PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU PETA KONSEP TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 SUMBUL T. P 2012/2013
Oleh: Juniati Malau NIM 409121046
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) Berbantu Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2012/2013”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Jonny H.Panggabean,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S,.M.M, Bapak Drs. Henok Siagian,M.Si dan Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.S sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung,M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan, saran serta dukungan moril dimulai dari diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Manihar Tumanggor,M.Pd, sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Sumbul yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin dan bapak S.Sitanggang,S.Pd, bapak K.Sinaga,S.Pd, ibu C.H.Nasution,S.Pd serta ibu H.Situmorang ,S.Pd sebagai guru mata pelajaran fisika dan semua Bapak Ibu guru di SMA N 1 Sumbul yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda alm, A.Malau dan Ibunda tercinta M. Simanjuntak, kakakku dan abang-abang ( Santones malau, Rabin malau, Lamriati malau, Sarinah malau, Helbrida malau, Mayarni malau, Masrinda malau, Mestina malau) dan adik-adikku tersayang (Erwin anto malau, Marina malau, Mariana malau, William malau, Nathanael malau) yang terus memberikan nasehat, motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini
Marpaung dan seluruh teman-teman Fisika Dik B 2009, teman-teman PPL: Antony, noveri, mian, juli dll serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.
Medan, Agustus
2013
Penulis,
Juniati Malau
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU PETA KONSEP TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 1 SUMBUL T.P. 2012/2013
JUNIATI MALAU (NIM 409121046) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe GI Berbantu peta konsep tehadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMAN 1 Sumbul T.P. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMAN 1 Sumbul yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 276 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 7 kelas secara acak yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 40 orang dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari 5 pilihan jawaban dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer.
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Fase-fase Model Pembelajaran Langsung 15 Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 18 Tabel 2.3. Tahapan-tahapan Model Group Investigation 21
Tabel 3.1. Desain Penelitian 44
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Materi Pokok Listrik Dinamis 46
Tabel 3.3. Kriteria Reabilitas Tes 47
Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran Tes 48
Tabel 3.5. Klarifikasi Daya Pembeda 48
Tabel 3.6. Kriteria Kemampuan Siswa 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Arah aliran Listrik Berlawanan dengan arah aliran
arus elektron 23 Gambar 2.2. Beda Potensial Antara Titik A dan B 24 Gambar 2.3. Hubungan Antara Arus Listrik dan Potensial Listrik 24
Gambar 2.4 . Susunan Rangkaian Seri 28
Gambar 2.5. Susunan Rangkaian Paralel 30
Gambar 2.6. Rangkaian sederhana dua buan resistor dan
sumber tegangan 32
Gambar 2.7. Rangkaian Bercabang 32
Gambar 2.8. Rangkaian Listrik dengan Kuat arus Tetap 33
Gambar 2.9. Arah arus 35
Gambar 2.10. Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter 35 Gambar 2.11. Skema Rangkaian Sederhana dengan Sumber Arus DC 36 Gambar 2.12. Rangkaian menggunakan Amperemeter 36 Gambar 2.13. Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter 37
Gambar 2.14. Aliran Muatan Listrik 38
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I eksperimen 73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I kontrol 89 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Iieksperimen 100 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II kontrol 113 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III eksperimen 125 Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III kontrol 138
Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa I 150
Lampiran 8. Lembar Kegiatan Siswa II 153
Lampiran 9. Lembar Kegiatan Siswa III 157
Lampiran 10. Kisi-kisi hasil belajar 159
Lampiran 11. Instrumen penelitian 170
Lampiran 12. Kunci jawaban 176
Lampiran 13. Peta konsep 177
Lampiran 14. Data pretes eksperimen 178
Lampiran 15. Data pretes kontrol 181
Lampiran 16. Data postes eksperimen 184
Lampiran 17. Data postes kontrol 187
Lampiran 18. Data hasil belajar 188
Lampiran 19. Perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians Nilai hasil
belajarsiswa 192
Lampiran 20.uji normalitas data 200
Lampiran 21. Uji homogenitas 202
Lampiran 22. Pengujian hipotesis 206
Lampiran 23. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 207 Lampiran 24. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 208 Lampiran 25. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 209
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa yang aman, damai dan sejahtera. Namun, pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih
memprihatinkan. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global
Monitoring Report, Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara di dunia dengan Indeks Pembangunan Pendidikan 0,934. (Kompas, diakses 11 Januari 2013).
Untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik, diperlukan adanya peningkatan kualitas pendidikan termasuk pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Salah satu mata pelajaran yang ada di SMA adalah mata pelajaran Fisika. Mata pelajaran Fisika sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pelajaran Fisika di berbagai jenjang pendidikan sudah dikembangkan dan diperhatikan. Namun, di kalangan siswa sudah beredar anggapan bahwa pelajaran Fisika itu merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga siswa kurang berminat mendalami Fisika dan menyebabkan hasil belajar Fisika rendah.
Hal ini terbukti dengan hasil wawancara peneliti kepada guru mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Sumbul yaitu bapak S.Sitanggang,S.Pd. Beliau mengatakan hasil belajar siswa cenderung kurang memuaskan karena siswa beranggapan bahwa Fisika itu sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus dihafal dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa. Beliau juga mengatakan bahwa pembelajaran yang selama ini menggunakan pembelajaran konvensional dengan Model Pembelajaran Langsung. Sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.
2
proses pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh beberapa orang saja. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan peneliti kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sumbul pada saat melakukan observasi tepat pada tanggal 9 Februari 2013. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 40 orang siswa, ternyata siswa menyukai pelajaran Fisika hanya karena merupakan mata pelajaran wajib, 70% (28 orang siswa) siswa mengatakan fisika itu sulit, membosankan, dan membingungkan, 20% (8 orang siswa) berpendapat fisika itu biasa biasa saja dan hanya 10% (4 orang siswa) yang berpendapat fisika itu menyenangkan dan menantang. Fisika menempati posisi kedua setelah matematika sebagai bahan pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dalam angket, yang menunjukkan bahwa siswa jarang untuk mengulang pelajaran dirumah meskipun mereka mempunyai buku dan kurang berkeinginan untuk mempelajari fisika di luar sekolah
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran Fisika perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Selain itu untuk membina kerjasama antara siswa yang pandai dan kurang pandai, siswa dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat heterogen. Di sini penulis menawarkan model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika saling berdiskusi dengan temannya. Ide utama dalam belajar kooperatif adalah siswa bekerjasama untuk belajar dan bertanggungjawab pada kemajuan belajar temannya.
akan lebih menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat mendiskusikan masalah- masalah itu dengan temannya. Dalam model pembelajaran ini siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, siswa dituntut untuk belajar bekerja sama dengan anggota lain dalam satu kelompok. Siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Model pembelajaran ini menuntut siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam
kelompok tanpa memandang latar belakang. Model pembelajaran tipe GI juga
melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapatnya.
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan
model kooperatif tipe GI diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Seperti Mery
(2010) yang melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata pretes 33,55 menjadi 70,84. Namun ada kelemahan dalam penelitian ini yaitu bahwa peneliti kurang mampu memanajemen waktu sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia, selain hal tersebut kurangnya motivasi siswa dalam mengungkapkan pendapat. Aristiana (2008) yang melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Tanjung Balai, didapat bahwa pada saat diberikan pretest, pencapaian tes hasil belajar fisika pada materi pokok Pemuaian adalah dengan nilai rata-rata 65,5. setelah dilakukan pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe GInilai rata-rata 80. Dan kelemahan
dalam penelitian ini yaitu kurangnya motivasi dan keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat, efektivitas penggunaan waktu. Kelemahan-kelemahan dari peneliti sebelumnya menjadi suatu pelajaran bagi peneliti berikutnya dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan di atas adalah dengan memberikan model
pembelajaran Kooperatif tipe GI berbantu peta konsep sebagai salah satu media
4
lebih mudah mengerjakannya, dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefesien mungkin sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik.
