CABANG MAKASSAR
SALEHA TAHIR 1057303728 12
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
SALEHA TAHIR 105730372812
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
iv
Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamin, Kiranya tiada sepatah kata pun yang pantas penulis ucapkan kecuali memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“Persepsi Nasabah Atas Pengungkapan Dan Penyajian Laporan Keuangan PT Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar” Shalawat dan taslim kepada Baginda Rasulullah saw, uswah umat manusia dalam segala hal, shalawat dan taslim semoga juga senantiasa tercurah kepada keluarga, sahabat dan seluruh umat manusia yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Penulis menyadari bahwa, dalam proses penyusunan skripsi ini banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan, baik moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Secara istimewa, penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada
kedua orang tua tercinta Ayahanda H. M. Tahir dan Ibunda Hj Tonde
(Almarhumah), terima kasih telah memberikan doa, kepercayaan dan kasih sayang
yang tidak terhingga serta pengorbanannya, terima kasih banyak inshaa Allah
akan terbalaskan aamiin. Kakak-kakakku Hj.Hadeyang, Hajerawaty, Harmoko,
Jamaluddin, Mustafa, Halmadinah Terimakasih doa dan kepercayaannya selama
ini.
Atas dukungan arahan dan bantuan dari berbagai pihak, perkenankanlah penulis menyampaikan rasa hormat serta ucapan dan terima kasih dengan ketulusan hati yang terhormat :
1. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta wakil rektor I, II, III dan IV Universitas Muhammadiyah Makassar
2. Drs.H. Mahmud Nuhung, MA selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Ismail Badollahi,SE.,Msi.Ak.CA selaku ketua jurusan dan Muhriana Muhram, SE.,Msi,Ak.CA selaku sekertaris jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dr.H.Abd Rahman Rahim,SE.,MM selaku pembimbing I, dan Muhriana Muhram, SE.,Msi.Ak.CA Selaku pembimbing II yang banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat, saran dan motivasi hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
5. Para Dosen dan Staff pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan segala jerih payah dan ketulusan, membimbing dan memandu perkuliahan sehingga memperluas wawasan keilmuan penulis.
6. Kepada Bank Sulselbar syariah cabang Makassar dan segenap stafnya yang telah memberikan izin untuk penelittian di perusahaan tersebut.
7. Kapada Teman-temanku : Asnidar Asmih, Samsidar, Rahmawati, Asriani,
Ridayana, Haeriah, Nurrahma yang selalu menemani, memberikan
bantuan motivasi dan semangat selama kuliah dan nasihat-nasihatnya dalam penyelesaian skripsi ini terima kasih.
8. Kepada Keluarga besar Pondok Lucky kak Darmi, Harpanita, kak Tika, Kak Yaya, Ayu, Ummul, Uni terima kasih sudah menemani memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
9. Buat Teman-teman seperjuangan Angkatan 2012 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, terkhusus kelas AK.5.12 yang sama-sama berjuang dibangku kuliah terima kasih
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu sampai terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih semoga Allah SWT dapat membalasnya aamiin.
Penulis menyadari akan kekurangan sempurnaan penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu segala kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar kelak dikemudiaan hari dapat menghasilkan kerja yang lebih baik.
Pada akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Makassar, JUNI 2016 Penulis ,
SALEHA TAHIR
vii
pengungkapan laporan keuangan PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar”
pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana persepsi nasabah atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan pada PT. Bank sulselbar syariah Cabang Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi nasabah atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Sumber dari persepsi nasabah pada tahun 2015 yang berdasarkan responden mengenai pengaruh system atas penyajian laporan keuangan yaitu mencapai nilai rata-rata 15,25% dan jumlah persentasenya 6,4% dari total sumber responden, keluhan nasabah atas pelayanan dalam informasi penyajian laporan keuangan yaitu mencapai nilai rata-rata 18,51% dan persentasenya 5,4% dari total responden, persepsi nasabah ataslaporan keuangan yaitu mencapai nilai rata-rata 10,0% dan persentasenya 0,10% dari total sumber persepsi responden. Jika dilihat dari sumber dan penggunaan penyajian laporan keuangan maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan dapat ditingkatkan dengan cara menaikkan aktivaa terutama yang berasal dari aktivitas investasi.
Kata kunci : Persepsi nasabah, Laporan keuangan,
viii
Halaman pengesahan skiripsi...iii
Kata pengantar ...iv
Abstrak ... vii
Daftar isi...viii
Daftar Gambar...xi
Daftar Tabel ... xii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan ... 7
1. Penyajian Laporan Keuangan... 7
a. Laporan Keuangan ... 7
b. Kegunaan Laporan Keuangan... 11
c. Tujuan Laporan Keuangan... 11
2. Pengungkapan laporan keuangan ... 14
3. Tujuan dan manfaat pengungkapan laporan keungan ... 15
B. Bank ... 17
1. Pengertian Bank... 17
ix
D. Kerangka Pikir ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu penelitian... 24
B. Metode Penelitian... 24
C. Variabel dan desain ... 24
D. Desain penelitian ... 25
E. Metode pengumpulan data ... 25
F. Jenis dan sumber data... 26
G. Model persepsi ... 27
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Bank Sulselbar Syariah ... 28
B. Struktur Organisasi... 32
C. Visi dan Misi PT Bank Sulselbar Syariah... 38
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian laporan keuangan pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar ... 39
B. Analisis persepsi nasabah ... 55
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN ... 62
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pemakai laporan keungan... 9
Gambar 2.2 Kerangka pikir... 23
Gambar 3.1 Desain penelitian... 25
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 33
xi
Tabel 5.2 Laporan Arus Kas PT Bank Sulselbar syariah Cabang Makassar
per 31 desember 2015 ...43
xii
Cabang Makassar ... 46 Tabel 5.5 Laporan Suku Bunga Dasar Kredit PT Bank Sulselbar Syariah
Cabang Makassar ………...48 Tabel 5.6 Laporan Komitmen Kontijensi PT Bank Sulselbar
Syariah Cabang Makassar ... ……48 Table 5.7 Laporan Persediaan Modal PT Bank Sulselbar Syariah
Cabang Makassar ... ……50 Table 5.8 Rekapitulasi Perhitungan Aktivitas Operasi PT Bank Sulselbar
Syariah Cabang Makassar ... ……52 Table 5.9 Rekapitulasi Aktivitas Operasi PT Bank Sulselbar Syariah
Cabang Makassar ... ……53 Table 5.10 Rekapitulasi Aktivitas Investasi PT Bank Sulselbar Syariah
Cabang Makassar ... ……53 Table 5.11 Rekapitulasi Aktivitas Pendanaan PT Bank Sulselbar Syariah
Cabang Makassar ... ……54 Table 5.12 Rekapitulasi Aktivitas Pendanaan PT Bank Sulselbar Syariah
Cabang Makassar ...…….54 Table 5.13 bobot penilaian kuesioner PT Bank Sulselbar Syariah
Cabang Makassar ... ……55
Table 5.14 Karakteristik Responden/Jawaban ... ……57
Table 5.15 Karakteristik Responden/jawaban... ……58
1
Salah satu sektor ekonomi yang memberikan kotribusi yang cukup besar dalam hal pembangunan disuatu negara salah satunya adalah dunia perbankan.
Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan baik mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar pembayaran, dengan kata lain bank adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa dalam pembayaran dan peredaran uang.
Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara, perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang mempunyai kelebihan dana.
Perbankan seperti perusahaan pada umumnya harus dikelola secara
profesional karena jasa perbankan harus menunjukkan kinerja yang memuaskan
terutama bagi nasabah yang mengerti tentang akuntansi. Semakin maju
perkembangan dunia perbankan di Indonesia dapat dilihat dari semakin banyak
swasta yang baru biasanya menawarkan berbagai macam program-program yang
dapat menarik para nasabah sebagai strategi untuk mendukung kegiatan
operasinya. Persepsi nasabah biasanya ditentukan oleh beberapa produk atau jasa
yang ditawarkan pilihan atas bank mungkin didasarkan atas beberapa kombinasi,
diantaranya pelayanan yang baik, banyaknya undian dan hadiah yang menarik,
tinggi dan rendahnya bunga simpanan yang diberikan atau gedung kantornya yang strategis. Nasabah juga sangat penting bagi kelangsungan perusahaan oleh karena itu keterbukaan pelayanan, dan penyajian laporan keuangan sebagai salah satu kepercayaan nasabah terhadap bank.
Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibat dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengan kecanggihan teknologi sehingga perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan timbul persaingan yang kompetitif. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup dan sebaliknya yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, untuk dapat menghadapi perubahan yang terjadi, perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang dintaranya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengendalian secara baik sehingga sasaran utama perusahaan dapat tercapai.
