• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PATRIOTISME DALAM FILM IP MAN : KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA 叶问 电影中的爱国主义 ; 文学社会 Yè Wèn Diànyǐng zhōng de àiguó zhǔyì; wénxué shèhuì SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "NILAI-NILAI PATRIOTISME DALAM FILM IP MAN : KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA 叶问 电影中的爱国主义 ; 文学社会 Yè Wèn Diànyǐng zhōng de àiguó zhǔyì; wénxué shèhuì SKRIPSI"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI PATRIOTISME DALAM FILM IP MAN : KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

《叶问》电影中的爱国主义;文学社会

《Yè Wèn》Diànyǐng zhōng de àiguó zhǔyì; wénxué shèhuì

SKRIPSI

OLEH

FERDINAND SAMOSIR 130710095

PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2020

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunianyalah yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Ip Man Kajian Sosiologi Sastra” Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dari Program Studi Bahasa Mandarin, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Mhd Pujiono, M.Hum., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Bahasa Mandarin Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Pembingbing dan Penasehat Akademik saya yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun selama proses penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini juga memberikan bimbingan kepada penulis selama berlangsungnya proses perkuliahan Program Studi Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL, selaku Sekretaris Program Studi Bahasa Mandarin sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan masukan, motivasi, semangat serta kritikan yang membangun selama proses penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini.

4. Bapak Tengku Kasa Rullah Adha, S,S., MTCSOL Dosen Program Studi Bahasa Mandarin Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun selama proses penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Bahasa Mandarin, Universitas Sumatera Utara.

6. Kedua orang tua saya, almarhum Ayahanda Albert Samosir dan almarhumah Ibunda Flora Simorangkir yang di kasihi atas doa, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan baik dari segi materi maupun nonmateri, juga keenam kakak dan abang saya yang turut mendoakan dan mendukung selama proses penyusunan skirpsi ini.

7. Sahabat yang selalu bisa memberi saran, dan motivasi kepada penulis, Sahabat terbaik yang selalu mendengar suka duka dan canda tawa penulis, Tahi Bonar Panjaitan, Mario Valentino, Anggun Rahayu, Liberty Simorangkir, James Backer Simorangkir, Ricardo Milos Simanjuntak dan Mamang Garoks Hutapea yang memberi semangat, inspirasi, mendoakan dan selalu mengingatkan penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman Sastra Cina 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, teman yang memberikan warna-warni selama perkuliahan.

(6)

Semoga kita tetap kompak dan sukses. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis sajikan ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Akhirnya penulis mengharapkan agar nantinya skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak di kemudian hari.

Medan, 20 Jaunari 2020

Penulis,

Ferdinan Samosir 130710095

(7)

ABSTRAK

Skripsi ini bertajuk Nilai- Nilai Patriotisme dalam Film Ip Man: Kajian Sosiologi Sastra. Tujuan penelitian inia dalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai Patriotisme yang terdapat pada film Ip Man. Untuk mengkaji nilai- nilai tersebut penulis menggunakan teori sosiologi sastra. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan adalah simak dan catat.

Hasil dari penelitian ini adalah Kesetiaan adalah sikap berpegang teguh untuk selalu bertahan dengan kelompoknya dan taat pada nilai-nilai yang sudah disepakati bersama. Kesetiaan juga berarti suatu komitmen yang tidak bias dirusak dengan mudah. Pada film Ip Man terdapat nilai kesetian terdapat tiga scene.

Keberanian adalah sikap untuk berbuat sesuatu tanpa dengan tidak merisaukan kemungkinan-kemungkinan terburuk, sikap yang menunjukkan keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang bias menggoyahkan kekuatanseseorang. Pada film Ip Man terdapat nilai keberanian terdapa dua scene. Persatuan merupakan suatu upaya dari individu atau kelompok masyarakat yang berasal dari berbagai macamlatar belakang sosial, daerah, budaya dan agama lalu menggabungkan diri membentuk suatu kesatuan baru dan menggunakan nama kesatuan itu sebagai identitas dan menjadi kebanggan dari kelompoknya. Pada nilai persatuan terdapat dua scene, Pantang menyerah adalah sikap yang tidak mudah putus asa dalam melakukan sesuatu, selalu bersikap optimis, mudah bangkit dari kegagalan dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan/hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi. Pada nilai pantang menyerah terdapat tiga scene. Nilai rela berkorban merupakan sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri.terakhir nilai berkorban terdapat dua scene.

Kata kunci: film, Ip Man, sosiologi sastra, nilai patriotisme

(8)

ABSTRACT

This thesis is titled The Values of Patriotism in Ip Man Film: Literary Sociology Study. The purpose of this study is to describe the values of Patriotism contained in the film Ip Man. To study these values the writer uses the theory of sociological literature. The method used in this research is descriptive qualitative method. The technique used is consider and note. The results of this study are loyalty is the attitude of holding fast to always stick with the group and obey the values that have been mutually agreed upon. Loyalty also means a commitment that cannot be broken easily. In the film Ip Man there are three scenes. Courage is the attitude to do something without not worrying about the worst possibilities, an attitude that shows courage will be able to act wisely without being overshadowed by fears that can shake a person's strength. In the film Ip Man there are two values of courage. Unity is an effort of individuals or groups of people who come from various social backgrounds, regions, cultures and religions and then join to form a new unity and use the name of that unity as an identity and become the pride of the group. In the value of unity there are three scenes, Never give up is an attitude that is not easily discouraged in doing something, always be optimistic, easy to rise from failure in facing various obstacles, always work hard to achieve goals, assume obstacles always exist in every activity that must be faced. In the value of never giving up there are three scenes. The value of willingness to sacrifice is an attitude that reflects the willingness and sincerity to give something that is owned for others, although it will cause suffering for yourself. Finally, the value of

sacrifice there are two scenes.

Keywords: film, Ip Man, sociology of literature, the value of patriotism

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. i

ABSTRAK ……… iv

ABSTRACT……….. v

DAFTAR ISI………. vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 4

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 4

1.5.2 Manfaat Praktis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Konsep ... 5

2.1.1 Film ... 5

2.2.2 Nilai ... 7

2.2.3 Patriotisme... 7

2.2 Landasan Teori ... 9

2.3 Tinjauan Pustaka ... 12

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Metode Penelitian ... 16

3.2 Data dan Sumber Data... 17

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 17

3.4 Teknik Penelitian……… 19

(10)

BAB IV PEMBAHASAN…………... 20

4.1 Nilai-nilai Patriotisme dalam film Ip Man ... 20

4.2 Deskripsi nilai-nilai Patriotisme dalam film Ip Man... 20

4.2.1 Nilai Kesetiaan………. 21

4.2.2 Nilai Keberanian………. 26

4.2.3 Nilai Persatuan………. 30

4.2.4 Nilai Pantang Menyerah………. 35

4.2.5 Nilai Rela Berkorban………... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……… 45

5.1 Simpulan………. 45

5.2 Saran……… 46

DAFTAR PUSTAKA…………... 47

(11)

TABEL GAMBAR

Gambar 4.1………. 21

Gambar 4.2 ……… 23

Gambar 4.3 ………... 25

Gambar 4.4 ……….. 27

Gambar 4.5……….. 29

Gambar 4.6 ……….. 31

Gambar 4.7 ……… 33

Gambar 4.8 ……… 35

Gambar 4.9 ……… 37

Gambar 4.10 ………. 39

Gambar 4.11……….. 41

Gambar 4.12……… 43

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya lalu menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

Sastra mempunyai keunggulan dalam segi gaya, ekspresi, bahasa dan juga tema yang mempunyai daya ketertarikan (Semi 1993 :8). Sastra menjadi media untuk mengisahkan cerita, mengekspresikan emosi atau perasaan, menganalisis dan menyampaikan ide. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapat ditolak, bahkan kehadiran tersebut diterima sebagai salah satu penggambaran realitas sosial dan budaya

Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui sebuah media visual.

Film juga merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu alat para seniman dan insan perfilman dalam rangkan mengutarakan gagasan-gagasan dan ide cerita (Wibowo, 2006:196). Melalui film penonton dapat menghayati serta menerima pesan-pesan yang terkadung dalam film.

Film Ip Man adalah sebuah film bergenre drama action asal negeri Tiongkok yang diadopsi dari biografi Grandmaster seni beladiri kung-fu Wing Chun yaitu Ip Kai Man. Film ini disutradarai oleh Wilson Yip dan tokoh IP Man/IP Man sendiri diperankan oleh Donnie Yen . Ip man juga merupakan guru dari Bruce Lee, tokoh bela diri yang melegenda. Film yang di rilis pada 12 Desember 2008 ini mendapatkan kesuksesan sangat besar serta menjadi film terlaris di Cina.

