• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

http://digilib.unimus.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hand Arm Vibration Syndrome(HAVS) 1. Hand Arm Vibration Syndrome

Hand Arm Vibration Syndrome merupakan sindroma yang diakibatkan karena mengoperasikan alat yang bergetar secara terus- menerus yang dapat mempengaruhi gejala vaskuler, neurologi, dan musculoskeletal.12 Keluhan-keluhan yang mungkin dirasakan akibat terpapar getaran adalah :13

a. Rasa nyeri pada tangan, yang biasanya timbul malam hari.

b. Rasa kebas, baal/kesemutan pada ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah.

c. Kadang – kadang rasa nyeri dapat menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, terkadang juga di daerah bahu. Tetapi biasanya hanya terbatas di distal pergelangan tangan saja.

d. Rasa nyeri yang dirasakan dapat mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal.

Para pekerja yang tangannya terpajan alat – alat yang bergetar dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah sehingga mengurangi suplai darah ke saraf. Hal ini menyebabkan kehilangan sensoris yang permanen.Kerusakan pada tulang dan otot menjadi lemah seperti yang terjadi pada arthritis. 14

2. Patofisiologi HAVS

Perubahan anatomi vaskuler terjadi dengan hipertrofi dari dinding pembuluh darah disertai kerusakan sel endotel. Spasme vaskuler yang disebabkan rasa dingin dimediasi oleh dinding jaringan. Kelainan patofisiologis juga digambarkan pada digital tuft mechanoreceptors (Pacinian corpuscles) dan myelinated digital fibres.15

(2)

http://digilib.unimus.ac.id 3. Mekanisme HAVS

HAVS dapat terjadi pada pekerja yang menggunkaan alat bergetar. Getaran yang bersumber dari alat akan ditransmisikan ke tangan dan lengan dari pekerja yang memegang alat tersebut.16 Bila digunakan secara terus menerus akan menyebabkan perubahan pada organ yang terkena.17 Efek getaran yang ditimbulkan tergantung dari besar getaran, lama penggunaan dan frekuensi.16

4. Klasifikasi Stockholm

a. Gejala vascular yang lebih dikenal dengan gejala raynaud. Kondisi ini ditandai dengan pemucatan jari. Pertama ujung jari memucat, tapi satu atau lebih jari bisa terkena dengan pemaparan getaran yang secara terus menerus. Pemucatan jari dipicu oleh dingin, kondisi yang dingin, atau menangani objek dingin. Pemucatan berlangsung sampai jari menjadi hangat dan vasodilatasi memungkinkan kembalinya sirkulasi darah.18

Tabel 2.1. Skala Klasifikasi Stockholm untuk gejala vascular yang diinduksi oleh rasa dingin pada jari penderita HAVS18

stadium Derajat Gambaran

0 Tidak ada Tidak ada serangan

1 Ringan Kadang-kadang hanya menyerang satu atau lebih ujung jari

2 Sedang Kadang-kadang menyerang ujung dan tengah jari dan jarang menyerang bagian proximal jari 3 Berat Seringkali menyerang hamper semua jari 4 Sangat berat Gejala sana seperti stadium 3 ditambah dengan

perubahan degenerasi kulit pada ujung jari.

b.Gejala Sensorineural merupakan efek neurologis seperti mati rasa,kesemutan, nyeri, ambang sensorik tinggi untuk sentuhan,dan mengurangi kecepatan konduksi saraf.18

Tabel 2.2.klasifikasi Stockholm untuk perubahan sensorineural pada jari penderita HAVS18

Stadium Gejala

0SN Terpapar getaran tetapi tidak ada gejala 1SN Baal intermitten, dengan atau tanpa kesemutan

