• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Kesehatan ISSN (Print) ISSN (Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Kesehatan ISSN (Print) ISSN (Online)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Available online at : http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/

Jurnal Kesehatan

| ISSN (Print) 2085-7098 | ISSN (Online) 2657-1366 |

DOI: http://dx.doi.org/10.35730/jk.v12i2.395 Jurnal Kesehatan is licensed under CC BY-SA 4.0

© Jurnal Kesehatan Artikel Penelitian

ANALISIS KEDISPLINAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DIDINAS KESEHATAN KABUPATEN SOLOK

Ade Rahmadini

1

, Firdwati

2

, Tuti Ernawati

3

1,2,3 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Indonesia

INFORMASI ARTIKEL A B S T R A K

Received: November 16, 2020 Revised: December 03, 2020 Accpeted: June 16, 2021 Available online: July 16, 2021

Latar Belakang Masalah: Dalam rangka mencapai tujuan nasional, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara yang memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi untuk melaksanakan tugas sebagai abdi negara. Berdasarkan observasi di lapangan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa PNS yang melanggar disiplin kerja.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok tahun 2019.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mixedmethods) dengan desain penelitian sequential explanatory. Penelitian ini dimulai sejak bulan Januari 2020 sampai bulan Desember 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok yaitu sebanyak 58 orang dengan menggunakan teknik total sampling.Tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dan telaah dokumen dengan responden untuk melakukan analisis melalui pendekatan sistem

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan indikator disiplin yang memiliki nilai kecenderungan tinggi dengan rincian absensi 89,91% (tinggi), kepatuhan 92,5% (sangat tinggi) dan komitmen 85,5% (tinggi). Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara dan observasi.

Simpulan: Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi.

Background: In order to achieve national goals, it is necessary to have Civil Servants (PNS) as elements of the state apparatus who have a high sense of responsibility and discipline to carry out their duties as state servants. However, based on field observations in the Health Office at the Solok District, it shows that there are still several civil servants who violate work discipline. For this reason,

Purpose : This study aims to determine the level of discipline of civil servants in the Health Office Solok District in 2019

Methods: This study is a mixed method with a sequential explanatory research design. This research was started from January 2020 to December 2020. The population in this study were all civil servant staff of the Health Office in Solok District, as many as 58 people using total sampling techniques. The next stage was conducting in-depth interviews and reviewing documents with respondents for conduct analysis through a systems approach

Results: The results of this study indicate that the results of the calculation of disciplinary indicators which have a high tendency value with details of attendance at 89.91% (high), compliance with 92.5% (very high) and commitment to 85.5% (high).

Conclusion: Couse of that, it can be conluded that the dicipline of civil servants of the Health Office in Solok District already well but it still needs to be improved.

KATA KUNCI

Analisis; Disiplin; PNS; Dinas Kesehatan;

Kabupaten Solok

KORESPONDENSI Ade Rahmadini

E-mail: aderahmadini050388@gmail.com

PENDAHULUAN

Dalam rangka mencapai tujuan nasional, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disingkat dengan PNS) sebagai unsur aparatur negara yang memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi untuk melaksanakan tugas sebagai abdi negara.

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Kedisiplinan merupakan keinginan dan kesadaran seseorang untuk mematuhi aturan organisasi dan norma sosial. Kedisiplinan merupakan bagian terpenting dari fungsi manajemen sumber daya manusia untuk mewujudkan tujuan organisasi [21].

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan disiplin dan kualitas pelayanan seperti pemberian tunjangan tambahan pendapatan serta insentif lainnya. Upaya ini dilengkapi dengan sejumlah peraturan seperti PP nomor 53 tahun 2010 tentang peraturan disiplin PNS dan ditindaklanjuti dengan PP

(2)

nomor 24 tahun 2011. Indikator kedisiplinan pegawai terlihat dari pemenuhan kehadiran bekerja sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan [8]

Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Solok juga telah mengatur kedisiplinan PNS yang dituangkan dalam Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja daerah Bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok. Dalam peraturan ini juga disebutkan bahwa absensi pegawai akan menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pemberian, penambahan dan pengurangan tunjangan kinerja PNS.

