19 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di implementasikan dalam penelitian ini adalah asosiatif, karena penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi) maupun hubungan sebab akibat (Ihyaul Ulum, 2018). Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis terkait pengaruh hubungan antara variabel available slack, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang didapatkan oleh peneliti dari data yang sudah ada berupa dokumentasi, dimana data yang diterbitkan atau digunakan berasal dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder tersebut yaitu data kuantitatif yang berupa laporan tahunan pada tahun 2017-2019 diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan sustainability report didapat dari website perusahaan terkait.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2019. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu metode
penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Ulum
& Juanda, 2018). Adapun kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu :
1. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2019
2. Perusahaan non jasa keuangan pada tahun 2017-2019
3. Perusahaan yang mengeluarkan laporan tahunan pada tahun 2017-2019 4. Perusahaan yang menerbitkan sustainabilty report pada tahun 2017-2019 5. Perusahaan yang memiliki data kepemilikan manajeral pada tahun 2017-
2019
Adapun sampel yang termasuk dalam kriteria penelitian lengkapselama 3 tahun berturut – turut yakni sebanyak 45 perusahaan. Berikut adalah distribusi sampel dalam penelitian :
Tabel 2.1 Pemilhan Sampel Penelitian
No. Kriteria Sampel Penelitian Jumlah
1. Seluruh perusahan yang terdaftar di BEI periode 2017-2019
559
2 Sektor jasa keuangan (85)
3. Perusahaan yang tidak menerbitkan annual report selama periode 2017-2019
(70) 4. Perusahaan yang tidak menerbitkan Sustainability
Report selama periode 2017-2019
(365) 5. Perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan
manajerial
(19)
6 Data Outlier (5)
Jumlah Sampel Perusahaan 15
Jumlah Pengamatan (Tiga Tahun x Jumlah Sampel Perusahaan)
45 (Sumber : Data diolah, 2021)
D. Definisi Opersional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu available slack, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, dan pengungkapan corporate social responsibility. Maka definisi dari setiap variabel dan pengukurannya, sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Penelitian ini menggunakan variabel independen, sebagai berikut:
a. Available Slack
Available slack berhubungan dengan sumber daya ekstra yang dimiliki oleh suatu perusahaan sehingga manajer menjadi lebih fleksibel dalam melaksanakan aktivitasnya (Silalahi, 2015).
𝑊𝐶𝑎𝑝𝑡. =𝐶𝐴 − 𝐶𝐿 𝑆 Ket:
WCapt. : Working Capital CA : Current Assets CL : Current Liabilities S : Sales
Pengukuran available slack berupa working capitaldigunakan dalam penelitian ini, karena semakin tinggi nilai working capital maka semakin melimpah modal kerja jangka pendek perusahaan yang nantinya akan mudah digunakan atau flexible dan dapat memberikan perusahaan kebebasan untuk menggunakan sumber daya tersebut.
b. Ukuran Perusahaan
Menurut (Ariandy & Aisyah, 2019), ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan yang dapat diukur dengan total aset / besar
harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai logaritma total aset. Perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
𝑈𝑃 = Ln (TA) Ket:
UP : Ukuran Perusahaan Ln : Logaritma Natural TA : Total Aset
Pada variabel ukuran perusahaan, menggunakan total aset karena besar kecilnya sebuah perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset / total aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
c. Kepemilikan Manajerial
Menurut Gideon, dalam (Rawi, 2008), menyatakan bahwa kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen dari jumlah saham yang dikelola oleh perusahaan.
KM = JSM JSB Ket:
KM : Kepemilikan Manajerial JSM : Jumlah Saham Manajemen JSB : Jumlah Saham Beredar
2. Variabel Dependen
a. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Indeks pengungkapan CSR didapat dengan membagi jumlah item CSR yang diungkapkan dengan total item pengungkapan menurut GRI-G4 (Haniffa dan Cooke, 2005) dalam Shoimah & Aryani (2019).
𝐶𝑆𝐷𝐼 = 𝐽𝐼𝐷 91 𝑖𝑡𝑒𝑚
Ket:
CSDI : Corporate Social Disclosure Index JID : Jumlah Item Diungkapkan
Pengukuran pengungkapan corporate social responsibility berpedoman pada Global Reporting Initiative (GRI) versi G4, karena merupakan dasar bagi perusahaan untuk melaporkan tanggungjawab sosial dalam ekonomi, lingkungan, dan sosial
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik perolehan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang sudah jadi atau sudah diolah oleh orang lain (Ulum & Juanda, 2018). Seperti hal nya laporan tahunan dan sustainability report yang sudah ada di website Bursa Efek Indoneisa (BEI) dan berbagai literatur.
F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis statistika deskriptif berisi informasi mengenai karakteristik data penelitian berupa nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi.
2. Regresi data panel
Regresi data panel merupakan gabungan antara runtut waktu (time series) dan data silang (cross section) terdiri atas beberapa objek dalam suatu periode waktu tertentu. Pada model regresi data panel, terdapat 3 jenis model yang dapat digunakan untuk melakukan analisis, yaitu
common-effects model, fixed-effect model, dan random-effect model.
