• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : EKO ARDIYANTO P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : EKO ARDIYANTO P"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS KONSUMSI BUAH NANAS DAN BUAH MANGGA TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK GIGI PADA MAHASISWA TINGKAT 1 JURUSAN INFORMATIKA REKAM MEDIS

PIKSI GANESHA BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Program Dipolma III pada Jurusan Keperawatan Gigi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Disusun Oleh : EKO ARDIYANTO

P17325112021

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI 2015

(2)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul

EFEKTIVITAS KONSUMSI BUAH NANAS DAN BUAH MANGGA TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK GIGI PADA MAHASISWA TINGKAT 1 JURUSAN INFORMATIKA REKAM MEDIS

PIKSI GANESHA BANDUNG

Diujikan pada :

Hari Tanggal Bulan Tahun 2015

Penguji I Penguji II

drg. Dewi Sodja Laela, M. Kes Isa Insanuddin, S.SIT, M. Kes NIP. 1965 07 09 1993 12 2001 NIP. 1962 06 26 1982 11 1001

Penguji III

Hera Nurnaningsih, S.SIT, M. Kes NIP. 1975 10 04 1996 03 2001

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul

EFEKTIVITAS KONSUMSI BUAH NANAS DAN BUAH MANGGA TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK GIGI PADA MAHASISWA TINGKAT 1 JURUSAN INFORMATIKA REKAM MEDIS

PIKSI GANESHA BANDUNG

Disahkan pada Hari Tanggal Bulan Tahun 2015

Pembimbing,

Hera Nurnaningsih, S.SIT, M.Kes NIP. 1975 10 04 1996 03 2001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Bandung

drg. Hetty Anggrawati K, M. Kes. AIFO NIP. 1956 10 05 1987 12 2001

(4)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS KONSUMSI BUAH NANAS DAN BUAH MANGGA

TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK GIGI PADA MAHASIWA TINGKAT 1 JURUSAN INFORMATIKA REKAM

MEDIS PIKSI GANESHA BANDUNG Eko Ardiyanto1), Hera Nurnaningsih2)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI Email : [email protected]

Tujuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut adalah menghilangka n plak atau mencegah terjadinya plak. Plak tidak dapat hilang dengan tindakan berkumur saja. Oleh karena itu tindakan yang paling penting adalah mencegah supaya pertumbuhan plak dapat dihambat diantara waktu menyikat gigi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan pertumbuha n dari plak adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung serat seperti buah nanas dan buah mangga.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung dengan manfaatnya yaitu menambah pengetahua n tentang efektivitas mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan rancangan quasi eksperimen. Sampel penelitian diambil secara total sampling yaitu semua mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis yang ada di kampus Piksi Ganesha. Jenis data yang diperoleh merupakan data kuantitatif dengan pengolahan data manual yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta data dianalisa menggunakan uji T-test dependen dan T-test independen.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan Thitung (4,6) lebih besar dari Ttabel (1,671) dengan α = 0,05 yang berarti bahwa adanya perbedaan bermakna penurunan nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga. Jadi mengkonsumsi buah nanas lebih efektif dalam menurunka n nilai debris indeks dibandingkan mengkonsumsi buah mangga.

Kata kunci : Nanas, Mangga, Akumulasi Plak

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberi kelancaran untuk dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.

Berbagai hambatan telah penulis lalui dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, namun berkat kasih sayang dan karunia-Nya serta bimbinga n, pengarahan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang memberikan segala bentuk nikmat dan karunia-Nya serta berkat izin dan ridho-Nya karya tulis ilmiah ini dapat selesai.

2. Oesman Syarif, Dr.,Ir., MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.

3. Hetty A.K, drg., M.Kes.,AIFO selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.

i

(6)

4. Hera Nurnaningsih, S.SIT., M.Kes, selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbinga n, dukungan, arahan serta saran untuk penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.

5. Dedeh Ruhibah, S.SIT., SPd., M.MPd, selaku dosen wali yang selalu memberikan bimbingan, motivasi dalam bidang akademik.

6. Dewi Sodja Laela, drg., M.Kes, selaku dosen penguji yang memberika n masukan sehingga penulis dapat memperbaiki dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

7. Isa Insanuddin, S.SIT., M.Kes, selaku dosen penguji yang memberika n masukan sehingga penulis dapat memperbaiki dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Seluruh Staff Dosen dan Staff Tata Usaha yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

9. Direktur, Wali Kelas, di Kampus Piksi Ganesha Bandung Khususnya Tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

10. Bapak Agus Suryana, S.Sos, selaku kepala Unit Perpustakaan Jurusan Keperawatan Gigi yang telah membantu dalam pencarian sumber materi.

ii

(7)

11. Keluarga besar tercinta, Mamah, Bapak, Ade, dan seseorang yang setia menemani penulis yang tidak ingin disebutkan namanya, dimana tiada henti-hentinya memberikan kasih sayang, nasihat, dukungan serta do’a selama perkuliahan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini.

12. Sahabat-sahabat Jurusan Keperawatan Gigi angkatan 2012, Agung, Romario, Riski, Bayu, Aris, Hatur, atas dukungan dan kesediaannya menemani penulis melewati suka dan duka selama perkuliahan hingga saat ini.

13. Semua teman-teman Jurusan Keperawatan Gigi angkatan 2012 atas kebersamaan dan kerjasamanya selama ini.

14. Semua teman-teman Tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung yang telah membantu dan bersedia untuk menjadi objek penelitian.

15. Semua pihak yang baik secara langsung maupun secara tidak langsung terlibat dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu segala bentuk kritikan dan saran yang bersifat membangun masih penulis harapkan demi perbaikan karya-karya penulis dimasa yang akan datang.

iii

(8)

Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Semoga segala kebaikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Bandung, Juli 2015

Penulis

iv

(9)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGUJIAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR……….……… i

DAFTAR ISI……….………... v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR LAMPIRAN……… viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan Penelitian...3

D. Manfaat Penelitian...4

E. Ruang Lingkup Penelitian...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Buah-buahan Berserat...5

B. Tinjauan Umum Buah Nanas...5

C. Tinjauan Umum Buah Mangga...7

D. Tinjauan Plak...10

E. Akumulasi Plak…...…..………..………...13

F. Hubungan makanan berserat dengan penurunan plak…….…..……...14

v

(10)

G. Kebersihan Gigi dan Mulut...14

H. Tinjauan Umum PHP...15

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS,DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep...17