2SN Baal intermitten atau menetap, terjadi penurunan persepsi sensoris 3SN Baal intermitten atau tetap, terjadi penurunan diskriminasi taktil

dan/atau penurunan ketangkasan Catatan SN : sensorineural

(3)

http://digilib.unimus.ac.id

5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kejadian HAVS a. Umur

Umur sangat berpengaruh terhadap kesehatan, pertambahan umur dapat memperbesar risiko apabila umur pekerja 29 - 60 tahun maka pekerja lebih rentan terkena gangguan atau keluhan kesehatan akibat dari getaran lengan-tangan. Karena kemampuan elastisitas tulang,otot ataupun urat semakin berkurang sebagai peredam dari getaran yang dirambatkan ke tubuh. 19

b. Masa Kerja

Masa kerja adalah “waktu atau lamanya pekerja telah melakukan pekerjaan tersebut”. Sehingga dapat diketahui lamanya paparan bagi pekerja akibat getaran lengan tangan. Ketika masa kerja lebih lama dalam menggunakan alat getar maka paparan yang sampai ke tubuh makin sering. Hal itu akan mempermudah pekerja terkena HAVS.20 Pekerja dengan masa kerja yang ≥ 4 tahun memiliki kerentanan untuk gangguan kesehatan dibandingkan yang < 4 tahun.21

c. Lama Kerja

Lama kerja adalah “waktu atau lamanya pekerja melakukan pekerjaan sehari – hari”. Sehingga dapat diketahui lamanya paparan bagi pekerja akibat getaran lengan tangan. Tingkat intensitas getaran yang lebih tinggi serta waktu pemaparan yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada tulang – tulang dan sendi. Pemaparan yang lama terhadap getaran, terutama bila bersamaan dengan faktor lain yang berbahaya seperti dingin, kebisingan dan beban statis dapat mengakibatkan timbulnya penyakit akibat getaran.20

d. Jenis Kelamin

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi tingkat risiko keluhan otot. Kekuatan otot wanita hanya sekitar dua pertiga dari kekuatan otot pria, sehingga daya tahan otot pria lebih tinggi dibandingkan dengan wanita menurut Tarwaka.

(4)

http://digilib.unimus.ac.id

Perempuan mempunyai perbedaan fisik dengan laki-laki, sehingga lebih rentan terkena paparan getaran.22

e. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Penggunaan APD sangat berpengaruh terhadap kesehatan pekerja.

APD merupakan salah satu cara untuk meminimalkan risiko Penyakit Akibat Kerja (PAK). APD yang digunakan untuk mengurangi paparan vibrasi terhadap lengan-tangan berupa sarung tangan.20

6. Upaya Pengendalian HAVS

Jika seorang pekerja terkena telah efek getaran yang merugikan maka perlu dijauhkan dulu dari sumber getaran untuk mengurangi paparan selanjutnya.17 Penderita HAVS memerlukan penanganan secara menyeluruh antara lain : physiobalneotherapy (terapi olahraga, olahraga di dalam kolam, dan fisioterapi), pemberian obat (vasodilator, stabilisasi otomik, calcium channel blockers, pentoxyphylline) untuk memperbaiki sel darah merah, terapi bloking saraf, terapi bedah untuk paralisa atau paresis nervus ulnaris. Meski semua terapi dilakukan, tetapi untuk efek pemulihan membutuhkan waktu yang lama.15

B. Efek Hand Arm Vibration

Efek ini disebut sebagai sindroma getaran tangan lengan (Hand Vibration Arm Syndrome = HVAS) yang terdiri atas :23

1) Efek vaskuler dengan pemucatan episodik pada buku jari ujung yang bertambah parah pada suhu dingin (fenomena Raynaud).

2) Efek neurologik pada buku jari ujung mengalami kesemutan total dan baal.

Efek bersifat progresif apabila ada pemanjanan terhadap alat bergetar berlanjut dan dapat menyebabkan dalam kasus yang parah, gangren.

Pemaparan vibrasi pada tangan yang disebabkan alat – alat yang bergetar dalam waktu singkat tidak berpengaruh pada tangan tetapi dalam jangka waktu cukup lama akan menimbulkan kelainan pada tangan berupa :24

(5)

http://digilib.unimus.ac.id

1) Kelainan pada persyarafan dan peredaran darah. Gejala kelainan ini mirip dengan Phenomena Raynaud yaitu keadaan pucat dan biru dari anggota badan kedinginan, tanpa ada penyumbatan pembuluh darah tepi dan kelainan gizi.

