• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BANK SUMUT KCP PUSAT PASAR MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BANK SUMUT KCP PUSAT PASAR MEDAN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT

KESEHATAN BANK PADA PT BANK SUMUT KCP PUSAT PASAR MEDAN

OLEH:

FRIENDKY P KARO KARO 152101022

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa Sehingga peneliti telah menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Adapun judul tugas akhir ini adalah “Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan Rasio Likuiditas Untuk Mengetahui Tingkat Kesehatan Bank pada PT. Bank SUMUT KCP Pusat Pasar Medan”. Salah satu tujuan peneliti dalam menulis Tugas Akhir ini adalah sebagai dokumentasi dan juga bentuk penelitian guna memenuhi persyaratan menyelesaikan program Diploma ini. Tugas Akhir yang peneliti buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah dikumpulkan dalam berbagai metode.

Peneliti menyampaikan terima kasih kepada beberapa pihak yang ikut mendukung proses pembuatan Tugas Akhir ini hingga selesai yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing tugas akhir.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si selaku dosen penguji tugas akhir

5. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh pegawai dan staff Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

6. Kedua orang tua saya Ermadi Halomoan Karo Karo dan Derita Sinaga yang selalu memberikan segala dukungan materi dan doa sehingga peneliti dapat menyelasikan tugas akhir ini.

7. Kepada teman-teman sekelas dan teman-teman seperjuangan Keuangan angkatan 2015 yang tidak dapat penulis sebut satu persatu namanya.

Peneliti menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan Tugas Akhir ini.

Namun peneliti tetap berharap Tugas Akhir ini akan memberikan manfaat bagi para pembaca. Demi kemajuan peneliti mengharapkan adanya masukan berupa kritik atau saran yang berguna. Terima kasih.

Medan, 2020 Peneliti

Friendky P Karo Karo

152101022

(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Jadwal Kegiatan ... 5

1.6 Sistematika Penelitian ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan ... 7

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 8

2.3 Motto (statement Budata PT Bank Sumut ... 8

2.4 Logo dan Makna PT. Bank Sumut ... 9

2.5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 10

2.6 Kinerja Terkini PT. Bank Sumut ... 15

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian dan Sumber Dana Bank serta Kesehatan Perbankan . 17 3.1.1 Pengertian Bank ... 17

3.1.2 Sumber Dana Bank ... 18

3.1.3 Kesehatan Bank ... 20

3.2 Analisis Laporan Keuangan ... 21

3.2.1 Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 21

3.2.2 Neraca ... 23

3.3 Analisis Likuiditas ... 23

3.3.1 Pengertian Analisis Likuiditas ... 23

3.3.2 Teori Likuiditas ... 25

3.3.3 Jenis-Jenis Rasio Likuiditas ... 27

3.4 Analisis Tingkat Likuiditas pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Medan ... 28

3.4.1 Banking Ratio ... 33

3.4.2 Loans to assets Ratio ... 34

3.4.3 Cash Ratio ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 37

4.2 Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Survey/Kegiatan Tugas Akhir ... ...5 3.1 Neraca PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar KCP Pusat

Pasar Tahun 2014 ... ....27 3.2 Neraca PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar KCP Pusat

Pasar Tahun 2015...28 3.3 Neraca PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar KCP Pusat

Pasar Tahun 2016...29

3.4 Rasio Likuiditas PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar...32

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 2.1 Logo PT. Bank Sumut ... ...9 2.2 Struktur Organisasi PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar ... ...10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(9)

Seperti halnya manusia yang selalu mengutamakan dan menjaga kesehatan tubuhnya, lembaga perbankan pun perlu menjaga kesehatannya dalam menjalankan aktivitas penghimpun, penyaluran, dan penyediaan layanan jasa perbankan. Berdasarkan pasal 29 UU No.7 tahun 1992, sebagaimana telah diubah dalam UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan, bank wajib memelihara tingkat kesehatannya sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas, serta aspek lain yang berkaitan dengan usaha bank dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini cenderung mendorong tumbuhnya kegiatan perbankan. Hal ini memacu masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai dunia perbankan. Kegiatan dunia perbankan ini tak lepas dari peranan para pelaku bisnis didalamnya. Para pelaku bisnis pun mulai membutuhkan informasi mengenai kondisi perbankan yaitu melalui laporan pertanggungjawaban yang disebut laporan keuangan

Laporan keuangan akan membantu mengintepretasikan berbagai

hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan

mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa mendatang. Laporan keuangan

pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi yang

mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Laporan ini

(10)

2

menyediakan informasi yang menjelaskan posisi perusahaan dan keadaan perusahaan pada suatu tanggal tertentu serta hasil usaha selama periode tertentu.

Untuk menilai kinerja perusahaan perbankan, umumnya umumnya digunakan tingkat likuiditas. Tingkat likuiditas tersebut menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Posisi laporan keuangan dapat digambarkan melalui berbagai rasio keuangan, salah satunya adalah rasio likuiditas. Tetapi dalam Tugas Akhir ini, penulis hanya akan membahas berdasarkan rasio likuiditas.

Harahap (2010:105), menjelaskan laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Pada tahap pertama seorang analis tidak akan mampu melakukan pengamatan langsung ke suatu perusahaan. Dan seandainya dilakukan, ia tidak dapat mengetahui banyak tentang situasi perusahaan. Oleh karena ituyang paling penting adalah media laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi (screen) bagi analis dalam proses pengambilan keputusan.

Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu.

Secara umum perbankan melakukan kegiatan menghasilkan produk dan jasa untuk memperoleh laba agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Tujuan usaha dapat diketahui dari laporan keuangan yang memberikan keterangan mengenai keadaan financial bank yang terdiri dari neraca

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(11)

mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal pada saat periode tertentu dan laporan laba rugi.

