STRATEGI PEMASARAN ONLINE YANG DILAKUKAN PADA PT. ACE HARDWARE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Pada Program Studi Manajemen
FINA 17110431
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INTERNATIONAL BUSINESS MANAGEMENT INDONESIA MEDAN
2021
ABSTRAK
Fina. 17.11.0431. Strategi Pemasaran Online Yang Dilakukan Pada PT. Ace Hardware. STIE IBMI. Medan. 2021.
Permasalahan penelitian yang terjadi di PT Ace Hardware adalah terjadinya penurunan penjualan bersih di triwulan pertama sampai triwulan ketiga. Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui strategi pemasaran online yang dilakukan PT. Ace Hardware serta untuk mengetahui tinggi rendahnya minat beli melalui pemasaran online PT. Ace Hardware. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian secara online peralatan rumah tangga.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini dari data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian dan data sekunder yaitu data yang berasal dari laporan, buku maupun jurnal yang terkait di dalamnya.
Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran online yang dilakukan oleh PT. Ace Hardware yang pertama adalah strategi produk yaitu strategi yang diterapkan dengan berbagai jenis produk secara online untuk menarik perhatian pelanggan. Kedua adalah strategi harga, yaitu harga yang diterapkan oleh PT. Ace Hardware tergolong mahal tetapi sesuai dengan kualitas produk yang baik. Ketiga adalah strategi promosi yaitu, promosi yang dilakukan oleh PT. Ace Hardware sangat menarik perhatian konsumen, baik dari segi diskon yang diberikan kepada konsumen maupun berbagai hadiah dengan menggunakan membership yang diberikan kepada konsumen tersebut.Minat beli konsumen terhadap produk secara online yang dihasilkan PT. Ace Hardware masih tergolong tinggi, dikarenakan PT. Ace Hardware memberikan kemudahan dalam melakukan pembelian dengan menampilkan berbagai produk berbasis online.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran Online
ABSTRACT
Fina. 17.11.0431. Online Marketing Strategy Performed At PT. Ace Hardware.
STIE IBMI. Medan. 2021.
The research problem that occurs at PT Ace Hardware is the decline in net sales in the first quarter to the third quarter..The purpose of the research conducted by the researcher is to find out how the online marketing strategy is carried out by PT. Ace Hardware and to find out the level of buying interest through online marketing PT. Ace Hardware. The population and sample in this study are consumers who make online purchases of household appliances.
Data collection methods used are observation, interviews and documentation studies. The sources of data in this study are primary data, namely data obtained directly from the research location and secondary data, namely data originating from reports, books and journals related in it. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation studies. The results of the study can be concluded that the online marketing strategy carried out by PT. The first Ace Hardware is a product strategy, which is a strategy that is implemented with various types of products online to attract customers' attention. The second is the price strategy, namely the price applied by PT. Ace Hardware is quite expensive but in accordance with good product quality. The third is the promotion strategy, namely, the promotion carried out by PT. Ace Hardware is very attractive to consumers, both in terms of discounts given to consumers and various gifts using the membership given to these consumers. Consumers' interest in buying online products produced by PT. Ace Hardware is still relatively high, because PT. Ace Hardware provides convenience in making purchases by displaying various online-based products.
Keywords: Online Marketing Strategy
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Pemasaran Online yang Dilakukan Pada PT. Ace Hardware”
sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.
Selama penyusunan skripsi ini telah banyak bantuan dan dukungan yang peneliti dapatkan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya terutama kepada kedua orang tua yang peneliti cintai yaitu Bapak Bariman dan Ibu Intan yang membesarkan dan mendidik peneliti dengan rasa cinta dan kasih sayang dan banyak memberikan dorongan dan bantuan baik moral, materil maupun spiritual.
Selain itu, peneliti juga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Ibu Evi Novalin Bako, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia Medan yang memberikan masukan untuk dapat melanjutkan skripsi ini
2. Ibu Trans Ningsih, S.T.,M.M selaku ketua jurusan manajemen yang memberikan arahan mengenai skripsi ini
3. Ibu Richna Handriyani, S.Pd.,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Ibu Dwi Fany Fransiska Dewi Butar Butar, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan hingga selesainya skripsi ini.
