• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMAN 8 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMAN 8 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X

SEMESTER II SMAN 8 MEDAN T.P 2012/2013

Oleh :

Alessandro Hutapea NIM 409321002

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul :“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Sehat Simatupang selaku Dosen Penguji I , Bapak Drs.Abd Hakim S,M.Si, selaku Dosen Penguji II, Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada Bapak kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 8 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.

(4)

v

kasih penulis sampaikan kepada Adrian Sinulingga , Hermanto,terkhusus untuk Amelia yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis .

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Merta,Tety ,dan juga Maria yang telah banyak membantu penulis.

Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN PETA KONSEP

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X

SEMESTER II SMAN 8 MEDAN T.P 2012/2013

Alessandro Hutapea (NIM 409321002)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 8 Medan T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMAN 8 Medan yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 309 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari 5 pilihan jawaban dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Aktivitas Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 9

2.1.3.1 Ranah Kognitif (Cognitive Domain) 10

2.1.3.2 Ranah Afektif 11

2.1.3.3 Ranah Psikomotorik 12

2.1.4 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 12

2.1.5 Model Pembelajaran Koperatif Tipe Team Asisted

Individualization (TAI) 13

2.1.6 Pembelajaran Konvensional 15

(7)

vii

2.1.7.1 Ciri Ciri Peta Konsep 18

2.1.7.2 Cara Membuat Peta Konsep 18

2.1.7.3 Kegunaan Peta Konsep 19

2.1.8 Kajian Teori 19

2.1.9 Hasil Penelitian Terdahulu 28

2.2 Kerangka Konseptual 29

2.3 Hipotesis Penelitian 30

BAB III. METODE PENELITIAN 31

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.3 Variabel Penelitian 31

3.4 Jenis Dan Desain Penelitian 31

3.4.1 Jenis Penelitian 31

3.4.2 Desain Penelitian 32

3.5 Prosedur Penelitian 32

3.6 Instrumen Penelitian 34

3.6.1 Tes Hasil Belajar 34

3.6.2 Lembar Observasi 35

3.6.3 Uji Coba Instrumen Penelitian 36

3.6.3.1 Validitas Isi 36

3.7 Teknik Analisis Data 36

3.7.1 Menghitung Nilai Rata Rata Dan Simpangan Baku 37

3.7.2 Uji Normalitas 37

3.7.3 Uji Homogenitas 38

3.7.4 Pengujian Hipotesis 38

3.7.4.1 Uji kesamaan rata-rata pretes (uji t dua pihak) 38

3.7.4.2 Uji kesamaan rata-rata postes (uji t satu pihak) 40

3.8 Analisis Data Observasi 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42

(8)

viii

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 42

4.1.1.1 Data Nilai Pretes 42

4.1.1.2 Uji Persyaratan Analisis Data Pretes 43

4.1.1.2.1 Uji Normalitas 43

4.1.1.2.2 Uji Homogenitas 44

4.1.1.2.3 Pengujian Hipotesis 44

4.1.1.3 Data Nilai Postes 45

4.1.1.3.1 Uji Persyaratan Analisis Data Postes 46

4.1.1.3.2 Uji Normalitas 46

4.1.1.3.3 Uji Homogenitas 47

4.1.1.3.4 Pengujian Hipotesis 47

4.1.1.4 Aktivitas Belajar Siswa 48

4.2 Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54

5.1. Kesimpulan 54

5.2. Saran- Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 55

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks model Pembelajaran Konvensional 16 Tabel 2.2 Langkah-langkah pembuatan peta konsep 18 Tabel 2.3 Hasil penelitian Terdahulu 28

Tabel 3.1 Two group pretest-posttest desaign 32

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes 35

Tabel 4.1 Hasil Rata- Rata Nilai Pretes Kedua Kelas 42 Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes 44 Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretes 44 Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretes 45 Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 45

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Arah Aliran Listrik Berlawanan Arah Dengan Arah

