• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 30 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 30 Universitas Kristen Petra"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Konseptual

Berdasarkan judul penelitian ini yaitu tentang “Analisis Isi Trend Report Dalam Majalah Elle Indonesia”, maka definisi konseptual yang terkandung di dalamnya antara lain:

3.1.1. Trend Report

Trend report atau laporan tentang sebuah tren, dapat berkisar dari analisis lengkap dengan konteks sosial, ekonomi, dan budaya pada beberapa paragraf singkat yang disertai gambar-gambar produk, tergantung pada publikasi. Dari sudut lain mungkin mengenai bahan kain (lace, say, atau leather), warna atau pola (polka dots, neon), era masa lalu (Edwardian, 1990-an), beberapa potongan, bentuk atau siluet (ruffles, skinny jeans, bodycon), atau estetik tertentu (grunge, military, androgynous) (Turner dan Orange, 2013, p.88).

3.1.2. Fashion

Fashion adalah kebiasaan yang berlaku atau gaya dalam berpakaian, tata cara, prosedur, rasa bersama dan terinternalisasi gaya yang modis dari waktu tersebut (Craik, 2009, p. 3). The New Oxford English Dictionary pada Historical Principles diterbitkan pada tahun 1901 mendefinisikan kata 'fashion' terutama sebagai tindakan atau proses pembuatan, dengan cara, kebiasaan yang berlaku, sebuah penggunaan saat ini, penggunaan konvensional dalam pakaian dan cara hidup.

3.2. Definisi Operasional

Dalam fashion trend dibentuk tujuh kategori yang dimasukkan dalam trend report yang kemudian dari tujuh kategori, yaitu fabric, color, pattern, silhouette, parts of body, past era, dan particular aesthetic yang kemudian dipecah lagi menjadi beberapa indikator-indikator. Alasan peneliti menggunakan tujuh indikator tersebut dikarenakan disesuaikan dengan teori trend report. Dan

(2)

dari sini peneliti bisa melihat bagaimana fashion trend dalam majalah Elle Indonesia dilihat dalam tujuh kategori Berikut yang merupakan indikator- indikator dari trend report :

3.2.1. Fabric (Bahan Kain)

Bahan kain di bagi menjadi tiga bagian yaitu:

3.2.1.1. Fibers

1. Wool : berbahan dasar yang terbuat dari binatang domba 2. Cotton : berbahan dasar serat kapas

3. Linen : berbahan dasar dari tangkai tanaman flax (tanaman Linum usitatissimum)

4. Angora : sama seperti wool hanya terbuat dari binatang kelinci angora

5. Leather : bahan yang terbuat dari kulit binatang 6. Bamboo : berbahan dasar yang terbuat dari bamboo 7. Silk : biasa disebut dengan sutera, berbahan halus 3.2.1.2. Knit

1. Single jersey : jenis rajut tekstil yang terbuat dari katun atau katun dan campuran sintetik dengan single knit

2. Double jersey : jenis rajut tekstil yang terbuat dari katun atau katun dan campuran sintetik dengan double knit

3. Ribbing : knitting dengan garis-garis vertikal

4. Faux fur : material yang berasal dari serat sintetis dirancang untuk menyerupai bulu

5. Jacuard : Sebuah kain dengan pola rumit tenun

6. Warp knitting : metode knitting dengan benang secara zigzag sepanjang kain

3.2.1.3. Waven qualities

1. Brocade : kain puntalan-tenunan kaya dengan dekoratif, sering dibuat dalam sutra berwarna dan dengan atau tanpa benang emas dan perak

2. Canvas : berupa kain tenun polos yang berat

(3)

3. Denim : tekstil katun twill kokoh di mana benang pakan di bawah dua atau lebih benang lungsin

4. Satin : menenun yang biasanya memiliki permukaan mengkilap dan dapat kembali kusam

5. Lace : kain kerawang, bermotif dengan lubang terbuka, yang dibuat oleh mesin atau dengan tangan

3.2.2. Color (Warna) 3.2.2.1. Pastel

1. Merah muda 2. Kuning muda 3. Biru muda 4. Hijau muda 3.2.2.2. Monochrom

1. Hitam 2. Putih 3.2.2.3. Neutrals

1. Beige 2. Abu-abu 3. Coklat 4. Olive 5. Khaki 3.2.2.4. Warm

1. Red 2. Orange 3. Yellow 4. Purple

3.2.3. Pattern (Pola)

Pattern merupakan pola dari kain dan dibagi menjadi lima indikator sebagai berikut:

3.2.3.1. Polkadots : merupakan pola yang berbentuk bulat

(4)

3.2.3.2. Line : merupakan pola yang berbentuk garis-garis 3.2.3.3. Bold : merupakan satu pola dengan satu warna 3.2.3.4. Plaid : merupakan pola yang berbentuk kotak-kotak 3.2.3.5. Animal : merupakan pola yang menyerupai kulit binatang

3.2.4. Silhoutte (Siluet)

Siluet dibagi menjadi empat indikator sebagai berikut:

3.2.4.1.Sleeves (lengan) (gambar pada lampiran) Merupakan bagian dari pakaian atas

1. Bentuk: Fitted, straight, bell full, puff, leg-o’-mutton, petal atau tulip, Juliet, kimono

2. Panjang : Cap, short, three-quarter, seven-eights, long 3.2.4.2. Skrits (rok) (gambar pada lampiran)

Skirts merupakan salah satu bawahan yang dipakai oleh wanita 1. Bentuk : Pegged, straight atau pencil, A-line, bell atau full, tulip

2. Panjang : Micro, mini, short, above the knee, below the knee, tea length or midi, maxi atau full

3.2.4.3. Pants (gambar pada lampiran)

1. Bentuk : Tapered, straight, flared, full or pallazo, harem

2. Panjang : hot pants, short-short, boy short, short, Bermuda, jams, capri, pedal pusher, clam digger, toreador, long

3.2.4.4. Dress

Adanya kombinasi atasan (top) dan rok (skirt) diantara keduanya, dengan atau tanpa jahitan di pinggang.

1. Popular Full Silhouette : Chemise or shift, shirtwaist, blouson, tent, trapeze atau swing, coat dress, caftan, kimono

2. Popular Fitted Silhouette : Sheasth, mermaid, princess, slip, cheongsam

1.2.4.4. Jumpsuit

Setiap kombinasi atas dan celana, dengan atau tanpa jahitan di pinggang

(5)

1. Popular Silhouette : Coveralls or overalls, ski suit, trouser gown

1.2.4.5. Suiting : jacket, blazer, bolero, waist coat 1.2.4.6. Layering : cardigan, shrug, stole

1.2.4.7. Outwear : coat, cape,cocoon, stadium, trench, wrap, duster, bomber

3.2.5. Parts of the body

Parts of the body merupakan bagian tubuh yang masuk dalam trend retport :

3.2.5.1. Waist : merupakan bagian tubuh pada pinggang 3.2.5.2. Shoulders: merupakan bagian tubuh pada pundak 3.2.5.3. Hips : merupakan bagian tubuh pada pinggul 3.2.5.4. Sleeve : bagian tubuh pada lengan

3.2.5.5. Bust : bagian tubuh pada lingkar dada 3.2.5.6. Neck : bagian tubuh pada leher 3.2.5.7. Angkle : bagian tubuh pada kaki 3.2.6. Past Era

Dalam past era terdapat beberapa indikator sebagai berikut:

3.2.6.1. 1890-1920 : Korset dan rok penuh kurva alami ditingkatkan, dan topi tumbuh di luar kendali, bergaya andogini

3.2.6.2. 1920 : bergaya maskulin dan flapper (gambar pada lampiran) 3.2.6.3. 1930-1940 : bergaya militer

3.2.6.4. 1950 : bergaya new look dan feminine (gambar pada lampiran) 3.2.6.5. 1960 : bohemian hippie (gambar pada lampiran)

3.2.6.6. 1970 : bergaya disko

3.2.6.7. 1980 : munculnya pakain bermerk 3.2.6.8. 1990 : bergaya grunge

3.2.6.9. 2000 : bergaya futuristik dan boho hippie 3.2.7. Particular Aesthetic (Estetik)

3.2.7.1. Grunge : estetik yang diidentikkan dengan gaya 90-an dengan motif kotak-kotak (gambar pada lampiran)

3.2.7.2. Military : estetik seperti gaya militer (gambar pada lampiran)

(6)

3.2.7.3. Ladylike : gaya yang menonjolkan seperti wanita kelas atas (gambar pada lampiran)

3.2.7.4. Preppy : bergaya seperti pre-high school (gambar pada lampiran) 3.2.7.5. Chic : gaya yang terlihat smart dan stylish

3.2.7.6. Casual : : gaya yang lebih membuat nyaman dan lebih sederhana 3.2.7.7. Androgynous : estetik yang dapat menyerupai gaya laki-laki dan perempuan (gambar pada lampiran)

3.2.7.8. Feminin: estetik yang bergaya sangat wanita

3.2.7.9. Maskulin : merupakan gaya yang menyerupai seperti laki-laki 3.2.7.10. Punk : bergaya sub-culture punk, dengan dominan memakai warna hitam (gambar pada lampiran)

3.2.7.11. Edgy : menyerupai gaya artistic (gambar pada lampiran)

3.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam hal ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu (Bungin, 2001, p. 48).