Phenomena Raynaud ini terjadi pada frekuensi sekitar 30 – 40 Hz.

2) Kerusakan – kerusakan pada persendian tulang C. Penyakit Akibat paparan Hand Arm Vibration

a. Angioneurosis Jari –jari tangan

Fenomena Raynaud (jari – jari putih) adalah “syndrome akibat vibrasi yang paling sering di wiayah – wilayah dunia yang dingin”.

Gejala – gejala nonspesifik seperti akroparestesia pada tangan dan perasaan kebal di jari – jari tangan pada waktu kerja atau sebentar setelah dilakukan pekerjaan.25

b. Gangguan tulang, sendi, dan otot

Perubahan radiogram yang paling khas pada atrosis sendi karpal, radioulnaris dan siku, serta pseudokista (terutama pada tulang – tulang karpal, yang dapat memperlihatkan perubahan – perubahan atrofik lain seperti trabekula yang menebal dan menjadi jarang). Otot dan tendon di sekitar sendi tersebut biasanya juga terlibat, gejala subjektif (nyeri) yang disebabkan kelainan ini sering mendahului perubahan radiogram.17

c. Neuropati

Kerusakan saraf disebabkan getaran meliputi persyarafan otonom perifer (pada angionurosis). Terkenanya serat – serat sensoris menyebabkan parastesia atau berkurangnya kepekaan serat – serat motorik, gangguan ketangkasan dan akhirnya atrofi.26

D. Faktor Lingkungan Fisik

Beberapa faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi di tempat kerja salah satunya faktor lingkungan fisik. Faktor lingkungan fisik dibagi atas empat faktor diantaranya:

(6)

http://digilib.unimus.ac.id 1. Kebisingan

Pengertian kebisingan adalah “bunyi atau suara yang timbul yang tidak dikehendaki yang sifatnya mengganggu pendengaran dan bahkan menurunkan daya dengar seseorang yang terpapar.”3 Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan adalah sound level meter.8 Kebisingan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :8

1) Steady noise (kebisingan yang kontinyu), contoh generator

2) Intermittent noise (kebisingan terputus-putus), seperti lalu lintas, pesawat terbang

3) Impulsive noise (kebisingan yang tinggi dan jarang), misal ledakan bom

2. Iklim Kerja

Iklim kerja adalah “suatu kondisi kerja yang merupakan perpaduan antara suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara, dan suhu radiasi”.Parameter untuk iklim kerja ada dua yaitu suhu efektif dan ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola).26

Iklim kerja dapat menyebabkan gangguan, antara lain :8 1) Kejang panas (Heat Cramps)

Penyebab utamanya karena defisiensi garam.kejang otot yang berat dalam udara panas menyebabkan keringat diproduksi lebih banyak.

Gejalanya gelisah, kadag-kadang berteriak kesakitan, suhu tubuh dapat normal tatu sedikit tinggi

2) Kelelahan panas (Heat Exhaustion)

Kelelahan panas timbul karena kolaps sirkulasi darah perifer karena dehidrasi dan defisiensi garam.gejalanya kulit pucat, dingin, basah dan banyak berkeringat, merasa lemah, sakit kepala, pusing, vertigo, bdan terasa panas, sesak nafas,paslpitasi, dan lain – lain.

3) Sengatan panas (Heat Stroke, Heat Pyrexia, Sun Stroke)

Gejala yang penting yaitu suhu badan yang naik sedangkan kulit kering dan panas.

(7)

http://digilib.unimus.ac.id 3. Pencahayaan

Pencahayaan diperlukan untuk semua pekerjaan yang berguna sebagai penerangan. Pencahayaan yang kurang memadai dapat menimbulkan gangguan seperti produktivitas menurun, gangguan kesehatan dan keselamatan kerja. Pengukuran pencahayaan menggunakan luxmeter.8

Pencahayaan yang buruk akan menimbulkan kelelahan mata yang dapat menyebabkan konjunctivitis (iritasi,mata berair, dan kelopak mata berwarna merah), penglihatan rangkap dan dakit kepala, ketajaman dan kepekaan penglihatan menurun, kecepatan pandangan menurun, kekuatan penyesuaian menurun, kelelahan mata. 17

4. Vibrasi

1. Definisi Vibrasi

Vibrasi adalah “gerakan teratur dari benda atau media dengan arah bolak- balik dari kedudukan keseimbangannya”.8 Vibrasi terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis.27Ada dua penyebab vibrasi yaitu vibrasi mekanik (vibrasi yang seismik(vibrasi tanah yang disebabkan oleh peristiwa alam dan kegiatan manusia) disebabkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia) dan vibrasi.29

2. Jenis Vibrasi

Vibrasi mekanis di bagi dalam dua jenis yaitu : a. Vibrasi seluruh tubuh (Whole Body Vibration)

Vibrasi mekanis dapat dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh berada pada range frekuensi yang sangat besar yaitu antara 0.1 – 10000 Hz.8Vibrasi seluruh tubuh ini umumnya dialami pengemudi kendaraan; traktor, bus, helikopter.Selain itu vibrasi seluruh badan oleh alat angkut tersebut, seluru badan dapat ikut bergetar oleh beroperasinya alat – alat berat yang memindahkan vibrasi mekanis dari alat berat yang dimaksud ke seluruh badan tenaga kerja lewat vibrasi lantai melalui kaki.23

(8)

http://digilib.unimus.ac.id

Sebenarnya pada vibrasi seluruh badan hanya vibrasi mekanis dari tempat duduk dan topangan kaki di lantai yang penting artinya dilihat dari sudut efeknya kepada tenaga kerja, karena vibrasi mekanis dari lokasi tersebut diteruskan ke badan.24

b. Vibrasi lengan-tangan (Hand Arm Vibration)

Getaran lengan-tangan yaitu getaran yang merambat melalui tangan akibat pemakaian peralatan yang bergetar, frekuensinya biasanya antara 20-500 Hz. Frekuensi yang paling berbahaya adalah pada 128 Hz. 9

3. Sumber Vibrasi

Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan dalam industri logam, perkaitan kapal, dan otomotif, juga pertambangan, kehutanan, dan pekerjaan konstruksi. Perkakas yang paling banyak digunakan adalah bor pneumatic, alat – alat ini menghasilkan vibrasi mekanik dengan ciri fisik dan efek merugikan yang berbeda.8

4. Alat Pengukur Vibrasi

Vibrasi diukur dengan menggunakan alat vibration meter. Dengan pengukuran menggunakan vibration meter makan akan mendapatkan hasil yang akan dibandingkan dengan nilai ambang batas sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor KEP.51/MEN/1999.28Alat pengukur getaran ini pada prinsipnya terdiri dari sebuah penangkap getaran (Vibration Pick Up) yang dihubungkan dengan sebuah attenuator kemudian melalui sebuah filter yang diteruskan ke amplifier, selanjutnya secara selektif dihubungkan dengan alat pengukur amplitudo, kecepatan atau per cepatan dan seterusnya dihubungkan dengan skala. 30

Gambar vibration meter31

(9)

http://digilib.unimus.ac.id

5. Nilai Ambang Batas Vibrasi

Vibrasi lengan tangan memiliki standart untuk kenyamanan manusia di tempat kerja.

Tabel 2.3.Nilai Ambang Batas getaran untuk pemajanan Hand Arm Vibration 30

6. Pengendalian Vibrasi 1) Meredam Getaran

Meredam getaran atau damping adalah suatu mekanisme untuk meredam getaran dengan cara menempelkan suatu system resonansi pada sumbu sumber getaran. Sistem resonansi ini dapat mengurangi getaran atau dapat dihilangkan samasekali.26

2) Jarak sumber dengan pekerja

Semakin jauh jarak seseorang dari sumber getaran akan semakin kecil intensitas yang diterima orang tersebut, tetapi berbeda dengan faktor fisik lainnya dimana jarak pemaparan bisa diatur tetapi pada sumber getaran sulit untuk dipraktekkan karena pada umumnya selalu kontak dengan sumber getaran dengan bagian tubuh dalam mengoperasikan alat –alat kerja tersebut.3

3) Waktu pemaparan

Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran tergantung pada lama pemaparan. Semakin panjang/lama waktu pemaparan akan semakin banyak energi yang dipindahkan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit akibat getaran terhadap pekerja maka ILO tahun 1978 dalam Ada menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam.9

Jumlah waktu/hari kerja Nilai pada frekuensi dominan

m/det2 Gram

4 jam dan < 8 jam 4 0.4

2 jam dan < 4 jam 6 0.61

1 jam dan < 2 jam 8 0.81

< 1 jam 12 1.22

(10)

http://digilib.unimus.ac.id

4) Alat Pelindung Diri (APD)

Peredam umumnya digunakan bahan – bahan yang kenyal antara lain : karet, karet busa, plastic busa, wool. 32

E. Sektor informal

Sektor informal sendiri merupakan segala jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan pendapatan yang tetap, tempat pekerjaan yang tidak terdapat keamanan kerja,tempat bekerja yang tidak ada status permanen atas pekerjaan tersebut dan unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum.3 Banyak tenaga kerja kelompok usia produktif yang terlibat didalamnya.33

Kegiatan informal ditandai dengan setiap orang dapat kapan saja masuk ke jenis usaha informal ini, bersandar pada sumber daya lokal, biasanya usaha milik keluarga, operasi skala kecil, padat karya, ketrampilan diperoleh dari luar sistem formal sekolah dan tidak diatur.3

Sektor informal sangat berkaitan dengan sektor formal di perkotaan.

Sektor formal tergantung pada sektor informal terutama dalam hal input murah dan penyediaan barang-barang bagi pekerja di sektor formal.

Sebaliknya, sektor informal tergantung dari pertumbuhan di sektor formal.34

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat hubungannya dengan lingkungan kerja dan pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja atau pekerja.35

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam pekerjaan atau kegiatan hidup lainnya.Kesehatan kerja selalu dijadikan sebagai bahasan utama ketika berbicara mengenai pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud adalah segala usaha yang dilakukan manusia baik yang bersifat formal maupun informal.36

Pekerja di sektor informal masih minim pengetahuan tentang K3, selain itu pekerja juga tidak menggunakan alat pelindung diri untuk meminimalkan risiko penyakit akibat kerja (PAK). Pekerja umumnya

(11)

http://digilib.unimus.ac.id

hanya memikirkan bekerja dan memperoleh uang, dengan mengabaikan keselamatan dan kesehatan dirinya. Kecelakaan kecil dianggap hal yang wajar, karena itu dianggap sebagai kelalaiannya.37

F. Besar Getaran pada Mesin

Mesin adalah “suatu alat yang merubah energi listrik, air, udara, dan yang lainnya menjadi energi kinetik/gerak”. Fungsi mesin adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Mesin memudahkan manusia untuk bekerja tapi dari mesin juga menimbulkan masalah salah satunya adalah vibrasi yang dihasilkan oleh mesin tersebut.38

Pengaruh vibrasi tergantung pada karakteristik fisik dari posisi gerakan dan lamanya kontak antara badan dengan permukaan yang bergetar. Bila getaran mengalir di dalam tubuh manusia, makin tinggi frekuensi getaran maka getaran yang diserap makin tinggi.20

