• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Feminine Hygiene Terhadap Insidensi Leukorrhoea Pada Siswi-Siswi Kelas XII Di Sebuah SMAN Kota Subang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Feminine Hygiene Terhadap Insidensi Leukorrhoea Pada Siswi-Siswi Kelas XII Di Sebuah SMAN Kota Subang."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU FEMININE HYGIENE TERHADAP INSIDENSI LEUKORRHOEA SISWI-SISWI

KELAS XII DI SEBUAH SMAN KOTA SUBANG

Amanda Octavia Putri, 2012;

Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes Pembimbing II : Sri Nadya Saanin, dr., M.Kes.

Latar belakang Program pemerintah Kota Subang mengenai kesehatan reproduksi remaja dan data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwa 75% perempuan pernah mengalami Leukore minimal satu kali dalam hidupnya juga data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa 43,3 juta jiwa remaja berusia 15-24 tahun di Indonesia berperilaku tidak sehat. Salah satu penyebab Leukore adalah perilaku feminine hygiene yang tidak baik.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku feminine hygiene terhadap insidensi leukorrhoea siswi-siswi kelas XII di sebuah SMAN Kota Subang.

Metode penelitian Penelitian dilakukan secara survei analitik dengan pengumpulan data secara cross sectional menggunakan instrumen kuesioner. Sampel menggunakan kriteria whole sampling dan diperoleh 128 Responden sebagai sampel.

Hasil penelitian Berdasarkan hasil kuesioner, didapatkan hasil bahwa pengetahuan siswi terhadap feminine hygiene dan Leukore sangat baik yaitu 3 dari mean total pengetahuan 2,8. Sikap hygiene siswi terhadap terjadinya Leukore baik yaitu 3 dari mean total sikap 3,3. Perilaku feminine hygiene siswi terhadap terjadinya Leukore baik yaitu 1,00 dari mean total perilaku adalah 0,8. Hasil kuesioner mengenai terjadinya Leukore sebanyak 67,19%, siswi pernah mengalami Leukore.

Kesimpulan Berdasarkan penelitian tersebut, pengetahuan, sikap dan perilaku adalah cukup baik dan searah.

(2)

iv ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR OF FEMININE HYGIENE TOWARDS THE INCIDENCE OF LEUCORRHOEA

IN A LOCAL PUBLIC HIGH SCHOOL IN SUBANG

Amanda Octavia Putri, 2012. 1st Tutor : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes 2nd Tutor : Sri Nadya Saanin, dr., M.Kes.

Backgrounds The program of Subang Government about the health of female teenagers reproductive system and the data of BKKBN that 75% of women have at least experienced leucorrhoea once in their life, also the data from BPS that 43.3 millions of female teenagers in the age of 15 to 24 in Indonesia have unhealthy behavior. One of the causes of leucorrhoea is the unqualified feminine hygiene behavior.

Objectives To find out the description of knowledge, attitude, and behavior of feminine hygiene that’s resulting in leucorrhoea in a Public High School of Subang City.

Methods The research was conducted with analytic survey with cross sectional approach using questioner as instrument. The sample used a whole sampling criteria and 128 respondents were gained as samples.

Results Based on the questioner result, we obtained a result that shows that the knowledge of female students towards feminine hygiene and leucorrhoea was very well which is 3 from the total mean knowledge of 2.8. The female student’s hygiene attitude towards leucorrhoea was quite good which is 3 from the total mean attitude of 3.3. Female student’s feminine hygiene behavior towards the occurrence of leucorrhoea was quite good which is 1.00 from the total mean behavior of 0.8. The questioner result about the occurrence of leucorrhoea was as much as 67.19% of female students have experienced leucorrhoea.

Conclusions Based on the research, knowledge, attitude and behavior against feminine hygiene and leucorrhoea was quite good and direct.