B. Hipotesis...17

C. Definisi Operasional...19

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian...20

B. Waktu dan Tempat Penelitian...20

C. Populasi dan Sampel...20

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data...21

E. Pengolahan dan Analisa Data...23

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……….………..………….25

B. Pembahasan……….………...29

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…….……….……….…...32

B. Saran………..……….…….32

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vi

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil penelitian nilai debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas

Tabel 2 Hasil penelitian nilai debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah mangga

Tabel 3 Hasil t-test dependen nilai debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas dan mangga

Tabel 4 Hasil t-test independen efektivitas mengkonsumsi buah nanas dan mangga terhadap nilai debris indeks

vii

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Informed Consent

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Persetujuan Melakukan Penelitian Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4 : Lembar survey awal Lampiran 5 : Lembar penelitian

Lampiran 6 : Uji t-test dependen pada perlakuan mengkonsumsi buah nanas

Lampiran 7 : Uji t-test dependen pada perlakuan mengkonsumsi buah mangga

Lampiran 8 : Uji t-test independen

Lampiran 9 : Surat keterangan telah melakukan penelitian

viii

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hasil laporan (Riskesdas 2013), perilaku menyikat gigi penduduk umur lebih dari 10 tahun dengan jumlah sampel sebesar 835.256 responden ditemukan hanya 2,3 % yang menyikat gigi dengan benar yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Masalah tingginya penyakit gigi dan mulut terutama karies yang disebabkan oleh plak. Plak adalah deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang didalamnya terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak pada jaringan keras didalam rongga mulut (gigi) jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. ( Putri dkk, 2010 )

Fakta menyatakan bahwa plak akan timbul segera setelah makan dan tidak dapat hilang hanya dengan tindakan berkumur saja. Oleh karena itu, tindakan paling penting adalah mencegah supaya pertumbuhan plak tidak tertimbun dan menyebabkan penyakit gigi dan mulut. ( Putri dkk, 2010 )

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol plak adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan yang berserat disela waktu makan secara teratur. Selain itu, makan buah-buahan berserat dan padat dapat membant u membersihkan sisa makanan yang tertinggal di gigi yaitu bersifat self cleansing atau pembersihan secara alami. (Reni, 2006 cit Iik, 2010)

1

(14)

Melihat hal diatas maka mengkonsumsi buah-buahan yang berserat setelah makan sangat dianjurkan karena dapat membantu pembersihan pada gigi, banyak macam buah yang mengandung serat diantaranya adalah buah nanas yang juga banyak mengandung vitamin C, selain itu juga nanas merupakan buah yang terjangkau harganya. (Satrio, 2009)

Salah satu buah yang berserat selanjutnya adalah buah mangga. Buah mangga ini juga mengandung betakaroten yang bermanfaat sebagai antioksidan dalam mencegah kerusakan tubuh akibat radikal bebas. Selain itu, buah mangga juga mengandung vitamin C yang baik untuk kesehatan gigi dan gusi. Kemudian seratnya membantu dalam membersihkan gigi (Afrians ya h, 2007 )

Sejumlah manfaat diatas merupakan sebagian saja dari kekuatan biokimiawi buah nanas dan buah mangga yang sangat menarik untuk ditelit i dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas konsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak pada gigi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu kesehatan gigi baik teoritis maupun praktis.

Berdasarkan hasil survey sementara mengenai kebersihan gigi dan mulut dengan menggunakan Hygiene Indeks yang telah dilakukan pada mahasisawa Jurusan Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung tahun 2015, dengan jumlah sampel keseluruhan sebesar 32 orang didapat rata-rata indeks kebersihan gigi dan mulutnya buruk.

(15)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah “Apakah ada perbedaan efektivitas konsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung Tahun 2015 ?.”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahuinya efektivitas konsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung Tahun 2015.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui akumulasi plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung dengan menggunakan Patient Hygiene Performance (PHP) sebelum mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga.

b. Mengetahui indeks kebersihan gigi dan mulut dengan menggunaka n Patient Hygiene Performance (PHP) setelah mengkonsumsi buah nanas pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung.

c. Mengetahui indeks kebersihan gigi dan mulut dengan menggunaka n Patient Hygiene Performance (PHP) setelah mengkonsumsi buah

(16)

mangga pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung.

d. Mengetahui perbedaan efektivitas setelah konsumsi buah nanas dan buah mangga dengan menggunakan Patient Hygiene Performance (PHP) pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Memberikan informasi dan tambahan referensi mengenai manfaat mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulas i plak gigi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai efektifitas konsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi, hanya dibatasi pada pemberian buah nanas dan buah mangga saja. Dari dua perlakuan tersebut peneliti dapat mengetahui perbedaan efektifitas konsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung Tahun 2015.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Buah-buahan Berserat

Serat adalah bagian dari tanaman yang tidak dapat diserap oleh tubuh. Dalam ilmu gizi, serat sayuran dan serat buah yang kita makan disebut serat kasar atau crude fiber (semua polisakarida dan yang tidak terhidrolisis oleh kerja sekresi usus manusia). Serat dalam makanan lazim disebut sebagai dietary fiber yang sangat baik untuk kesehatan manus ia.

(Clara, M. Kusharto, 2006) B. Tinjauan Umum Buah Nanas

Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil Amerika Selatan.

Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan. Tanaman nanas terdiri dari akar, batang, bunga, buah dan tunas- tunas. Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, kedalaman perakaran pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm.

Batang tanaman nanas berukuran cukup panjang 20-25 cm atau lebih dengan diameter 2,0-3,5 cm, beruas-ruas pendek. Daun nanas tumbuh memanjang sekitar 130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih. (Satrio, 2009)

5

(18)

1. Jenis Nanas Subang

Nanas subang banyak terdapat di sekitar Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat. Nanas ini diunggulkan karena buahnya berukuran besar, rata-rata 3 kg per buah. Kulitnya bermata buah datar, warnanya tetap hijau walaupun buahnya sudah matang. Daging buah berwarna putih hingga kuning pucat, berserat banyak dan kasar serta berair. Rasa daging buah kurang manis dan agak asam. (Satrio, 2009)

2. Kandungan Dan Manfaat Nanas

Kandungan yang terdapat dalam buah nanas meliputi enzim bromelin, dekstrosa, kalsium, phosphat, laevulosa, manit, sakrosa, asam organik, ergosterol peroksida, asam ananasat, asam sitrat dan gula.

