• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas laba, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan Otomotif.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Kualitas laba, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan Otomotif."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

64

Pengaruh Kualitas laba, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan Otomotif.

Indah Wulandari1, Vidya Fathimah2

1Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Manejemen SUKMA Medan, Indonesia

1indah.wulan1001@gmail.com, 2vidyafath@gmail.com

Abstrak— Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas laba, ukuran perusahaan dan struktur modal kerja terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek indonesia. Sampel penelitian ini adalah 12 sampel perusahaan otomotif, teknik pengambilan sampling pada penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan pendekatan simple random sampling. Analisis data menggunakan metode regresi data panel dengan menggunakan aplikasi EViews versi 9. Adapun Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kualitas laba dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan secara simultan kualitas laba, ukuran perusahaan, dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: Kualitas Laba; Ukuran Perusahaan; Struktur Modal Kerja; Nilai Perusahaan

Abstract— The purpose of this study is to know determine how much the influence of earnings quality, company size and working capital structure to the value of automotive companies listed on Indonesian stock exchange. The sample of this study is 12 samples of automotive companies, the sampling technique in this study is probability sampling using simple random sampling approach. Data analysis used panel data regression method and using the EViews version 9. The results showed that partial of earnings quality and company size have no effect significant on value of companies, capital structure have a significant effect on company value. And simultaneous of earnings quality, company size, and capital structure have an significant effect on company value.

Keywords: Earnings Quality, Company Size, Working Capital Structure, Company Value

PENDAHULUAN

Industri otomotif saat ini berkembang pesat terutama di beberapa kota besar, hal ini mengingat kebutuhan alat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan mobilitas yang tinggi. Brand yang bersaing dalam industri ini pun tidak sedikit. Saat ini banyak bermunculan merek mobil dengan berbagai macam model, desain, dengan pilihan kualitas dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, kondisi ini merupakan peluang untuk menguasai pasar dibidang transportasi.

Menurut (Pratiwi et al., 2016) tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka panjang yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan modal perusahaan, karena semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera para pemilik saham perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan (Silvia Indrarini, 2019).

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Octaviani et al., 2021) menunjukkan bahwa kualitas laba terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian berbeda juga didapatkan oleh (Machdar, 2018) yang menyatakan kualitas laba berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Ramdhonah et al., 2019) ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian terdahulu yang dilakukan (Pratiwi et al., 2016) dan (Kopa, 2021) menyatakan bahwa struktur modal dan ukuran perusahaan menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020, hal ini dikarenakan perusahaan otomotif merupakan emiten besar dalam memberikan kesempatan bagi para pelaku pasar (investor) untuk menanamkan modalnya. Berikut data nilai perusahaan, kualitas laba, ukuran perusahaan dan struktur modal kerja yang diperoleh penulis digambarkan dalam susunan grafik.

(2)

65 Grafik 1. Nilai Perusahaan masing-masing perusahaan otomotif tahun 2016-2020

Penurunan nilai perusahaan dapat mengganggu kestabilan ekonomi perusahaan, adapun penyebab nilai perusahaan menurun antara lain adalah kehilangan pasar aktif (investor) akibat dari kesulitan keuangan yang dialami perusahaan. Berdasarkan data nilai perusahaan yang diperoleh dari tahun 2016-2020 terjadi fluktuasi pada nilai perusahaan otomotif. Nilai perusahaan dikatakan baik apabila nilai perusahaan > 1, jika nilai perusahaan < 1 maka dikatakan kurang baik. Dari rata-rata nilai perusahaan pada grafik diatas, perusahaan otomotif yang memiliki nilai perusahaan baik yaitu dengan kode ASII, IMAS, PRAS dan SMSM. Sedangkan yang kurang baik adalah AUTO, BRAM, GDYR, GJTL,INDS, LPIN, MASA, dan MPMX.