Pegawai yang tidak menaati peraturan akan berisiko terhadap pengurangan jumlah tambahan penghasilan yang akan diterima.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tahun 2018 dan awal tahun 2019, tatalaksana tugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok masih perlu ditingkatkan. Hal ini terlihat dari masih adanya ditemukan pegawai yang datang terlambat, pulang lebih cepat dari waktunya, tidak masuk kerja tanpa keterangan, tidak mengenakan seragam dan atribut sesuai aturan, istirahat tidak pada waktunya.

Informasi terkait kedisiplinan juga didapatkan dari pengelola absensi di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok yang menyatakan bahwa untuk tahun 2019 rata-rata pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap absensi setiap bulannya lebih dari 10 orang.

Menurut Flippo (2011) bahwa tingkat maksimum absensi adalah 3%, apabila tingkat absensi pada suatu perusahaan melebihi dari 3% maka dikategorikan tinggi. Tingginya absensi akan mengurangi pegawai yang bekerja sehingga efektifitas kerja akan berkurang karena kekurangan tenaga kerja.

Kondisi-kondisi di atas ditemukan juga pada beberapa penelitian tentang Kinerja PNS, diantaranya Kusuma (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa secara keseluruhan Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kutai Timur belum berjalan dengan maksimal dan tingkat disiplin pegawai yang masih rendah ditandai dengan banyak pegawai yang datang terlambat dan sering keluar kantor saat jam kerja. Saleh, S.

(2014) dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa kedisiplinan pegawai yang telah diatur dalam undang-undang belum terlaksana secara maksimal seperti masih banyaknya pegawai yang terlambat datang, pulang lebih cepat dari yang telah ditentukan, dan keluar kantor pada saat jam kerja.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok”. Dengan alasan untuk mengetahui apakah kedisiplinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah terlaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau belum. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kedisiplinan PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok tahun 2019.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mixedmethods) yaitu metode penelitian yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif [5].

Desain penelitian yang digunakan adalah Sequential Explanatory, yakni model penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menganalisis data kuantitatif pada tahap pertama, kemudian melakukan pengumpulan data dan menganalisis data kualitatif pada tahap kedua guna mendapatkan informasi yang lebih komprehensif dan memperkuat hasil penelitin kuantitatif pada tahap pertama. Selanjutnya menganalisis data secara keseluruhan untuk kemudian diambil kesimpulan dari analisis data tersebut [20].

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Provinsi dimulai sejak bulan Januari 2020 sampai dengan Desember 2020. Untuk penelitian kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok yaitu sebanyak 58 orang. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan menggunaan kuesioner yang sudah diuji validitas dan uji reabilitasnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Sementara analisis data kuesioner menggunakan analisis deskriptif dengan teknik analisis rata-rata dan presentase. Tahap selanjutnya adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dan telaah dokumen dengan informan untuk melakukan analisis melalui pendekatan sistem (input, process, output dan feed back). Adapun informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang ditentukan oleh peneliti Informan yang terpilih, yaitu: Sekretaris Dinas Kesehatan, Kepala Bidang, Kasubag Umum dan Kepegawaian PNS dan staf.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kuantitatif

Variabel disiplin PNS yang diteliti dalam penelitian ini diadaptasi dari Helmi dalam Mohtar (2019) yang menyebutkan bahwa terdapat 3 indikator yang mempengaruhi disiplin PNS yaitu absensi, kepatuhan terhadap aturan kerja dan komitmen terhadap organsasi. Hasil perhitungan nilai untuk varibel disiplin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1 Skor Rata-Rata Kedisiplinan Responden

No Indikator Rata-rata Standar

Deviasi

1 Absensi 3.59 0.857

2 Kepatuhan 3.7 0.535

3 Komitmen 3.42 0.931

Tabel 2 Persentase Tingkat Kedisiplinan Responden

(3)

No Indikator Persentase Kategori

1 Absensi 89.91 Tinggi

2 Kepatuhan 92.5 Sangat Tinggi

3 Komitmen 85,5 Tinggi

Keterangan:

91 – 100 81 – 90 71 – 80 61 – 70 0 – 60

=

=

=

=

=

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase absensi PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok adalah sebesar 89,91 dengan kriteria tinggi, sedangkan kepatuhan memiliki persentase sebesar 92,5 persen dengan kriteria sangat tinggi dan komitmen memiliki nilai persentase sebanyak 85,5 persen dengan kriteria tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok telah memiliki disiplin yang tinggi dengan menunjukkan perilaku patuh terhadap aturan jam masuk kerja, peraturan kerja yang telah ditetapkan dan memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kesepatan bersama.