3.4. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi kuantitatif. Analsis isi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaa menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis (Holsti, 2005, p. 13).

Analisis isi menurut Walizer dan Weiner dalam Wimmer dan Dominick (2002) bahwa analisis isi merupakan sebuah prosedur sistematis untuk menganalisis isi dari sebuah informasi yang terekam, baik dalam bentuk cetak ataupun elektronik, maka peneliti menggunakan teknik analisis isi kuantitatif dalam menganalisis isi gambaran gaya hidup yang ada dalam majalah Elle Indonesia pada edisi Februari-Maret 2013 dan September-Oktober 2013 pada rubrik Elle Fashion Trend dan Elle Street Style.

(7)

3.5. Sasaran Penelitian 3.5.1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah majalah Elle Indonesia edisi Februari-Maret 2013 dan September-Oktober 2013 yang merupakan majalah fashion dengan rubrik Elle Fashion Trend dan Elle Street Style dengan total yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak delapan rubrik.

3.5.2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah isi trend report yang terkandung dalam majalah Elle Indonesia pada rubrik Elle Fashion Trend dan Elle Street Style.

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002, p.55).

Populasi dalam penelitian ini adalah tulisan beserta gambar pada majalah Elle Indonesia. Jenis populasi ini disebut populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jenis batas-batasnya secara kuantitatif. Jenis ini disebut populasi terbatas, karena populasinya dapat dihitung dan ada batas- batasnya.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002, p.56). Sampel dalam penelitian ini adalah majalah Elle Indonesia dengan edisi dari Februari-Maret 2013 dan September- Oktober 2013. Fokus pada penelitian ini adalah pada majalah.

Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel secara tidak acak nonrandom sampling. Tidak semua populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan

(8)

unsur peluang, sehingga tidak diketahui unsur peluang sesuatu unit sampling terpilih kedalam sampling. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas (Mustafa, 2000, p.8).

Alasan peneliti memilih majalah Elle Indonesia edisi Februari-Maret 2013 dan September-Oktober 2013, karena diperlukannya edisi selama awal tahun hingga pertengahan tahun untuk meneliti penelitian analisis isi trend report.

Selain itu majalah Elle Indonesia merupakan salah satu majalah fashion.

3.7. Jenis Sumber Data 3.7.1. Primer

Sumber data primer adalah sumber pertama di mana sebuah data dihasilkan (Bungin, 2001, p.129). sumber data primer pada penelitian ini adalah majalah Elle Indonesia edisi Januari 2013-September 2013 rubrik Elle Fashion Trend dan Elle Street Style.

3.7.2. Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber data primer (Bungin, 2001, p.129). Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang digunakan berupa referensi-referensi dari internet, buku-buku yang ada.

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam meneliti isi tentang trend report dalam majalah Elle Indonesia edisi selama setahun adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data menelaah catatan-catatan atau dokumen-dokumen sebagai sumber data serta pengamatan langsung pada objek penelitian. Teknik pengumpulan ini adalah dengan mengumpulkan majalah Elle Indonesia dari bulan Februari-Maret 2013 dan September-Oktober 2013.

(9)

3.9. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data penelitian ini seluruh data yang telah diperoleh dan dikumpulkan akan dianalisa berdasarkan teori. Pada akhirnya keseluruhan data tersebut akan dideskripsikan dan diinterprestasikan sehingga menghasilkan pembahasan data yang bersifat deskriptif. Untuk langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Wimmer dan Dominick, 2002, p.145):

1. Merumuskan permasalahan penelitian ataupun merumuskan satu hipotesis penelitian

2. Mendefinisikan populasi dari penelitian 3. Memilih sampel yang sesuai dari populasi 4. Memilih dan mendefinisikan unit analisis 5. Mengkonsep kategori isi yang ingin dianalisis 6. Menentukan sistem kuantifikasi

7. Melatih pengkoder yang akan disertakan dalam penelitian

8. Melakukan pengkodean berdasarkan definisi yang telah ditentukan 9. Menganalisis data yang telah dikumpulkan

10. Membuat satu kesimpulan

Teknik analisa data menggunakan teknik distribusi frekuensi untuk mengetahui frekuensi mengetahui frekuensi kemunculan masing-masing kategori dengan cara meng-capture beberapa sampel gambar-gambar yang mengandung kategori-kategori gaya hidup yang kemudian di analisa dan ditarik kesimpulan.