(3)

DAFTAR ISI

2.1 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ... 5

2.1.1 Pengetahuan ... 6

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ... 7

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan dalam diri seseorang ... 7

2.2 Sikap ... 8

2.2.1 Pengertian ... 8

2.2.2 Tingkatan Sikap ... 9

(4)

viii

2.3.3 Tingkatan Perilaku... 13

2.3.4 Kawasan Perilaku ... 14

2.4 Kesehatan Reproduksi Remaja ... 14

2.4.1 Remaja ... 15

2.4.2 Ciri Psikologis Kedewasaan ... 15

2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Remaja ... 17

2.5 Feminine Hygiene ... 19

2.5.1 Cara menjaga feminine hygiene ... 20

2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi feminine hygiene . 21 2.5.3.Pembentukan perilaku feminine hygiene ... 22

2.5.4 Aspek-aspek perilaku feminine hygiene ... 22

2.6 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita ... 23

2.6.1 Anatomi Alat Reproduksi Wanita ... 23

2.6.2 Fisiologi ... 24

2.7.3 Patogenesis dan Patofisiologi Leukore ... 29

2.7.4 Gejala Klinis ... 30

2.7.5 Diagnosis Leukore ... 31

2.7.6 Komplikasi Leukore ... 33

2.7.7 Penatalaksanaan Leukore ... 33

2.7.7.1 Terapi Non farmakologi ... 33

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

(5)

3.8.1 Pengetahuan ... 38

3.8.2 Sikap ... 38

3.8.3. Perilaku ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1 1 Kejadian Leukore ... 49

4.2 Pembahasan ... 51

4.2.1 Kebersihan Alat Genital ... 51

4.2.2 Penggunaan Air ... 52

4.2.3 Penggunaan Tissue berparfum ... 53

4.2.4 Penggunaan Pembalut ... 54

4.2.5 Penggunaan Celana Dalam Nylon ... 55

4.2.6 Penggunaan Cairan Antiseptik ... 56

4.2.7 Penggunaan Pantyliners ... 57

4.2.8 Leukore ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 60

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 64

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Hasil rata-rata setiap variabel 40

Tabel 4.2 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Kebersihan

alat genital 41

Tabel 4.3 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Penggunaan

Air 43

Tabel 4.4 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Tissue

Berparfum 44

Tabel 4.5 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Penggunaan

Pembalut 45

Tabel 4.6 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Celana Dalam

Nylon 46

Tabel 4.7 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Penggunaan

Cairan Antiseptik 47

Tabel 4.8 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Penggunaan

Pantyliners 48

Tabel 4.9 Pengetahuan Leukore 49

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Surat Persetujuan Komite Etik Penelitian 64 Lampiran 2 Surat Ijin Dinas Kesatuan Bangsa 65

Lampiran 3 Informed Consent 66

Lampiran 4 Kuesioner 67

Lampiran 5 Data Hasil Kuesioner 73

(9)
(10)

65

(11)

Lampiran 3

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK IKUT PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama :

Umur :

Kelas :

Sekolah :

Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami penelitian yang dilakukan dengan judul :

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU FEMININE HYGIENE TERHADAP TERJADINYA KEPUTIHAN PADA REMAJA

Yang dibuat oleh :

Nama : Amanda Octavia Putri

NRP : 0910155

Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi subjek penelitian dan bersedia melakukan pemeriksaan sesuai dengan data yang diperlukan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

(12)

67

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Feminine hygiene terhadap Kejadian Keputihan pada Remaja

Pada kesempatan ini, saya akan mengajukan pertanyaan kepada anda mengenai pengetahuan dan perilaku anda sehari-hari mengenai kebersihan alat genital dan keputihan. Jawaban yang anda berikan tidak akan berdampak negative pada anda. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

A.Karakteristik Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Kelas :

4. Sudah menstruasi : ya / tidak 5. Kapan pertama menstruasi :

6. Pernah mengalami keputihan : pernah / sering / tidak pernah

7. Umur sekarang :  13-14 tahun  15-16 tahun  17-18 tahun  19-20 tahun

(13)

B.Pengetahuan

Petunjuk Pengisian Angket/Kuesioner Penelitian:

Mohon di jawab dalam kolom yang tersedia dengan cara mengisi pada kolom sebelah kanan dengan jawaban yang anda pilih dengan tanda contreng/ Chek list (√). Mohon diteliti ulang, agar jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan untuk dijawab.

