• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Daun Kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans secara In Vitro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Daun Kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans secara In Vitro."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DAUN KEMANGI

(Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum)

TERHADAP PERTUMBUHAN

Escherichia coli

DAN

Candida albicans

SECARA

In Vitro

Agnes Ignacia Sutanto, 2004. Pembimbing I : Djaja Rusmana, dr., MSi.

Pembimbing II : Lusiana Dharsono, dr., Mkes.

Masyarakat Indonesia biasanya menggunakan air rebusan dan air perasan daun kemangi (Ocimum basi/icum Linn. Var. Citratum) sebagai obat tradisional, tetapi saat ini belum dapat dipastikan apakah memiliki aktivitas antibakteri dan antifungi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas air rebusan, air perasan dan minyak atsiri daun kemangi dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans.

Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dan bersifat prospektif.

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hambatan pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans oleh air rebusan dan air perasan daun kemangi. Zona inhibisi yang terbentuk oleh minyak atsiri daun kemangi 15Jll terhadap Escherichia coli adalah 24,49 mm dan Candida albicans adalah 50,20 mm dan zona inhibisi yang terbentuk oleh minyak atsiri daun kemangi 10Jll terhadap Candida albicans adalah 41,83 mm.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah air rebusan dan air perasan daun kemangi tidak menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans, sedangkan minyak atsiri daun kemangi dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans.

Masyarakat sebaiknya menggunakan minyak atsiri daun kemangi sebagai antibakteri dan antifungi.

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF KEMANGI LEA VES (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) TO THE GROWTH OF Escherichia coli AND Candida albicans

In Vitro

Agnes Ignacia Sutanto, 2004. Tutor I

:

Djaja Rusmana, dr., MSi.

Tutor II: Lusiana Dharsono, dr., Mkes.

Indonesian people usually use boiled water and squeezed water of kemangi leaves

(Ocimum basi/icum Linn. Var. Citratum) for traditional drug, but nowadays it cannot

be determined whether it has antibacterial and antifungal.

This research was to know the activities of boiled water, squeezed water and

essential oil of kemangi leaves in inhibiting the growth of Escherichia coli and

Candida albicans.

This research is a real prospective-experimentallaboratorium

research.

The result shows there are no inhibition growth on Escherichia coli and Candida

albicans by boiled water and squeezed water of kemangi leaves. Inhibition zone of

15J.i!essential oil of kemangi leaves to Escherichia coli is

24,29

mm and Candida

albicans is 50,20 mm and inhibition zone of 10J.i!essential oil of kemangi leaves to

Candida albicans is

41,83

mm.

The conc/ution of this research is boiled water and squeezed water of kemangi

leaves are not inhibiting the growth of Escherichia coli and Candida albicans, while

essential oil of kemangi leaves can inhibit the growth of Escherichia coli and

Candida albicans.

It's better for the people to used essential oil of kemangi leaves as antibacterial

and antifungal.

(3)

DAFT AR ISI

Halaman

JUDUL ...

LEMBAR PERSETUJUAN ...

SURA T PERNY A TAAN ...

ABSTRAK ...

ABSTRACT .

PRAKA TA...

DAFT AR ISI ...

DAFT AR GAMBAR ... DAFT AR TABEL ... DAFT AR LAMPIRAN ...

I 11 III IV V VI Vlll X Xl Xlll

BABIPENDAHULUAN

1.I.Latar Belakang

1

1.2.Identifikasi Masalah

2

1.3.Maksud dan Tujuan

2

1.4.Kegunaan Penelitian

2

1.5.Kerangka Pemikiran

2

1.6.Metode Penelitian.

3

1.7.Lokasi dan Waktu..

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Kemoterapi Antimikroba

5

2.1.1. Sejarah Kemoterapi

5

2.1.2. Antibiotik Ideal

5

2.1.3. Mekanisme keIja antibiotik

6

2.1.4. Pengujian antibiotik

9

2.2. Kemangi

(Ocimum baci/icum Linn. Var. Citratum)

11

2.2.1. Nama Lain Kemangi

12

2.2.2. Sejarah Kemangi

12

2.2.3. Klasifikasi (Taksonomi) Kemangi

13

2.2.4. Morfologi dan Karakteristik Kemangi

13

2.2.5. Kandungan Kimia

14

2.2.6. Khasiat dan Efek Farmakologi Kemangi

15

2.2.7. Sifat Kimiawi Minyak Atsiri Daun Kemangi

16

2.2.8. Cara Penggunaan Daun Kemangi di Masyarakat

16

2.3. Zat Aktif pada Kemangi..

17

2.3.1. Citra!

18

(4)

2.3.2. Eugenol

18

2.3.3. Methylchavicol

19

2.3.4. Linalool

19

2.4. Mikroba yang Digunakan dalam Percobaan

19

2.4.1. Escherichia coli

19

2.4.2. Candida albicans

20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Alat-alat Penelitian..

22

3.2. Bahan-bahan Penelitian

22

3.3. Prosedur Penelitian

23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan dan Air Perasan

Daun Kemangi Terhadap

Escherichia coli

27

4.2. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi

Terhadap

Escherichia coli

30

4.3. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan dan Air Perasan

Daun Kemangi Terhadap

Candida albicans

31

4.4. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi

Terhadap

Candida albicans

35

4.5. Pembahasan

...

36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ..

38

5.2. Saran

38

DAFT AR PUST AKA

39

LAMPIRAN

42

RIWAYAT HID UP

47

(5)

DAFTARGAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.

Ocimum baci/icum Linn. Var. Citratum

11

Gambar 2.2. Wild Basil,

Ocimum canum

14

(6)

DAFTAR TABEL

[image:6.595.77.480.156.676.2]

Halaman

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

60%, 120% dan Air Perasan Daun Kemangi Terhadap

Escherichia coli

27

Tabe14.2. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

15%,30% dan 60% Terhadap

Escherichia coli

28

Tabe14.3. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

60%, 120% dan 180% Terhadap

Escherichia coli

28

Tabe1 4.4. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

180%,240% dan 300% Terhadap

Escherichia coli

29

Tabe14.5. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Perasan Daun Kemangi

Terhadap

Escherichia coli

30

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi

Sebanyak 15111pada Cakram Terhadap

Escherichia coli

31

TabeI4.7. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

60%, 120% dan Air Perasan Daun Kemangi Terhadap

Candida albicans

32

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

15%, 30% dan 60% Terhadap

Candida albicans

32

Tabe14.9. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

60%, 120% dan 180% Terhadap

Candida albicans

33

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

180%, 240% dan 300% Terhadap

Candida albicans

34

Tabe14.11. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Perasan Daun Kemangi

Terhadap

Candida albicans

34

(7)

TabeI4.12. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi

Sebanyak 15JlIpada Cakram Terhadap

Candida albicans

35

TabeI4.13. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi

Sebanyak IOJlIpada Cakram Terhadap

Candida albicans

36

(8)

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman

Foto Diameter Zona Hambatan Pertumbuhan

Escherichia coli

dan

Candida

albicans

42

(9)

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemangi (Ocimum basi/icum Linn. Var. Citratum) sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Umumnya masyarakat menggunakannya sebagai sayuran atau lalapan untuk menambah nafsu makan. Di samping bau dan rasanya yang khas, pemakaian daun kemangi yang segar akan memberi kesegaran pada tubuh

dan pikiran. Kemangi juga sering digunakan untuk mengobati penyakit, mulai dari benih, akar, daun, batang hingga bunga.

Apabila kita menghadapi masalah-masalah dengan bau badan, bau mulut, atau gangguan pengeluaran ASI, dapat diatasi dengan membiasakan diri mengkonsumsi lalap kemangi segar. Dalam buku "A Dictionary of Practical Material Medical", John Henry M. menyebutkan, minyak atsiri daun kemangi berkhasiat menyembuhkan diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan pada vagina dan juga dapat mengatasi albuminuria. (Sisca Dharmayanti, 2002)

Menurut tim peneliti dari Center for New Crops and Plant Products, Purdue University, AS, daun kemangi terbukti ampuh menyembuhkan sakit kepala, pilek, sembelit, cacingan dan gangguan ginjal. Daun kemangi juga dapat digunakan untuk mengatasi sakit maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang dan badan lesu. (Sisca Dharmayanti, 2002).

Dalam pemakaiannya sebagai pengobatan, biasanya dipakai minyak atsiri dari kemangi. Minyak atsiri kemangi, secara In Vitro menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, Escherichia coli, Proteus vulgaris, Bacillus subti/is dan Salmonella paratyphi, dan aktivitas antifungi terhadap Candida albicans, Penicillium notatum dan Microsporum gypseum. (http://www .ansci.comell.edu/plants/medicinal/basil.html)

(10)

2

rebusan dan air perasan daun kemangi. Hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah air rebusan dan air perasan daun kemangi dapat dipakai sebagai

antibakteri, antiseptik dan antifungi.

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana aktivitas antibakteri dan anti fungi air rebusan, air perasan dan minyak atsiri daun kemangi terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Candida alMcans secara In Vitro?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat daun kemangi sebagai antimikroba.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas air rebusan, air perasan dan minyak atsiri daun kemangi dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli danCandida alMcans.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan akademisnya adalah untuk menambah wawasan / pengetahuan tentang daun kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) khususnya dalam bidang Mikrobiologis dan Farmakologis.

Kegunaan praktisnya adalah untuk memberi informasi kepada masyarakat umum tentang kegunaan kemangi sebagai altematif untuk mengobati diare, sariawan (thrush), vaginitis dan lain-lain.

1.5. Kerangka Pemikiran

(11)

3

berfungsi sebagai insektisidal, nematisidal, fungistatik dan antibakterial. (Simon et al,1999). Oalam minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum), juga didapatkan citral:i:70%. (K. Heyne, 1987)

Kandungan minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) di Indonesia diantaranya adalah citral, eugenol, methylchavicol dan linalool. (Agus Kardinan, 2003). Citral merupakan golongan aldehida. (S.Riawan, 1990). Golongan aldehida sangat efektif sebagai antibakteri dan bekerja menghambat

sintesis protein bakteri/mikroorganisme. (Tammy S. Race McCormick, 1994). Eugenol dan methylchavicol termasuk golongan fenol. (S.Riawan, 1990). Mekanisme kerja fenol adalah mengganggu fungsi membran sel dan menghambat sintesis protein sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri/mikroorganisme. (Tammy S. Race McCormick, 1994). Sedangkan linalool merupakan golongan alkunol. (S.Riawan, 1990). Golongan ini memiliki mekanisme kerja seperti fenol, tetapi fenol bersifat lebih toksik. (Tammy S. Race McCormick, 1994). Minyak atsiri Ocimum basilicum Linn., yang mengandung basil sweet linalool (BSL) dan basil methylchavicol (BMC), memiliki aktivitas antibakteri melawan koloni dari bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. (Wan, Wilcock and Conventry, 1998)

Hipotesis dari penelitian ini adalah daun kemangi dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans.

1.6. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan secara eksperimentallaboratorium sungguhan dan bersifat prospektif, dengan mengukur diameter zona inhibisi yang terbentuk pada cakram yang diberi air rebusan, air perasan dan minyak atsiri daun kemangi pada biakan

(12)

4

1.7. Lokasi dan Waktu

(13)

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Air rebusan dan aIr perasan daun kemangi tidak dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida a/bicans. Sedangkan minyak atsiri daun kemangi dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida a/bicans.

5.2. Saran

Pemakaian daun kemangi oleh masyarakat untuk pengobatan tradisional dengan cara direbus atau diambil air perasannya, sebaiknya lebih diperhatikan karena pemakaian daun kemangi dengan cara tersebut sangat kecil kemungkinan memberikan efek antibakteri. Lebih baik masyarakat menggunakan minyak atsiri kemangi untuk pengobatan. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap minyak atsiri kemangi, diantaranya adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari minyak atsiri daun kemangi secara in vivo, berapa besar konsentrasi yang diperlukan agar dapat menghasilkan aktivitas antibakteri yang paling efektif untuk setiap bakteri dan mengetahui efeknya apakah bakterisidal

atau bakteriostatik terhadap bakteri tersebut, untuk mengetahui berapa besar dosis yang paling efektif digunakan untuk pengobatan dan untuk mengetahui

mekanisme kerja masing-masing zat aktif yang terkandung di dalam minyak atsiri kemangi terhadap bakteri beserta efek farmakologis dan efek toksisitasnya terhadap manusia.

(14)

DAFfAR

PUSTAKA

African Laboratory for Natural Products. 1997. Ocimum basilicum L. Available at: http://www.ics.trieste.it/EssentialOils/alnap.aspx. February 18th, 2004

Agus Kardinan. 2003. Selasih : Tanaman keramat multimanfaat. Jakarta : Argomedia Pustaka. hal 1-2, 6, 10-12, 24, 29-32.

Anonymus. Basil. Available

h~:/ /www.truestashealth.com/Notes/3652007.html#constituents. 18t ,2004

at: February

Atlas R.M. 1997. Principles of microbiology, 2nded. Iowa: C. Brown Publishers. p 473.

Brooks G.F., Butel J.S. & Morse S.A. 2001. Jawetz, Melnick & Adelberg's medical microbiology. 22nd ed. New York : Lange Medical Books/Mc Graw-Hill Medical Publishing Division, Inc. p 218, 221,550-551,614.

B. D. Aromatics (P) Limited. Linalool. Available at: http://www.aromaticoil.com/product_linalool.htm. February 18th,2004

Cappucino J.G. & Sherman N. 1999. Microbiology: a laboratory manual. 5th ed. New York: Addison Wesley Longman, Inc. haI253-256.

Cornell University. Ocimum basilicum, 0. americanum and 0. micranthum. Available at: http://www.ansci.comell.edu/plants/medicinal/basil.html. February 18th,2004

Digark M., Alma M.H. & Il~im A. 2001. Antibacterial and antifungal activities

of Turkish medicinal plants.

Pharmaceutical Biology,

5 (39): 348

Dorland. 1996.Kamus kedokteran Dorland. Edisi 26. Jakarta: EGC. hal 660.

