PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMAN 8 MEDAN T.P 2012/2013
Oleh :
Alessandro Hutapea NIM 409321002
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul :“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Sehat Simatupang selaku Dosen Penguji I , Bapak Drs.Abd Hakim S,M.Si, selaku Dosen Penguji II, Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada Bapak kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 8 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.
v
kasih penulis sampaikan kepada Adrian Sinulingga , Hermanto,terkhusus untuk Amelia yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis .
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Merta,Tety ,dan juga Maria yang telah banyak membantu penulis.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMAN 8 MEDAN T.P 2012/2013
Alessandro Hutapea (NIM 409321002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 8 Medan T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMAN 8 Medan yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 309 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari 5 pilihan jawaban dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Aktivitas Belajar 8
2.1.3 Hasil Belajar 9
2.1.3.1 Ranah Kognitif (Cognitive Domain) 10
2.1.3.2 Ranah Afektif 11
2.1.3.3 Ranah Psikomotorik 12
2.1.4 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 12
2.1.5 Model Pembelajaran Koperatif Tipe Team Asisted
Individualization (TAI) 13
2.1.6 Pembelajaran Konvensional 15
vii
2.1.7.1 Ciri Ciri Peta Konsep 18
2.1.7.2 Cara Membuat Peta Konsep 18
2.1.7.3 Kegunaan Peta Konsep 19
2.1.8 Kajian Teori 19
2.1.9 Hasil Penelitian Terdahulu 28
2.2 Kerangka Konseptual 29
2.3 Hipotesis Penelitian 30
BAB III. METODE PENELITIAN 31
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.3 Variabel Penelitian 31
3.4 Jenis Dan Desain Penelitian 31
3.4.1 Jenis Penelitian 31
3.4.2 Desain Penelitian 32
3.5 Prosedur Penelitian 32
3.6 Instrumen Penelitian 34
3.6.1 Tes Hasil Belajar 34
3.6.2 Lembar Observasi 35
3.6.3 Uji Coba Instrumen Penelitian 36
3.6.3.1 Validitas Isi 36
3.7 Teknik Analisis Data 36
3.7.1 Menghitung Nilai Rata Rata Dan Simpangan Baku 37
3.7.2 Uji Normalitas 37
3.7.3 Uji Homogenitas 38
3.7.4 Pengujian Hipotesis 38
3.7.4.1 Uji kesamaan rata-rata pretes (uji t dua pihak) 38
3.7.4.2 Uji kesamaan rata-rata postes (uji t satu pihak) 40
3.8 Analisis Data Observasi 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42
viii
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 42
4.1.1.1 Data Nilai Pretes 42
4.1.1.2 Uji Persyaratan Analisis Data Pretes 43
4.1.1.2.1 Uji Normalitas 43
4.1.1.2.2 Uji Homogenitas 44
4.1.1.2.3 Pengujian Hipotesis 44
4.1.1.3 Data Nilai Postes 45
4.1.1.3.1 Uji Persyaratan Analisis Data Postes 46
4.1.1.3.2 Uji Normalitas 46
4.1.1.3.3 Uji Homogenitas 47
4.1.1.3.4 Pengujian Hipotesis 47
4.1.1.4 Aktivitas Belajar Siswa 48
4.2 Pembahasan 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54
5.1. Kesimpulan 54
5.2. Saran- Saran 54
DAFTAR PUSTAKA 55
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Sintaks model Pembelajaran Konvensional 16 Tabel 2.2 Langkah-langkah pembuatan peta konsep 18 Tabel 2.3 Hasil penelitian Terdahulu 28
Tabel 3.1 Two group pretest-posttest desaign 32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes 35
Tabel 4.1 Hasil Rata- Rata Nilai Pretes Kedua Kelas 42 Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol 43
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes 44 Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretes 44 Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretes 45 Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol 45
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Arah Aliran Listrik Berlawanan Arah Dengan Arah
Aliran Elektron 20
Gambar 2.2 Arah Arus Listrik 21
Gambar 2.3 Bentuk Resistor 22
Gambar 2.4 Skema penghambat Rangkaian Listrik 22
Gambar 2.5 Skema Diagram Untuk Hukum I Kirchoff
Serta Analogi Mekaniknya 23
Gambar 2.6 Susunan Hambatan; (a) Seri, (b) Paralel,
(c) Campuran Seri dengan Paralel 24
Gambar 2.7 Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter 25
Gambar 2.8 (a) Skema Rangkaian Sederhana Dengan Sumber Arus Dc
(b) Rangkaian Sebenarnya 25
Gambar 2.9 (a) Rangkaian Menggunakan Amperemeter
(b) Multimeter yang dapat digunaka sebagai amperemeter 26
Gambar 2 10 Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter 26
Gambar 2.11 Mengukur Tegangan 26
Gambar 3.1 Skema Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol 43
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol 46
Gambar 4.3 Grafik Katagori Nilai Dan Aktivitas 50
Gambar 4.4 Grafik Nilai Pretes ,Aktivitas Postes Untuk Tiap Individu 50
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) 56
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) 73
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 1 89
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 2 95
Lampiran 5 Peta Konsep 99
Lampiran 6 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 100
Lampiran 7 Soal –Soal Tes Hasil Belajar 108
Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes dan Postes 112
Lampiran 9 Data Pretes Dan Postes 116
Lampiran 10 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar
Deviasi Pretes 118
Lampiran 11 Uji Normalitas Nilai Pretes 121
Lampiran 12 Uji Homogenitas Nilai Pretes 123
Lampiran 13 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes 125
Lampiran 14 Uji Normalitas Nilai Postes 127
Lampiran 15 Uji Homogenitasi Nilai Postes 129
Lampiran 16 Uji Hipotesis Nilai Postes 130
Lampiran 17 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen 132
Lampiran 18 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 136
Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t 137
Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke z 138
Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 139
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk memujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan ,pengendalian diri,
kepribadian,kecerdasan,ahlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.Dari pengertian pendidikan diatas tersirat bahwa
suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya .
Untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang aman, damai, dan sejahtera,
diperlukan adanya peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Kualitas pendidikan ditunjukkan oleh hasil belajar siswa
terhadap berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Fisika merupakan salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di SMA, yang sangat berperan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu pelajaran fisika di
berbagai satuan pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan
pengajaran fisika tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar fisika,
akan tetapi dalam mengajarkan pelajaran fisika guru banyak mengalami kesulitan,
diantaranya karena minat belajar siswa yang kurang, menyebabkan hasil belajar
fisika cenderung masih rendah.
Melalui hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti SMA Negeri 8
Medan dengan melakukan pembagian angket kepada beberapa siswa dan hasil
wawancara dengan guru fisika kelas X,terlihat bahwa banyak siswa beranggapan
pelajaran fisika itu sulit sehingga siswa kurang berminat belajar fisika .Menurut
guru yang diwawancarai Ibu Ruth Ginting S.Pd mengatakan bahwa minat siswa
dalam pelajaran fisika masih rendah karena siswa beranggapan bahwa Fisika itu
sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus dihafal
2
belajar Fisika ,hal ini terlihat dari nilai rata-rata seluruh siswa kelas X disekolah
itu hanya 65. . Beliau juga mengatakan bahwa model pembelajaran yang selama
ini digunakan adalah konvensional atau dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan.
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pelajaran
2012/2013, Selama pembelajaran yang dilakukan, keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan
pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh
beberapa orang saja. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama
yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam
pembelajaran.
Dari pemaparan masalah-masalah tersebut di atas, salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan pemilihan model
pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara
aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan, dalam hal ini
model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran Fisika
perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang
dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya
siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa
secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Di sini
penulis menawarkan model pembelajaran kooperatif, pembelajaran ini muncul
dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
3
Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan
dengan cara berkelompok .Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan ( Rusman 2006:239).
Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk
bekerja sama dalam tim adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted
Individualization (TAI. ) . Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan
model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok
kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok
yang sudah disiapkan oleh guru ,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan
secara individu bagi siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok
mencakup jenis kelamin ,ras,agama,(kalau mungkin),tingkat kemampuan (tinggi,
sedang, rendah) ,dan sebagainya. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik,
model pembelajaran ini disertai dengan media peta konsep guna memudahkan
siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Peta konsep
merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara
konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Peta konsep-konsep dapat digunakan guru
untuk menolong siswa mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep
yang telah dimiliki siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung.
Model pembelajaran TAI sudah pernah diteliti oleh Maria Yolanda
(2010),. Peneliti ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada
materi Cahaya, ternyata memperoleh skor rata-rata pre-test 50,31 kemudian
diterapkan model pembelajaran TAIdan memperoleh nilai rata- rata 82,19 Untuk
kelas kontrol dengan skor rata-rata pre-test 46,25 setelah penerapan model
pembelajaran konvensional diperoleh skor post-test 74,44. Namun dalam
pelaksanaannya, masih terdapat kelemahan. Dari hasil penelitian sebelumnya ini
dapat disimpulkan bahwa model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan, namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam hal mempersiapkan
media dan alat-alat peraga yang digunakan serat pengalokasian waktu yang
4
upaya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran model TAI yang disertai
dengan penggunaan peta konsep sebagai media pembelajaran, sehingga dengan
bantuan peta konsep siswa lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis. Selain
itu, peneliti akan memberikan LKS yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefesien mungkin sehingga
nantinya diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan Latar Belakang diatas , peneliti terdorong ingin mengadakan
penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Team Asisted
Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri
8 Medan T.P 2012/2013.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah
2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
3) Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa
sulit
4) Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang
kurang pandai dalam mata pelajaran Fisika
5) Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
6) Kurangnya penggunaan media pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif
5
2. Subjek Penelitian siswa kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013
3. Materi pokok adalah Listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep
Pada Materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA Negeri 8
Medan Tahun pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA
Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta
konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan
T.P. 2012/2013?
4. Bagaimanakah pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan peta konsep
terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1 Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan
peta konsep pada materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA
6
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Knvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3.Untuk mengetahui aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM)
dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI berbantuan
peta konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8
Medan T.P. 2012/2013.
4..Untuk mengetahui pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan Peta Konsep
terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2012 /2013.
1.6 Manfaat penelitian
Ada beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini,
diantaranya :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik
dinamis di SMA Negeri 8 Medan T.P.20 12/2013.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang
sesuai digunakan guru.
1.7 Defenisi Operasional
1 Pembelajaran model koperatif tipe Team Asisted
Individualization(TAI),yaitu model yang menempatkan siswa dalam
kelompok kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk
menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru
,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi
siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok mencakup jenis
kelamin ,ras,agama,(kalau mungkin),tingkat kemampuan (tinggi,
7
2 Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran
tradisional atau disertai juga dengan metode ceramah ,karena sejak dulu
metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antar guru dan
murid dalam proses pembelajaran.
3 Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan
antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran.
4 Hasil belajar merupakan penguasaan terhadap sesuatu yang diperoleh
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization(TAI)
Berbantuan Peta Konsep memiliki rata-rata 70,85
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran konvensional memiliki rata-rata
64,71
3. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran
koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep
adalah 66,14% (cukup baik)
4. Ada pengaruh hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik
Dinamis Kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013
5.2. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tercipta suasana
pembelajaran yang kondusif dengan model pembelajaran ini
2. Saat penjelasan materi dengan peta konsep siswa paling belakang kurang
dapat melihat dengan jelas peta konsep yang ada, untuk itu kepada peneliti
selanjutnya sebaiknya mengusahakan bentuk penyampaian peta konsep
yang lebih tepat agar seluruh siswa dapat melihat dengan jelas .
3. Sebelum penelitian berlangsung peneliti harus terlebih dahulu
memperkenalkan siswa tentang peta konsep serta mengajari siswa dalam
pembuatan peta konsep yang benar agar proses pembelajaran dapat
ii
RIWAYAT HIDUP
Alessandro Hutapea dilahirkan di Medan, pada tanggal 15 Agustus 1991.
Ayahanda bernama G.Hutapea dan Ibunda bernama D.Simanjuntak, dan
merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk
di SD Parulian Medan dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan
sekolah di SMP Methodist 1Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Medan dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama
kuliah penulis mengikuti organisasi IKBF (Ikatan keluarga Besar Fisika)