STS :Sangat Tidak Setuju TS :Tidak Setuju

S :Setuju

SS :Sangat Setuju

Pengetahuan Remaja Terhadap Kebersihan Genitalia dengan Kejadian flour albus (keputihan)

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 Pengetahuan kebersihan genitalia dan keputihan dapat diperoleh dari orang tua

2 Pengetahuan kebersihan genitalia dan keputihan dapat diperoleh dari internet

3 Kebersihan genitalia adalah perawatan diri pada alat kelamin perempuan yang harus dijaga kebersihannya supaya merasa nyaman

4 Hal yang dilakukan pertama kali sebelum membasuh alat kelamin adalah mencuci tangan terlebih dahulu 5 Untuk menghindari kelembaban pada daerah

genitalia salah satunya yaitu dengan mencukur sebagian rambut pubis secara berkala

6 Untuk mengeringkan daerah genitalia setelah BAK dan BAB dengan menggunakan tissue berparfum 7 Cara membasuh/ membersihkan daerah kewanitaan

yaitu dari arah depan (vagina) kearah belakang (anus) 8 Air yang baik untuk membasuh daerah kewanitaan

menggunakan air yang mengalir langsung dari kran air

9 Jika tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi maka dengan mudahnya bakteri akan berkembang biak kedalam vagina dan menyebabkan infeksi

10 Pembalut yang baik adalah pembalut yang tidak mudah tembus, maka bisa bertahan dalam 1 hari. 11 Jenis pakaian dalam yang baik digunakan yaitu

berbahan nilon

(14)

69

13 Celana dalam berbahan katun lebih baik daripada berbahan nilon

14 Memakai celana dalam yang sama selama 2 hari berturut-turut adalah kebiasaan yang baik. 15 Larutan antiseptik khusus vagina baik digunakan

setiap hari

16 Hal yang perlu dilakukan jika alergi dengan sabun yang lembut saat membersihkan daerah kewanitaan adalah membersihkannya dengan larutan antiseptik khusus pembilas vagina (Lactasid,dll)

17 Seharusnya mengganti pakaian dalam hanya 1x saja 18 Jika tidak sering menjaga kebersihan daerah genitalia

maka akan merasa nyaman

19 Jika menjaga kebersihan daerah genitalia maka akan menyebabkan keputihan

20 Keputihan ada 2 yaitu keputihan yang normal dan tidak normal

21 Keputihan disebabkan higienisasi alat genital yang buruk

22 Keputihan yang normal adalah cairan yang keluar saat menjelang atau sesudah haid

23 Keputihan yang tidak normal adalah cairan berlebihan yang keluar dari alat kelamin

24 Keputihan yang tidak normal adalah yang berwarna bening seperti lender

25 Keputihan yang normal adalah keputihan yang membuat gatal dan tidak nyaman di daerah alat kelamin

26 Keputihan yang tidak normal tidak pernah menyebabkan bau tidak sedap

27 Infeksi Jamur adalah salah satu penyebab keputihan tidak normal.

28 Penggunaan pantyliners yang dipakai selama lebih dari 6 jam meningkatkan resiko terjadi keputihan 29 Cara mencegah keputihan adalah menggunakan

celana dalam yang tidak menyerap keringat 30 Memelihara alat kelamin tidak lembab adalah cara

untuk mencegah keputihan

(15)

C.Sikap

Petunjuk Pengisian Angket/Kuesioner Penelitian :

Mohon di jawab dalam kolom yang tersedia dengan cara mengisi pada

kolomsebelah kanan dengan jawaban yang anda pilih dengan tanda contreng/chek list (√). Mohon diteliti ulang, agar jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan untuk dijawab.

