• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI KARYAWAN DAN DAMPAK CYBERLOAFERS PADA PT. PLN APP UNGARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MOTIVASI KARYAWAN DAN DAMPAK CYBERLOAFERS PADA PT. PLN APP UNGARAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI KARYAWAN DAN DAMPAK CYBERLOAFERS PADA PT. PLN APP UNGARAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi Manajemen

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

MARIA HARI KRISTIANTI 212013123

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2017

(2)

i

MOTIVASI KARYAWAN DAN DAMPAK CYBERLOAFERS PADA PT. PLN APP UNGARAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi Manajemen

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

MARIA HARI KRISTIANTI 212013123

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2017

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

(6)

v

(7)

vi

(8)

vii MOTTO

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi kegagalan ke gagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat

(Winston Churchill)

Kesuksesan adalah keinginan untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginan, melakukanapa yang ingin dinikmati, dikelilingi keluarga, teman dan orang yang anda

hormati (Brian Tracy)

(9)

viii Abstract

Cyberloafers is the act of abuse internet access in working hours to access website the internet to personal interest that does not deal with office work. The purpose of this research is analyze what factors motivate cyberloafers and whatever the impact of cyberloafers.

Technique the analysis used is using an average or mean. Sample from the study total 50 an employee of PT. PLN APP Ungaran on the staff criteria having internet access at work. This research result indicates that motivation employees to do cyberloafing is a native of encouragement in self employees or could be called as motivation intrinsic. To the impact caused by the act of cyberloafers are reduce your stress work and reduce the feeling of bored, who included in a category positive impact. This research has benefit for companies need information, how employees use that the facility provided during work hours.

Keywords:cyberloafers, motivation, impact.

(10)

ix Saripati

Cyberloafers adalah tindakan penyalahgunaan akses internet di jam kerja untuk mengakses website internet untuk kepentingan pribadi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor.

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang memotivasi cyberloafers dan apa saja dampak dari cyberloafers. Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan rata-rata atau mean. Sampel dari penelitian ini berjumlah 50 karyawan PT.

PLN APP Ungaran pada bagian staff dengan kriteria memiliki akses internet di tempat kerja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi karyawan untuk melakukan cyberloafing adalah berasal dari dorongan dalam diri karyawan atau bisa disebut sebagai motivasi intrinsik. Untuk dampak yang ditimbulkan dari tindakan cyberloafers sendiri adalah mengurangi stress kerja dan mengurangi rasa bosan, yang termasuk dalam kategori dampak positif. Penelitian ini memiliki manfaat bagi perusahaan yang memerlukan informasi, bagaimanakah karyawan memanfaatkan fasilitas internet yang diberikan selama jam kerja kantor.

Kata kunci: cyberloafers, motivasi, dampak.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Cyberloafers adalah tindakan penyalahgunaan akses internet di jam kerja untuk mengakses website internet untuk kepentingan pribadi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor. Pada jaman sekarang ini ada banyak orang yang melakukan tindakan cyberloafing disaat jam kerja kantor, entah hanya untuk mengecek email pribadi, meng- update status ataupun berkomunikasi dengan keluarga, teman, ataupun pasangan mereka.

Untuk mengetahui motivasi dan dampak dari cyberloafers tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut yaitu motivasi apa saja yang mempengaruhi cyberloafers dan apa dampak dari cyberloafers. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, bahan acuan, masukan dan pertimbangan bagi perusahaan, karyawan dan pembaca maupun semua pihak yang berkepentingan. Penulis menyadari bahwa dalam tugas akhir ini masih terdapat kekurangan sehingga nantinya membutuhkan kritik dan saran. Semoga kertas kerja ini dapat menjadi wacana dan tambahan informasi.

Salatiga, 19 Mei 2017

(12)

xi

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji Syukur kepada Tuhan atas berkat dan anugerahNya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik guna menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Berbagai pihak telah mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Ucapan terimakasih ini ditujukan kepada:

1. Ayah, Ibu, Nenek, Mbak Lia, Mbak Idha, dan Kennard, terimakasih atas nasehat, doa serta motivasi yang diberikan sehingga membantu penulis dalam menjalani masa perkuliahan maupun penyelesaian tugas akhir ini.

2. Rosaly Franksiska, SE., MBA., selaku pembimbing yang selama ini telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, bantuan, ilmu, nasehat, dan dukungan selama proses penyelesaian tugas akhir ini. Sehingga nantinya apa yang telah penulis terima menjadi sarana penulis untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara bijak di kemudian hari.

3. Johnson Dongoran, SE., MBA., selaku wali studi yang sudah mendukung serta membantu, menasehati dan mengarahkan dalam menjalani masa perkuliahan.

4. Prof. Christantius Dwiatmadja, SE. ME. Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah memberikan kemudahan dalam menjalani proses masa studi.

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis dan Staf tata usaha uang memberikan bantuan kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.

6. Seluruh Karyawan PT. PLN APP Ungaran, yang telah berkenan memberikan bantuan dan waktunya kepada penulis untuk mengisi kuisioner.

7. Kedua Sepupu Wulan dan Guntur yang selalu memberikan doa dan motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Pacar Andre Tegar Kurniawan beserta keluarga, yang telah mendoakan, memotivasi, menasehati, serta meluangkan waktunya agar terselesaikannya tugas akhir penulis.

9. Semua sahabat Ardhon, Yuni, Maybe, Deasy, Tyas, Ira, Dewa, Velerina, Jessica, Bella, Dita, Meilani, Yani, Abash, Chairil, Rino, Fikha, SOB dan semua teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Terimakasih atas perhatian, semangat, doa dan dukungan selama masa studi yang memberikan pengalaman yang berarti bagi penulis.

10. Semua teman-teman angkatan 2013 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis dan juga semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulis menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Salatiga, 19 Mei 2017 Penulis

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman judul ... i

Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ... ii

Lembar Persetujuan ... iii

Motto ... iv

Abstract ... v

Saripati ... vi

Kata Pengantar ... vii

Ucapan Terimakasih ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Lampiran ... xi

Pendahuluan ... 1

Kajian pustaka ... 3

Cyberloafers ... 3

Motivasi Intrinsik dan Ektrinsik ... 3

Dampak Cyberloafers ... 4

Metode penelitian ... 5

Jenis Penelitian ... 5

Metode Pengumpulan Data ... 5

Populasi... 6

Teknik Analisis ... 6

Uji Validitas dan Reliabilitas ... 7

Operasional Variabel ... 8

Hasil dan Pembahasan ... 8

Karakteristik Responden ... 9

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 9

(14)

xiii

Motivasi Cyberloafers ... 10

Dampak Cyberloafers ... 11

Pembahasan ... 12

Penutup ... 12

Kesimpulan ... 14

Implikasi Teoritis ... 14

Implikasi Terapan ... 14

Keterbatasan Penelitian ... 15

Saran Penelitian Mendatang ... 15

Daftar Pustaka ... 15

Lampiran ... 19

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tingkat Kategori Variabel ... 7

Tabel 2 Operasionalisasi Variabel ... 7

Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden ... 8

Tabel 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 9

Tabel 5 Motivasi Intrinsik dan Ektrinsik dari Cyberloafers ... ….. 10

Tabel 6 Analisis Crosstab ... ….. 11

Tabel 7 Dampak Cyberloafers ... ….. 12

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner ... 19

Lampiran 2 Lembar Wawancara ... 26

Lampiran 3 Hasil Wawancara ... 27

Lampiran 4 Hasil Jawaban Responden ... 30

Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32

Lampiran 6 Analisis Crosstab ... 35

(17)

1 PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang cukup pesat membuat masyarakat luas menggunakan komputer dan mengakses internet kapan saja dan dimana saja. Bahkan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dapat menggunakan komputer dan mengakses internet. Sekarang dengan adanya internet yang dihubungkan melalui komputer, banyak informasi berharga yang bisa diambil. Menurut Pendit, dkk. (2005), internet adalah sekumpulan jaringan komputer milik perusahaan, institusi, lembaga pemerintah, dan juga penyedia jasa jaringan yang saling terhubung dimana masing-masing jaringan komputer yang terhubung dikelola secara independen.