Kualitatif

Tahap kualitatif merupakan langkah lanjutan dari penelitian kuantiatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan informasi yang terstruktur dari informan mengenai kedisiplinan PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Informan dalam penelitian ini adalah Sekretaris Dinas Kesehatan, Kepala Bidang, Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian, dan Staf. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.

Tabel 3 Karakteristik Informan Wawancara Mendalam

No Kode

Informan

Jenis Kelamin

Jabatan

1 Inf. 1 Perempuan Sekretaris Dinas Kesehatan

2 Inf. 2 Laki-Laki Kabid Yankes

3 Inf. 3 Laki-Laki Kabid SDM

4 Inf. 4 Perempuan Kasubag Umum dan Kepegawaian

5 Inf. 5 Laki-Laki Staf

6 Inf. 6 Perempuan Staf

Adapun hasil analisa triangulasi terkait kesimpulan wawancara mendalam dari beberapa orang informan, hasil observasi dan telaah dokumen terkait indikator disiplin PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok adalah sebagai berikut:

Absensi

Wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab kedisipinan dan ketidakdisiplinan PNS terhadap ketentuan jam kerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Adapun hasil wawancara diantaranya adalah sebagai berikut:

“...rata-rata PNS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah hadir sesuai ketentuan jam kerja yaitu jam 08.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB. Ini sudah ada peningkatan dari tahun sebelumnya, karena diberlakukannya sistem absensi rekam wajah dan sanksi disiplin berupa pemotongan tunjangan kinerja. Namun kadang ada juga beberapa orang yang masih terlambat disebabkan masalah transportasi karena lokasi perkantoran yang jauh dari tempat tinggal…..(inf.1)

“... untuk status kehadiran PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok saat ini sudah sesuai dengan aturan, namun masih ada beberapa orang yang terlambat datang karena alasan jarak kantor dan rumah yang cukup jauh….(inf.2)

“...ya, umumnya PNS masuk sesuai dengan ketentuan jam kerja namun tingkat kehadiran pegawai untuk tiap bulannya belum mencapai angka 100%, hal ini dikarenakan masih ada pegawai yang tidak hadir dengan berbagai alasan, misalnya sakit, izin atau tanpa keterangan.…….(inf.4)

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dari beberapa informan, dan observasi tentang faktor-faktor penyebab kedisiplinan dan ketidakdisiplinan PNS terhadap absensi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok diperoleh kesimpulan bahwa kedisiplinan PNS terhadap ketentuan jam kerja disebabkan karena diberlakukannya sitem absensi elektronik rekam wajah dan pemberian punishment sesuai SE bupati terkait pengurangan tunjangan kinerja bagi PNS yang melanggar aturan jam kerja.

Ketidakdisiplinan PNS terhadap aturan jam kerja terjadi karena alasan rumah yang jauh dari tempat tinggal.

Kepatuhan terhadap peraturan kerja.

Wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab kepatuhan dan ketidakpatuhan PNS terhadap peraturan kerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Adapun diantara hasil wawancara adalah sebagai berikut:

“...PNS umumnya sudah menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu, karena dinas kesehatan sudah membuat SOP sebagai pedoman kerja. Begitu juga dengan laporan kinerja sudah dikumpulkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Karena apabila laporan kinerja tidak dikumpulkan maka PNS yang bersangkutan akan diberikan sanksi berupa pemotongan tunjangan kinerja. Hal ini lah yang memotivasi PNS untuk membuat dan mengumpulkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan…(inf.1)

“...kepatuhan PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok terhadap aturan kerja sudah baik karena sebelum memulai pekerjaan saya terlebih dahulu memberikan arahan terkait pekerjaan yang akan dikerjakan. Kemudian PNS bekerja sesuai pedoman SOP. Namun kadang-adang masih ada yang bekerja tidak sesuai SOP. Hal ini disebabkan karena internal PNS itu sendiri, kurangnya motivasi untuk merubah kebiasaan yang kurang baik sehingga sudah menjadi tradisi…....(inf.2)

“...umumnya PNS bekerja sudah sesuai ketentuan kerja.