Aliran Elektron 20

Gambar 2.2 Arah Arus Listrik 21

Gambar 2.3 Bentuk Resistor 22

Gambar 2.4 Skema penghambat Rangkaian Listrik 22

Gambar 2.5 Skema Diagram Untuk Hukum I Kirchoff

Serta Analogi Mekaniknya 23

Gambar 2.6 Susunan Hambatan; (a) Seri, (b) Paralel,

(c) Campuran Seri dengan Paralel 24

Gambar 2.7 Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter 25

Gambar 2.8 (a) Skema Rangkaian Sederhana Dengan Sumber Arus Dc

(b) Rangkaian Sebenarnya 25

Gambar 2.9 (a) Rangkaian Menggunakan Amperemeter

(b) Multimeter yang dapat digunaka sebagai amperemeter 26

Gambar 2 10 Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter 26

Gambar 2.11 Mengukur Tegangan 26

Gambar 3.1 Skema Penelitian

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 43

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 46

Gambar 4.3 Grafik Katagori Nilai Dan Aktivitas 50

Gambar 4.4 Grafik Nilai Pretes ,Aktivitas Postes Untuk Tiap Individu 50

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) 56

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) 73

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 1 89

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 2 95

Lampiran 5 Peta Konsep 99

Lampiran 6 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 100

Lampiran 7 Soal –Soal Tes Hasil Belajar 108

Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes dan Postes 112

Lampiran 9 Data Pretes Dan Postes 116

Lampiran 10 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar

Deviasi Pretes 118

Lampiran 11 Uji Normalitas Nilai Pretes 121

Lampiran 12 Uji Homogenitas Nilai Pretes 123

Lampiran 13 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes 125

Lampiran 14 Uji Normalitas Nilai Postes 127

Lampiran 15 Uji Homogenitasi Nilai Postes 129

Lampiran 16 Uji Hipotesis Nilai Postes 130

Lampiran 17 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen 132

Lampiran 18 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 136

Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t 137

Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke z 138

Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 139

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk memujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan ,pengendalian diri,

kepribadian,kecerdasan,ahlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.Dari pengertian pendidikan diatas tersirat bahwa

suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat

mengembangkan potensi dirinya .

Untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang aman, damai, dan sejahtera,

diperlukan adanya peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA). Kualitas pendidikan ditunjukkan oleh hasil belajar siswa

terhadap berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Fisika merupakan salah satu

mata pelajaran yang diajarkan di SMA, yang sangat berperan dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu pelajaran fisika di

berbagai satuan pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan

pengajaran fisika tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar fisika,

akan tetapi dalam mengajarkan pelajaran fisika guru banyak mengalami kesulitan,

diantaranya karena minat belajar siswa yang kurang, menyebabkan hasil belajar

fisika cenderung masih rendah.

Melalui hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti SMA Negeri 8

Medan dengan melakukan pembagian angket kepada beberapa siswa dan hasil

wawancara dengan guru fisika kelas X,terlihat bahwa banyak siswa beranggapan

pelajaran fisika itu sulit sehingga siswa kurang berminat belajar fisika .Menurut

guru yang diwawancarai Ibu Ruth Ginting S.Pd mengatakan bahwa minat siswa

dalam pelajaran fisika masih rendah karena siswa beranggapan bahwa Fisika itu

sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus dihafal

(13)

2

belajar Fisika ,hal ini terlihat dari nilai rata-rata seluruh siswa kelas X disekolah

itu hanya 65. . Beliau juga mengatakan bahwa model pembelajaran yang selama

ini digunakan adalah konvensional atau dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan.

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa Program Pengalaman

Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pelajaran

2012/2013, Selama pembelajaran yang dilakukan, keaktifan dan keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan

pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh

beberapa orang saja. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama

yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam

pembelajaran.

Dari pemaparan masalah-masalah tersebut di atas, salah satu usaha yang

dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan pemilihan model

pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara

aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan, dalam hal ini

model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung.

Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran Fisika

perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang

dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya

siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa

secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Di sini

penulis menawarkan model pembelajaran kooperatif, pembelajaran ini muncul

dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep

(14)

3

Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan

dengan cara berkelompok .Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian

kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok kelompok tertentu

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan ( Rusman 2006:239).

Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk

bekerja sama dalam tim adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted

Individualization (TAI. ) . Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan

model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok

kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok

yang sudah disiapkan oleh guru ,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan

secara individu bagi siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok

mencakup jenis kelamin ,ras,agama,(kalau mungkin),tingkat kemampuan (tinggi,

sedang, rendah) ,dan sebagainya. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik,

model pembelajaran ini disertai dengan media peta konsep guna memudahkan

siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Peta konsep

merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara

konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Peta konsep-konsep dapat digunakan guru

untuk menolong siswa mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep

yang telah dimiliki siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung.