Melalui internet, masyarakat dapat mencari semua informasi yang di butuhkan atau bahkan memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka dengan menggunakan komputer. Bahkan dalam dunia kerja, kemajuan teknologi juga sangat berperan penting bagi karyawan disuatu perusahaan. Banyak perusahaan yang memfasilitasi karyawan mereka dengan komputer dan akses internet yang cepat, agar memudahkan pekerjaan karyawan.

Menurut Lim (2002), cyberloafers adalah tindakan penyalahgunaan akses internet di jam kerja untuk mengakses website internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, seperti penggunaan internet secara pribadi dan memeriksa email pribadi.

Greenfield dan Davis (2002), memperkirakan pada saat ini sekitar 3 jam per minggu dan sekitar 2,5 jam per hari, karyawan menggunakan internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan mereka di tempat kerja.

Pada kenyataannya internet bisa menjadi sebuah konflik bagi karyawan, karena penggunaan internet yang tidak bijak dapat menghambat pekerjaan mereka sebagai karyawan. Lim (2002), mengatakan karyawan yang sedang menyelesaikan pekerjaan mereka dengan menggunakan komputer dan mengakses internet, cenderung membuka internet seperti telegram, facebook, line, whatsapp, situs belanja online, ataupun twitter disaat jam kerja untuk keperluan pribadi.

Hills & Argyle (2003) dan Pillips & Reddie (2007), mengatakan bahwa pada karyawan generasi X dan Y mereka cenderung menggunakan akses internet untuk kepentingan pribadi mereka sendiri. Sedangkan menurut Hartijasti dan Fathonah (2014), baby boomers cenderung menggunakan internet untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Pada kenyataannya bahwa usia produktif pekerja sekarang ini dikuasi oleh generasi X dan Y, dimana karyawan generasi X dan Y yang berada di perusahaan sekarang ini lebih banyak menggunakan komputer dan akses internet, dibandingkan dengan generasi baby boomers.

(18)

2

Kelancaran suatu perusahaan memang tidak lepas dari penggunaan media elektronik seperti komputer dan akses internet yang cepat, oleh karena itu, internet digunakan untuk mendapatkan informasi untuk mendukung pekerjaan karyawan, meningkatkan kinerja karyawan serta membuat pekerjaan karyawan lebih maksimal dan tidak tertunda.

Untuk menciptakan karyawan yang mampu bertanggung jawab dengan pekerjaan mereka, perusahaan bisa menggunakan salah satu upaya untuk dilakukan yaitu dengan melihat hal apa saja yang menjadi motivasi cyberloafers pada karyawan, setelah itu memberikan peraturan kepada karyawan agar karyawan dapat menggunakan internet dengan bijak di jam kerja kantor. Atau bahkan perusahaan dapat mematikan akses internet di jam-jam tertentu agar karyawan lebih fokus dalam melakukan pekerjaan mereka. Secara tidak langsung motivasi cyberloafers mempengaruhi seorang atasan dalam mengelola karyawan mereka, dimana seorang atasan dituntut dapat mengelola karyawan mereka agar bekerja dengan efektif dan efisien.

Sedangkan untuk perusahaan yang akan diteliti adalah PT. PLN (Persero) APP yang berada di jalan Raya Km23 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Alasan memilih PT. PLN (Persero) APP adalah karena karyawan PLN (Persero) APP berpotensi melakukan tindakan cyberloafers pada saat bekerja, dengan kriteria yaitu karyawan yang menggunakan akses internet pada saat melakukan pekerjaan mereka. Peneliti juga mendapat kemudahan dalam melakukan penelitian di PT. PLN APP Ungaran, Jawa Tengah

Untuk permasalahan yang terkait dengan cyberloafers adalah karyawan PT. PLN (Persero) APP menggunakan aplikasi internet seperti whatsapp untuk berkomunikasi dengan klien dan apakah penggunaannya hanya untuk kepentingan pekerjaan saja atau untuk kepentingan pribadi karyawan, sehingga atasan tidak dapat mengontrol penggunaan internet pada karyawan. Karyawan juga menggunakan komputer dan akses internet dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus untuk berkerja sehingga tidak semua perusahaan melakukan hal yang sama.

Berdasarkan latar belakang diatas, persoalan penelitian pada penelitian ini adalah: 1) Dari motivasi intrinsik dan ektrinsik manakah yang lebih memotivasi cyberloafers? 2) Apa saja dampak dari cyberloafers?. Sedangkan tujuan dari makalah penelitian ini adalah menganalisis motivasi manakah yang lebih memotivasi cyberloafers dan dampaknya ketika karyawan melakukan tindakan cyberloafears.

Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah perusahaan dapat mengetahui dampak positif dan negatif cyberloafers serta dapat mencari cara untuk mengatasi seorang cyberloafers pada perusahaan agar tidak merugikan perusahaan, sedangkan manfaat

(19)

3

penelitian ini bagi peneliti dan masyarakat adalah untuk menambah wawasan mereka dalam menggunakan internet yang baik dan bijak disaat jam kerja.

KAJIAN PUSTAKA Cyberloafers

Malachowski (2005), mengatakan bahwa cyberloafers adalah masalah umum dan mahal bagi organisasi yang merujuk pada tindakan yang tidak pantas dalam penggunaan internet, sebagai cara paling umum yang dilakukan oleh karyawan yang membuang-buang waktu ditempat kerja. Menurut Lim (2002), cyberloafers adalah tindakan penyalahgunaan akses internet di jam kerja untuk mengakses website internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, seperti penggunaan internet secara pribadi dan memeriksa email pribadi.

Greenfield dan Davis (2002), memperkirakan pada saat ini sekitar 3 jam per minggu dan sekitar 2,5 jam per hari, karyawan menggunakan internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan mereka di tempat kerja. Pada kenyataannya internet bisa menjadi sebuah konflik bagi karyawan, karena penggunaan internet yang tidak bijak dapat menghambat pekerjaan mereka sebagai karyawan. Lim (2002), mengatakan karyawan yang sedang menyelesaikan pekerjaan mereka dengan menggunakan komputer dan mengakses internet, cenderung membuka internet seperti telegram, facebook, line, whatsapp, situs belanja online, ataupun twitter disaat jam kerja untuk keperluan pribadi.