Hal disebabkan karena Dinas Kesehatan sudah memiliki

(4)

pedoman kerja berupa SOP. Selain itu, atasan juga selalu mengawasi PNS dalam bekerja. Namun pelanggaran yang masih banyak dilakukan oleh PNS adalah tidak menggunakan atribut sesuai dengan aturan pemda contohnya tidak memakai papan nama dan lambang kabupaten. Hal ini disebabkan karena belum adanya sanksi yang tegas diberikan terhadap PNS yang melanggar…...(inf.3)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dan dikuatkan dengan observasi serta telaah dokumen tentang faktor-faktor penyebab kedisiplinan dan ketidakdisiplinan PNS terhadap aturan kerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok maka dapat disimpulkan bahwa aturan kerja yang ada pada Dinas Kesehatan saat ini sudah dilaksanakan dengan baik. Kepatuhan terhadap aturan kerja disebabkan karena adanya arahan dari pimpinan, dinas kesehatan sudah memiliki SOP yang jelas sebagai pedoman kerja, dan pemberian punishment terhadap PNS yang melanggar.

Ketidakpatuhan dalam menggunakan atribut disebabkan karena belum adanya sanksi yang tegas.

Komitmen

Wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab tinggi dan rendahnya komitmen PNS dalam melaksanakan aturan disiplin . Adapun hasil wawancaranya adalah sebagai berikut:

“...sebahagian besar PNS Dinas Kesehatan sudah komit dalam melaksanakan aturan disiplin. Hal ini disebabkan karena adanya pemberian tambahan penghasilan setiap bulannya. Namun kadang masih ada staf yang tidak komit terhadap aturan disebabkan karena permasalahan internal, seperti masalah ekonomi sehingga motivasi untuk bersikap disiplin menjadi berkurang…..”(inf.1)

“…..umumnya PNS sudah komit terhadap aturan disiplin, karena reward dan punish diberikan secara adil tanpa ada perbedaan sesuai jabatan dan kinerja. Selain itu karna adanya pedoman SOP, PNS menjadi lebih terarah dalam bekerja…...(inf.2)

“...sejak adanya punishment terkait pengurangan tunjangan kinerja,mayoritas PNS Dinas Kesehatan sudah melaksankan aturan disiplin dengan penuh tanggung jawab, terutama pelaksanaan absensi. Namun beberapa orang masih ada yang tidak komit seperti tidak menggunakan atribut sesuai ketentuan hal ini disebabkan karena belum adanya sanksi yang jelas dan kurangnya motivasi diri PNS tsbt untuk merubah kebiasaan yang kurang baik...(inf.4)

Hasil wawancara dari beberapa informan di atas, ditambah dengan observasi dan telaah dokumen tentang faktor-faktor penyebab tinggi dan rendahnya komitmen PNS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok diperoleh kesimpulan bahwa sebahagian besar PNS dinas kesehatan sudah memilki komitmen yang tinggi terhadap aturan disiplin hal ini disebabkan karena adanya pemberian reward dan punish secara adil dan jelas kepada seluruh PNS. Beberapa orang PNS yang belum komit dan masih melanggar aturan disiplin disebabkan karena adanya permasalahan internal PNS, seperti masalah ekonomi sehingga motivasi untuk bersikap disiplin menjadi berkurang. Selain itu kurangnya komitmen PNS dalam menggunakan atribut karena belum adanya

aturan terkait sanksi secara tertulis yang diberikan oleh atasan.

ANALISIS/PEMBAHASAN Absensi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket kuesioner didapatkan hasil bahwa tingkat kedisiplinan pegawai berdasarkan absensi berada pada kriteria tinggi. Hasil ini mengindikasikan bahwa mayoritas PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok telah melaksanakan absensi sesuai dengan ketentuan jam kerja yang telah ditetapkan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara mendalam dari beberapa informan, observasi, dan telaah dokumen tentang faktor-faktor penyebab kedisiplinan dan ketidakdisiplinan PNS terhadap Absensi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok diperoleh kesimpulan bahwa PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah bekerja sesuai dengan ketentuan jam kerja.