Kemampuan perusahaan untuk bersaing ditentukan oleh kondisi dan kinerja perusahaan itu sendiri baik jangka panjang maupun jangka pendeknya. Kinerja perusahaan dapat menunjukkan kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakainya baik pihak eksternal maupun pihak internal dalam pengambilan keputusan, banyak pihak membutuhkan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan seperti investor dan kreditor.
Laporan keuangan berguna sebagai petunjuk oleh pihak-pihak terkait agar
mengetahui setiap kegiatan yang dilakukan oleh manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan. Laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui keuntungan dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup kelemahan keuangan dalam bidang financial akan membantu dalam menilai prestasi dimasa akan datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan, apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, sebagai investor, kreditur, pemerintah, bank, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Oleh karena itu untuk menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan, seorang analis keuangan memerlukan ukuran-ukuran tertentu ukuran yang sering kali dipergunakan adalah rasio yang menunjukkan hubungan anatra dua data keuangan.
Analisa dan penafsiran sebagai rasio akan memberikan pemahaman yang
lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan dari pada analisa hanya
terhadap data keuangan saja. Salah satu karakteristik laporan keuangan adalah
relevan agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Untuk melihat kondisi dan
perkembangan keuangan suatu perusahaan, biasanya pemimpin perusahaan
menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kejadian-kejadian atau segala
transaksi yang terjadi di perusahaan yang kemudian digunakan untuk menginterprestasi atau menganalisis terhadap data keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan produk dari proses akuntansi yang tentunya memiliki karakteristik dan keterbatasan. Laporan keuangan dihasilkan untuk bertujuan tertentu yang berdasarkan pada prinsip akuntansi yang berlaku umum. Salah satu tujuan terpenting yang hendak dicapai bagi suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal dengan cara penjualan barang atau jasa dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta berusaha agar dapat tumbuh dan berkembang kearah yang lebih maju dengan adanya target terhadap pencapaian tersebut, pimpinan perusahaan akan lebih mudah menilai apakah hasil yang dicapai sudah sesuai atau tidak dengan rencana yang telah dibuat.
Laporan keuangan dapat memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan
suatu perusahaan dan terdiri dari neraca yang menggambarkan posisi harta, hutang
dan modal yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan pada suatu priode
akuntansi, laporan rugi/laba yang menggambarkan mengenai hasil-hasil yang
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan selama satu priode akuntansi dan
laporan perubahan modal menggambarkan dan sebuah laporan keuangan pada
umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, dalam menganalisis laporan
keuangan dibutuhkan alat sebagai penunjang untuk menghasilkan sebuah hasil
yang diinginkan, laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan perbankan
merupakan produk dari proses akuntansi tentunya memiliki karakteristik dan keterbatasan.
Laporan keuangan dihasilkan untuk tujuan tertentu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum, namun laporan keuangan sangat bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan pada perusahaan perbankan. Laporan keuangan memberikan petunjuk mengenai perubahan bertambah atau berkurangnya uang kas selama periode tertentu dan memberikan gambaran sebab-sebab dari perubahan tersebut. Simpanan (perorangan) di Bank Sulselbar Syariah dalam bentuk Tabungan dalam bentuk mata uang rupiah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip titipan (Wadiah Yad Dhamanah) dimana dana akan dikelola secara amanah dan dijamin penarikannya. Penyetoran dan penarikan dapat diambil setiap saat dengan fasilitas ATM Bersama dan On Line di seluruh kantor Bank Sulsel.
Dengan adanya penyajian laporan keuangan maka PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar dapat mengetahui laporan keuangan yang ada disuatu perusahaan perbankan, baik dalam bentuk uang tunai maupun rekening bank.
Menaksir kemampuan perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan sehingga
kepercayaan nasabah, kreditur, investor dan mitra usaha lainnya dapat tetap
dipertahankan oleh perusahaan perbankan. Berdasarkan uraian diatas penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Persepsi nasabah atas
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan pada PT. Bank Sulselbar
Syariah Cabang Makassar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu Bagaimana persepsi nasabah atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana persepsi nasabah dalam penyajian laporan keuangan pada PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan perbankan dan tanggapan nasabah dalam penyajian laporan keuangan
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengaplikasikan teori- teori yang didapat selama mengikuti studi dibangku kuliah dan mengaplikasikan dalam praktek yang sebenarnya terjadi didalam perusahaan.
3. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan juga sebagai bahan refrensi bagi peneliti berikutnya.
7 1. Penyajian Laporan Keuangan
a. Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standar dan aturan akuntansi, insentif manajer, serta mekanisme pelaksanaan dan pengawasan perusahaan. Pemahaman mengenai pelaporan keuangan perlu disertai pemahaman tujuan dan konsep yang mendasari informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Menurut Soemarso (2004:50) laporan keuangan utama untuk sebuah perusahaan yaitu neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement),dan laporan perubahaan modal (statement of owners equity). Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya pada akhir bulan. Perhitungan Rugi Laba adalah ikhtisar pendapatan dan beban untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun, Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
Menurut Munawir(2007:5) pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari
neraca, perhitungan laba rugi dan laporan perubahan modal. Neraca menunjukkan
dan menggambarkan jumlah aktiva, sedangkan perhitungan laba rugi
memperhatikan hasil-hasil yang telah di capai oleh perusahaan perbankan serta
biaya terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang disebabkan perusahaan.
Menurut Darsono (2005:13), laporan keuangan adalah informasi yang memuat tentang posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuiditas dan laporan keuangan perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk melihat kinerja manajemen dalam melaksanakan keuangan yang diberikan oleh pemilik, laporan keuangan juga berfungsi untuk sebagai salah satu informasi antara perusahaan dengan pemilik atau kreditur yang berada diluar perusahaan. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses atau kegiatan akuntansi suatu usaha.
Menurut Lyn M. fraser dan Ailen Ormiston (2008:3) suatu laporan perubahan terdiri dari empat laporan keuangan pokok yaitu :
1. Neraca menunjukkan posisi keuangan aktiva, utang, dan ekuitas pemegang saham suatu perusahaan pada tanggal tertentu, seperti pada akhir triwulan atau akhir tahun.
2. Laporan rugi laba menyajikan hasil usaha pendapatan, beban laba atau rugi bersih dan laba atau rugi persaham untuk priode akuntansi tertentu.
3. Laporan ekuitas pemegang saham merekonsiliasi saldo awal dan akhir semua akun yang ada dalam ekuitas pemegang saham pada neraca.
4. Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dalam keluar dari kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi selama satu priode akuntansi.
Menurut Sadeli (2002:8), bahwa tujuan umum laporan keuangan yaitu:
1. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan
kewajiban.
2. Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba.
3. Menyajikan informasi yang lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan pemakainya.
Menurut pendapat penulis dapat diketahui bahwa laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Tetapi dalam kenyataannya laporan keuangan mengikutsertakan kelompok lainnya yang bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut. Misalnya laporan modal kerja dan arus kas.
Pemakai laporan keuangan.
Gambar 2.1 Pemakai laporan keuangan
1.Manajer. Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan 2.Investor. Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi
untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor
telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3.Kreditur. Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
4.Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
5.Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain
6.Masyarakat umum / pemakai laiannya. Informasi akuntansi juga
diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang
memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji,
tunjangantunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana
mereka bekerja.
b. Kegunaan Laporan Keuangan
Berdasarkan konsep keuangan maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya.
Menurut Munawir (2002:5), laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari intern perubahan yang bersangkutan, bahwa laporan keuangan utama meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Menurut Kasmir (2010:30), laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kas.
Menurut Indra (2006:204), laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode, yang memberikan penjelasan tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko yang signifikan.
c. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan.
Menurut Irham Fahmi, SE.,M.Si (SAK) (2011:6) (Ikatan Akuntansi
Indonesia) bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut PAPI (2008:6), Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan.
Menurut Skousen Stice, (2011:6), tujuan laporan keuangan yang diungkapkan dalam rangka konseptual adalah kegunaan, dapat di pahami, target atau investor dan kreditur, penilaian arus kas yang akan datang mengevaluasi sumber daya ekonomi dan fokus primer pada laba.
Menurut Ryan Ariefiansyah, S.E. dan Miyosi Margi Utomo, S.E (2012:12) secara umum laporan keuangan dibagi menjadi lima, yaitu:
1. Laporan laba rugi adalah laporan yang berisi catatan aktivitas atau kegiatan ekonomi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Inti dari laporan laba rugi adalah melaporkan semua pemasukan atau pendapatan dengan semua pengeluaran atau beban.