Mirchandani (2003) (2004) dan Straub & Welke (1998), mengatakan bahwa salah satu metode umum untuk mengelola cyberloafers adalah melaksanakan kebijakan penggunaan elektronik dan kontrol. Setelah menetapkan kebijakan menggunaan internet lalu menetapkan apakah tindakan sesuai dan dapat diterima oleh sebuah organisasi, sistem kontrol yang disediakan perusahaan dirancang untuk mencegah penyalahgunaan sistem e-mail dan internet dengan menemukan kejadian dan pelakunya. Dalam survei terbaru,Flynn (2005), mengatakan lebih dari dari 80% pengusaha telah menetapkan kebijakan penggunaan elektronik kepada karyawan mereka.

Motivasi Intrinsik dan Ektrinsik

Menurut Hasibuan (2007), motivasi berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi sendiri biasanya muncul dalam diri karyawan karena faktor dari dalam diri dan juga bisa dari luar

(20)

4

karyawan. Widodo (2015), dalam Teori Vroom (1964), mengatakan bahwa tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen yaitu:

 Ekspektasi keberhasilan pada suatu tugas.

 Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa saja yang akan dilakukan jika behasil dalam melakukan suatu tugas.

 Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti positif, netral, ataupun negatif.

Motivasi tinggi jika sesuatu melebihi harapan, sedangkan motivasi rendah menghasilkan kurang dari yang diharapkan.

Sedangkan menurut Suwatno dan Priansa (2011), sumber motivasi sedikitnya bisa digolongkan menjadi 2, yaitu sumber motivasi dari dalam diri (intrinsik) dan sumber motivasi dari luar (ekstrinsik), sebagai berikut:

a) Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik juga bisa dikatakan sebagai bentuk motivasi yang dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu adalah minat dan kebutuhan.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya, aktifitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya. Jenis motivasi ekstrinsik ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu. Apakah karena ajakan, suruhan ataupun paksaan dari orang lain. Faktor yang mendorong untuk melakukan sesuatu adalah lingkungan sekitar, rekan kerja dan sahabat.

Dampak Cyberloafers

Menurut Soemarwoto (1998), dampak adalah suatu perubahan yang terjadi akibat suatu aktifitas. Aktifitas tersebut dapat bersifat alamiah baik kimia, fisik maupun biologi dan aktifitas dapat pula dilakukan oleh manusia. Sehingga membawa perubahan baik positif maupun negatif.

(21)

5

Levoie & Pychyl (2001) dan Sipior & Ward (2002), mengatakan bahwa cyberloafers dapat menyebabkan masalah dalam sistem informasi keamanan dan fungsi umumnya, koneksi menjadi lambat, infection spyware, dan penundaan pada tugas. Gaskin (1998), mengatakan perilaku yang ilegal atau tidak etis dalam penyalahgunaan internet dapat membahayakan karyawan dan juga atasan mereka.

Menurut Blanchard & Henle dalam Nisaurrahmadani (2012) perilaku cyberloafing di tempat kerja terdapat beberapa dampak, yakni:

1) Kreativitas yang meningkat.

2) Mengurangi produktivitas dapat membuat pegawai menggunakan metode lain dalam melalaikan tugas dengan teknologi modern tanpa harus terlihat keluar masuk ruangan, dan terlihat aktif sepanjang jam kerja di depan komputer.

3) Degradasi kinerja sistem komputer dan jaringan internet instansi yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan sumber daya komputasi dan efek selanjutnya adalah menurunkan badwidth atau kecepatan akses internet.

4) Cyberloafers berpotensi untuk memunculkan masalah kriminal hukum lainnya seperti pelecehan pelanggaran hak cipta (misalnya pegawai menggunakan seorang pekerja yang memberikan berita bohong tentang seorang atasan di chat room pribadi), dan melalaikan pekerjaan (Blanchard & Henle, 2008).

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nawawi (2012), penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfokus pada fenomena aktual saat penelitian dilakukan guna menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diteliti dengan interpretasi yang rasional dan kuat.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dan wawancara. Sedangkan pengertian darikuesioner itu sendiri menurut Sugiyono (2000), merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini menggunakan kombinasi teknik pengumpulan data yang terdiri dari wawancara, dimana wawancara ini dilakukan dengan Manajer HRD PT. PLN APP Ungaran dan karyawan bagian staff yang memiliki akses internet. Serta pengumpulan data dengan kuesioner, dimana

(22)

6

kuesioner di bagikan kepada karyawan bagian staff yang memiliki akses internet di PT. PLN APP Ungaran.

Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada bagian staff yang memiliki akses internet di PT. PLN APP Ungaran. Dan karena karyawan PT. PLN (Persero) APP ini hanya berjumlah 50 orang pada bagian staff yang memiliki akses internet, maka peneliti akan meneliti semua karyawan untuk dijadikan responden.

Teknik Analisis

Sugiyono (2011), mengatakan bahwa kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari semua responden, memberikan data pada setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Sedangkan Sugiyono (2011), mengatakan bahwa dalam penelitian ini teknik analisis data bisa menggunakan penyajian data dengan menggunakan tabel, grafik, diagram lingkaran dan pictogram.

Sedangkan teknik analisis pada penelitian ini menggunakan analisis mean atau rata- rata dan crosstab. Menurut Sugiyono (2011), mean merupakan teknik penjelasan kelompok berdasarkan nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok, kemudian dibagi dengan jumlah individu dalam bentuk tabel.

Uji Validitas dan Reliabilitas

yang ada pada kelompok tersebut. Dan crosstab merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk menganalisis apakah ada korelasi antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hasil dari crosstab disajikan dalam bentuk tabel dengan variabel dalam kolom dan baris

Menurut Sugiono (2009), Uji validitas adalah suatu pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu instrumen, untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiono (2009), reliabilitas adalah pengukuran yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Menurut Ghazali (2011), pernyataan dan pertanyaan dikatakan reliabel jika pertanyaan dan jawaban konsisten dan stabil. Dan dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.

(23)

7

Setelah pengujian validitas dan reliabilitas lolos maka selanjutnya membuat statistik deskriptif dari masing-masing variabel dalam penelitian ini. Selanjutnya untuk menentukan rentang skala likert kategori dari rata-rata jawaban responden maka dapat menggunakan rumus Santosa (2012) sebagai berikut:

Interval = Nilai maksimum – Nilai minimum

Jumlah kelas

Dari uraian diatas, dapat diperoleh kategori tingkat variabel sebagai berikut:

Tabel 1

Tingkat Kategori Variabel

Range Keterangan

4.20 – 5.00 Sangat Tinggi

3.40 – 4.19 Tinggi

2.60 – 3.39 Sedang

1.80 – 2.59 Rendah

1.00 – 1.79 Sangat Rendah

Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2011), menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah suatu sifat ataupun nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, dan skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel X dan Y.

Tabel 2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator

Motivasi Motivasi berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Hasibuan (2007)

a) Motivasi Intrinsik

 Penghargaan

 Pengembangan

 Kepuasan pribadi b) Motivasi Ekstrinsik

 Uang Hasibuan (2007)

(24)

8 Dampak Organisasi terfokus pada perilaku

yang menyimpang yang dimulai hal rkecil (misalnya memeriksa email pribadi, dan melihat suatu berita), dan untuk hal penyimpangan yang serius (misalnya: mendownload music dan judi online). Blanchard & Henle, (2008).

