• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 252 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI GARUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 252 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI GARUT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 252 TAHUN 2014

TENTANG

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut, Pemerintah Daerah telah menetapkan Peraturan Bupati Garut Nomor 501 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Staf Ahli Bupati Garut;

b. bahwa sehubungan adanya perubahan beberapa materi berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi Staf Ahli Bupati Garut, maka Peraturan Bupati Garut sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Staf Ahli Bupati Garut.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3647) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

(3)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 537);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 27);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 37) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 6);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI GARUT.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Garut.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Bupati adalah Bupati Garut.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Garut.

(4)

5. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Garut.

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

7. Urusan Pemerintah adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat.

8. Urusan Wajib adalah urusan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah berkaitan dengan pelayanan dasar.

9. Urusan Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 2

(1) Staf Ahli Bupati adalah unsur Staf Ahli Bupati Garut dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.

(2) Staf Ahli dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.

(3) Hubungan kerja Staf Ahli dengan SKPD bersifat konsultasi dan koordinasi.

Bagian Kedua Tugas Pokok

Pasal 3

Tugas pokok dan fungsi Staf Ahli Bupati adalah memberikan telaahan mengenai penyelenggaraan dan permasalahan pemerintahan daerah meliputi bidang hukum dan politik, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan sumber daya manusia (SDM), serta ekonomi dan keuangan.

Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4

(1) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Staf Ahli Bupati mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengkajian atas penyelenggaraan dan permasalahan di bidang hukum dan politik, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan sumber daya manusia (SDM), serta ekonomi dan keuangan;

(5)

b. pemberian telaahan dalam bidang hukum dan politik, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan sumber daya manusia (SDM), serta ekonomi dan keuangan;

c. pelaksanaan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut sesuai dengan bidangnya

dalam rangka pemberian telaahan kebijakan danam bidang hukum dan politik, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan sumber daya manusia (SDM), serta ekonomi dan keuangan;

d. pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam rangka memberikan alternatif pemecahan masalah dalam bidang hukum dan politik, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan sumber daya manusia (SDM), serta ekonomi dan keuangan; dan

e. pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Staf Ahli wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungannya masing- masing maupun dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut serta instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing;

(2) Staf Ahli Bupati terdiri dari:

a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik;

b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan;

c. Staf Ahli Bidang Pembangunan;

d. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM); dan e. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.

(3) Bagan Struktur Organisasi Staf Ahli Bupati sebagaimana tercantum dalam Lamiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI STAF AHLI Bagian Kesatu

Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Pasal 6

(1) Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik mempunyai tugas pokok memberikan pengkajian dan penelaahan, melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah, memberi saran dan pertimabangan kepada Bupati, melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang hukum dan politik.

(6)

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Staf Ahli Hukum dan Politik mempunyai fungsi:

a. pengkajian dan penelaahan permasalahan hukum dalam semua bidang yang menjadi urusan wajib dan urusan pilihan Pemerintah Daerah;

b. pengkajian dan penelaahan yang berkaitan dengan pelaksanaan urusan pemerintahan Kabupaten Garut serta kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

c. pelaksanaan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka pengkajian dan penelaahan;

d. pemberian saran dan pertimbangan hukum kepada Bupati dalam urusan pemerintahan Kabupaten Garut guna menetapkan kebijakan pemerintah;

e. pemberian saran dan pertimbangan dalam bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

f. pelaksanakan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang hukum dan politik;

g. pelaksanakan pengkajian dan analisis terhadap kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang hukum dan politik;

h. pemberikan telaahan dan pertimbangan kepada bupati mengenai penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang hukum dan politik;

i. pelaporan hasil pelaksanaan tugas dalam bidang urusan pemerintahan Kabupaten Garut yang berkaitan dengan hukum dan politik; dan

j. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua

Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pasal 7

(1) Staf Ahli Bidang Pemerintahan menpunyai tugas pokok memberikan pengkajian dan penelaahan, melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah, meberi saran dan pertimbangan kepada Bupati, melaporkan hasil pelaksnaan tugas yang berkaitan dengan bidang pemerintahan.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf Ahli Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi:

a. pengkajian dan penelaahan terhadap urusan pemerintahan:

1. bidang pertanahan;

2. bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

3. bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum;

4. kebijakan, pengembangan kapasitas, pembinaan dan pengendalian serta monitoring dan evaluasi perangkat daerah;

5. bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

6. bidang statistik;

7. bidang kearsipan;

8. bidang perpustakaan; dan

9. bidang komunikasi dan informatika.