Menurut Kasmir (2014:49) Suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan mampu membayar semua utangnya terutama utang-utang jangka pendek. Dalam hal ini yang dimaksud dengan utang-utang jangka pendek yang ada di bank antara lain adalah simpanan masyarakat seperti simpanan tabungan,giro dan deposito. Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar. Kemudian bank juga harus dapat memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.

Berkaitan dengan yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis kesehatan bank berdasarkan posisi likuiditasnya dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan Rasio Likuditas Untuk Mengetahui Tingkat Kesehatan Bank Pada PT Bank SUMUT KCP Pusat Pasar Medan“.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal yang dikemukakan diatas, adapun perumusan masalah pada tugas akhir ini adalah bagaimana tingkat likuiditas dan tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Medan periode 2014 sampai dengan 2016?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

tingkat rasio likuiditas dan tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Sumut KCP

Pusat Pasar Medan periode 2014 sampai dengan 2016.

(12)

4

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan untuk PT Bank Sumut KCP Pusat Pasar Medan dalam bidang keuangan untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas dan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank untuk beberapa periode.

2. Bagi Pembaca

Sebagai referensi bagi pembaca yang hendak melakukan penelitian di bidang analisis laporan keuangan bank dan dapat dimanfaatkan dalam menambah pengetahuan dan wawasan.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan penulis dalam bidang keuangan khususnya mengenai analisis rasio likuiditas suatu perusahaan.

E. Jadwal Kegiatan

Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi Tugas Akhir

No Kegiatan

April 2018 Juni 2018 Juli 2018 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengurus SKS

bersih

2 Mengajukan Surat permohonan judul 3 Mengurus surat riset 4 Mengantar surat izin

riset ke perusahaan 5 Mengambil surat

balasan dari perusahaan 6 Meminta data

mengenai uraian ringkas (data keuangan)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(13)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini terdiri dari 4 bab, antara lain : BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan perencanaan yang terdiri dari jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PT. BANK SUMUT KCP PUSAT PASAR

Dalam bab ini menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, motto (statement budaya), struktur organisasi, uraian tugas, dan kinerja usaha terkini.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang pengertian bank dan pengertian laporan keuangan dengan uraikan laporan keuangan berupa neraca dan rasio likuiditas yang akan menganalisis laporan keuangan serta bagaimana menganalisis rasio likuiditas.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini di uraikan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari

penelitian yang di lakukan di PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar

dan saran penulis untuk PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar serta

daftar pustaka yang mencantumkan semua referensi yang

digunakan.

(14)

6 BAB II

PROFIL PT. BANK SUMUT KCP PUSAT PASAR MEDAN

A. Sejarah PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Medan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan sebutan BPSU. Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

Pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, JL.

Imam Bonjol No. 18 Medan. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang

sangat signifikan diliat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke

tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada taun 2009 dan

menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank

Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to

be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014,

tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi

(15)

mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lai seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 Trilyun.

B. Visi Dan Misi PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Medan 1. Visi

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

2. Misi

Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

C. Motto (Statement Budaya)

Statement budaya perusahaan atau sering dikenal dengan nama motto dari Bank Sumut adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”.

Makna dari TERBAIK yaitu:

Berusaha untu selalu Terpercaya

Energik dalam melakukan setiap kegiatan Senantiasa bersikap Ramah

Membina hubungan secara Bersahabat

Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman Memiliki Integritas tinggi

Komitmen penuh untuk memberikan pelayanan terbaik

(16)

8

D. Logo dan Filosofi PT. Bank Sumut

Sumber : PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, 2017 Gambar 2.1

Logo PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar (2017)

Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergi membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal

“Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan Masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut.

Warna orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan enerjik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana jenis huruf “Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(17)

E. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar

Sumber : PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, 2017 Gambar 2.2

Struktur Organisasi PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar (2017)

Dari struktur organisasi PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Kantor Gubsu maka dapat diuraikan tugas masing-masing yaitu :

1. Pemimpin Kantor Cabang Pembantu

Adapun tugas Pemimpin Kantor Cabang Pembantu yaitu :

a. Memimpin, mengkoordinir, membimbing dan mengawasi serta melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

Pemimpin Kantor Cabang Pembantu

Pemimpin Seksi Operasional

Pemimpin Seksi Pemasaran

Customer Service

Teller

BO & Admin Kredit

AO Pemasaran

Kredit &

Dana

(18)

10

b. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah, administrasi kredit, pengelolaan likuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

c. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan SOP (Standard Operational Prosedur) pada rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan- kegiatan tersebut.

d. Melakukan evaluasi atas performance dan memberikan pengarahan dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan performance sesuai target yang ditetapkan

e. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana atau pengusaha swasta dan pemerintah, instansi/dinas pemerintah, yayasan dan lain-lain.

f. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Membimbing, mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian kredit non lancar.

h. Mengelola dan mengamankan khasanah penyimpanan uang dan penyimpanan surat berharga/surat barang jaminan kredit serta seluruh inventaris kantor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(19)

i. Mengadakan rapat-rapat (yang bersifat koordinasi, bimbingan/pengarahan ataupun supervise) untuk memelihara/meningkatkan performance cabang pembantu.

j. Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas kantor.

k. Memberikan saran-saran dan usulan dalam rapat-rapay yang dilaksanakan oleh cabang induk.

