KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya
yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Auditor, Tekanan Anggaran Waktu, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor” (Studi Empiris Pada Inspektorat
Kabupaten Aceh Tengah).
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dan penyusunan skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih terutama kepada kedua orangtua penulis yang tidak pernah
lelah untuk selalu mendoakan dan mengingatkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Terimakasih atas jeri payahnya selama ini. Serta untuk seseorang lagi yang sangat spesial
dihati penulis, yang telah banyak membantu, mendoakan, memberi semangat dan tak lelah
mendengar keluhan penulis.
Dan tidak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas
6. Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak, selaku Dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Lili Wardani Harahap, SE, Msi, Ak, selaku Dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, Msi, Ak, selaku Dosen penguji yang telah memberikan
Kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
10.Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa
perkuliahan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
11.Sahabat-sahabatku Hary, Maman, Benny, Kaisar, Josua, Poniadi, Azwar terima kasih
untuk bantuan dan perhatian kalian. Teman-teman Akuntansi Stambuk 2010.
12.Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini,
maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kearah
yang lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca.
Medan, Maret 2014
Penulis,
ABSTRAK
Ilhamdi Putra, 7101220009. Pengaruh Keceradasan Emosional Auditor, Tekanan Anggaran Waktu, Budaya Organisassi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah).
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu apakah Kecerdasan Emosional Auditor, Tekanan Anggaran Waktu, Budaya Organisasi memiliki pengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kinerja Auditor pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kecerdasan Emosonal Auditor, Tekanan Anggaran Waktu, Budaya Organisasi memiliki pengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor/pegawai di Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah. Metode pengambilan sampel yang digunakan aitu metodel sampel jenuh, yaitu seluruh anggota populasi yang berjumlah 43 orang dijadikan sebagai sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan cara melakukan wawancara kepada salah seorang responden, dan dengan menyebarkan kuesioner kepada Seluruh Auditor/pegawai pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, bantuan SPSS 20.0. Dalam pemenuhan kualitas data, pada penelitian ini mengalami pembuangan beberapa butir pertanyaan maupun pernyataan outlier agar data dapat memenuhi pengujian validitas.
Hasil Pengujian menunjukkan bahwa variabel Kecerdasan Emosional Auditor, Tekanan Anggaran Waktu, Budaya Organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Auditor. Namun, secara parsial Kecerdasan Emosional Auditor dan Budaya Organisasi berpengaruh positif signifikan serta Tekanan Anggaran Waktu Tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Kecerdasan Emosional Auditor, Budaya Organisasi berpengaruh berpengaruh terhadap Kinerja Auditor, Tekanan Anggaran Waktu Tidak berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor.
ABSTRACT
Ilhamdi Putra, 7101220009. The Influence of Auditor Emotional Quotient, Time Budgeting Pressure, Organizational Culture on Auditor Performance (An Empirical Study in Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah).
The problem in this research is whether auditor emotional quotient, time budgeting pressure, organizational culture has an influence partially and simultaneously on auditor performance in Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah. This research is aimed to find out influence auditor emotional quotient, time budgeting pressure on Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah.
Population in this research are all auditors in Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah. Full sampling was used as a method of sample selection which 43 population used as samples as well. Data used in this research was primar data, by interviewing to one respondent and b spreading questionnaires to all of auditors for Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah. Multiple regression analysis was used as data analysis technique by using SPSS 20.0. For quality of data some of outlier questiones was deleted for validity importance.
Results shows that auditor emotional quotient, time budgeting pressure, organizational culture has an influence partially and simultaneously on auditor performance. Nevertheless auditor emotional quotient and organizational culture partially has a positive influence significant and time budgeting pressure has an influence on auditor performance.
The conclusion in this research audior emotional quotient, organizational culture has an influence on auditor performance, time budgeting pressure has no influence on auditor
performance.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I – PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian... 8
BAB II – KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori... 10
2.1.1 Auditing... 10
2.1.2 Audit ... 10
2.1.3 Auditor ... 11
2.1.5 Kecerasan Emosional ... 15
2.1.6 Tekanan Anggaran Waktu ... 17
2.1.7 Budaya Organisasi ... 19
2.2 Penelitian Terdahulu ... 21
2.3 Kerangka Berfikir ... 25
2.4 Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III – METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28
3.2 Populasi dan Sampel... 28
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 29
3.3.1 Variabel Penelitian ... 29
3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.5 Teknik Analisis Data ... 32
3.5.1 Uji Kualitas Data ... 33
3.5.1.1 Uji Validitas ... 33
3.5.1.2 Uji Reliabilitas ... 33
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 34
3.5.3.1 Uji Normalitas Data ... 34
3.5.3.2 Uji Multikolinearitas ... 34
3.5.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 34
3.5.3 Uji Hipotesis ... 35
3.5.3.1 Regresi Linier Berganda ... 35
3.5.3.2 Uji Statistik F ... 36
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 37
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 37
4.1.2 Tempat Dan Waktu Penelitian... 37
4.1.3 Karakteristik Responden ... 38
4.1.4 Uji Kualitas Data ... 40
4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 44
4.1.6 Pengujian Hipotesis ... 48
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 58
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 23
Tabel 4.1 Data Kuesioner yang Disebar ... 38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah .. 39
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Auditor ... 40
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Auditor Setelah Menghilangkan Pertanyaan ang Tidak Valid... 31
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu ... 41
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu Setelah Menghilangkan Pertanaan yang Tidak Valid ... 42
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi ... 42
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor... 42
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Setelah Menghilangkan Pertanyaan yang Tidak Valid ... 43
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 44
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Normalitas... 45
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Multikolonieritas ... 47
Tabel 4.13 Hasil Regresi Linier Berganda ... 48
Tabel 4.14 Hasil Uji T Statistik ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ... 26
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Auditor pemerintahan merupakan pihak yang sangat berperan dalam pengawasan dan
pemeriksaan keuangan negara, auditor harus menunjukkan profesionalismenya dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. Dalam pelaksanaannya, yang menjadi salah satu
tujuan pengawasan keuangan adalah untuk mendeteksi kecurangan-kecurangan yang
mungkin terjadi dalam sebuah organisasi pemerintahan.
Seorang auditor merupakan orang yang berkompeten dalam memeriksa laporan
keuangan yang mana dalam tugas-tugasnya membutuhkan tingkat profesionalisme yang
tinggi demi mencapai tingkat kinerja yang maksimal sehingga dapat berdampak pada kinerja
dari instansi tempat auditor berada, dalam melaksanakan tugas-tugasnya auditor sering
mengalamai tekanan-tekanan baik tekanan dari waktu yang dianggarkan dalam melakukan
audit atau tekanan yang lainnya, yang dapat berdampak pada kinerja auditor tersebut.
“Di era globalisasi sekarang ini auditor dituntut untuk bekerja secara profesional dan
anggaran waktu yang terbatas tentu saja menjadi tekanan tersendiri bagi auditor” (Prasita dan
Hari, 2007:2).
Tekanan anggaran waktu yang dibebankan kepada auditor dalam proses pemeriksaan
akan menuntut seorang auditor untuk melakukan proses audit dengan cepat dan diharapkan
mampu mengerahkan kemampuannya secara profesional walaupun berada dalam tekanan,
namun karena karakteristik auditor pasti berbeda-beda maka kinerja yang dihasilkan apabila
dibawah tekanan juga berbeda, dalam beberapa situasi kadang kala auditor merasa waktu
dengan sebaik-baiknya, namun ada juga auditor yang merasa tekanan dari waktu yang
dianggarkan itu adalah sesuatu yang dapat menurunkan kinerja auditor itu sendiri.
Dalam lingkungan kerja auditor tentu banyak bekerja sama serta berinteraksi dengan
auditor-auditor lainnya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan serta
permasalahan-permasalahanpun sering terjadi dalam pelaksanaan tugas tersebut, maka
seorang auditor selain harus memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, auditor
juga harus memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, kecerdasan emosional merupakan
kemampuan seorang auditor dalam mengelola emosional diri mereka, kemampuan auditor
dalam menyikapi permasalahan yang ada, kemampuan auditor dalam menyelesaikan
permasalahan, kemampuan auditor dalam mengendalikan diri mereka sendiri.
Situasi kerja yang dirasakan auditor saat melaksanakan tugasnya tentu
bermacam-macam, dimana dalam kondisi-kondisi tertentu auditor harus dapat bekerja sendiri atau
bekerja sama dengan rekan-rekan auditor lainnya sebagaimana mestinya, namun untuk
menciptakan kerja sama yang solid, tentu seorang auditor harus mampu memahami
kepribadian rekan-rekan satu tim, auditor harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja, auditor harus mampu bertahan dalam situasi kerja yang berat sekalipun,
agar dapat melakukan semua hal tersebut maka yang harus dimiliki oleh seorang auditor
adalah kecerdasan emosional.
Demi mencapai kinerja yang diharapkan tentu harus mengacu pada budaya
organisasi/instansi itu sendiri, yang mana Budaya Organisasi adalah nilai-nilai yang dianut
oleh organisasi tersebut yang nantinya akan menuntun auditor/pegawai pada pencapaian
tujuan organisasi, dalam penelitian ini organisasi yang dimaksud adalah Inspektorat yang
merupakan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), baik tingkat Provinsi, Kabupaten dan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta diharapkan dapat mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.
PER/05/M.PAN/03/2008 menyatakan bahwa pengawasan intern pemerintah merupakan
fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawassan
intern dapat diketahui apakah suatu instansi pemerintah telah melaksanakan kegiatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efesien, serta sesuai dengan rencana, kebijakan
yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas peyelenggaraan
pemerintahan diperlukan untuk mendorong terwujudnya good governace dan clean
governance dan mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efesien,
transaparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Agar tercipta kinerja audit yang baik, maka APIP harus memiliki kriteria tertentu dari
setiap auditor yang diperlukan untuk merencanakan audit, mengidentifikasi keutuhan
profesional auditor dan untuk mengembangkan teknik dan metodologi audit. Kompetensi
teknis yang harus dimiliki oleh setiap auditor pada umumnya adalah auditing, akuntansi,
administrasi pemerintahan dan komunikasi. Auditor harus menggunakan keahlian
profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care) dan secara
hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan. Penggunaan keahlian secara cermat dan seksama(due
profesional care) mewajibkan auditor untuk melaksanakan tugasnya secara serius, teliti, dan
menggunakan kemampuan dengan mempertimbangkan profesionalnya dalam melaksanakan
tugas audit (Pusdiklatwas BPKP, 2008).
Kinerja auditor tidak hanya dilihat dari kemampuan kerja yang sempurna, tetapi juga
kemampuan menguasai dan mengelola diri mereka sendiri serta kemampuan membina
hubungan dengan orang lain. Martin 2000 (dalam Choiriah 2013:4). Dengan kata lain kualitas
akan tetapi harus diperhatikan juga kepribadian auditor itu sendiri, dalam hal ini adalah
kecerdasan emosional auditor. pada praktiknya, tekanan anggaran waktu yang dibebankan
kepada auditor di Dinas Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah menunjukkan dua hal yang
berbeda, di satu sisi dengan adanya tekanan anggaran waktu, auditor merasa termotivasi
untuk menyelesaikan audit dengan cepat, namun disisi lain auditor merasa tekanan dari
anggaran waktu menjadi tekanan tersendiri bagi auditor hingga sering terjadi penyelesaian
audit yang keluar dari waktu yang dianggarkan sehingga berdampak pada menurunnya
kinerja auditor.
Budaya organisasi menjadi patokan dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, maka
dalam meningkatkan kinerja auditor/pegawai tentu budaya organisasi harus dikembangkan
dengan baik sehingga dapat dijalankan aturan-aturan atau nilai-nilai yang diyakini oleh
organisasi dan anggotanya.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Alwani
(2007) tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor. Yang membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:
1. Penelitian sebelumnya membagi kecerdasan emosional menjadi lima komponen
sehingga dijadikan lima variabel yaitu, kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi,
empati, dan keterampilan sosial. Sedangkan penelitian ini mengkaji kecerdasan
emosional secara umum dan tetap menjadikan kecerdasan emosional menjadi satu
variabel. Peneliti juga menambah dua variabel yaitu tekanan anggaran waktu dan
budaya organisasi.
2. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2007, sedangkan penelitian ini dilakukan
pada tahun 2014.
3. Objek penelitian Alwani (2007) adalah kantor akuntan publik, sedangkan objek
Alasan peneliti memilih Inspektorat sebagai objek dalam penelitian ini adalah karena
penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini lebih dominan
dilakukan pada KAP (Kantor Akuntan Publik) sebagai objek penelitiannya, peneliti memilih
Inspektorat yang merupakan instansi pemerintah menjadi objek penelitian juga agar nantinya
dapat di bandingkan hasil penelitian yang dilakukan pada KAP dengan penelitian yang
dilakukan di Inspektorat sebagai auditor internal pemerintah. Hal ini sesuai dengan saran
yang dikemukakan oleh penelitian-penelitian sebelumnya yaitu, hendaknya dilakukan
penelitian terkait pada instansi-instansi pemerintah seperti BPK, BPKP, dan Inspektorat.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Auditor, Tekanan Anggaran Waktu, Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Auditor” (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten
Aceh Tengah).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka peneliti membuat identifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah kecerdasan emosional dapat mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam
melaksanakan tugasnya?
2. Apakah kecerdasan emosional yang dimiliki auditor dapat meningkatkan
profesionalisme auditor?
3. Apakah tekanan anggaran waktu yang diberikan kepada auditor dalam proses audit
dapat mempengaruhi kinerja auditor dalam melaksanakan tugasnya?
4. Apakah tekanan anggaran waktu dapat meningkatkan kinerja auditor?
5. Apakah auditor mampu bertahan dalam situasi kerja yang berat dan tekanan anggaran
waktu yang ketat dan kaku?
7. Apakah budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja auditor dalam melaksanakan
tugasnya?
8. Apakah budaya organisasi dapat menuntun auditor untuk mencapai tujuan organisasi?
9. Apakah budaya organisasi dapat menjadi patokan pencapaian tujuan organisasi?
10.Apakah kecerdasan emosional auditor, tekanan anggaran waktu dalam proses audit,
serta budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja auditor?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah diatas, serta agar tidak bias dalam melakukan
penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh kecerdasan emosional auditor, tekanan
anggaran waktu, budaya organisasi terhadap kinerja auditor (Studi Empiris Pada Inspektorat
Kabupaten Aceh Tengah), baik secara parsial maupun simultan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional auditor terhadap kinerja auditor
pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah?
2. Apakah terdapat pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap kinerja auditor pada
Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah?
3. Apakah terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja auditor pada
Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah?
4. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama antara kecerdasan emosional auditor,
tekanan anggaran waktu, budaya organisasi terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
Kabupaten Aceh Tengah?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh kecerdasan emosional auditor terhadap kinerja
auditor pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap kinerja auditor
pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja auditor pada
Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama antara kecerdasan
emosional auditor, tekanan anggaran waktu, budaya organisasi terhadap kinerja
auditor pada Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah.
1.6 Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis, serta meningkatkan
kemampuan penulis dalam menelliti, serta dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai kecerdasan emosional auditor, tekanan anggaran waktu dan budaya
organisasi terhadap kinerja auditor.
2. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan akuntansi atau leboh spesifik yaitu auditing (pemeriksaan akuntansi).
Sehingga penelitian ini juga diharapkan nantinya dapat berguna bagi peneliti-peneliti
selanjutnya agar dapat dijadikan bahan referensi yang relevan.
3. Bagi Inspektorat Kabupaten Aceh Tengah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pada auditor agar senantiasa meningkatkan
tekanan waktu, demikian pula dengan budaya organisasi yang tentunya harus dapat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Kecerdasan emosional auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
Kabupaten Aceh tengah, dapat dilihat nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,703
> 1,662), dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05).
2. Tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
Kabupaten Aceh tengah, dapat dilihat nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel
(-1,346 < 1,662), dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,186 > 0,05).
3. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten
aceh Tengah, dapat dilihat nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,174 > 1,662) ,
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
4. Kecerdasan emosional auditor, tekanan anggaran waktu, budaya organisasi
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten
Aceh tengah, dapat dilihat nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (21,406 > 2,61) ,
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
4.2 Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah variable yang berhubungan
dengan kinerja auditor, agar dapat diketahui bahwa kinerja auditor dapat dipengaruhi
oleh banyak hal.
2. Untuk akademisi, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran dan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Untuk para auditor/pegawai pada Inspektorat Kabupaten Aceh tengah untuk
senantiasa meningkatkan kecerdasan emosional yang ada pada diri auditor/pegawai,
serta mengikuti budaya organisasi yang ada sehingga kinerja yang dihasilkan juga
DAFTAR PUSTAKA
Abidin. 2013. “Fungsi Budaya Organisasi”. Artikel:
http://zabidin1993.blogspot.com (diakses 17 Nopember 2013).
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi.
Alwani, Ahmad. 2007. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor pada KAP di Semarang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang. http://www.scribd.com/ (diakses 01 januari 2013).
Ambargo 2013. “Budaya Organisasi Menurut Para Ahli”. Artikel: http://dhino-ambargo.blogspot.com (diakses 18 Nopember 2013).
Ardana, Aritonang, Dermawan, 2013. Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kesehatan Fisik untuk Memprediksi Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Akuntansi: Vol: XVII, No: 03, 2013. (diakses 23 Maret 2014).
Ashari, Ruslan. 2011. Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Skripsi: repository.unhas.ac.id (diakses 20 Nopember 2013).
Bahri, Syamsul. 2010. Pengaruh Motivasi, Tindakan Supervisi, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Junior Pada KAP di Jakarta. Skripsi: Universitas Islam Syarif Hidayatullah. http://repository.uinjkt.ac.id (diakses 26 Desember 2014).
Basri, Seta. 2011. “Pengertian Budaya Organisasi”, Artikel: http://setabasri01.blogspot.com (diakses 3 April 2014).
Bastian, Indra. 2007. Audit Sektor Publik Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat
Choiriah, Anis. 2013. Pengaruh Kecerdasan Emosisonal, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual Terhadap Kinerja Auditor Pada KAP di Padang dan Pekan Baru. Skripsi: Universitas Negeri Padang. http://ejournal.unp.ac.id (diakses 21 Nopember 2013).
Dalmy, Darlisman. 2009. Pengaruh SDM, Komitmen, motivasi terhadap kinerja auditor dan reward sebagai variabee moderating pada inspektorat provinsi jambi. Tesis: Universitas Sumatra utara. http://repository.usu.ac.id/ (diakses 15 Nopember 2013).
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Universitas Diponegoro.
Ikhsan, Arfan dan Maipita, Indra. 2011. Perilaku Organisasi. Medan: Madenatera. Jogianto. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Marfuah, Siti. 2011. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Perspektif Teori Stress Kerja. Skripsi: Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/ (diakses 15 Desember 2013).
Manulang, Asna. 2010. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, dan Resiko Kesalahan Terhadap Penurunan Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi: Vol 5, No: 1. http://stiepena.ac.id (diakses 13 Maret 2014).
Marfuah, Siti. 2011. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Persfektif Teori Stress Kerja. Skripsi: Universitas Diponegoro (diakses 3 April 2014).
Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta : Salemba Empat
Nazir. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoprasetio. Christina Gunaeka. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Auditor Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya. Jurnal Akuntansi: Vol :1, No: 4, Juli 2012 http://www.academia.edu (diakses 23 Maret 2014).
Paramita, Dhani Pradipta 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Auditor. Kuesioner: xa.yimg.com (diakses 25 Nopember 2013).
Peraturan Menteri Dalam Negeri No: PER/MENDAGRI/28/2007 Tentang Norma Pengawasan Dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemeritah. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.
PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang Standar Audit APIP. http://www.scribd.com (diakses 15 Nopember 2013).
Prasetyo 2013. “Toeri Kecerdasan Emosional”. Artikel:
http://ekspediaweb.wordpress.com. (diakses 20 Nopember 2013).
Pratiwi, Riska. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Medan. Skripsi: Universitas Hasanuddin Makassar. http://repository.unhas.ac.id (diakses 13 Nopember 2013).
Pusdiklatwas, BPKP. 2008. Pusdiklatwas.BPKP.go.id (diakses 15 Nopember 2013).
Ramadhanty, Rezky Wulan. 2013. Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Profesionalisme, dan Ambiguitas Peran terhadap Kinerja Auditor Pada KAP di DIY. Jurnal Akuntansi: Vol 2, No:2, 2013. http://journal.uny.ac.id (diakses 23 Maret 2014)
Rosita, Nadiyah Hirfiyana. 2012. Uji Asumsi Klasik. Artikel: http://extraordinarynad.lecture.ub.ac.id (diakses 30 Desember 2013)
Rusyanti, Rina. 2010. Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit. Skripsi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id (diakses 20 Nopember 2013)
Sakdiah, Halimatus. 2012. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen, dan Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Pada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Skripsi: Universitas Negeri Medan.
Sangadah, Nihayatus. 2008. Hubungan Antara Kecerdasan emosional Dengan Reaksi Frustasi Pada Santri Pondok Pesantren Al-Huda Kebumen. Skripsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (diakses 3 April 2014).
Setiawan, Herdis. 2011. Pengaruh Struktur Audit, Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kinerja Auditor. Pada KAP di DKI Jakarta. Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. http://perpus.uinjkt.ac.id (diakses 19 Nopember 2013).
Silaen, Sakti. 2010. Statistika Untuk Bisnis Ekonomi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Suharyadi, dan Purwanto. 2011. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.