Berdasarkan telaah dokumen, rata-rata pelanggaran terkait absensi yang dilakukan oleh PNS pada tahun 2019 adalah sebanyak 10 persen setiap bulannya. Angka pelanggaran ini turun signifikan dari pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya pembaharuan sistem pengambilan absensi dari sistem manual menjadi sistem elektronik rekam wajah dan pemberian punishment sesuai SE bupati terkait pengurangan tunjangan kinerja bagi PNS yang melanggar aturan jam kerja. Dengan diberlakukannya sistem absensi elektronik rekam wajah ini ini membuat PNS merasa khawatir apabila tidak hadir sesuai ketentuan karena akan berimbas pada pengurangan tunjangan penghasilan.

Menurut Hasibuan (2013) bahwa pegawai yang disiplin adalah pegawai yang selalu datang dan pulang tepat pada waktunya. Begitu juga dengan penyataan yang disampaikan oleh Soejono dalam Mustaqim (2019) bahwa tepat waktu berarti membiasakan tertib, teratur, mematuhi peraturan pada saat jam masuk dan datang ke kantor tepat waktunya. Selanjutnya, Siswanto (2005) menyatakan bahwa karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi maka karyawan tersebut akan semakin tinggi pula frekuensi kehadirannya.

Namun berdasarkan hasil observasi, masih terlihat beberapa orang PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok yang datang tidak sesuai dengan ketentuan jam yang ditetapkan. Dari wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa penyebab keterlambatan pegawai datang ke kantor seringkali dikarenakan faktor lama di jalan apalagi pegawai yang mempunyai jarak tempuh jauh dari rumah menuju kantor, alasan sakit, izin untuk kepentingan pribadi dan tanpa keterangan.

(5)

Berdasarkan analisis peneliti kedisiplinan PNS terhadap aturan absensi berpengaruh pada upaya peningkatan kedisiplinan pada Dinas Kesehatan. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab sebaiknya setiap PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok juga harus mampu menjalankan kebiasaan yang dapat mendukung tegaknya disiplin seperti memberitahu atasan ataupun rekan kerja apabila ingin meninggalkan tempat kerja dengan cara menginformasikan kemana dan untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan sekalipun. Langkah pengurangan jumlah tunjangan sudah cukup baik diambil oleh Pemerintah Daerah dalam menyikapi masalah ketidakdisiplinan PNS untuk masalah absensi. Karena dalam pelaksanaannya, semakin tinggi tingkat kedisiplinan pegawai dalam menaati peraturan jam kerja maka semakin kecil potongan terhadap tunjangan yang diperoleh. Dengan adanya pemberian sanksi demikian, maka secara tidak langsung akan memberikan sikap jera terhadap PNS yang tidak menaati ketentuan jam kerja. Untuk mengatasi permasalahan keterlambatan pegawai datang ke kantor yang disebabkan faktor jarak tempuh menuju kantor yang jauh dari rumah, dinas kesehatan dapat mengkaji upaya pengadaan mobil pegawai dinas kesehatan. Selanjutnya dapat mengajukan usulan kepada bagian perencanaan.

Kepatuhan Tehadap Peraturan Kerja

Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket kuesioner didapatkan hasil bahwa tingkat kepatuhan pegawai terhadap aturan kerja berada pada kriteria sangat tinggi.

Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Solok telah memiliki disiplin kerja yang tinggi dengan ditunjukkan oleh kepatuhannya terhadap peraturan kerja yang telah ditetapkan.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil wawancara dengan beberapa orang informan bahwa pada umumnya PNS Dinas Kesehatan sudah bekerja sesuai aturan kerja. Kepatuhan terhadap aturan kerja disebabkan karena adanya arahan dari pimpinan sehingga PNS dapat bekerja dengan optimal. Hal ini juga didukung dengan adanya SOP yang jelas terkait setiap butir kegiatan. Dengan adanya SOP maka PNS mempunyai pedoman jelas untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawab masing-masing pegawai.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang ditulis oleh Astutik, M. (2017) bahwa pegawai yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan. Begitu juga dengan teori yang disampaikan oleh Singodimejo dalam Sutrisno (2009) bahwa disiplin adalah kesediaan dan kerelaan seseorang untuk memenuhi dan mentaati norma-norma peraturan disekitarnya.