5. Ibu Nurhasanah, S.E.,M.M selaku dosen penguji I yang telah banyak memberikan arahan hingga selesainya skripsi ini.
6. Ibu Juni Fitri Pasaribu, S.Pd.,M.Pd selaku dosen penguji II yang telah banyak memberikan arahan hingga selesainya skripsi ini
7. Bapak/Ibu Dosen STIE IBMI Medan yang telah membimbing dan mengajarkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang sekonomi pada masa perkuliahan
8. Perusahaan PT. Ace Hardware yang telah memberikan ijin dalam melakukan penelitian skripsi ini.
9. Bapak Irvan Rolyesh Situmorang yang memberikan masukan mengenai skripsi ini
10. Teman-teman peneliti Asih Hartati, Retno Kumala Sari, dan Siska Rahayu, yang saling mendukung dan memberikan semangat.
Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
Medan, 28 Oktober 2021 Peneliti
Fina 17110431
DAFTAR ISI
Halaman PENGESAHAN SKRIPSI
PERNYATAAN SKRIPSI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS ... 8
2.1 Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu ... 8
2.1.1 Strategi ... 8
2.1.1.1 Pengertian Strategi ... 8
2.1.1.2 Tipe-Tipe Strategi ... 9
2.1.1.3 Tingkatan Strategi ... 11
2.1.2 Pemasaran ... 12
2.1.2.1 Pengertian Pemasaran ... 12
2.1.2.2 Fungsi Pemasaran ... 13
2.1.2.3 Bauran Pemasaran ... 15
2.1.3 Strategi Pemasaran Online ... 17
2.1.3.1 Manfaat Pemasaran Online ... 18
2.1.4 Media Sosial ... 19
2.1.4.1 Ciri-Ciri Media Sosial ... 20
2.1.4.2 Manfaat, Peran, dan Fungsi Media Sosial ... 20
2.1.5 Penjualan ... 22
2.1.5.1 Kegunaan Penjualan ... 23
2.1.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan ... 24
2.1.6 Keputusan Pembelian ... 24
2.1.6.1 Proses Keputusan Pembelian ... 25
2.1.7 Kemudahan Persyaratan ... 26
2.2 Penelitian Terdahulu ... 26
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Jenis Penelitian ... 33
3.2 Populasi dan Sampel ... 33
3.2.1 Populasi ... 33
3.2.2 Sampel ... 34
3.3 Sumber Data ... 35
3.4 Keabsahan Data ... 35
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 36
3.6 Metode Analisis Data... 37
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 39
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 41
4.1.3 Logo dan Maknanya bagi Perusahaan ... 41
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 42
4.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi ... 43
4.2 Hasil Penelitian ... 49
4.2.1 Strategi Pemasaran Online yang Digunakan ... 49
4.2.1.1 Strategi Produk ... 49
4.2.1.2 Strategi Penetapan Harga ... 50
4.2.1.3 Strategi Promosi ... 51
4.2.2 Tinggi Rendahnya Minat Beli Konsumen Melalui Pemasaran Online ... 51
4.3 Penyajian Data ... 52
4.3.1 Hasil Wawancara Strategi Product, Price, Promotion ... 53
4.3.1.1 Hasil Wawancara Strategi Product ... 53
4.3.1.2 Hasil Wawancara Strategi Price ... 56
4.3.1.3 Hasil Wawancara Strategi Promotion ... 58
4.3.2 Sistem Pembelian Online Bersifat Membership Group/ Non Membership Group ... 61
4.3.2.1 Hasil Wawancara Konsumen Membership Group Non Membership Group ... 61
4.3.2.2 Cara Pendaftaran dan Pembelian Produk Online Menggunakan Membership Group ... 64
4.4. Pembahasan ... 65
4.4.1 Strategi Pemasaran Online di Ace Hardware ... 65
4.4.1.1 Strategi Produk ... 65
4.4.1.2 Strategi Harga ... 66
4.4.1.3 Strategi Promosi ... 68
BAB V PENUTUP ... 70
5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.1 Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia TW I ... 3
Tabel I.2 Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia TW II ... 4
Tabel I.3 Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia TW III ... 4
Tabel II.1 Penelitian Terdahulu ... 27
Tabel IV.1 Identitas Informan Utama ... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 32
Gambar IV.1 Logo PT. Ace Hardware ... 42
Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT. Ace Hardware ... 43