2. Laporan perubahan modal adalah setelah laporan laba rugi dibuat laporan perubahan modal atau ekuitas laba akan menambah modal.
3. Neraca adalah informasi mengenai posisi dan jumlah aktiva, kewajiban atau utang dan modal yang dimiliki perusahaan.
4. Laporan arus kas adalah berisi informasi kegiatan-kegiatan perusahaan yang ada kaitannya dengan penerimaan serta pengeluaran kas.
5. Catatan atas laporan keuangan adalah catatan tambahan yang ditulis
setelah laporan keuangan sebelumnya, tujuannya adalah untuk
mencatat keterangan yang tidak bisa dituliskan pada laporan keuangan sebelumnya.
Menurut Yustina dan Titik (2011:6) mengatakan bahwa laporan keuangan ditunjukkan sebagai pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang di percayakan kepada pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan akuntansi utama yang memberikan komunikasi atau informasi kepada piha-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.
UU No.40 tahun 2007, standar akuntansi keuangan merupakan regulasi resmi di Indonesia untuk bidang akuntansi. Sementara itu PSAK 22 (Pernyataan Standar Akuntansi) merupakan bagian dari prinsip akuntansi yang mengatur kombinasi bisnis, dalam prakteknya PSAK tidak berdiri sendiri melainkan dengan aturan-aturan pemerintah lainnya yang mengatur masalah kombinasi bisnis, seperti aturan-aturan yang dikeluarkan depertemen keuangan aturan pajak karena PSAK dan aturan-aturan pemerintah lainnya harus harmonis agar bersenergi dalam mengefektifkan tujuan yang dimaksud. Perubahan atau revisi PSAK juga harus tidak bertentangan dengan aturan lain yang telah ada.
Menurut Prof. Dr. Winwin Yadiati, S.E.,M.Si.,Ak & Ilham Wahyudi S.E.,M.Si.(2006:12), bahwa penyajian laporan keuangan terdiri dari tiga kelompok yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal.
a. Penyajian neraca adalah dengan mengelompokkan perkiraan-perkiraan
keaktiva lancer hingga aktiva tetap.
b. Penyajian laporan laba rugi adalah dengan mengelompokkan perkiraan-perkiraan dengan menampilkan perkiraan pendapatan terlebih dahulu dan kemudian perkiraan-perkiranan beban.
c. Penyajian laporan perubahan modal adalah berupa modal awal dan prive yang tersedia dalam kolom neraca.
2. Pengungkapan Laporan Keuangan
Pengungkapan adalah penyampaian informasi keuangan tentang suatu perusahaaan di dalam laporan keuangan biasanya laporan tahunan. Menurut pendapat Gernon Helen dan Gary K Meek (2007: 94) Pengungkapan dapat dibedakan berdasarkan apakah pengungkapan tersebut merupakan pengungkapan wajib atau disarankan, atau pengungkapan sukarela. Meskipun hampir semua negara mewajibkan perusahaan yang beroperasi dalam wilayah negara tersebut untuk menyajikan pengungkapan tertentu, namun jumlah pengungkapan wajib tersebut bervariasi antarnegara.
GAAP (Generally Accepted Accounting Princple) atau prinsip-prinsip akuntansi berterima umum, sebuah negara akan menyarankan item yang perlu diungkapkan oleh perusahaan dalam pelaporan tahunan banyak perusahaan mengungkapkan informasi yang tidak diwajibkan dan tidak disarankan, artinya beberapa pengungkapan sesungguhnya merupakan pengungkapan sukarela pengungkapan yang diwajibkan dan disarankan dalam suatu negara bisa jadi merupakan pengungkapan sukarela di negara lain, atau sebaliknya.
Pengungkapan merupakan isu pokok karena informasi yang diungkapkan
berpotensi mempengaruhi keputusan dan tindakan pembaca. Informasi yang tidak
diungkapkan tentu saja tidak berpotensi mempengaruhi keputusan dan tindakan pembaca saat GAAP (Generally Accepted Accounting Princple) atau prinsip- prinsip akuntansi berterima umum, mewajibkan suatu pengungkapan ini berarti informasi tersebut secara signifikan berpotensi mempengaruhi keputusan sehingga harus diungkapkan. Pengungkapan yang disarankan atau pengungkapan sukarela harus dilakukan jika kita tahu bahwa informasi tersebut berpotensi mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan.