Aspiyah, M., & Martono, S. (2016) dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan

karyawan, semakin baik lingkungan kerja dan kualitas pelatihan maka akan semakin meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Namun berdasarkan hasil observasi, ketidakpatuhan PNS terlihat dari masih adanya PNS Dinas Kesehatan yang tidak menggunakan atribut sesuai ketentuan pemda. Dari wawancara yang dilakukan diketahui bahwa hal ini disebabkan karena belum adanya pemberian sanksi yang tegas terhadap PNS yang melanggar aturan kerja tersebut, sehingga perilaku tersebut telah menjadi kebiasaan dan PNS tidak memiliki rasa khawatir ketika melakukan pelanggaran. Kurangnya teguran dari atasan juga membuat PNS tidak menyadari akan pelanggaran yang telah dilakukannya sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran PNS untuk memperbaiki perilaku disiplin dalam bekerja.

Berdasarkan analisis peneliti, kepatuhan PNS terhadap aturan kerja berpengaruh pada upaya peningkatan kedisiplinan Dinas Kesehatan. Aturan kerja dinas kesehatan saat ini sudah cukup tertata dengan baik, karena berdasarkan hasil observasi setiap bidang sudah memiliki SOP untuk setiap butir kegiatan. Namun hal yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas kesehatan dengan segera masalah pelanggaran PNS terhadap atribut pakaian. Dinas kesehatan dapat merencanakan pemberian punishment terhadap PNS yang masih melakukan pelanggaran terhadap ketentuan kerja agar PNS yang melanggar merasa jera dan tidak akan mengulangi lagi.

Komitmen

Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket kuesioner didapatkan hasil bahwa komitmen pegawai terhadap disiplin berada pada kriteria tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa PNS dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah mampu melaksanakan aturan disiplin dengan penuh tanggungjawab.

Hasil tersebut juga didukung dengan hasil wawancara dengan infroman bahwa sebahagian besar PNS Dinas Kesehatan sudah komit dalam melaksanakan aturan disiplin. Hal ini disebabkan karena adanya pemberian tunjangan kinerja secara adil dan jelas kepada seluruh PNS. Menurut Pebriadi (2020) tunjangan yang diberikan sebagai upayak untuk memotivasi pegawai sehingga dapat mempengaruhi hasil kinerja pegawai menjadi lebih baik.

Namun berdasarkan observasi masih terdapat beberapa PNS orang yang tidak komit terhadap aturan disiplin. Diantara faktor penyebabnya adalah karena belum adanya sanksi yang jelas terkait pelanggaran yang dilakukan dan adanya permasalahan internal PNS seperti masalah ekonomi yang menyebabkan berkurangnya motivasi PNS untuk komit tehadap aturan disiplin.

Mowday (1982) menyatakan bahwa pegawai yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan lebih termotivasi untuk hadir dalam organisasi dan berusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu, hasil penelitian Setiawan, E.

(2018) menemukan bahwa Komitmen organisasi

(6)

berkorelasi positif dengan disiplin kerja. Artinya, apabila komitmen PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok belum maksimal dalam melaksanakan aturan disiplin maka akan berpengaruh terhadap disiplin kerja dan tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan analisis peneliti, komitmen PNS terhadap aturan disiplin akan berpengaruh pada peningkatan kedisiplinan Dinas Kesehatan sehingga komitmen PNS yang sudah baik perlu ditingkatkan lagi. Selain itu, dinas kesehatan masih perlu melakukan evaluasi terhadap langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan komitmen PNS. Seperti pemberian reward terhadap PNS yang mampu melaksanakan aturan disiplin dengan baik dan pemberian punisment terhadap PNS yang tidak menggunakan atribut.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan disiplin yang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah baik, hal ini terlihat dari hasil perhitungan indikator-indikator disiplin yang memiliki nilai kecenderungan tinggi yaitu untuk indikator absensi didapatkan persentase sebanyak 89,91 % dengan kategori tinggi, kepatuhan 92,5 % dengan kategori sangat tinggi dan komitmen 85,5 % dengan kategori tinggi. Berdasarkan rekapan absensi pada tahun 2019 terjadi penurunan kasus pelanggaran jam kerja dari tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena adanya pembaharuan sistem absensi dari sistem manual menjadi sistem elektronik wajah dan adanya pemberian punishment berupa pengurangan tunjangan penghasilan sebesar 2% setiap kali melakukan pelanggaran aturan disiplin.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dalam pengambilan data untuk penelitian ini terkait Analisis Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Di Dinas kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2019. Sehingga gambaran mengenai disiplin PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dapat dituangkan dalam bentuk tulisan ini..