Dampak positif 1. Mengurangi stres 2. Mengurangi rasa bosan 3. Kreativitas yang meningkat Dampak negatif

1. Pelanggaran kerahasiaan perusahaan

2. Tidak disiplin 3. Kehilangan reputasi 4. Mengurangi produktivitas 5. Menurunkan badwidth atau

kecepatan akses internet.

6. Masalah kriminal hukum seperti pelecehan, pelanggaran hak cipta (misalnya pegawai menggunakan seorang pekerja yang

memberitakan kebohongan tentang seorang atasan di chat room pribadi)

7. Melalaikan pekerjaan.

Blanchard & Henle (2008) dan Vitak (2011)

Sumber: Hasibuan (2007), Blanchard & Henle (2008), Vitak (2011) HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN APP Ungaran, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini terdapat lima karakteristik reponden yaitu jenis kelamin, usia, posisi/jabatan, lama bekerja, dan status.

Tabel 3

Distribusi Karakteristik Responden

Identitas Diri Distribusi Responden Jumlah

Pria 27

Jenis Kelamin Wanita 23

Jumlah 50

23- 36 Tahun 28

Usia 37-52 Tahun 15

≥ 53 Tahun 7

Jumlah 50

Posisi / Jabatan Staff 50

< 1 Tahun 5

Lama Bekerja 1-3 Tahun 17

(25)

9

> 3 Tahun 27

Jumlah 50

Menikah 37

Status Belum Menikah 13

Jumlah 50

Sumber: Data Olahan Kuesioner, 2017.

Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat ditunjukkan jenis kelamin karyawan staff di PT.

PLN APP Ungaran terdiri dari 27 orang berjenis kelamin Pria dan 20 orang berjenis kelamin Wanita. Berdasarkan usia terdiri dari usia 23-36 tahun sebanyak 28 orang, usia 37-52 tahun sebanyak 13 orang, usia > 53 tahun sebanyak 7 orang. Berdasarkan posisi/jabatan, semua karyawan berstatus staff.

Sedangkan berdasarkan lama bekerja, karyawan yang bekerja < 1 tahun sebanyak 5 orang, 1-3 tahun sebanyak 17 orang, dan karyawan yang bekerja > 3 tahun sebanyak 29 orang. Berdasarkan status pernikahan, karyawan yang sudah menikah sebanyak 37 orang dan yang belum menikah sebanyak 13 orang.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yaitu 1) dari motivasi intrinsik dan ektrinsik manakah yang lebih memotivasi cyberloafers, 2) apa saja dampak cyberloafers

?. Setelah menyebar kuesioner dan memperoleh data. Untuk mengetahui data yang diperoleh valid dan reliabel, maka peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 4

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Indikator Validitas Reliabilitas Keterangan

X1 0.867 Valid

X2 0.892 Valid

X3 1.01 Valid

X4 0.875 Valid

X5 1.014 Valid

Motivasi X6 0.972 0.732 Valid

X7 0.837 Valid

X8 0.97 Valid

X9 0.97 Valid

X10 1.165 Valid

X11 1.123 Valid

X12 0.962 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017

(26)

10

Hasil dari uji validitas dan reliabilitas ini menunjukkan bahwa variabel motivasi terdiri dari 12 pernyataan. Dan berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas di atas menunjukkan bahwa semua pernyataan mempunyai nilai r hitung (nilai Pearson Correlation)

> r tabel (didapat dari tabel r), dengan tingkat signifikansi 0,05, sehingga seluruh data yang disajikan tersebut valid. Demikian juga dengan uji reliabilitasnya, yang menunjukkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,732 > 0,60 sehingga pernyataan-pernyataan tersebut reliabel.

Motivasi Intrinsik dan Ektrinsik dari Cyberloafers

Pada penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memotivasi cyberloafers pada karyawan PT. PLN APP Ungaran, maka peneliti membuat tabel dengan merata-rata hasil dari 12 pernyataan dengan indikator motivasi, sebagai berikut:

Tabel 5

Motivasi Intrinsik dan Ektrinsik dari Cyberloafers

Variabel Pernyataan Rata-rata

Motivasi Intrinsik

1. Dianggap hebat oleh rekan kerja karena up to date

mengenai informasi. 3,06

2. Up date di internet karena meng-update status di

facebook, twitter, atau aplikasi sejenisnya. 3,02 3. Ingin di hargai apa yang post di facebook, twitter,

instagram. 3,20

4. Dapat belajar bahasa asing secara online. 3,36 5. Melihat tutorial- tutorial yang ada di youtube

untuk menambah keterampilan. 3,54

6. Melihat berita online untuk menambah wawasan . 3,44 7. Merasa puas berkomunikasi dengan keluarga di

rumah menggunakan whatsapp, line dan aplikasi sejenisnya.

3,56 8. Merasa nyaman ketika keluarga dan teman-teman

memberikan kabar melalui whatsapp, line, dan aplikasi sejenisnya.

3,62 9. Pimpinan tidak melakukan pengawasan yang ketat

sehingga dengan puas menggunakan internet.

3,28

Motivasi Ektrinsik

10. Menyempatkan berjualan online untuk

menambahkan penghasilan. 3,30

11. Dapat menghemat uang belanja dengan mencari barang, dengan harga murah melalui website/situs tertentu.

3,12 12. Mengontrol usaha sampingan dengan membuka

website/situs tertentu. 2,82

Rata-rata 3,28

Sumber: Data Primer yang Diolah,2017

(27)

11

Dari tabel diatas tampak bahwa skor rata-rata jawaban dari 12 pernyataan responden untuk faktor-faktor yang mempengaruhi cyberloafers sebesar 3,28 dan masuk dalam kategori sedang. Angka rata-rata terendah yaitu pada penyataan no 12 dengan nilai rata-rata 2,82 yang masuk dalam kategori sedang dan angka rata-rata tertinggi yaitu pada pernyataan no 8 dengan nilai rata-rata 3,62 yang masuk dalam kategori sedang.

Analisis Crosstab

Tabel 6 Analisis Crosstab

Sumber: Data SPSS, 2017

Chi-Square Tests

Value Df Asymp. Sig. (2- sided)

Pearson Chi-Square 24.000a 22 .347

Likelihood Ratio 25.861 22 .258

Linear-by-Linear Association 1.899 1 .168

N of Valid Cases 12

Sumber: Data SPSS, 2017

Tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi 0,347 > dari 0,05 maka tidak terdapat perbedaan signifikansi antara usia dan rata-rata motivasi dengan tindakan cyberloafers.

Dampak Cyberloafing

Dalam penelitian ini untuk mengetahui dampak dari cyberloafing, peneliti membuat tabel persentase dari 16 peryataan responden dengan jawaban “Iya”. Pada tabel 7 tampak bahwa skor persentase jawaban dari 16 pernyataan responden untuk dampak cyberloafing,

Usia * RatarataCrosstabulation Count

Ratarata Total

2.82 3.02 3.06 3.12 3.20 3.28 3.30 3.36 3.44 3.54 3.56 3.62

Usia

23-36 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3

37-52 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 5

>53 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4

Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

(28)

12

dari nilai persentase tertinggi adalah no 8 yaitu 76%. Sedangkan untuk nilai persentase yang paling kecil adalah no 15 yaitu 3%.