STS :Sangat Tidak Setuju TS :Tidak Setuju

S :Setuju

SS :Sangat Setuju

Sikap Remaja Terhadap Kebersihan Genitalia dengan Kejadian keputihan

NO MATERI PERNYATAAN STS TS S SS

1 Kebersihan alat genital adalah hal yg sangat penting untuk mencegah dari keputihan

2 Mencuci tangan harus dilakukan sebelum menyentuh daerah kewanitaan

3 Cara yang baik untuk membasuh daerah genitalia yaitu dari arah depan (vagina) kebelakang (anus)

4 Membasuh alat genital dari depan ke belakang berfungsi untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina 5 Air yang baik digunakan untuk membasuh alat genital

yaitu dari air kran langsung

6 Untuk menghindari kelembaban pada daerah kewanitaan, seharusnya alat kelamin dikeringkan atau dielap dengan tissue non parfum setelah BAK dan BAB

7 Cairan antiseptik pada daerah genetalia boleh dipakai setiap hari

8 Pemakaian cairan antiseptik vagina dapat menganggu keseimbangan flora normal dalam vagina

9 Pembalut yang baik yaitu yang berbahan lembut dan menyerap dengan baik

10 Saat menstruasi seharusnya mengganti pembalut2-3x sehari

11 Celana dalam yang berbahan katun dan dapat menyerap keringat

12 Mengganti celana dalam 2x sehari adalah contoh menjaga kebersihan alat genital

13 Celana dalam yang lembab akan menyebabkan keputihan 14 Pantyliners yang digunakan terlalu lama >6jam dapat

(16)

71

D.Perilaku

Pilih salah satu jawaban yang menggambarkan keseharian anda dengan memberikan tanda (x) dan beri alasan singkat.

1.Sebelum menyentuh daerah kewanitaan, Apakah anda membiasakan diri untuk mencuci tangan terlebih dahulu?

a.ya b.tidak alasan:

2.Apakah anda selalu membasuh alat kelamin dari arah depan(vagina) ke belakang (anus)?

a.ya b.tidak alasan:

3.Apakah anda menggunakan air yang tergenang di ember saat membasuh alat genital?

a.ya b.tidak alasan:

4.Setelah BAK dan BAB Apakah anda menggeringkan alat kelamin menggunakan tissue non parfume?

a.ya b.tidak alasan:

5.Apakah anda menggunakan cairan antiseptik khusus untuk vagina setiap hari? a.ya

b.tidak alasan:

6.Bila tidak ada cairan antiseptik khusus, Apakah anda akan memakai sabun mandi untuk mencuci alat genital?

a.ya b.tidak alasan:

7.Saat menstruasi, Apakah anda akan menggunakan pembalut yang berbahan lembut dan berdaya serap baik?

(17)

8.Saat menstruasi, Apakah anda mengganti pembalut 2-3x sehari? a.ya

b.tidak alasan:

9.Apakah anda lebih sering menggunakan celana dalam berbahan katun daripada berbahan nylon?

a.ya b.tidak alasan:

10.Apakah anda selalu mengganti celana dalam 2x sehari? a.ya

b.tidak alasan:

11.Apakah anda menggunakan celana dalam yang ketat? a.ya

b.tidak alasan:

12.Apakah anda sering menggunakan pantyliners? a.ya

b.tidak alasan:

13.Apakah anda mengganti pantyliners setiap 3-6 jam sehari? a.ya

b.tidak alasan:

14.Apakah anda selalu menjaga kebersihan alat genital? a.ya

b.tidak

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Lampiran 4 Page 5

119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 TOTAL MEAN TOTAL MEAN TOTAL MEAN TOTAL MEAN

(23)
(24)
(25)