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amiruddin, S. E., & Si, M. (2019). Pengaruh Etos Kerja, Disiplin Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor. Penerbit Qiara Media.

[2] Aspiyah, M., & Martono, S. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Pelatihan pada Produktivitas Kerja. Management Analysis Journal, 5(4).

[3] Astutik, M. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang. JBMP (Jurnal Bisnis, Manajemen dan Perbankan), 2(2), 141-159.

[4] Flippo B, Edwin. (2011). Manajemen Personalia. Jakarta:

Erlangga

[5] Hardisman. (2020). Kupas Tuntas dan lugas Metodologi Penelitian Kualitatif. Depok: Rajawalipers.

[6] Hasibuan, Malayu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi Revisi Cetakan Kelima. Jakarta: Bumi Aksara.

[7] Husein, Umar. (2000). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[8] Karomah, M. S. M. (2017). Pengaruh implementasi kebijakan absensi Finger Print terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Kementerian Agama Kota Bandung Provinsi Jawa Barat (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

[9] Kusuma, D. M. (2013). Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Administrasi Negara, 1(4), 1388-1400.

[10] Offirstson, Topic. (2014). Mutu Pendidikan Madrasah Tsanawiyah. Deepublish.

[11] Mohtar, I. (2019). Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Pengalaman Kerja Dengan Kinerja Guru Madrasah. Uwais Inspirasi Indonesia

[12] Moenir A.S. (1983). Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.

[13] Mowday, R.T., Porter, L.W., & Steers, R.M. (1982).

Employee-organization linkages: The psychology of commitment, absenteeism, and turnover. New York:

Academic Press.

[14] Mustaqim, A. A. K. (2019). Implementasi Disiplin Kerja Dan Produktivitas Kerja Berdasarkan Etos Kerja Islami Pada Cv.

Putra Mina Yogyakarta.

[15] Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)

[16] Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

[17] Pebriyadi. (2020) Pengaruh Motivasi Kerja dan Pemberian Tunjangan Kinerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lampung

(7)

Utara. (Tesis Universitas Muhammaddiyah Metro) Lampung.

[18] Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Murai Kencana.

[19] Setiawan, E. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Dengan

Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Prima Ekonomika, 9(1).

[20] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta [21] Sutrisno, Edy. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Kencan

Gambar

Tabel 1 Skor Rata-Rata Kedisiplinan Responden

Referensi

Dokumen terkait

Satu-satunya obat yang disetujui Badan obat dan makanan (FDA) Amerika Serikat untuk pengobatan pneumonia virus pada orang dewasa adalah inhibitor neuraminidase

Pada tabel 3 menunjukan bahwa hasil penilitian bivariat menunjukan selisih rata-rata nyeri dismenorea sebelum dan sesudah diberikan coklat hitam jus wortel yaitu 2.8 dengan

Pembiayaan tabungan adalah istilah teknis yang umum digunakan di kalangan bank, mengacu pada langkah-langkah dan langkah-langkah yang diambil bank untuk mengatasi

Penenilitian ini menyimpulkan masih kurangnya SDM dari segi kuantitas, keterlambatan dalam penurunan dana, sarana dan prasarana di posyandu masih belum

Wanita dengan pernikahan yang tidak diinginkan, maka tidak memiliki bijaksana atau kurang memiliki prinsip dalam menjalankan rumah tangganya sehingga menyumbang

maka dapat disimpulkan dari hasil yang diperoleh penelitian terdapat hubungan antara durasi penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada anak usia pra sekolah di

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendistribusian kapsul vitamin A sebelum adanya pandemi covid- 19 di Kota Pekanbaru berjalan dengan baik walaupun

Ibu berusia >18 tahun, mampu membaca dan menulis, tidak memiliki nak yang pernah dirawat NICU sebelumnya, tidak memiliki ganggguan fisik yang mengganggu