Hart T. & Shears P. 1996. Atlas Berwarna mikrobiologi kedokteran. Jakarta

Hipokrates. hal 236,

240-242.

Hembing Wijayakusuma H.M., Setiawan D. & Agustinus D.W. 1996. Tanaman berkhasiat obat di Indonesia. Edisi 4. Jilid II. Jakarta: Pustaka Kartini. hal 121-122.

Herbalpedia. 2000. Basil. Available at:

http://www.earthlyherbs.com/basil_2003.htm. February 18th,2004

(15)

40

Heyne, K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Edisi 1. Jilid III. Jakarta Yayasan Sarana Wanajaya. hal 1701-1703.

Jawetz E., Melnick J.L., Adelberg E.A., Brooks G.F. Butel J.S. & Morse S.A.

2001.

Mikrobiologi kedokteran (medical microbiologi).

22nd ed. Buku I.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika. ha1224, 233-239.

Katzer G. 2001. Basil (Ocimum basilicum L.). Available at: http://www-ang.kfunigraz.ac.at/~katzer/engl/spice -photo.html#ocim _bas. February 18th, 2004

Katzer G. 2001. Basil (Ocimum basi/icum L.). Available at: http://www.ang.kfunigraz.ac.at - katzer/index.html. February 18th,2004

Mambang Kuning. 2002. Khasiat daun selasih (Ocimum basilicum). Available at:

http://groups.yahoo.com/ group/b lalang.group/post?postID=R wdfJF7fDc UJUI 9iol3Pllh2CUNQSdMyamMr5Z9zZ-8 _ Wuc9dfwe

1DQ-LLpV3DUJsHgKGJJvpQqNlw. 21 Februari 2004

Mc Cormick T.S.R. 1994. The essential of microbiology. Kentucky: Highland Heights. p 48, 51.

National Toxology Program. 2004. Citral. Available at:

http://ntp _server .nietis.nih.gov Ihtdocs/Results _ Status/ResstatCIl 0251- N .html. February 18th, 2004

Patnaik S., Subramanyam V.R., Bapaji M. & Kole c.R. 1997.

Antibacterial

and antifungal activity of aromatic constituens of essential oils. Available at: http://www .ncbi.nlm.nih.gov /entrez/query .fcgi?cmd=retrieve&db=pubmed&d opt=abstract&list_ uids=9218354. February 18t\ 2004

Riawan S. 1990. Kimia organik. Jakarta: Binarupa Aksara. hal 72, 98, 123.

R. Setiabudy & Vincent H.S. Gan. 1995. Pengantar antimikroba dalam farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. ha1568, 571-579.

Simon, J.E., Morales M.R., Phippen W.B., Vieira R.F. & Hao Z. 1999.

Basil:

a source of aroma compounds and a popular culnary and ornamental herb. Available at: http://www.hort.purdue.edu/nemcorp/proceedingsI999/pdf/v4-499.pdf. February 18th,2004

Sisca Dharmayanti. 2002. Berbagai khasiat daun kemangi. Available at: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/Ol03/191l003.htm. 21 Februari 2004

(16)

41

The British Pharmaceutical Codex. Linaloo/. Available at: http://www.lbiblio.org/herbmed/eclecticlbpc 1911Ilinalool.html. February 18th, 2004

Tortora G.J., Funke B.R. & Case c.L. 1998.Microbiologi :an introduction. 6th ed. California : The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc., an imprint of Addison Wesley Longman, Inc. p 531-537.

Wan J.,Wilcock A. & Conventry M.J. 1998. The effect of essential oils of basil on the growth of Aeromonas hydrophila and Pseudomonas fluorescens. Available at: http://www.herbmed.org/herbs/herbs55.htm. February 18th,2004

Gambar

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

Referensi

Dokumen terkait

S., & Rahayu, T., 2007, Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, Jurnal Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel antiseptik tangan minyak atsiri daun kemangi memiliki daya hambat terhadap Staphylococcus aureus dan peningkatan konsentrasi minyak atsiri

Aktivitas antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Candida albicans dapat disebabkan oleh adanya kandungan senyawa minyak atsiri,

Hasil uji aktivitas antibiofilm yang dilakukan menunjukkan minyak atsiri dari kemangi mampu mencegah, menghambat, dan menghancurkan biofilm dari bakteri Escherichia

Minyak atsiri daun kemangi ( Ocimum americanum L.) diduga memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum acutatum sebagai salah satu jamur patogen

(Aloe barbadensis Mill.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan jamur Candida albicans, dilanjutkan dengan uji secara molekular.. Gel

mengadung senyawa diantaranya kurkumin, saponin, flavonoid dan minyak atsiri yang berkhasiat menghambat pertumbuhan Escherichia coli .Berdasarkan uraian di atas peneliti

KESIMPULAN Minyak atsiri rimpang jeringau Acorus calamus Linn mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan nilai Konsentrasi