnya sehingga proses penilaian karyawan kurang efektif dan efisien. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitas ini adalah data yang digunakan pada sistem pendukung keputusan menggunakan metode Weigthed Product (WP) ini dapat diupdate dan bersifat dinamis.[5]

6) Penelitian dengan Decision Support System For New Employee Recruitment Using Weighted Product Method. Diambil dari Jurnal Int. Conf. on Information Tech., Computer, and Electrical Engineering (ICITACEE), Oct 19-21st, 2016, diteliti Dyna Marisa Khairina, Muhammad Reski Asrian, dan Heliza Rahmania Hatta pada tahun 2016 di Indonesia. Penelitian ini menceritakan tentang pengolahan data menggunakan weight product dalam merekrut karyawan karena dinilai lebih efisien dan memiliki waktu yang singkat dalam melakukan perhitungan. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitatif ini adalah sistem dapat melakukan proses perhitungan alternatif data berdasarkan kriteria dan kriteria pembobotan nilai dari interest rate.[6]

7) Penelitian dengan judul The Implementation of Fuzzy Multiple Attribute Decision Making by Using Weighted Product Algorithm in Evaluating Employees’ Performance. Diambil dari IOP Conf. Series: Journal of Physics:

Conf. Series 1255 (2019) 012093 diteliti oleh Herlina Latipa Sari, Toibah Umi

(11)

Kalsum, dan Desi Mahdalena pada tahun 2019 di Indonesia. Penelitian ini menceritakan kinerja pegawai memiliki tingkat keahlian yang berbeda dalam menangani tugasnya serta Unit manajemen dapat mengukur dengan menilai setiap karyawan. Penerapan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) untuk menentukan skor alternatif tertimbang dan peringkat kriteria penting sedangkan Weighted Product Algorithm (WP) untuk menghitung kinerja karyawan pada CV. Mulya Karya baru. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitatif ini adalah metode penerapannya mendapatkan hasil evaluasi kinerja karyawan menggunakan algoritma weighted product serta dapat menjadi evaluasi untuk karyawannya selama satu tahun sekali.[7]

Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)

No. Judul Jurnal dan Peneliti

Tahun dan Tempat Penelitian

Metode Penelitian

Objek Penelitian

Perbandingan yang dijadikan alasan tinjauan penelitian 1. Aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Bermasalah Menggunakan Metode SAW pada Sekolah SMP Swasta Mulia Pratama Medan

Peneliti :

- Hengki

Tamando Sihotang

2016, Indonesia

Kuantitatif Siswa SMP Swasta Swasta Mulia Pratama Medan

Hasil

Penelitian ini digunakan sebagai

referensi dan teori mengenai hal yang merupakan bagian dari metode

FMADM diantaranya WP, TOPSIS, AHP. Metode yang

dipaparkan

(12)

- Maria Santauli Siboro

menggunakan metode SAW, untuk

penilitian yang akan

digunakan ini adalah metode dari bagian FMADM yaitu menggunakan metode Weight Product.

Walaupun sama-sama berasal dari bagian metode yang sama, pastinya memiliki karakteristik yang berbeda diantaranya saat

perhitungan yang

dilakukan.

2. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan

2018, Indonesia

Kuantitas Karyawan PT. Telkom Cab.

Lampung

Hasil penelitian yang telah dilakukan menjadi

(13)

Terbaik Dengan Pendekatan Weighted Product Peneliti : - Aliy Hafiz - Muhammad Ma’mur

sumber

referensi yang digunakan untuk melakukan perhitungan dari metode weight product dan

memberikan gambaran terkait metodenya dalam

menghasilkan rekomendasi bobot-bobot yang

diberikan.

3. Penelitian dengan judul Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Terbaik Dengan Metode Weighted Product (WP) pada STMIK ROYAL

Peneliti :

2018, Indonesia

Kuantitatif Dosen STMIK ROYAL

Hasil Penelitian yang telah dilakukan menjadi sumber

informasi dan referensi penelitian untuk mengetahui banyaknya kriteria yang

(14)

- Nasrun Marpaung - Masitah Handayani

- Rolly

Yesputra

dipakai untuk nantinya digunakan dalam pengolahan atau

perhitungan dengan menggunakan metode weight product dalam menghasilkan keputusan.

4. Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling di MTs.

MIFTAHUL ARIFIN dengan menggunakan

PHP dan

MYSQL Peneliti : - Irma Yunita - Sunardi

2017, Indonesia

Deskriptif MTs.

MIFTAHUL ARIFIN

Peneliti menggunakan sumber informasi tersebut sebagai referensi dalam pembuatan program yang menggunakan bahasa

pemrograman menggunakan

php dan

database mysql serta di terapkannya

(15)

disekolah tersebut.

5. Sistem Pendukung Keputusan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Weight Product (WP) (Studi Kasus : Universitas Pasir

Pengaraian)

Peneliti : - Dona

- Kiki Yasdomi - Urfi Utami

2018, Indonesia

Kuantitas Karyawan Universitas Pasir Pengaraian

Hasil

Penelitian ini digunakan sebagai sumber

referensi dari metode weight product untuk mengetahui kriteria-

kriteria yang dijadikan keterangan dari

penilaiannya untuk mengetahui gambaran mengenai hal tersebut.

6. Decision

Support System

For New

Employee Recruitment Using Weighted Product Method Peneliti :

2016, Indonesia

Kuantitatif Karyawan Hasil

penelitian ini digunakan sebagai sumber referensi informasi terkait penggunaan metode weight

(16)

- Dyna Marisa Khairina - Muhammad Reski Asrian

- Heliza

Rahmania Hatta

product yang bisa digunakan untuk

merekrut pegawai baru dari kriteria yang telah ditentukan.

7. The

Implementation

of Fuzzy

Multiple Attribute Decision

Making by Using

Weighted Product

Algorithm in Evaluating Employees’

Performance Peneliti : - Herlina Latipa Sari

- Toibah Umi Kalsum

- Desi

Mahdalena

2018, Indonesia

Kualitatif Performa Pegawai

Hasil

penelitian ini digunakan sebagai sumber referensi informasi mengenai penerapan metode weighted product yang dapat di implementasi di berbagai bidang

terutama dalam sumber daya

manusinya untuk mengetahui pegawai yang memiliki

(17)

performa terbaik.

2.2.2 Bimbingan

Setiap individu pasti akan membutuhkan bimbingan dalam menghadapi suatu persoalan maupun pilihan dalam hidupnya. Bimbingan tersebut dapat diperoleh dari orang yang dianggap layak memberikan arahan dalam rangka mengambil keputusan yang tepat. Bimbingan merupakan salah satu bentuk bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Salah satu bentuk bimbingan yang biasa dilakukan adalah bimbingan yang dilakukan oleh guru BK SMP kepada para siswa dalam rangka membantu siswa mengambil keputusan untuk melanjutkan sekolah ke tingkat SMA atau SMK [8]. Kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh guru BK dapat dilakukan melalui tahapan pemberian pemahaman, pengelolaan, pengarahan yang berfokus pada pengembangan siswa itu sendiri. Siswa dapat menjadi mengenal diri sendiri untuk perkembangannya dalam setiap memilih keputusan atas tanggung jawab sendiri secara optimal dengan mengatasi hambatannya guna menentukan masa depan yang lebih baik. [9]

2.2.3 Konseling

Hubungan setiap individu memiliki ciri khasnya sendiri untuk bisa memahami individu lainnya. Memahami hal tersebut tentunya harus didampingi bantuan oleh seorang professional atau yang biasa dikenal dengan konselor.

Konselor biasanya akan memberikan ide-ide atas permasalahan yang sedang terjadi untuk bisa dipecahkan. Biasanya untuk mengatasi permasalahan tersebut di tingkat SMP dilakukan oleh guru BK. Hal tersebut disebut dengan konseling, karena bersentuhan langsung dengan masalah setiap individunya [8]. Guru BK berperan aktif dalam menangani masalah yang sedang dihadapi oleh siswanya, terutama saat memilih untuk melanjutkan jejang karir yang akan dilakukan ketahap selanjutnya.

Siswa akan merasa bingung dan tidak tahu harus memilih apa yang harus dipilih, dengan begitu guru BK menjadi tempat untuk konseling. Bantuan yang diberikan pun melalui berbicara satu sama lain dengan tema permasalahan yang sedang

(18)

dihadapi. Hubungan guru BK dan siswa pun terjalin dengan adanya konseling serta dapat membantu siswa untuk memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya [9].

2.2.4 Bimbingan dan Konseling

Menerima dan memahami diri sendiri dalam menentukan pilihan yang terbaik dibantu dengan seorang professional agar permasalahan yang sedang dihadapi menjadi bisa terselesaikan. Begitulah arti dari bimbingan dan konseling, yang dimana paham atas dirinya sendiri dalam menyelesaikan permasalahannya dibantu oleh seorang professional agar pemasalahannya dapat terselesaikan. Guru BK dan siswanya sangatlah erat kaitannya dengan seorang professional yaitu konselor untuk bisa membantu clientnya dalam memberikan pelayanan terhadap perkembanganya secara optimal. Pelayanan bantuan yang diberikan kepada siswa agar menjadi mandiri dan berkembangn dalam sosial, pribadi, maupun karir yang nantinya dapat menjadi kegiatan penduduk berdasarkan norma-norma yang berlaku [10]. Menjadi seorang guru BK tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus diterapkan pada dirinya. Pemberian bantuan terhadap siswa secara wawancara yang mengalami masalah merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab dari guru BK agar dapat memahami permasalahan dari siswa tersebut.

Biasanya dengan tujuan untuk memahami dirinya sendiri mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup [9].

Bimbingan dan konseling pun memiliki aturan yang berlaku dalam memberikan pelayanan yang diberikan kepada siswanya. Adanya aturan yang diberikan oleh mendikbud ini dapat menjadi acuan terhadap apa saja yang harus dikerjakan oleh seorang guru BK. Aturan tersebut berada di Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada pasa 2 yang miliki fungsi sebagai berikut : [11]

a. pemahaman diri dan lingkungan;

b. fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;

c. penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;

d. penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;

e. pencegahan timbulnya masalah;

(19)

f. perbaikan dan penyembuhan;

g. pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri Konseli;

h. pengembangan potensi optimal;

i. advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif; dan

j. membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan konseling.

2.2.5 Sistem

Beberapa pengertian atau definisi mengenai sistem yang diberikan oleh para ahli sebagai bahan perbandingan antara lain sebagai berikut:

a. Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan dari O O’Brien dan Marakas (2009).

b. Pengertian sistem menurut Kadir (2003:54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.

c. Ackof dalam Effendy (1989:51) mengatakan bahwa sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian- bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.

d. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:950) disebutkan bahwa sistem mempunyai dua pengertian; (a) Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; dan (b) Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.

Dari definisi-definisi di atas, terlihat bahwa masing-masing menekankan bahwa sistem memakai pendekatan pada elemen atau komponen. Artinya, bahwa sistem haruslah terdiri atas berbagai komponen/ elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh. [12]

2.2.6 Informasi

Informasi merupakan data atau fakta yang telah diproses sedemikian rupa, sehingga berubah bentuknya menjadi informasi. Di samping itu informasi dapat mengurangi ketidakpastian serta mempunyai nilai dalam keputusan karena dengan

(20)

adanya informasi kita dapat memilih tindakan-tindakan dengan resiko yang paling kecil.

Untuk menghasilkan kebijaksanaan dan keputusan yang baik diperlukan pengolahan data menjadi informasi yang relevan dengan masalah perusahaan yang sedang dihadapi. Dengan demikian data itu merupakan bahan mentah yang harus diproses lebih dahulu baru kemudian dapat digunakan Menurut Davis (2002) pengertian informasi adalah: “Data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi yang menerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang”. Sedangkan pengertian informasi menurut Mc Leod (1995) adalah:

“Salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer, yang pengelolaannya menggunakan peralatan komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan segera.”

Dari definisi itu dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses menjadi sebuah informasi. Jadi terdapat perbedaan antara data dengan informasi di mana data adalah “bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa hingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perubahan ini penting untuk disadari karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan, hanya informasi mempunyai nilai, dalam arti bahwa informasi akan memudahkan manajer untuk mengambil keputusan. [12]

2.2.7 Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi yaitu, sebagai berikut:

a. Menurut Sutono (2007) Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

b. Menurut O’Brien dan Marakas (2009) Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.

c. Menurut Alter dalam Effendy (1989), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuandalam sebuah organisasi.

(21)

d. Menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan [12]

2.2.8 Manajemen

Menurut Atmosudirdjo (1986), secara umum pengertian manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumber daya yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective) atau tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan menurut Siagian (1989) manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Menurut Terry dalam Manullang (2005) manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggungjawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.

Dari definisi-definisi tersebut di atas, ada tiga hal penting dalam definisi- definisi tersebut. Pertama, ada tujuan yang hendak dicapai; kedua, tujuan yang hendak dicapai memerlukan/membutuhkan tenaga orang lain; dan ketiga, kegiatan/aktivitas orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi atau dikontrol.[12]

2.2.9 Sistem Informasi Manajemen

Raymond McLeod Jr (1996) mengemukakan bahwa SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah.

Sedangkan menurut Komaruddin dalam Effendy (1989) SIM adalah pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen. Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen adalah menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan

(22)

tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. [12]

2.2.10 Weight Product

Menurut Monica (2015) Metode weighted product merupakan suatu metode pengambilan keputusan yang efisien dalam perhitungan, selain itu waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan banyak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan perkalian antar nilai kriteria yang telah ditentukan, yang dimana nilai dari setiap kriteria harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot kriteria yang telah ditetapkan diawal. Proses ini sama dengan proses normalisasi. [2]

Metode weighted product dalam proses perhitungannya dapat disingkat yaitu yang terdiri dari 3 langkah. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Perbaikan bobot kriteria, dengan persamaan sebagai berikut:

𝑊𝑗 = 𝑊 𝑗

∑ 𝑊 𝑗

2) Menghitung vektor S. langkah ini sama seperti proses normalisasi, dengan persamaan sebagai berikut:

𝑆𝑖 = ∏ =𝑛𝐽 1 𝑋𝑖𝑗 𝑊𝑗; dengan i = 1, 2, …, m

Dimana ∑ wj = 1. wj adalah pangkat bernilai positif untuk kategori kriteria keuntungan dan pangkat bernilai negatif untuk kategori kriteria biaya/cost.

3) Menghitung vektor V, atau preferensi relatif dari setiap alternatif, untuk perangkingan dengan persamaan berikut:

𝑉𝑖 = ∏ =

𝑛

𝑗 1 𝑋𝑖𝑗 𝑊𝑗

∏ =𝑛𝑗 1 (𝑋𝑗∗)𝑊𝑗 ; dengan i = 1, 2, …, m Sederhananya seperti:

V1 = 𝑆1

𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 Keterangan:

S = preferensi alternatif, dianalogikan sebagai vektor S.

V =prefrensi alternatif dianalogikan sebagai vektor V.

(23)

X = nilai kriteria.

W= bobot kriteria.

i = alternatif.

j = kriteria.

n = banyaknya kriteria.

* = banyaknya kriteria yang telah di nilai pada vektor S.[2]

2.2.11 Tool dan Bahasa yang digunakan

Bagian ini menjelaskan tentang beberapa alat dan bahasa pemrograman yang akan digunakan dalam membangun perangkat lunak :

2.2.11.1 Sublime

Sublime text merupakan aplikasi text editor untuk menulis code-code program dan dapat digunakan diberbagai platform operating system yang berbeda.

Aplikasi ini sangatlah membantu dalam membuat baris demi bari code suatu program, karena mempermudah developer dalam membangun ataupun membuat suatu program terutama dengan adanya warna-warna yang berbeda dan pengguannya yang mudah untuk digunakan

2.2.11.2 XAMPP

XAMPP sendiri merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai web server open source. XAMPP memiliki arti dari tiap huruf yang ada seperti X adalah cross platform, A adalah apache, M adalah mysql / mariadb, P adalah php, dan P terakhir adalah perl. Semua itu merupakan paket lengkap dari XAMPP yang memiliki fungsi sebagai server.

2.2.11.3 HTML

HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web dengan performatan dokumen teks dan dirancang untuk tidak bergantung pada suatu sistem operasi tertentu [13]. HTML biasanya digunakan dalam pengunaan web browser karena dapat digunakan pada sistem operasi dimana saja.