G. Mesin pemarut kelapa

Mesin pemarut kelapa adalah “mesin yang digunakan untuk memarut kelapa secara otomatis”. Mekanismenya sangat mudah, kelapa yang dikupas diambil daging buahnya kemudian dimasukkan ke dalam mesin setelah itu kelapa diproses menjadi bentuk yang lebih halus dan lembut (kelapa parut). Kelapa parut biasanya digunakan untuk proses pengambilan sari pati kelapa atau dikenal dengan santan.38

Mesin parut kelapa sering digunakan di pasar – pasar sebagai salah satu jenis jasa pemarutan kelapa atau sebagai bagian untuk melengkapi jualan daging kelapa dengan menjual kelapa parut. Mesin parutan kelapa selain memudahkan dalam melakukan pekerjaan, juga menghasilkan kebisingan dan vibrasi, dimana tangan akan terpapar oleh getaran yang dihasilkan mesin karena sering bersentuhan dengan permukaan mesin yang bergetar.

H. Mesin penggilingan daging

Mesin penggiling daging atau sering disebut meat grinder adalah

“mesin yang digunakan untuk menggiling daging menjadi lebih

(12)

http://digilib.unimus.ac.id

halus”.Banyak orang memanfaatkan jasa penggilingan daging ini. Selain untuk keperluan sendiri, banyak pula para pedagang lain yang menggunakan jasa ini. Seperti tukang bakso, restoran, cafe hingga catering-catering.39

Sisi praktis menjadi salah satu pilihan mengapa jasa penggilingan daging banyak dimanfaatkan.Selain cepat, konsumen pun hanya tinggal duduk diam dan menunggu hasil dari mesin penggiling.Harga jasa yang harus dibayar dihitung dari per kilogram-nya. Tempat penjual daging dan penggilingan daging biasanya terpisah namun terletak pada satu area yang sama. Mesin ini selain menghasilkan kebisingan juga menimbulkan getaran, dimana tangan akan terpapar oleh getaran yang dihasilkan mesin meski tangan tidak bersentuhan langsung dengan mesin. 40

I. Kerangka Teori

Sumber : 10,11,41 Getaran mekanis41

1.Umur11 2.Masa kerja10 3.Lama kerja11 4.Penggunaan APD10

Keluhan subjektif hand Arm Vibration Syndrome 10

Getaran lengan-tangan (Hand Arm Vibration)41

Getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration)41

Gangguan pada otot, tulang, sendi, peredaran darah dan syaraf41

HAVS41

(13)

http://digilib.unimus.ac.id J. Kerangka Konsep

*: ditanyakan kepada subjek penelitian

**: dilakukan observasi K. Hipotesis

1. Ada hubungan besar paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS pekerja.

2. Ada hubungan lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS pekerja.

Variabel bebas Besar paparan vibrasi Lama paparan vibrasi

Variabel terikat Keluhan subjektif HAVS

1.Umur*

2. Masa kerja*

3.Penggunaan APD**

Referensi

Dokumen terkait

tusukkan salah satu ujung klem ke dinding vas deferens dan ujunng klem diputar menurut arah jarum jam, sehingga ujung klem menghadap keatas. Ujung klem pelan-pelan dirapatkan

Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja pada kolom, ujung-ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung-ujung tersebut menyatu (monolit) dengan

Praktisi melakukan gerakan mendorong pada jari telunjuk anak dari distal ke proksimal dengan ibu jari.. Dilakukan sebanyak

Pedoman Nasional Asma Anak di dalam batasan operasionalnya menyepakatinya kecurigaan asma apabila anak menunjukkan gejala batuk dan/atau mengi yang timbul

Penelitian menunjukkan CRP dapat mempengaruhi kerentanan vaskuler secara langsung melalui banyak mekanisme, termasuk peningkatan ekspresi molekul adhesif pada permukaan sel

Segera setelah terjadi cedera pada lapisan sel mesothel akan mengakibatkan perdarahan dan peningkatan permeabilitas vaskuler disertai keluarnya cairan dari permukaan

Susunan letak tombol huruf lain dengan jenis Qwerty yaitu dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga 56% ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak

Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam asam lemak digliserida tidak berwarna.Warna orange atau kuning