Model pembelajaran TAI sudah pernah diteliti oleh Maria Yolanda

(2010),. Peneliti ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada

materi Cahaya, ternyata memperoleh skor rata-rata pre-test 50,31 kemudian

diterapkan model pembelajaran TAIdan memperoleh nilai rata- rata 82,19 Untuk

kelas kontrol dengan skor rata-rata pre-test 46,25 setelah penerapan model

pembelajaran konvensional diperoleh skor post-test 74,44. Namun dalam

pelaksanaannya, masih terdapat kelemahan. Dari hasil penelitian sebelumnya ini

dapat disimpulkan bahwa model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara

signifikan, namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam hal mempersiapkan

media dan alat-alat peraga yang digunakan serat pengalokasian waktu yang

(15)

4

upaya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran model TAI yang disertai

dengan penggunaan peta konsep sebagai media pembelajaran, sehingga dengan

bantuan peta konsep siswa lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis. Selain

itu, peneliti akan memberikan LKS yang relevan dengan kehidupan sehari-hari

sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dan membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefesien mungkin sehingga

nantinya diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan Latar Belakang diatas , peneliti terdorong ingin mengadakan

penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Team Asisted

Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri

8 Medan T.P 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian

ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah

2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

3) Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa

sulit

4) Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang

kurang pandai dalam mata pelajaran Fisika

5) Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

6) Kurangnya penggunaan media pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif

(16)

5

2. Subjek Penelitian siswa kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun

Pelajaran 2012/2013

3. Materi pokok adalah Listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun

Pelajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) Berbantuan Peta Konsep

Pada Materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA Negeri 8

Medan Tahun pelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA

Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta

konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan

T.P. 2012/2013?

4. Bagaimanakah pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran

koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan peta konsep

terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan

T.P 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1 Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan

peta konsep pada materi pokok Listrik Dinamisi dikelas X Semester II SMA

(17)

6

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Knvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

Semester II SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.

3.Untuk mengetahui aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM)

dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI berbantuan

peta konsep pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8

Medan T.P. 2012/2013.

4..Untuk mengetahui pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran

koperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI) berbantuan Peta Konsep

terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan

T.P 2012 /2013.

1.6 Manfaat penelitian

Ada beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini,

diantaranya :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik

dinamis di SMA Negeri 8 Medan T.P.20 12/2013.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang

sesuai digunakan guru.

1.7 Defenisi Operasional

1 Pembelajaran model koperatif tipe Team Asisted

Individualization(TAI),yaitu model yang menempatkan siswa dalam

kelompok kelompok kecil (4-5 siswa ) yang heterogen untuk

menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru

,selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi

siswa yang memerlukannya ‘’keheterogenan kelompok mencakup jenis

kelamin ,ras,agama,(kalau mungkin),tingkat kemampuan (tinggi,

(18)

7

2 Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran

tradisional atau disertai juga dengan metode ceramah ,karena sejak dulu

metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antar guru dan

murid dalam proses pembelajaran.

3 Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan

antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran.

4 Hasil belajar merupakan penguasaan terhadap sesuatu yang diperoleh

(19)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok yang diberi perlakuan dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization(TAI)

Berbantuan Peta Konsep memiliki rata-rata 70,85

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis yang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran konvensional memiliki rata-rata

64,71

3. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran

koperatif tipe Team Asisted Individualization Berbantuan Peta Konsep

adalah 66,14% (cukup baik)

4. Ada pengaruh hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI berbantuan peta konsep pada materi pokok Listrik

Dinamis Kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan

kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tercipta suasana

pembelajaran yang kondusif dengan model pembelajaran ini

2. Saat penjelasan materi dengan peta konsep siswa paling belakang kurang

dapat melihat dengan jelas peta konsep yang ada, untuk itu kepada peneliti

selanjutnya sebaiknya mengusahakan bentuk penyampaian peta konsep

yang lebih tepat agar seluruh siswa dapat melihat dengan jelas .

3. Sebelum penelitian berlangsung peneliti harus terlebih dahulu

memperkenalkan siswa tentang peta konsep serta mengajari siswa dalam

pembuatan peta konsep yang benar agar proses pembelajaran dapat

(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Alessandro Hutapea dilahirkan di Medan, pada tanggal 15 Agustus 1991.

Ayahanda bernama G.Hutapea dan Ibunda bernama D.Simanjuntak, dan

merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk

di SD Parulian Medan dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan

sekolah di SMP Methodist 1Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006

penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Medan dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama

kuliah penulis mengikuti organisasi IKBF (Ikatan keluarga Besar Fisika)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis

berjudul: “Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Metode Kooperatif Learning Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dilengkapi dengan Metode Demonstrasi Ditinjau dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan modul dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa

Pada siklus pertama setelah dikenai tindakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Team Assisted Individualization ) berbantuan jobsheet kesulitan

Kemudian dari hasil analisis yang dilakukan maka terbukti bahwa ada pengaruh yang positif penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization

Skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Inkuiri terhadap Pemahaman Konsep

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan peta konsep berpengaruh positif terhadap hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan aktivitas belajar siswa selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI