• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP EFIKASI DIRI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA SISWA SMA DITINJAU DARI LETAK DAN STATUS SEKOLAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP EFIKASI DIRI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA SISWA SMA DITINJAU DARI LETAK DAN STATUS SEKOLAH."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP EFIKASI DIRI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA SISWA SMA

DITINJAU DARI LETAK DAN STATUS SEKOLAH

(Studi Pembelajaran Biologi pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA N 3 Sukoharjo, SMA N 1 Bulu, SMA Veteran 1 Sukoharjo, SMA Kristen Kalam

Kudus Sukoharjo Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016)

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

Oleh:

Revolusi Prajaningrat Saktiyudha S831408030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

(

٦

)

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(Q.S. Asy-Syarh: 6)

Tuhan sibuk menyelesaikan tugasmu, baik dari dalam maupun luar. Dia mencurahkan seluruh perhatian-Nya untukmu. Tiap manusia adalah karya dalam proses yang pelan-pelan tetapi pasti bergerak menuju kesempurnaan. Kita semua

adalah karya seni yang menunggu dan berjuang untuk diselesaikan. Tuhan mengurus kita satu per satu karena kemanusiaan adalah seni rupa yang dibuat dengan guratan tulisan terampil, dimana tiap satu titik sama pentingnya dengan

keseluruhan gambar.

(Empat Puluh Kaidah Cinta – Elif Shafak)

Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya.

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orangtuaku, Suyono, S.H., M.H. dan Suwarti, S.Pd., M.Pd. 2. Saudara-saudariku, Juwita Nuswantari, S.P. dan Sang Ayogi

(7)

vii

Revolusi Prajaningrat Saktiyudha. 2016. PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL

LEARNING TERHADAP EFIKASI DIRI DALAM PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN PADA SISWA SMA DITINJAU DARI LETAK DAN STATUS SEKOLAH. Tesis. Pembimbing: Puguh Karyanto, M.Si., Ph.D. Ko-Pembimbing: Dr. Suciati, M.Pd. Program Studi Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret (UNS).

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model experiential

learning terhadap efikasi diri dalam pembangunan berkelanjutan pada siswa di

kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan; (2) interaksi antara siswa pada kelas yang menerapkan model konvensional dengan metode praktikum dan kelas yang menerapkan model experiential learning dengan letak sekolah terhadap efikasi diri dalam pembangunan berkelanjutan; (3) interaksi antara siswa di sekolah kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan dengan status sekolah terhadap efikasi diri dalam pembangunan berkelanjutan.

Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2×2×2. Populasi penelitian adalah siswa SMA kelas X di SMA N 3 Sukoharjo, SMA Veteran 1 Sukoharjo, SMA N 1 Bulu dan SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel terdiri dari 239 siswa SMA negeri dan swasta pada kawasan perkotaan dan perdesaan di kelas yang menggunakan model konvensional dan model experiential learning. Sampel dipilih melalui teknik cluster

random sampling. Kelas X2, XA, X4, dan XD menggunakan model konvensional

dan kelas X1, XB, X2, dan XB menggunakan model experiential learning. Data dikumpulkan dengan metode angket. Analisis data sesuai deskriptif kuantitatif menggunakan Uji Anova dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor efikasi diri dalam pembangunan berkelanjutan siswa pada kawasan perkotaan adalah 59,63 dan pada kawasan perdesaan adalah 60,93. Kesimpulan penelitian adalah: (1) terdapat pengaruh model experiential learning terhadap efikasi diri dalam pembangunan berkelanjutan pada siswa di kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan; (2) tidak terdapat interaksi antara siswa pada kelas yang menerapkan model konvensional dengan metode praktikum dan kelas yang menerapkan model experiential learning

dengan letak sekolah terhadap efikasi diri dalam pembangunan berkelanjutan; dan (3) terdapat interaksi antara siswa di sekolah kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan dengan status sekolah terhadap efikasi diri dalam pembangunan berkelanjutan.