Grafik 2. Kualitas Laba masing-masing perusahaan otomotif tahun 2016-2020

Laba yang kurang berkualitas bisa terjadi karena dalam menjalankan bisnis perusahaan, manajemen bukan merupakan pemilik perusahaan. Pemisahan kepemilikan ini akan dapat menimbulkan konflik dalam pengendalian dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang menyebabkan para manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan para pemilik. Berdasarkan data kualitas laba yang diperoleh dari tahun 2016-2020 terjadi fluktuasi pada kualitas laba perusahaan otomotif. Kualitas laba dikatakan baik apabila memiliki nilai kualitas laba > 1 dan dikatakan kurang baik apabila nilainya < 1. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa beberapa perusahaan otomotif yang dikatakan baik yaitu dengan kode ASII, AUTO, BRAM, GDYR, INDS dan SMSM. Sedangkan yang kurang baik adalah GJTL, IMAS, LPIN, MASA, MPMX dan PRAS.

Grafik 3. Ukuran masing-masing perusahaan otomotif tahun 2016-2020 1,43

0,78

0,27 0,57

0,81 1,81

0,12

0,45 0,51 0,71

1,08 1,03 Nilai masing-masing perusahaan per tahun

1,17 1,05 1,43 1,15

0,41 -0,21

2,94

0,04 -0,08 0,92

0,32 1,13 Kualitas laba masing-masing perusahaan per tahun

(3)

66 Berdasarkan data ukuran perusahaan yang diperoleh dari tahun 2016-2020 terjadi fluktuasi pada ukuran perusahaan otomotif. Jika dilihat dari rata-rata nilai ukuran perusahaannya yaitu sebesar 25,99 ada empat perusahaan yang memiliki nilai ukuran perusahaan dibawah rata-rata dengan kode (AUTO 16,54), (GDYR 16,74), (IMAS 16,2), dan (LPIN 14,83). Sedangkan delapan perusahaan lainnya memiliki ukuran perusahaan diatas rata-rata dengan kode (ASII 33,39), (BRAM 33,29), (GJTL 28,59), (INDS 28,11), (MASA 32,42), (MPMX 31,23), (PRAS 26,54) dan (SMSM 33,95). Hal ini menunjukkan bahwa beberapa perusahaan otomotif masih memiliki nilai ukuran perusahaan yang tergolong rendah, oleh karena itu perusahaan otomotif harus terus meningkatkan ukuran perusahaannya agar dapat bersaing dan mendapatkan perhatian dari pasar saham agar menarik calon investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan.

Grafik 4. Struktur Modal Kerja masing-masing perusahaan otomotif tahun 2016-2020

Rasio DER dibawah angka satu maka dapat dikatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan bagus, karena hutang atau kewajiban perusahaan lebih kecil dari pada seluruh aset yang dimilikinya. Berdasarkan data struktur modal kerja perusahaan yang diperoleh dari tahun 2016-2020 terjadi fluktuasi pada nilai struktur modal kerja perusahan otomotif. Struktur modal yang dihitung dengan rasio DER dapat dikatakan baik jika nilainya < 1 dan dikatakan kurang baik apabila > 1. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa beberapa perusahaan otomotif yang dikatakan baik yaitu dengan kode ASII, AUTO, BRAM, INDS, MPMX dan SMSM. Sedangkan yang kurang baik adalah GDYR, GJTL, IMAS, LPIN, MASA, dan PRAS.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti melihat bahwa hasil penelitian pengaruh kualitas laba terhadap nilai perusahaan masih belum menunjukan hasil yang konsisten pada hubungan antar variabel. Oleh karena itu peneliti

33,39

16,54 33,29

16,74 28,59

16,2 28,11

14,83

32,42 31,23 26,54

33,95 Ukuran masing-masing perusahaan per tahun

0,87

0,38 0,36 1,30

2,07 2,95

0,13 1,74

1,01 0,78

1,30

0,32 Struktur modal kerja masing-masing perusahaan per tahun

(4)

67 tertarik untuk melakukan pengujian kembali ―Pengaruh Kualitas Laba, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia‖.

VARIABEL PENELITIAN

Pengertian Nilai Perusahaan

Menurut (Silvia Indrarini, 2019) nilai perusahaan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan karena dengan peningkatan nilai perusahaan akan diikuti dengan peningkatan harga saham yang mencerminkan peningkatan kemakmuran pemegang saham. Peneliti menggunakan rasio Tobin’s Q untuk mengukur nilai perusahaan.

Pengertian Kualitas Laba

Kualitas laba merupakan sesuatu yang sentral dan penting dalam dunia akuntansi karena berdasarkan kualitas laba tersebut profesi akuntansi dipertaruhkan (Suryani, 2017). Laba yang berkualitas merupakan laba yang dapat menunjukkan informasi yang sebenarnya mengenai kinerja operasional perusahaan, sehingga tidak menyesatkan bagi pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Untuk mengukur kualitas laba peneliti menggunakan aruskas aktivitas operasi dibagi dengan laba bersih.

Pengertian Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi (Nurlaela, 2019).Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat ditunjukkaan dengan total aktiva, total penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Peneliti menggunakan rumus logaritma natural dengan total aset.

Pengertian Struktur Modal Kerja

Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri (B. Riyanto, 2016). Pada proporsi yang sesuai, adanya pendanaan perusahaan berupa hutang akan membantu untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Namun jika hutang terlalu besar melebihi produktifitas perusahaan akan membawa dampak buruk dengan turunnya nilai perusahaan. Untuk mengukur struktur modal kerja peneliti menggunakan rumus Debt to Equity Ratio (DER).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 12 populasi perusahaan otomotif yang ada di Indonesia.

Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah probability sampling dan pendekatan simple random sampling karena pengambilan anggota sampel tidak memperhatikan tingkatan dalam populasi. Menurut (Sugiyono, 2017) probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yang terdiri dari kualitas laba, ukuran perusahaan dan struktur modal kerja, sedangkan variabel terikat yang diteliti adalah nilai perusahaan. Adapun analisis data meggunakan deskriptif kuantitatif dengan regresi data panel, sedangkan uji hipotesis menggunakan uji koefisien determinasi (r2), uji simultan (f), uji parsial (t) dan pengolahan data menggunakan program Eviews 9.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pemilihan Model Terbaik 1. Uji CHow

Menurut (Basuki & Nano, 2017) regresi data panel merupakan teknik regresi yang menggabungkan data runtut waktu (time series) dengan data silang (cross section). Regresi data panel memiliki tiga model yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Untuk mengetahui model mana yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, langkah awal peneliti akan melakukan uji chow, kemudian uji hausman dan terakhir uji lagrange multiplier.

(5)

68 Untuk mengetahui model dari estimasi data panel yang akan digunakan, maka dilakukan uji F-Restricted dengan cara melihat nilai (P-Value). Pengujian ini untuk menentukan model yang paling tepat digunakan antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed Effect Model (FEM).

Tabel 1. Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7.139927 (11,27) 0.0000

Cross-section Chi-square 57.256311 11 0.0000

Dari tabel diatas maka diperoleh nilai probabilitas Cross-Section Chi-Square adalah sebesar 0.0000 yang berarti bahwa nilai probabilitas Cross-Section Chi-Square lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 (0.0000 < 0.05).

Maka H1 diterima, sehingga model panel yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).

2. Uji Hausman

Untuk mengetahui model dari estimasi data panel yang akan digunakan, maka dilakukan uji hausman.

Pengujian ini untuk menentukan model yang paling tepat digunakan antara Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM).

Tabel 2. Hasil Uji Hausman

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.340794 3 0.2269

Berdasarkan hasil uji hausman diatas, didapatkan Chi-Square Statistic sebesar 4.3407 dengan nilai probabilitas 0.2269. Dikarenakan nilai Chi-Square Statistic lebih besar dari α 5% (0.2269 > 0.05) maka H0 diterima.

Dapat disimpulkan bahwa model yang tepat untuk digunakan dalam model penelitian adalah Random Effect Model (REM).

Karena model random effect yang terpilih, maka peneliti harus melakukan satu tahap uji lagi yakni uji lagrange multiplier sebagai uji terakhir untuk membandingkan antara common effect dan random effect.

3. Uji Lagrange Multiplier

Tabel 3. Hasil Uji Lagrange Multiplier

Test Hypothesis

Cross-section Time Both

Breusch-Pagan 31.43411 2.062970 33.49708

(0.0000) (0.1509) (0.0000)

Berdasarkan hasil lagrange multiplier pada tabel diatas, nilai breusch-pagan sebesar 0.0000 yang berarti bahwa nilai breusch-pagan lebih kecil dari nilai signifikansi α 5% (0.0000 < 0.05). Maka H1 dierima, sehingga model panel yang digunakan adalah Random Effect Model (REM).

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas yaitu untuk menguji apakah didalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan membandingkan nilai Jarque-Bera

(6)

69 dengan nilai Chi-tabel. Lebih mudah jika melihat nilai koefisien Jarque-Bera dan probabilitasnya. Data terdistribusi normal apabila nilai probabilitasnya lebih besar dari 5% (0.05).

Gambar 1. Uji Normalitas

Dilihat pada grafik diatas hasil nilai Jarque-Bera sebesar 0.4638 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.793 karena nilai probabilitasnya lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5% (0.05) yaitu (0.793 > 0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

Uji Multikolinearitas

―Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas‖

(S. Riyanto & Hatmawan, 2020). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi yaitu dengan menggunakan nilai tolerance dan nilai variance infilation faktor (VIF). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. Uji Multikolinearitas

LOGKL LOGUP LOGDER

LOGKL 1.000000 0.291603 0.112590 LOGUP 0.291603 1.000000 0.019217 LOGDER 0.112590 0.019217 1.000000

Dari hasil uji multikolinearitas diatas dapat dilihat bahwa hasil semua variabel independen adalah < 0,9 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Hal ini karena nilai korelasi antar variabel tidak lebih dari 0,9.

Multikolinieritas biasanya terjadi pada estimasi yang menggunakan data time series. Dengan mengkombinasikan data time series dengan data cross-section mengakibatkan masalah multikolinieritas secara teknis dapat dikurangi. Penelitian ini menggunakan data panel, artinya secara teknis masalah multikolinieritas sudah tidak ada.

Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini uji heterokedastisitas menggunakan tipe white. Pengujian white digunakan untuk melihat apakah ada gejala heterokedastisitas atau tidak. Menurut (Basuki, 2017) pengujian white menggunakan residual kuadrat sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel independen menggunakan variabel yang sudah ada.

Tabel 5. Uji Heterokedastisitas

F-statistic 0.843950 Prob. F(9,32) 0.5823

(7)

70

Obs*R-squared 8.056794 Prob. Chi-Square(9) 0.5284 Scaled explained SS 76.06253 Prob. Chi-Square(9) 0.0000

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai Obs*R-squared sebesar 8.0567 dengan Prob. Chi-Square sebesar 0.5284. Artinya nilai tersebut lebih besar dari nilai α = 5% (0.5284 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi

―Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam metode regresi linier ada atau tidaknya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi‖ (S. Riyanto & Hatmawan, 2020).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi dapat dilakukan uji Durbin-Watson (DW) sebagai berikut

Tabel 6. Durbin-Watson (D-W)

R-squared 0.004234 Mean dependent var -1.16E-16 Adjusted R-squared -0.134067 S.D. dependent var 0.256371 S.E. of regression 0.273016 Akaike info criterion 0.372990 Sum squared resid 2.683357 Schwarz criterion 0.621229 Log likelihood -1.832796 Hannan-Quinn criter. 0.463980 F-statistic 0.030615 Durbin-Watson stat 2.519048 Prob(F-statistic) 0.999493

Berdasarkan hasil analisis regresi diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson adalah 2.519048.

Selanjutnya peneliti harus melihat nilai du dan dL yang dapat dicari pada tabel Durbin-Watson statistik. Dari tabel tersebut, bahwa nilai du = 1.6889 dan dL = 1.4797. Hasil ini menunjukkan bahwa D-W = 2.519048 berada pada (du = 4-1.6899 = 2.3111) dan (dL = 4-1.4797 = 2.5203), artinya hasil dari nilai du < D-W < 4-du. Sehingga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model regresi tersebut berada pada daerah bebas korelasi.

Analisis Regresi dengan Data Panel

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linier dengan Data Panel

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.843771 1.807838 1.019876 0.3142

LOGKL 0.071981 0.058912 1.221837 0.2293

LOGUP -0.717357 0.562432 -1.275457 0.2099

LOGDER 0.347111 0.091030 3.813132 0.0005

Random Effects (Cross)

EMITEN Effect

_ASII 0.973301

_AUTO 0.258579

_BRAM -0.264744

_GJTL -0.252960

_INDS -0.883243

_MPMX -0.006081

_PRAS -0.107187

_SMSM 0.280279

_GDYR -0.111943

_IMAS 0.362694

_LPIN -0.228414

(8)

71

_MASA -0.020282

Effects Specification

R-squared 0.340973 Mean dependent var -0.193653 Adjusted R-squared 0.288945 S.D. dependent var 0.448852 S.E. of regression 0.379775 Sum squared resid 5.480714 F-statistic 6.553599 Durbin-Watson stat 1.288931 Prob(F-statistic) 0.001110

Berdasarkan tabel diatas maka hasil estimasi dengan menggunakan model random effect diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 1.843 + 0.071KL + -0.717UP + 0.347DER

Selanjutnya persamaan regresi individu untuk masing-masing Perusahaan, sebagai contoh ASII adalah:

Y = 0.973301 + 1.843 + 0.071KL ASII + -0.717UP ASII + 0.347DER ASII

1. Konstanta (c) = 1.843 menunjukkan nilai konstanta dimana jika nilai seluruh variabel independen sama dengan nol maka variabel nilai perusahaan (Y) sama dengan 1.843.

2. Koefisien Kualitas laba (X1) = 0.071 yaitu berdasarkan penelitian ini jika variabel lain nilainya tetap dan kualitas laba mengalami kenaikan rasio 1% maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 0.071. Nilai coefficient bernilai positif menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang positif antara variabel kualitas laba (X1) dengan nilai perusahaan (Y). Artinya, jika kualitas laba meningkat maka nilai perusahaan juga akan mengalami peningkatan.

3. Koefisien Ukuran perusahaan (X2) = -0.717 yaitu berdasarkan penelitian ini jika variabel lain nilainya tetap dan ukuran perusahaan mengalami kenaikan rasio 1% maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar -0.717.

Nilai coefficient bernilai negatif menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang negatif antara variabel ukuran perusahaan (X2) dengan nilai perusahaan (Y). Artinya, jika ukuran perusahaan meningkat maka nilai perusahaan menurun.

4. Koefisien DER (X3) = 0.347 yaitu berdasarkan penelitian ini jika variabel lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan rasio 1% maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 0.347. Nilai coefficient bernilai positif menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang positif antara variabel DER (X3) dengan nilai perusahaan (Y). Artinya, jika DER meningkat maka nilai perusahaan juga akan mengalami peningkatan.

5. Persamaan individu perusahaan menunjukkan bahwa nilai coefficient tertinggi dari dua belas perusahaan otomotif dimiliki oleh perusahaan dengan kode IMAS 0.362694, artinya jika perusahaan mengalami kenaikan rasio sebesar 1% maka nilai perusahaan IMAS mengalami kenaikan sebesar 0.362694. Sebaliknya nilai coefficient terendah dimiliki perusahaan dengan kode MPMX -0.006081, artinya jika perusahaan mengalami kenaikan rasio sebesar 1%

maka nilai perusahaan MPMX akan mengalami penurunan sebesar -0.006081.

Pengujian Hipotesis Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Deteminasi (R2)

Weighted Statistics

R-squared 0.340973 Mean dependent var -0.193653 Adjusted R-squared 0.288945 S.D. dependent var 0.448852

(9)

72

S.E. of regression 0.379775 Sum squared resid 5.480714 F-statistic 6.553599 Durbin-Watson stat 1.288931 Prob(F-statistic) 0.001110

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa besarnya nilai Adjusted R-Square (R2) adalah 0.288. Hal ini menunjukkan bahwa presentase variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 28.8% atau dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan mampu menjelaskan 28.8% terhadap variabel dependen.

Sedangkan 71.2% (100% - 28.8%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel dalam model regresi ini seperti keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, dan pertumbuhan perusahaan.

Uji F (Simultan)

Tabel 9. Hasil Uji F (Simultan)

Weighted Statistics

R-squared 0.340973 Mean dependent var -0.193653 Adjusted R-squared 0.288945 S.D. dependent var 0.448852 S.E. of regression 0.379775 Sum squared resid 5.480714 F-statistic 6.553599 Durbin-Watson stat 1.288931 Prob(F-statistic) 0.001110

Penelitian ini menggunakan F tabel sig 5% = 0.05. Untuk mengetahui Ftabel maka harus dicari terlebih dahulu:

• Df1 (k-1) = (4-1) = 3

• Df2 (n-k) = (60-3) = 57 Keterangan:

k = jumlah variabel (dependen dan independen) n = jumlah data

Maka dapat dilihat bahwa Ftabel pada penelitian ini adalah sebesar 2.77. Maka F statistic > Ftabel yaitu (6.553 > 2.77) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.001 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas laba, ukuran perusahaan dan struktur modal kerja (variabel independen) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel nilai perusahaan (variabel dependen).

Uji t (Parsial)

Uji t bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pengaruh satu variabel terhadap variabel independen secara individual dalam menerengkan variabel dependen.

Tabel 10. Hasil Uji t (Parsial)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.843771 1.807838 1.019876 0.3142

LOGKL 0.071981 0.058912 1.221837 0.2293

LOGUP -0.717357 0.562432 -1.275457 0.2099

LOGDER 0.347111 0.091030 3.813132 0.0005

(10)

73 Berdasarkan ketentuan = 0.05 dan dk (n-4) atau (60-4) = 56 sehingga diperoleh nilai 1.672, dilihat dari tabel diatas maka dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel sebagai berikut:

1. Kualitas Laba (X1) memiliki nilai signifikansi t sebesar 0.22 > 0.05 dengan thitung sebesar 1.221 < 1.672 yang artinya kualitas laba secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Ukuran Perusahaan (X2) memiliki nilai signifikansi t sebesar 0.20 > 0.05 dengan thitung sebesar -1.275 <

1.672 yang artinya ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. DER (X3) memiliki nilai signifikansi t sebesar 0.0005 < 0.05 dengan thitung sebesar 3.813 > 1.672 yang artinya DER secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis pertama menyatakan bahwa kualitas laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2016-2020. Setelah dilakukan perhitungan dengan Eviews 9 diperoleh nilai koefisien sebesar 0.071 yang menandakan bahwa kualitas laba terhadap nilai perusahaan adalah positif. Kualitas laba pada penelitian ini memiliki nilai konstanta 1.221 < 1.672 dan nilai signifikansi 0.22 atau > 0.05 maka dari itu H1 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara kualitas laba terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan kualitas laba tidak akan bedampak pada naik turunnya nilai dari suatu perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan (Machdar, 2018) yaitu kualitas laba tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan (Octaviani et al., 2021) dan (Pangestu, 2019) yang menyatakan bahwa kualitas laba berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, kualitas laba yang baik merupakan good news bagi para investor karena akan menghasilkan pendapatan yang tinggi sehingga nilai perusahaan akan meningkat.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis kedua menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2016-2020. Setelah dilakukan perhitungan dengan Eviews 9 diperoleh nilai koefisien sebesar -0.717 yang menandakan bahwa ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan adalah negatif.

Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis oleh peneliti, maka diketahui bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan pada penelitian ini memiliki nilai konstanta -1.275 <

1.672 dan nilai signifikansi 0.20 atau > 0.05 maka dari itu H2 ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan yang dicerminkan dari total aset tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public ukuran perusahaan bukan faktor yang dapat menghambat perusahaan dalam memperoleh sumber dana. Hal ini bertolak belakang dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan tersebut memperoleh sumber pendanaan yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu (Indriyani, 2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Struktur Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa struktur modal kerja berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2016-2020. Setelah dilakukan perhitungan dengan Eviews 9 diperoleh nilai koefisien sebesar 0.347 yang menandakan bahwa struktur modal kerja terhadap nilai perusahaan adalah positif.

Dalam penelitian ini, debt to equity ratio (DER) memiliki nilai konstanta 3.813 > 1.672 dan nilai signifikansi 0.0005 atau < 0.05 maka dari itu H3 diterima. Artinya, struktur modal kerja dalam penelitian ini mampu meningkatkan nilai perusahaan, karena hasil dari penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan. Struktur modal yang baik dan terperinci dengan jelas akan membuat pendanaan perusahaan semakin terkelola dengan baik. Struktur modal (capital structure) berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan, yang diukur dengan membandingkan hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Temuan ini didukung dengan tradeoff theory yang menyatakan bahwa (dengan asumsi titik target struktur modal yang belum optimal) peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai dari perusahaan. Penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang dibuat oleh (Rai Prastuti & Merta Sudiartha, 2016)

(11)

74 dan (Pratiwi et al., 2016) yang menyatakan bahwa struktur modal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh Kualitas Laba, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis keempat menyatakan bahwa kualitas laba, ukuran perusahaan dan struktur modal kerja berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2016-2020. Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis oleh peneliti, maka diketahui hasil uji simultan menunjukkan bahwa F statistic > Ftabel yaitu (6.553 > 2.77) dan nilai signifikansi 0.001 < 0.05. Artinya, Berdasarkan hasil pada penelitian ini ditemukan bahwa variabel Kualitas laba, Ukuran perusahaan, dan Struktur modal kerja berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, maka H4 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Kualitas laba, Ukuran perusahaan dan Struktur modal kerja berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan (Pangestu, 2019) dan (Kopa, 2021) yang menyatakan bahwa kualitas laba, struktur modal kerja dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

5. Hasil Regresi Individu masing-masing Perusahaan Otomotif

Berdasarkan hasil regresi data panel dengan Eviews 9 masing-masing individu perusahaan otomotif mendapatkan hasil effect sebagai berikut: (asii 0.973301), (auto 0.258579), (bram -0.264744), (gjtl -0.252960), (inds - 0.883243), (mpmx -0.006081), (pras -0.107187), (smsm 0.280279), (gdyr -0.111943), (imas 0.362694), (lpin - 0.228414) dan (masa -0.020282). Dari hasil individu menunjukkan bahwa perusahaan otomotif yang memiliki angka coefficient tertinggi yaitu perusahaan dengan kode IMAS, artinya perusahaan IMAS mengalami kenaikan nilai perusahaan lebih besar dari sebelas perusahaan lain yaitu sebesar 0.362694. Sedangkan perusahaan dengan kode MPMX memiliki nilai coefficient terendah yaitu sebesar -0.006081, artinya nilai perusahaan MPMX akan mengalami penurunan nilai perusahaan sebesar -0.006081.

DAFTAR PUSTAKA

Anogara. (2016). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. 2016.

Basuki, A. T. (2017). Uji heteroskedastisitas dan perbaikan heteroskedastisitas 7.1. 1–14.

https://ekonometrikblog.files.wordpress.com/2017/04/uji-dan-perbaikan-heteroskedastisitas.pdf

Basuki, A. T., & Nano, P. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis. PT Rajagrafindo Persada, Depok, 90–100.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2018). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 640.

Butar, B. B. B. (2019). Pengaruh profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Cahyani, elisabeth putri adilya. (2020). Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan, Dan Dewan Komisaris Terhadap Kualitas Laba Dengan Konservatisme Akuntansi Sebagai Variabel Moderating. 1, 160.

Chasanah, N. (2018). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi ( Perusahaan yang terdaftar di JII periode 2016–2018).

Dr.Harmono, S.E, M. S. (2017). Manajemen Keuangan berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, dan Riset Bisnis (R. Rachmatika (ed.); Edisi 1 Ce). PT Bumi Aksara.

Fauzi, M. R. (2015). Pengaruh profitabilitas, investment opportunity set (IOS), dan good corporate governance (GCG) terhadap kualitas laba (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

Franita, R. (2018). Mekanisme Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan: Studi untuk ... - Riska Franita - Google Buku.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. 2018(edisi 9), 315.

Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi (Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam Bidang Akuntansi dan Keuangan). 01, 1–7.

Indriyani, E. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Akuntabilitas, 10(2), 333–348. https://doi.org/10.15408/akt.v10i2.4649

Kasmir. (2018). Analisis laporan keuangan. 2018.

Kopa, M. (2021). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Edunomika, 5(1), 1–13. https://doi.org/10.29040/jie.v5i1.1971

Lumbantoruan, F. A. D., & Suaryana, I. G. N. A. (2018). Kemampuan Laba dan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi

(12)

75 Laba dan Arus Kas Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi, 80. https://doi.org/10.24843/eja.2018.v23.i01.p04

Machdar, N. M. (2018). Pengaruh kualitas laba terhadap nilai perusahaan dengan reaksi pasar sebagai variabel. 3(1), 67–76.

Manoppo, H., & Arie, F. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(2), 485–497. https://doi.org/10.35794/emba.v4i2.13082

Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan.

Nurlaela, L. (2019). Model Corporate Social Responsibility (CSR) - Dr. Lela Nurlaela Wati, S.E., M.M. - Google Buku.

11–22.

Octaviani, K., Suhartono, S., Akuntansi, P. S., Program, D., & Akuntansi, S. (2021). Peran Kualitas Laba Dalam Memediasi Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Nilai Perusahaan. 14(1), 38–57.

Padang, juni hardianti. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Pangestu, N. (2019). Pengaruh Profitabilitas dan Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan dengan Variabel Moderasi Kualitas Audit.

Pratiwi, N. P. Y., Yudiaatmaja, F., & Suwendra, I. W. (2016). Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Journal of Management and Business, 4(1). https://doi.org/10.24123/jmb.v7i1.122

Rai Prastuti, N., & Merta Sudiartha, I. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur. None, 5(3), 254202.

Ramdhonah, Z., Solikin, I., & Sari, M. (2019). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2017). Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 7(1), 67–82.

https://doi.org/10.17509/jrak.v7i1.15117

Riyanto, B. (2016). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. 2016.

Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode riset penelitian kuantitatif penelitian dibidang manajemen, teknik, pendidikan dan Eksperimen. 2020.

Sartika, D. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Pt. Bank Sumut Medan. 19.

Sawarjuwono, T. (2020). Aspek perilaku manusia dalam dunia akuntansi : akuntansi keperilakuan. 504.

Silvia Indrarini. (2019). Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba: (Good Governance dan Kebijakan Perusahaan).

102.

Siregar, M. E. S., & Dalimunthe, S. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), 10(2), 356–385.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D (25th Editi). Alfabeta.

Sumiadji, Chandrarin, G., & Subiyantoro, E. (2019). Effect of audit quality on earnings quality: Evidence from Indonesia stock exchange. International Journal of Financial Research, 10(1), 86–97.

https://doi.org/10.5430/ijfr.v10n1p86

Suryani, A. (2017). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Risiko Sistematis Terhadap Kualitas Laba Perusahaan Perkebunan Di Indonesia Dan Malaysia. https://www.usu.ac.id/id/fakultas.html

Tanggo, R. R., & Taqwa, S. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Kualitas Laba Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. 2(4), 3828–3839.

Tanjung, A. A., & Muliyani, S. E. (2021). Metodologi Penelitian: Sederhana, Ringkas, Padat Dan Mudah Dipahami . Scopindo Media Pustaka. 2021.

Wahyuni, S. F., Sanjaya, S., & Sari, M. (2018). Studi Kebijakan Dividen: Variabel Anteseden Dan Konsekuensi Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Finansial Bisnis, 2(3), 79–92.

Wairisal, R. J. A. I., & Hariyati. (2021). Pengaruh Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Moderasi Corporate Governance. Jurnal Pendidikan Akuntansi, 9(1), 71–78.

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jpak/article/view/38891

Widiastari, P. A., & Yasa, G. W. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 23, 957. https://doi.org/10.24843/eja.2018.v23.i02.p06

Yahdi, R., & Dewi, A. S. (2019). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei Periode 2012 -2016. 1–14. https://doi.org/10.31219/osf.io/m7xcp Zakariah, M. A., Afriani, V., & Zakariah, K. M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Research and

Development (R&D). 118.

Referensi

Dokumen terkait

penelitian menunjukkan variabel ukuran perusahaan dan struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan variabel profitabilitas memiliki pengaruh negatif

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwaukuran perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal, likuiditas berpengaruh positif signifikan

Nilai F hitung 100,783 &gt; nilai F tabel 2,67 yang artinya semua variabel independen (struktur modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas) dalam model penelitian ini

parsial struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan

parsial struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan

Pembiayaan dan likuiditas bersih tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, artinya perusahaan yang memiliki struktur modal dan profitabilitas yang baik, akan

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal dan profitabilitas yang diukur menggunakan

Hasil penelitian menunjukan bahwa persistensi laba berpengaruh terhadap koefisien respon laba, struktur modal tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba dan ukuran