(13)

Film ini bercerita tentang seorang Grandmaster seni bela diri kungfu Wing Chun bernama Ip Man, ia adalah seorang ahli bela diri yang hebat dan terkenal di daerah Fo Shan, China, tetapi di balik kehebatanya itu ia adalah seorang yang baik, rendah hati,kaya, bersahaja dan tidak suka memamerkan keahliannya. Sampai suatu waktu peristiwa Perang Dunia ke II meletus, bala tentara kerajaan Jepang datang menjajah seluruh pelosok negeri Cina. Mereka mengambil rumah dan harta Ip man sehingga membuatnya jatuh miskin, demi menyambung hidup keluarganya dia rela menjadi buruh pabrik. Namun lama kelamaan tentara Jepang yang dibawah kendali Jendral Miura semakin bertindak semena-mena terhadap rakyat sehingga mereka menderita, melihat hal ini Ip man tidak tinggal diam, salah satu contoh sikap patriotisme ia tunjukkan, Ip Man menantang tentara Jepang lewat bela diri Kungfu juga mengajarkannya kepada para warga supaya bisa membela diri mereka. Film ini menarik untuk diteliti karena mempunyai nilai-nilai patriotisme yang terkandung di dalamnya. Karena nilai-nilai patriotisme ini sangat dibutuhkan masyarakat zaman sekarang ini agar selalu kuat dan gigih menjalani hidupnya. Menurut Budiyono (2007:212) Patriotisme adalah sikap cinta tanah air untuk mempertahankan negaranya dengan sikap rela berkorban, persatuan, pantang menyerah dan kesetiaan terhadap sesuatu.

Dalam mengkaji nilai-nilai Patriotisme dalam film ini penulis akan menggunakan kajian sosiologi sastra, karena sosiologi sastra merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara karya sastra dan masyarakat, dimana karya sastra mengungkapkan berbagai permasalahan dalam kehidupan masyarakatnya.

(14)

Alasan penulis memilih film Ip Man untuk diteliti adalah karena pada film ini mengandung nilai-nilai patriotisme di dalamnya dan dapat diterapkan pada masyarakat zaman sekarang. Hal ini disebabkan seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin maju, banyak pengaruh yg berkembang dalam kehidupan masyarakat oleh karena itu perlunya nilai-nilai patriotisme diterapkan agar masyarakat tidak mengalami hal-hal yg dapat merugikan masyarakat itu sendiri seperti perpecahan, egois, gampang menyerah ,serta tidak adanya keinginan untuk saling bekerja sama.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka yang menjadi permasalahan rumusan penelitian ini adalah:

1. Nilai-nilai patriotisme apa saja yang terdapat dalam film IP Man?

2. Bagaimana nilai-nilai patriotisme yang dideskripsikan dalam film Ip Man ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti supaya penelitian ini terarah dan mencapai tujuan dengan baik. Peneliti membatasi masalah dengan menekankan hanya pada nilai-nilai patriotisme pada film Ip Man,

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui nilai-nilai patriotisme yang ada pada film Ip Man 2. Mendeskripsikan nilai-nilai patriotisme dalam film Ip Man.

(15)

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah pembaca dapat memahami nilai-nilai patriotisme dalam film Ip Man.

2. Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat kepada pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai teori sosiologi sastra.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Menambah wawasan pembaca tentang sastra dan film

2. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah pembaca dapat meneladani nilai-nilai patriotisme yang ada dalam Ip Man.

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

2.1.1 Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2005: 316). Film dapat diartikan dalam dua pengertian. Pertama, film merupakan selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dibioskop). Yang kedua, film diartikan sebagai lakon (cerita) gambar hidup.

Wibowo (2006;196) menjelaskan film adalah suatu alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak umum melalui media cerita, film juga merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu alat para seniman dan insan perfilman dalam rangkan mengutarakan gagasan-gagasan dan ide cerita. Antara film dan karya sastra keduanya memiliki karakteristik yang sama, seperti yang di ungkapkan oleh Boggs (1992:24) ia berpendapat bahwa sastra dan film memiliki kesamaan dalam berbagai unsur, walaupun keduanya adalah jenis yang berbeda, tetapi cara penyampaian pesannya adalah sama. Sebuah karya sastra penyampaiannya dilakukan dengan lisan, kemudian tulisan, dan kini muncul satu media lagi dengan gambar bergerak, yang diceritakan adalah perihal kehidupan.

Ahli lainnya berpendapat bahwa film telah menjadi media bertutur manusia, sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan kisah. Melalui film, penonton secara tidak langsung dapat belajar merasakan dan menghayati berbagai

(17)

permasalahan kehidupan yang sengaja ditawarkan pengarang sehingga produk karya sastra dapat membuat penonton menjadi manusia yang lebih arif dan dapat memanusiakan manusia (Pratista, 2008:40). Dari sini lah kita dapat mengatakan bahwa film sebagai representasi dunia nyata, film dibuat representasinya oleh pembuat film dengan cara melakukan pengamatan terhadap masyarakat, melihat realitas yang bisa diangkat menjadi film dan menyingkirkan yang tidak perlu, serta merekonstruksi hal yang dimulai saat menulis skenario hingga film selesai dibuat. Meski demikian, realitas yang tampil dalam film bukanlah realitas sebenarnya, film menjadi imitasi kehidupan nyata yang merupakan hasil karya sastra, dimana di dalamnya di warnai dengan nilai estetis dan pesan-pesan tentang nilai yang terkemas rapi.

Penelitian ini mengambil film IP Man sebagai objek yang akan dikaji.

Film ini diadaptasi dari kisah nyata dari seorang Grandmaster beladiri Wingchun yaitu Ip Kai Man yang juga merupakan guru dari ahli bela diri terkenal yaitu”Bruce Lee”. Film yang disutradarai oleh Wilson Yip ini sangat antusias disambut oleh masyarkat internasional secara khusus masyrakat Cina. Film ini telah mendapat banyak pernghargaan bergengsi seperti menjadi yang terbaik di Festival Film Venice pada 3 September 2009, Festival Film Toronto dan Festival Film Fantasia.

(18)

2.1.2 Nilai

Nilai adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu hal yang berkarakteristik abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan dalam bermasyarakat, nilai erat kaitannya dengan tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia kepada lingkungan sekitar juga dapat menjadi tolak ukur seseorang bahkan akan mendapat kesenangan jika nilai itu telah melekat baik pada dirinya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005:783) nilai adalah banyak sedikitnya isi; kadar, mutu. Sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Jadi nilai bukanlah sesuatu hal yang sembarangan, manusia sejatinya akan melakukan apapun untuk mendapat nilai mereka sendiri di masyarakat, atau karena nilai itu mempunyai kualitas yang dapat memberi dampak terhadap kehidupan yang dijalani oleh masyarakat.

2.1.3 Patriotisme

Patriotisme berasal dari kata "patriot dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris, pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.

Pengertian patriotisme adalah sikap untuk selalu mencintai atau membela tanah air, seorang pejuang sejati, pejuang yang mempunyai semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air, dimana ia rela mengorbankan segala-galanya termasuk jiwanya demi kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran kelompoknya. Budiyono (2007:63) menyatakan patriotisme yang dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai sifat kepahlawanan adalah merupakan sikap cinta tanah air untuk

(19)

mempertahankan negaranya dengan rela berkorban, pantang menyerah dan kesetiaan terhadap sesuatu , patriotisme bahkan telah menjadi sikap yang wajib ditunjukkan seseorang dalam kelompok sosial atau negara.

Mungkin selama ini kita beranggapan bahwa patriotisme dan nasionalisme itu adalah sama padahal keduanya adalah berbeda. Tokoh-tokoh seperti Blank dan Schmidt (dalam Devita, 2014:52) berpendapat bahwa patriotisme tidak sama dengan nasionalisme. Nasionalisme lebih bernuansa dominasi, superioritas atas kelompok bangsa lain, tingkat nasionalisme suatu kelompok atau bangsa ditekankan pada adanya perasaan “lebih” atas bangsa lain, sedangkan patriotisme lebih menekankan rasa “cinta” terhadap bangsa sendiri, patriotisme lebih membicarakan sebuah tindakan yang bermanfaat bagi kelompoknya atau bangsanya. Tokoh lain yaitu Staub (dalam Devita, 2014:55) menyatakan bahwa patriotisme sebagai sebuah keterikatan seseorang pada kelompoknya (suku, bangsa, partai politik, dan sebagainya), keterikatan ini meliputi kerelaan seseorang dalam mengidentifikasikan dirinya pada suatu kelompok sosial untuk selanjutnya menjadi loyal. Adanya keinginan dari suatu individu untuk menjadi berjiwa patriot karena dirinya merasa telah menjadi bagian dari suatu kelompok atau bangsa yang dipilihnya sehingga individu tersebut menunjukkan rasa cintanya dengan menunjukkan kerelaan untuk melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.

Dari beberapa pernyataan diatas kita bisa menyimpulkan bahwa sifat patriotis lebih menekankan perasaan cinta pada kelompoknya yang kemudian ditujukkan lewat tindakan yang mengandung manfaat positif.

(20)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan dasar penulis untuk berpijak dalam sebuah penelitian oleh karena itu dalam mengkaji nilai patriotisme dalam film, digunakan pendekatan teori sosiologi sastra.

Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio (Yunani) (socius berarti bersama-sama, bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan). Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, soio atau socius berarti masyarakat, logi atau logos berarti ilmu. jadi, sosiologi berarti ilmu mengenai asal usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat (Ratna 2011:1).

Menurut Wellek dan Warren (dalam Damono, 2002:15) mengemukakan bahwa pendekatakan sosiologi sastra merupakan hubungan karya dengan masyarakat, yang artinya sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat yang mencerminkan dan mengekspresikan aspek aspek sosial yang ada. Pendekatan sosiosastra dilakukan dengan menganalisis manusia dalam masyarakat, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu. Ia menjelaskan bahwa pendekatan sosiologis pada dasarnya adalah hubungan yang erat antara karya sastra dengan masyarakat, oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pendekatan sosiologi sastra diilhami dari keadaan suatu masyarakat.

Untuk memperjelas teorinya Wellek dan Warren mengemukakan terdapat tiga macam pendekatan dalam sosiologi sastra adalah sebagai berikut:

(21)

1. Sosiologi pengarang. Arti dari sosiologi pengarang ini adalah memaknai pengarang sebagai bagian dari masyarakat yang telah menciptakan karya sastra.

2. Sosiologi karya sastra. Merupakan analisis terhadap aspek sosial dalam karya sastra dilakukan dalam rangka untuk memahami dan memaknai hubungannya dengan keadaan sosial dalam masyarakat.

3. Sosiologi pembaca. Kajian yang mengarah pada dua hal yaitu kajian pada sosiologi terhadap pembaca yang memaknai karya sastra dan kajian pada pengaruh sosial yang diciptakan karya sastra.

Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan teori dari Wellek dan Warren pada point kedua, yaitu sosiologi karya sastra, karena dalam konteks penelitian ini, akan dilakukan penganalisisan pada film dengan tujuan untuk mengetahui gejala sosial yang berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti dan yang menjadi sorotan dalam film ini adalah nilai- nilai patriotisme yang ditunjukan oleh tokoh tokoh yang ada pada film IP Man.

Nilai patriotisme merupakan acuan atau prinsip yang mencerminkan kecintaan terhadap kelompok atau bangsa dan kesediaan untuk menjunjung nilai- nilai yang ada didalamnya. Patriotisme meliputi sikap-sikap yang bangga akan bangsanya, adanya keinginan untuk memelihara dan mempertahankan identitas bangsa beserta kehidupan sosial yang ada pada masyarakatnya. Budiyono (2007:212) menyebutkan beberapa nilai patriotisme, yaitu kesetiaan, keberanian, persatuan dan pantang menyerah serta rela berkorban, adapun penjelasannya sebagai berikut :

(22)

1. Kesetiaan

Kesetiaan adalah sikap berpegang teguh untuk selalu bertahan dengan kelompoknya dan taat pada nilai-nilai yang sudah disepakati bersama.

Kesetiaan juga berarti suatu komitmen yang tidak bisa dirusak dengan mudah. Untuk menjadi setia, berarti menepati semua janji yang dibuat serta selalu menjaganya dengan penuh komitmen.

2. Keberanian

Keberanian adalah sikap untuk berbuat sesuatu tanpa dengan tidak merisaukan kemungkinan-kemungkinan terburuk, artinya, orang yang mempunyai keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka.

Orang-orang yang mempunyai memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai cita-cita bersama tanpa takut resiko.

3. Persatuan

Persatuan merupakan suatu upaya dari individu atau kelompok masyarakat yang berasal dari berbagai macam latar belakang sosial, daerah, budaya dan agama lalu menggabungkan diri membentuk suatu kesatuan baru dan menggunakan nama kesatuan itu sebagai identitas dan menjadi kebanggan dari kelompoknya. Terbentuknya kesatuan ini dikarenakan adanya persamaan nasib pada masing-masing anggota kesatuan itu sehingga besama-sama membangun suatu kekuatan yang solid untuk merubah nasib mereka kearah yang lebih baik.

(23)

4. Pantang menyerah

Pantang menyerah adalah sikap yang tidak mudah putus asa dalam melakukan sesuatu, selalu bersikap optimis, mudah bangkit dari kegagalan dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan/hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi.

5. Rela berkorban

Rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Rela berkorban juga dapat didefinisikan sebagai sikap dan perilaku yang dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadi.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka merupakan penelititan-penelitian terdahulu, untuk mendukung peneltian penulis ,oleh karena itu penulis mencantumkan beberapa pendapat dan resensi yang berhubungan dengan penelitian penulis.

Pebryawan (2015) Universitas Sebelas Maret Surakarta, meneliti Nilai- nilai Patriotisme dalam novel Lara Lapane Kaum Republik karya Suparto Brata dengan tinjauan sosiologi sastra. Tulisan ini meneliti Ditinjau dari analisis sosiologi sastra,penelitian ini dimaksudkan untuk menggali semangat patriotisme serta nilai-nilainya yang ada dalam novel ini untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam usaha menumbuhkan kembali semangat patriotisme di dalam jiwa

(24)

para pemuda saat ini. Lebih lanjut penulis mencoba mengungkap makna patriotisme dalam novel tersebut untuk dijelaskan relevansinya antara jiwa patriotisme pemuda dahulu dengan jiwa patriotisme pemuda masa sekarang.

Sakti (2014) Universitas Negeri Yogyakarta, dalam penelitiannya yang berjudul Nilai-Nilai Patriotisme dalam Novel Sebelas Patriot Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatanya Sebagai Pembelajaran Sastra di SMA. Dia menjelaskan bahwa dalam novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, ditemukan nilai-nilai patriotisme berupa kesetiaan (rasa cinta terhadap bangsa, menjunjung tinggi nama bangsa, bangga terhadap tanah air, dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi) dan kerelaan berkorban (keikhlasan, keberanian untuk menderita demi kepentingan bangsa, bersemangat untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara). Novel Sebelas Patriot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA karena memenuhi aspek bahasa, psikologi, dan budaya yang dibutuhkan sebagai syarat pemilihan novel sebagai bahan ajar.Novel Sebelas Patriot dapat dimanfaatkan untuk mengenal unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik;

memahami pembacaan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan; menelaah isi novel, bahkan melakukan kritik sastra dan esai terhadap karya sastra.

Fransiskho (2017) dari Universitas Sumatera Utara, dengan penelitiannya yang berjudul Nilai-nilai Patrotisme dalam Novel Toba Dreams Karya T.B.

Silalahi: Analisis Sosiologi Sastra. Tujuan penelitian ini untuk menemukan dan menginterprestasikan nilai-nilai patriotisme yang terkandung dalam novel Toba Dreams karya T.B. Silalahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode baca, simak, dan catat. Metode analisis datanya diperoleh dari hasil

(25)

membaca data primer, kemudian melakukan penafsiran terhadap data yang sudah ada. Selanjutnya mendeskripsikan nilai-nilai patriotisme dengan pendekatan sosiologi sastra Endraswara. Berdasarkan temuan penelitian terhadap novel Toba Dreams ini, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai patriotisme dapat dibagi dalam 5 bentuk, yaitu 1. Cinta tanah air. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 3. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. 4. Berjiwa pembaharu. 5. Tidak kenal menyerah. Skripsi ini memberi kontribusi pada penulis untuk lebih memahami nilai-nilai patriotisme yang ada kaitannya dengan nilai patriotisme pada film yang penulis teliti.

Penelitian yang dilakukan oleh Mariyana (2016) Universitas Diponegoro, dalam penelitiannya yang berjudul Pesan moral dalam film Petualangan Sherina karya Riri Riza : Analisis Sosiologi Sastra . Hasil penelitian menjelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kaitan antar unsur struktur dan mengungkapkan aspek moralitas dalam film Petualangan Sherina. Moralitas adalah bagian dari kajian sosiologi sastra yang berhubungan dengan adat kebiasaan dan tingkah laku manusia dalam masyarakat. Ada beberapa nilai moral yang terdapat dalam film, misalnya menjalin persahabatan/ persaudaraan tanpa memandang status sosial, saling tolong-menolong sebagai wujud makhluk sosial, keberanian tidak didasari perbedakan gender, perilaku dibentuk oleh lingkungan sekitar dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Peneltian ini memperkaya pemahaman penulis tentang sosiologi sastra.