(8)

viii

Revolusi Prajaningrat Saktiyudha. 2016. The Influence of Experiential Learning Model Against Students’ Sustainable Development Self-Efficacy on Senior High School in The Context of School’s Location and Type. Thesis. Consultant: Puguh Karyanto, M.Si., Ph.D. Co-Consultant: Dr. Suciati, M.Pd. Master of Science Education Programs, Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University.

ABSTRACT

The aim of the research is to find out: (1) the influence of experiential

learning model against students’ sustainable development self-efficacy in the context of urban and rural areas; (2) the interaction between students on conventioanal model class and experiential learning model class with school’s location against students’ sustainable development self-efficacy; (3) the interaction between students’ in the

context of urban and rural areas with school type against students’ sustainable

development self-efficacy.

The research method was experimental with 2×2×2 factorial design. The population of this research were of 1th grade senior high school students in SMA N 3 Sukoharjo, SMA Veteran 1 Sukoharjo, SMA N 1 Bulu and SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo in the academic year of 2015/2016. The sample consist of 239

public and private high schools’ students in the context of urban and rural areas

which divided into conventional model class and experiential learning model class. The sample were chosen by cluster random sampling technique. X2, XA, X4, and XD class applies conventional model and X1, XB, X2, and XB class applies experiential learning model. Data were collected by questionnaire. Data were analyzed in accordance with the quantitative descriptive using Anova with a significance level of 5%.

The result of the research is shown that the mean of students’ sustainable development self-efficacy score in urban area is 59,63 and rural area is 60,93. The conclusion of the research is found: (1) there is influence of experiential learning model against students’ sustainable development self-efficacy in the context of urban and rural areas; (2) there is no interaction between students on conventioanal model

class and experiential learning model class with school’s location against students’

sustainable development self-efficacy; (3) there is an interaction between students’ in

the context of urban and rural areas with school type against students’ sustainable

development self-efficacy.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Tesis yang berjudul

“Pengaruh Model Experiential Learning Terhadap Efikasi Diri dalam Pembangunan Berkelanjutan pada Siswa SMA Ditinjau dari Letak dan Status Sekolah”. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat pemenuh mencapai derajat Magister di Program Studi Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret (UNS).

Penyusunan Tesis ini tidak lepas dari pertolongan dan bimbingan oleh banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada bapak/ ibu:

1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., selaku Dekan FKIP UNS Surakarta yang telah memberikan bantuan berupa sarana, fasilitas demi kelancaran dalam menempuh pendidikan Magister di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret (UNS).

2. Dr. Mohammad Masykuri, M.Si., selaku Kepala Program Studi Magister Pendidikan Sains dan Ketua Tim Penguji Tesis yang telah memberikan ijin penelitian dan dorongan semangat untuk menyelesaikan studi serta penilaian, saran dan masukan terhadap Tesis yang disusun oleh penulis.

3. Puguh Karyanto, M.Si., Ph.D., selaku Pembimbing yang telah memberikan nasihat, bimbingan, koreksi dengan penuh kesabaran sehingga Tesis ini dapat tersaji dan dorongan semangat untuk menyelesaikan studi.

4. Dr. Suciati, M.Pd., selaku Ko-Pembimbing yang telah memberikan nasihat, bimbingan, koreksi dengan penuh kesabaran sehingga Tesis ini dapat tersaji dan dorongan semangat untuk menyelesaikan studi.

(10)

x

6. Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd., selaku validator instrumen penelitian yang berkenan memberi saran, masukan, dan penilaian terhadap instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian.

7. Ir. Yudi Rinanto, M.P., selaku validator materi pembelajaran yang berkenan memberi saran, masukan, dan penilaian terhadap kesesuaian materi yang terdapat pada inetrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian.

8. Sri Soewarsih, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Sukoharjo yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Sukoharjo.

9. Drs. Sukamto, M.M., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bulu yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Bulu.

10. Drs. Heru Daryadi, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Veteran 1 Sukoharjo yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMA Veteran 1 Sukoharjo.

11. Wiwoho, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo.

12. Siti Widayah, S.Pd., selaku Guru Biologi SMA Negeri 3 Sukoharjo yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian.

13. Tri Suwarno, S.Pd., M.M., dan Maryuni, S.Pd., selaku Guru Biologi SMA Negeri 1 Bulu yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian. 14. Ir. Yuni Susilastuti, selaku Guru Biologi SMA Veteran 1 Sukoharjo yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian.

15. drh. Ambarsitaresmi Fifi Suhardi dan Chintia Novita Sari, A.Md., selaku Guru Biologi SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian.

16. Bayu Taufiq Wana Wijaya dan Tunjung Wahid Nugroho, S.Si., yang membantu dengan meluangkan waktu dan tenaga demi kelancaran penelitian dari awal hingga selesai.

(11)

xi

18. Teman-teman mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains UNS minat biologi angkatan 2014 yang memberikan banyak bantuan dan kerja sama.

19. Segenap Civitas Akademika dan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP UNS atas bantuan dan kerja samanya.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga penelitian ini bermanfaat secara khusus bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juni 2016

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iv

MOTTO ... v

1. Lingkungan Sekolah di Kawasan Perkotaan dan Perdesaan ... 7

2. Pendidikan Lingkungan Hidup ... 8

a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ... 8

b. Tujuan dan Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup ... 10

c. Penyelenggara Pendidikan Lingkungan Hidup di Tingkat SMA ... 11

3. Efikasi Diri ... 12

(13)

xiii

b. Aspek-aspek Efikasi Diri ... 14

c. Fungsi Efikasi Diri ... 14

d. Sumber Efikasi Diri... 15

e. Efikasi Diri Dalam Pembangunan Berkelanjutan ... 17

f. Efikasi Diri Siswa SMA Kawasan Perkotaan dan Perdesaan ... 18

g. Efikasi Diri Siswa di SMA Negeri dan Swasta ... 19

4. Teori Belajar... 20

a. Teori Belajar Piaget... 20

b. Teori Belajar Bruner ... 22

c. Teori Belajar Vygotsky ... 24

5. Model Experiential Learning ... 25

a. Pengertian Model Experiential Learning ... 25

b. Langkah-langkah Model Experiential Learning ... 26

c. Kekurangan dan Kelebihan Model Experiential Learning ... 28

6. Materi Pencemaran Lingkungan ... 29

a. Pencemaran Udara ... 30

b. Pencemaran Air ... 31

c. Pencemaran Tanah ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 32

C. Kerangka Berpikir ... 33

D. Hipotesis . ... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 37

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 37

B. Jenis Penelitian ... 38

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 38

1. Populasi Penelitian ... 38

2. Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ... 38

D. Rancangan dan Variabel Penelitian ... 39

1. Rancangan Penelitian ... 39

2. Variabel Penelitian ... 39

(14)

xiv

F. Instrumen Penelitian ... 41

G. Uji Coba Instrumen ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi Data ... 45

1. Pengaruh Model Experiential Learning Terhadap Efikasi Diri Dalam Pembangunan Berkelanjutan Pada Siswa di Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan ... 54

2. Interaksi Antara Siswa Pada Kelas yang Menerapkan Model Konvensional dengan Metode Praktikum dan Kelas yang Menerapkan Model Experiential Learning dengan Letak Sekolah Terhadap Efikasi Diri Dalam Pembangunan Berkelanjutan ... 56

3. Interaksi Antara Siswa di Sekolah Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan dengan Status Sekolah Terhadap Efikasi Diri Dalam Pembangunan Perkelanjutan ... 57

E. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Implikasi ... 59

C. Saran ... 60

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel: Halaman

1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 37

2. Desain Penelitian ... 39

3. Klasifikasi Validitas... 42

4. Hasil Uji Validitas Angket Efikasi Diri dalam Pembangunan Berkelanjutan ... 42

5. Klasifikasi Reliabilitas ... 43

6 . Hasil Uji Reliabilitas... 43

7. Rata-rata EDPB Siswa Ditinjau dari Letak Sekolah... 46

8. Rata-rata EDPB Siswa Ditinjau dari Letak Sekolah dan Kelas ... 47

9. Distribusi Frekuensi EDPD Ditinjau dari Letak Sekolah dan Kelas ... 48

10. Rata-rata EDPB Ditinjau dari Letak Sekolah dan Status ... 49

11. Distribusi Frekuensi EDPD Ditinjau dari Letak Sekolah dan Status Sekolah ... ... 50

12. Hasil Uji Normalitas Data EDPB ... 51

13. Hasil Uji Homogenitas Data EDPB ... 52

14. Hasil Uji Homogeneity of Variance Data EDPB ... 53

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar: Halaman

1. Determinisme Resiprokal ... 13

2. Tahapan Model Experiential Learning ... 27

3. Kerangka Berpikir ... 35

4. Grafik Distribusi Frekuensi EDPB Ditinjau dari Letak Sekolah ... 46

5. Siswa Mengamati Jangkrik Pada Toples Perlakuan dan Kontrol ... 192

6. Siswa Mengamati Gerakan Operkulum Ikan ... 192

7. Siswa Mengukur Panjang Tanaman Jagung ... 193

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran: Halaman

1. Daya Serap Materi Pencemaran Lingkungan Tahun 2014 ... 67

2. Silabus ... 69

3. RPP Kelas Kontrol dengan Model Konvensional Materi Pencemaran Lingkungan . ... 71

4. RPP Kelas Perlakuan dengan Model Experiential Learning Materi Pencemaran Lingkungan ... 99

5. Rubrik dan Lembar Observasi Prestasi Belajar Afektif dan Psikomotor .. 130

6. LKS Kelas Kontrol dengan Model Konvensional Materi Pencemaran Lingkungan . ... 134

7. LKS Kelas Perlakuan dengan Model Experiential Learning Materi Pencemaran Lingkungan ... 145

8. Kisi-kisi, Soal Tes Essay, dan Kunci Jawaban Prestasi Belajar Belajar Kognitif ... ... 161

9. Angket Sustainable Development Self-Efficacy ... 169

10. Uji Validitas Angket Sustainable Development Self-Efficacy ... 174

11. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 178

12. Statistik Data Penelitian ... 180

13. Lembar Validasi Materi ... 187

14 . Lembar Validasi RPP ... 189

15. Lembar Validasi LKS ... 191

16. Dokumentasi Penelitian ... 192

Referensi

Dokumen terkait

membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang jelas yang memiliki kebutuhan yang sama dan memberikan respon yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran. Dengan

Judul Skripsi : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Induk Ikan Lele Dumbo Berdasarkan Matang Gonad Untuk Pemijahan Secara Alami Menggunakan Metode SMART (Simple

Gambar 1. Beberapa spesies dari Famili Zingiberaceae yang digunakan masyarakat di Kecamatan Siak Hulu: A) Zingiber officinale B) Zingiber officinale var. rubrum C) Curcuma domestica

Beberapa bentuk strategi politik yang digunakan oleh Partai Golkar dalam mengusung pasangan Yuro di pemilukada Kabupaten Karanganyar tahun 2013 dapat dinilai cukup

Bila terjadi gangguan atau impedansi kurang pada saluran, maka elemen impedansi kurang (3), dengan fasa yang relevan, dan arus urutan nol akan mengoperasikan elemen waktu atau

Pada tahapan ini setiap kriteria dan alternatif yang telah dikumpulkan dalam tahap dua diklasifikasi dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan untuk

Full costing ( absorption costing ) adalah penentuan harga pokok produk yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

Berdasarkan hasil penelitian, dapat penulis simpulkan bahwa inisiatif individual yang dimiliki oleh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia