LOGO
Potensi Guna Lahan Potensi Guna Lahan
AY’12
Contents
Land Capability 1
Land Suitability 2
Land Capability
Klasifikasi Potensi Lahan untuk penggunaan lahan kawasan budidaya ataupun lindung dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya itu adalah variabel-variabel kapabilitas lahan
Variabel-variabel Kemampuan Lahan
Iklim
Lereng -> bahaya erosi
Kedalaman Tanah
Tekstur Tanah
Permeabilitas
Drainase
Menampilkan Potensi Kemampuan Tanah
Metode Penilaian Kapabilitas Lahan
Prosedur Penilaian Kapabilitas lahan mencakup:
1. Penyiapan dan Pengkodean data lingkungan
2. Penentuan nilai kapabilitas lahan
3. Pembobotan kapabilitas lahan
4. Perhitungan Bobot nilai kapabilitas lahan
Penyiapan dan Pengkodean Data Lingkungan
Mempersiapkan Peta Dasar.
Peta Dasar mencakup: topografi, hidrologi, keterangan penggunaan lahan, prasarana wilayah.
Memasukkan Faktor-faktor lingkungan yang telah
teridentifikasi dan diklasifikasikan menjadi beberapa sub-
kelas
Penentuan Nilai Kapabilitas Lahan
Kelas I : Tanah dengan sedikit faktor pembatas.
Kelas II : Tanah dengan faktor pembatas yang mengurangi pilihan jenis tanaman atau yang memerlukan konservasi tanah sederhana
Kelas III : Tanah dengan faktor pembatas yang cukup sehingga mengurangi jumlah pilihan jenis tanaman yang cocok dan atau memerlukan upaya konservasi tanah secara khusus.
Kelas IV: Tanah dengan faktor pembatas serius sehingga membatasi pilihan tanaman yang cocok dan atau memerlukan pengelolaan yang sangat hati-hati
Kelas V : Tanah basah (wetland) dengan sedikit atau tanpa bahaya erosi tetapi mempunyai faktor-faktor pembatas yang lain sehingga hanya cocok untuk padang rumput penggembalaan (pasture, range), hutan atau cagar alam.
Kelas VI: Tanah dengan faktor-faktor pembatas serius sehingga terbatas untuk padang rumput penggembalaan, hutan dan cagar alam
Kelas VII: Tanah dengan faktor-faktor pembatas sangat serius sehingga hanya untuk penggembalaan, hutan dan cagar alam secara alami.
Kelas VIII : Tanah dengan faktor-faktor pembatas yang tidak memungkinkan untuk tanaman budidaya dan terbatas untuk rekreasi, cagar alam dan sumber air.
Penentuan Nilai Kapabilitas Lahan
Pembobotan kapabilitas lahan
Kerikil dan Batu
Kerikil = bahan kasar yang berdiameter > 2mm-7,5 cm (jika berbentuk bulat) atau sampai 15 cm sumbu panjang (jika berbentuk pipih). Kerikil didalam lapisan 20 cm permukaan tanah dikelompokkan:
• b0 = Tidak ada atau sedikit (<15% volume tanah)
• b1 = Sedang (15-50% volume tanah)
• b2 = Banyak (50-90% volume tanah)
• b3 = Sangat Banyak (>90% volume tanah)
Batu
Batuan terbagi atas batu lepas dan batu tersingkap.
Penyebaran batuan dipermukaan dikelompokkan:
• b0 = Tidak ada atau sedikit (<0,01% luas area)
• b1 = Sedikit (0,01-3% permukaan tanah tertutup);
pengolahan tanah dengan rekayasa agak terganggu
• b2 = Sedang (3-15% permukaan tanah tertutup);
pengolahan tanah sangat sulit.