Tabel 7

Dampak Cyberloafing

Variabel Pernyataan Indikator

Iya Tidak %

Dampak

Dampak Positif

1. Mendapatkan ide-ide atau inovasi. 32 18 64%

2. Komunikasi online seperti whatsapp, line, twitter (sejenisnya) dapat mengurangi stres.

33 17 66%

3. Aplikasi music, youtube, vlog (sejenisnya) dapat mengurangi stres.

38 12 76%

4. Game online membuat stres berkurang. 27 23 54%

5. Mengurangi rasa bosan. 37 13 74%

6. Merasa terhibur dengan aplikasi yang ada di internet.

37 13 74%

Dampak Negatif

1. Konsentrasi terganggu. 30 20 60%

2. Berpura-pura bekerja di depan komputer. 21 29 42%

3. Penggunakan internet secara bersamaan sehingga membuat koneksi internet diperusahaan lambat.

31 19 62%

4. Membuka website yang tidak berhubungan dengan pekerjaan tanpa sepengetahuan atasan.

32 18 64%

5. Dampak lain yang di rasakan dari menggunakan internet yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.

34 16 68%

6. Mengeluh tentang perusahaan di internet. 16 34 32%

7. Memberitahukan informasi rahasia perusahaan di internet.

7 43 14%

8. Pekerjaan tertunda. 24 26 48%

9. Terlambat dalam menyelesaikan tugas. 15 35 3%

10. Update di berbagai aplikasi internet. 17 33 34%

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017.

(29)

13 PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah diolah, untuk menjawab tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dari motivasi intrinsik dan ektrinsik manakah yang lebih memotivasi cyberloafers dan apa saja dampak dari cyberloafers di PT. PLN APP Ungaran, Jawa tengah.

Karena semua karyawan PT. PLN APP Ungaran menggunakan akses internet yang disediakan oleh perusahaan dan karyawan menggunakan aplikasi whatsapp untuk berkomunikasi dengan klien mereka, yang dimana penggunaan whatsapp ini apakah untuk kepentingan pekerjaan saja atau juga digunakan untuk keperluan pribadi karyawan. Sehingga kemungkinan untuk melakukan tindakan cyberloafing atau penyalahgunaan internet di tempat kerja untuk keperluan pribadi sangat mungkin terjadi.

Pada penelitian ini peneliti mengkategorikan motivasi-motivasi apa saja yang membuat karyawan melakukan tindakan cyberloafing pada saat jam kerja kantor. Motivasi itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Menurut Suwatno dan Priansa (2011), motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif yang tidak perlu dirangsang dari luar. Sehingga motivasi intrinsik ini biasanya muncul karena adanya dorongan dari diri sendiri atau dari diri individu tersebut. Sedangkan menurut Suwatno dan Priansa (2011), motivasi ektrinsik sendiri adalah motif-motif yang aktif karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi ini biasanya muncul karena adanya pengaruh atau ajakan dari lingkungan disekitarnya.

Maka di lihat dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa dari motivasi intrinsik dan ektrinsik motivasi yang lebih memotivasi karyawan PT. PLN APP Ungaran untuk melakukan tindakan cyberloafing dapat dilihat dari motivasi intrinsik, yang masuk dalam kategori

“Tinggi” yaitu dengan adanya tutorial-tutorial di youtube, adanya berita online di internet, kepuasan dalam berkomunikasi dengan keluarga dan teman, rasa nyaman ketika dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman yang membuat karyawan menggunakan internet untuk keperluan pribadi selama jam kerja kantor. Seperti yang dijelaskan Robbins (2008), bahwa motivasi intrinsik lebih berpengaruh terhadap pekerjaan karyawan di tempat kerja.

Sedangkan untuk kategori motivasi ekstrinsik, menunjukkan hasil dari perhitungan rata-rata tabel persentase termasuk dalam kategori “Sedang” yang dapat dilihat pada pernyataan no 10 sampai no 12, dimana dengan memperoleh rata-rata paling tinggi adalah pada pernyataan no 10 sebesar 3,3, namun termasuk dalam kategori “Sedang”. Untuk penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi yang paling tinggi atau motivasi yang dilakukan karyawan PT.

PLN APP Ungaran adalah motivasi intrinsik, motivasi yang berasal dari dalam diri karyawan untuk melakukan tindakan cyberloafing tersebut. Dimana karyawan tidak mencari pekerjaan

(30)

14

tambahan, karena pada dasarnya karyawan mempunyai pekerjaan tetap dan gaji yang tetap sehingga motivasi pada karyawan berasal dari diri sendiri.

Menurut Vitak (2011), untuk dampak cyberloafing sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif. Setelah menjumlahkan hasil dari kedua dampak yaitu dampak negatif dan positif, maka dapat dilihat bahwa jumlah dari kategori dampak positif sebesar 6 pertanyaan sedangkan untuk kategori dampak negatif sebesar 4 pertanyaan dan untuk persentase yang paling tinggi dari pertanyaan dampak cyberloafing adalah 76%

yang termasuk juga dalam kategori dampak positif. Sehingga dapat dilihat bahwa jumlah yang paling besar adalah kategori dampak positif. Untuk dampak positif yang dihasilkan dari penggunaan internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan karyawan adalah mengurangi stres kerja dan rasa bosan di tempat kerja. Dimana karyawan lebih sering membuka whatapp, line, twitter, music youtube, vlog, game online dan aplikasi sejenisnya pada saat jam kerja kantor. Meskipun terdapat banyak dampak positifnya namun tetap ada sisi atau dampak negatif dari tindakan cyberloafer pada saat jam kerja kantor.

Ada dampak lain yang dirasakan karyawan dari menggunakan internet yang tidak berhubungan dengan dengan pekerjaan pada saat jam kerja kantor baik secara positif dan negatif yaitu

“Positif : dapat mengetahui aktifitas teman lainnya, sedangkan dampak negatifnya : jika atasan tau akan mendapat teguran atau surat peringatan”.

Apakah dampak dari membuka youtube di internet saat jam kerja kantor dapat menunda pekerjaan karyawan

“Iya, karena dengan membuka youtube disaat jam kerja dapat membuat konsentrasi kita terganggu dan kita lebih fokus terhadap aplikasi di internet”.

Maka yang harus dilakukan perusahaan adalah perusahaan harus memotivasi karyawan mereka agar karyawan bekerja dengan efektif dan efisien. Perusahaan harus menetapkan jam-jam penggunaan internet selama jam kerja kantor yang di sesuaikan dengan kebutuhan karyawan, perusahaan juga harus bisa meningkatkan kinerja karyawan dengan fasilitas internet yang ada sehingga pekerjaan karyawan tidak tertunda, dan karyawan lebih fokus kepada website atau aplikasi-aplikasi internet.

PENUTUP Kesimpulan

Hasil penelitian ini menjawab persoalan penelitian mengenai, dari motivasi intrinsik dan ektrinsik manakah yang lebih memotivasi cyberloafers dan apa saja dampak dari

(31)

15

cyberloafers pada karyawan PT. PLN APP Ungaran. Dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari motivasi intrinsik dan ektrinsik manakah yang lebih memotivasi cyberloafers lebih banyak berasal dari motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dorongan diri sendiri untuk melakukan tindakan cyberloafing dibandingkan motivasi yang didorong dari luar atau dari lingkungan sekitar (ekstrinsik). Dengan adanya tutorial-tutorial di youtube, adanya berita online di internet, kepuasan dalam berkomunikasi dengan keluarga dan teman, dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman yang membuat karyawan menggunakan internet untuk keperluan pribadi selama jam kerja kantor. Sedangkan hasil penelitian tentang dampak cyberloafers sendiri termasuk dalam dampak positif dimana mengurangi stres kerja dan mengurangi rasa bosan. Untuk dampak positif itu sendiri dapat dilihat dari bagaimana karyawan mendapatkan ide-ide atau inovasi baru, mengurangi rasa stres kerja dan rasa bosan, merasa terhibur dengan adanya aplikasi di internet dengan membuka music youtube, vlog, game online, dan aplikasi sejenisnya.

Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis pada penelitian ini adalah motivasi karyawan dalam melakukan tindakan cyberloafing karena adanya dorongan dari diri sendiri atau motivasi yang berasal dalam diri karyawan, yang termasuk dalam motivasi intrinsik. Karyawan tidak mencari pekerjaan tambahan, karena pada dasarnya karyawan mempunyai pekerjaan tetap dan gaji yang tetap sehingga motivasi pada karyawan berasal dari diri sendiri. Untuk dampak cyberloafing sendiri adalah membuka aplikasi internet untuk mengurangi stres kerja dan rasa bosan dengan membuka music youtube, vlog, game online dan aplikasi yang sejenisnya, dan dampak ini termasuk dalam kategori dampak positif. Hal ini sesuai yang di kemukakan oleh Robbins (2008), bahwa motivasi intrinsik lebih berpengaruh terhadap pekerjaan karyawan di tempat kerja.

Implikasi Terapan

Implikasi terapan pada penelitian ini adalah perusahaan harus mengingat bahwa fasilitas internet di perusahaan sangat dimanfaatkan oleh karyawan untuk menunjang pekerjaan mereka, sehingga perusahaan perlu memberikan kebijakan-kebijakan yang jelas dalam menggunakan internet pada saat jam kerja berlangsung dan membatasi jam-jam produktif dalam pemakaian internet sehingga pemakaian internet dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Dan karyawan pada perusahaan PT. PLN APP Ungaran perlu menyadari bahwa pemakaian internet di perusahaan untuk menunjang pekerjaan mereka, sehingga diharapkan

(32)

16

karyawan menggunakan internet di perusahaan dengan bijak dan karyawan bisa memilah penggunaan internet sesuai kebutuhan karyawan.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah penulis tidak dapat menggali lebih banyak informasi dari perusahaan PT. PLN APP Ungaran, karena perusahaan sedikit tertutup dalam menjelaskan bagaimana kondisi dari karyawan di perusahaan tersebut.

Saran Penelitian Mendatang

Saran yang akan datang untuk penelitian selanjutnya adalah agar dilakukan penelitian berjenis kualitatif deskriptif sehingga dapat menggali jawaban serta alasan yang lebih kuat.

Penelitian kualitatif dengan metode wawancara dapat memperoleh informasi lebih dalam dari responden dengan memberi beberapa pertanyaan agar mendapatkan jawaban serta alasan yang lebih kuat dibandingkan dengan hanya menyebarkan kuesioner kepada responden.

DAFTAR PUSTAKA

Blanchard, Anita L. and Christin A. Henle. (2008). “Correletes of Different Forms of Cyberloafing: the Role of Norms and External Locus of Control”, Computers in Human Behavior, Vol. 24, pp. 1067-1084. Journal Cyberloafing Fenomenon in Organization: Determinant and Impacts. http://dergipark.gov.tr/download/article- file/257052. (Diakses 03 maret 2017).

Flynn, N. (2005). 2005 Electronic Monitoring & Surveillance Survey, American Management Association, New York, NY. Journal Industrial Management & Data Systems Emerald Article: Bringing cyberloafers back on the right track.

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.document/43815296/pdf. (Diakses 01 November 2016).

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19. Semarang:

Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Greenfield, D.N. and Davis, R.A. (2002). “Lost in cyberspace: the web @ work”, Cyberpsychology & Behavior, Vol. 5 No. 4, pp. 347-53. Journal Industrial Management & Data Systems Emerald Article: Bringing cyber loafers back on the right track. http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/43815296/pdf.

(Diakses 01 November 2016).

(33)

17

Hartijasti, Y & Fathonah, N. (2014). Cyberloafing across Generation X and Y in Indonesia.

Journal of Information Technology Applications & Management, 21(1), 1-16.

http://dx.doi.org/10.1016/S0747-5632(02)00016-X. (Diakses 08 Oktober 2016).

Hasibuan (2007). Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktifitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hills, P., & Argyle, M. (2003). Uses of the Internet and their relationships with individual differences in personality. Journal Computers in Human Behavior, 19(1), 59-70.

http://dx.doi.org/10.1016/S0747-5632(02)00016-X. (Diakses 09 Oktober 2016).

Levoie, J.A.A. and Pychyl, T.A. (2001). “Cyberslacking and the procrastination super high way: aweb-based survey of online procrastination, attitudes, and emotion”, Social Science Computer Review, Vol. 19 No. 4, pp. 431-44. Journal Industrial Management & Data Systems Emerald Article: Bringing cyber loafers back on the right track. http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/43815296/pdf.

(Diakses 01 November 2016).

Lim, V.K.G. (2002). The IT way of loafing on the job: Cyberloafing, neutralizing, andorganization justice. Journal of Organizational Behavior, 23(5), 675-694.

http://dx.doi.org/10.1002/job.161. (Diakses 01 November 2016).

Malachowski, D. (2005). “Wasted time at work costing companies billions”, available at:

www.sfgate.com/bin/.cgi?f¼///2005///. Journal Industrial Management & Data Systems Emerald Article: Bringing cyber loafers back on the right track.

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/43815296/pdf. (Diakses 01November 2016).

Mirchandani, D.A. (2004). “A deterrence theory perspective on personal web usage”, in Simmers, C.A. (Ed.), Personal Web Usage in Workplace: A Guide to Effective Human Resources Management, Information Science, Hershey, PA, pp. 111-24.

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/43815296/pdf. (Diakses 01 November 2016)

Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pendit, Putu Laxman, dkk. (2003). Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaa Perguruan Tinggi di Indonesia, Perpustakaan Universitas Indonesia, Jakarta. Jurnal Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan.

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31289584/astutik/pdf. (Diakses 08 Oktober 2016).

(34)

18

Phillips, J. G., & Reddie, L. (2007). Decisional style and self-reported e-mail use in the workplace. Computers in Human Behavior, 23 (5), 2414-2428.

http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2006.03.016. (Diakses 08 Oktober 2016).

Randall S. Schuler, Susan E. Jaksondan Steve Werner. (2010). Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Halaman 48-49.

Robbins, Stephen P, dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi Ke-12, Salemba Empat: Jakarta.

Santoso, S. (2004). Buku Latihan SPSS Multivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sipior, J.C. and Ward, B.T. (2002). “A strategic response to the broad spectrum of internet abuse”, Information Systems Management, Vol. 19 No. 4, pp. 71-9. Journal Industrial Management & Data Systems Emerald Article: Bringing cyber loafers back on the right track. http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/43815296/pdf.

(Diakses 01 November 2016).

Sumarwoto, Otto. (2009). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 48.

Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Halaman 129 dan 135.

,(2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta. Halaman 30, 38 dan 43.

,(2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Halaman 25.

,(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Halaman 14 dan 31.

Suparno E.W. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Halaman 187.

Suwatno. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Halaman 175-176.

Vitak, Jessica, Julia Crouse and Robert LaRose. (2011). “Personal Internet use at work:

Understanding Cyberslacking”, Computers in Human Behavior, Vol.27, pp.1751–

1759. Journal Cyberloafing Fenomenon in Organization: Determinant and Impacts.

http://dergipark.gov.tr/download/article-file/257052. (Diakses 03 maret 2017).

Zoghbi, P. (2006). “Fear in organizations: does intimidation by formal punishment mediate the relationship between interactional justice and workplace internet deviance?”, Journal of Managerial Psychology, Vol. 21 No. 6, pp. 580-92.

http://dx.doi.org/10.1108/02635571011069095/pdf. (Diakses 07 Oktober 2016)

(35)

19 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Yang Terhormat

Bapak/Ibu karyawan PT. PLN APP Ungaran

Perkenalkan nama saya Maria Hari Kristianti mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis dari Universitas Satya Wacana, Salatiga Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia. Pada saat saya sedang melakukan penelitian tugas akhir (skripsi) dengan judul “Motivasi Karyawan dan Dampak Cyberloafers Pada PT. PLN APP Ungaran”.

Saya harap Bapak/Ibu kiranya berkenan meluangkan waktu untuk membantu dalam mengisi kuesioner penelitian skripsi saya ini. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini, saya mengharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi sesuai dengan yang Bapak/Ibu rasakan atau lakukan.

Jawaban atau informasi dari Bapak/Ibu ini saya jamin kerahasiaannya dan tidak akan digunakan untuk keperluan lain selain keperluan penelitian. Saya tidak akan membocorkan data atau informasi yang akan diberikan oleh Bapak/Ibu kepada pihak lain.

Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama dan waktu yang telah diberikan Bapak/Ibu selama proses pengisian kuesioner ini.

Hormat Saya

Maria Hari Kristianti

Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin : Pria Wanita

2. Usia : 23- 36Tahun 37 - 52Tahun ≥ 53Tahun 3. Posisi/Jabatan :_____________________________________________________

4. Lama bekerja : < 1 Tahun 1 - 3 Tahun >3 Tahun 5. Status : Menikah Belum Menikah

6. Untuk keperluan apa saja anda biasanya menggunakan internet?

(boleh menjawab lebih dari 1 aktivitas)

(36)

20 Mengecek Email pribadi

Mengecek Email kantor Mencari berita terkini

Update status/membuka facebook/twitter/sosial media lain

Mencari informasi supplier atau data atau keterangan untuk keperluan kantor Memutar/memainkan musik melalui youtube atau aplikasi lainnya

Streaming televisi/ radio

Lain-lain, sebutkan__________________________________________

7. Berapa kali dalam sehari anda aplikasi WhatsApp/ Facebook/ Twitter/ Line dan yang sejenisnya untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan pasangan anda pada saat jam kerja kantor?

Tidak Pernah < 5kali 5-10 kali > 10 kali Untuk keperluan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

8. Berapa jam dalam sehari anda menggunakan internet untuk membuka facebook pada saat jam kerja kantor?

< 30 menit 30 menit < 1 jam 1 jam >2 jam Untuk keperluan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

9. Berapa kali dalam sehari anda membuka internet untuk melihat berita yang sedang up date pada saat jam kerja kantor?

Tidak Pernah < 5 kali 5-10 kali > 10 kali Alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

Petunjuk pengisian kuesioner:

Silahkan Bapak/Ibu memberi tanda silang pada salah satu jawaban atas pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan Bapak/Ibu lakukan/rasakan selama ini ketika bekerja.

(37)

21

Skor Jawaban 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju

3 Netral 4 Setuju

5 Sangat Setuju Contoh:

Saya menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan teman pada saat jam kerja kantor.

Jika Bpk/Ibu sangat setuju maka silang skor 5 (lihat contoh).

No Pernyataan Skor

STS TS N S SS

1 Sayam enggunakan internet untuk berkomunikasi dengan

teman pada saat jam kerja kantor. 1 2 3 4 5

Bagian I. Motivasi

Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang menjadi alasan mengapa saya memanfaatkan internet (browsing, watching, communicating) pada saat jam kerja untuk keperluan selain keperluan kantor.

No Pernyataan Skor

STS TS N S SS 1 Saya ingin dianggap hebat dari rekan kerja saya, ketika saya lebih

up to date mengenai informasi yang ada di internet. 1 2 3 4 5 2 Saya ingin orang lain melihat saya sebagai seseorang yang up date

di internet ketika saya meng-update status di facebook, twitter atau aplikasi sejenisnya.

1 2 3 4 5

3 Saya ingin orang lain menghargai apa yang saya post di facebook,

twitter, instagram pada saat jam kerja kantor. 1 2 3 4 5

4 Saya dapat belajar bahasa asing secara online pada saat jam kerja

berlangsung. 1 2 3 4 5

5 Saya melihat tutorial-tutorial yang ada di youtube untuk menambah

keterampilan saya pada saat jam kerja kantor. 1 2 3 4 5

6 Saya melihat berita online untuk menambah wawasan saya, pada

saat jam kerja kantor. 1 2 3 4 5

X

(38)

22

7 Saya merasa puas ketika saya dapat berkomunikasi dengan keluarga saya di rumah menggunakan whatsapp, line dan aplikasi sejenisnya.

1 2 3 4 5

8 Saya merasa nyaman ketika keluarga dan teman-teman saya

memberikan kabar melalui whatsapp, line dan aplikasi sejenisnya. 1 2 3 4 5 9 Pimpinan saya tidak melakukan pengawasan yang ketat sehingga

saya dengan puas menggunakan internet untuk keperluan pribadi selama jam kantor.

1 2 3 4 5

10 Saya menyempatkan berjualan secara online untuk menambah

penghasilan saya selama jam kerja. 1 2 3 4 5

11 Saya dapat menghemat uang belanja saya dengan mencari barang, dengan harga murah melalui website/situs tertentu pada saat jam kerja.

1 2 3 4 5

12 Saya mengontrol usaha sampingan saya dengan membuka

website/situs tertentu pada saat jam kerja. 1 2 3 4 5

13. Sebutkan, jika ada, alasan lain (selain tersebut di atas) mengapa saya memilih menggunakan internet pada saat jam kantor untuk mengerjakan aktivitas pribadi!