3. Tujuan dan Manfaat pengungkapan laporan keuangan
Perusahaan besar umumnya menjadi sorotan banyak pihak, baik dari masyarakat secara umum maupun pemerintah, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar relatif lebih diawasi oleh lembaga-lembaga pemerintah, sehingga mereka berupaya menyajikan pengungkapan yang lebih baik untuk dapat meminimalisasi tekanan-tekanan pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan besar tersebut dituntut untuk mengungkapkan informasi yang lebih banyak daripada perusahaan kecil.
Informasi itu sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan dengan lebih lengkap.
Perusahaan besar berkemungkinan memperoleh keuntungan-keuntungan
dengan mengungkapkan informasi yang memadai dalam laporan tahunan,
misalnya kemudahan untuk memasarkan saham dan kemudahan memperoleh dana
dari pasar modal. Sedangkan perusahaan kecil umumnya sulit untuk mendapatkan dana dari pasar modal, mengingat pembatasan ukuran aset bila terjun ke bursa, sehingga perusahaan kecil tidak dapat menikmati keuntungan dari pengungkapan informasi yang memadai.
Adapun yang menjadi tujuan dari pengungkapan dinyatakan sebagai berikut :
1. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan.
2. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang bermanfaat.
3. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui.
4. Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa tahun.
5. Untuk memberikan informasi mengenai arus kas atau keluar dari masa depan.
6. Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi
mereka.
B. BANK
1. Pengertian Bank
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Berikut dibawah ini adalah macam-macam dan jenis- jenis bank yang ada di Indonesia beserta arti definisi/pengertian masing-masing bank. Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit, serta peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi.
Adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu. Kedua dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannnya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat tanpa adanya dana, uang hanya berdiam disaku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Bank kerap disebut sebagai urat nadi kegiatan ekonomi suatu negara, pada
manusia misalnya, nadi adalah “saluran” yang bertugas mengantar zat-zat (yang
terdapat dalam darah) dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Kalau
pada manusia, kurang darah akan menyebabkan lesu, maka pada negara, kurang uang akan menyebabkan ekonomi negara menjadi lesu.
Definisi dari pengertian bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat.
Dana tersebut dapat di peroleh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, bank Indonesia, pihak-pihak diluar negeri, maupun masyarakat dalam negeri.
Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank, dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya proyek inpres desa tertinggal, sebelum dana diteruskan kepada penerima. Bank dapat menggunakan dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya dipinjamkan dalam bentuk pinjaman antar bank berjangka 1 hari hingga 1 minggu.
Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan menggunakan instrument (alat) produk simpanan yang terdiri dari Giro, Deposito, dan Tabungan.
Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Berikut ada beberapa pengertian bank :
a. Pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
b. Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
Ada beberapa cara dalam pengkelompokkan bank-bank di Indonesia, yaitu dilihat dari segi fungsi atau status operasi, kepemilikan, dan penyediaan jasa.
2. Fungsi bank
Adapun fungsi bank terdiri dari 4 sebagai berikut : 1. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran lewat mekanisme pemindah bukuan (kliring), kemampuan bank
umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam
melaksanakan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah
jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum
menciptakan uang giral.
2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoiran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu kredit dan system pembayaran elektronik seperti kartu ATM.
3. Penghimpun dana simpanan masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana –dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
4. Mendukung kelancaran transaksi internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak budaya dan system moneter masing- masing negara. Kehadiran memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut.
Dengan adanya bank umum yang beroperasi dalam skala internasional,
kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
3. Kegiatan Bank
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-sehari tidak akan terlepas dari bidang keuangan, sama seperti halnya pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan pihak perankan secara sederhana dapat dikatakan adalah membeli uang (menghimpun dana) dan menjual uang (menyalurkan dana) kepada masyarakat umum.
Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara bank umum dan bank perkreditan rakyat. Artinya, produk ditawarkan oleh bank umum lebih beragam. Hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan bank perkreditan rakyat mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit.
Ada beberapa kegiatan yang ada dalam bank diantaranya :
a. Kegiatan bank umum berupa menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkan dana dari masyarakat (lending), memberikan jasa-jasa bank lainnya (service).
b. Kegiatan BPR berupa menghimpun dana, menyalurkan dana.
c. Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing pada umumnya tugasnya
sama dengan bank umum lainnya, namun mereka lebih dikhususkan
dalam bidang-bidang tertentu.