2. Pemimpin Seksi Pemasaran

Adapun tugas Pemimpin Seksi Pemasaran yaitu:

a. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi.

b. Meninjau lokasi usaha dan proyek yang akan dibiayai.

c. Memeriksa data calon debitur melalui Sistem Informasi Debitur d. Melakukan transaksi barang agunan.

e. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha, keaslian surat barang agunan dan keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang.

f. Membuat undangan rapat anggota pemutus kredit.

g. Membuat surat persetujuan dan penolakan pemberian kredit.

h. Mengawasi kepatuhan pewagai terhadap pelaksanaan Standard Operasional Prosedur di lingkungan seksi pemasaran.

i. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai

j. Mengawasi pelaksanaan Standard Pelayanan Bank Sumut oleh

pegawai

(20)

12

k. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai.

l. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank.

m. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

n. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksa Internal (SPI) serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pemimpin cabang.

o. Melakukan kunjugan kepada debitur yang menunggak sebagai usaha pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang dihadapi debitur untuk pencari solusi pemecahannya.

p. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya.

q. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risiko-risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

r. Membuat laporan terkait laporan seksi pemasaran sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Pemimpin Seksi Operasional

Adapun tugas Pemimpin Seksi Operasional yaitu:

a. Mengatur, membimbing , mengarahkan dan mengawasi pegawai -

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(21)

pegawai di bagian seksinya dalam melaksanakan tugasnya.

b. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan operasional Pelaksana Transfer/Inkaso/Pajak, Pelaksana Kliring, Pelaksana Verifikasi, Pelaksana Akuntansi IT dan Laporan, Pelaksana Umum dan kepegawaian serta Pelaksana Administrasi Kredit.

c. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan Action program.

d. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya.

e. Memeriksa kebenaran posting transaksi seluruh kegiatan di seksinya yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

f. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan transfer/inkaso/LLG (Lalu Lintas Giro).

g. Memeriksa warkat-warkat yang akan dikliringkan dan daftar warkat kliring.

h. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabahyang berhubungan dengan seksinya.

i. Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dikliringkan dan daftar warkat pemindahbukuan.

j. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

k. Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke

computer Sistem Otomasi Kliring Lokal (SOKL).

(22)

14

l. Memeriksa neraca kliring, laporan-laporan dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

m. Melakukan verifikasi atas seluruh nota yang telah diinput ke computer pada hari yang sama sebelum bukti transaksi tersebut disampaikan ke Kontrol Intern atau diarsipkan sesuai ketentuan yang berlaku.

n. Mengawasi dan memeriksa follow up surat masuk dan surat keluar baik dari ekstern maupun intern.

o. Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung/inventaris dan keamanan kantor

p. Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi neraca dan laba rugi harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan.

q. Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokkannya dengan neraca.

r. Mencetak rekening giro/kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk keperluan lapotran.

s. Mengkoordinir perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

t. Menyusun laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan untuk kepentingan intern dan ekstern.

F. Kinerja Terkini PT. Bank Sumut

Kinerja usaha terkini adalah sebuah proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai, bagaimana pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(23)

sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Adapun kinerja usaha yang dilakukan dari PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar bila dilihat dari struktur organisasinya sudah cukup baik. Struktur organisasi perusahaan inipada dasarnya mengandung penetapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan perusahaan. Bank juga sudah baik dalam pelayanannya terhadap nasabah yakni dalam memberikan dana seperti simpanan giro, tabungan dan jasa-jasa bank lainnya.

Sehubungan dengan itu PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan salah satunya dalam penyaluran kredit sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari jenis kredit yang diberikan bank kepada masyaratakat atau nasabah. Pelaksana pemberian kredit yang ada selama ini berjalan dengan baik karena bank selama ini berusaha untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat atau nasabah yang membutuhkan kredit tersebut. Bank juga tidak membeda-bedakan setiap nasabah yang datang. Artinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau nasabah terutama dalam penyaluran kredit bank sudah baik. Sehingga bank dalam menyalurkan kreditnya selalu bertindak sesuai dengan peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku pada bank tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemberian kredit tidak boleh terlepas

dari tujuan perbankan dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi stabilitas nasional kearah

peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

(24)

16 BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank dan Sumber Dana Bank 1. Pengertian Bank

Menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”.

Menurut Kasmir (2014:2), bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Taswan (2010:6) menjelaskan bahwa, “Bank adalah lembaga atau perusahaan yang aktifitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungandan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian menempatkannya kempali kepada masyarakat yang

membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak”.

Menurut Herman Darmawi (2014:1), yang dimaksud dengan perbankan

adalah segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan

bank adalah ”Salah satu badan usaha finansial yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

(25)

dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”.

2. Sumber Dana Bank

Menurut Kasmir (2014:69) sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sumber dana bank dapat dibedakan atas 3, yaitu:

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Sumber dana ini berasal dari dalam bank, baik pemegang saham maupun sumber lain. Sumber dana dari bank itu sendiri terdiri dari:

a. Setoran modal dari pemegang saham

Dalam hal ini pemilik saham dapat menyetor dana atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.

b. Cadangan-cadangan bank

Yaitu cadangan-cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini digunakan untk mengantisipasi laba tahun yang akan dating.

c. Laba yang belum dibagi

Merupakan laba yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.

2. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya

Digunakan untuk membayar transaksi tertentu. Sumber dana ini diperoleh dari

pinjaman bank lain maupun lembaga keuangan lain kepada bank.

(26)

18

3. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini sering disebut dana pihak ketiga yaitu sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.

a. Simpanan Giro

Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas jasa yang dibayar paling murah jika dibandingkan simpana tabungan dan simpanan deposito.

b. Simpanan Tabungan

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Setoran tabungan dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dalam melakukan penarikan dana, nesabah tidak perlu memperhatikan jatuh tempo pencairan seperti pada deposito.

c. Simpanan Deposito

Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penimpan dengan bank.

3. Kesehatan Bank

Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen bank, masyarakat pengguna jasa bank dan Bank Indonesia, selaku otoritas pengawasan perbankan dan pemerintah, karena kegagalan perbankan akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(27)

berakibat buruk terhadap perekonomian. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap factor-faktor sebagai berikut.

1. Permodalan (capital)

2. Kualitas asset (asset quality) 3. Manajemen (management) 4. Rentabilitas (earning) 5. Likuiditas (liquidity)

6. Sensifitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk)

Kelima focus penilaian ini sering disebut dengan singkatan CAMEL (Capital, Aset, Management, Earning, Liquidity).

Dalam rangka mengawasi kondisi kesehatan setiap bank, maka Bank Indonesia menerbitkan peraturan tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai alat pengawasan perbankan. Tingkat kesehatan bank ditetapkan melalui hasil penilain kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja bank melalui penilaian kuantitatif terhadap factor CAMEL tersebut.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan suatu bank dapat

diketahui dari laporan keuangan yang bersangkutan dengan mengandalkan analisa

terhadap laporan keuangan bank tersebut. Informasi dari analisa hasil tersebut

sangat berguna bagi berbagai pihak-pihak yang ada di dalam bank maupun pihak-

pihak yang berada diluar bank sebubungan dengan keputusan yang diambil.

(28)

20

Harahap (2010:105), menjelaskan laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan informasi (screen) bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu.

Menurut Syahyunan (2015:28), laporan keuangan adalah produk dari manajeman dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan diluar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusanyang bersangkutan dengan perusahaan.

Ikatan Akuntansi Indonesia (2004:4), menyatakan bahwa laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi.

Menurut Hanafi dan Halim (2012:63), laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaranyang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah suatu informasi yang dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan dan dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(29)

memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi intern maupun ekstern perusahaan.

Menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba (2013:2), Tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.

a. Penyaringan (screening)

Analisis dilakukan dengan melihat secara analistis untuk laporan keuanga dengan tujuan beberapa alternative analisis bisnis seperti investasi, merger dan lain-lain.

b. Peramalam (forecasting)

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa sekarang dan yang akan dating.

c. Diagnosa (diagnosis)

Analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah dalam manajeman khususnya di bidang operasi dan keuangan.

d. Penilaian (evaluation)

Analisis digunakan untuk menilai prestasi manajemen, operasi, keuangan dan lain-lain.

Analisis laporan keuangan sangat penting, bukan saja bagi pihak intern

tetapi juga bagi pihak ekstern perusahaan. Pihak yang memiliki perusahaan atau

yang biasa disebut pemilik, terutama perusahaan yang pimpinannya diserahkan

kepada orang lain memerlukan analisis laporan keuangan untuk menilai

keberhasilan menejemen dalam mengelola perusahaan.

(30)

22

2. Neraca

Menurut Kasmir (2010:28), neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan passiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.

Menurut Syahrial dan Purba (2013:6), laporan neraca (balance-sheet statement) adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu

yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik (disebut total passiva). Total aktiva terdiri dari aktiva lancer, investasi jangka panjang serta aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Sedangkan total passive terdiri dari utang lancer, utang tidak lancer serta ekuitas pemilik (modal saham dan laba ditahan).

Berikut ini akan diuraikan tentang pos-pos yang terdapat dalam sebuah neraca bank dan pengertian dari masing-masing pos tersebut.

a. Aktiva

Menurut Rivai (2013:378), pos-pos aktiva yang umum dalam laporan keuangan suatu bank adalah sebagai berikut.

1. Kas

Pengertian kas dalam pos ini adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(31)

2. Giro pada Bank Indonesia

Adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah maupun mata uang asing di Bank Indonesia.

3. Giro pada bank lain

Adalah rekening giro bank pada bank lain di dalam dan luar negeri baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing dengan tujuan untuk menunjang kelancaran transaksi antar bank.

4. Penempatan pada bank lain

Adalah penanaman dana bank pada bank lain baik di dalam negeri maupun luar negeri sebagai secondary reserve dengan maksud untuk memperoleh penghasilan.

5. Surat berharga yang dimiliki

Adalah surat komersial, saham, obligasi, tanda bukti, unit pelayanan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dan efek.

6. Tagihan Derivatif

Adalah tagihan karena potensi keuntungan dari suatu potensi transaksi derivative (selisih negatif antara lain kondisi wajar transaksi derivatif pada tanggal laporan).

7. Kredit yang diberikan

Adalah semua kredit yang diberikan oleh bank, baik yang

diberikan kepada bank lain di dalam negeri maupun bank lain di

(32)

24

luar negeri dan semua realisasi kredit (loan) dalam rupiah dan valuta asing yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank.

8. Penyertaan

Adalah penyertaan bank yang bersangkutan dalam rupiah pada perusahaan lain dalam bentuk modal saham menurut harga perolehannya.

9. Aktiva tetap

Adalah aktiva yang berwujud yang diproleh dalam bentuk siap pakai atau dengan terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan.

10. Agunan yang diambil alih

Adalah nilai agunan milik debitur yang diambil oleh bank pelapor dalam rangka pelunasan kredit yang didahului oleh proses pengalihan kepemilikan kepada bank dan bersifat sementara untuk dijual kembali.

11. Aktiva lain-lain

Adalah aktiva yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri.

b. Passiva

Menurut Rivai (2013:378), pos pos passiva yang umum dalam laporan keuangan suatu bank adalah sebagai berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(33)

1. Giro

Adalah simpanan pihak lain pada bank yang transaksinya dilakukan setiap saat dengan menggunakan giro, kartu ATM, sarana perintah bayar lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

2. Kewajiban segera lainnya

Adalah kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

3. Tabungan

Adalah simpanan pihak bank lainpada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro atau alat lainnya.