Jenis penelitian yang dilakukan sebelumnya menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas dan ada juga dengan jenis penelitian eksperimen, sedangkan dalam jenis penelitian oleh peneliti sendiri adalah quasi eksperimen.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Berbantu Peta Konsep Terhadap Hasil Belajajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sumbul T. P. 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Proses pembelajaran fisika yang bersifat berpusat pada guru.
2. Rendahnya hasil belajar siswa
3. Kurangnya minat siswa dalam mempelajari fisika
4. Kurangnya pemahaman siswa-siswi terhadap pelajaran fisika karena mereka
beranggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit
5. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe GI
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sumbul kelas X
semester II T.P. 2012/2013
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe GI pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA
Negeri 1 Sumbul T.P. 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2012/2013?
3. Bagaimana Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2012/2013?
4. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2012/2013
3. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P. 2012/2013.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Agar siswa lebih menguasai atau menyenangi belajar fisika karena siswa
dapat mengeluarkan, memikirkan, meneliti, menghipotesis, membahas dan menyimpulkan pelajaran fisika yang dipelajari secara investigasi kelompok.
2. Sebagai masukan bagi guru fisika dalam upaya menggunakan model
dalam pembelajaran fisika dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan baik
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran tipe GI adalah model pembelajaran yang menuntut
siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompok tanpa memandang latar belakang dan juga melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi dan mengemukakan pendapat
2. Pembelajaran konvensional dapat diartikan sebagai pembelajaran yang
sudah lazim digunakan oleh guru di dalam kelas.
3. Hasil belajar adalah gambaran kemampuan yang diperoleh peserta didik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2012/2013 yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI berbantu peta kosep pada materi listrik dinamis adalah72,50.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2012/2013 yang diajar dengan model pembelajaran langsung pada materi listrik dinamis adalah60,63.
3. Terdapat perbedaan antara hasil belajar fisika siswa akibat pengaruh menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI berbantu peta kosep dengan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Sumbul T.P 2012/2013, dengan thitung = 4,479> ttabel = 1,666 Dengan persentase peningkatan hasil belajar mencapai 16,37 %
4. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe GI berbantu peta konsep pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sumbul T.A 2012/2013 secara keseluruhan baik. Dalam hal ini, aktivitas belajar siswa yang dimaksud adalah aktivitas belajar di dalam kelompok
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih baik pada pengorganisasian kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam setiap kelompok cukup 4-5 orang saja.
76
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W., dan David R. K., (2010), Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi pendidikan Bloom, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto,S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Dahar, R.W., (2003), Teori-Teori Belajar, Gelora Aksara Prima, Jakarta.
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Elwis. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa kelas IV SDN 181
Pekanbaru. PGSD FKIP Universitas Riau:
http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/269/1/JURNAL%20ELWIS%2 0RAMADHAN.pdf
Foster, B., (2004), TerpaduFisika SMA untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Isjono, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta.
Hasan Syamsuri, (2010). Model Kooperatif Learning Tipe Group Investigation untuk Menigkatkan Hasil Belajar pada Perawatan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi. Jurnal Santiaji Pendidikan:
http://www.google.co.id/#q=+jurnal+model+pembelajaran+kooperatif+tipe+gro up+investigation+pdf
Purwoko, dan Fendi, (2010), Fisika 1SMA Kelas X, Yudhistira, Jakarta.
Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme
guru, PT Raja Grafindo, Jakarta.
Sardiman, A. M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Siregar Apriliawati, (2012) Peningkatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Kemampuan Menentukan Unsur –Unsur Paragraf pada Siswa Kelas IV SD Negeri 37 Pekanbaru. PGSD FKIP Universitas Riau. http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/2704/1/JURNAL%20APRILA WATI%20Pdf.pdf
Situmorang, M., Dkk, (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi FMIPA
Slameto,(2010),Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Tim Pengajar., (2011), Diktat Filsafat Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.