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

Bagian II. Dampak

1. Apakah mengerjakan pekerjaan kantor dengan menggunakan internet dan membuka website/situs yang tidak berhubungan dengan pekerjaan secara bersamaan bisa membuat konsentrasi anda terganggu?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

2. Apakah dengan membuka internet selama jam kerja kantor membuat anda mendapatkan ide-ide atau inovasi untuk mengerjakan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan pada saat jam kerja?

(39)

23 YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

3. Apakah anda pernah berpura-pura melakukan pekerjaan anda didepan komputer, namun kenyataannya anda membuka sebuah website/situs tertentu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan anda?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

4. Apakah ketika semua karyawan menggunakan internet secara bersamaan untuk membuka sebuah website/situs yang tidak berhungan dengan pekerjaan selama jam kerja kantor berlangsung, membuat koneksi internet di perusahaan menjadi lambat?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

5. Apakah anda membuka website yang tidak berhubungan dengan pekerjaan tanpa sepengetahuan atasan anda?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

6. Apakah ada dampak lain yang Bapak/ Ibu rasakan dari menggunakan internet yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, pada saat jam kerja kantor baik secara positif dan negatif?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

7. Apakah bekerja menggunakan aplikasi komunikasi online seperti whatsapp, line, twitter (sejenisnya) dapat mengurangi stres ditempat kerja?

(40)

24 YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

8. Apakah bekerja menggunakan aplikasi music youtube, vlog (sejenisnya) dapat mengurangi stress ditempat kerja?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

9. Apakah dengan bermain game online pada saat jam kerja kantor dapat membuat stres anda berkurang?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

10. Apakah bekerja dengan menggunakan internet untuk mengakses website/situs tertentu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, dapat mengurangi rasa bosan ditempat kerja?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

11. Apakah anda merasa terhibur dengan berbagai aplikasi yang ada di internet?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

12. Apakah anda pernah mengeluh tentang perusahaan anda di internet?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

13. Apakah anda pernah memberitahukan informasi rahasia perusahaan di internet?

YA/ TIDAK, alasan:

(41)

25

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

14. Apakah dengan membuka youtube di internet padasaat jam kerja membuat pekerjaan anda tertunda?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

15. Apakah anda pernah terlambat dalam menyelesaikan tugas karena lebih fokus pada aplikasi di internet?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

16. Apakah sering update di berbagai aplikasi internet selama jam kerja kantor?

YA / TIDAK, alasan:

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

Terimakasih atas partisipasi dan bantuan Bapak/Ibu

(42)

26 Lampiran 2. Lembar Wawancara

PANDUAN WAWANCARA TERSTRUKTUR

Nama Observer : ...

Tanggal Wawancara: ...

Nama Responden : ...

Instansi Responden : ...

Jabatan Responden : ...

1. Apakah semua karyawan bagian staf menggunakan internet untuk menyelesaikan pekerjaan mereka?

2. Apakah perusahaan mengontrol pemakaian internet di saat jam kerja kantor, pada karyawan?

3. Apakah karyawan diperbolehkan membuka dan mengirim email pada saat jam kerja kantor?

(43)

27

4. Apakah atasan mengetahui aplikasi-aplikasi apa saja yang dibuka karyawan pada saat jam kerja kantor berlangsung?

5. Apakah ada kebijakan-kebijakan perusahaan tentang penggunaan internet yang diberikan kepada karyawan?

6. Apakah ada permasalahan yang terkait tentang penggunaan internet diperusahaan?

FO

(44)

28 Lampiran 3. Hasil Wawancara

PANDUAN WAWANCARA TERSTRUKTUR

Nama Observer : Maria Hari Kristianti Tanggal Wawancara: 19 Maret 2017 Nama Responden : M. Nova

Instansi Responden : PT. PLN APP Ungaran Jabatan Responden : Manajer HRD

1. Apakah semua karyawan bagian staf menggunakan internet untuk menyelesaikan pekerjaan mereka?

2. Apakah perusahaan mengontrol pemakaian internet di saat jam kerja kantor, pada karyawan?

3. Apakah karyawan diperbolehkan membuka dan mengirim email pada saat jam kerja kantor?

jikte

4. Apakah atasan mengetahui aplikasi-aplikasi apa saja yang dibuka karyawan pada saat jam kerja kantor berlangsung?

Sejauh ini atasan tidak pernah mengontrol pemakaian internet karyawan, karena tidak adanya tim khusus yang dibentuk untuk mengontrolnya. Dan juga tidak adanya waktu untuk mengontrol satu persatu karyawan yang berjumlah 50 orang pada bagian staf.

Iya, karena pada dasarnya perusahaan memberikan fasilitas akses internet atau wifi untuk membantu karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya.

Tergantung pemakainnya dulu, apakah pemakaian itu digunakan untuk pekerjaan atau dilakukan untuk kepentingan pribadi.Tetapi jika berhubungan dengan pekerjaan sangat diperbolehkan, karena biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan klien. Dan tidak hanya email tetapi karyawan disini juga menggunakan aplikasi whatsapp untuk berkomunikasi dengan klien.

(45)

29

5. Apakah sudah ada kebijakan-kebijakan perusahaan tentang penggunaan internet yang diberikan kepada karyawan?

6. Apakah koneksi internet di perusahaan sering menjadi lambat karena karyawan membuka aplikasi internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan secara bersamaan?

Tidak, karena atasan tidak mengecek satu-satu aplikasi apa yang dibuka karyawan pada saat kerja berlangsung.

Sejauh ini belum ada kebijakan yang mengatur tentang penggunaan internet ditempat kerja karena seperti yang Manajer HRD katakan, bahwa belum ada tim khusus yang dibentuk untuk menangani penggunaan internet karyawan di tempat kerja.

Sejauh ini tidak, karena mungkin kapasitas internet diperusahaan cukup untuk memenuhi aktivitas karyawan dalam mengakses internet.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP terhadap jumlah daun, jumlah tunas, dan jumlah akar pisang raja bulu yang di

Nembot Penganu, berasal dari kata Nembot Penganu Bahasa suku Paser, mengantarkan sesuatu merupakan prosesi yang dilakukan oleh seluruh pasangan yang ingin melanjutkan hubungan

Laba perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Laras untuk tahun 2015 dan tahun 2017 mengalami penurunan, penurunan ini terjadi dikarenakan kurang

Serapan ini tidak muncul pada sampel S.0 dan S.1, sehingga dapat dipastikan serapan ini merupakan serapan dari rantai alkil pada senyawa HDTMS yang bereaksi dnegan

Simpulan yang dapat diambil dari jurnal ilmiah yang berjudul “Indikasi Penyalahgunaan Discretionary fund dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Dari hasil analisa tingkat kepuasan pengguna dalam memanfaatkan web e-commerce dengan menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS) didapat hasil

Berdasarkan penelitian, pedagang Pasar Ngaliyan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa barokah menurut pedagang pasar Ngaliyan dibagi kedalam tiga

Jadi, menggunakan asumsi-asumsi di atas, didapatkan bahwa untuk memproduksi satu liter metanol nuklir dari air laut, dibutuhkan biaya sebesar Rp 2.359, atau kita bulatkan saja jadi