80

RIWAYAT HIDUP

Nama : Amanda Octavia Putri NRP : 0910155

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 7 Oktober 1991

Alamat : Jl. Rorojongrang VA11-1 Pharmindo Riwayat Pendidikan :

 TK Al-Muawanah : 1996  SD YWKA Bandung: 2003  SMP N 2 Bandung: 2006  SMAN 7 Bandung: 2009

 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha: angkatan

(26)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa remaja sangat erat kaitannya dengan perkembangan psikis saat periode pubertas seiringi dengan perkembangan seksual. Kondisi ini menyebabkan remaja rentan terhadap masalah-masalah perilaku berisiko, seperti melakukan hubungan seks sebelum menikah, menjaga kebersihan alat genital dan penyalahgunaan napza, dengan risiko tertular penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Permasalahan remaja tersebut perlu mendapat perhatian lebih khusus guna menjamin kualitas generasi muda mendatang. Dalam upaya meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, menjadikan remaja tegar dalam menghadapi masalah dan mampu mengambil keputusan terbaik bagi dirinya, maka pelayanan konseling sangat diperlukan remaja. Atas dasar itulah Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Kesehatan Keluarga Berencana (BKKBN) membentuk pusat Pelayanan Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) (BKKBN, 2010)

Kelompok Remaja Putri adalah populasi yang berisiko terkena penyakit menular seksual, yang umumnya ditandai oleh gejala leukore, dan perlu mendapat perhatian khusus. Remaja putri memasuki masa pubertas ditandai dengan menstruasi dan pada sebagian remaja saat menjelang menstruasi mengalami leukore normal yang umumnya berwarna bening, tidak berwarna, tidak gatau atau berbau. Bila cairan berubah warna, berbau, dan gatal maka telah terjadi leukore patologis akibat peradangan atau infeksi pada alat genitalianya (Pribakti, 2004;Wijayanti, 2009). Leukore tidak hanya mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, tetapi juga merupakan gejala awal kanker serviks yang merupakan pembunuh nomor satu bagi wanita, dengan insidensi mencapai 100 per 100.000 penduduk per tahun (Iskandar, 2002).

(27)

2

Banyak remaja Indonesia yang tidak mengetahui bahaya leukore patologis sehingga menganggap leukore sebagai hal biasa dan rasa malu sehingga enggan berkonsultasi dengan dokter.

BKKBN melaporkan bahwa 75% wanita di Indonesia pernah mengalami leukore minimal satu kali dalam hidupnya dan 45% di antaranya mengalami leukore sebanyak dua kali atau lebih (BKKBN, 2009). Data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2008 melaporkan bahwa dari 43,3 juta jiwa remaja usia 15-24 tahun di Indonesia berperilaku tidak sehat. Hasil penelitian dari salah satu SMA Negeri Semarang didapatkan 48 dari 50 siswi yang diwawancarai (96%) siswi yang mengalami leukore akibat ketidaktahuan tentang merawat organ genitalia eksterna 23 siswi (47,9%) dan ketidakseimbangan hormon 25 siswi (52,1%) (Wiwit, 2008).

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku feminine hygiene terhadap insidensi leukorrhoea”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengetahuan feminine hygiene remaja putri terhadap leukorrhoea.

2. Bagaimana sikap feminine hygiene remaja putri terhadap leukorrhoea. 3. Bagaimana perilaku feminine hygiene remaja putri terhadap leukorrhoea.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk:

1. Mengetahui tingkat pengetahuan feminine hygiene remaja putri tentang leukorrhoea.

2. Mengetahui bagaimana sikap feminine hygiene remaja putri terhadap terjadinya leukorrhoea.

(28)

3

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1. Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menambah referensi gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya feminine hygiene.

1.4.2. Manfaat Praktis

Bagi Tenaga Kesehatan, Karya Tulis Ilmiah ini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap kesehatan reproduksi remaja dan mensosialisasikan pada masyarakat secara luas.