C. Tabungan
Tabungan adalah produk simpanan dibank yang penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan kapan saja. Hampir setiap orang merasa wajib memiliki tabungan di bank, tidak hanya disatu bank, tetapi juga didua atau tiga bank sekaligus, karena saat ini tabungan tidak saja digunakan sebagai sarana menyimpan uang saja, tetapi juga ditambah dengan fasilitas lain yang sebetulnya sudah agak diluar dari maksud menabung itu sendiri. Contohnya fasilitas debet, fasilitas ATM, transfer dan sebagainya.
Tujuan seseorang dalam menabung di bank bisa dibagi menjadi dua.
Pertama, karena ingin benar-benar menabung untuk bisa mengumpulkan sejumlah dana tertentu pada masa yang akan datang. Contohnya seperti menabung untuk bisa membeli kebutuhan tertentu. Kedua, hanya ingin menjadikan tabungan sebagai rekening penampungan dan bukan untuk benar-benar menabung, contohnya rekening yang uangnya digunakan untuk membayar belanja bulanan, seperti kartu ATM.
D. Kerangka Pikir
Untuk mengetahui bagaimana pengungkapan dan penyajian keuangan bank dengan mengukur penyajian laporan keuangan atas laporan keuangan perusahaan.
Adapun kerangka pikir sebagai berikut :
Gambar 2.2 kerangka pikir
PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar
Laporan Keuangan
Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan
Persepsi Investor
24
Penelitian dilaksanakan di PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar, dengan alamat Jl. DR. Ratulangi No.16 Makassar waktu penelitian 2 bulan pada tanggal 01, April – 31 Mei 2016.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis persepsi nasabah laporan keuangan analisis merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul, kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data bersdasarkan variable dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan dan melakukan perhitungan untuk mwnguji hipotesis yang telah diajukan.
C. Variabel dan Desain 1. Variabel penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang persepi nasabah dan penyajian laporan keuangan pada PT. Bank Sulselbar syariah cabang Makassar dengan demikian penelitian ini mengkaji dua variabel persepsi nasabah dan penyajian laporan keuangan.
2. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan suatu rencana atau tata cara untuk menjabarkan
berbagai variabel linnya. Pemilihan metode ini diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang bagaimana persepsi nasabah atas penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan pt. bank sulselbar syariah cabang
Makassar, sehingga akan mudah dirumuskan msalah penelitian, metode penelitian analisis
D. Desain Penelitian
Gambar 3.1
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan menelaah buku- buku yang relevan dengan permasalahan yang diangkat untuk
PT. Bank Sulselbar syariah Cabang Makassar
Data Laporan Keuangan
Teknik
Pengumpulan data dokumentasi wawancara Persepsi nasabah atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan pt.bank sulselbar syariah cabang makassar
Analisis data
Hasil penelitian
kesimpulan
mendapatkan kejelasan konsep dan mengumpulkan literatur-literatur yang relevan dengan pembahasan penelitiaan.
2. Penelitian lapangan
Penelitian dilakukandengan cara observasi langsung kepada perusahaan yang di tuju.
F. Jenis Sumber Data 1. Jenis Data
a. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh perusahaan dalam bentuk informasi baik lisan maupun tulisan.
b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh perusahaan berupa angka- angka.
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan pimpinan dan para karyawan selain itu data-data yang diperoleh juga berupa informasi-informasi tertulis lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber diluar
objek penelitian seperti dokumen-dokumen dan bahan-bahan lainnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.
G. Model Persepsi
Persepsi yaitu model mengembangkan hasil yang diperoleh dengan teori secara umum dan menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti. Model persepsi tersebut dapat ditarik kesimpulan dan membuat saran yang dianggap perlu.
Bab ini menguraikan tentang alas an pemilihan metode penelitian yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode tersebut penulis dapat menjelaskan secara rinci dan mendalam tentang objek studi dan dapat menemukan penyelesaian masalah dari permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis.
.
28
A. Sejarah Singkat PT. Bank Sulselbar Syariah
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.
Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara No.
002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar Rp250.000.000. Dengan pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.
Dengan lahirnya Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan penetapan modal dasar menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus Perusahaan Daerah (PD).
Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD)
menjadi Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Peraturan Daerah No. 13 tahun
2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT dengan Modal Dasar Rp. 650.000.000.000 yang akta Pendirian PT telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C-31541.HT.01.01 tanggal 29 Desember 2004 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan No. 1655/2005.