• b3 = Banyak (15-90% permukaan tanah tertutup);
Pengolahan tanah menjadi lebih sulit
• b4 = Sangat banyak (>90% permukaan tanah tertutup) tanah sama sekali tidak dapat diolah
Bahaya banjir/genangan
Dapat dikelompokkan menjadi:
• O0= Tidak pernah
• O1= Kadang-kadang (tanah kebanjiran > 24 jam dan terjadinya tidak teratur dalam periode <satu bulan)
• O2= Selama waktu satu bulan dalam setahun tanah secara teratur kebanjiran untuk selama > 24 jam
• O3= Selama 2 – 5 bulan dalam setahun, secara teratur selalu dilanda banjir yang lamanya lebih dari 24 jam
• O4= Selama waktu > 6 bulan tanah selalu dilanda banjir secara teratur yang lamanya > 24 jam
Salinitas
Dinyatakan dalam kandungan garam larut atau hambatan listrik ekstrak tanah:
• g0 = bebas (<0,15% garam larut; 0-4 (ECx10
3)mmhos per cm pada suhu 25
oC)
• g1 = sedikit terpengaruh (0,15-0,35% garam larut; 4-8 (ECx10
3)mmhos per cm pada suhu 25
oC)
• g2 = cukup terpengaruh (0,35-0,65% garam larut; 8-15 (ECx10
3)mmhos per cm pada suhu 25
oC)
• g3 = sangat terpengaruh (>0,65% garam larut; 15
(ECx10
3)mmhos per cm pada suhu 25
oC)
Membuat Kelas Kemampuan Tanah
Cara: kumpulan beberapa jenis sifat fisik tanah dijadikan sebagai parameter untuk menyusun kelas kemampuan tanah.
Pembuatan Kelas Kemampuan Tanah cara ini dapat dilihat pada klasifikasi Kemampuan Tanah dari the United States Department of Agriculture (USDA) yang sering dijadikan pedoman global
Perhitungan Bobot nilai kapabilitas lahan
Faktor Penghambat/
Pembatas
Kelas Kemampuan Lahan
I II III IV V VI VII VIII
1.lereng A B C D A E F G
2.kepekaan erosi KE1,K2 KE3 KE4,KE5(*) (*) (*) (*) (*)
3.Tingkat erosi e0 e1 e2 e3 (**) e4 e5 (*)
4. Kedalaman tanah
k0 k1 k2 k2 (*) k3 (*) (*)
5. Tekstur Lapisan Atas
t1,t2,t3 t1,t2,t3 t1,t2,t3,t4t1,t2,t 3,t4
(*) t1,t2,t 3,t4
t1,t2,t 3,t4
t5
6. Tekstur Lapisan
Bawah t1,t2,t3 t1,t2,t3 t1,t2,t3,t4t1,t2,t 3,t4
(*) t1,t2,t 3,t4
t1,t2,t 3,t4
t5
7. Permeabilitas P2,P3 P2,P3 P2,P3,P4 P2,P3P1,P4(*) (*) P5
8. Drainase d1 d2 d3 d4 d5 (**) (**) d0
9. Kerikil/batuan b0 b0 b1 b2 b3 (*) (*) b4
10.Bahaya banjir O0 O1 O2 O3 O4 (**) (**) (*)
11.Garam/salinitas g0 g1 g2 g3 (*) g3 (*) (*)
Land Suitability
Apa itu kesesuaian Lahan?
Penilaian mengenai kesesuaian suatu bentang tanah terhadap penggunaan tertentu pada tingkat pengelolaan dan hasil yang wajar, dengan tetap memperhatikan kelestarian produktifitas dan lingkungannya
(Soetarto & Taylor 1983 dalam Rencana Pengelolaan Sumberdaya Lahan dalam Rangka Pemetaan Ruang Wilayah Sungai Brantas, Jawa Timur)
Langkah-langkah penyusunan kelas kesesuaian lahan
Pelajari sifat-sifat tanah yang cocok untuk jenis pertanian tertentu dipedesaan atau penggunaan lahan tertentu di perkotaan
Pilih beberapa sifat-sifat tanah yang erat kaitannya dengan kebutuhan tanaman/bangunan tersebut untuk digunakan sebagai parameter kelas kesesuaian
Membuat klasifikasi untuk setiap parameter secara berjenjang sesuai dengan ketelitian yang dikehendaki.