(7)

b. pelaksanaan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka pengkajian dan penelaahan;

c. pemberian saran dan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan bidang pelaksanaan otonomi daerah;

d. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang pemerintahan dan otonomi daerah;

e. pengkajian dan analisis terhadap kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang pemerintahan dan otonomi daerah;

f. penelaahan dan pertimbangan kepada Bupati mengenai penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang pemerintahan dan otonomi daerah;

g. pelaporan hasil pelaksanaan tugas dalam bidang urusan pemerintahan;

dan

h. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Staf Ahli Bidang Pembangunan Pasal 8

(1) Staf Ahli Bidang Pembangunan mempunyai tugas pokok memberikan pengkajian dan penelaahan, melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah, memberi saran dan pertimbangan kepada Bupati, melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang pembangunan.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf Ahli Bidang Pembangunan mempunyai fungsi:

a. pengkajian dan penelaahan terhadap urusan pemerintahan:

1. bidang penataan ruang;

2. bidang perencanaan pembangunan;

3. dang perhubungan;

4. bidang pekerjaan umum;

5. bidang perumahan;

6. bidang lingkungan hidup;

7. bidang pertanian dan ketahanan pangan;

8. bidang kehutanan;

9. bidang energi dan sumber daya mineral;

10. bidang kelautan dan perikanan.

b. pelaksanaan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka pengkajian dan penelaahan;

c. pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam urusan pemerintahan Kabupaten Garut yang menjadi tugas pokok Staf Ahli Bidang Pembangunan guna menetapkan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan; dan

(8)

d. pelaporan hasil pelaksanaan tugas dalam bidang urusan pemerintahan Kabupaten Garut bidang pembangunan.

e. pelaksanakan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang pembangunan;

f. pelaksanakan pengkajian dan analisis terhadap kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang pembangunan;

g. pemberikan telaahan dan pertimbangan kepada Bupati mengenai penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang pembangunan; dan h. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Bagian Keempat

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pasal 9

(1) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok memberikan pengkajian dan telaahan, melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah, memberi saran dan pertimbangan kepada Bupati, melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi:

a. pengkajian dan penelaahan terhadap urusan pemerintahan:

1. bidang pendidikan;

2. bidang kesehatan

3. bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

4. bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

5. bidang sosial

6. bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

7. bidang kebudayaan dan pariwisata;

8. bidang kepemudaan dan olahraga;

9. bidang kepegawaian.

b. pelaksanaan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka pengkajian dan penelaahan;

c. pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam urusan pemerintahan Kabupaten Garut yang menjadi tugas pokok Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia guna menetapkan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan; dan

d. pelaporan hasil pelaksanaan tugas dalam bidang urusan pemerintahan Kabupaten Garut yang berkaitan dengan bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia.

e. pelaksanakan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalampenyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang kemasyarakatan dansumber daya manusia;

(9)

f. pelaksanakan pengkajian dan analisis terhadap kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia;

g. pemberikan telaahan dan pertimbangan kepada bupati mengenai penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia;

h. penyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan;

i. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pasal 10

(1) Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas pokok memberikan pengkajian dan telaahan, melaksanakan koordinasi dengan Satuan kerja Perangkat Daerah, memberi saran dan pertimbangan kepada Bupati, melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan keuangan.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. pengkajian dan penelaahan terhadap urusan pemerintahan:

1. bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah;

2. bidang penanaman modal;

3. bidang administrasi keuangan daerah;

4. bidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat;

5. bidang perdagangan; dan 6. bidang perindustrian.

b. pelaksanaan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka pengkajian dan penelaahan;

c. pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam urusan pemerintahan Kabupaten Garut yang menjadi tugas pokok Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan guna menetapkan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan;

d. pelaporan hasil pelaksanaan tugas dalam bidang urusan pemerintahan Kabupaten Garut, penyelenggaraan kebijakan pemerintahan yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan keuangan.

e. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang ekonomi dan keuangan;

f. pelaksanaan pengkajian dan analisis terhadap kebijakan-kebijakan strategis dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang ekonomi dan keuangan;

g. pemberikan telaahan dan pertimbangan kepada Bupati mengenai

h. penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang ekonomi dan keuangan;

i. penyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan;

(10)

j. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 11

Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Ahli Bupati dapat dibantu oleh satu atau beberapa orang staf yang disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB V TATA KERJA

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Staf Ahli Bupati melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. berkoordinasi, bekerjasama dan berkonsultasi dengan Staf Ahli lainnya mengenai masalah-masalah yang menyangkut bidang tugas dan fungsinya;

b. berkoordinasi, bekerjasama dan berkonsultasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah atau lembaga/instansi lainnya di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan bidangnya;

c. menyampaikan laporan setiap hasil pengkajian atau penelaahan, baik diminta atau tidak diminta kepada Bupati;

d. memberikan saran atau pertimbangan berdasarkan bidang tugasnya kepada Bupati.

BAB VI KEPEGAWAIAN

Pasal 13

(1) Pengaturan mengenai kepegawaian, keuangan dan perlengkapan Staf Ahli Bupati disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Staf Ahli Bupati diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah mendapat pertimbangan dari Sekretaris Daerah.

BAB V PEMBIAYAAN

Pasal 14

(1) Tunjangan jabatan Staf Ahli Bupati merupakan tunjangan struktural eselon II b.

(2) Pembiayaan yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Staf Ahli Bupati dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Garut.

(11)

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 15

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Sekretaris Daerah.

(2) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Garut Nomor 501 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Staf Ahli Bupati Garut (Berita Daerah Kabupaten Garut Tahun 2010 Nomor 27), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 16

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Garut.

Ditetapkan di Garut

pada tanggal 28 - 3 - 2014 B U P A T I G A R U T,

t t d RUDY GUNAWAN

Diundangkan di Garut pada tanggal 28 - 3 - 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GARUT, t t d

H. IMAN ALIRAHMAN, SH, MSi PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19590613 198503 1 008 BERITA DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 NOMOR 48

Referensi

Dokumen terkait

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kelembaban Kandang Terhadap Kejadian Mastitis Subklinis dan Bovine

1 Setiap laporan penjualan hanya memuat nomor halaman bukan halaman rangkap atau berkelanjutan. Memungkinkan hilangnya laporan di halaman yang terakhir atau berpindahnya

Penyebab kekalahan pasangan Syukur-Fauziah juga disebabkan karena adanya politik primordial pada Pemilukada Kabupaten Merangin tahun 2013 lalu. Hal ini tidak terlepas dari

Percepatan pembangunan wilayah juga didukung oleh pembangunan lokasi industri berupa Kawasan Industri (KI). KI bertujuan untuk mengendalikan tata ruang, meningkatkan

Penghubung 3 diisolasi seperti gambar dibawah, dimana digunakan V BA oleh karena titik A dipandang diam. Jika V BA dinyatakan dalam meter per detik, BA harus dinyatakan dalam meter,

Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal Kantor Akuntan Publik guna menentukan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

Beberapa strategi yang hendaknya dilakukan perusahaan tersebut untuk memenangi persaingan dan dapat bertahan adalah menetapkan cara meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan

Setelah melakukan percobaan tentang cahaya dan dipandu oleh orang tua, siswa mampu menulis laporan tentang sifat cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan rinci