Pada tanggal 10 Februari 2011, telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan secara circular resolution dan Keputusan RUPS LB tersebut telah disetujui secara bulat oleh para pemegang saham. Keputusan RUPS LB tersebut telah dibuatkan aktanya oleh Notaris Rakhmawati Laica Marzuki, SH dengan Akta Pernyataan Tentang Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT. Bank Sulsel, Nomor 16 Tanggal 10 Februari 2011. Dimana dalam Akta tersebut para pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat PT. Bank Sulsel menjadi PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT.
Bank Sulselbar.
Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-11765.AH.01.02. Tahun 2011 Tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Disamping itu, perubahan
nama ini juga telah memperoleh Persetujuan Bank Indonesia berdasarkan kepada
Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 13/32/KEP. GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Disingkat PT. Bank Sulsel Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Disingkat PT.
Bank Sulselbar.
Pada tahun 2007, PT. Bank Sulselbar telah membentuk Unit Usaha Syariah.Berkaitan dengan hal tersebut telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulsel No.SK/029/DIR tanggal 26 April 2007 tentang pengangkatan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Sulseldan SK Direksi No. SK/034/DIR tanggal 11 Mei 2007 tentang Personalia DewanPengawas Syariah PT. Bank Sulsel, telah ditunjuk personalia sebagai berikut :
1. Prof. DR. H. Halide = Ketua 2. AG. H. Sanusi Baco, Lc = Anggota 3. DR. Mukhlis Sufri, SE, M.Si = Anggota
Bank Sulselbar Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari PT. Bank
Sulsel. Unit ini mulai beroperasi pada bulan April 2007 dengan modal
awalRp.10.328.992.500, kini memiliki aset sebesar Rp.21.893.000.000, dengan
danapihak ketiga yang berhasil dihimpun sejumlah Rp.7.678.000.000, dan
penyaluranpembiayaan sebesar Rp.9.261.000.000, laba yang dihasilkan
berjumlahRp.3.886.007.500.Adapun strategi yang ditempuah guna pengembangan
Unit UsahaSyariah ini antara lain :
1. Menyalurkan pembiayaan syariah secara intensif baik melalui pola executing,channeling, maupun aliansi dengan perbankan syariah yang ada kepadasektor konsumtif maupun produktif terutama dengan pola mudharabah.
2. Mengintensifkan penghimpun dana masyarakat berjangka panjang secaraberimbang dengan penyaluran pembiayaan syariah yang diberikan.
3. Mengembangkan produk simpanan berjangka dengan pola Mudharabahyang mendukung penyediaan dana berjangka panjang.
4. Membuka akses layanan masyarakat yang lebih luas dengan officechanneling, pembukaan kantor cabang syariah baru serta kerja sama ATM.
5. Melakukan sosialisasi dan promosi secara intensif kepada masyarakat baikmelalui kerjasama dengan para ulama maupun media promosi dansosialisasi lainnya.
6. Meningkatkan kepada sumber daya manusia dalam service excellent sertapemahaman konsep dan produk perbankan syariah.
7. Menerapkan Good Corporate Governance untuk menjaga citra perusahaan dimasyarakat dan menciptakan perbankan yang sehat dan terpercaya.
8. Meningkatkan permodalan Unit Usaha Syariah melalui mekanisme
internalmaupun tambahan alokasi modal.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan pekerjaan untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta wewenang dan tanggung jawab tiap-
tiap anggota organisasi pada setiap pekerjaan. Selain itu struktur organisasi juga
sering disebut bagan atau skema organisasi yang merupakan gambaran skematis
tentang hubungan pekerjaan antara orang-orang yang terdapat dalam suatu badan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Pencapaian sasaran suatu bank dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya sangat tergantung pada struktur organisasi
yang harus dibuat secara sederhana, efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di
atas, maka akan disajikan struktur organisasi pada Bank Sulselbar Syariah, yang
dapat dilihat pada gambar 4.1 dihalaman berikutnya:
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar SyariahCabang Makassar
Adapun perincian tugas (fungsi) dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan dapat dijelaskan satu persatu berikut ini:
1. Pemimpin Cabang
a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian seluruh target cabang yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas operasional cabang.
PIMPINAN CABANG
PIMPINAN SEKSI UMUM DAN PERSONALIA
SERVICE ASSISTANCE
PIMPINAN SEKSI
PEMASARAN &
TREASURY
DRIVER
PIMPINAN SEKSI AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
HEAD TELLER
FUNDING TELLER
SECURITY
Sumber : PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar