• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN (SPIP) TRIWULAN IV / TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN (SPIP) TRIWULAN IV / TAHUN 2020"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN (SPIP)

TRIWULAN IV / TAHUN 2020

STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN BELAWAN

TAHUN 2020

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah_Nya hingga Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Triwulan IV Tahun 2020 dapat diselesaikan.

Laporan SPIP Triwulan IV Tahun 2020 pada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan ini berisi tentang penyelenggaraan SPIP.

Hambatan dalam pelaksanaan, rencana pemecahan masalah dan tindak lanjut pemecahan masalah pada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, karena semua resiko.

Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas tersusunnya Laporan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan Triwulan IV Tahun 2020. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan kinerja Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan.

Belawan, 7 Januari 2021 Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan Belawan

Andri Fahrulsyah, S.Pi, M.Si

(3)

iii RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka setiap unit kerja lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan wajib melakukan kegiatan pengendalian intern di lingkungannya masing-masing.

Penyelenggaraan SPI pada Satker Stasiun PSDKP Belawan, adalah untuk melihat secara keseluruhan kegiatan pengawasan SDKP yang telah dilaksanakan, baik dari proses perencanaan, proses pelaksanaan maupun output dan outcome yang dihasilkan, serta mengidentifikasi permasalahan yang ada untuk dapat dicarikan solusi agar penyelenggaraan kegiatan pengawasan SDKP ke depan dapat berlangsung lebih baik.

Hasil dari pelaksanaan kegiatan SPIP ini merupakan bahan masukan bagi pembuat kebijakan dan perencana untuk dapat menyusun program pengembangan pengawasan SDKP yang lebih terarah, efektif dan efisien.

Tujuan dari pelaksanaan SPI di Stasiun Pengawasan SDKP Belawan adalah untuk meminimalisir dampak negatif (risiko) yang ditimbulkan dari suatu pelaksanaan kegiatan, sehingga kegiatan yang dilaksanakan tersebut telah mencapai tujuan, sasaran dan target yang diinginkan. Dalam penyelenggaraan kegiatan SPI harus memenuhi 5 (lima) unsur yaitu: 1) Lingkungan pengendalian; 2) Penilaian risiko; 3) Kegiatan pengendalian; 4) Informasi dan komunikasi; dan 5) Pemantauan sistem pengendalian internal.

Sistem Pengendalian Intern yang dilaksanakan Stasiun PSDKP Belawan diakui masih perlu disempurnakan agar memenuhi harapan yang diinginkan. Adapun harapan tersebut dapat terwujud apabila ada komitmen pimpinan dan seluruh pegawai untuk bisa menerapkan SPI dari hal-hal yang kecil sampai pada hal-hal yang lebih besar.

Penyelenggaraan SPIP diintegrasikan pada semua kegiatan yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban sampai dengan pemanfaatan yang dilaksanakan melalui kegiatan, yang terdiri dari: pengendalian rutin, pengendalian berkala;

dan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko.

(4)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I Gambaran Umum Pelaksanaan SPIP Stasiun PSDKP Belawan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Dasar Hukum ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan... 5

1.4 Ruang Lingkup Laporan ... 6

1.5 Sistematika Penyajian Laporan...6

BAB II Strategi Penyelenggaraan SPIP ... 8

2.1 Struktur Organisasi, Visi, Misi dan Tujuan Stategis ... 8

A. Struktur Organisasi ... 8

B. Visi ... 9

C. Misi ... 9

D.Tujuan Stategis Stasiun PSDKP Belawan...9

2.2 Pembentukan Tim SPIP Stasiun PSDKP Belawan...11

2.3 Kondisi Pelaksanaan SPIP Stasiun PSDKP Belawan...13

BAB III PENYELENGGARAAN SPIP DI STASIUN PSDKP BELAWAN…...18

3.1 Pelaksanaan Pengendalian Rutin yang telah dilakukan ... 18

3.1.1 Pengendalian Rutin ... 18

A. Organisasi ... 18

B. Perencanaan...20

C. Pelaksanaan Anggaran ... 21

D. Kinerja ... 21

3.2 Pelaksanaan Pengendalian Berkala yang telah dilakukan ... 23

A. Pengendalian Kapasitas SDM Pengelola Keuangan ... 24

B. Rencana revisi dalam rangka penanggulangan covid 19 ... 25

C. Sistem Pengendalian Berkala Pengadaan Barang dan Jasa...31

D. Sistem Pengendalian Berkala Barang Milik Negara ... 32

E. Sistem Pengendalian Berkala Penyelesaian Keuangan Negara...34

F. Sistem Pengendalian Berkala Penyerapan Anggaran ...34

(5)

v 3.3 Pelaksanaan Pengendalian Dengan Pendekatan Manajemen

Resiko yang tela dilakukan……….……….……...35

BAB IV MONITORING EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN SPIP LINGKUP STASIUN PSDKP BELAWAN………...40

4.1 Monitoring Evaluasi Pelaksanaan SPIP ... 40

4.2 Tindak lanjut Evaluasi Pelaksanaan SPIP TW 4 ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...43

4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran ... 43

LAMPIRAN……….…….44

(6)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2020 ... 8

(7)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 1. Capaian Kinerja s.d TW 4 ... 22

Tabel 2. Rincian Penempatan Personil…...24

Tabel 3. Nilai BMN per 30 Des 2020 menurut klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca ... 40

Tabel 4. Realisasi Anggaran s.d Triwulan IV Tahun 2020 ... 41

(8)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN SPIP STASIUN PSDKP BELAWAN

1.1 Latar Belakang

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam merumuskan metoda guna memperbaiki system pengendalian intern agar pelaksanaan kegiatan pemerintah dapat dijalankan secara efektif , efisien, transparan, dan akuntabel melalui pembangunan budaya pengendalian internal (internal control culture). Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10/PERMEN- KP/2016 tentang Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan KKP yang menjadikan resiko sebagai bahan penyelenggaraan SPIP.

Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang dilakukan secara optimal dengan memperhatikan tata kelola yang baik serta kelestarian lingkungan hidup dan perairan akan memberi hasil yang berdaya guna dan berhasil guna. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan harus dibarengi dengan penaatan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, artinya harus ada upaya penegakan hukum terhadap para pengelola yang melanggar hukum dan ketentuan yang berlaku; hal ini wajib dilaksanakan agar cita-cita mewujudkan Negara Republik Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dapat tercapai.

Seiring dengan perkembangan situasi dan kondisi serta permasalahan pemanfaatan sumber daya perikanan yang semakin komplek, maka sesuai Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019 menetapkan 9 prioritas pembangunan nasional (nawa cita) yang diimplementasikan melalui Quick Wins dan program lanjutan. Dari 9 prioritas nasional tersebut yangterkait dengan tugas dan fungsi Ditjen PSDKP yaitu nawa cita 1 (NC.1):

menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan

(9)

2 memberikan rasa aman pada seluruh Warga Negara, dan nawa cita 4 (NC.4) :memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Terkait dengan hal tersebut, maka untuk mendukung program pemerintah (Nawa Cita), visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah:

Visi:

“Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”

Mandiri dimaksudkan ke depan Indonesia dapat mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan, sehingga sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Maju dimaksudkan dapat mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan kekuatan SDM kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai tambah, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan merata. Kuat diartikan memiliki kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari pengelolaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dan menumbuhkan wawasan dan budaya bahari. Berbasis kepentingan nasional dimaksudkan adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat

Misi:

Terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yaitu:

1. KEDAULATAN (Sovereignty), yakni:

Mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan

2. KEBERLANJUTAN (Sustainability), yakni :

Mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan

(10)

3 3. KESEJAHTERAAN (Prosperity), yakni :

Mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri serta berkepribadian dalam kebudayaan

Kebijakan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dalam mendukung program pemerintah tentang penanggulangan kegiatan Illegal fishing merupakan bagian integral dari pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, dimana pengawasan SDKP diarahkan untuk mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan SDKP secara tertib dan bertanggung jawab guna mengoptimalkan pengelolaan, pemanfaatan dan kelestarian PSDKP. Hal ini menjadi sangat penting dalam rangka tercapainya tujuan pembangunan kelautan dan perikanan yang merupakan penjabaran visi dan misi Kementarian Kelautan dan Perikanan yaitu: terwujudnya pengelolaan SDKP yang berdaulat, berkelanjutan untuk kesejahtraan masyarakat.

Sesuai peraturan Menteri Kalautan dan Perikanan nomor:

PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, tugas dan fungsi pelaksanaan pengawasan SDKP di emban kepada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan (Ditjen PSDKP) yang secara operasional di lapangan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis pengawasan SDKP yang telah dibentuk berdasarkan PERMEN Nomor: 33/MEN-KP/2016. Kegiatan ini merupakan bagian dari kebijakan pengawasan SDKP yang dilaksanakan dalam rangka pemberantasan kegiatan illegal fishing dengan mengacu kepada strategi kebijakan KKP dengan tujuan meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara

Monitoring dan evaluasi lingkup Stasiun Pengawasan SDKP Belawan diarahkan pada kegiatan Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus- menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk tercapainya kegiatan yang efektif dan efisien melalui kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan pada perundang-undangan.

(11)

4 Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Stasiun Pengawasan SDKP Belawan, diperlukannya sistem pengendalian yang meliputi 5 (lima) unsur yaitu :

(1) lingkungan pengendalian, (2) penilaian risiko,

(3) kegiatan pengendalian,

(4) informasi dan komunikasi serta (5) pemantauan pengendalian internal,

Untuk pencapaian sasaran dari kegiatan pengawasan SDKP sesuai dengan target pencapaian indikator kinerja utama Direktorat Jenderal PSDKP yaitu terwujudnya ketaatan pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencapaian target indikator kinerja Stasiun Pengawasan SDKP Belawan ditentukan oleh kondisi lingkungan, dimana sangat mempengaruhi ketidak pastian dalam melaksanakan kegiatan operasional dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal tersebut membawa pada konsekuensi perlunya sistem pengendalian intern yang kuat untuk meyakinkan tercapainya proses dan hasil kegiatan seperti yang diinginkan.Untuk mengukur secara menyeluruh terhadap kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan, proses pelaksanaan maupun output dan outcome yang dihasilkan, serta mengidentifikasi permasalahan yang ada untuk dapat dicarikan solusi agar penyelenggaraan kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan ke depan dapat berlangsung lebih baik. Hasil dari pelaksanaan kegiatan SPIP ini merupakan bahan masukan bagi pembuat kebijakan dan perencana untuk dapat menyusun program pengembangan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang lebih baik.

1.2 Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

(12)

5 c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

f. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan;

g. Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara;

h. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 21 tahun 2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;

g. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan

h. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan laporan SPIP ini adalah untuk memberikan gambaran tentang sistem pengendalian internal di Stasiun Pengawasan SDKP Belawan terkait dengan segala permasalahan/risiko yang mungkin terjadi dari pelaksanaan kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan serta upaya tindak lanjut pemecahan masalah untuk memperkecil risiko yang timbul tersebut, menjamin bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Stasiun PSDKP Belawan telah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Tujuan dari penyusunan laporan SPIP adalah:

a. Memperoleh informasi mengenai kegiatan pengendalian internal bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan pada Stasiun Pengawasan SDKP Belawan

(13)

6 b. Mengidentifikasi permasalahan aspek teknis manajemen, administrasi dan

keuangan di Stasiun Pengawasan SDKP Belawan.

c. Rekomendasi perbaikan dan solusi pemecahan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan di Stasiun Pengawasan SDKP Belawan 1.4 Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup laporan SPIP pada unit kerja Stasiun Pengawasan SDKP Belawan Triwulan IV Tahun 2020 yaitu kegiatan yang menjadi sasaran pelaksanaan penerapan SPI yaitu :

a. Kegiatan yang dibiayai oleh APBN yang dilaksanakan oleh Stasiun Pengawasan SDKP Belawan;

b. Hasil pelaporan sesuai Formulir Isian Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimana kegiatan yang menjadi sasaran penerapan SPI meliputi :

1) Pengendalian Kapasitas SDM Pengelola Keuangan (Formulir : SPI- SDM);

2) Pengendalian Penyusunan Anggaran (Formulir : SPI-ANG);

3) Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa (Formulir : SPI-BJ);

4) Pengendalian Barang Milik Negara (Formulir : SPI-BMN);

5) Pengendalian Penyelesaian Kerugian Negara (Formulir : SPI-KN); dan 6) Pengendalian Penyerapan Anggaran (Formulir : SPI-PA).

1.5 Sistematika Penyajian Laporan

Agar laporan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, maka laporan ini akan disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

- BAB I GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN SPIP STASIUN PSDKP BELAWAN

Bab ini menyajikan mengenai latar belakang, dasar hokum, maksud dan tujuan, dan ruang lingkup penyusunan laporan Sistem Pengendalian Intern

(14)

7 Pemerintah. Pada bagian akhir bab ini disajikan mengenai sistematika penyajian laporan.

- BAB II STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai Struktur Organisasi, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Organisasi, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Keluatan dan Perikanan Belawan, Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, serta Kondisi Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkup Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan.

- BAB III PENYELENGGARAAN SPIP STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN BELAWAN

Bab ini menguraikan pemahaman dan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan dengan metode pengendalian rutin, berkala, dan dengan pendekatan Manajemen Risiko, serta apa hambatan/masalah dan pemecahan masalah tersebut.

- BAB IV MONITORING EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN SPIP LINGKUP STASIUN PSDKP BELAWAN

Bab ini menguraikan hasil pelaksanaan kegiatan pada Stasiun PSDKP Belawan pada Triwulan yang sudah berjalan sebagai tindak lanjut untuk pelaksanaan pada Triwulan yang akan datang dengan metode Monitoring Evaluasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Tindak Lanjut Evaluasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

- BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyimpulkan hasil penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang telah dilakukan. Selanjutnya atas kekurangan dan kelemahan yang ditemui diberikan saran perbaikan untuk peningkatan kualitas pelaksaaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah lingkup Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan di masa yang akan datang.

(15)

8 BAB II

STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP

2.1. Struktur Organisasi, Visi, Misi dan Tujuan Strategis Stasiun PSDKP Belawan A. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Sesuai dengan PERMEN KP Nomor 33/MEN-KP/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan wilayah kerja Stasiun PSDKP Belawan, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan merupakan UPT di bidang Pengawasan Sumber Daya Keluatan dan Perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Keluatan dan Perikanan (PSDKP) dengan struktur organisasi sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur organisasi Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan

KEPALA STASIUN PENGAWASAN SDKP BELAWAN

URUSAN TATA USAHA

SUB SEKSI SARANA &PRASARANA SUB SEKSI OPERASIONAL PENGAWASAN & PP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SATUAN PENGAWASAN SDKP

(16)

9 B. Visi

Visi pembangunan Keluatan dan Perikanan Stasiun PSDKP Belawan 2020- 2024 yaitu “Pengawasan SDKP yang tangguh dan efektif untuk mewujudkan pemanfaatan SDKP di WPPNRI 572 yang tertib dan bertanggung jawab menuju terwujudnya visi Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

C. Misi

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang telah ditetapkan, maka dirumuskan Misi Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2020- 2024 :

1) Meningkatkan kualitas SDM pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan melalui pengokohan budaya kerja dan pegembangan inovasi;

2) Mendukung peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional melalui upaya peningkatan kepatuhan para pemangku kepentingan kelautan dan perikanan;

3) Mendukung peningkatan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan dengan memastikan setiap kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dilakukan secara bertanggung jawab;

4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan pada lingkup Stasiun PSDKP Belawan.

D. Tujuan Strategis Stasiun PSDKP Belawan

Sebagai penjabaran dari Visi Stasiun PSDKP Belawan maka dirumuskan beberapa Tujuan Stasiun PSDKP Belawan 2020-2024 yang dilengkapi dengan Sasaran Strategis berikut indikator kinerja utama (IKU) yang merupakan bagian dari rumusan Tujuan pada Renstra Ditjen PSDKP tahun 2020-2024, yaitu:

1) Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional melalui pencapaian Sasaran Strategis Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

(17)

10 Meningkat dengan indikator kinerja Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (IKMKP) dari 59,16 pada tahun 2020 menjadi 63,87 pada tahun 2024. Ditjen. PSDKP dan Stasiun PSDKP Belawan mendukung secara tidak langsung terhadap pencapaian IKU IKMKP melalui kontribusi data Kelompok Masyarakat Pengawasan (Pokmaswas) yang aktif dalam mendukung pengawasan SDKP sebagai salah satu komponen pendukung pada formula perhitungan IKMKP, terutama pada aspek sosial-kelembagaan.

2) Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan melalui pencapaian beberapa Sasaran Strategis, diantaranya:

a. Tata kelola SDKP bertanggung jawab dengan indikator kinerja Persentase Kepatuhan (Compliance) Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan, dari 94% pada tahun 2020 menjadi 98% pada tahun 2024;

b. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Integratif dengan indikator kinerja:

i. Persentase cakupan WPPNRI yang dipantau dari kegiatan illegal fishing, dari 54,18% pada tahun 2020 menjadi 75% pada tahun 2024;

ii. Persentase Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan, dengan target 93% dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.

3) Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP melalui pencapaian Sasaran Strategis Tatakelola Pemerintahan yang Baik dengan indikator kinerja berikut ini :

a. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi (RB) KKP dari 80 pada tahun 2020 menjadi 85 pada tahun 2024; dan

b. Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) KKP dari 88 pada tahun 2020 menjadi 90 pada tahun 2024.

(18)

11 2.2. Pembentukan Tim SPIP Stasiun PSDKP Belawan

Pembentukan Tim Penyelenggara Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan dibentuk sesuai dengan Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Belawan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan Nomor Kep.

020/Sta.2/KP.131/I/2020 tentang Penunjukkan Tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pada Satuan Kerja Stasiun Pengawasan SDKP Belawan Tahun Anggaran 2020, ditetapkan di Belawan, tanggal 3 Januari 2020.

Secara umum tugas Tim Penyelenggara Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan adalah sebagai berikut:

a) Menyusun rencana kerja pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan;

b) Mengkoordinasikan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan;

c) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko;

d) Membantu Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan melakukan analisa untuk menetapkan rencana aktivitas/

kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen resiko, dan selanjutnya menyampaikan kepada Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan untuk dilakukan tindakan pengendalian;

e) Melakukan inventarisasi terhadap resiko di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan yang memerlukan pengendalian pada tingkat kebijakan dan selanjutnya berkoordinasi dengan Kepala Satuan Kerja dan Satuan Tugas (Satgas) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah unit Ditjen PSDKP untuk mendistribusikan kepada para pimpinan di tingkat kebijakan;

(19)

12 f) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan setiap triwulan dan/ atau semester;

g) Membuat laporan secara berkala setiap bulan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) pada bulan berikutnya yang disampaikan kepada Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan dan Satgas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah unit Ditjen PSDKP Kondisi Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan.

Secara umum pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan Triwulan IV Tahun 2020 dan pada tahun-tahun sebelumnya masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Masih terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, di antaranya adalah:

a) Belum dijalankannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara nyata dalam setiap pelaksanaan kegiatan, seringkali masih fokus pada penyampaian laporan;

b) Pemahaman dan keseriusan yang belum optimal terhadap pengendalian internal;

c) Perencanaan kegiatan yang tidak dilengkapi dengan penilaian resiko; dan d) Dukungan SDM yang belum memadai.

Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan sebagai salah satu bagian dari Ditjen PSDKP, menetapkan Sasaran Stategis Tahun 2017-2020 melalui dua (dua) pendekatan yaitu Logical model yang utamanya digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja (Renja) sesuai dengan format Bappenas dan Kemanterian Keuangan serta menggunakan pendekatan Balanced Score Card (BSC) yang utamanya digunakan untuk penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Sasaran pada pendekatan ini dijabarkan kedalam 3 (tiga) Perspective yaitu Customer Perspective, Internal Proces Perspective dan Learn and Groeth Perspective.

Costumer Perspective berisi ekspeltasi dari Costumer dan apa yang menjadi ukuran keberhasilan atas pelayan yang dilaksanakan. Sasaran startegis yang

(20)

13 ditetapkan adalah “Terwujudnya Kedaulatan dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan”.

Internal Proces Perspective, berisi proses bisnis seperti apa yang harus dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer. Terdapatnya 2 (dua) SS yang ditetapkan yaitu :

a) Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan secara profesional dan partisipatif.

b) Tersedianya Infrastruktur pengawasan SDKP dan Sistem Informasi dan Komunikasi pengawasan SDKP.

Learn And Growth Perspective, berisi sumber daya internal yang dimiliki untuk melakukan perbaikan dan perubahan sehingga dapat menghasilkan pelayanan yang dihasilkan. Terdapatnya 4 (empat) SS yang ditetapkan yaitu :

a) Terwujudnya ASN Stasiun PSDKP Belawan yang kompeten, profesional dan berkepribadian.

b) Tersedianya manajemen pengetahuan Stasiun PSDKP Belawan yang handal dan mudah diakses.

c) Terwujudnya birokrasi Stasiun PSDKP Belawan yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima.

d) Terkelolanya anggaran Stasiun PSDKP Belawan secara efisien dan akuntabel.

2.3. Kondisi Pelaksanaan SPIP Stasiun PSDKP Belawan

Dengan mengacu kepada tugas, fungsi dan peran Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan dan definisi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2016, maka penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan merupakan suatu proses yang integral atas tindakan manajerial dan kegiatan operasional yang dilakukan secara terus menerus oleh seluruh pejabat struktural dan pegawai, untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan melalui:

a. Kegiatan yang efektif dan efisien;

(21)

14 b. Keandalan pelaporan keuangan;

c. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

d. Pengamanan aset di lingkungan Stasiun PSDKP BelawanPengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan.

Penerapan lima unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilaksanakan menyatu serta menjadi bagian integral dari akuntabilitas seluruh kegiatan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan, yang meliputi:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang diciptakan dalam suatu unit kerja sehingga akan mempengaruhi efektifitas kinerja unit kerja, oleh sebab itu sebagaimana termasuk pada Permen KP nomor 10 tahun 2016, setiap pimpinan unit kerja di lingkungan kementerian harus menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan SPI di lingkungan kerjanya.

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko dimaksudkan agar setiap satker dapat mengelola setiap risiko dalam pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya yang dapat mengancam visi, misi, tujuan dan sasaran. Penilaian risiko dilaksanakan atas kebijakan dan kegiatan.

3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)

Untuk mengatasi risiko dan mematikan adanya kepatuhan terhadap arahan pimpinan yang sudah ditetapkan, pimpinan unit kerja wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi unit kerja yang bersangkutan.

• Rutin:

Aspek organisasi, perencanaan, pengelolaan keuangan, akutansi &

pelaporan, kerugian negara, kepegawaian, dan kinerja.

• Berkala:

SPI SDM, SPI Penyusunan Anggaran, SPI Pengadaan Barang/ Jasa, SPI Barang Milik Negara, SPI Kerugian Negara, SPI Pelaksanaan Anggaran.

• Berbasis MR:

(22)

15 SPI atas Kebijakan dan Kegiatan.

4. Informasi dan komunikasi (Information dan Communication) 5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)

Pemantauan rutin, berkala dan berbasis Manajemen Risiko.

Penerapan unsur-unsur tersebut dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dalam penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi serta tergambar dalam pedoman, dan Standard Operational Procedur (SOP) yang telah ditetapkan dalam mengatur penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi.

Dalam pelaksanaan SPI di lingkup Ditjen PSDKP melalui beberapa tahapan:

1. Pemahaman:

a. Pembinaan;

a. Fokus Grup Diskusi (FGD).

2. Pelaksanaan:

a. Internalisasi;

b. Pendokumentasian.

3. Pelaporan.

4. Pengembangan Berkelanjutan.

5. Evaluasi.

Tolok ukur efektivitas penyelenggaraan SPIP sebagaimana sekurang- kurangnya tidak ada hambatan:

a. yang mengganggu pencapaian tujuan Ditjen PSDKP atau satuan kerja;

b. yang mempengaruhi kehandalan pertanggungjawaban keuangan satuan kerja;

c. dalam pengelolaan aset termasuk pemanfaatannya di satuan kerja;

d. dalam menjalankan dan pencapaian tujuan program, kegiatan, dan output dengan tetap taat terhadap hukum dan peraturan;

e. dalam mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien; dan f. dalam pemenuhan hak dan kewajiban pegawai.

Pencapaian tolok ukur sekurang-kurangnya dapat diukur dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan maupun laporan hasil pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan dari instansi lainnya.

(23)

16 Pencapaian tolok ukur sekurang-kurangnya dapat diukur dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun laporan hasil pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan dari instansi lainnya Fokus Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan Dalam rangka mendukung pencapaian IKU Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencapai Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), maka pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan sejalan searah dengan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah lingkup KKP, yaitu masih berfokus pada pengelolaan keuangan, pengamanan aset, dan pengadaan barang dan jasa.

Untuk membangun kondisi yang nyaman sebagaimana disebutkan di atas, maka lingkungan pengendalian yang baik harus memiliki kepemimpinan yang kondusif. Kepemimpinan yang kondusif diartikan sebagai situasi dimana pemimpin selalu mengambil keputusan dengan mendasarkan pada data hasil penilaian risiko.

Berdasarkan kepemimpinan yang kondusif inilah, maka muncul kewajiban bagi pimpinan untuk menyelenggarakan penilaian risiko di instansinya.

Penilaian risiko dengan dua sub unsurnya, dimulai dengan melihat kesesuaian antara tujuan kegiatan yang dilaksanakan instansi pemerintah dengan tujuan sasarannya, serta kesesuaian dengan tujuan strategik yang ditetapkan pemerintah.

Setelah penetapan tujuan, instansi pemerintah melakukan identifikasi risiko atas risiko intern dan ekstern yang dapat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan tersebut, kemudian menganalisis risiko yang memiliki probability kejadian dan dampak yang sangat tinggi sampai dengan risiko yang sangat rendah.

Berdasarkan hasil penilaian risiko dilakukan respon atas risiko dan membangun kegiatan pengendalian yang tepat. Dengan kata lain, kegiatan pengendalian dibangun dengan maksud untuk merespon risiko yang dimiliki instansi pemerintah dan memastikan bahwa respon tersebut efektif. Seluruh penyelenggaraan unsur SPIP tersebut haruslah dilaporkan dan dikomunikasikan serta dilakukan pemantauan secara terus-menerus guna perbaikan yang berkesinambungan.

(24)

17 Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020, Stasiun PSDKP Belawan telah melaksanakan kegiatan pengendalian, baik pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko. Untuk pelaksanaan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko, dilaksanakan pada kegiatan yang diduga memiliki risiko yang cukup signifikan seperti misalnya pada kegiatan/pekerjaan Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN, Penyusunan Standar Biaya, Penyusunan SOP, Penetapan Status Penggunaan BMN, Penyusunan RKBMN, dst.

(25)

18 BAB III

PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUP STASIUN PSDKP BELAWAN

3.1. Pelaksanaan Pengendalian Rutin yang telah dilakukan

Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah lingkup Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan terdiri dari pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian dengan pendekatan Manajemen Risiko. Adapun pelaksanaan kegiatan pengendalian yang telah dilaksanakan dalam periode Triwulan IV (Oktober-Desember) Tahun 2020 akan dijelasakan sebagai berikut.

3.1.1. Pengendalian Rutin.

Pengendalian Rutin adalah pengendalian secara simultan dilakukan terhadap proses bisnis kegiatan/ aktivitas sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku dan dilakukan setiap hari sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan.

Pengendalian Rutin telah dilaksanakan terhadap 8 kegiatan yaitu : (1) Organisasi, (2) Perencanaan, (3) Pelaksanaan Anggaran, (4) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), (5) Akuntansi dan Pelaporan, (6) Kerugian Negara, (7) Kepegawaian, (8) Kinerja. Adapun tujuan pengendalian rutin adalah menciptakan pengendalian intern (internal control culture) dalam rangka menciptakan pengendalian intern yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien dan efektif, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan Kementerian, melalui pelaksanaan kegiatan dengan hasil pengendalian rutin sebagai berikut:

A.

Organisasi

Pelaksanaan pengendalian rutin terhadap Organisasi dilakukan terhadap penetapan tujuan organisasi, pemahaman dan pengetahuan pegawai atas tujuan organisasi, pembuatan Standar Operasional dan Prosedur atas seluruh kegiatan serta penetapan tugas dan fungsi masing-masing Pegawai. Struktur organisasi Stasiun PSDKP Belawan telah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk tingkat eselon IV diatur Permen KP Nomor 33 Tahun 2016. Adapun Permen

(26)

19 KP terkait struktur organisasi dan tata kerja lingkup Ditjen PSDKP dan UPT Ditjen PSDKP telah disosialisasikan melalui website kkp dan website psdkp, serta disampaikan dalam kegiatan pembekalan teknis calon pegawai negeri sipil. Dalam hal implemenasi dan kebijakan prosedur, Stasiun PSDKP Belawan Ditjen PSDKP telah memiliki kebijakan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern yang telah diatur dalam Permen KP Nomor 87 Tahun 2019 yang menjelaskan peta proses bisnis lingkup Ditjen PSDKP.

Beberapa kegiatan pengendalian yang telah dilaksanakan terkait dengan Organisai dan Tata Laksana lingkup Ditjen PSDKP adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan SK Tim Organisasi dan Tata Laksana

Untuk menunjang tugas dan fungsi kegiatan organisasi dan tata laksana di lingkungan Stasiun PSDKP Belawan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tahun 2020, rancangan Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Belawan tentang yang telah disusun dan masih diproses oleh Kaur Tata Usaha yaitu:

1. Tim Reformasi Birokrasi Stasiun PSDKP Belawan;

2. Tim Pelaksanaan Analisis Beban Kerja Stasiun PSDKP Belawan;

3. Tim Monitoring dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Stasiun PSDKP Belawan.

b. Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas

Persiapan pelaksanaan Zona Integritas Menuju Predikat WBK/WBBM oleh Inspektorat II, Itjen KKP selaku pendamping Direktorat Jenderal PSDKP dan Inspektorat V selaku Tim Penilai Internal (TPI) lingkup KKP yang pelaksanaanya akan dimulai pada bulan Maret 2020. Hasil penilaian mandiri tahun 2020 berdasarkan verifikasi dengan data dukung yang telah diperbaharui ke alamat http://bit.ly/2lu6eww pada masing-masing unit kerja maka Stasiun PSDKP Belawan memperoleh nilai sebesar 75,91 (dinilai oleh Tim Itjen II). Berdasarkan hasil penilaian oleh Inspektorat II, unit kerja yang diusulkan menuju predikat WBK/WBBM pada Direktorat Jenderal PSDKP meliputi 4 (empat) unit kerja Sebagai langkah persiapan dalam membangun pembangunan zona integritas menuju predikat WBK/WBBM, unit kerja yang diusulkan dari Direktorat Jenderal PSDKP adalah 4 (empat) unit kerja antara lain: Direktorat Pemantauan dan Operasi Armada; Stasiun PSDKP Pontianak;

(27)

20 Pangkalan PSDKP Batam; dan Pangkalan PSDKP Tual. Tindak lanjut dari pelaksanaan pembangunan ZI adalah dengan menyusun penetapan tim pendamping ZI lingkup Direktorat Jenderal PSDKP dalam melaksanakan percepatan pembangunan Zona Integritas dan melaksanakan pendampingan implementasi pelaksanaan pembangunan ZI, berdasarkan hasil pendampingan rekomendasi evaluasi yang dilaksanakan oleh Tim Inspektorat II.

c. Evaluasi Jabatan

Telah dilaksanakan rapat evaluasi jabatan pelaksanaan pada tanggal 6 April 2020. Tujuan rapat adalah untuk updating data usulan evaluasi jabatan yang akan disampaikan kepada Kementerian PAN dan RB. Usulan ini berupa :

1. Rekapitulasi data pendidikan dalam mengantisipasi audit jabatan untuk analis yang seharusnya pendidikan S1, tapi masih ada yg SMU atau D3.

2. Penyusunan peta jabatan dilengkapi dengan ABK khususnya untuk penghitungan ABK jabfung pada masing-masing eselon III.

3. Perbaikan peta jabatan yang disesuaikan dengan bezzeting dan analisis beban kerja dengan dilengkapi catatan pemangku jabatan yang belum sesuai dengan PERMENPAN Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Instansi Pemerintah dengan melengkapi rekapitulasi form I s.d Form 6.

B.

Perencanaan

Pengendalian terkait dengan perencanaan / penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) sudah melibatkan pihak yang berkompeten (aspek teknis pekerjaan/kinerja dan aspek keuangan), melalui pemeriksaan oleh bagian keuangan unit eselon I dalam rangka mengawal akun, dan dilanjutkan dengan kegiatan review dengan Itjen KKP dan Biro Perencanaan, Setjen KKP. Adapun perencanaan barang/aset lingkup Ditjen PSDKP sudah disesuaikan dengan kebutuhan yang didasarkan pada asas kebutuhan melalui TOR, RAB & RKBMN. Perencanaan barang/aset sudah mempertimbangkan risiko pada tahap pemanfaatan dan sudah mempertimbangkan kapasitas satuan kerja (kuantitas dan kompetensi SDM), tetapi belum optimal dalam pelaksanannya. Oleh karena itu, akan dilakukan monitoring dan

(28)

21 evaluasi secara berkala terhadap realisasi dari rencana pengendalian dengan pendekatan risiko yang telah ditetapkan pada awal tahun tersebut.

C.

Pelaksanaan Anggaran

Dalam rangka pengendalian terhadap Pelaksanaan anggaran lingkup Stasiun PSDKP Belawan, penanggungjawab pencatatan dan sumber daya keuangan adalah Bendahara Pengeluaran yang ditunjuk dan ditetapkan melalui Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Belawan, penanggungjawab pencatatan Laporan Keuangan ditunjuk dan ditetapkan oleh KPA Stasiun PSDKP Belawan dan penanggungjawab sumber daya berupa BMN dan pencatatannya ditunjuk dan ditetapkan melalui Keputusan KPA Stasiun PSDKP Belawan. Implementasi kebijakan dan prosedur terhadap pelaksanaan anggaran yang akuntabel dilakukan melalui pencatatan pada silabi (BKU) telah dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran setiap terjadinya transaksi keuangan, laporan keuangan dan Laporan BMN telah disusun setiap Triwulan dan selalu dilakukan direviu, serta telah dilakukan rekon internal antara SAI dan BMN dan rekon dengan KPPN, serta rekon LK UAPPA-E1 setiap semester sehingga laporan keuangan dan BMN akurat.

D.

Kinerja

Pengendalian terkait dengan kinerja lingkup Stasiun PSDKP Belawan adalah dengan telah terdapat dokumen kebijakan/prosedur yang mengatur mengenai Sistem Manajemen Kinerja seperti SAKIP, SPIP, SAI lingkup Stasiun PSDKP Belawan.

Adapun terkait dengan kinerja, laporan kinerja telah disusun secara triwulanan yang perhitungannya telah sesuai dengan Manual IKU yang telah dibuat dan didukung dengan sumber dokumen dalam pengukuran kinerja. Adapun Tim Monitoring Evaluasi dan Pelaporan dari Sekretariat Ditjen PSDKP telah melakukan evaluasi atas Implementasi SAKIP lingkup Stasiun PSDKP Belawan.

Berdasarkan Peta Strategis Stasiun PSDKP Belawan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, terdapat beberapa Indikator kinerja yang digunakan sebagai ukuran akuntabilitas kinerja dan ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2020. Berdasarkan hasil evaluasi oleh Tim Monev dan Pelaporan Sekretariat Ditjen PSDKP, diperoleh

(29)

22 informasi untuk capaian kinerja Stasiun PSDKP Belawan sampai dengan Triwulan IV Tahun Anggaran 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Capaian Kinerja s.d Triwulan IV

No Kegiatan Satuan Target Realisasi %

1

Persentase tindak lanjut informasi Pokmaswas lingkup Stasiun PSDKP Belawan

% 70 70 100%

2

Persentase cakupan WPPNRI yang dipantau menggunakan kapal pengawas lingkup Stasiun PSDKP Belawan

% 0,78 0,83 106,41%

3

Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau dari kegiatan Ilegal Fishing melalui operasional Speed Boat/Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat lingkup Stasiun PSDKP Belawan

% 0,028 0,033 120%

4 Persentase kesiapan sistem

pemantauan SDKP % 70 70 100%

5

Jumlah kapal pengawas yang dibangun lingkup Stasiun PSDKP Belawan

Unit

1 1 80,84%

6

Jumlah kapal pengawas yang siap operasi lingkup Stasiun PSDKP Belawan

Unit 2 2 100%

7

Jumlah speedboat yang siap operasi lingkup Stasiun PSDKP Belawan

Unit 1 1 100%

8

Jumlah kapal perikanan yang diperiksa di laut menggunakan kapal pengawas

Unit 180 228 126,67%

9

Jumlah kapal perikanan yang diperiksa di laut menggunakan speedboat

Unit 40 93 162%

10

Jumlah hari operasi kapal

pengawas lingkup Stasiun PSDKP Belawan

Hari

operasi 110 110 100%

11

Jumlah hari operasi Speed Boat/Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat lingkup Stasiun PSDKP Belawan

Hari

operasi 49 49 100%

12

Jumlah Awak Kapal Pengawas Perikanan yang memperoleh pemeriksaan kesehatan rutin

Orang 22 22 100%

(30)

23 tahunan lingkup Stasiun PSDKP

Belawan

13

Persentase Penyelesaian administrasi penyidikan, pemanggilan dan pemeriksaan tersangka serta saksi TPKP lingkup Stasiun PSDKP Belawan

% 100 100 100%

14

Persentase Penyelesaian Penanganan Barbuk lingkup Stasiun PSDKP Belawan

% 93 93 93%

15

Persentase Penyelesaian

Penanganan Awak Kapal lingkup Stasiun PSDKP Belawan

% 93 93 93%

16 Kapal Perikanan yang Laik

Operasional Unit 1405 1774 126,26%

17

Unit Usaha Pengolahan Hasil Perikanan yang Taat Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Unit 32 33 103,12%

18

Unit Usaha Budidaya Ikan yang Taat Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Unit 26 38 146,15%

19

Usaha Distribusi Hasil Perikanan yang Taat Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Unit 26

26

100%

3.2. Pelaksanaan Pengendalian Berkala yang telah dilakukan

Pengendalian Berkala, pada tahap ini sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 Tentang Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka fokus kegiatannya adalah mengendalikan kegiatan/pekerjaan terkait Pengendalian Kapasitas SDM Pengelola Keuangan, Pengendalian Penyusunan Anggaran, Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa, Pengendalian BMN, Pengendalian Penyelesaian Kerugian Negara, dan Pengendalian Penyerapan Anggaran (form terlampir).

Adapun pelaksanaan pengendalian berkala yang dilaksanakan Tim

SPIP adalah sebagai berikut :

(31)

24 A. Sistem Pengendalian Berkala Sumber Daya Manusia

Jumlah SDM pada lingkup Stasiun PSDKP Belawan yaitu sebanyak 113 orang yang tersebar di semua Satwas lingkup Stasiun PSDKP Belawan dengan rincian sebagai berikut :

- PNS Ditjen PSDKP = 66 orang - PNS Dinas/Kab/kota = 10 orang - Tenaga Kontrak = 38 orang

Tabel 2. Rincian Penempatan Personil Lingkup Stasiun PSDKP Belawan

No Unit Kerja PNS

Pusat

PNS

Pemda Kontrak Jumlah 1 Stasiun Pengawasan SDKP

Belawan 41 - 24 65

2 Satwas SDKP Langsa 2 1 1 4

3 Wilker Pengawasan SDKP Idi 3 - 2 5

4 Wilker Pengawasan SDKP

Lhokseumawe 1 - 1 2

5 Wilker Pengawasan SDKP

Biureun 1 1 - 3

6 Wilker Pengawasan Sigli 1 2 - 3

7 Satwas SDKP Asahan 7 1 5 13

8 Wilker Pengawasan SDKP

Batubara - 1 1 2

9 Satwas SDKP Rokan Hilir 3 1 2 4

10 Wilker Pengawasan SDKP

Panipahan - - 1 1

11 Wilker Pengawasan SDKP Dumai - - 1 1

12 Wilker Pengawasan SDKP

Kepulauan Meranti 3 2 - 5

13 Wilker Pengawasan SDKP

Indragiri Hilir 2 - - 2

(32)

25 14 Wilker Pengawasan SDKP

Bengkalis - 1 - 1

JUMLAH 66 10 38 113

Pengendalian Kapasitas SDM Pengelola Keuangan

Pengangkatan pejabat pengelola keuangan mulai dari KPA, PPK, PPSPM, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Satker lingkup Stasiun PSDKP Belawan seluruhnya telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor KEP.79/MEN/KU.611/2019 tanggal 13 Desember 2019 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satker UPT Stasiun PSDKP Belawan. Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar pada Satker UPT Stasiun PSDKP Belawan melalui Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Belawan Nomor 001/Sta.2/Kep.KPA/I/2020 tanggal 02 Januari 2020, adapun Bendahara Pengeluaran telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Belawan Nomor 002/Sta.2/Kep.KPA/I/2020 tanggal 2 Januari 2020.

- KPA : Andri Fahrulsyah, S.Pi, M.Si - PPK : Adhi Kurniadi, S.St.Pi - PPSPM : Edy Sutanto, S.Pi

- Bendahara Pengeluaran : Siti Safiera, SE

Secara umum tingkat pendidikan bagi Pengelola Keuangan lingkup Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan telah sesuai dengan kreteria yang ditetapkan. Tingkat pendidikan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan dinilai sangat memadai, karena memiliki tingkat pendidikan pascasarjana dan telah memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa.

Tingkat pendidikan untuk Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) memiliki tingkat pendidikan lulusan sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan memiliki kualifikasi pendidikan yang sangat memadai. Dengan demikian, diharapkan tidak

(33)

26 akan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan, tetapi tetap diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan.

Sedangkan tingkat pendidikan Bendahara Pengeluaran lulusan sarjana dan telah pernah mengukiti diklat perbendaharaan. Hal ini menunjukkan bahwa personil dengan kualifikasi pendidikan tersebut sangat memadai sebagai Bendahara Pengeluaran, sehingga diharapkan tidak akan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan, tetapi tetap diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan

B. Sistem Pengendalian Berkala Anggaran

Anggaran Kegiatan di masing-masing direvisi sesuai dengan bagan akun standar (BAS). Sehubungan dengan kebijakan efisiensi anggaran Tahun 2020, maka anggaran Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan pada Triwulan IV Tahun 2020 mengalami efisiensi.

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020, Stasiun Pengawasan SDKP Belawan (440831) telah melakukan revisi anggaran sebanyak 9 (sembilan) kali untuk revisi kewenangan KPA (POK) TA 2020 sebanyak 3 (tiga) kali, revisi kewenangan DJA sebanyak 3 (tiga) kali, dan revisi kewenangan Kanwil DJPB Sumut sebanyak 3 (tiga) kali. Penjelasan terhadap revisi Stasiun PSDKP Belawan, sebagai berikut:

1. Revisi Kewenangan Kanwil DJPB Sumut a. Tema revisi: Tema Revisi Administrasi:

1) Tema revisi Administrasi b. Mekanisme revisi:

1) Revisi buka blokir

c. Tujuan revisi anggaran ini adalah membuka akun belanja modal yang diblokir untuk segera dilakukan kegiatan lelang.

2. Revisi POK Kewenangan KPA

a. Tema revisi: revisi kebutuhan operasional Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2020

1) Revisi dalam rangka menanggulangi dan pencegahan covid-19 di lingkungan kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020

(34)

27 b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi pergeseran dalam satu keluaran (output) dalam satu Satker dalam rangka memenuhi kebutuhan Belanja Operasional;

c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran anggaran karena belum tersedianya anggaran dalam rangka pencegahan covid-19 di Lingkungan Kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020;

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah untuk segera dilaksanakannya pencegahan covid-19 di Lingkungan Kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020.

3. Revisi POK Kewenangan KPA

a. Tema revisi: revisi kebutuhan operasional Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2020:

1) Revisi dalam rangka menanggulangi dan pencegahan covid-19 di lingkungan kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020

b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi pergeseran dalam satu keluaran (output) dalam satu Satker dalam rangka memenuhi kebutuhan Belanja Operasional;

c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran karena belum tersedianya anggaran dalam rangka pencegahan covid-19 di Lingkungan Kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020;

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah untuk segera dilaksanakannya pencegahan covid-19 di Lingkungan Kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020.

4. Revisi Kewenangan DJA

a. Tema revisi: Tema revisi Belanja Operasional dan Administrasi

1) Revisi dalam rangka menanggulangi dan pencegahan covid-19 di lingkungan kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020

b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi pergeseran dalam satu keluaran (output) dalam satu Satker dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

2) Mekanisme revisi pemotongan anggaran dalam satu Satker dalam rangka Penghematan Anggaran Tahun 2020;

(35)

28 3) Perubahan Halaman III (Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan

Penerimaan) DIPA Petikan Stasiun PSDKP TA 2020.

c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran anggaran:

1) Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19;

2) Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan

pokok rakyat, termasuk para pegawai Kementerian/Lembaga menjadi prioritasutama yang sebelumnya tidak tertuang di DIPA Stasiun PSDKP Belawan.

3) Mendukung Program Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka pemenuhan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah untuk segera dilaksanakannya pencegahan covid-19 di Lingkungan Kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020 dan mendukung tercapainya program Menteri Kelautan dan Perikanan.

5. Revisi Kewenangan Kanwil DJPB Sumut

a. Tema revisi: Tema Revisi Belanja Operasional dan Administrasi 1) Tema revisi Belanja Operasional dan Administrasi

b. Mekanisme revisi:

1) Penyesuaian Akun yang sesuai dengan ketentuan dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

c. Tujuan revisi anggaran ini adalah untuk Mendukung Program Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka pemenuhan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

6. Revisi Kewenangan DJA

a. Tema revisi: Tema revisi Belanja Operasional dan Administrasi:

1) Revisi dalam rangka pemenuhan kekurangan biaya belanja modal yaitu pada kegiatan General Overhaul Kapal Pengawas HIU 01 dan Kapal Pengawas HIU 08

b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi pergeseran dalam satu keluaran (output) dalam satu Satker dari belanja barang ke belanja modal;

2) Perubahan Halaman III (Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan) DIPA Petikan Stasiun PSDKP TA 2020.

(36)

29 c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran anggaran:

1) Mesin Kapal Pengawas setelah dilakukan analisa, banyak dibutuhkan biaya untuk General Overhaul.

2) Mendukung Program Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka pemenuhan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah Untuk memperbaiki mesin kapal pengawas agar operasional segera cepat terlaksana.

7. Revisi Kewenangan DJA

a. Tema revisi: Tema revisi Belanja Operasional dan Administrasi:

1) Revisi dalam rangka optimalisasi kegiatan operasi Kapal Pengawas HIU 01 dan Kapal Pengawas HIU 08

b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi penambahan output kegiatan Operasional Kapal Pengawas;

2) Perubahan Halaman III (Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan) DIPA Petikan Stasiun PSDKP TA 2020.

c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran anggaran:

1) Masih maraknya kasus pencurian ikan di perairan perbatasan oleh negara asing;

2) Mendukung Program Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka pemenuhan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah Untuk terjaganya kedaulatan perairan di wilayah perairan Republik Indonesia.

8. Revisi Kewenangan Kanwil DJPB Sumut

a. Tema revisi: Tema Revisi Belanja Operasional dan Administrasi 1) Tema revisi Belanja Operasional dan Administrasi

b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi pergeseran dalam satu keluaran (output) dalam satu Satker dari belanja barang ke belanja modal;

2) Perubahan Halaman III (Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan) DIPA Petikan Stasiun PSDKP TA 2020.

(37)

30 c. Tujuan revisi anggaran ini adalah memenuhi kebutuhan tambahan penanggulangan covid-19 di lingkungan Stasiun PSDKP Belawan serta penyesuaian dan pergeseran akun perjalanan dinas di lingkup Stasiun PSDKP Belawan

9. Revisi POK Kewenangan KPA

a. Tema revisi: Tema Revisi Belanja Operasional Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2020:

1) Revisi dalam rangka pemenuhan kebutuhan operasional Stasiun PSDKP Belawan

b. Mekanisme revisi:

2) Mekanisme revisi pergeseran dalam satu keluaran (output) dalam satu Satker dalam rangka memenuhi kebutuhan Belanja Operasional;

c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran karena terdapat pagu minus pada biaya perjalanan dinas lokal di Lingkungan Kerja Stasiun PSDKP Belawan TA 2020;

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah untuk menutupi pagu minus pada anggaran Stasiun PSDKP Belawan TA 2020.

10. Revisi Kewenangan DJA

a. Tema revisi: Tema revisi Belanja Operasional dan Administrasi:

1) Revisi dalam rangka perbaikan Kapal Pengawas HIU 08 b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi pergeseran antar output dalam satu kegiatan Operasional Kapal Pengawas;

2) Perubahan Halaman III (Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan) DIPA Petikan Stasiun PSDKP TA 2020.

c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran anggaran:

1) Ditemukan bagian dari mesin Kapal Pengawas Hiu 08 yang rusak berat sehingga dibutuhkan penggantian;

2) Mendukung Program Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka pemenuhan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah terawatnya Kapal Pengawas Hiu 08.

(38)

31 11. Revisi POK Kewenangan KPA

a. Tema revisi: Tema Revisi Belanja Operasional Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2020:

1) Revisi dalam rangka pemenuhan kebutuhan operasional Stasiun PSDKP Belawan

b. Mekanisme revisi:

1) Mekanisme revisi pergeseran dalam satu keluaran (output) dalam satu Satker dalam rangka memenuhi kebutuhan Belanja Operasional;

c. Alasan/pertimbangan dilakukannya revisi anggaran karena terdapat kekurangan kebutuhan operasional perkantoran Stasiun PSDKP Belawan;

d. Tujuan revisi anggaran ini adalah terpenuhinya kebutuhan operasional Stasiun PSDKP Belawan.

12. Revisi Kewenangan Kanwil DJPB Sumut a. Tema revisi: Tema Revisi Pemutakhiran Data

1) Tema revisi Administrasi b. Mekanisme revisi:

1) Perubahan Halaman III (Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan) DIPA Petikan Stasiun PSDKP TA 2020.

Tujuan revisi anggaran ini adalah penyesuaian Data Rencana Penarikan Dana Stasiun PSDKP Belawan.

C. Sistem Pengendalian Berkala Barang dan Jasa

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan telah menginput kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan barang/ jasa ke dalam sistem informasi rencana umum pengadaan barang/ jasa pemerintah (SIRUP), dengan alamat laman. Selain itu, untuk pengadaan barang dan jasa Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 masih dalam proses.

Tahun 2020, kegiatan pengadaan barang dan jasa Stasiun Pengawasan SDKP Belawan, terdiri dari:

(39)

32 a. Bahan Bakar Minyak Kapal Pengawas (2 Unit Kapal Pengawas) b. Biaya Pembangunan Kapal Pengawas 32 meter

c. Biaya Pembangunan Kantor SDKP Langsa d. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat e. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Dua f. Pengadaan Fasilitas Perkantoran

g. Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya h. Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

D. Sistem Pengendalian Berkala Barang Milik Negara

Perubahan paradigma baru pengelolaan aset negara/ barang milik negara telah memunculkan optimisme baru, best practices dalam penataan dan pengelolaan aset negara yang tertib, akuntabel, dan transparan.

Pengelolaan aset negara yang baik dengan mengedepankan tata kelola yang baik (good governance) sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kepercayaan pengelolaan keuangan negara dari masyarakat/stakeholder.

Pelaporan aset negara merupakan bagian dari penatausahaan aset negara yang wajib ditegakkan oleh setiap penyelenggara pemerintahan. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengatur setiap kepala pemerintah pusat dan daerah mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN/ APBD, di mana salah satunya adalah menyusun laporan keuangan pemerintah pusat/ daerah.

Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah juga mengatur setiap pengelola barang harus menyusun laporan barang milik negara/ daerah yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca pemerintah pusat/daerah.

Peraturan-peraturan ini masih diikuti ketentuan lain yang pada intinya mewajibkan kepada seluruh penyelenggara pemerintahan untuk melalukan pelaporan aset negara secara transparan dan akuntabel. Untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa pelaporan aset negara telah dilakukan dengan baik, perlu dibangun sebuah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah barang/ milik Negara (SPIP BMN).

(40)

33 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atas pelaporan aset negara/ barang milik negara dapat mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat dijadikan dasar bagi auditor eksternal (BPK-RI) dalam pemberian catatan yang tidak diharapkan pada hasil auditnya. Yang utama, dengan adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah BMN yang handal, aset negara dapat terjaga keamanan dan keberadaannya. Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan telah berupaya melakukan langkah-langkah pengamanan, pengawasan, dan pengendalian aset negara/ barang milik negara.

Langkah-langkah tersebut meliputi inventarisasi secara berkala terhadap aset BMN, proses penetapatan status penggunaan, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk rencana kebutuhan pemeliharaan dan pengadaan BMN.

Nilai BMN Stasiun Pengawasan SDKP Belawan Per 30 Desember 2020 sebesar 35.520.306.826,- (Tiga puluh lima miliar lima ratus dua puluh juta tiga ratus enam ribu delapan ratus dua puluh enam Rupiah), nilai BMN dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu : Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya, dengan rincian sebagai berikut :

KODE URAIAN JUMLAH (Rp) Persentase

(%)

117111 Barang Konsumsi 61.960.812 0,17

117114 Suku Cadang 464.529.800 1,31

117131 Bahan Baku 0 0

131111 Tanah 1.485.395.729 4,18

132311 Peralatan dan Mesin 22.945.826.601 64,60

133111 Gedung dan Bangunan 7.006.126.835 19,72

134111 Jalan dan Jembatan 2.796.228.540 7,87

134112 Irigasi 126.039.000 0,35

134113 Jaringan 162.763.509 0,46

135111 Aset Tetap dalam Renovasi 0 0

166112 Aset Tetap Yang Tidak Digunakan 471.436.000 1,33 136111 Konstruksi dalam Pengerjaan 17.985.042.000 0,01

Akumulasi Penyusutan (18.826.446.340)

JUMLAH 35.520.306.826 100.00

(41)

34 Tabel 3. Nilai BMN per 30 Desember 2020 menurut klasifikasi pos-pos

perkiraan Neraca

E. Sistem Pengendalian Berkala Kerugian Negara

Pada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan tidak ada kerugian negara baik yang ditimbulkan oleh bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, maupun pejabat lain sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020.

F. Sistem Pengendalian Berkala Penyerapan Anggaran

Dalam reformasi di bidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan. Perubahan di bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing.

Oleh karena begitu eratnya keterkaitan antara keuangan pemerintahan dan akuntansi pemerintahan, maka sistem dan proses yang lama dalam akuntansi pemerintahan banyak menimbulkan berbagai kendala sehingga belum sepenuhnya mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Target dan realisasi keuangan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Realisasi Anggaran Stasiun PSDKP Belawan Triwulan IV Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Anggaran (Rp)

Belanja Pegawai 7,552,246,000 7,119,246,305 94.27% 432,999,695 Belanja Barang 15,504,088,000 14,854,270,401 95.81% 649,817,599 Belanja Modal 22,721,090,000 22,491,046,800 98.99% 230,043,200 Total 45,777,424,000 44,464,563,506 97.13% 1,312,860,494

(42)

35 3.3. Pelaksanaan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Risiko

yang telah dilakukan

Pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko adalah pengendalian yang dilakukan sebagai upaya untuk mencegah dan meminimalisir timbulnya masalah pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan. Pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko dirancang dan dimulai sejak perencanaan kebijakan dan kegiatan/aktifitas. Selain itu, pengendalian ini digunakan sebagai dasar menyusun rencana pengendalian dan menjadi data dukung dan dasar dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA).

Telah disusun pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko disertai tingkat risiko dan respon terhadap risiko/rencana kegiatan pengendalian setiap Triwulan. Setiap kegiatan diidentifikasi factor risikonya, dicari penyebabnya dan dampaknya, dihitung tingkat risikonya berdasarkan hasil dari persepsi atas risiko dengan tiga koresponden, serta ditetapkan respon terhadap risiko kegiatan pengendalian dan besaran kemungkinan masih adanya sisa risiko setelah dilakukan kegiatan pengendalian. Dalam penilaian risiko Stasiun PSDKP Belawan dititikberatkan di kegiatan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Tim SPIP Stasiun PSDKP Belawan bersama para kepala sub seksi selaku pemilik kegiatan telah melakukan identifikasi dan penyusunan rencana pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko untuk kegiatan Tahun Anggaran 2020, adapun hasil identifikasi dan penyusunan dokumen MR Stasiun PSDKP Belawan telah ditetapkan sebanyak 5 kegiatan dengan 1 kegiatan yang dinilai memiiki risiko yang tinggi yaitu kegiatan Pemantauan dan Operasi Armada, dengan output kegiatan Armada Pengawasan dan Sistem Pemantauan yang siap operasi. Pelaksanaan kegiatan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko yang telah dilakukan oleh Stasiun PSDKP Belawan sampai dengan Triwulan IV tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Pemantauan dan Operasi Armada yang memiliki tujuan terlaksananya pembangunan Kapal Pengawas Tipe C Sesuai dengan Kontrak, adapun yang menjadi risiko yang tinggi adalah keterlambatan bahan pengadaan kapal. Adapun bentuk pengendalian yang direncanakan atas risiko tersebut adalah pemantauan pelaksanaan pekerjaan secara berkala. Selain itu untuk

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 memuat informasi tentang Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Kebijakan Program dan Kegiatan, serta Pencapaian Sasaran

Laporan SPIP Triwulan I Tahun 2020 Pangkalan PSDKP Batam merupakan gambaran pelaksanaan pengendalian intern di lingkup Pangkalan PSDKP Batam. Pengendalian

Dalam Laporan ini, pencapaian kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran

Jumlah database pelaksanaan kegiatan bidang pariwisata, pemuda dan olahraga, jumlah petugas entry database Penyusunan database. perencanaan

Rumusan masalah: Apakah ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi beajar remaja panti asuhan Sabilul Ulum AL- Hidayah, Tujuan penelitian ini adalah

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja PPS Bungus pada Triwulan I tahun 2020 melalui pencapaian target indikator kinerja yang diinput kedalam Sistem Pengelolaan Kinerja Kementerian

Pengukuran pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja Utama (IKU) dalam Laporan Kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020 mengacu

Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) triwulan I Tahun 2020 BPPP Banyuwangi ini berisi tentang penyelenggaraan SPIP, Hambatan dalam pelaksanaan,