(Satrio, 2009)

Buah nanas mengandung enzim bromelin (Bromelin merupakan salah satu enzim protease yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino) yang dapat membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan dalam tubuh. Kandungan nitrogen dan asam amino dalam buah nanas yang tinggi dapat menurunkan pertumbuhan bakteri dalam mulut. (Satrio, 2009)

(19)

3. Nilai Gizi Nanas

Kandungan Gizi Banyaknya

Kalori 52.00 kal

Protein 0.40 gram

Lemak 0.20 gram

Karbohidrat 16.00 gram

Phospor 11.00 mgram

Zat besi 0.30 mgram

Vitamin A 130.000 SI

Vitamin BI 0.08 mgram

Vitamin C 24.00 mgram

Air 85.30 gram

Bagian dapat digunakan 53.0

(Satrio, 2009)

C. Tinjauan Umum Buah Mangga

Mangga (Mangifera indica L.) termasuk famili Anacardiaceae banyak dijumpai didaerah Asia Tenggara terutama dikepulaua n Melanesia. Tanaman ini telah dibudidayakan sejak 4000 tahun silam.

(20)

Tanaman ini merupakan jenis tanaman komersial di Asia Tenggara dan Asia Selatan seperti Filipina, Indosesia, Malaysia, India, Thailand, dan Pakistan. (Sumiasri dkk, 2006)

Mangga tergolong kelompok buah berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, dan citarasa ( aroma, rasa, tekstur ) beraneka ragam. Bentuk mangga ada yang bulat penuh seperti mangga gedong dan buat panjang, seperti mangga harumanis dan mangga manalagi, mangga kopek berbentuk bulat pipih, sedangkan mangga golek lonjong. (Afriansya h, 2009)

1. Jenis Buah Mangga Gadung

Mangga gadung banyak terdapat di daerah Saradan, Madiun Jawa Timur. Mangga ini memiliki struktur buah berbentuk lonjong, kulit buah berwarna hijau tua bila masak sedangkan daging buah kuning bila masak, kemudian rasa buahnya manis serta seratnya sedikit, sedangkan tekstur buah padat dan pulen dan kadar air sedikit.

Jenis buah mangga gadung ini tergolong umum yang populasinya sering ditemui. (Sumiasri dkk, 2006)

2. Kandungan Buah Mangga a. Sumber Serat

Mangga mengandung serat sebanyak 1,6 gram per 100 gram bahan. Serat pangan pada buah mangga terdiri dari serat pangan larut, yaitu pectin dan serat pangan tidak larut, yaitu selusosa.

Fungsi dari serat pangan larut adalah memperlambat kecepatan

(21)

pencernaan dalam usus. Seandainya fungsi pengunyahan dan penelanan dalam rongga mulut tidak efektif, maka secara lambat usus akan mencerna makanan lebih efektif. Sehingga makanan dapat terurai dengan mudah dan diserap dengan baik oleh usus.

(Afriansyah, 2009) b. Sumber Antioksidan

Buah mangga merupakan sumber betakaroten. Betakaroten adalah zat yang apabila berada didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A, zat gizi yang penting untuk retina mata. Betakaroten juga termasuk antioksidan, yaitu senyawa yang dapat memberika n perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul- molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.

(Afriansyah, 2009) c. Sumber Vitamin C

Vitamin C berfungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Setiap 100 gram buah mangga matang yang dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan vitamin C sebanyak 41 mg, dan mangga muda bahkan mencapai 65 mg. Kebutuhan vitamin C yang dianjurkan untuk pria dan wanita dewasa masing- masing 60 gram/hari. Vitamin C juga

(22)

dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. (Afrians ya h, 2009)

d. Sumber Mineral

Kalium terdapat dalam jumlah besar dalam buah mangga, tiap 100 gram buah mangga terdapat kalium 189 mg. Dengan mengkonsumsi buah mangga minimal 250 gram, kecukupan kalium sebanyak 400 mg/hari dapat terpenuhi. Kalium berfungs i meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, dan membantu menormalkan tekanan darah, dan menurunka n resiko terserang stroke. (Afriansyah, 2009)

e. Sumber Gula dan Sedikit Asam

Sejumlah asam galat baik bagi isi saluran pencernaan dan desinfektan tubuh sehingga melindungi tubuh dari infeksi.

(Afriansyah, 2009) f. Sumber Air

Dalam setiap 100 gram mangga mengandung 84% air.

Kemudian mangga ranum segar mengandung air sekitar 82%.

(Afriansyah, 2009) D. Tinjauan Plak

1. Pengertian Plak

Plak merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu

(23)

matriks interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. ( Putri dkk., 2010)

2. Struktur dan Komposisi Plak a. Komposisi secara keseluruhan

Plak sebagian besar terdiri atas air dan berbagai macam mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler yang terdiri atas polisakarida ekstraseluler dan protein saliva. Sekitar 80% dari berat plak adalah air, sementara jumla h mikroorganisme kurang lebih 250 juta per mg berat basah. Selain terdiri atas mikroorganisme, juga terdapat sel-sel epitel lepas, leukosit, partikel-partikel sisa makanan, garam anorganik yang terutama terdiri atas kalsium, fosfat dan fluor. (Putri dkk., 2010) b. Komposisi bakteri

Bakteri didalam plak tidak sama dengan yang terdapat dalam rongga mulut. Berdasarkan hasil penelitian, komposisi bakteri dalam plak itu bervariasi. Komposisi bakteri dalam plak bergantung pada daerah dan regio dari gigi, juga pada umur plak. Bakteri-bakteri yang berada dalam plak selain dapat menghasilkan asam (acidogenik) dari makanan yang mengandung karbohidrat juga dapat bertahan dan berkembang biak dalam suasana asam (aciduric). Distribusi bakteri didalam plak sangat variabel, namun pada umumnya bakteri dilapisan bagian dalam berkumpul membentuk koloni yang lebih padat serta mempunyai dinding yang lebih tebal dan terutama terdiri

(24)

atas jenis bakteri kokus, sedangkan jenis bakteri filament umumnya tumbuh dengan sumbu panjang sel-selnya tegak lurus pada permukaan gigi (Putri dkk., 2010)

3. Proses Pembentukan Plak a. Tahap pertama

Pada tahap ini terjadi pembentukan lapisan acquired pellicle, dimana setelah acquired pellicle terbentuk, bakteri mula i berproliferasi disertai dengan pembentukan matriks interbakterial yang terdiri atas polisakarida ekstraseluler, yaitu levan dan dexran dan juga mengandung protein saliva. Bakteri yang dapat membent uk polisakarida ekstraseluler pada tahap pertama, yaitu streptococcus mutans, streptococcus bovis, streptococcus sanguis, streptococcus salivarius sehingga pada 24 jam pertama terbentuklah lapisan tipis yang terdiri atas jenis coccus pada tahap awal proliferasi bakteri.

Suasana lingkungan pada lapisan plak masih bersifat aerob sehingga hanya mikroorganisme aerob dan fakultatif yang dapat tumbuh dan berkembang biak. Pada tahap awal ini bakteri yang dapat tumbuh adalah jenis coccus dan basilus yang fakultatif (Neisseria Nocardia dan Streptococcus). Perkembangbiakan bakteri membuat lapisan plak bertambah tebal karena adanya hasil metabolisme dari bakteri- bakteri pada permukaan luar plak, lingkungan dibagian dalam plak berubah menjadi aerob (Putri dkk., 2010)

(25)

b. Tahap kedua

Pada tahap kedua, terjadi bertambahnya bakteri menjadi bakteri batang dan filament. Jika pada tahap ini kebersihan gigi dan mulut diabaikan, dua sampai empat hari coccus gram negatif dan basilus akan bertambah jumlahnya (dari 7% menjadi 30%), dengan 15% diantaranya terdiri atas bacillus yang bersifat anaerob. Pada hari kelima, Fusobacterium, Aactinomyces dan Veillonella yang aerob akan bertambah jumlahnya. (Putri dkk., 2010)

c. Tahap ketiga

Pada tahap ini, pematangan plak pada hari ketujuh ditandai dengan munculnya bakteri jenis Spirochaeta dan Vibro, sementara jenis filamen terus bertambah, dimana peningkatan paling menonjo l pada Actinomyces naeslundi. ( Putri dkk., 2010)

E. Akumulasi Plak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996 ), akumulasi berarti pengumpulan, penimbuna n, penghimpunan. Sedangkan plak merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi ( Putri dkk, 2010 ). Dengan demikian Akumulasi Plak merupakan pengumpulan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi.

(26)

F. Hubungan Makanan Berserat Dengan Penurunan Plak

Konsumsi buah dan sayuran segar yang kaya akan vitamin, minera l, serat dan air dapat melancarkan pembersihan sendiri pada gigi, sehingga luas permukaan plak dapat dikurangi dan pada akhirnya karies gigi dapat dicegah. Buah-buahan segar seperti apel, bengkoang, pear, semangka serta sayuran seperti caisim dan wortel dll, dapat merangsang fungs i pengunyahan dan meningkatkan sekresi air ludah. Armin, Marthaler, dan Bryan Wade menyatakan adanya efek positif konsumsi buah-buahan segar terhadap efek pembersihan gigi. Buah-buahan segar berperan sangat efektif untuk membantu kebersihan gigi apabila dikonsumsi sesudah makan. (Houwink, et al., 1993 cit Hidayanti dkk, 2010)

G. Kebersihan Gigi dan Mulut

Pada umumnya untuk mengukur tingkat kebersihan gigi dan mulut digunakan suatu indeks. Indeks adalah suatu angka yang menunj uka n keadaan klinis yang didapat pada waktu dilakukan pemeriksaan dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi yang ditutupi oleh plak dengan demikian angka yang diperoleh berdasarkan penilaian objektif (Putri dkk, 2010)

(27)

H. Tinjauan Umum PHP

Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut, menurut Podshadley and Haley menggunakan (Patient Hygiene Performance) Indeks PHP.

Cara pemeriksaan klinis berdasarkan indeks plak PHP adalah sebagai berikut :

1. Digunakan bahan perwarna merah (Disclosing solution) untuk memeriksa plak yang terbentuk pada permukaan gigi.

2. Pemeriksaan dilakukan pada mahkota gigi bagian fasial atau lingua l dengan membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi lima subsidi yaitu: D : Distal, G : 1/3 tengah gingival, M : Mesial, C : 1/3 tengah, I/O : 1/3 tengah incisal/oklusal.

3. Pemeriksaan dilakukan secara sistematik pada : a. Permukaan labial gigi insisif pertama kanan atas, b. Permukaan labial gigi insisif pertama kiri bawah, c. Permukaan bukal gigi molar pertama kanan atas, d. Permukaan bukal gigi molar pertama kiri atas, e. Permukaan lingual gigi molar pertama kiri bawah, f. Permukaan lingual gigi molar pertama kanan bawah.

(28)

Gigi pengganti seperti ketentuan pada pemeriksaan OHI-S Greene Vermilion.

4. Cara penilaian plak adalah sebagai berikut : a. Nilai 0 = tidak ada plak

b. Nilai 1 = ada plak

5. Cara pengukuran untuk menentukan indeks plak PHP yaitu dengan rumus dibawah ini dan hasilnya adalah berupa angka

6. Kriteria penilaian tingkat kebersihan gigi dan mulut berdasarkan indeks plak PHP yaitu :

(Putri dkk, 2009)

Jumlah total skor plak seluruh permukaan gigi yang diperiksa IP PHP =

Jumlah gigi yang diperiksa

Sangat baik = 0 Baik = 0,1 – 1,7 Sedang = 1,8 – 3,4 Buruk = 3,5 – 5,0

(29)

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESA DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep Penelitian Efektivitas Konsumsi Buah Nanas dan Buah Mangga Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Gigi Pada Mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung Tahun 2015.

Variabel Independen Variabel Dependen

B. Hipotesa

Sebagai dugaan atau jawaban sementara dan perlu diuji kebenarannya, maka peneliti menetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :

“ Adanya perbedaan efektivitas mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung Tahun 2015.”

Konsumsi Buah Mangga Konsumsi Buah Nanas

Penurunan Akumulasi Plak Penurunan

17

(30)

C. Definisi Operasional

Definisi operasional meliputi :

1. Nanas subang banyak terdapat di sekitar Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat. Nanas ini diunggulkan karena buahnya berukuran besar, rata-rata 3 kg per buah. Kulitnya bermata buah datar, warnanya tetap hijau walaupun buahnya sudah matang. Mengunyah makanan yang baik harus menggunakan kedua sisi rahang secara bergantian dengan jumlah kunyah 32 kali, masing-masing rahang 16 kali (Hermawanti, 2011 cit Komalasari, 2013). Pemberian buah nanas ini sebanyak 100 gram dengan alat ukur timbangan.

2. Mangga gadung banyak terdapat di daerah Saradan, Madiun, Jawa Timur. Mangga ini memiliki struktur buah berbentuk lonjong, kulit buah berwarna hijau tua bila masak sedangkan daging buah kuning bila masak, kemudian rasa buahnya manis serta seratnya sedikit, sedangkan tekstur buah padat dan pulen dan kadar air sedikit. Mengunyah makanan yang baik harus menggunakan kedua sisi rahang secara bergantian dengan jumlah kunyah 32 kali, masing-masing rahang 16 kali (Hermawanti, 2011 cit Komalasari, 2013). Pemberian buah mangga ini sebanyak 100 gram dengan alat ukur timbangan.

3. Akumulasi plak adalah pengumpulan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi.

(31)

4. Plaque Score

Adalah hasil pemeriksaan plak pada gigi dengan menggunakan indeks kebersihan mulut (Patient Hygiene Performance) PHP.

Alat ukur : PHP

Alat dan Bahan : Kaca mulut, sonde, dan disclosing

Skala : Interval

Kategori : Sangat Baik = 0

Baik = 0,1 – 1,7

Sedang = 1,8 – 3,4

Buruk = 3,5 - 5

(Putri dkk.,2010)

(32)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan metode penelitian yang digunakan pre-post test yaitu melihat sebelum dan sesudah perlakuan (Riduwan dan Akdon, 2007), meliputi penilaian plak sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Juli 2015, sedangkan tempat penelitian dilakukan di kampus Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung Tahun 2015.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian adalah mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung Tahun 2015.

2. Sampel

Semua populasi dijadikan sampel atau objek penelitian atau total sampling (Notoatmodjo, 2005), dimana populasi tersebut berjumla h 32 orang.

20

(33)

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 1. Jenis data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan cara pemeriksaan secara langsung. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh instansi atau badan terkait dan digunakan oleh peneliti sendiri untuk melaksanakan dan melengkapi penelitian.

2. Cara pengumpulan data

Naracoba penelitian berjumlah 32 orang yang akan dilakukan penelitian untuk mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga yang sebelumnya telah dihomogenkan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang sama dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar didampingi oleh peneliti. Lalu naracoba diberi konsumsi makanan berupa biskuit sebanyak 5 potong. Kemudian ditunggu selama 1 jam setelah makan dengan tujuan menumbuhkan plak. Selanjutnya penelit i meneteskan cairan disclosing sebanyak 3 tetes kepada naracoba dan memeriksa kebersihan gigi dan mulutnya dengan menggunaka n Patient Hygiene Performance (PHP) untuk melihat debris yang dihasilkan setelah makan biskuit. Setelah itu, naracoba mengunyah/mengkonsumsi buah yang telah disediakan yaitu buah nanas atau buah mangga dengan pemberian masing-masing naracoba sebanyak 100 gram. Setelah selesai mengunyah buah, lalu kunyahan itu dibuang untuk melihat debris setelah mengunyah buah, kemudian

(34)

naracoba diperiksa lagi kebersihan gigi dan mulutnya dengan Patient Hygiene Performance (PHP). Penelitian dilakukan selama dua hari.

Dengan bagan alur penelitian sebagai berikut:

Konsumsi buah nanas Konsumsi buah mangga Hari pertama Hari kedua

Tunggu 1 jam Tunggu 1 jam

Pemeriksaan indeks PHP awal

Pemberian asupan buah nanas

Pemeriksaan indeks PHP setelah konsumsi buah

nanas

Pemeriksaan indeks PHP awal

Pemberian asupan buah mangga

Pemeriksaan indeks PHP setelah konsumsi buah

mangga

Gosok gigi Gosok gigi

Pemberian biskuit Pemberian biskuit

Penetesan Disclosing Penetesan Disclosing

Membuang kunyahan Membuang kunyahan

(35)

E. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data kuantitatif yaitu data dalam bentuk bilangan (numerik) yang merupakan hasil pengukuran kebersihan gigi dan mulut sesudah diberikan asupan buah nanas dan buah mangga.

2. Analisa data

Masing-masing data yang diperoleh dari pengukuran secara langsung akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan uji t-test dependen, yaitu digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara satu kelompok dengan kelompok lain tidak saling berhubunga n yang bertujuan untuk membandingkan nilai rata-rata dari dua perlakuan yang ada (riduwan dan akdon, 2007) dengan rumus :

Keterangan : t = t hitung

d = selisih antara sebelum dan sedudah perlakuan sd = standar deviasi

n = jumlah sampel t=

d SD/

(36)

Kemudian data-data tersebut akan dibandingkan dengan menggunakan uji t-test independen, yaitu digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara satu kelompok dengan kelompok lain tidak saling berhubungan yang bertujuan untuk membandingkan nilai rata-rata dari dua perlakuan yang ada (Riduan dan Akdon 2007) dengan rumus :

𝑡 = 𝑥1̅̅̅ − 𝑥2̅̅̅

√𝑆2𝑃 [ 1𝑛1 + 1 𝑛2]

Keterangan : t = t hitung

𝑋1 = rata-rata variabel 1 𝑋2 = rata-rata variabel 2

𝑆2𝑃 = rata-rata standar deviasi gabungan 𝑛1 = jumlah sampel 1

𝑛1 = jumlah sampel 2

Kesimpulan :

Jika t hitung ≥ t table maka Ho ditolak

Jika t hitung < t table maka Ho diterima

(37)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada mahasiswa Jurusan Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung tahun 2015 diperoleh sampel sebanyak 32 orang. Sampel diuji menjadi 2 perlakuan yaitu diberikan perlakuan mengkonsumsi buah nanas dan diberikan perlakuan mengkonsumsi buah mangga. Setelah dilakukan penelit ia n maka didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 1

Hasil penelitian nilai debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas

Jumlah Responden

Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut

Sebelum Sesudah d

32 111.08 89,38 21,7

Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah nila i debris indeks sebelum mengkonsumsi buah nanas adalah 111,08 dan jumlah nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah nanas adalah 89,38. Sehingga jumlah penurunan nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah nanas adalah sebesar 21,7.

25

(38)

Tabel 2

Hasil penelitian nilai debris sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah mangga

Jumlah Responden

Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut

Sebelum Sesudah d

32 109,71 95,56 14,15

Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah nilai debris indeks sebelum mengkonsumsi buah mangga adalah 109,71 dan jumlah nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah mangga adalah 95,56.

Sehingga jumlah penurunan nilai debris indeks setelah mengkons ums i buah mangga adalah sebesar 14,15.

