KAJIAN PENGARUH STUDENTIFIKASI TERHADAP KEADAAN TATA RUANG KORIDOR JALAN ABDUL
HAKIM, MEDAN
TESIS
OLEH
MUHAMMAD GRADY WIRAPAKSI 147020015/AR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2020
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik Dalam Program Studi Teknik Arsitektur Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
MUHAMMAD GRADY WIRAPAKSI 147020015/AR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2020
PERNYATAAN
KAJIAN PENGARUH STUDENTIFIKASI TERHADAP KEADAAN TATA RUANG KORIDOR JALAN ABDUL HAKIM MEDAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 28 Juli 2020
( Muhammad Grady Wirapaksi ) NIM. 147020015
Program Studi : TEKNIK ARSITEKTUR
Bidang Kekhususan : MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA
Menyetujui:
Komisi Pembimbing
(Beny O.Y. Marpaung, S.T., M.T., Ph.D, IPM) Ketua
(Hajar Suwantoro, S.T., M.T.) Anggota
Ketua Program Studi,
(Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, PhD, IPM)
Dekan,
(Ir. Seri Maulina, M.Si., Ph.D)
Tanggal Lulus: 28 Juli 2020
Telah Diuji Pada Tanggal: 28 Juli 2020
__________________________________________________________________
Panitia Penguji Tesis
Ketua Komisi Penguji : Beny O.Y. Marpaung, S.T., M.T.,Ph.D., IPM Anggota Komisi Penguji : 1. Hajar Suwantoro, S.T., M.T
2. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc., Ph.D., IPM 3. Hilma Tamiami, S.T., M.Sc., Ph.D
4. Anthony Veery Mardianta, S.T., M.T., Ph.D
tersebut menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa baru untuk menempuh pendidikan disana dan masyarakat sekitar USU atau luar kota untuk mencari rezeki dan keuntungan dari adanya salah satu universitas ternama di Sumatera Utara. Salah satu daerah yang terdampak dari keberadaan universitas tersebut adalah koridor jalan Abdul Hakim Medan. Posisinya yang berada di samping universitas menjadikan koridor tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan baik sisi penggunaan lahan, dan pertumbuhan perekonomian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh studentifikasi terhadap tata ruang di koridor Jalan Abdul Hakim, perubahan tata ruang pada koridor Abdul Hakim pada tahun 2009 dengan 2019 sehingga di ketahui pola perkembangannya, serta pengaruh pertumbuhan perumahan dan permukiman terhadap tata ruang koridor jalan Abdul Hakim. Untuk dapat mengetahui perkembangan dan persebaran perumahan dan permukiman maka digunakan data sekunder berupa peta dan teknik overlay untuk mengetahui perkembangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dan komparatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan wilayah, kecenderungan pertumbuhan perumahan dan permukiman yang menempati ruang serta koridor yang terdapat pada jalan Abdul Hakim, serta pengaruh studentifikasi terhadap koridor Abdul Hakim.
Analisis studentifikasi pada koridor Abdul Hakim mencakup aspek-aspek yang mengalami pengaruh akibat studentifikasi terutama dibidang pertumbuhan ekonomi yang mendukung kebutuhan mahasiswa, Analisis perumahan dan permukiman di Koridor Jalan Abdul Hakim dibagi menjadi 2 jenis zonasi, zonasi rumah tinggal dan apartemen serta zonasi indekos dari hasil tersebut terlihat lebih dominan mana yang tumbuh pada kawasan koridor Jalan Abdul Hakim. Analisis perubahan tata ruang antara Tahun 2009-2019 dapat dilihat dengan cara mengoverlay peta citra pada tahun 2009 dan 2019 sehingga ditemukan perbedaan dan perkembangan tata ruangnya.
Kata kunci: koridor, perkembangan kawasan, studentifikasi.
ABSTRACT
Medan as the provincial capital is the center of economy and education in North Sumatra. There are several well-known universities located in Medan, one of them is the University of North Sumatera (USU) as a generator of activity. This is an attraction for prospective new students to study there and the community around USU or outside the city to look for sustenance and benefits from having one of the leading universities in North Sumatra. One of the areas affected by the existence of the university is the Abdul Hakim Medan corridor. Its position next to the university makes the corridor experience significant growth both in terms of land use, and economic growth.
This study aims to study and analyze the effect of studentification on spatial planning in the Jalan Abdul Hakim corridor, spatial change in corridor Abdul. Hakim in 2009 with 2019 so that the pattern of development is known, and the effect of housing and settlement growth on the spatial corridor of Abdul Hakim. To be able to know the development and distribution of housing and settlements, secondary data in the form of maps and overlay techniques are used to determine developments. This study uses a rationalistic approach with qualitative and comparative descriptive research methods. Descriptive qualitative research methods are used to describe the growth of the region, the trend of growth of housing and settlements that occupy spaces and corridors contained on the Abdul Hakim, and the effect of studentification on corridor Abdul Hakim.
Analysis of Studentification in the Abdul Hakim Corridor include aspects that are affected by studentification, especially in the area of economic growth that supports the needs of students, Analysis of housing and settlements in the Abdul Hakim Corridor are divided into 2 types of zoning, residential and apartment zoning and indekos zoning which are more dominant which grows in the corridor area of Abdul Hakim. Analysis of spatial change between the years 2009-2019 can be seen by overlaying the image map in 2009 and 2019 so that differences and spatial development are found.
Keywords: corridor, regional development, studentification.
Terhadap Keadaan Tata Ruang Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan”
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan dan menempuh studi pada Program Magister Teknik Arsitektur, bidang kekhususan Manajemen Pembangunan Kota, Universitas Sumatera Utara Medan. Teriring juga shalawat dan salam yang selalu ditujukan kepada Baginda Rasulullah SAW serta kepada para pengikutnya hingga akhir jaman.
Penulis menyadari dalam penyelesaian tesis ini banyak melibatkan bantuan maupun dukungan dari berbagai pihak berupa sumbangan saran dan pemikiran.
Pada kesempata ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Beny O.Y. Marpaung, S.T., M.T., Ph.D., IPM, selaku Dosen Pembimbing I dan kepada bapak Hajar Suwantoro, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing II atas segala bantuan, arahan dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi selama penyusunan tesis ini. Rasa terimakasih penulis sampaikan kepada ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, PhD, IPM, selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur dan seluruh Bapak/Ibu Dosen dan civitas akademika di lingkungan Program Studi Magister Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah berkenan memberikan pembekalan berbagai disiplin ilmu arsitektur, khususnya bidang Manajemen Pembangunan Kota.
Tak lupa pula penulis merasa sangat pantas untuk menghaturkan terimakasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua penulis yang tercinta, kepada yang terhormat Ayahanda Goentono dan Ibunda Riana, Istri tercinta Dewi Arini, Ananda tersayang Muhammad Ghazi Tsaqib Rabbani dan Kinara Shadrina Mecca yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, moril, spiritual, dan motivasi yang tak terhingga kepada penulis.
Terimakasih kepada seluruh teman-teman seperjuangan di jurusan Manajeman Pembangunan Kota, Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara khususnya angkatan 2014 serta seluruh kerabat yang tidak dapat disebutkan namanya, terimakasih atas segala doa, bantuan dan motivasi yang telah kalian berikan kepada penulis.
Penulis mengharapkan hasil dari penelitian di tesis ini dapat berguna bagi pembaca dalam rangka menambah wawasan ataupun sebagai wacana pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang berkaitan. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga tesis ini dapat berguna bagi kita semua.
Medan, 28 Juli 2020
( Muhammad Grady Wirapaksi ) NIM. 147020015
Dewi Arini pada tahun 2014 dan saat ini dikaruniai 2 (dua) orang anak, yaitu 1 (satu) orang putra, Muhammad Ghazi Tsaqib Rabbani, dan 1 (satu) orang putri yaitu Kinara Shadrina Mecca.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Swasta Eria pada tahun 2000.
Pendidikan menengah di SMP Negeri 3 Medan tahun 2003 dan SMA Negeri 5 Medan pada tahun 2006. Selanjutnya melanjutkan pendidikan Strata-I di jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Medan selama periode tahun 2007 hingga tahun 2012. Kemudian, penulis melanjutkan studi magister di Program Studi Magister Teknik Arsitektur bidang kekhususan Manajemen Pembangunan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara pada tahun 2014 hingga 2020. Penulis saat ini bekerja sebagai Konsultan Arsitek.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN………. 1
1.1. Latar Belakang……… 1
1.2. Rumusan Masalah……….. 4
1.3. Tujuan Penelitian……… 4
1.4. Manfaat Penelitian……… 5
1.5. Sistematika Penelitian……… 5
1.6. Kerangka Berfikir……… 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 9
2.1. Studentifikasi……… 9
2.2. Kajian Tata Ruang……… 11
2.3. Koridor Jalan……… 12
2.4 Perumahan dan Permukiman……… 13
2.5. Rangkuman Teori……… 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……… 18
3.1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian……… 18
3.5. Tahapan Pelaksanaan Penelitian……… 23
BAB IV DESKRIPSI KAWASAN PENELITIAN……… 25 4.1. Kecamatan Medan Selayang……… 25 4.1.1. Letak Geografis Kecamatan Medan Selayang………… 25 4.1.2. Jumlah Penduduk ……… 27 4.2. Koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan……… 27
4.2.1. Konteks Kawasan Koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan……… 28 4.2.2. Kondisi Eksisting Koridor Jalan Abdul Hakim, Kota
Medan………... 30 4.2.3. Rencana Detail Tata Ruang Koridor Jalan Abdul
Hakim, Kota Medan……… 33
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN……… 35 5.1. Analisis Pemilihan Koridor Jalan Abdul Hakim sebagai
Domisili Mahasiswa USU……… 35 5.2. Perubahan Tata Ruang di Koridor Jalan Abdul Hakim Medan
pada Tahun 2009 dan Tahun 2019……… 38 5.2.1. Analisis Perubahan Tata Ruang di Koridor Jalan Abdul
Hakim Medan pada Tahun 2009 dan 2019……… 39 5.3. Studentifikasi di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan…………. 43
5.3.1. Peta Area Komersial di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 45 5.3.1.1. Peta Persebaran Rumah Makan dan Kafe… 44 5.3.1.2. Peta Persebaran Mini Market dan Toko……. 49 5.3.1.3. Peta Persebaran Fotokopi dan Printing…… 52
5.3.1.4. Peta Persebaran Laundry……… 55
5.3.1.5. Peta Persebaran Jasa Komersial Lainnya… 56 5.3.1.6. Analisis Pengaruh Studentifikasi terhadap Pertumbuhan Area Komersial di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 60
5.3.2. Peta Area Hunian Sewa di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 61
5.3.2.1. Analisis Pengaruh Studentifikasi terhadap Perkembangan Hunian Sewa di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 65
5.3.3. Peta Area Hunian Non Komersial di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………. 67
5.3.4. Analisis Penggunaan Lahan terhadap RDTR Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………. 70
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……… 72
6.1. Kesimpulan………. 72
6.2. Rekomendasi……… 74
DAFTAR PUSTAKA……… 76
2.1. Siklus perubahan penggunaan lahan………... 16
3.1. Metode analisis data penelitian………... 22
4.1. Peta Kecamatan Medan Selayang………. 26
4.2. Peta kawasan lokasi penelitian, koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan……… 28
4.3. Akses menuju kawasan koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan……... 28
4.4. Konteks lokasi terhadap fasilitas di sekitar kawasan……… 29
4.5. Fungsi rumah tinggal pada koridor Jalan Abdul Hakim………... 31
4.6. Fungsi jasa komersial pada koridor Jalan Abdul Hakim………... 32
4.7. Fungsi keagamaan, Fungsi pertanian, dan Lahan kosong pada kawasan 33 4.8. Peta rencana pola ruang dan zonasi Kecamatan Medan Selayang……… 33
5.1. Alasan pemilihan Mahasiswa USU untuk tinggal di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………... 37
5.2. Figure ground koridor Jalan Abdul Hakim Medan Tahun 2009………... 38
5.3. Figure ground koridor Jalan Abdul Hakim Medan Tahun 2019……….. 39
5.4. Rumah umum di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……….. 40
5.5. Bangunan komersial di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 43
5.6. Sawah dan lahan kosong di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……... 43
5.7. Peta persebaran rumah makan di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan... 46
5.8. Kafe Merah Putih, Kopi Arus Waktu, dan Kafe Pondok Ketapang…….. 47
5.9. Rumah Makan Pariaman Jaya dan Rumah Makan Bunda Taufik………. 48
5.10. Kondisi rumah makan dan kafe di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan... 49
5.11. Peta persebaran mini market dan toko di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………... 50
5.12. Kondisi toko di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………... 51
5.13. Indomaret, Toko Husni Jaya, dan Toko Enjel……….. 52 5.14. Peta persebaran fotokopi dan printing di koridor Jalan Abdul Hakim, 52
Medan………..
5.15. Kondisi fotokopi dan printing di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan… 52
5.16. Fotokopi Asatama 1 dan Asatama 2……….. 53
5.17. Peta persebaran laundry di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………... 54
5.18. Kondisi laundry di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………... 56
5.19. Peta persebaran jasa komersial lainnya di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 57
5.20. Pertamini……… 57
5.21. Bengkel………. 58
5.22. Penginapan Red Doorz………. 59
5.23. Pangkas……….. 59
5.24. Persentase motivasi membuka usaha atau jasa komersial di lokasi penelitian……… 61
5.25. Peta persebaran hunian sewa di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan….. 62
5.26. Komplek Perumahan Icon 3 dan Masnida Estate………. 63
5.27. Bangunan dengan fungsi kos sejak awal pembangunan……… 63
5.28. Hunian sewa yang bergabung dengan fungsi komersial……… 64
5.29. Kondisi indekos di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………... 65
5.30. Peta persebaran rumah tinggal dan apartemen di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan………... 67
5.31. Rumah tinggal tipe single di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 68
5.32. Rumah tinggal tipe perumahan di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan… 69 5.33. Apartemen Skyview di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan……… 69
5.34. Peta rencana pola ruang dan zonasi Kecamatan Medan Selayang……… 70
5.35. Peta area komersial dan apartemen di koridor Jalan Abdul Hakim…….. 71
3.1. Metode Penentuan Variabel……….. 19 3.2. Metode dalam Pengumpulan Data………. 19 4.1. Jumlah penduduk, Luas kelurahan, dan Kepadatan penduduk
per km2 Tahun 2017……… 27
5.1. Alasan pemilihan indekos oleh Mahasiswa USU yang
berdomisili di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan…………. 36 5.2. Data bangunan di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan…….. 45 5.3. Data wawancara beberapa bangunan komersial di koridor Jl.
Abdul Hakim, Medan………. 60 5.4. Data hunian yang disewakan kepada mahasiswa dan jumlah
penghuni yang berstatus sebagai mahasiswa………. 66
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Medan sebagai ibukota provinsi merupakan pusat ekonomi dan pendidikan di Sumatera Utara. Setidaknya terdapat 21 universitas di Kota Medan. Keberadaan universitas tersebut menjadi faktor penarik bagi calon mahasiswa yang berdomisili di luar Kota Medan. Untuk mendukung aktivitasnya, para mahasiswa ini membutuhkan berbagai keperluan untuk melengkapi kebutuhannya sehari-hari, dari tempat tinggal, makanan, pakaian, keperluan perkuliahan. Menanggapi hal tersebut, beberapa masyarakat asli yang menetap di lingkungan sekitar universitas berganti profesi atau memulai usaha untuk memenuhi kebutuhan para mahasiswa tersebut. Salah satu kampus yang banyak menarik minat calon mahasiswa dari luar daerah untuk tinggal di Kota Medan adalah Universitas Sumatera Utara (USU).
Jalan Abdul Hakim merupakan koridor jalan yang berada di sisi barat kompleks USU. Posisinya yang berada tepat disamping kampus USU menjadikan koridor jalan ini sebagai salah satu daerah pilihan bagi mahasiswa yang berasal dari luar Kota Medan untuk menetap. Koridor jalan ini mengalami perkembangan signifikan dari area pertanian dan permukiman penduduk konvensional menjadi area hunian sewa dan perumahan akibat dari kedatangan para pendatang. Selain hadirnya hunian sewa dan perumahan, juga ikut tumbuh fasilitas pendukung masyarakat seperti warung makan, kedai, jasa laundry, dan lain-lain.
Kemudahan akses pun membuat developer tertarik untuk membangun kompleks perumahan baru hingga semakin menarik minat pendatang.
Pada fenomena kedatangan para pendatang di lingkungan universitas ini terjadi perubahan keadaan tata ruang, yakni pada perubahan fungsi, bentuk, dan ruang. Oleh sebab itu, peneliti tertarik melakukan kajian terhadap pengaruh peran pendatang terhadap perubahan keadaan tata ruang di Jalan Abdul Hakim, Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang.
Studentifikasi merupakan perubahan sosial, kultural, ekonomi, dan fisik yang terjadi dari hasil pertambahan pelajar yang secara pribadi menyewa akomodasi di suatu daerah (Smith, 2002). Kajian mengenai studentifikasi pada area disekitar perguruan tinggi di luar negeri sudah banyak dikerjakan baik dari aspek sosial seperti yang dikerjakan oleh mosey (2017), Darren P. Smith dan Phill Hubbard. (2014), Joanna Sage, Darren P. Smith dan Phill Hubbard. (2012). Darren P. Smith dan Louise Holt (2007). Aspek perkembangan fisik oleh Theressa Kenna (2011) dan Phil hubbard (2009). Adapula yang membahas tiga aspek sekaligus, yaitu ekonomi, sosial, dan fisik, yaitu Anton Ackermann dan Gustav Visser pada tahun 2008.
Kajian mengenai studentifikasi ini juga sudah pernah dilakukan di Indonesia, tepatnya pada tahun 2015 oleh G.D. Suradi & M. Sani Roychansyah dengan judul Studentifikasi di Kawasan Pogung Kidul di Yogyakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada suatu kawasan tersebut dimana Mahasiswa sebagai penyebab utama dari perubahan bentuk suatu Kawasan. Kawasan tersebut sangat dekat dengan kampus
3
Universitas Gadjah Mada sehingga ada hipotesa bahwa terjadi studentifikasi di Kawasan Pogung Kidul Yogyakarta, Peneliti-peneliti tersebut menggunakan parameter ekonomi, sosial, budaya dan politik serta metode deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi di kawasan Pogung Kidul bahwasannya Studentifikasi yang terjadi di Pogung Kidul tidak menyebabkan terusirnya keseluruhan masyarakat lokal, namun kebanyakan terjadi penyusutan luas tanah milik masyarakat lokal. penyusutan tersebut disebabkan oleh penjualan sebagian tanah kepada pendatang untuk dijadikan modal membangun pondokan/kos-kosan serta terjadinya studentifikasi di Pogung Kidul tidak terlepas dari pengaruh faktor- faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Kajian lainnya juga pernah dilakukan pada tahun 2018 oleh Ahmad Zuhdi
& Putu Gede Ariastita dengan judul Faktor-Faktor Penentu Studentifikasi di Kawasan Sekitar ITS Sukolilo Surabaya dengan tujuan untuk merumuskan faktor- faktor yang menjadi penentu studentifikasi di Kampus ITS beserta dampaknya bagi masyarakat dan kawasan dengan metode deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian tersebut yaitu ditemukan beberapa faktor yaitu faktor fisik yang menjadi kebutuan ruang densitas/kepadatan penduduk, kelengkapan fasilitas lingkungan. faktor sosial yang menjadi penentu keberadaan induk semang pada hunian, interaksi antara mahasiswa dan masyarakat, pertambahan penduduk muda. faktor budaya yang menjadi penentu bauran mahasiswa dan masyarakat.
dan faktor ekonomi yang menjadi penentu antara lain: kepemilikan properti, indekos sebagai investasi, kepemilikan usaha lain, harga jual tanah.
Dari hasil penelitian sebelumnya bisa ditarik kesimpulan bahwa studentifikasi tersebut bisa terjadi dimana saja terutama tempat-tempat yang erat kaitannya dengan universitas/kampus besar itu berada. penelitian di Yogyakarta dan Surabaya erat kaitannya studentifikasi dengan faktor-faktor seperti fisik, sosial, budaya dan ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Perubahan tata ruang koridor Jalan Abdul Hakim pada tahun 2009 dan 2019.
2. Pengaruh studentifikasi terhadap tata ruang di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan.
3. Pertumbuhan pembangunan koridor Jalan Abdul Hakim terhadap Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan Selayang.
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi perubahan tata ruang koridor Jalan Abdul Hakim pada tahun 2009 dan 2019.
2. Mengidentifikasi pengaruh studentifikasi terhadap tata ruang di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan.
5
3. Mengidentifikasi pertumbuhan pembangunan koridor Jalan Abdul Hakim terhadap Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan Selayang.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian mengenai pengaruh peran pendatang terhadap perubahan fungsi dan ruang di kawasan Kampung Susuk, Padang Bulan, Medan mempunyai manfaat bagi beberapa pihak, terutama untuk Pemerintah Kota Medan sebagai penentu kebijakan. Manfaat tersebut antara lain:
a. Sebagai informasi penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam mengetahui peran pendatang dalam perubahan fungsi dan ruang kota.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pengembangan pembangunan Kota Medan khususnya daerah Kampung Susuk, Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang.
b. Bagi peneliti merupakan bagian penting dari tujuan penelitian, diharapkan dapat menambah wawasan dan ketajaman peneliti dalam memahami dan menyikapi permasalahan-permasalahan perkotaan.
1.5. Sistematika Laporan Penelitian
Sistematika penelitian ini merupakan materi-materi yang akan dijelaskan dalam penulisan tesis dengan judul “Kajian Pengaruh Studentifikasi terhadap Keadaan Tata Ruang Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan”. Adapun sistematika penulisan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, dan sistematika laporan penelitian. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi isu-isu apa saja yang melatarbelakangi tesis ini dan menentukan proses-proses yang akan dilakukan pada bab-bab selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinjauan pustaka berisi tentang literatur-literatur pendukung yang terkait dengan tema penelitian, yaitu dinamika pertumbuhan wilayah dan peningkatan kebutuhan lahan, studentifikasi, dan keadaan spasial.
Pada bagian akhir bab ini terdapat rangkuman dari kajian literatur.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab metodologi penelitian dijelaskan mengenai metode penentuan lokasi penelitian meliputi ketentuan pemilihan lokasi sehingga peneliti memilih koridor Jalan Abdul Hakim sebagai lokasi penelitian, variabel penelitian yang diturunkan dari teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya, metode pengumpulan data penelitian beserta data yang diperlukan dan teknik pengumpulan data, dan terakhir membahas mengenai metode analisa penelitian dan tahapan pelaksanaan penelitian.
BAB IV DESKRIPSI KAWASAN PENELITIAN
Bab deskripsi kawasan penelitian berisi gambaran umum Kecamatan Medan Selayang yang meliputi letak geografis dan jumlah penduduk
7
Kecamatan Medan Selayang dan gambaran umum koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan yang meliputi konteks kawasan, kondisi eksisting dan Rencana Detail Tata Ruang koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab analisis dan pembahasan berisi analisis yang terkait dengan penelitian seperti; (1) analisis perubahan spasial antara tahun 2009 dan tahun 2019, (2) analisis zonasi berdasarkan fungsi yang mencakup analisis zonasi fungsi rumah tinggal, zonasi fungsi indekos, zonasi fungsi rumah makan, zonasi fungsi fotokopi dan printing, zonasi fungsi laundry, zonasi fungsi jasa komersial lainnya (pangkas, bengkel dan pertamini), zonasi fungsi ibadah, zonasi fungsi lahan sawah dan lahan kosong, serta (3) analisis skyline.
BAB Vl KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini membahas kesimpulan dari penelitian yang menjelaskan perubahan di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan dan rekomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan dengan topik yang sama dengan namun area penelitian di sisi timur Universitas Sumatera Utara.
1.6. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan sistematika alur pemikiran penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kerangka berpikir penting untuk membantu dan mendorong peneliti memusatkan usaha penelitiannya untuk memahami hubungan
antar variabel tertentu yang telah dipilih. Kerangka berpikir dapat dilihat pada (Gambar I.1).
Gambar 1. 1 Kerangka berfikir
Latar Belakang
1. Tingginya kehadiran pendatang berlatar belakang mahasiswa di koridor Jl. Abdul Hakim.
2. Perkembangan kawasan Jl. Abdul Hakim
Landasan Teori
1. Studentifikasi (Smith, 2002) 2. Tata ruang (UUPR, Pasal 1 Butir 2) 3. Koridor (Zahnd, 1999)
4. Perumahan dan permukiman (UU No. 1 Tahun 2011)
Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan spasial koridor Jl. Abdul Hakim antara tahun 2009 dan 2019.
2. Bagaimana pengaruh studentifikasi terhadap keadaan spasial di koridor Jl. Abdul Hakim.
3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perumahan dan permukiman terhadap tata ruang koridor Jl. Abdul Hakim.
Analisis
1. Studentifikasi di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan 2. Pertumbuhan Perumahan dan Permukiman di Koridor
Jalan Abdul Hakim, Medan
3. Perubahan Tata Ruang di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan, antara tahun 2009 dan 2019
4. Pengaruh Studentifikasi Terhadap Tata Ruang di Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan
Data
1. Identifikasi perubahan spasial koridor Jl. Abdul Hakim antara tahun 2009 dan 2019.
2. Jenis atau fungsi bangunan di koridor Jl. Abdul Hakim.
3. Hubungan antara kehadiran mahasiswa dan kehadiran bangunan dengan fungsi komersial,
Temuan Penelitian
Pada tahun 2009 koridor Jalan Abdul Hakim, Medan, banyak terdapat lahan kosong yang kemudian pada tahun- tahun berikutnya terjadi pertumbuhan signifikan dari lahan kosong ataupun rumah pribadi berubah fungsi menjadi rumah makan dan kafe (24 unit), fotokopi dan printing (15 unit), indekos (14 unit), rumah tinggal dan apartemen (8 unit), dan jasa laundry (4 unit).
Metode Penelitian Data
Kuantitatif menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengaruh studentifikasi terhadap keadaan spasial koridor Jl. Abdul Hakim
Kesimpulan
Terletak di samping kampus USU, menyebabkan banyaknya mahasiswa yang memilih untuk tinggal di koridor Abdul Hakim. Masyarakat yang melihat peluang ekonomi kemudian membuka usaha-usaha untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa, seperti rumah makan, indekos, fotokopi, laundry, dan lain sebagainya.
Pada akhirnya, kelengkapan fasilitas ini menjadi daya tarik tambahan bagi mahasiswa lainnya untuk tinggal di koridor Jalan Abdul hakim.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian teoritis yang disajikan dalam bab ini memuat literatur-literatur pendukung yang terkait dengan tema penelitian. Kajian literatur ini dijabarkan menjadi beberapa bagian bahasan yakni studentifikasi, tata ruang, koridor, dan perumahan permukiman. Pada bagian akhir bab ini terdapat rangkuman dari kajian literatur.
2.1 Studentifikasi
Pada penelitian ini membahas pengaruh studentifikasi terhadap keadaan tata ruang sehingga dibutuhkan pemahaman terhadap istilah “studentifikasi”.
Studentifikasi merupakan istilah serapan dari Bahasa Inggris “studentification”.
Studentifikasi pertama kali dikenalkan oleh Darren Smith pada tahun 2002 (Mosey, 2017). Smith melakukan penelitian-penelitian mengenai pengaruh kenaikan jumlah mahasiswa terhadap pembentukan hunian di sekitar universitas di Inggris (Zuhdi, 2018). Pada penelitiannya, Smith menemukan bahwa ketidakmampuan pihak perguruan tinggi menyediakan akomodasi dan fasilitas pendukung mahasiswa menyebabkan masyarakat sekitar turut menyediakan kebutuhan pendukung pelajar/mahasiswa, terlebih hunian. Hal inilah menyebabkan terjadinya studentifikasi. (Smith,2013).
Istilah studentifikasi sendiri didefinisikan oleh Smith sebagai perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan fisik sebagai akibat dari masuknya mahasiswa dalam akomodasi yang disewa secara pribadi di lingkungan tertentu yaitu disekitar perguruan tinggi (Smith, 2002). Dilihat dari definisi di atas, fenomena studentifikasi juga terjadi di kawasan sekitar kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Kehadiran kampus USU sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri menarik kehadiran banyak mahasiswa dari berbagai daerah di Sumatera Utara, bahkan provinsi lainnya. Kehadiran banyaknya mahasiswa tersebut menimbulkan kebutuhan pendukung mahasiswa terutama hunian bagi mahasiswa pendatang dan fasilitas lainnya seperti warung, rumah makan, laundry, dan lain-lain. Penelitian ini hadir untuk melihat fenomena studentifikasi yang terjadi di koridor Jalan Abdul Hakim yang bersinggungan langsung dengan kawasan kampus USU.
Penelitian ini lebih dominan melihat perubahan fisik ruang yang didorong adanya aktifitas ekonomi.
Selanjutnya, penelitian ini mencoba membuktikan fase perwujudan studentifikasi yang disampaikan Smith dalam penelitiannya di koridor Jalan Abdul Hakim. Adapun 3 fase perwujudan studentifikasi sebagai sebuah gejala, yaitu: Fase 1, Kondisi awal dimana perguruan tinggi muncul pertama kali sebagai daya penarik pelajar untuk tinggal disekitar perguruan tinggi tersebut. Masyarakat menyewakan kamar yang tidak terpakai sebagai akomodasi tambahan. Mahasiswa cenderung beradaptasi dengan masyarakat lokal dan berbaur. Kehadiran kampus USU menyebabkan tumbuhnya hunian sewa bagi mahasiswa di sekitar kampus
11
USU. Bahkan beberapa hunian yang berada di komplek dosen menyediakan ruang/kamar yang disewakan pada mahasiswa.
Fase 2, Perluasan kawasan penyokong dengan semakin bertambahnya pelajar maupun masyarakat pendatang yang melihat adanya kesempatan ekonomi.
Pengaruh kelompok pelajar mulai dirasakan dan masyarakat mulai mengalami displacement. Koridor Jalan Abdul Hakim diyakini merupakan salah satu bukti adanya fase kedua ini. Dimana kawasan ini mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun belakangan dan pada penelitian ini berupaya mengungkap perubahaan spasial yang terjadi di koridor Jalan Abdul Hakim.
Fase 3, Masuknya investasi properti secara masif yang terwujud dalam terbukanya kawasan baru yang semula tegalan atau persawahan. Sehingga baik pelajar maupun warga mengalami kesulitan akses pada hunian yang terjangkau (Sabri dkk, 2009). Perubahan yang ditunjukkan pada fase ini pun terjadi di koridor Jalan Abdul Hakim, dimana hunian sewa bagi mahasiswa tidak lagi hanya berupa hunian kos yang terdiri dari kamar-kamar sewa melainkan beberapa properti perumahan juga hadir di kawasan ini. Dan terbaru adanya pembangunan apartemen di koridor jalan ini diyakini akibat dari tingginya kebutuhan mahasiswa akan hunian.
2.2. Kajian Tata Ruang
Setelah memahami pengertian studentifikasi beserta tahapannya, maka perlu dilakukan kajian terkait tata ruang. Berdasarkan UU No. 24 tahun 1992, tata ruang adalah wujud struktural dan pemanfaatan ruang, baik direncanakan atau
tidak. Secara lebih rinci, tata ruang dijelaskan UUPR pada pasal 1 butir 2 sebagai perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang.
Tata ruang selalu berkaitan dengan lahan, tempat, wilayah, dan waktu.
Pada koridor Jalan Abdul Hakim terjadi peralihan lahan dari lahan pertanian (sawah) menjadi wilayah permukiman (yang dilatarbelakangi motif ekonomi seperti hunian kos dan rumah kontrakan. Adapun fenomena ini (peralihan fungsi lahan yang subur dari lahan pertanian ke bukan pertanian, seperti perkotaan dan industri) terjadi disebabkan oleh dua hal pokok, yaitu pertanian sebagai sistem ekonomi relatif lemah dibanding dengan industri dengan kegiatan lainnya dan kedudukan pertanian dalam hukum dan politik pendayagunaan sumber daya alam (lahan) di Indonesia masih lemah sehingga sangat mudah untuk membangun lahan yang sebelumnya merupakan lahan pertanian.
2.3. Koridor Jalan
Pengertian koridor jalan secara spesifik dijelaskan Kamus Tata Ruang (1997) sebagai suatu lorong ataupun penggal jalan yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lain dan menpunyai batasan fisik satu lapis bangunan dari jalan.
Zahnd (2012) dan Moughtin (1992), koridor dibentuk oleh dua deretan massa (bangunan atau pohon) yang berderet memanjang membentuk sebuah ruang untuk menghubungkan dua kawasan atau wilayah kota secara netral.
Keberadaan bangunan-bangunan tersebut akan menampilkan kualitas fisik ruang pada lingkungan tersebut, secara langsung maupun tidak langsung.
13
Spesifikasi dan karakteristik fisik dan non fisik pada suatu koridor jalan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan wajah dan bentuk koridor itu sendiri. Menurut Krier (1979), keberadaan suatu koridor sebagai pembentuk arsitektur kawasan kota tidak akan lepas dari elemen-elemen pembentuk citra koridor tersebut, yaitu:
1. Wujud bangunan, yang merupakan wajah atau tampak dan bentuk bangunan yang ada di sepanjang koridor.
2. Figure ground, merupakan hubungan penggunaan lahan untuk massa bangunan dan ruang terbuka. Massa bangunan kawasan dan ruang terbuka kawasan membentuk pola solid dan void sehingga memperlihatkan struktur ruang kawasan kota dengan jelas.
3. Street and Pedestrian ways, yaitu merupakan jalur jalan pergerakan kendaraan dan bagi pejalan kaki yang dilengkapi dengan parkir, elemen perabot jalan (street furniture), penanda (signage), dan pengaturan vegetasi sehingga mampu menyatu terhadap lingkungan. Koridor jalan dan jalur pejalan kaki merupakan ruang pergerakan linear sebagai sarana sirkulasi dan aktivitas manusia dengan skala padat.
2.4. Perumahan dan Permukiman
Teori mengenai perumahan dan permukiman perlu dibahas dalam penelitian ini dikarenakan salah dampak adanya studentifikasi adalah adalah tumbuh suburnya perumahan serta permukiman disekitar perguruan tinggi. Pengertian
perumahan dan permukiman berdasarkan pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 dalam pasal 1 bahwa:
1. Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat.
2. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
3. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Berdasarkan pengertian diatas perumahan dan permukiman tidak terlepas dari suatu aspek yaitu rumah. Berdasarkan definisinya rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.
Untuk mengetahui jenis rumah yang berada di koridor Jalan Abdul Hakim perlu dipahami beberapa fungsi rumah, diantaranya adalah:
1. Rumah komersial adalah rumah yang diselenggarakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
15
2. Rumah swadaya adalah rumah yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat.
3. Rumah umum adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
4. Rumah khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus.
5. Rumah Negara adalah rumah yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri.
Kehadiran mahasiswa dari luar kota untuk menuntut ilmu di Universitas Sumatera Utara menyebabkan tumbuhnya suburnya rumah komersial yang menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya di sekitar kawasan Kampus USU.
Bahkan pada bangunan rumah swadaya, pemilik rumah menambahkan fungsi yang memfasilitasi kegiatan yang menghasilkan keuntungan seperti warung, rumah makan, laundry, dan lain-lain.
Menurut Catanesse (1986), bahwa dalam perencanaan penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh manusia, aktivitas, dan lokasi. Dimana hubungan antar ke tiganya sangat berkaitan, sehingga dapat dianggap sebagai siklus perubahan penggunaan lahan (Gambar 2.1).
Gambar 2.1. Siklus perubahan penggunaan lahan Sumber: Catanesse (1986)
Berdasarkan teori di atas perubahan penggunaan lahan di koridor Jalan Abdul Hakim (lokasi) dipengaruhi kehadiran mahasiswa dalam jumlah yang banyak (manusia) terutama dari luar kota yang menetap di sekitar Kampus USU untuk melanjutkan pendidikan atau menuntut ilmu (aktivitas). Sehingga pada kasus perubahan tata ruang di koridor Jalan Abdul Hakim ketiga elemen tersebut, manusia-aktivitas-lokasi, merupakan hal yang saling mempengaruhi.
2.5. Rangkuman Teori
Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan di atas, maka Peneliti merancang rangkuman teori sebagai berikut (Tabel 2.1).
Tabel 2.1 Rangkuman Kajian Teori
Permasalahan Penelitian Landasan Teori Kajian Teori Pengaruh studentifikasi Studentifikasi
Perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan fisik sebagai akibat dari masuknya mahasiswa dalam akomodasi yang disewa secara pribadi di lingkungan tertentu yaitu disekitar perguruan tinggi. (Smith, 2002)
Studentifikasi dapat ditandai dengan adanya perubahan, khususnya pertumbuhan fisik di daerah disekitar perguruan tinggi
17
Permasalahan Penelitian Landasan Teori Kajian Teori Perubahan tata ruang
koridor Jalan Abdul Hakim
Tata Ruang
Tata ruang adalah wujud struktural dan
pemanfaatan ruang, baik direncanakan atau tidak.
(UU No.24 tahun 1992)
Perubahan tata ruang dipengaruhi oleh keputusan-keputusan pembangunan kota biasanya berkembang bebas, tetapi diupayakan sesuai dengan
perencanaan penggunaan lahan.
Koridor Jalan
koridor dibentuk oleh dua deretan massa (bangunan atau pohon) yang berderet
memanjang membentuk sebuah ruang untuk menghubungkan dua kawasan atau wilayah kota secara netral.
(Zahnd, 2012; Moughtin 1992)
Koridor terdiri dari jalan yang bagian kanan dan kirinya diisi dengan lahanbangunan atau pepohonan.
Pertumbuhan perumahan dan permukiman
Perumahan dan Permukiman
Rumah dan perumahan seyogyanya dipandang sebagai bagian dari lingkungan permukiman dan lingkungan
permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup. (UU No. 1 Tahun 2011)
Pertumbuhan perumahan dan permukiman yang mengakomodasi keperluan mahasiswa merupakan salah satu indikator yang
menandakan terjadinya studentifikasi.
Tabel 2.1 (lanjutan)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian mengenai “Kajian Pengaruh Studentifikasi terhadap Keadaan Tata Ruang Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan”, Peneliti mengambil lokasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang berkaitan dengan isu permasalahan. Adapun metode dalam menentukan lokasi penelitian adalah sebagai berikut.
1. Kawasan merupakan area terdekat kampus terbesar di Sumatera Utara yang mempunyai pengaruh pada lingkungan pada kawasan.
2. Lokasi penelitian memiliki berbagai aktifitas pada pagi, siang dan malam hari dengan kampus USU sebagai generator aktivitas.
3. Jumlah pendatang yang merupakan mahasiswa semakin banyak setiap awal masuk tahun ajaran baru.
4. Letak lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti.
3.2 Variabel Penelitian
Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian “Kajian Pengaruh Studentifikasi terhadap Keadaan Tata ruang Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan”
(Tabel 3.1).
19
Tabel 3.1. Metode Penentuan Variabel Rumusan
Masalah Landasan Teori Variabel Indikator Variabel Perubahan tata
ruang koridor Jl.
Abdul Hakim anta- ra tahun 2009 dan tahun 2019
Tata Ruang Penggunaan lahan di sepanjang koridor Jalan Abdul Hakim
Mengetahui penggu- naan lahan dan persebaran area komersial dan non- komersial antara tahun 2009 dan 2019 Koridor
Pengaruh studenti- fikasi terhadap tata ruang di ko ridor Jl. Abdul Hakim
Studentifikasi Penggunaan lahan akibat dari student- tifikasi
Mengetahui peran kehadiran mahasiswa di lokasi penelitian terhadap penggunaan lahan di area tersebut Pertumbuhan pem-
bangunan terhadap RDTR Kec.
Medan Selayang
RDTR Kec.
Medan Selayang
Penggunaan lahan terhadap RDTR Kecamatan Medan Selayang
Melakukan penilaian kesesuain pembangu- nan di lokasi
penelitian terhadap RDTR yang telah ditetapkan
3.3 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian “Kajian Pengaruh Studentifikasi terhadap Keadaan Tata ruang Koridor Jalan Abdul Hakim, Medan”
(Tabel 3.2).
Tabel 3.2. Metode dalam Pengumpulan Data Variabel Variabel
Operasional Data yang diperlukan
Teknik Pengumpulan
Data Perubahan pola
tata ruang antara tahun 2009 dan 2019
Perbandingan penggu-naan lahan pada tahun 2009 dan tahun 2019
Data fungsi bangunan dan penggunaan lahan di lokasi penelitian pada tahun 2009 dan 2019.
Google Earth (dalam bentuk figure ground)
Penggunaan lahan akibat dari studentifikasi
Bangunan dengan fungsi pemenuhan kebutuhan mahasiswa
1. Data bangunan ko- mersial (rumah makan, fotokopi, toko kelontong, dll) 2. Data hunian sewa
yang ditempati mahasiswa
Observasi ke Lapangan dan Wawancara
Penggunaan lahan terhadap RDTR
Kesesuaian penggu- naan lahan terhadap
RDTR Kec. Medan Selayang
Data sekunder (RDTR Kec.
Variabel Variabel
Operasional Data yang diperlukan
Teknik Pengumpulan
Data Kecamatan Medan
Selayang
RDTR Kec. Medan Selayang yang telah ditetapkan
Medan Selayang)
3.3.1 Penentuan Populasi dan Sampling
Menurut Suprapto (1992) dalam Wasito (1995) pengertian untuk sampling adalah cara pengumpulan data atau penelitian hanya elemen sampel (sebagian dari elemen populasi) yang diteliti, hasilnya merupakan data perkiraan (estimate).
Sampling hanya mencatat/menyelidiki sebagian dari obyek, gejala atau peristiwa dan tidak seluruhnya. Sebagian individu yang diselidiki itu disebut sampel dan metodenya disebut sampling, sedangkan hasil yang diperoleh adalah nilai karateristik perkiraan (estimate value) yaitu taksiran tentang keadaan populasi.
Tujuan teori sampling ialah membuat penelitian menjadi efisien, artinya dengan biaya yang lebih rendah diperoleh tingkat ketelitian yang sama tinggi atau dengan biaya yang sama diperoleh tingkat ketelitian yang lebih tinggi.
Pada penelitian ini terdapat 6 hunian indekos yang berada pada lokasi penelitian. Dari 6 hunian indekos diambil 4 unit hunian sebagai sampling. Serta 2 unit hunian yang berada di dalam cluster perumahan yang dikontrakkan kepada mahasiswa. Untuk melihat motivasi mahasiswa dalam memilih hunian di sekitar populasi diambil 16 responden dari kalangan mahasiswa yang menyewa indekos ataupun rumah yang berada di dalam cluster perumahan yang dijadikan sampel di atas. Sedangkan untuk bangunan komersial, terdapat sebanyak 64 bangunan dengan berbagai macam fungsi komersial (rumah makan/café, toko kelontong/mini market, fotokopi/printing, dan lain-lain). Dan 11 bangunan dengan
21
fungsi komersial dijadikan sampel dalam penelitian ini. 11 bangunan yang dipilih mewakili masing-masing kriteria yang ditetapkan seperti; rumah makan dan café, toko kelontong dan mini market, fotokopi dan printing, laundry, dan lain-lain.
3.4 Metode Analisis Data
Data primer didapatkan melalui proses pengambilan data survey dan pengisian kuesioner oleh responden. Analisis perubahan keadaan tata ruang koridor Jalan Abdul Hakim dilakukan pada data survey kondisi tata ruang koridor jalan tersebut kemudian dibandingkan pada keadaan tata ruang pada tahun 2009 (10 tahun yang lalu). Melalui analisis perubahan tata ruang tersebut dapat diketahui perkembangan koridor Jalan Abdul Hakim yang ditandai dengan pertambahan bangunan dengan berbagai fungsi pada koridor jalan tersebut.
Kuesioner yang diisi oleh responden yang berkaitan dengan motivasi lokasi tempat tinggal dan usaha pada koridor Jalan Abdul Hakim. Data yang didapat dari kuesioner tersebut dianalisis untuk menentukan pengaruh studentifikasi terhadap perubahan keadaan tata ruang di Jalan Abdul Hakim. Berikut kerangka metode penelitian ditampilkan di Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Metode analisis data penelitian
Rumusan Masalah
1. Perubahan tata ruang koridor Jalan Abdul Hakim pada tahun 2009 dan 2019.
2. Pengaruh studentifikasi terhadap tata ruang di koridor Jalan Abdul Hakim 3. Pertumbuhan pembangunan di
koridor Jl. Abdul Hakim terhadap RDTR.
Landasan Teori 1. Studentifikasi 2. Tata Ruang 3. Koridor
4. Perumahan dan Permukiman
Data
1. Wawancara dan Survey 1. Peta penggunaan lahan
koridor Jalan Abdul Hakim
2. Observasi dan pengolahan data 3. Bangunan yang
mengako-modasi kebutuhan maha-siswa 4. Studi literatur
RDTR Kec. Medan Selayang
Kajian
1. Membandingkan peta tata ruang koridor Jalan Abdul Hakim tahun 2009 dan 2019
2. Membuat peta persebaran fungsi bangunan yang berhubungan dengan akomodasi mahasiswa 3. Membuat peta pertumbuhan perumahan dan permukiman serta perubahan jenis rumah tinggal
yang ada berdasarkan kebutuhan mahasiswa (mayoritas) dan penduduk lainnya.
4. Menganalisis kesesuaian pembangunan di lokasi terhadap RDTR
Penemuan
1. Pola pertumbuhan pembangunan di lokasi penelitian
2. Peta persebaran area komersial dan non- komersial
3. Pengaruh studentifikasi terhadap tata guna lahan 4. Kesesuaian pembangunan terhadap RDTR yang
telah ditetapkam
23
3.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
A. Penentuan Permasalahan Penelitian dan Variabel Penelitian
B. Metode Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengumpulan data sekunder dan primer.
1. Pengumpulan data sekunder
Pengumpulan data sekunder dapat diperoleh dengan telaah dokumen..
Dokumen yang ditelaah diantaranya dokumen yang berkaitan dengan perkembangan keadaan tata ruang koridor Jalan Abdul Hakim yang diperoleh melalui peta-peta. Adapun dokumen yang lain adalah buku Kota Medan dan Kecamatan Medan Selayang dalam Angka untuk mengetahui kondisi kependudukan, sarana dan prasarana dan potensi wilayah di Kecamatan Medan Selayang serta produk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan Selayang untuk mengetahui kebijakan yang berkaitan dengan keruangan.
2. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer dilakukan untuk mengetahui informasi yang tidak diperoleh dalam pengumpulan data sekunder dengan kegiatan survei dan observasi lapangan. Survei dilakukan dengan menggunakan wawancara.
a. Observasi lapangan
Observasi pada penelitian untuk melihat keadaan tata ruang pada koridor Jalan Abdul Hakim. Setelah mendapatkan hasil observasi berupa data penggunaan lahan di koridor jalan tersebut maka
akan dilakukan perbandingan terhadap penggunaan lahan di koridor tersebut pada tahun 2009. Dari hasil tersebut dapat dilihat perkembangan koridor Jalan Abdul Hakim antara tahun 2009 dan tahun 2019.
b. Kuesioner
Pengumpulan data primer lainnya menggunakan teknik penyebaran kuesioner. Kuesioner yang disebar berkaitan dengan motivasi pemilihan lokasi, baik untuk tinggal ataupun berusaha, di Jalan Abdul Hakim. Dari hasil kuesioner dapat ditemukan pengaruh studentifikasi terhadap perkembangan koridor Jalan Abdul Hakim.
C. Teknik Pengolahan Data
Dari yang data telah diperoleh akan dilakukan pengolahan dengan cara deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan dan menggambarkan data yang telah terkumpul dan pada akhirnya dapat ditafsirkan serta dapat disimpulkan. Dalam pengolahan data, ada beberapa tahapan yang akan dilakukan, yaitu:
a. Pengolahan data peta koridor Jalan Abdul Hakim beserta deskripsi keberadaan bangunan pada jalan tersebut.
b. Pengolahan data peta untuk mengetahui arah pertumbuhan kawasan perumahan, permukiman dan fasilitas pendukung yang ada dan dilakukan perbandingan pada peta tahun 2009 dengan peta tahun akhir tahun 20019.
c. Pengolahan data kuesioner untuk membuktikan adanya pengaruh studentifikasi terhadap keadaan tata ruang pada koridor Jalan Abdul Hakim.
25
BAB IV
DESKRIPSI KAWASAN PENELITIAN
Deskripsi kawasan penelitian yang disajikan dalam bab ini berisi gambaran umum Kecamatan Medan Selayang yang meliputi letak geografis dan jumlah penduduk Kecamatan Medan Selayang dan gambaran umum koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan yang meliputi konteks kawasan, kondisi eksisting dan Rencana Detail Tata Ruang koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan.
4.1 Kecamatan Medan Selayang
4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Medan Selayang
Secara geografis, kondisi fisik Kecamatan Medan Selayang berada di wilayah Barat Daya Kota Medan dengan ketinggian 30 meter diatas permukaan laut. Wilayah-wilayah yang berdekatan dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan Selayang adalah:
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Baru dan Medan Sunggal Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Tuntungan
Sebelah Timur : Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang
Kecamatan Medan Selayang terbagi menjadi 6 (enam) kelurahan dan 63 lingkungan. Keenam kelurahan tersebut adalah Kelurahan Sempakata, Kelurahan Beringin, Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Asam Kumbang. Peta batas
Gambar 4.1. Peta Kecamatan Medan Selayang Sumber : Kecamatan Medan Selayang dalam Angka, 2018
Kecamatan Medan Selayang memiliki luas wilayah sekitar 23,79 km2 . Kelurahan yang terluas di kecamatan ini adalah Kelurahan Padang Bulan Selayang II dengan luas 7 km2 dan memiliki 17 lingkungan. Adapun kelurahan yang lain adalah Kelurahan Tanjung Sari dengan luas 5,1 km2 dan memiliki 14 lingkungan, Kelurahan Sempakata dengan luas 5,1 km2 dan memiliki 6 lingkungan, Kelurahan Asam Kumbang dengan luas 4 km2 dan memiliki 10 lingkungan, Kelurahan Padang Bulan Selayang I dengan luas 1,8 km2 dan memiliki 10 lingkungan, kemudian yang terakhir adalah Kelurahan Beringin sebagai kelurahan terkecil dengan luas 0,79 km2 dan memiliki 6 lingkungan.
4.1.2 Jumlah Penduduk
Kecamatan Medan Selayang dihuni oleh 108.702 jiwa. Diantara keenam
27
penduduknya yaitu Kelurahan Tanjung Sari dengan jumlah 35.781 jiwa dan kelurahan yang paling sedikit penduduknya yaitu Kelurahan Beringin dengan jumlah 9.202 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk, luas kelurahan dan kepadatan penduduk Kecamatan Medan Selayang (Tabel 4.1)
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan dan Kepadatan penduduk per km² Tahun 2017
Kelurahan Jumlah
Penduduk Luas Wilayah
Kepadatan Penduduk per
km²
Sempakata 12.117 5,10 2.375
Beringin 9.202 0,79 11.648
Padang Bulan Selayang II
23.099 7,00 3.299
Padang Bulan Selayang I
11.339 1,80 6.299
Tanjung Sari 35.781 5,10 7.105
Asam Kumbang 17.164 4,10 4.186
Jumlah 108.702 23,79 4.569
Sumber: Kecamatan Medan Selayang dalam Angka, 2018
4.2 Koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan
4.2.1 Konteks Kawasan Koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan
Lokasi penelitian berada di koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan yang berada di kelurahan Padang Bulan Selayang I, kecamatan Medan Selayang.
Lingkup kawasan penelitian merupakan koridor Jalan Abdul Hakim sepanjang 1000 m dengan batas timur adalah pintu Jebol Universitas Sumatera Utara dan batas barat adalah tali air di dekat apartemen Skyview (Gambar 4.2).
Gambar 4.2. Peta kawasan lokasi penelitian, koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan
Sumber : Google Earth, 2019
Untuk mencapai kawasan penelitian dapat dicapai melalui beberapa jalan alternatif. Pertama melalui Jalan Tri Dharma dari Jalan Dr. Mansyur dan yang kedua melalui Jalan Setia Budi (Gambar 4.3.)
Jalan Abdul Hakim adalah jalan kelas DUA dengan lebar 7 meter yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat berdampingan. Jalan ini dapat menjadi akses menuju Pasar II, Jalan Dr. Mansyur, dan kampus Universitas Sumatera USU.
Gambar 4.3. Akses menuju kawasan koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan Sumber : Google Earth, 2019
Jalan Dr. Mansyur
Jalan Tri Dharma
Jalan Abdul Hakim Jalan Setia Budi
29
Lokasi kawasan penelitian yaitu koridor Jalan Abdul Hakim dikelilingi oleh beberapa fasilitas pendidikan tinggi (Universitas Sumatera Utara, Politeknik Negeri Medan dan Universitas Methodist Indonesia), fasilitas kesehatan (Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Umum Methodist), fasilitas olahraga (Stadion Mini Universitas Sumatera Utara dan Kolam Renang Selayang), fasilitas komersil (terutama di sepanjang Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Setia Budi) dan permukiman padat penduduk disekitarnya (Gambar 4.4). Lokasi koridor Jalan Abdul Hakim dikelilingi tiga perguruan tinggi yaitu Universitas Sumatera Utara, Politeknik Negeri Medan dan Universitas Methodist Indonesia, hal ini semakin mendukung alasan dipilihnya koridor Jalan Abdul Hakim sebagai lokasi penelitian.
Gambar 4.4. Konteks lokasi terhadap fasilitas di sekitar kawasan Sumber : Google Earth, 2019
USU
Universitas Methodist Indonesia
POLMED
RS Methodist
RS USU
Stadion Mini
Kolam Renang Selayang
Area komersil di Jl. Dr. Mansyur
Area komersil di Jl. Setia Budi
4.2.2 Kondisi Eksisting Koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan
Kondisi eksisting koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan terdiri dari beberapa jenis fungsi yaitu fungsi rumah tinggal, fungsi jasa komersial, fungsi keagamaan, fungsi pertanian dan lahan kosong yang tidak digunakan. Fungsi rumah tinggal yang terdapat pada kawasan (Gambar 4.5) adalah perumahan warga tipe single dengan ketinggian 1-2 lantai, perumahan warga didalam komplek perumahan dengan ketinggian 1-2 lantai, indekos dengan ketinggian 1-2 lantai dan apartemen dengan ketinggian 19 lantai. Sebagian perumahan warga merupakan tipe bangunan rumah komersial.
Gambar 4.5 Fungsi rumah tinggal pada koridor Jalan Abdul Hakim Sumber : Dokumentasi pribadi, 2020
31
Fungsi jasa komersial yang terdapat pada kawasan terdiri dari beragam jenis yaitu; penginapan, kantor/ perusahaan, rumah makan/ restoran/ kafe, mini market, toko, jasa percetakan (fotokopi dan print), pangkas, bengkel kendaraan bermotor, pertamini (bensin eceran) dan jasa laundry (Gambar 4.6).
Gambar 4.6. Fungsi jasa komersial pada koridor Jalan Abdul Hakim Sumber : Dokumentasi pribadi, 2020
Ketinggian bangunan bervariasi antara 1-2 lantai dan terdiri dari dua jenis yaitu; pertama adalah tipe bangunan rumah komersial yang merupakan gabungan fungsi rumah tinggal dengan jasa komersial, kedua adalah bangunan komersial tipe single khusus untuk jasa komersial.
Fungsi lain yang terdapat pada kawasan adalah berupa fungsi keagamaan yaitu Mesjid Ar-Raudhah dan fungsi pertanian berupa lahan sawah aktif. Pada kawasan koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan juga terdapat lahan kosong yang tidak digunakan (Gambar 4.7).
Gambar 4.7. Fungsi keagamaan, Fungsi pertanian, dan Lahan kosong pada kawasan
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2020
33
4.2.3 Rencana Detail Tata Ruang Koridor Jalan Abdul Hakim, Kota Medan Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Medan Tahun 2015-2035, koridor Jalan Abdul Hakim diperuntukkan sebagai fungsi perumahan kepadatan tinggi (R-1) pada sisi sebelah selatan dan fungsi jasa komersial (K-2) pada sisi sebelah utara (Gambar 4.8)
Gambar 4.8. Peta rencana pola ruang dan zonasi Kecamatan Medan Selayang Sumber : RDTR Kecamatan Medan Selayang, 2015
Definisi perumahan kepadatan tinggi adalah peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya difungsikan untuk tempat tinggal atau hunian dengan perbandingan yang sangat besar antara jumlah bangunan rumah dengan luas lahan. Tujuan perumahan kepadatan tinggi adalah untuk menyediakan zona untuk pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan sangat tinggi.
Dalam pembangunan rumah secara vertikal dengan kepadatan sangat tinggi berlaku kepemilikan berdasarkan strata title, dimana setiap pemilik unit hunian memiliki hak menggunakan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama dan kewajiban yang sama dalam menyediakan fasilitas lingkungan di dalam satuan perpetakannya (apartemen/rumah susun). Perumahan kepadatan tinggi memiliki kriteria yaitu zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki
Definisi jasa komersial (K-2) adalah peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya difungsikan untuk pengembangan kelompok kegiatan perdagangan dan/atau jasa, tempat bekerja, tempat berusaha, tempat hiburan dan rekreasi dengan skala pelayanan regional berupa bangunan tunggal dengan atap menyambung untuk 2 (dua) unit toko/tempat usaha. Tujuan fungsi jasa komersial adalah untuk menyediakan ruang untuk; (1) menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, rekreasi, dan pelayanan masyarakat, (2) menyediakan fasilitas pelayanan perdagangan dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dalam skala pelayanan kota dan lokal dan (3) membetuk karakter ruang kota melalui pengembangan bangunan perdagangan dan jasa dalam bentuk bangunan kopel.
Fungsi jasa komersial memiliki kriteria perencanaan yaitu; (1) skala pelayanan perdagangan dan jasa yang direncanakan adalah tingkat regional, kota, dan lokal, (2) jalan akses minimum adalah jalan kolektor dan (3) sebagai bagian dari fasilitas perumahan dan dapat berbatasan langsung dengan perumahan penduduk.
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab analisis dan pembahasan berisi analisis yang terkait dengan penelitian yaitu; (1) Alasan pemilihan Mahasiswa yang menghuni hunian sewa di koridor Jalan Abdul Hakim, Medan, (2) Perubahan tata ruang di koridor Jalan Abdul Hakim Medan pada tahun 2009 dan 2019 dan (3) Studentifikasi di koridor Jalan Abdul Hakim Medan yang terbagi atas tiga bagian; (a) Analisis pengaruh studentifikasi terhadap pertumbuhan area komersial di koridor Jalan Abdul Hakim Medan, (b) Analisis pengaruh studentifikasi terhadap perkembangan hunian sewa di koridor Jalan Abdul Hakim Medan dan (c) peta area hunian non komersial di koridor Jalan Abdul Hakim Medan.
5.1. Analisis Pemilihan Koridor Jalan Abdul Hakim sebagai Lokasi Domisili Mahasiswa USU
Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner kepada beberapa mahasiswa USU yang memilih berdomisili di lokasi penelitian/koridor Jalan Abdul Hakim, Medan. Mahasiswa ditanyakan motivasi atau alasan pemilihan lokasi berdomisili di lokasi penelitian. Berikut di bawah ini tabel alasan mahasiswa memilih berdomisili di lokasi penelitian (tabel 5.1).