4. Deposito berjangka

Adalah deposito pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

5. Simpanan dari bank lain

Adalah kewajiban bank lain dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money, deposito berjangka dan lain-lain.

6. Kewajiban derivatif

Adalah perjanjian karena potensi kerugian dari suatu

perjanjian/kontrak transaksi derivatif.

(34)

26

7. Pinjaman yang diterima

Adalah dana yang diterima dari bank lain dengn kewajiban pembayaran kembali dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

8. Kewajiban lain-lain

Adalah pos yang dimasukkan untuk menampung kewajiban- kewajiban bankyang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu pos kewajiban yang ada dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos sendiri.

9. Modal pinjaman

Adalah modal atau pinjaman yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifar seperti modal dengan cici-cici sebagaimana dimaksudkan dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penediaan Modal Minimum (KPMM).

10. Ekuitas

Hal-hal yang dimaksud dalam pos ini adalah sebagai berikut.

a) Modal disetor adalah bagian hak pemilik dalam bank, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada.

b) Modal sumbangan adalah modal yang berasal dari sumbangan yang diterima oleh bank.

c) Selisih penjabaran laporan keuangan adalah selisi yang didapat dari hasil penjabaran laporan keuangan bank yang bersangkutan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(35)

d) Saldo laba adalah saldo laba bersih dari hasil usaha priodik setelah memperhitungkan pajak, pembagian deviden dan korelasi laba rugi periode lalu.

C. Analisis Likuiditas

1. Pengertian Analisis Likuiditas

Menurut Taswan (2010:245), likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang segera harus dibayar. Kewajiban tersebut sering diartikan sebagai utang. Pengertian ini berlaku pada perusahaan non bank yang memandang kewajiban rill saja yang tercermin di sisi passiva pada neraca.

Bank akan memenuhi sebagai bank yang likuid apabila memenuhi kategori sebagai berikut.

a. Memegang sejumlah alat likuid, cash asset yang terdiri fari uang kas, rekening pada bank sentral dan rekening pada bank-bank lainnya sama dengan jumlah kebutuhan likuiditas yang diperkirakan.

b. Memiliki surat-surat berharga berkualitas tinggi yang dapat segera ditukar atau dialihkan menjadi uang tanpa mengalami kerugian baik sebelum jatuh tempo maupun pada waktu jatuh tempo.

c. Memiliki kemampuan untuk memperoleh alat-alat likuid melalui

penciptaan utang, misalnya penggunaan fasilitas diskonto, call money,

penjualan surat-surat berharga dengan repurchase agreement.

(36)

28

Dengan memenuhi sebagai bank yang likuid, maka likuiditas dapat berfungsi sebagai berikut.

a. Untuk menunjukkan dirinya atau bank sebagai tempat yang aman untuk menyimpan uang.

b. Memungkinkan bank untuk memenuhi komitmen kreditnya.

c. Untuk menghindari penjualan aktiva yang tidak menguntungkan.

d. Untuk menghindari diri dari penyalahgunaan kemudahan atau kesan negatif dari otoritas pengawas atau penguasa moneter karena meminjam dana likuiditas dari bank sentral.

e. Memperkecil penilaian risikoketidakmampuan membayar kewajiban penarikan dananya.

Menurut Darmawi (2012:59), likuiditas adalah suatu yang dipakai untuk menunjukkan persediaan uang tunai dan asset lain yang dengan mudah dijadikan uang tunai. Bank yang dianggap likuid apabila bank tersebut mempunyai cukup uang tunai atau asset lijuid lainnya, disertai kemampuan untuk meningkatkan jumlah dana dengan cepat dari sumber lainnya, untuk memungkinkan memenuhi kewajiban pembayaran dan komitmen keuangan lain pada saat yang tepat.

Menurut Latumaerissa (2014:88), likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kewajiban uang kas apabila diperlukan.

2. Teori Likuiditas

Taswan (2010:247), menyebutkan bahwa secara umum ada empat teori likuiditas yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(37)

a. Productive Theory of Credit (Commercial Loan Theory)

Teori ini menyatakan secara spesifik bahwa bank-bank hanya akan memberikan kredit jangka pendek yang sangat mudah dicairkan atau likuid. (Short term, self liquidating) melalui pembayaran kembali (angsuran) atas kredit tersebut sebagai sumber likuiditas. Pembayaran kembali untuk kredit ini adalah melalui perputaran kas dari modal kerja yang telah dibelanjai melalui kredit ini. Perputaran tersebut misalnya dari kas perusahaan untuk membeli persediaan, kemudian dijual yang menimbulkan piutang. Piutang ini pada akhirnya akan menjadi kas sebagai angsuran kredit pada bank.

b. Doctrine of Asset Shiftability

Menurut teori likuiditas ini, bank-bank dapat menamakan “Shiftable Loans” yaitu kredit yang harus dibayar dengan pemberitahuan satu atau

beberapa hari sebelumnya dengan jaminan surat berharga pasar modal

(stock exchange collateral). Bila bank memerlukan tambahan likuiditas

maka dapat menagih kepada peminjam. Peminjam kemudian akan

membayar kembali baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

pengalihan kredit ke bank-bank lain. Jika kredit tidak dapat dibayar

kembali, maka kredit yang diberikan bank akan dijual melalui jaminan

surat berharga pasar modal untuk mempengaruhi pembayaran kembali

atau pelunasannya.

(38)

30

c. Theory of Shiftability to The Market

Dalam teori ini diasumsikan bahwalikuiditas suatu bank dapat dijaminapabila bank memiliki portofolio surat-surat berharga yang dapat segera dialihkan menjadi dana likuid untuk memenuhi likuiditas bank.

Konsep yang lebih luas dari teori ini adalah meliputi pembelian bank terhadap sekuritas jangka pendek dan mereka kemudian menjual bila membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

d. Anticipated Income Theory

Pemicu tibulnya teori ini adalah akibat permintaan kredit kepada bank yang rendahterhadap bank selama depresi ekonomi sehingga terjadi kelebihan likuiditas, disisi lain profitabilitas bank adalah sangat rendah selama terjadi depresi. Penggunaan teori ini telah mendorong bank untuk menjadi pemberi kredit yang lebih agresif dengan menciptakan kredit angsuran dengan jatuh tempo yang lebih panjang.

3. Jenis-jenis Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2010:32), Ada beberapa jenis rasio likuiditas yaitu:

a. Banking Ratio

Banking Ratio digunakan untuk memenuhi kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajibannya kepada para nasabah yang telah komersial diberikan kepada debiturnya. Semakin tinggi rasionya maka akan semakin rendah tingkat likuiditasnya.

% 100 x Deposits Total

Loans Total Ratio

Banking

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(39)

b. Loans to Assets Ratio

Loans to Assets Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasio yang ada maka akan menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditasnya.

% 100 x Assets Total

Loans Total Ratio

Assets to

Loans

c. Cash Ratio

Cash Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

melunasi kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar dengat alat-alat likuid yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya maka semakin tinggi tingkat likuiditasnya.

% 100 x dibayar segera

harus yang Kewajiban

Assets Liquid

Ratio

Cash

(40)

32

D. Analisis Tingkat Likuiditas pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Berikut adalah neraca dan perhitungan rasio likuiditas pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar pada tahun 2014 sampai 2016.

Tabel 3.1

PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Neraca

Periode 31 Desember 2014 KETERANGAN 2014

Debet Kredit

Aktiva Kas

Bank Indonesia Bank lain

Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan modal

Pendapatan yang masih akan diterima

Biaya yang dibayar dimuka Asset tetap dan aktiva lain-lain Antar kantor aktiva

Pasiva

Simpanan Giro

Kewajiban segera lainnya Tabungan

Deposito

Surat berharga yang diterbitkan Kewajiban bank dan pinjaman yang diterima

Beban yang masih harus dibayar

& kewajiban Modal pinjaman Ekuitas

Antar kantor pasiva Rekening kantor pusat Laba rugi tahun lalu Laba rugi tahun berjalan

252.740.500 0.00

0.00 0.00

128.258.383.844,89 0.00

949.214.416,65 0

504.476.693,76 0.00

9.197.754.905,70 885.507.513,19 51.768.663.268,11 14.975.000.000 0.00

0.00

214.458.274 0.00

0.00

42.954.813.584,97 0.00

0.00

10.568.617.000

Jumlah 129.964.815.455,22 129.964.815.455,22

Sumber : PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, 2014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(41)

Tabel 3.2

PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Neraca

Periode 31 Desember 2015

KETERANGAN 2015

Debet Kredit

Aktiva Kas

Bank Indonesia Bank lain

Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan modal

Pendapatan yang masih akan diterima

Biaya yang dibayar dimuka Asset tetap dan aktiva lain-lain Antar kantor aktiva

Pasiva

Simpanan Giro

Kewajiban segera lainnya Tabungan

Deposito

Surat berharga yang diterbitkan Kewajiban bank dan pinjaman yang diterima

Beban yang masih harus dibayar

& kewajiban Modal pinjaman Ekuitas

Antar kantor pasiva Rekening kantor pusat Laba rugi tahun lalu Laba rugi tahun berjalan

163.941.750 0.00 0.00 0.00 135.706.507.381,87 0.00 15.104.426,61 17.831.617,95 362.482.759,13 0.00

8.073.793.118,05 192.532.053,33 48.884.402.320,70 8.349.000.000 0.00 0.00 276.404.148,50 0.00 0.00 62.280.100.983,86 0.00 0.00 8.200.635.311,12

Jumlah 136.265.867.935,56 136.265.867.935,56

Sumber : PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, 2015

(42)

34

Tabel 3.3

PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Neraca

Periode 31 Desember 2016

KETERANGAN 2016

Debet Kredit

Aktiva Kas

Bank Indonesia Bank lain

Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan modal

Pendapatan yang masih akan diterima Biaya yang dibayar dimuka

Asset tetap dan aktiva lain-lain Antar kantor aktiva

Pasiva

Simpanan Giro

Kewajiban segera lainnya Tabungan

Deposito

Surat berharga yang diterbitkan Kewajiban bank dan pinjaman yang diterima

Beban yang masih harus dibayar &

kewajiban Modal pinjaman Ekuitas

Antar kantor pasiva Rekening kantor pusat Laba rugi tahun lalu Laba rugi tahun berjalan

281.721.900,00 0.00 0.00 0.00 132.254.618.815,79 0.00 964.549.810,05 1.193.060,67 408.498.068,19 0.00

7.008.886.561,26 698.611.555,14 43.103.985.725,55 14.175.000.000 0.00 0.00

280.621.179,50 0.00 0.00 63.210.711.145,58 0.00 0.00 5.432.765.477,67

Jumlah 133.910.581.644,70 133.910.581.644,70 Sumber : PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, 2016

a. Banking Ratio

Berdasarkan neraca PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, maka hasil perhitungan banking ratio sebagai berikut :

% 100 Deposito Tabungan

Giro Simpanan

diberikan yang

Kredit

x Ratio

Banking

 

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(43)

% 100 .000 14.975.000 .268,11

51.768.663 905,70

9.197.754.

3.844 128.258.38

2014

Tahun x

 

100 %

.173 75.941.418

3.844 128.258.38

x

= 169%

% 100 000 8.349.000.

.320,70 48.884.402

118,05 8.073.793.

7.381,87 135.706.50

2015

Tahun x

 

100 %

.438,75 65.307.195

7.381,87 135.706.50

x

= 208%

% 100 .000 14.175.000 .725,55

43.103.985 561,26

7.008.886.

8.815,79 132.254.61

2016

Tahun x

 

100 %

.286,81 64.287.872

8.815,79 132.254.61

x

= 206%

a. Loans to Assets Ratio

Berdasarkan neraca PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, maka hasil perhitungan loans to assets ratio sebagai berikut :

% 100 Aktiva

Total

diberikan yang

Kredit

x Ratio

Assets to

Loans

% 100 5.455,22 129.564.81

3.844 128.258.38

2014

Tahun  x

= 98,68%

% 100 7.935,56

136.265.86

7.381,87 135.706.50

2015

Tahun  x

= 99,58%

(44)

36

% 100 1.664,70

131.910.58

8.815,79 132.254.61

2016

Tahun  x

= 98,76%

b. Cash Ratio

Berdasarkan neraca PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, maka hasil perhitungan cash ratio sebagai berikut :

% 100 Deposito

Tabungan Giro

Simpanan lainnya

segera Kewajiban

diterima akan

masih yang Pendapatan

diberikan yang

Kredit

Kas x

Ratio

Cash   

 

% 100 .000 14.975.000 .268,11

51.768.663 5,70

197.754.90 . 9 3,19 885.507.51

6,65 949.214.41 3.844,89

128.258.38 0

252.740.50 2014

Tahun x

 

100 %

.686,19 76.826.925

8761,54 129.460.33

x

= 168%

% 100 000 8.349.000.

.320,70 43.884.402

118,05 8.073.793.

3,33 192.532.05

,61 15.104.426 7.381,87

135.706.50 0

163.941.75 2015

Tahun x

 

100 %

.492,08 65.499.727

5.176,43 135.903.38

x

= 207%

% 100 .000 14.175.000 .725,55

43.103.985 561,26

7.008.886.

5,14 698.611.55

0,65 964.549.81 8.815,79

132.254.61 0

281.721.90 2016

Tahun x

 

100 %

.841,95 65.185.883

3.586,51 133.502.08

x

= 204%

Setelah menghitung likuiditas PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis tingkat kemampuan bank untuk melunasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(45)

kewajiban-kewajiban yang segera harus dipenuhi. Untuk lebih jelasnya, sebelum menganalisis likuiditas bank maka hasil perhitungan rasio-rasio tersebut disusun dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.4

PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar Tahun 2014, 2015 dan 2016

No Rasio Likuiditas 2014 2015 2016

1. Banking Ratio 169% 208% 206%

2. Loans to Assets Ratio 98,68% 99,58% 98,76%

3. Cash Ratio 168% 207% 204%

Sumber : Data diolah, 2018 I. Banking Ratio

Dari tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa Banking Ratio mengalami peningkatan pada tahun 2014 dan 2015, tetapi mengalami penurunan pada tahun 2016. Pada tahun 2014 Banking Ratio PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar adalah sebesar 169%, kemudian pada tahun 2015 meningkat sebesar 208%, dan pada tahun 2016 menurun sebesar 206%. Adapun peningkatan Banking Ratio dari tahun 2014 ke tahun 2015 adalah sebesar 39% sedangkan pada tahun 2014 ke tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2%.

Dalam mengukur tingkat rasio ini berpedoman kepada “Semakin besar nilai rasio maka tingkat likuiditas semakin kecil”. Hal ini disebabkan oleh Banking Ratio yang dibandingkan adalah total loans dengan total deposits,

dimana total loans memiliki kemungkinan tidak dapat dibayar (macet) sehingga

menyebabkan semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat likuiditasnya

semakin kecil. Dengan demikian dari perhitungan yang telah dilakukan maka

dapat di ketahui bahwa dengan adanya kenaikan dari nilai rasio PT. Bank Sumut

(46)

38

KCP Pusat Pasar ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditasnya yang semakin kecil dikarenakan jumlah dana untuk membiayai kreditnya semakin sedikit. Demikian juga sebaliknya, dengan adanya penurunan nilai rasio menunjukkan bahwa tingkat likuiditasnya semakin besar karena jumlah dana untuk membiayai kreditnya semakin banyak.

2. Loans to Assets Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dari debitur dengan assets yang dimilikinya. Loans to Assets Ratio PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar mengalami peningkatan dan

penurunan pada tahun 2014 sampai tahun 2016 yakni pada tahun 2014 Loans to Assets Ratio sebesar 98,68%, pada tahun 2015 sebesar 99.58% dan pada tahun

2016 sebesar 98,76%.

Adapun peningkatan dan penurunan Loans to Assets Rationya dari tahun 2014 ke tahun 2015 adalah meningkat sebesar 0,9% dan pada tahun 2015 sampai tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,82%. Dalam mengukur tingkat rasio ini berpedoman kepada “Semakin tinggi tingkat rasio menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank”. Hal ini dikarenakan Loans to Assets Ratio ini yang dibandingkan adalah total loans dengan total assets dimana total loans memiliki kemungkinan tidak dapat dibayar (macet) sehingga menyebabkan semakin besar nilai rasio ini. Dengan demikian dapat menunjukkan bahwa tingkat likuiditas semkin kecil.