Tabel 3

Hasil t-test dependen nilai debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas dan mangga

N Perlakuan Rata-rata sebelum

Rata-rata

sesudah d Sd

T hitung

T tabel 32 konsumsi

buah nanas

3,47 2,79 0,67 0,24 16,75 1,697

Konsumsi mangga

3,42 2,98 0,44 0,2 14,66 1,697

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas dan mangga terjadi penurunan debris indeks dari 3,47 menjadi 2,79 yang mengkonsumsi buah nanas, dan dari 3,42 menjadi 2,98 yang mengkonsumsi buah mangga. Hasil uji statistik untuk menguji kemaknaan perhitungan t-test dependen didapat Thitung > Ttabel

(39)

yang artinya ada perbedaan bermakna mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan nilai debris indeks.

Tabel 4

Hasil t-test independen efektifitas mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap nilai debris indeks

X (Rata-rata)

Sd (Standar

Deviasi)

n (Jumlah Sampel)

Thitung Ttabel

X1 X2 Sd1 Sd2 n1 n2

4,6 1,671

0,67 0,44 0,24 0,2 32 32

Dari tabel 4 diatas dapat dilihat rata-rata penurunan nilai debris indeks yang mengkonsumsi buah nanas 0,67 sedangkan yang mengkons ums i buah mangga 0,44 yang artinya mengkonsumsi buah nanas lebih efektif dalam menurunkan nilai debris indeks dibandingkan mengkonsumsi buah mangga. Hasil perhitungan t-test independen menunjukan Thitung >

Ttabel = H0 ditolak yaitu hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan bermakna penurunan nilai debris indeks dengan mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga.

(40)

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang didapatkan data rata-rata nilai debris indeks pada 32 sampel sebelum mengkonsumsi buah nanas dan mangga, serta sesudah mengkonsumsi buah nanas dan mangga sebagai berikut, yaitu jumlah sampel yang memiliki nilai debris indeks sebelum mengkons ums i buah nanas memiliki rata-rata 3,47 dan sesudah mengkonsumsi buah nanas memiliki rata-rata 2,79. Hal ini menunjukkan bahwa ada penurunan nilai debris indeks sesudah mengkonsumsi buah nanas yaitu sebesar 0,67. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Ariyani (2010) mengenai Perbedaan Konsumsi Buah Nanas dan Jambu Biji Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Gigi Pada Siswa Kelas VI SDN Sapan 03 Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi nanas rata-rata debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas mengalami penurunan.

Menurut Satrio (2009) bahwa nanas mengandung serat dan air, serat dari 150 gram nanas setara dengan separuh dari jeruk dan kandungan air sebanyak 85,30 gram yang membuat buah nanas berguna untuk membantu proses pencernaan, membersihkan tubuh dan gigi serta menurunka n kolesterol dalam darah, serta buah nanas juga memiliki kandungan enzim bromelin. (Bromelin merupakan salah satu enzim protease yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino) yang dapat membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan dalam

(41)

tubuh. Kandungan nitrogen dan asam amino dalam buah nanas yang tinggi dapat menurunkan pertumbuhan bakteri dalam mulut. Kandungan buah nanas lainnya berupa sodium dan phosphor, unsur ini juga terdapat dalam larutan sodium monofluorosphat, yang merupakan larutan kimia yang dipakai dalam mengontrol plak.

Sebagai upaya pengontrolan plak, menurut (Houwink dkk, 1995 cit Ariyanti 2010), pada dasarnya plak dapat dikontrol dengan alat-alat mekanis dan kimia. Begitu pula dengan buah nanas yang memiliki serat-serat kasar dan mengandung banyak air yang mampu mengendalikan plak dengan cara mekanik dan kimiawi secara alamiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Gobler dan Bregnaut (1989) yang diambil dari (Laksminingrum, 2007 cit Ariyanti 2010), bahwa efek mekanis buah didapat dari gesekan antara serat terhadap permukaan gigi yang diakibatkan oleh gerakan pengunya ha n.

Sedangkan efek kimia didapat dari kandungan asam yang mampu menstimulasi aliran saliva sehingga turut membersihkan bakteri dan sisa makanan yang ada dipermukaan gigi.

Hasil penelitian pada jumlah sampel yang memiliki nilai debris indeks sebelum mengkonsumsi buah mangga rata-rata 3,42 dan sesudah mengkonsumsi buah mangga memiliki rata-rata 2,98. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa ada penurunan nilai debris indeks sesudah mengkonsumsi buah mangga yaitu sebesar 0,44. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Iik (2010) mengena i Pengaruh Konsumsi Buah Mangga Terhadap Penurunan Plaque Score Pada

(42)

Siswa SMPN 46 Bandung, yang menyatakan bahwa mengkonsumsi buah mangga rata-rata nilai debrisnya mengalami penurunan.

Menurut Afriansyah (2010), Buah mangga mengandung betakaroten yang bermanfaat sebagai antioksidan dalam mencegah kerusakan tubuh akibat radikal bebas. Selain itu, buah mangga juga mengandung vitamin C yang baik untuk kesehatan gigi dan gusi, kemudian seratnya membantu dalam membersihkan gigi.

Berdasarkan uji statistik dapat dilihat rata-rata penurunan nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah nanas yaitu 0,67, dan rata-rata penurunan nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah mangga yaitu 0,44 yang artinya penurunan nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah nanas lebih besar dibanding penurunan nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah mangga. Hasil perhitungan t-test independen menunjukan adanya perbedaan bermakna penurunan nilai debris indeks antara mengkonsumsi buah nanas dan mangga.

(43)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas mengkons ums i buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung dapat disimpulkan bahwa :

1. Rata-rata nilai debris indeks sebelum mengkonsumsi buah nanas sebesar 3,47, dan sebelum mengkonsumsi buah mangga sebesar 3,42.

2. Rata-rata nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah nanas sebesar 2,79.

3. Rata-rata nilai debris indeks setelah mengkonsumsi buah mangga sebesar 2,98.

4. Mengkonsumsi buah nanas lebih efektif dalam menurunkan nilai debris indeks dibandingkan mengkonsumsi buah mangga.

B. Saran

Dengan kesimpulan diatas penulis mencoba memberikan saran untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, yaitu :

1. Perlu diadakan penyuluhan untuk masyarakat umumnya khususnya mahasiswa mengenai buah-buahan berserat supaya masyarakat dapat

32

(44)

menyediakan buah-buahan berserat untuk dikonsumsi setiap hari yang berguna untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.

2. Melakukan penelitian lanjut mengenai “ Efek Antibakterial didalam Buah Nanas dan Buah Mangga pada Penghambatan Plak.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, N. 2009. Mangga Kaya Antioksidan Betakaroten. Jurnal Gizi dan Pangan. http://www.gizi.net 20 Desember 2014

Ariyani, Santi Purnama, 2010. Perbedaan Konsumsi Buah Nanas dan Jambu Biji Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Gigi Pada Siswa Kelas VI SDN Sapan 03 Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Karya Tulis Ilmiah Bandung: Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Gigi.

Hidayanti L dkk, 2010. Peran buah dan sayur dalam menurunkan keparahan karies gigi pada anak. Tasikmalaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Univers itas Siliwangi Tasikmalaya.

Istiqomah, Iik Ikmatun. 2010. Pengaruh Konsumsi Buah Mangga Terhadap Penurunan Plaque Score Pada Siswa SMPN 46 Bandung. Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Gigi.

Komalasari, Dini, 2013. Efektifitas Mengunyah Buah Apel dan Jambu Biji Terhadap Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Siswa Di SDN Luginasari 1 Bandung. Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Gigi.

Kusharto, Clara, M. Serat Makanan dan Peranannya Bagi Kesehatan. Jurnal Gizi dan Pangan 2006.

Laela, Dewi Sodja. 2007.Teknik Penulisan usulan penelitian dan Karya Tulis Ilmiah. Diktat kuliah. Bandung: Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Kesehatan Gigi.

Notoadmojo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Putri, M.H, Eliza Herjulianti, dan Neneng Nurjanah. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.

Riskesdas, 2013. Kebiasaan Menyikat Gigi. Diakses di www.riskesdas.com pada tanggal 28 Desember 2014.

Satrio, 2009. Budidaya Buah Nanas.Jurnal Gizi dan Pangan. http://www.gizi. net 28 Januari 2015

(46)

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian.Bandung.Alfabeta

Sumiastri N, dkk, 2006. Variasi Jenis dan Kultivar Mangga di Madiun dan Sekitarnya; Pengembangan dan Permasalahannya.

W. Gulo, 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia

(47)

LAMPIRAN

(48)

FORMAT PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya menyatakan bersedia dan tidak keberatan menjadi naracoba setelah saya mendapat penjelasan maksud dan tujuan penelit ia n ini yang berjudul :

“ Efektivitas Konsumsi Buah Nanas dan Buah Mangga Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Gigi Pada Mahasiswa Tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medik Piksi Ganesha Bandung” yang dilaksanakan oleh :

Nama : Eko Ardiyanto

NIM : P17315112021

Program Studi : Diploma III Keperawatan Gigi

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk digunakan sebagai mana mestinya.

Bandung, ………,,,,,,20….

(………)

(49)

Surat Pernyataan Persetujuan Melakukan Penelitian ( Informed Consent )

Penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Eko Ardiyanto

NIM : P17325112021

Institusi : Poltekkes Jurusan Keperawatan gigi Judul Penelitian : Efektivitas mengkonsumsi buah nanas dan

buah mangga terhadap penurunan akumulas i plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung.

Lokasi Penelitian : Kampus Piksi Ganesha Bandung.

Akan melakukan penelitian dengan cara mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivita s mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi.

Setelah mendapat penjelasan dan memahami sepenuhnya tentang penelitian tersebut, kami menyatakan bersedia dan mengijinkan secara sukarela mahasiswa mahasiswi Tingkat 1 Jurusan Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung, untuk menjadi objek penelitian. Atas perhatian dan kerjasamanya, Saya mengucapkan Terima Kasih.

Bandung , 4 mei 2015 Mengetahui,

Direktur Piksi Ganesha Bandung, Wali Kelas / Pihak yang terkit

Umar Wirahadi, A. MD., S.ST NIP. 130.04.170864.1001

(50)

Uji t-test dependen pada perlakuan mengkonsumsi buah nanas

Tabel nilai debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah nanas

No Nama

Responden

Jenis Kelamin

Nilai Debris Indeks pada perlakuan mengkonsumsi buah nanas

Sebelum Sesudah d d2

1 AA L 3,5 2,5 1 1

2 AW L 3,5 2,5 1 1

3 AM L 3,33 2,83 0,5 0,25

4 AS P 3,5 2,5 1 1

5 DA P 3 2,5 0,5 0,25

6 DA P 3 2,83 0,17 0,03

7 DR P 3,5 2,83 0,67 0,45

8 EG P 4 3,16 0,84 0,71

9 FN P 3,16 2,66 0,5 0,25

10 FF P 3,33 2,33 1 1

11 FA P 3,83 3,16 0,67 0,45

12 HT P 3,16 2,66 0,5 0,25

13 J P 3,16 2,33 0,83 0,69

14 LA L 3,5 3,33 0,17 0,03

15 M.SH L 3,66 2,83 0,83 0,69

16 M.Y L 3,83 3,16 0,67 0,45

17 MA P 3 2,66 0,34 0,12

18 NF P 3,66 2,83 0,83 0,69

19 NN P 3,5 2,83 0,67 0,45

20 NH P 3 2,5 0,5 0,25

21 NN P 4,16 3,66 0,5 0,25

22 NR L 4,16 3,66 0,5 0,25

23 PA P 3,33 2,66 0,67 0,45

24 RR L 3,5 2,5 1 1

25 RF L 3,33 2,5 0,83 0,69

26 SS P 3 2,33 0,67 0,45

27 SK P 3,16 2,66 0,5 0,25

28 FR P 4,16 3,66 0,5 0,25

29 SR P 3,83 2,83 1 1

30 SH P 3,5 2,5 1 1

31 SW P 3,33 2,66 0,67 0,45

32 S P 3,5 2,83 0,67 0,45

JUMLAH 111.08 89,38 21,7 16,5

(51)

Dik : n = 32

∑d = 21,7 Jawab : d͞ = ∑d

n = 21,7

32 = 0,67

𝑆𝑑 =√∑d2 n − 𝑑2

= √16 ,5

32 − (0,67)2 = √0,51 – 0,45 = √0,06 = 0,24

t = d Sd / √32 = 0,67

0,24 / √32 = 0,67

0,24 / 5,6 = 0,67

0,04 = 16,75

(52)

Ttabel df = n-1

= 32-1 = 31 α = 0,05 Ttabel = 1,697 H0 ditolak jika : Thitung ≥ Ttabel H0 diterima jika : Thitung < Ttabel Thitung = 16,75

Ttabel = 1,697

16,75 ≥ 1,697 maka H0 ditolak.