Gambar IV.3 Produk Online PT. Ace Hardware ... 49
Gambar IV.4 Kumpulan Harga Produk Online PT. Ace Hardware ... 50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Riset dari STIE IBMI
Lampiran 2 Produk Dengan Berbagai Potongan Harga Secara Online Lampiran 3 Notifikasi Produk Pembelian dengan e-mail
Lampiran 4 Bentuk Struk Pembayaran Dengan Sistem Online Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi sekarang ini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari ramainya pelaku bisnis yang baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti ini membuat pelaku bisnis selalu berusaha untuk mempertahankan usahanya dan bersaing untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Banyak metode yang dilakukan pelaku bisnis agar usaha yang dijalankan tetap bertahan ditengah-tengah persaingan yang ada.
Era globalisasi sekarang perkembangan teknologi dan sistem komunikasi semakin canggih sehingga masyarakat dapat dengan mudah untuk saling berkomunikasi dengan yang lainnya. Salah satu komponen yang hadir pada era globalisasi ini adalah internet. Internet telah menjadi media yang terus berkembang fungsinya, tidak hanya sebagai media informasi tetapi juga sebagai media pemasaran dan media komunikasi. Data dari Internet World Stats menunjukan sepanjang 2010–2020, pertumbuhan internet di seluruh dunia mencapai 64,7% dengan Asia sebagai penyumbang terbesar sebanyak 53,1% dari total pengguna internet di seluruh dunia. Perkembangan internet yang begitu besar dan semakin pesatnya peningkatan infrastruktur internet, memicu pertumbuhan progresif pada sistem penjualan online atau yang biasa disebut bisnis online.
Sifat pasar online yang sangat dinamis dan menuntut perubahan perubahan cepat, membutuhkan reaksi dan langkah yang tepat agar sebuah produk maupun
jasa dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Strategi komunikasi pemasaran menjadi alat yang penting dan mulai diperhitungkan dengan serius dalam sistem pemasaran online untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, dimana cara penyampaian ke konsumen menjadi hal yang sangat penting Hal ini membuat pasar barang dan jasa lebih berinovatif. Karena bukan hanya bersaing dengan perusahaan negara sendiri namun juga bersaing dengan perusahaan asing.
Setiap organisasi, baik bisnis maupun non bisnis tidak terlepas dari aktivitas pemasaran. Pemasaran merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh setiap orang dalam hidupnya, memproduksi barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyampaikan produk ke konsumen merupakan contoh kegiatan pemasaran yang selalu dilakukan oleh organisasi atau lembaga. Pemasaran merupakan bagian yang penting dengan pasar, karena pasar yang ada sekarang merupakan pasar pembeli dimana terjadinya transaksi jual beli tergantung pada keputusan pembeli sendiri, sehingga pasar yang ada sangat dipengaruhi oleh perilaku para konsumen dan yang penting perusahaan sebagai yang menawarkan barang hanya bisa mengikuti kehendak konsumen dan bagaimana mengatasi persaingan-persaingan dari perusahaan yang menciptakan barang sejenis. Dalam mengembangkan suatu pemasaran, setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan awal dalam rangka mengenalkan produk pada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan
keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Strategi pemasaran yang dibuat tidak hanya berkaitan dengan penjualan dan mempromosikan produk, tapi juga tentang jenis-jenis pelayanan (service) kepada pelanggan yang diberikan oleh perusahaan. Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis salah satunya adalah strategi pemasaran yang efisien, sebab sebuah strategi pemasaran yang efisien adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan bisnis.