Ketiga model tersebut nantinya akan dipilih salah satu model yang terbaik untuk melakukan uji hipotesis.
a) Common-Effects Model(CEM)
Common-Effect Model, memperlakukan semua individu seakan-akan sama, dengan kata lain tidak membeda-bedakan karakteristik antar individu yang terlihat dari nilai intersepnya yang sama untuk semua individu. Model ini menggunakan gabungan observasi waktu dan individu tanpa memperhatikan perbedaan karakteristik individu, serta menggunakan regresi OLS (Ordinary Least Square) seperti regresi pada umumnya.
b) Fixed-Effect Model (FEM)
Model estimasi yang bisa digunakan pada model regresi data panel adalah fixed effect model atau sering disebut sebagai Least Square Dummy Variable (LSDV). Disebut fixed-effect karena setiap individu dalam model memiliki intersep yang tidak berubah meskipun intersep antar individu berbeda.
c) Random-Effect Model (REM)
Random Effect Model menggunakan pendekatan error term yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara lintas individu dan lintas tahun, juga untuk menyempurnakan Fixed Effect Model (FEM) yang sebelumnya dapat mengurangi banyaknya degree of freedom sehingga mengurangi efisiensi parameter yang diestimasi.
3. Pemilihan Model Regresi Data Panel
Pada pemilihan model regresi data panel, terdapat 2 tahap. Pertama, adalah uji chow untuk memilih antara common effect model atau fixed effect model. Tahap kedua, terdapat 2 pilihan, yaitu uji hausman atau uji lagrange multiplier. Uji hausman dilakukan jika pada uji chow terpilih fixed effect model, sedangkan uji lagrange multiplier dilakukan jika pada uji chow terpilih common effect model.
a) Uji Chow
Uji chow digunakan untuk memilih model regresi data panel yang terbaik, antara common effect model atau fixed-effect model. Adapun ketentuan yang berlaku, yaitu taraf signifikansi sebesar 0,05. Hipotesis untuk melakukan pengujian ini adalah:
H0 : Probabilitas > taraf signifikansi (0,05) maka model yang terpilih adalah Common Effect Model
H1 : Probabilitas < taraf signifikansi (0,05) maka model yang terpilih adalah Fixed Effect Model
Jika uji chow dilakukan dan didapati hasil fixed effect model, maka penelitian dapat dilanjutkan dengan melakukan uji hausman. Akan tetapi, jika hasil yang di dapati common effect model, maka dilanjutkan dengan melakukan uji lagrange multiplier.
b) Uji Hausman
Uji hausman, perlu dilakukan jika hasil dari uji chow adalah fixed effect model. Tujuan dari uji hausman, yaitu untuk memilih model regresi data panel antara fixed effect model atau random effect model (Prasanti, dkk., 2015). Adapun ketentuan yang berlaku, yaitu taraf signifikansi sebesar 0,05. Hipotesis yang digunakan dalam uji hausman adalah sebagai berikut :
H0 : Probabilitas < taraf signifikansi (0,05) maka model yang terpilihadalahFixed Effect Model
H1 : Probabilitas > taraf signifikansi (0,05) maka model yang terpilih adalah Random Effect Model
c) Uji Lagrange Multiplier
Uji lagrange multiplier, perlu dilakukan jika hasil dari uji chow adalah common effect model. Tujuan dari uji lagrange multiplier digunakan untuk memilih antara common effect model atau random effect model (Widarjono, 2007). Adapun ketentuan yang berlaku, yaitu taraf signifikansi sebesar 0,05. Hipotesis yang digunakan dalam uji hausman adalah sebagai berikut :
H0 : Probabilitas < taraf signifikansi (0,05) maka model yang terpilih adalah Common Effect Model
H1 : Probabilitas > taraf signifikansi (0,05) maka model yang terpilih adalah Random Effect Model
4. Uji Hipotesis
Pada uji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji ketergantungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen lainnya.
a) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Apabila nilai R2 semakin mendekati 1, maka tepat kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mendeteksi varabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R2 semakin mendekati 0, maka tidak ada kecocokan pendekatan.
b) Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual atau parsial terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. Sedangkan, probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
c) Uji Simultan (Uji F)
Uji Simultan F digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen secara
simultan dengan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%).Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. Sedangkan, probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
Berikut persamaan model penelitian:
Keterangan :
𝑌𝑖𝑡 = Pengungkapan Corporate Social Responsibility α = Konstanta
𝛽1 = Koefisien regresi available slack 𝑋1𝑖𝑡 = Available slack
𝛽2 = Koefisiensi regresi ukuran perusahaan 𝑋2𝑖𝑡 = Ukuran perusahaan
𝛽3 = Koefisiensi regresi kepemilikan manajerial 𝑋3𝑖𝑡 = Kepemilikan Manajerial
e𝑖𝑡 = Standar error
𝑌𝑖𝑡= α +𝛽1𝑋1𝑖𝑡 + 𝛽2𝑋2𝑖𝑡 + 𝛽3𝑋3𝑖𝑡 +e𝑖𝑡