Bagi Masyarakat, Karya Tulis Ilmiah ini sebagai upaya untuk menerapkan pengetahuan tentang feminine hygiene khususnya untuk remaja.

1.5 Landasan Teori

Letak alat kelamin wanita secara anatomi lebih pendek dibandingkan alat kelamin pria. Akibatnya wanita lebih rentan terkena infeksi alat genital. Organ intim wanita seperti vagina sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Daerah genital cenderung lembab dan temperaturnya lebih tinggi yang merupakan tempat yang baik untuk berkembangbiaknya jamur dan bakteri patogen menyebabkan leukore (Prawirohardjo, 2007).

Leukore sering dikaitkan dengan perubahan kadar keasaman daerah vagina, akibat pH vagina yang cenderung menjadi alkalis. Kadar keasaman vagina disebabkan oleh dua hal yaitu faktor interna dan eksterna. Faktor interna antara lain akibat pemberian antibiotik dan atau kortikosteroid, juga imunosupresan bagi penderita HIV positif. Faktor eksterna penderita diabetes mellitus, yaitu feminine hygiene yang buruk yang dipengaruhi oleh keadaan alat genital yang lembab,

(29)

4

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku feminine hygiene menurut L.Green (1980) dalam Notoadmodjo bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh predisposing (faktor pendahulu) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,

keyakinan, nilai-nilai dari seseorang, enabling factor (faktor pemungkin) yaitu tingkat pendapatan dan ketersediaan sarana kebersihan, dan reinforcing factor (faktor penguat) yaitu pengaruh teman sebaya, media massa, pembinaan tenaga kesehatan. Dari analisis green bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh predisposing (faktor pendahulu) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap dan perilaku.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey analitik, dengan rancangan cross sectional menggunakan instrumen kuesioner dengan sistem skoring.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi Penelitian

Bertempat di sebuah SMA Negeri Kota Subang Provinsi Jawa Barat dan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.7.2 Waktu Penelitian

(30)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan bahwa sebagian besar responden mempunyai:

1. Pengetahuan tentang feminine hygiene remaja putri tentang leukorrhoea adalah sangat baik

2. Sikap feminine hygiene remaja putri tentang leukorrhoea adalah baik 3. Perilaku feminine hygiene remaja putri tentang leukorrhoea adalah baik,

5.2Saran

1. Perilaku feminine hygiene siswi kelas XII di sebuah SMAN Kota Subang sudah baik, maka perlu dipertahankan serta memberi contoh pada siswi lain dalam menjaga higienitas organ reproduksi mereka sehingga meminimalkan terjadinya leukore.

2. Pihak Sekolah sebuah SMAN Kota Subang perlu menyediakan fasilitas yang memadai sehingga mendukung perilaku feminine hygiene agar menjadi lebih baik serta bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengedukasi para siswinya terutama higienitas organ reproduksi.

(31)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abror, A. R. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Tiara Wacana. Hal : 110

ADAM. ALL REFER.COM. http://health.allrefer.com/health/vaginal-discharge-female-reproductive-anatomy-1.html. Diunduh 1 April 2012.

Alderman EM, Fleischman AR. 1996. Should Adolescents Make Their Own Health Care Choices? Contemporary Adolescent Gynecology. Hal: 5 – 14

Ali, M. 2000. Sikap, Intensi, dan Perilaku Asimilasi Siswa (Perspektif Psikologi Sosial). Makalah. Pontianak: FKIP UNTAN.

Allport dalam Baron, R., 2004. Psikologi Sosial. Ed. X. Jilid II. PT. Indeks. Jakarta.

Anonim. Mitra Inti Foundation. Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja. http://www.kesrepro.info/?q=node/380. Diunduh 8 Maret 2012.

Anonim. Penatalaksanaan Keputihan.

http://www.scribd.com/doc/43806805/PENATALAKSANAAN-KEPUTIHAN. Diunduh 8 Maret 2012.

Arya, 2010. Peranan Konsep Diri dalam Menentukan Perilaku. www.Imupsikologi.wordpress.com. Diunduh 24 Februari 2012

Azwar, S. 1995. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal : 32.

BKKBN, 2009. http://jabar.bkkbn.go.id/. Diunduh 4 Januari 2012.

BKKBN, 2010. http://pikkrr06.wordpress.com/latar-belakang-pembentukan-pik-krr-risma/. Diunduh 4 Januari 2012.

Calhoun, J, F., & Acocella, J, R. 1990. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang Press. Hal : 319

Caprnito, Lynda Juall. 2006. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Daili, Sjaiful Fahmi, Wresti Indriatmi B. 2003. Penyakit Menular Seksual .Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

(32)

62

Jones LD. 2005. Setiap wanita. Jakarta: Delaprata Publishing.

Kissanti, A. 2008. Buku Pintar Wanita Kesehatan dan Kecantikan. Araska Printika

Korps PII Wati. 2007. http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/kesehatan-reproduksi-remaja.html. Diunduh 8 Maret 2012.

Manuaba, Ida bagus Gde, 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.

Newton, M. 1964. Feminine. http://www.jstor.org/pss/3419474. Diunduh 10 Januari 2012.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Rineka Cipta hal.140

Notoatmodjo,Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Pachauri dan Iskandar. 2007. http://psiko-for-us.web.id/psikologi-remaja/kesehatan-reproduksi-remaja-sangat-penting/. Diunduh 10 Maret 2012.

Prawirohardjo Sarwono. 2007.. Anatomi Alat Kandungan. Dalam Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T editor. Ilmu kebidanan. Ed 2. Jakarta: yayasan bina pustaka Sarwono hal. 31-6.

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Pribakti. B. 2004. Keputihan gejala kanker. www.medicaholistik.com. Diunduh 21 Desember 2011.

Purwantiastuti. 2004. Penyakit terapi dan obatnya. Intisari Mediatama.

Ramdhani. N. 2009. Pembentukan dan Perubahan Sikap.

http:/neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wpcontent/uploads/2009/09/bab2a1-attitude.pdf.

Soper, David. E. 2007. Genitourinary infection and sexually transmitted diseases.

In :Berek, Jonathan S. Berek & Novak’s Gynecology. 14th ed. Philadelphia :

Lippicott William & Wilkins. Page : 541.

(33)

63

Tim Penyusun Bahasa .2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, hal 1414.

Undang-Undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan. 2007. Jakarta: visimedia.

Webster M, 2009. http://www.merriam-webster.com. Diunduh 1 April 2012.

Widayati. 2008. http://ariswidayati.com/mari-mengenal-tentang-keputihan-pada-wanita/. Diunduh 4 Juni 2012.

Wijayanegara, dkk. 1997. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin.Edisi ke II. Bandung: Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FKUP/RSUP Dr. Hasan Sadikin

Wijayanti, D. 2009. Fakta Penting Sekitar Reproduksi Wanita. Hal 59 Yogyakarta : Diglosia Printika.

Wiwit. 2008. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Penanganan keputihan. Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. KTI

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku para siswa SMA “X” terhadap Kesehatan Seksual dan Reproduksi di Kota Bandung

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku remaja putri mengenai menarche pada siswi- siswi SMP “X” di Kota Bandung 2015.. Penelitian ini menggunakan

Sekolah dapat mengadakan berbagai penyuluhan tentang kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan dan memperbaiki pengetahuan, sikap, dan perilaku siswi,

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA-SISWI SMU NEGERI KOTA BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS..

Puji syukur Alhamdulillah Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul“Gambaran Pengetahuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang kesehatan organ reproduksi pada remaja putri di Pesantren Modern Al Junaidiyah Biru

Tujuan penelitian: untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi di SMP Negeri 6 Binjai Tahun 2014.. Metode penelitian:

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Identifikasi Pengetahuan Dan Sikap