(24)

2.2.11.4 CSS

CSS (Cascading Style Sheet) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu website, yang berhubungan dengan tampilan baik itu tata letaknya, jenis huruf, ataupun warna [13]. CSS juga sangat membantu sekali untuk bisa mempercantik tampilan halaman web browser menjadi lebih enak untuk dipandang. Dengan adanya CSS ini, dapat menjadikan web browser yang digunakan bisa menjadi nyaman untuk dipandang dan mempermudah dalam mengetahui informasi yang sedang dicari.

2.2.11.5 PHP

PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website yang memiliki sifat dinamis dan interaktif, dengan begitu php merupakan bahasa pemrograman berjenis server side dan hasil olahannya akan dikirim kembali ke browser[14] . Sifat dinamis pada php yaitu dapat meruah tampilan kontennya sesuai dengan apa yang ingin ditampilkan dengan kata lain ke pada browser. Kemudian sifat interaktif ini lebih ke arah dalam menampilkan apa yang sedang dicari oleh pengguna, sehingga dapat membantu dalam mencari dari apa yang sedang dicari.

2.2.12 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat lebih mendetail dibanding diagram konteks [15]. Diagram tersebut dapat menggambarkan suatu model tampilan secara terperinci dari sebuah sistem.

Dimana gambar-gambar tersebut menyatakan suatu proses alur data maupun informasi darimana asal muasalnya.

2.2.13 Business Process Modelling Notation (BPNM)

Business Process Modeling Notation (BPMN) menggambarkan suatu bisnis proses diagram kepada teknik diagram alur, dirangkai untuk membuat model-model grafis dari operasi-operasi bisnis serta terdapat aktivitas dan kontrol alur yang mendefinisikan urutan kerja [16]. Sederhananya adalah tempat untuk menggambar diagram dalam membuat model bisnis, karena semua pelaku bisnis dapat dengan mudah membaca diagram tersebut. Pelaku Bisnis yang dimaksudkan adalah teknisi, analis, dan manajer dengan tujuan agar mudah dalam membaca diagram.

(25)

2.2.14 POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)

POAC merupakan kepanjangan dari planning, organizing, actuating, dan controlling. Fungsi POAC sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya [17]. Berikut ini penjelasan dari tiap singkatan dari POAC itu sendiri:

1. Planning atau perencanaan bercerita tentang cara bagaimana mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Dimana hal ini dapat mempermudah dalam pencapaian dari tujuan itu sendiri yaitu goal. Membuat keputusan juga merupakan bagian dari planning, karena dapat menggerakan fungsi dari manajemen yang lainnya.

2. Organizing merupakan proses dalam menjalankan rencana untuk mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut. Organisasi juga dapat mempermudah dalam pengerjaannya, seperti membagi pekerjaan dan siapa yang layak untuk mengerjakannya.

3. Actuating merupakan implementasi rencana [17], dengan adanya tindakan mengenai rencana tersebut dapat terealisasi dari rencana yang bersangkutan.

Sebab tanpa adanya implementasi dari suatu rencana hanya akan menjadi rencana yang tidak tercapai atau impian yang tidak menjadi nyata.

4. Controlling merupakan memastikan setiap kinerja sesuai dengan rencana [17]. Jika suatu hal tidak sesuai dengan rencananya maka harus dilakukan suatu koreksi. Koreksi disini mengacu kepada standar kinerja yang telah ditentukan.

(26)

Gambar

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 1. 3 Struktur Organisasi Guru BK
Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), akhirnya dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan

Bahan tanaman pada percobaan satu (sterilisasi) adalah benih Tagetes ( Tagetes erecta L.) kultivar African Crackerjack, sedangkan bahan tanaman yang dipakai pada

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam menangani masalah yang terkait dengan perbatasan, khususnya masalah perdagangan manusia adalah dengan memaksimalkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan problem posing dengan tahapan pembelajaran, antara lain (1) membuat situasi matematika; (2) membuat pertanyaan matematika;

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam untuk mengetahui perilaku bidan KIA/KB dalam pelaksanaan program

Continuous stroke volume monitoring by modelling flow from non-invasive measurement of arterial pressure in humans under orthostatic stress..

Endina Sulistriarini dan Sudarno (2012) melakukan penelitian mengenai auditor swiching dengan menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006-2010,

gaya pengasuhan otoritatif akan tumbuh baik, anak akan.. menghormati orang lain dan mampu menaati peraturan yang ada. Hukuman yang digunakan dalam pengasuhan