(26)

Penelitian yang dilakukan oleh Tamaraw (2015) Universitas Sam Ratulangi, dalam penelitiannya yang berjudul Patriotisme dan Nasionalisme dalam film Garuda di Dadaku. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa film ini banyak mengusung nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Dari sisi produksi, nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam film ini sangat kental, Sang sutradara mengemas film yang bertema nasionalisme dan patriotisme ini secara sederhana, dengan analisis yang dilakukan, peneliti mengasumsikan bahwa patriotisme dan nasionalisme sekarang sangat penting untuk dilakukan, dan sikap tersebut tidak hanya dengan wujud peperangan atau kekerasan. Pengabdian Bayu terhadap negaranya, dengan cita-cita ingin memakai seragam sepak bola yang berlambangkan garuda di dadanya, sudah menjadi salah satu nilai patriotisme .

(27)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan untuk mencari jawaban dari problem yang ingin kita teliti (Mulyana, 2004: 145).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, karena penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang penting untuk memahami suatu fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti (Syamsudin dan Damaianti, 2011: 74). Tujuan pokoknya adalah menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu.

Pendekatan kualitatif memiliki beberapa metode, salah satunya metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Data-data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu Jadi, penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan menggambarkan atau menguraikan suatu fenomena sosial yang diteliti.

Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif yang digunakan dapat menganalisis dan mendiskripsikan mengenai nilai-nilai patriotisme yang ada dalam film Ip Man

(28)

3. 2 Data dan Sumber Data

Untuk dapat menguraikan data dalam penelitan ini maka cara yg digunakan adalah mengutip percakapan dan adegan yang mengandung nilai- nilai patriotisme pada film Ip Man. Sumber datanya pada penilitian ini adalah film bergenre aksi yang produksi oleh Tiongkok berjudul Ip Man yang diperoleh dari sebuah situs internet, lalu di diunduh. secara jelas sumber datanya adalah sebagai berikut:

Judul Film : Ip Man Sutradara : Wilson Yip Produser : Wilson Yip Penulis Naskah : Wilson Yip Tanggal Rilis : 16 Juni 2008 Durasi : 108 menit

3.3 Metode Pengumpulan Data

Agar memperoleh data yang sesuai dengan objek yang sedang di teliti, di butuhkan suatu metode atau metode pengumpulan data yang sesuai dengan objek penelitian. Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan. Studi perpustakaan merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan buku sebagai objek penelitian sekaligus menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis maupun elektronik. Menurut Nazir, (1988:111) studi kepustakaan adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,

(29)

literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

3.4 Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teknik penelitian yaitu teknik simak dan catat. Teknik simak dilakukan untuk menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak disini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:92).

Metode simak dalam penelitian ini menggunakan teknik lanjutan berupa teknik catat. Teknik catat digunakan sebagai teknik dalam pengumpulan data. Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:93).

3. 5 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan mengatur catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya yang ditemukan dilapangan. Pada penelitian ini metode analisis data mengunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Miles dan A. Michael Huberman (1992: 16) Langkah yang dilakukan dalam menganalisis data, terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan .Adapun Langkah yang dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian film Ip Man adalah sebagai berikut:

(30)

1. Reduksi data yaitu dengan mencari adegan dan dialog yang menggambarkan nilai-nilai patriotisme

2. Menyajikan data dengan cara melakukan seleksi data lalu kemudian dianalisi untuk menjawab permasalahan yang ada pada penelitian

3. Data yang sudah di analisis kemudian ditarik kesimpulan seuai dengan hasil yang diinginkan

(31)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Nilai-nilai Patriotisme dalam Film Ip Man《叶问》

Nilai yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah patriotisme , Patriotisme adalah sikap cinta tanah air untuk mempertahankan negaranya dengan sikap rela berkorban, persatuan, pantang menyerah dan kesetiaan terhadap sesuatu (Budiyono, 2007:212). Oleh karena itu nilai patriotisme lahir dalam diri setiap individu mapun kelompok sebagai perwujudan dari rasa cinta kepada tanah airnya, rasa cinta pada tanah air itu menumbuhkan semangat patriotik ketika permasalahan atau konflik muncul. Seperti halnya yang terdapat pada Film Ip Man《叶问》 yang menampilkan berbagai aksi yang dilakukan oleh Master Ip Man dan berbagai elemen masyarakat yang bertahan di dalam penjajahan pihak Jepang. . Adapun nilai-nilai patriotisme yang terkandung di dalam film Ip Man

《叶问》 yaitu : 1.) Nilai kesetiaan terdapat 3 dialog, 2.) Nilai keberanian terdapat 2 dialog, 3.) Nilai persatuan terdapat 2 dialog, 4.) Nilai pantang menyerah terdapat 3 dialog, 5.) Nilai rela berkorban terdapat 2 dialog.

4.2 Deskripsi nilai-nilai Patriotisme dalam film Ip Man《叶问

Pada penelitian ini, nilai-nilai patriotisme yang terdapat di dalam film Ip Man dideskripsikan dalam bentuk cuplikan screenshot dan kutipan dialog-dialog antar tokoh, adapun nilai-niali yang terdapat sebagai berikut :

(32)

4.2.1 Nilai Kesetiaan

Kesetiaan adalah sikap berpegang teguh untuk selalu bertahan dengan kelompoknya dan taat pada nilai-nilai yang sudah disepakati bersama. Kesetiaan juga berarti suatu komitmen yang tidak bisa dirusak dengan mudah. Untuk menjadi setia, berarti menepati semua janji yang dibuat serta selalu menjaganya dengan penuh komitmen.

Nilai inilah yang ditunjukkan di dalam film Ip Man 《叶问》 saat adegan tokoh bernama Li yang merupakan mantan anggota kepolisian Cina yang telah menjadi penerjemah bagi tentara Jepang datang menemui Ip Man ke rumah master Liu yang tewas ditangan tentara Jepang, adapun dialognya sebagai berikut:

Gambar 4.1 Nilai Kesetiaan Data 1:

李 : 对不起,我不知道三浦做了什么

叶问 : 你这个叛徒

李 :你为什么叫我叛徒?死亡与我无关,我只是个翻译,我也需 要谋生

叶问 :谋生?你看着你的人被打死,你的尊严在哪里?

李 :我没有,但你有,如果你敢违背他们!

叶问 :你真的没有自尊!

(33)

Lǐ : Duìbùqǐ, wǒ bù zhīdào sānpǔ zuòle shénme Yè wèn : Nǐ zhège pàntú

Lǐ : Nǐ wèishéme jiào wǒ pàntú? Sǐwáng yǔ wǒ wúguān, wǒ zhǐshì gè fānyì, wǒ yě xūyào móushēng

Yè wèn : Móushēng? Nǐ kànzhe nǐ de rén bèi dǎ sǐ, nǐ de zūnyán zài nali?

Lǐ : Wǒ méiyǒu, dàn nǐ yǒu, rúguǒ nǐ gǎn wéibèi tāmen Yè wèn : Nǐ zhēn de méiyǒu zìzūn!

Li : maaf, aku tak tahu apa yang Miura lakukan Ip Man : dasar Penghianat!

Li : Kenapa aku kau sebut penghianat? Mati bukan urusanku aku hanya seorang penerjemah, aku juga perlu nafkah Ip Man : mencari nafkah? Kau menyaksikan rakyatmu dihajar

sampai mati, dimana martabatmu?

Li : aku memang tak punya tapi kau punya, jika kau berani pergi lawan mereka !

Ip Man : Kau memang tak punya harga diri!

(Ip Man, 2008: 1:02:10-1:03:04) Pada dialog data 1 diatas menceritakan bahwa terjadi perdebatan antara Ip Man dan Li yang menjadi penerjemah bagi pihak Jepang, sesaat Master Liu yang merupakan teman dari Ip Man tewas di tangan tentara Jepang, Ip Man dan Li datang ke rumahnya untuk berbelasungkawa dan memberi beras hasil jerih payah Master Liu. Selepas dari itu Ip Man datang menemui Li di luar dan mereka bertengkar, Ip Man marah atas tindakan Li lalu kemudian menuduh Li menjadi penghianat Ip Man dan mempertanyakan loyalitas dan martabat Li karena membiarkan rakyatnya ditindas, padahal Li sendiri dulunya adalah seorang Kapten anggota Kepolisian China yang kini menjadi penerjemah bagi tentara Jepang, hal ini tentu membuat marah penduduk Fo Shan termasuk Ip Man sendiri.

Li hanya bisa berkecoh bahwa dia melakukannya demi menafkahi keluarganya.

Disinilah makna dari kesetiaan itu dipahami bahwa di dalam kelompok kita harus selalu untuk bersama-sama di berbagai keadaan bahkan di keadaan susah

(34)

sekalipun, tidak ada yang mengambil boleh keuntungan dari situasi, apalagi berbalik menghianati kelompok dan bergabung dengan pihak lawan demi mendapat sebuah tempat yang layak.

Ip Man juga menunjukan nilai kesetiaan yang besar ketika ia mendapat tawaran dari Jendral Miura untuk melatih tentara Jepang bela diri Kungfu dengan imbalan akan diberi kesejahteraan oleh tentara Jepang, dan terjadi Hal itu tergambar dialog di bawah ini:

Gambar 4.2 Nilai Kesetiaan Data 2 :

叶问 :你想从我这里得到什么?

三浦将军 :当你敢于对抗日军你挑战我们,但你是有才华的你可以使用

我们,所以我给了你机会服务于日本帝国,教我们的士兵中国 功夫,这样我们就可以挽救你的生命,给你一个体面的生活

叶问 :我不会训练日本军队,但如果你想看我战斗,我会和你一

起战斗

三浦将军 :我明白了,好吧,士兵们带走他

Yè wèn : Nǐ xiǎng cóng wǒ zhèlǐ dédào shénme?

Yībān sānpǔ : Dāng nǐ gǎnyú duìkàng rìjūn nǐ tiǎozhàn wǒmen, dàn nǐ shì yǒu cáihuá de nǐ kěyǐ shǐyòng wǒmen, suǒyǐ wǒ gěile nǐ jīhuì fúwù yú rìběn dìguó, jiào wǒmen dí shìbīng.

zhōngguó gōngfū, zhèyàng wǒmen jiù kěyǐ wǎnjiù nǐ de shēngmìng, gěi nǐ yīgè tǐmiàn de shēnghuó

(35)

Yè wèn : Wǒ bù huì xùnliàn rìběn jūnduì, dàn rúguǒ nǐ xiǎng kàn wǒ zhàndòu, wǒ huì hé nǐ yīqǐ zhàndòu

Sānpǔ jiāngjūn : Wǒ míngbáile, hǎo ba, shìbīngmen dài zǒu tā

Ip Man : Apa yang kau inginkan dariku?

Jendral Miura : Saat kau berani melawan tentara Jepang kau sudah menantang kami, tapi kau berbakat kau bisa berguna buat kami, jadi aku memberimu kesempatan untuk mengabdi pada Kekaisaran Jepang, ajari tentara kami Kungfu Cina, dengan begitu kami bisa menyelamatkan hidupmu dan memberi kehidupan yang layak untukmu

Ip Man : Aku tak akan melatih tentara Jepang, tapi jika kau ingin melihatku bertarung, aku akan bertarung denganmu Jendral Miura : Begitu ya, baiklah, prajurit bawa dia

(Ip Man, 2008:1:28:37-1:29:11) Dari dialog data 2 diatas menceritakan Ip Man ditangkap oleh tentara Jepang karena telah melawan mereka, Ip Man yang sudah pasrah akan apa yang ia hadapi rupanya mendapat kesempatan dari Jendral Miura tapi ini sedikit berat karena Ip Man ditawari untuk melatih tentara Jepang beladiri Kungfu, tentu ini membuatnya bimbang karena jika ia menolaknya nyawanya bisa terancam tetapi di satu sisi jika ia menerima tawaran itu maka ia akan menjadi penghianat ,tetapi dengan tegas ia menolak melatih tentara Jepang, dia setia dan malah menantang Jendral Miura untuk bertarung ,tentu mendegar ucapan dari Ip Man, Jendral Miura menjadi tertantang untuk berhadapan dengan Ip Man.

Tak hanya itu, Ip Man kembali menunjukkan nilai kesetiaanya ketika Jendral Miura kembali menawari Ip Man untuk melatih tentara Jepang namun lagi-lagi Ip Man menolak tawaran tersebut, adapun dialognya sebagai berikut:

(36)

Gambar 4.3 Nilai Kesetiaan Data 3:

三浦将军 :(在给食物的时候) 我想让你训练我们,但是你却想和我一起

战斗,我真的很欣赏你的才能,我希望你改变主意

叶问 :你侵略了我们的国家,杀害了我们的人民,不要当伪君子

(同时拒绝把食物还给将军),你会用它来压迫别人,你不配 用中国武术。

三浦将军 :但我认为它比日本的空手道要好,比中国的功夫好,我们

将在所有人面前战斗,这将是一场公平的比赛

叶问 :那是件好事

Sānpǔ jiāngjūn :(Zài gěi shíwù de shíhòu) wǒ xiǎng ràng nǐ xùnliàn wǒmen, dànshì nǐ què xiǎng hé wǒ yīqǐ zhàndòu, wǒ zhēn de hěn xīnshǎng nǐ de cáinéng, wǒ xīwàng nǐ gǎibiàn zhǔyì Yè wèn : Nǐ qīnlüèle wǒmen de guójiā, shāhàile wǒmen de rénmín,

bùyào dāng wèijūnzǐ (tóngshí jùjué bǎ shíwù hái gěi jiāngjūn), nǐ huì yòng tā lái yāpò biérén, nǐ bùpèi yòng zhōngguó wǔshù.

Sānpǔ jiāngjūn : Dàn wǒ rènwéi tā bǐ rìběn de kōngshǒudào yàohǎo, bǐ zhōngguó de gōngfū hǎo, wǒmen jiàng zài suǒyǒu rén miànqián zhàndòu, zhè jiāng shì yī chǎng gōngpíng de bǐsài

Yè wèn : Nà shì jiàn hǎoshì

Jendral Miura : (Sambil memberikan makanan) Aku ingin engkau melatih kami namun kau malah ingin bertarung denganku, aku sangat menghargai bakatmu dan aku harap engkau merubah pikirannmu

Ip Man : Kau menjajah negara kami dan membunuh orang-orang kami, jangan munafik ( sambil menolak makanan itu kembali kepada

(37)

Jendral) kau akan menggunakannya untuk menindas orang lain, kalian tak pantas menggunakan bela diri China.

Jendral Miura :Tapi kurasa lebih hebat Karate Jepang daripada Kungfu China, kita akan bertarung di depan semua orang dan ini akan menjadi turnamen yang adil.

Ip Man : itu akan menjadi hal yang bagus

(Ip Man, 2008:1:32:59-1:34:01)

Dialog yang terjadi pada data 3 diatas menceritakan tentang Ip Man yang telah ditawan karena melawan tentara Jepang kembali ditawari untuk melatih tentara Jepang beladiri Kungfu, Jendral Miura memberikan makanan khas Jepang sebagai tanda persetujuan bahwa Ip Man telah merubah pikirannya dan bersedia mengajar Kungfu, namun dengan tegas ia menolak pemberian itu dan mengatakan supaya ia tak munafik dan tentara Jepang tak layak diajari Kungfu karena akan digunakan untuk menindas. Makna kesetiaan disini dapat dipahami bahwa konsisntensi akan nilai-nilai yang kita anut haruslah kita pegang teguh tidak goyah akan berbagai godaan yang datang.

4.2.2 Nilai Keberanian

Keberanian adalah sikap untuk berbuat sesuatu tanpa dengan tidak merisaukan kemungkinan-kemungkinan terburuk, sikap yang menunjukkan keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang bisa menggoyahkan kekuatan seseorang. Orang-orang yang mempunyai keberanian memiliki motivasi yang tinggi utnuk mencapai cita-cita bersama tanpa harus memikirkan berbagi macam resiko

Sikap keberanian inilah yang ditunjukkan oleh tokoh Lin yang merupakan murid dari Ip Man . Saat para buruh yang bisa beladiri kungfu diundang untuk

(38)

bertarung dengan tentara Jepang, ia mendapat tawaran untuk menghadapi Jendral Miura yang merupakan jagoan Karate Jepang, tanpa rasa takut Lin dan ketiga kawannya berani maju untuk menhadapi Jendral itu, adapun dialognya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4 Nilai Keberanian Data 4:

三浦将军 :告诉他们,我想和三个人战斗,即使他们失败,我也会继续

给他们大米

李 :(面对工人)即使你输了,三浦将军也会和三个人战斗,而且

还会得到大米

林 : 选我吧,米饭不重要,我只想把它们打烂

李 : 林,你确定要面对那个将军吗

林 : 当然,我不害怕

李 : 好吧,把它们拿出来

Sānpǔ jiāngjūn : Gàosù tāmen, wǒ xiǎng hé sān gèrén zhàndòu, jíshǐ tāmen shībài, wǒ yě huì jìxù gěi tāmen dàmǐ

Lǐ : (Miàn duì gōngrén) jíshǐ nǐ shūle, sānpǔ jiāngjūn yě huì hé sān gèrén zhàndòu, érqiě hái huì dédào dàmǐ

Lín : Xuǎn wǒ ba, mǐfàn bù chóng yào, wǒ zhǐ xiǎng bǎ tāmen dǎ làn Lǐ : Lín, nǐ quèdìng yào miàn duì nàgè jiāngjūn ma

Lín : Dāngrán, wǒ bù hàipà Lǐ : Hǎo ba, bǎ tāmen ná chūlái`

(39)

Jendral Miura :katakan pada mereka, aku ingin bertarung dengan tiga orang, dan akan tetap memberi beras walau mereka kalah

Li :(menghadap para buruh) Jendral miura akan bertarung dengan tiga orang dan akan tetap mendapat beras walau kalian kalah Lin : Pilih aku, Berasnya tak penting, aku hanya ingin menghajar

mereka

Li : Lin, apa kau yakin ingin menghadapi Jendral itu Lin : tentu saja, aku tidak takut

Li : Baik, keluarkan mereka

(Ip Man, 2008:48:44-49:07) Dari dialog data 4 diatas dapat diceritakan bahwa Lin Bersama tiga rekannya dengan berani mengajukan diri untuk menghadapi Jendral Miura tanpa rasa takut. Jendral Miura sendiri adalah jagoan Karate Jepang sementara Lin dan rekannya hanya sebatas murid dari Ip Man. Ia berani menghadapi Jendral Jepang bahkan lebih hebatnya lagi motivasi bertarung dari Lin dan rekannya bukan demi beras namun hanya ingin menghajar tentara Jepang karena telah menjajah bangsa mereka dan memberi penderitaan yang dalam bagi penduduk. Hal inilah yang dapat dipahami dari Lin bahwa keberanian akan menghasilkan motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan.