Adanya kategori-kategori tersebut didasarkan dari rumusan masalah dan acuan tertentu. Kemudian, meng-coding data, dilakukan dengan menggunakan lembar coding sheet.

3.10. Uji Reliabilitas

Dalam analisis ini kategorisasi merupakan instrumen pengumpul data.

Fungsinya identik dengan kuesioner dalam survey. Agar objektif, maka kategorisasinya harus dijaga reliabilitasnya. Terutama pada kategorisasi yang dibuat sendiri oleh periset sehingga belum memiliki standar yang telah teruji,

(10)

maka sebaiknya dilakukan uji reliabilitas. Salah satu reliabilitas yang dapat digunakan adalah berdasarkan rumusan Ole R. Holsty (Kriyantono, 2006).

Dengan melakukan pretest dengan cara mengkoding sampel ke dalam kategorisasi akan dilakukan periset. Kegiatan ini dilakukan periset juga dilakukan oleh seseorang yang lain, yang ditunjuk periset sebagai pembanding atau hakim.

Uji ini dikenal dengan uji antarkode. Lalu kemudian hasil pengkodingan dibandingkan dengan menggunakan rumus Hostly, yaitu:

2M C.R. =

N1+ N2

Keterangan:

C.R = Coeficient reliability

M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan periset

N1, N2 = Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan periset

Pada hasil yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut adalah tingkat reliabilitas yang dicapai dalam penelitian yang dilakukan.

Penerimaan dari uji reliabilitas yang sering dipakai adalah 0,7 (Krippendorf, 1991, p.234). Jika adanya kesesuaian antara penyusun kode tidak mencapai 0,7 maka perlu dibuat unit analisis yang lain. Pembuatan alat ukur atau kategori yang akan digunakan untuk analisis didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, dan acuan tertentu.

Dalam penelitian ini juga digunakan hakim, dan kriteria hakim tersebut adalah orang yang pernah meneliti dengan menggunakan metode analisis isi salaha satu media massa yaitu majalah juga untuk mendapatkan hasil yang valid.

Peneliti memilih hakim yaitu Elita P. Hananta salah satu alumni mahasiswi Universitas Kristen Petra, jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2008 yang pernah

(11)

meneliti dengan menggunakan metode analisis isi dan pernah menjadi hakim untuk beberapa penelitian. Proses dalam hakim ini, peneliti menuju Jakarta untuk bertemu dengan hakim yang sedang berada di sana. Lalu peneliti memberikan pengetahuan mengenai jurnalisme fashion dan elemen-elemen fashion sehingga saat proses pengodingan hakim tidak mengalami kesulitan dan hasil yang dihasilkan lebih valid. Lalu dalam proses pengodingan di karenakan hakim yang berada di Jakarta, peneliti mengirimkan scan majalah kepada hakim beserta coding. Begitu juga sebaliknya hakim akan memberikan hasil coding melalui email.

 

Referensi

Dokumen terkait

23 2139 Muhammad Nawaf Alhan SD Darussalam, Tegalsari L DITERIMA 24 219 Canda Karina Zahara SD Muhammadiyah 5 Muncar P DITERIMA 25 2311 Rival Adriansyah Ainurrohim SDN

Dengan hal tersebut peneliti banyak menjumpai beberapa hal,misalnya bahwa tidak semua pekerja freelance hanya bekerja dirumah produksi 700 pictures dalam produksi film catatan harian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi mutu beton, kadar grafit epoxy, dan densitas arus listrik terhadap bond strength antara spesimen dengan

Dalam analisis regresi data panel terdapat pendekatan untuk mengestimasi model regresi data panel yang tepat, yaitu pooled least square, fixed effects model, dan

Berdasarkan Sobar, nama “Kampung Gerabah” diperoleh dari pemerintah sehingga desa Anjun Gempol tersebut mulai dikenal dengan nama Kampung Gerabah, namun Kampung

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk, dikatakan reliable jika jawaban dari responden terhadap pernyataan

Konsentrasi larutan campuran 10 ppm Sedangkan untuk larutan campuran 10 ppm, efektifitas penyerapan arang aktif terhadap logam Cd menjadi 0% tetapi untuk logam Pb dan Cu

Dari uraian analisis dan pembahasan serta temuan penelitian maka dapat ditarik simpulan bahwa “Tipologi Sintaksis Bahasa Karo” yang diteliti berdasarkan klasifikasi