(53)

Uji t-test dependen pada perlakuan mengkonsumsi buah mangga

Tabel nilai debris indeks sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah mangga

No Nama

Responden

Jenis Kelamin

Nilai Debris Indeks pada perlakuan mengkonsumsi buah mangga

Sebelum Sesudah d d2

1 AA L 3,66 3,33 0,33 0,11

2 AW L 3,5 3 0,5 0,25

3 AM L 3,5 2,83 0,67 0,45

4 AS P 3,33 3 0,33 0,11

5 DA P 3,16 2,83 0,33 0,11

6 DA P 3,5 2,66 0,84 0,71

7 DR P 3,5 3,16 0,34 0,12

8 EG P 3,5 3,16 0,34 0,12

9 FN P 3,5 3,16 0,34 0,12

10 FF P 3,66 3 0,66 0,44

11 FA P 3,16 2,66 0,5 0,25

12 HT P 4,16 3,5 0,66 0,44

13 J P 3,16 2,83 0,33 0,11

14 LA L 3,33 2,83 0,5 0,25

15 M.SH L 3 2,5 0,5 0,25

16 M.Y L 3,16 2,83 0,33 0,11

17 MA P 3,66 3,33 0,33 0,11

18 NF P 3 2,83 0,17 0,03

19 NN P 3,33 3 0,33 0,11

20 NH P 3,33 2,66 0,67 0,45

21 NN P 3,33 2,83 0,5 0,25

22 NR L 3,33 3 0,33 0,11

23 PA P 3,5 3,33 0,17 0,03

24 RR L 3,16 3 0,16 0,03

25 RF L 3,33 2,83 0,5 0,25

26 SS P 4,16 3,83 0,33 0,11

27 SK P 3,33 2,83 0,5 0,25

28 FR P 3,66 2,66 1 1

29 SR P 3,66 3,16 0,5 0,25

30 SH P 3,16 2,83 0,33 0,11

31 SW P 3,33 2,83 0,5 0,25

32 S P 3,66 3,33 0,33 0,11

JUMLAH 109,71 95,56 14,15 7,5

(54)

Dik : n = 32

∑d = 14,15 Jawab : d͞ = ∑d

n = 14,15 32 = 0,44

𝑆𝑑 =√∑d2 n − 𝑑2

= √7,5

32 − (0,44)2 = √0,23 – 0,19 = √0,04 = 0,2

t = d Sd / √32 = 0,44

0,2 / √32 = 0,44

0,2 / 5,6 = 0,44

0,03 = 14,66

(55)

Ttabel df = n-1

= 32-1 = 31 α = 0,05 Ttabel = 1,697 H0 ditolak jika : Thitung ≥ Ttabel H0 diterima jika : Thitung < Ttabel Thitung = 14,66

Ttabel = 1,697

14,66 ≥ 1,697 maka H0 ditolak.

(56)

Uji t-test independen

Dik :

X1 = 0,67 n1 = 32 Sd1 = 0,24 X2 = 0,44 n2 = 32 Sd2 = 0,2 Jawaban :

S2P = (n1-1) S12 + (n2-1) S22 n1 + n2 - 2

= (32-1) 0,242 + (32-1) 0,22 32 + 32 - 2

= (31) 0,06 + (31) 0,04 62

= 3,1 62 = 0,05

𝑡 = 𝑥1̅̅̅ − 𝑥2̅̅̅

√𝑆2𝑃 [ 1𝑛1 + 1 𝑛2]

= ( 0,67 – 0,44 ) √0,05 (1/32 + 1/32) = (0,23) √0,05 ( 0,03 + 0,03) = (0,23)

√0,05 (0,06) = 0,23 √0,003 = 0,23 0,05 = 4,6

(57)

Ttabel

df = n1 + n2 - 2

= 32 + 32 – 2 = 62

α = 0,05 Ttabel = 1,671

H0 ditolak jika : Thitung ≥ Ttabel H0 diterima jika : Thitung < Ttabel Diketahui :

T hitung = 4,6 T tabel = 1,671 4,6 ≥ 1,671 maka H0 ditolak.

(58)

SURAT KETERANGAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Umar Wirahadi, A.MD., S.ST NIP : 130.04.170864.1001

Jabatan : Wali Kelas Tingkat 1 Jurusan Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung

Menyatakan bahwa :

Nama : Eko Ardiyanto NIM : P17325112021

Institusi : Politeknik Jurusan Keperawatan Gigi Lokasi Penelitian : Kampus Piksi Ganesha Bandung.

Telah melakukan penelitian tentang “Efektivitas mengkonsumsi buah nanas dan buah mangga terhadap penurunan akumulasi plak gigi pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan Informatika Rekam Medis Piksi Ganesha Bandung” survey awal dilaksanakan pada hari senin sampai dengan hari jumat, tanggal 4-8 mei 2015 dan penelitian dilaksanakan pada hari senin dan rabu, tanggal 18 dan 20 mei 2015. Adapun jumlah mahasiswa/responden penelitian terlampir.

Bandung , 23 Mei 2015 Mengetahui,

Direktur Piksi Ganesha Bandung, Wali Kelas / Pihak yang terkit

Umar Wirahadi, A. MD., S.ST NIP. 130.04.170864.1001

Referensi

Dokumen terkait

dapat dilihat bahwa rasio tepung bekatul dan tepung talas memberikan hasil yang signifikan (berbeda nyata) terhadap nilai sensoris parameter rasa roti tawar secara hedonik

Sama halnya dengan penjelasan sebelumnya pada gambar 4.6 terjadi peningkatan kapasitas pelanggan dengan cara membandingkan antara sistem FCA dengan channel sharing

Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.. Manajemen Strategi, Buku 1, Edisi 10, Salemba Empat,

Dari proses analisis klasifikasi pH tanah menggunakan 3 metode pada Algoritma Hierarchical Clustering diatas menunjukkan bahwa untuk memperoleh hasil penentuan nilai

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran yaitu meningkatnya kemampuan menulis deskripsi siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia subtema

Pada aras konsep, persoalan muncul ketika demokrasi dan demokratisasi diterjemahkan dalam wujud kompetisi, partisipasi dan kebebasan politik.. Sedangkan dalam aras

Dimana cara kerja alat ini adalah apabila salah satu dari tiga tombol ditekan maka LED yang terhubung dengan tombol tersebut akan menyala, dan apabila setelah itu terjadi

Untuk mendukung proses pemecahan masalah tersebut, komputer merupakan salah satu alat yang sangat membantu dengan menggunakan bahasa pemrograman C++ yang mendekati bahasa masin di