Nilai keberanian juga ditunjukkan oleh tokoh Yao saat menghadapi Jin yang merupakan seorang pemimpin pemberontak beserta anak buahnya. Adapun dialognya sebagai berikut:

(40)

Gambar 4.5 Nilai Keberanian Data 5:

金 :你的老板在哪里?钱已经存在了吗

姚 :你是说钱吗?我们不会给你钱的

金 :你说什么!

姚 :我不怕你 !你打不过我们!

金 :如果我们毁了你的工厂,你不怕吗

姚 :在你摧毁它之前,先跳过我们

金 :你真该死,让我们痛打他们一顿!(战斗随之而来)

Jīn : Nǐ de lǎobǎn zài nǎlǐ? Qián yǐjīng cúnzàile ma Yáo : Nǐ shì shuō qián ma? Wǒmen bù huì gěi nǐ qián de Jīn : Nǐ shuō shénme!

Yáo : Wǒ bùpà nǐ ! nǐ dǎ bùguò women!

Jīn : Rúguǒ wǒmen huǐle nǐ de gōngchǎng, nǐ bùpà ma Yáo : Zài nǐ cuīhuǐ tā zhīqián, xiān tiàoguò wǒmen

Jīn : Nǐ zhēn gāisǐ, ràng wǒmen tòngdǎ tāmen yī dùn!(Zhàndòu suí zhī ér lái)

Jin : Mana bos mu, Apa uangnya sudah ada?

Yao : uang katamu? Kami tak akan memberi kau uang Jin : Apa katamu !

Yao : Aku tak takut padamu! Kau tak akan bisa menghajar kami Jin : apa kau tak takut jika kami menghancurkan pabrikmu?

Yao : Lewati dulu kami sebelum kau menghancurkannya

Jin : Sial kau berani ya, ayo hajar mereka! (pertarungan pun terjadi)

(Ip Man, 2008:1:19:12-1:20:23)

(41)

Bedasarkan percakapan di atas, bahwa Jin yang merupakan pimpinan pemberontak datang memeras pabrik kapas milik Zhou, namun tanpa rasa takut.

Yao yang merupakan anak dari Zhou beserta buruh pabrik malah menantang Jin yang ahli Kungfu untuk bertarung, Jin yang merasa tidak terima atas perlakuan tersebut maju untuk bertarung dengan para buruh dan perkelahian pun tak terhindarkan .Nilai keberanian benar-benar ditunjukkan oleh Yao dan para buruh, ia berhasil melawan rasa takutnya dan bertarung melawan pemberontak pimpinan Jin, itu adalah sebuah motivasi yang kuat bahwa Yao dan para butuh tidak ingin terjerat pemerasan lagi oleh Jin, memilih untuk bertarung hingga akhrinya Jin kabur dan tak datang lagi

4.2.3 Nilai Persatuan

Persatuan merupakan suatu upaya dari individu atau kelompok masyarakat yang berasal dari berbagai macam latar belakang sosial, daerah, budaya dan agama lalu menggabungkan diri membentuk suatu kesatuan baru dan menggunakan nama kesatuan itu sebagai identitas dan menjadi kebanggan dari kelompoknya. Terbentuknya kesatuan ini dikarenakan adanya persamaan nasib.

Hal inilah yang terlihat ketika oleh Ip Man bersama paara buruh berhadapan dengan Jendral Miura setelah ia sendiri melumpuhkan banyak tentara Jepang, adapun dialognya sebagai berikut:

(42)

Gambar 4.6 Nilai Persatuan Data 6 :

三浦将军 : 你的战斗能力让我印象深刻,即使你打败了我的战士,我

仍然相信日本空手道是最好的,所以你必须回来战斗

叶问 : 我想今天每个人都看到了中国功夫的伟大,毕竟我不是来

吃米饭的

三浦将军 : 那为什么

叶问 : 荣誉

三浦将军 : 还是空手道比较好,你可以带礼物去,但我会找你,你叫

什么名字?

叶问 : 我只是中国人

Sānpǔ jiāngjūn : Nǐ de zhàndòu nénglì ràng wǒ yìnxiàng shēnkè, jíshǐ nǐ dǎbàile wǒ de zhànshì, wǒ réngrán xiāngxìn rìběn kōngshǒudào shì zuì hǎo de, suǒyǐ nǐ bìxū huílái zhàndòu

Yè wèn : Wǒ xiǎng jīntiān měi gèrén dōu kàn dàole zhōngguó gōngfū de wěidà, bìjìng wǒ bùshì lái chī mǐfàn de

Sānpǔ jiāngjūn : Nà wèishéme Yè wèn : Róngyù

Sānpǔ jiāngjūn : Háishì kōngshǒudào bǐjiào hǎo, nǐ kěyǐ dài lǐwù qù, dàn wǒ huì zhǎo nǐ, nǐ jiào shénme míngzì?

Yè wèn : Wǒ zhǐshì zhōngguó rén

(43)

Jendral Miura : kemampuanmu bertarung membuatku kagum, walaupun kau mengalahkan prajuritku namun aku tetap yakin bahwa karate Jepang tetaplah yang terbaik, oleh karena itu kau harus datang kembali untuk bertarung

Ip Man : kurasa semua orang sudah melihat kehebatan Kungfu China hari ini, lagipula aku datang kesini bukan untuk beras Jendral Miura : lalu untuk apa?

Ip Man : Kehormatan

Jendral Miura : tetap saja karate akan lebih hebat, pergilah kau boleh membawa hadiahmu, tapi aku akan mencarimu, siapa namamu?

Ip Man : Aku hanyalah orang Cina

(Ip Man, 2008:1:01:12-1:02:33)

Dari percakapan diatas ditunjukkan bahwa kehebatan Ip Man yang berhasil mengalahkan para tentara Jepang membuat Jendral Miura terkagum- kagum, Miura sendiri yang membuat pertandingan itu untuk membandingkan belad diri mana yang terbaik antara Karate Jepang atau Kungfu China . Kemudian ia meminta Ip Man untuk datang kembali namun ia menolaknya bahwa ia datang bertarung demi kerhormatan bukan beras, atas jawaban itu Jendral Miaura berjanji akan mencarinya kemudian menanyakan namanya, jawaban dari Ip Man sungguh tak terduga ia tak memberi namanya namun memberi identitasnya bahwa ia orang hanya China, disinilah letak nilai persatuan ditunjukkan oleh Ip Man bahwa Kungfu telah mempersatukan rakyat China dan menjadi sebuah identitas dari bangsa itu.

(44)

Selanjutnya nilai persatuan juga ditunjukkan lewat adegan ketika Ip Man diminta datang ke pabrik atas permintaan Zhao kemudian diminta untuk mengajari Kungfu, adapun dialognya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.7 Nilai Persatuan Data 7 :

叶问 : 发生了什么事,为什么你们都这么糟糕

姚 : 叶叔叔帮我们,叛军来勒索钱财,打我父亲

叶问 :他们真是厚颜无耻,有什么我可以帮你的吗?

周 :是的,你知道吗?我一直以为你的自卫是没用的,现在我意

识到它是重要的

叶问 :所以你要我教功夫

周 :是的,我必须向你学习,至少我能保护自己

姚 :是的,叶叔叔,留下来教我们功夫,这样我们就能保护自

己了

工厂劳工 :是的,叶问大师。教我们

周 : 我是商人,但我只知道做生意,我不能保护他们,但你可

以,在和平时期,你可以拒绝教我们,但在这种情况下,你 必须做正确的事情

叶问 :你知道教武术很贵,但是为了力量和团结,我会教你的。

周 :谢谢你,叶老师

(45)

Yè wèn : Fāshēngle shénme shì, wèishéme nǐmen dōu zhème zāogāo Yáo : Yè shūshu bāng wǒmen, pàn jūn lái lèsuǒ qiáncái, dǎ wǒ fùqīn Yè wèn : Tāmen zhēnshi hòuyánwúchǐ, yǒu shé me wǒ kěyǐ bāng nǐ de

ma?

Zhōu : shì de, nǐ zhīdào ma? Wǒ yīzhí yǐwéi nǐ de zìwèi shì méi yòng de, xiànzài wǒ yìshí dào tā shì zhòngyào de

Yè wèn : Suǒyǐ nǐ yào wǒ jiào gōngfū

Zhōu : Shì de, wǒ bìxū xiàng nǐ xuéxí, zhìshǎo wǒ néng bǎohù zìjǐ Yáo : Shì de, yè shūshu, liú xiàlái jiào wǒmen gōngfū, zhèyàng

wǒmen jiù néng bǎohù zìjǐle

Gōngchǎng láogōng : Shì de, yè wèn dàshī. Jiào wǒmen

Zhōu : Wǒ shì shāngrén, dàn wǒ zhǐ zhīdào zuò shēngyì, wǒ bùnéng bǎohù tāmen, dàn nǐ kěyǐ, zài hépíng shíqí, nǐ kěyǐ jùjué jiào wǒmen, dàn zài zhè zhǒng qíngkuàng xià, nǐ bìxū zuò zhèngquè de shìqíng

Yè wèn : Nǐ zhīdào jiào wǔshù hěn guì, dànshì wèile lìliàng hé tuánjié, wǒ huì jiào nǐ de.

Zhōu : Xièxiè nǐ, yè lǎoshī

Ip Man : Ada apa ini, kenapa kalian kacau begini?

Yao : Paman Ip tolong kami, para pemberontak datang memeras dan memukuli ayahku

Ip Man : Kurang ajar sekali mereka, apakah ada yang bisa saya bantu?

Zhou : Ya, kau tahu? selama ini kukira bela dirimu tak berguna, sekarang aku sadar bahwa itu adalah hal penting

Ip Man : jadi kau ingin aku ajari Kungfu?

Zhou : Ya, aku harus belajar darimu, setidaknya aku bisa bela diriku sendiri

Yao : Ya paman Ip, tinggal dan ajarilah kami Kungfu, agar kami bisa bela diri kami

Buruh Pabrik : Ya, Master Ip ajari kami!

Zhou : aku seorang pebisnis, namun aku tak tahu selain bisnis dan aku tak bisa melindungi mereka tapi kau bisa, di saat damai tak apa jika kau menolak mengajari kami, tapi saat situasi seperti ini kau harus melakukan sesuatu bukan?

Ip Man : kau tahu mengajar kungfu sangatlah mahal, namun demi kekuatan dan kebersamaan aku akan mengajar kalian.

Zhou : Terima kasih Master Ip

(Ip Man, 2008:1:01:12-1:02:33) Pada dialog data 7 dialog diatas, diceritakan bahwa para buruh pabrik tak berdaya saat mereka diancam dan diperas oleh pemberontak pimpinan Jin, Ip Man yang kemudian hadir di pabrik itu diminta oleh Zhao untuk melatih Kungfu

(46)

kepada dia, anaknya kemudian semua para buruh pabrik bersatu menyuarakan agar diajar Kungfu oleh Ip Man, Ip Man tentu merasa iba melihat kondisi para buruh akhirnya bersedia melatih mereka. Disinilah nilai persatuan terlihat ketika Ip Man beserta para buruh belajar Kungfu dan bersama-sama bersatu membangun kekuatan untuk melawan pemberontak, sebuah persatuan yang di dasarkan oleh Kungfu.

4.2.4 Nilai Pantang Menyerah

Pantang menyerah adalah sikap yang tidak mudah putus asa dalam melakukan sesuatu, selalu bersikap optimis, mudah bangkit dari kegagalan dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan/hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi. Sikap pantang menyerah itulah yang ditunjukan oleh tokoh Lin saat ia dan kedua rekannya bertarung dengan Jendral Miura, adapun dialognya adalah

Gambar 4.8 Nilai Pantang Menyerah

(47)

Data 8 :

工人甲 :哎呦,好痛,他太棒了

工人乙 :他真的很强壮,嘿,林,你流了很多血,你应该投降,我

们停止这场战斗

工人甲 :你浑身是血,别打了

第一和第二名工人 :(站起来)我们放弃了

李 :将军,他们投降了

三浦将军 :我看到了中国武术的力量

林 :不!我还想和你一起战斗(进攻时)

三浦将军 :你真的想死吗?

Gōngrén jiǎ : Āi yōu, hǎo tòng, tā tài bàngle

Gōngrén yǐ : Tā zhēn de hěn qiángzhuàng, hēi, lín, nǐ liúle hěnduō xiě, nǐ yīnggāi tóuxiáng, wǒmen tíngzhǐ zhè chǎng zhàndòu

Gōngrén jiǎ : Nǐ húnshēn shì xuè, bié dǎle

Dì yī hè dì èr míng gōngrén :(Zhàn qǐlái) wǒmen fàngqìle Lǐ : Jiāngjūn, tāmen tóuxiángle

Sānpǔ jiāngjūn : Wǒ kàn dàole zhōngguó wǔshù de lìliàng

Lín : Bù! Wǒ hái xiǎng hé nǐ yīqǐ zhàndòu (jìngōng shí) Sānpǔ jiāngjūn : Nǐ zhēn de xiǎng sǐ ma?

Pekerja pertama : aduh sakit, dia hebat sekali

Pekerja kedua : benar dia sangat kuat, hei Lin kau sudah mengeluarkan banyak darah, sebaiknya menyerah dan kita hentikan pertarungan ini Pekerja pertama : kau berlumuran darah, berhenti bertarung

Pekerja pertama dan kedua : ( sambil berdiri ) kami menyerah!

Li : Jendral! Mereka menyerah

Jendral Miura : Begitu rupanya kekuatan kungfu china

Lin : Tidak! Aku masih ingin bertarung denganmu (sambil maju menyerang)

Jendral Miura : Kau sungguh ingin mati?

(Ip Man, 2008:49:35-50:07) Melalui kutipan dialog data 8 di atas, diceritakan bahwa Lin yang merupakan murid dari Ip Man beserta kedua rekannya maju menantang Jendral Miura yang merupakan jagoan karate, ketika pertarungan terjadi , Lin dan rekannya kalah telak bahkan Lin mengeluarkan darah segar dari mulutnya, kedua rekannya yang melihat itu meminta Lin utuk mengentikan pertarungan sebaiknya

(48)

menyerah saja, kedua rekannya bangkit lalu meminta untuk menyerah namun tidak dengan Lin, dia pantang menyerah dan menyerang balik Jendral Miura, Lin terus menyerang hingga titik darah penghabisan. Disinilah dapat kita maknai bahwa apa yang dilakukan Lin merupakan tindakan pantang menyerah, ia bisa saja mundur dan menyelamatkan nyawanya, namun bagi Lin bertarung sampai ia mencapai kemenangan adalah pilihan terbaik, sebuah sikap pantang menyerah yang layak diteladani.

Sikap pantang menyerah kembali ditunjukkan oleh adegan saat tokoh Ip Man, saat dia berhasil mengalahkan beberapa prajurit Jepang, dia meminta sang Jendral untuk bertarung lagi dengan 10 orang tentara Hal ini membuat Jendral Miura terkejut. Adapun dialognya sebagai berikut :

Gambar 4.9 Nilai Pantang Menyerah Data 9 :

叶问 :李,告诉他我想再打十个人

李 :你疯了吗?不

叶问 :我想和十个人战斗

李 :(转向将军)他想和十个人战斗

三浦将军 :什么?十人

李 :是的,一般

(49)

三浦将军 :佐藤,让我们看看他有多棒!移动它们

佐藤中校 :预备将军,第一小队,第三小队,第五小队,前进!

Yè wèn : Lǐ, gàosù tā wǒ xiǎng zài dǎ shí gèrén Lǐ : Nǐ fēngle ma? Bù

Yè wèn : Wǒ xiǎng hé shí gèrén zhàndòu

Lǐ :(Zhuǎnxiàng jiāngjūn) tā xiǎng hé shí gèrén zhàndòu Sānpǔ jiāngjūn : Shénme? Shí rén

Lǐ : Shì de, yībān

Sānpǔ jiāngjūn : Zuǒténg, ràng wǒmen kàn kàn tā yǒu duō bàng! Yídòng tāmen Zuǒténg zhōng xiào: Yùbèi jiāngjūn, dì yī xiǎoduì, dì sān xiǎoduì, dì wǔ xiǎoduì,

qiánjìn!

Ip Man : Li, katakan padanya aku ingin bertarung lagi dengan sepuluh orang

Li : Apa kau gila ya? Jangan

Ip Man : Aku ingin bertarung dengan sepuluh orang!

Li : ( sambil berbalik menghadap jendral) Dia ingin bertarung dengan sepuluh orang

Jendral Miura : Apa? sepuluh orang?

Li : Ya jendral

Jendral Miura : baiklah kita lihat dia seberapa bagus, Sato! Gerakkan mereka Kolonel Sato : Siap Jendral, Unit satu, Unit tiga, Unit lima, Maju!