Membuat kombinasi antar kelas parameter-parameter untuk
membuat tingkat kesesuaian
Contoh Kelas Kesesuaian lahan
Kelas Tingkatan Ketentuan
S1 Sesuai
Tanah tidak mempunyai pembatas yang berarti untuk jenis penggunaan tertentu secara berkelanjutan, atau hanya memiliki pembatas yang sangat kecilS2 Kesesuaian Sedang
Tanah yang mempunyai pembatas yang dalam keseluruhannya merupakan pembatas tingkat sedang untuk jenis penggunaan tanah tertentu secara berkelanjutan
S3 Kesesuaian Kecil
Tanah yang mempunyai pembatas-pembatas yang dalam keseluruhannya merupakan pembatas tingkat berat untuk penggunaan tertentu secara berkelanjutan
S4 Sesuai bersyarat
Tanah yang memerlukan perlakuan khusus atau tanah dimana memerlukan persyaratan tambahan yang harus dipenuhi untuk berhasilnya suatu penggunaan tanah
T Tidak Sesuai
Tanah yang mempunyai pembatas-pembatas yang kritis sehingga dianggap tidak sesuai bagi penggunaan tanah tertentu menurut kriteria yang digunakanIlustrasi Penilaian Kesesuaian Lahan
Faktor Lingkungan untuk kemiringan lereng dan vegetasi
Peruntukan lahan untuk Perumahan
Peruntukan Lahan untuk Pertanian
Faktor Lingkunga n
Kelas Lereng
No. Indeks Bobot Nilai Kapabilita s
Bobot Nilai Kapabilita s
Bobot Nilai
Kapabilita s
Bobot Nilai Kapabilita s Sudut
Lereng
0 - 5% 1
4
5 20
5
5 25
5-15% 2 4 16 3 15
15-30% 3 2 8 2 10
30-50% 4 1 4 1 5
50%+ 5 0 0 0 0
Vegetasi
R umput 1
3
4 12
1
5 5
Semak 2 3 9 3 3
Rumput Gajah
3 5 15 2 2
Hutan Jati
4 2 6 1 1
Hutan Campur
5 1 3 1 1
Jumlah dan jenis parameter yang digunakan untuk menilai kesesuaian lahan untuk tiap-tiap penggunaan bisa bervariasi
Contoh Kesesuaian Tanah Untuk Padi Sawah
Kelas
PARAMETER DAN KRITERIA
Lereng (%) Tekstur tanah
Kedalaman tanah (cm)
Pengatusan internal
Banjir Potensi
Erosi S1 (Sesuai) 0 -2 Sangat berat 75 – 100
(dalam – amat dalam)
Tak sempurna - buruk
Tidak ada Rendah
S2 (Kesesuaian sedang)
2 – 4 Berat 50 – 75
(sedang) Sedang - baik
Banjir musiman tidak merusak
Sedang
S3 (Kesesuian kecil)
4 – 8 Sedang 25 – 50
(dangkal)
- Banjir
musiman merusak
Tinggi
S4 (Sesuai bersyarat)
8 – 40 - - - - Sangat
Tinggi T (Tidak
Sesuai
> 8 Ringan < 25
(sangat dangkal)
Berlebihan Banjir musiman merusak berat
Kelewat Tinggi
Contoh Kesesuaian Tanah Untuk Permukiman
KELAS PARAMETER
Potensi Air Tanah (liter/
detik)
Drainase Lereng (%) Bahaya Lingkungan
Banjir Potensi
Erosi/Longsor
S1 (Sesuai) > 20 Baik 0 - 8 Tidak ada Rendah
S2 (Kesesuaian sedang)
20 -40 Sedang 8 - 15 Tergenang
Setelah Hujan Sedang
S3 (Kesesuaian Kecil)
10 - 20 Kurang Baik 15 - 25 Banjir
musiman Tinggi
S4 (Sesuai dengan bersyarat)
2,5 – 10 Jelek 25 - 35 Sering banjir Sangat Tinggi
T (Tidak sesuai) < 2,5 Sangat Jelek > 35 Selalu Banjir Kelewat Tinggi