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa dengan kenaikian Loans to Assets Ratio pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar dari tahun 2014 sampai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(47)

tahun 2015 menunjukkan bahwa tingkat likuiditas bank mengalami penurunan.

Sementara dari tahun 2015 sampai 2016 menunjukkan bahwa tingkat likuiditas bank mengalami peningkatan.

3. Cash Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan selama tahun 2014 sampai tahun 2016 dapat dilihat bahwa Cash Ratio pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar mengalami peningkatan dari tahun 2014 ke tahun 2015 dan pada tahun 2015 sampai tahun 2016 mengalami penurunan. Untuk tahun 2014 Cash Ratio pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar sebesar 168%, tahun 2015 sebesar

207% dan pada tahun 2016 sebesar 204%.

Cash Ratio pada tahun 2014 sebesar 168% artinya total kewajiban yang

harus segera dibayar oleh bank dapat dijamin oleh Liquid assets sebesar Rp1,68 dan Cash Ratio pada rahun 2015 sebesar sebesar 207% artinya total kewajiban yang harus segera dibayar oleh bank dapat dijamin oleh Liquid assets sebesar Rp2,07, kemudian Cash Ratio pada tahun 2016 sebesar 204% artinya total kewajiban yang harus segera dibayar oleh bank dapat dijamin oleh Liquid assets sebesar Rp2,04.

Rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat rasio maka semakin

tinggi pula tingkat likuiditas bank tersebut. Sehingga dari hasil perhitungan Cash

Ratio ini diketahui bahwa kemampuan untuk membayar kewajiban segera pada

PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar dari tahun 2014 ke tahun 2015 meningkat lebih

baik dibanding pada tahun 2016.

(48)

40 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Banking Ratio PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar pada tahun 2014 dan 2015 mengalami peningkatan yang mengakibatkan tingkat likuiditas bank menjadi lebih rendah. Tetapi pada tahun 2016 mengalami penurunan yang mengakibatkan tingkat likuiditas bank menjadi lebih tinggi.

2. Loans to Assets Ratio PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar mengalami peningkatan pada tahun 2014 dan 2015 sehingga mengakibatkan tingkat likuiditas bank menurun. Tetapi pada tahun 2016 mengalami penurunan sehingga mengakibatkan tingkat likuiditas bank menjadi meningkat.

3. Cash Ratio PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar diketahui bahwa kemampuan untuk membayar kewajiban segera dari tahun 2014 ke tahun 2015 meningkat lebih baik dibandingkan pada tahun 2016.

4. Penilaian tingkat kesehatan Bank pada PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar

dengan menggunakan analisis rasio likuiditas ini menunjukan predikat

kesehatan bank tersebut sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh

Bank Indonesia.

(49)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Diharapkan PT. Bank Sumut KCP Pusat Pasar dapat meningkatkan lagi likuiditasnya agar masyarakat semakin percaya untuk menyimpan ataupun melakukan pinjaman pada bank tersebut.

2. Mengingat pentingnya informasi mengenai kinerja keuangan, maka sebaiknya sekali dalam setahun likuiditas perusahaan dianalisis sehingga dapat diketahui kinerja keuangan dan perkembangan usaha sehingga dapat dirumuskan kebijaksanaan untuk tahun berikutnya.

3. Menjalankan kegiatan perusahaan seefektif mungkin, meningkatkan sumber daya manusia yang ada pada perusahaan untuk mengoptimalkan dana-dana yang ada dalam memenuhi kebutuhan dengan memaksimalkan biaya-biaya untuk dapat memperoleh laba yang akan meningkatkan kelangsungan hidup karyawan dan perusahaan.

4. Diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan tingkat kesehatan

bank pada tahun-tahun berikutnya. Kesehatan bank yang sangat sehat akan

meningkatkan kepercayaan masyarakat, nasabah, karyawan pemegang

saham dan pihak lainnya.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta. UPP AMK YKPN

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2014. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Latumaerissa, Julius R. 2014. Manajemen Bank Umum. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Purba, Djahotman dan Dermawan Syahrial. 2013. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedua. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Rivai, Veitzhal H., Sofyan Basir, Sarwono Sudarto, dan Arifiandy Permata Veitzhal. 2013. Commercial Bank Management. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada.

Suhardjono, Mudrajad Kuncoro. 2012. Manajemen Perbankan Cetakan Kedua Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.

Syahyunan. 2015. Manajemen Keuangan 1. Medan: USU Press.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi Tugas Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Anda juga dapat menggunakan tombol daya untuk mengaktifkan atau menonaktifkan mode tidur atau hibernasi pada PC NotebookB. Jika PC Notebook tidak merespons, tekan terus tombol daya

after gunmen and bombers rampaged across Paris, [carrying out the worst terrorist attack in Europe for more than a decade].. after gunmen and

Ukuran kesuksesan dalam perubahan tarif cukai yaitu mengarah pada sistem tarif cukai sederhana, membatasi ijin perusahaan baru dan membatasi kadar nikotin yang

Bogasari Flour Mills Surabaya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk pelaksanaan Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan.. Bapak Arif, Bapak Udik, Bapak

Dalam memahami proses fotodegradasi dan produk hasil degradasi pestisida diazinon, studi kinetika degradasi berperan penting di mana dengan adanya data tetapan laju,

“qualitative forecasting techniques relied on human judgments and intuition more than manipulation of past historical data ” atau metode yang hanya didasarkan kepada historical

mengimplementasikan Model alat intensitas suhu kandang ular(molurus phyton) melalui hyperterminal menggunakan LM35, metode pengembangan yang digunakan yaitu

Dari hasil pengujian berdasarkan informasi yang di dapat user dapat menemukan informasi letak bidan praktek yang ada di Kota Medan dengan cepat dan akurat.