(Ip Man, 2008:50:12-51:02) Pada dialolg data ke 9 diceritakan bahwa Ip Man yang sebelumnya setelah berhasil mengalahkan prajurit Jepang tiba-tiba ia meminta bertarung dengan 10 orang, Jendeal Miura yang terkejut karena itu merupakan sesuatu yang mustahil terjadi, ia kemudian memerintahkan bawahannya Kolonel Sato untuk mengerakan prajurit menghadapi Ip Man, Kolonel Sato kemudian mengerahkan 3 unit yaitu Unit 1, Unit 3 dan Unit 5. Sikap yang ditunjukkan oleh Ip Man meneladankan bahwa untuk membuktikan yang menjadi terbaik dibutuhkan sikap pantang menyerah walaupun sebelumnya sudah mencapai hasil yang baik.

Sikap yang menunjukkan nilai pantang menyerah berikutnya adalah, saat Ip Man pulang ke rumahnya yang kecil lalu ia mengeluh kepada istrinya yang

(50)

bernama Cheung tentang kehidupan mereka yang berat, adapun dialog tersebut itu terjadi sebagai berikut:

Gambar 4.10 Nilai Pantang Menyerah Data 10 :

张 :你在家吗?请先坐

叶问 :对不起,我的妻子,这是我带来的唯一的必需品

张 :没关系

叶问 :你知道吗,我刚意识到我的人生毫无意义,我以前可以教

武术赚钱,但现在呢?这个世界很小,我也没用

张 :我不在乎世界有多小,我现在知道的是我很开心,只要有

你和我们的儿子 在一起,只要我们在一起,我们就会 很好,最重要的是我们在一起。

叶问 :是的,你说得对,谢谢我的妻子

Zhāng : Nǐ zàijiā ma? Qǐng xiān zuò

Yè wèn : Duìbùqǐ, wǒ de qīzi, zhè shì wǒ dài lái de wéiyī de bìxūpǐn Zhāng : Méiguānxì

Yè wèn : Nǐ zhīdào ma, wǒ gāng yìshí dào wǒ de rénshēng háo wú yìyì, wǒ yǐqián kěyǐ jiào wǔshù zhuànqián, dàn xiànzài ne? Zhège shìjiè hěn xiǎo, wǒ yě méi yòng

Zhāng : Wǒ bùzàihū shìjiè yǒu duō xiǎo, wǒ xiànzài zhīdào de shì wǒ hěn kāixīn, zhǐyào yǒu nǐ hé wǒmen de érzi zài yīqǐ, zhǐyào wǒmen zài yīqǐ, wǒmen jiù huì hěn hǎo, zuì zhòngyào de shì wǒmen zài yīqǐ.

Yè wèn : Shì de, nǐ shuō dé duì, xièxiè wǒ de qīzi Cheung : Sudah pulang? Silahkan duduk dulu

(51)

Ip Man : Maaf istriku, hanya ini sedikit bekal yang kubawa Cheung : Tidak apa-apa

Ip Man : Kau tahu, aku bearu saja menyadari bahwa hidupku tak berguna,dulu aku bisa mengajarkan bela diri dan mendapat uang, tapi sekarang jadinya apa? Dunia ini sangatlah kecil dan aku tak berguna

Cheung :aku tak peduli seberapa kecil dunia ini, yang kutahu sekarang adalah aku sangat bahagia , selama masih ada kau dan putra kita dan selama kita masih bersama-sama, kita akan baik-baik saja, yang paling penting adalah kita tetap bersama.

Ip Man : ya, kau benar, terima kasih istriku

(Ip Man, 2008:1:06:16 -1:08:01)

Pada dialog data 10 dijelaskan bahwa, Setelah pendudukan Jepang, Ip Man yang dahulu adalah seorang kaya kini menjadi miskin, sebab harta bendanya semua sudah disita pihak jepang, kini Ip Man bekerja sebagai buruh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Ip Man yang merasa dirinya tak berguna lagi karena tak bisa mengajarkan Kungfu dan mendapat uang menjadi hambatan dalam pikiran nya sehingga perasaan itu ia curahkan kepada istrinya Cheung, istrinya kemudian menyemangati Ip Man bahwa mereka tak boleh menyerah kepada keadaan hidup, mereka harus berjuang, selama mereka masih bersama sama.

4.2.5 Nilai Rela Berkorban

Rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Rela berkorban juga dapat didefinisikan sebagai sikap dan perilaku yang dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadi.

(52)

Sikap itulah yang dilakukan oleh Li yang merupakan seorang penjermah rela dipukuli oleh Kolonel Sato karena telah membiarkan Ip Man melarikan diri dan menyembunyikannya dari kejaran tentara Jepang yang ditunjukkan pada dialog berikut.

Gambar 4.11 Nilai Rela Berkorban Data 11.

佐藤中校 :真无耻!你做了什么,为什么让他跑了(你还打了李先生)

李 :哎哟!抱歉,中校,我试过了

佐藤中校 :闭嘴!你可以阻止它

李 :上校,他是个功夫大师,即使是佐藤上校也不能阻止他

佐藤中校 :闭嘴

三浦将军 :够了!你最好命令部队去找他

佐藤中校 :准备好了,将军

Zuǒténg zhōng xiào : Zhēn wúchǐ! Nǐ zuòle shénme, wèishéme ràng tā pǎole (nǐ hái dǎle lǐ xiānshēng)

Lǐ : Āiyō! Bàoqiàn, zhōng xiào, wǒ shìguòl Zuǒténg zhōng xiào : Bì zuǐ! Nǐ kěyǐ zǔzhǐ tā

Lǐ : Shàngxiào, tā shìgè gōngfū dàshī, jíshǐ shì zuǒténg shàngxiào yě bùnéng zǔzhǐ tā

Zuǒténg zhōng xiào : Bì zuǐ!!

Yībān sānpǔ : Gòule! Nǐ zuì hǎo mìnglìng bùduì qù zhǎo tā Zuǒténg zhōng xiào : Zhǔnbèi hǎole, jiāngjūn

Gambar

Gambar 4.3 Nilai Kesetiaan  Data 3:  三浦将军  :(在给食物的时候) 我想让你训练我们,但是你却想和我一起                战斗,我真的很欣赏你的才能,我希望你改变主意  叶问    :你侵略了我们的国家,杀害了我们的人民,不要当伪君子    (同时拒绝把食物还给将军),你会用它来压迫别人,你不配    用中国武术。  三浦将军  :但我认为它比日本的空手道要好,比中国的功夫好,我们    将在所有人面前战斗,这将是一场公平的比赛  叶问    :那是件好
Gambar 4.4 Nilai Keberanian  Data 4:  三浦将军  :告诉他们,我想和三个人战斗,即使他们失败,我也会继续     给他们大米  李  :(面对工人)即使你输了,三浦将军也会和三个人战斗,而且      还会得到大米  林  : 选我吧,米饭不重要,我只想把它们打烂   李  : 林,你确定要面对那个将军吗  林  : 当然,我不害怕  李  : 好吧,把它们拿出来
Gambar 4.7 Nilai Persatuan  Data 7 :  叶问    : 发生了什么事,为什么你们都这么糟糕  姚  : 叶叔叔帮我们,叛军来勒索钱财,打我父亲  叶问    :他们真是厚颜无耻,有什么我可以帮你的吗?  周  :是的,你知道吗?我一直以为你的自卫是没用的,现在我意   识到它是重要的  叶问    :所以你要我教功夫  周  :是的,我必须向你学习,至少我能保护自己  姚  :是的,叶叔叔,留下来教我们功夫,这样我们就能保护自   己了  工厂劳工  : 是的,叶问大师。
Gambar 4.8 Nilai Pantang Menyerah
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pengeringan mampu menurunkan kadar air pada produk pasca panen sehingga menghambat mikroorganime untuk tumbuh, dari hasil praktikum yang telah dilakukan menunjukan

Kecerendungan mengapa siswa memutuskan untuk bersekolah di sekolah paruh waktu yaitu, karena siswa tidak bisa melanjutkan sekolah di SMA swasta sistem full-time

Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahan- kan secara permanen, tetapi organisasi

Terkait dengan uraian di atas cukup jelas bahwa di samping upaya pemenuhan akan kayu pertukangan yang cukup besar, juga terus dilakukan untuk membangun industri pulp

Dari perhitungan diatas dapat ditentukan bahwa kenaikan temperatur motor induksi tiga phasa suplai tegangan tidak seimbang 2% dan 4% pengukuran suhu menggunakan

Akan tetapi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa komunikasi antarpribadi yang terjadi antara keempat narasumber dengan orang tua tiri memiliki karakteristik

“Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya” , Edisi ke- 5, Penerbit Gramedia, Jakarta. Universitas

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang balita yang tinggal di sekitar TPA Blondo, Bawen, Kabupaten Semarang.