Kriteria Daya Dukung Permukiman
Kesesuaian Lahan untuk Permukiman
Satuan Baik (3)
Sedang (2)
Buruk (1)
Subsiden Total % - - 30
Banjir Tidak Ada Tidak Ada Jarang-
Sering
Air Tanah cm >75 45-75 <45
Kelerengan % <8 8-15 >15
Kedalaman Hampar an Batuan Keras
cm >100 50-100 <50
Kedalaman Hampar an Batuan Tipis
cm <50 <50 -
Longsor - - Ada
Jarak dari Sarana Jalan
m 100-400 50-100 <50
Jarak dari Tepi Pantai m >200 50-100 <50 Tabel . Kriteria Daya Dukung Fisik Permukiman
Sumber : Pedoman Analisis Daya Dukung Wilayah Pesisir (KKP)
No Nilai Keterangan Luas (Ha)
1 13-15 Sangat Tidak Sesuai 1088
2 16-17 Tidak Sesuai 916
3 18 Cukup sesuai 300
4 19-20 Sesuai 198
5 21-22 Sangat sesuai 68
Jumlah 2.570
Tabel . Klasifikasi Daya Dukung Kawasan Pesisir Untuk Kegiatan Permukiman Kecamatan Towea
Kriteria Daya Dukung Permukiman
Contoh aplikasi kesesuaian lahan dalam TGPL
Pencarian lokasi komersial pada suatu Perkotaan
Tujuan
Untuk memberikan gambaran bagaimana teknologi SIG bekerja dalam membantu pengambilan keputusan
Memberikan informasi kemampuan Analisis
Spasial dalam perencanaan kota/ wilayah
ANALISIS SPASIAL (ANALISIS KESESUAIAN LAHAN)
TARGET : MENCARI LOKASI PEMBANGUNAN TOKO/ MAL Persyaratan yang harus dipenuhi :
1. Jarak dengan sungai minimal 36,407 m 2. Kemiringan tidak lebih dari 21 % 3. Jarak dari rel kereta minimal 26 m 4. Jarak dari jalan raya maksimal 50 m 5. Berada pada sekitar Jalan Kelas I (protokol) 6. Pada daerah Bangunan Komersial
7. Jarak dengan bangunan yang sudah ada minimal 0.8 m 8. Jarak dengan tumbuhan yang sudah ada minimal 2 m
Langkah Proses
1. Perencanaan dan Penentuan Parameter 2. Pemrosesan Dasar Citra
3. Digitasi data dan Pembangunan basis data SIG 4. Klasifikasi dan Pembuatan Peta Tematik sesuai atribut 5. Transformasi ke Grid/ Raster GIS
6. Formulasi perhitungan/ Analisis 7. Penentuan hasil secara automatis
CASI - Data Dasar
BOGOR
False Colour - Rectified, Uncontrolled Mozaik
Hasil Digitasi on screen
Peta Tematik Vegetasi (dalam bentuk Grid) Peta Tematik Bangunan (dalam bentuk Grid)
Peta Tematik Jalan Peta Tematik Slope/ (dalam bentuk Grid)
Peta Tematik Buffer/ Jarak terhadap Sungai (dalam bentuk Grid)
Peta Tematik Buffer/ Jarak terhadap Jalan (dalam bentuk Grid)
Peta Tematik Buffer/ Jarak terhadap Rel Kereta Api (dalam bentuk Grid) Peta Tematik Buffer/ Jarak terhadap Bangunan (dalam bentuk Grid)
Peta Tematik Buffer/ Jarak terhadap Vegetasi (dalam bentuk Grid) Peta Tematik Kawasan Berdasar Jenis Jalan (dalam bentuk Grid)
Peta Tematik Kawasan Berdasar Jenis Bangunan/ Perumahan (dalam bentuk Grid)
METODA BOLEAN
Berdasarkan : Ya/ Tidak yang memenuhi seluruh syarat
HASIL PEMODELAN
Daerah yang sesuai berwarna biru
Daerah yang sesuai berwarna biru