Dan setiap perusahaan dituntut untuk terus mencoba yang terbaik untuk menarik pelanggan baru dan memperhatikan pelanggan yang lama.
Berikut ini adalah penjualan dari tahun 2019-2020 yang sudah terbentuk dalam Triwulan I sampai dengan Triwulan III pada Tabel I.1
Tabel I.1
Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia, Tbk TW I Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia Tbk
Triwulan I Per Januari – Maret
No Triwulan I
Persentase
2019 2020
1 1.966.961.763.942 1.881.887.483.874 -5%
Sumber : PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk, 2021
Berdasarkan Tabel I.1 dijelaskan bahwa pada Triwula I penjualan di PT.
Ace Hardware Indonesia, Tbk pada tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 5% dari penjualan tahun 2019.
Tabel I.2
Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia, Tbk TW II Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia Tbk
Triwulan II Per April – Mei
No Triwulan II
Persentase
2019 2020
1 3.651.548.762.902 3.961.738.170.445 8%
Sumber : PT. Ace Hardware Indonesia, 2021
Berdasarkan Tabel I.2 bahwa pada Triwula II penjualan di PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk pada tahun 2019 - 2020 mengalami kenaikan yang artinya terjadi peningkatan penjualan.
Tabel I.3
Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia, Tbk TW III Penjualan Bersih PT Ace Hardware Indonesia Tbk
Triwulan II Per Juli – September
No Triwulan III
Persentase
2019 2020
1 5.480.391.920.645 5.974.213.686.938 8%
Sumber : PT. Ace Hardware Indonesia,2021
Berdasarkan Tabel I.3 bahwa pada Triwula III penjualan di PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk pada tahun 2019 - 2020 mengalami peningkatan yang artinya terjadinya peningkatan penjualan. Strategi pemasaran online yang dilakukan pada PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk ini yang menarik minat peneliti untuk mengetahui lebih jauh tentang apa saja strategi yang dilakukan yang menyebabkan perusahaan tersebut memanfaatkan dan memilih media online sebagai salah satu strategi pemasarannya
PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk adalah sebuah perusahaan ritel yang bergerak dalam bidang perlengkapan rumah dan produk gaya hidup dalam
menjalankan bisnisnya. PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk memanfaatkan pemasaran online untuk mempromosikan produknya. Adapun latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran online yang dilakukan pada PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk. Hal ini yang menarik peneliti untuk mencari lebih jauh tentang apa saja strategi pemasaran online yang dilakukan pada PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Tinggi rendahnya minat beli konsumen melalui pemasaran online di PT.
Ace Hardware Indonesia, Tbk
2. Strategi Pemasaran Online yang dilakukan Pada PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk.
2.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas perumusan masalah dalam peneilitian ini adalah
1. Bagaimana minat beli konsumen yang dilakukan melalui pemasaran online di PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk.
2. Bagaimana strategi pemasaran online yang dilakukan pada PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk ?
2.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan oleh peneliti adalah
1. Untuk mengetahui minat beli konsumen yang dilakukan melalui pemasaran online di PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran online yang dilakukan pada PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk.
2.1. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan kesempatan serta wawasan penulis dan pengalaman yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
2. Bagi STIE IBMI
Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia Medan khususnya program S-1 Manajemen.
3. Bagi PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai strategi pemasaran online yang baik dalam meningkatkan minat beli pelanggan sehingga terlaksana dan tercapainya tujuan perusahaan dengan lebih baik lagi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan masukan, referensi dan perbandingan didalam melakukan penelitian dengan objek atau masalah yang sama dimasa yang akan datang maupun penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Strategi
2.1.1.1. Pengertian Strategi
Strategi merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu perusahan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, perusahaan harus bisa menghadapi setiap masalah-masalah atau hambatan yang datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Menurut David (2012:18-19) “Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar”. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Rangkuti (2013:183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya.
Menurut Solihin (2012:64), yaitu sebagai proses perencanaan, pengarahan, perorganisasiaan dan pengendalian berbagai keputusan dan tindakan strategi perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Manajemen strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan strategis, yakni berbagai keputusan manajerial yang akan mempengaruhi keberadaan perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan strategis dapat diambil oleh manajemen puncak pada tingkat korporasi maupun pada tingkat unit bisnis (divisi).
Dari definisi-definisi di atas maka dapat di simpulkan bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan melihat faktor eksternal dan internal perusahaan. Perusahaan melakukan tindakan yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun pihak lain yang berada di bawah naungan perusahaan. Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk pencapaian visi dan misi yang sudah di
terapkan oleh perusahaan, maupun untuk pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
2.1.1.2. Tipe-Tipe Strategi
Menurut David (2012-252), terdapat beberapa tipe-tipe dari strategi, yaitu 1. Strategi Integrasi
a. Integrasi ke Depan (forward integration)
Integrasi ke depan (forward integration) adalah upaya memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak perusahaan manufaktur (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi kedepan dengan cara mendirikan situs web untuk menjual produk-produk mereka secara langsung kepada konsumen. Strategi tersebut menyebabkan gejolak di sejumlah industri.
b. Integrasi ke Belakang (Backward integration)
Integrasi ke belakang (backward integration) adalah strategi untuk mencoba memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Strategi ini sangat tepat di gunakan ketika perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Persaingan global juga memacu perusahaan untuk mengurangi jumlah pemasoknya dan menuntut pelayanan dan mutu yang lebih baik dari yang ada sekarang ini.
c. Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)
Strategi pertumbuhan integrasi horizontal dilakukan melalui akuisisi perusahaan pesaing yang memiliki line of business yang sama. Yang dapat dilakukan dalam strategi ini adalah dengan meningkatkan ukuran perusahaan, meningkatkan penjualan, keuntungan dan pasar potensial dari perusahaan
2. Strategi Intensif
a. Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar. Strategi ini sering digunakan sendirian atau di kombinasikan dengan strategi lainnya. Penetrasi pasar dapat terdiri dari upaya menambah jumlah pramuniaga, menambah belanja iklan, melakukan promosi penjualan ekstensif, atau meningkatkan upaya publisitas.
b. Pengembangan Pasar (Market Development)
Pengembangan pasar terdiri dari upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru. Berikut ini adalah panduan mengenai kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi yang efektif :
1) Ketika ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan bermutu baik.
2) Ketika organisasi sangat berhasil dalam hal yang di kerjakannya.
3) Ketika ada pasar baru yang belum di manfaatkan dan belum jenuh.
4) Ketika organisasi mempunyai modal maupun sumber daya manusia yang di perlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar.
5) Ketika organisasi mempunyai kapasitas produksi yang berlebihan.
6) Ketika lingkup industri dasar organisasi menjadi global dengan cepat.
c. Pengembangan Produk (Product Development)
Pengembangan produk adalah strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudah ada. Pengembangan produk biasanya memerlukan biaya yang besar untuk penelitian dan pengembangan. Lima hal yang bisa dijadikan pedoman kapan sebaiknya menerapkan strategi pengembangan produk secara efektif, yaitu :
1) Ketika organisasi mempunyai produk sukses yang mencapai tahap kematangan dalam daur hidupnya; idenya adalah menarik para pelanggan yang puas untuk mencoba produk-produk baru (yang lebih baik) karena mereka memiliki pengalaman positif dengan produk atau jasa organisasi saat ini.
2) Ketika organisasi bersaing dalam industri dimana perkembangan teknologi terjadi sangat cepat.
3) Ketika para pesaing utama menawarkan produk dengan mutu lebih baik dan harga yang sebanding
4) Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh cepat 5) Ketika organisasi mempunyai kemampuan penelitian dan
pengembangan yang sangat kuat 3. Strategi Diversifikasi
a. Diversifikasi Konsentris Enam hal yang bisa menjadi pedoman kapan diversifikasi konsentris tepat dilakukan,yaitu :
1) Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat.
2) Ketika menambah produk baru, namun masih terkait, akan meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini secara signifikan.
3) Ketika produk baru, namun masih terkait, dapat di tawarkan dengan harga yang sangat bersaing.
4) Ketika produk baru, namun masih terkait mempunyai fluktuasi penjualan musiman yang menyeimbangkan fluktuasi penjualan perusahaan tersebut saat ini.
5) Ketika produk-produk organisasi saat ini dalam tahap daur hidup produk yang menurun.
6) Ketika organisasi mempunyai tim manajemen yang kuat.
b. Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal (Horizontal
diversification). Risiko strategi ini tidak sebesar diversifikasi konglomerat karena perusahaan pasti sudah mengenal pelanggan yang sudah ada
4. Strategi Defensif
a. Rasionalisasi biaya (Retrenchment)
Rasionalisasi biaya (retrenchment) terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.
Rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi
b. Divestasi (Divestiture)
Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi (Divestiture). Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.
c. Likuidasi (Liquidation)
Likuidasi (liquidation) adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.
2.1.1.3. Tingkatan Strategi
Menurut David (2012:15), ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perusahaan yaitu :
a. Strategi Korporasi (Corporate strategy)
Merupakan strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan manajemen berbagai macam bisnis lini produk. Ada 3 macam strategi yang dapat dipakai pada strategi tingkat korporasi ini, yaitu strategi pertumbuhan (growth strategy) adalah strategi berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan. Strategi stabilitas (Stability Strategy) adalah strategi dalam menghadapi kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dan retrenchment strategy adalah strategi yang diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan
b. Strategi bisnis
yaitu sebuah strategi yang terjadi pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu. Ada tiga macam strategi yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis ini,
yaitu “Strategi Keunggulan Biaya, Strategi Diferensiasi dan Strategi Fokus”. Strategi fokus itu sendiri terdiri dari fokus biaya dan fokus diferensiasi. Pada tingkat bisnis, strategi bersifat departemental. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang bersangkutan. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis sering disebut dengan generic strategy.
c. Strategi Fungsional (Functional Strategy)
Strategi yang terjadi di level fungsional seperti, operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan pengembangan dimana strategi ini akan meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga mendapat keunggulan bersaing. Strategi ini harus mengacu pada strategi bisnis dan strategi korporasi. Memfokuskan pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan (customer). Strategi fungsional sering juga disebut Value-based-strategy
2.1.2. Pemasaran
2.1.2.1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2016: 7), pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Abdullah dan Tantri (2012: 2), pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Sunyoto (2013:1) pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistrisibusikan
barang dan jasa kepada kelompok pembeli yang berlaku universal.Pemasaran juga faktor penting untuk mencapai kesuksesan perusahaan, khususnya dalam hal memasarkan produknya
2.1.2.2. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran dapat dijadikan sebagai perpaduan dari suatu aktivitas- aktivitas yang begitu saling berhubungan disuatu untuk mengetahui suatu kebutuhan konsumen, distribusi, dan mengembangkan suatu promosi, pelayanan dan harga agar suatu kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada suatu tingkat keuntungan tertentu atau keuntungan di titik puncak keuntungan
Adapun fungsi pemasaran yang dikemukakan menurut Sudaryono (2016:50) sebagai berikut :
a. Fungsi Pertukaran
Dengan adanya pemasaran, pembeli dapat membeli produk dari produsen.
Baik dengan menukar uang dengan produk maupun menukar produk dengan (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
Pertukaran merupakan salah satu dari empat cara orang mendapatkan suatu produk.
b. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati konsumen yang membutuhkan dengan banyak cara, baik melalui air, darat, udara, dan sebagainya. Penyimpanan produk mengedepankan upaya menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
c. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain pengurangan risiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi dan penggolongan (klarifikasi) produk.
Selain dari ketiga Fungsi pemasaran diatas, fungsi pemasaran juga dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu,
1. Analisis Konsumen
Merupakan pengamatan dan evaluasai kebutuhan, hasrat dan keinginan konsumen. Analisis suatu konsumen akan melibatkan pengadaan survey seorang konsumen, dan penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian suatu strategi pemosisian pasar, pengambangan profil konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang sangat optimal.
2. Penjualan Produk dan Jasa
Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan dealer
3. Perencanaan Produk dan Jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk, kualitas produk, penghapusan produk lama, dan penyediaan layanan konsumen.
4. Distribusi
Distribusi mencakup suatu penggudangan, dan saluran-saluran distribusi, di lokasi tempat ritel, cakupan distribusi, wilayah penjualan, serta kurir.
Distribusi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan
5. Riset Pemasaran
Riset pemasaran yaitu suatu pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan suatu data yang sistematis akan mengenai berbagai persoalan yang terkait
dengan suatu pemasaran barang dan jasa. Dan suatu aktivitas riset pemasaran mendukung semua suatu fungsi bisnis yang pokok dari sebuah organisasi yang ada dan atau yang didirikan
2.1.2.3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pebisnis bagi perusahaan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu Product, Price, Promotion, Place.
Menurut Kotler dan Keller (2016: 62), terdapat tujuh bauran pemasaran tersebut adalah,
1. Produk (Product)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.
Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.
Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Harga (Price),
Harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan atau jasa.
Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu
3. Tempat/Saluran Distribusi (Place),
Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperli hatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran..
4. Promosi (Promotion),
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail. Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung.
Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.
5. Orang/Partisipan (People)
Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan :diantaranya adalah para reception, dokter, dan beauty therapis.
6. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui frontliner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan kemudahan persyaratan dalam mengajukan pinjaman yang semuanya memberikan image baik pada perusahaan.
7. Lingkungan Fisik (Phisycal Effidance)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Salah satu unsur yang harus didayagunakan oleh organisasi sehingga menimbulkan rasa nyaman, tentram dan dapat meningkatkan hasil kerja yang baik untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.
2.1.3. Strategi Pemasaran Online
Pemasaran bermula dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan itu menciptakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan dalam diri seseorang yang harus dipecahkan melalui pemilikan produk untuk memuaskan kebutuhan dan keingginan pelanggan. Konsep pokok dalam pemasaran adalah bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada konsumen.
Konsep konsumen mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan harus dimulai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan dari konsumen. Dalam melakukan pemasaran perusahaan harus menyusun dan merumuskan kebijakan-kebijakan seperti kebijakan produk, promosi, harga dan saluran distribusi. Agar kebutuhan dan keinginan konsumen dapat terpenuhi secara maksimal dan memuaskan. Secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah suatu konsep manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan dukungan dari kegiatan pemasaran yang terarah yang memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan.
Pemasaran merupakan interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran. Tetapi pemasaran bukanlah suatu cara yang sederhana yang tidak sekedar untuk menghasilkan penjualan saja, pertukaran hanyalah merupakan
satu tahap dalam proses pemasaran. sebenarnya pemasaran itu dilakukan baik sebelum dan sesudah pertukaran
Pemasaran Online dapat diartikan dengan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih melalui media iklan untuk menghasilkan tangggapan, respon dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi konsumen serta tanpa adanya kontak langsung/tatap muka dengan penjual dan konsumen. Dan pembayaran dilakukan melalui internet atau media sosial yang telah di tetapkan oleh penjual produk tersebut.
2.1.3.1. Manfaat Pemasaran Online
Pemasaran Online sanggat banyak manfaatnya baik bagi pelanggan atau konsumen dan bagi para pemasar itu sendiri. Menurut Kotler (2013:758), manfaat dari pemasaran online adalah,
1. Manfaat bagi para pembeli atau pelanggan di antaranya yaitu:
a. Kemudahaan.
Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam di mana pun mereka berada. Pelanggan tidak harus pergi ke tempat para perusahaan berjualan
b. Informasi.
Para pelanggan dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tentang perusahaan, produk, dan pesaing tanpa meninggalkan kantor ataupun rumah mereka
c. Rongrongan yang lebih sedikit.
Para pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor–faktor emosional, mereka tidak perlu antri dalam melakukan pembelian.
d. Pembeli dapat memesan barang sesuai dengan keinginan mereka.
Pembeli dapat secara langsung mengomunikasikan keinginan mereka kepada perusahaan atas barang/jasa yang mereka butuhkan. Sehingga pembeli dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dari barang tersebut
2. Manfaat Bagi Pemasar
a. Penyusuaian yang cepat terhadap kondisi pasar.
Perusahaan- perusahaan dapat dengan cepat dengan menambahkan produk pada tawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsikan produknya
b. Biaya yang lebih rendah.
Para pemasar online dapat menghindari biaya pengelolahan toko dan biaya sewa, asuransi, serta prasarana yang menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas
c. Pemupukan hubungan.
Pemasar online dapat berbicara dengan pelanggan dan belajar lebih banyak dari mereka. Pemasar juga dapat mendownload laporan yang berguna, atau demo gratis perangkat lunak para pemasar
d. Pengukuran besar pemirsa.
Para pemasar dapat mengetahui beberapa banyak orang yang mengunjungi situs online para pemasar dan pelanggan dapat singgah di situs yang dibuat oleh pemasar. Informasi itu dapat membantu pemasar untuk meninggkatkan tawaran dan iklan mereka
2.1.4. Media Sosial
Secara garis besar media sosial dapat dikatakan sebagai sebagai media online, dimana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet yang penggunanya dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang canggih. Internet, media sosial dan teknologi multimedia menjadi satu kesatuan yang sulit dipisahkan serta mendorong pada hal-hal baru.
Saat ini media sosial yang paling banyak digunakan dan tumbuh pesat berupa jejaring sosial, blog dan wiki.
Menurut Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan RI (2014:25) pada dasarnya media sosial dapat dibagi menjadi enam jenis, yaitu,
1. Proyek kolaborasi website, di mana penggunanya diizinkan untuk dapat mengubah, menambah, atau pun membuang konten-konten yang termuat di website tersebut, seperti Wikipedia.
2. Blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam mengungkapkan suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, sampai kritikan terhadap suatu hal, seperti Twitter.
3. Konten atau isi, di mana para user di website ini saling membagikan konten-konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain- lain seperti Youtube.
4. Situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial sehingga dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya Facebook
5. Virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat muncul dalam wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian berinteraksi dengan orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata, seperti online game
6. Virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual untuk berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh berbeda dengan virtual game world, namun lebih bebas terkait dengan berbagai aspek kehidupan, seperti Second Life.
2.1.4.1. Ciri-Ciri Media Sosial
Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan RI (2014:27) menjelaskan bahwa adapun ciri-ciri dari media sosial adalah sebagai berikut
1. Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak terbatas pada satu orang tertentu
2. Isi pesan muncul tanpa melalui suatu perantara orang lain dan tidak ada gerbang penghambat
3. Isi disampaikan secara online dan langsung.
4. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga tertunda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang ditentukan sendiri oleh pengguna
5. Media sosial menjadikan penggunanya sebagai kreator dan aktor yang memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri.
6. Dalam konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis), hubungan (relasi), reputasi (status) dan kelompok (group).
2.1.4.2. Manfaat, Peran dan Fungsi Media Sosial
Melihat perkembangan media sosial yang terus berkembang, pengguna harus mengetahui manfaat, peran dan fungsi dari media sosial.
Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan RI (2014:33) Adapun manfaat, peranan dan fungsi media sosial sebagai berikut:
1. Sarana belajar, mendengarkan, dan menyampaikan.
Berbagai aplikasi media sosial dapat dimanfaatkan untuk belajar melalui beragam informasi, data dan isu yang termuat di dalamnya. Pada aspek lain, medsos juga menjadi sarana untuk menyampaikan berbagai informasi
kepada pihak lain. Konten- konten di dalam media sosial berasal dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang budaya, sosial, ekonomi, keyakinan, tradisi dan tendensi. Oleh karena itu, benar jika dalam arti positif, media sosial adalah sebuah ensiklopedi global yang tumbuh dengan cepat. Dalam konteks ini, pengguna media sosial perlu sekali membekali diri dengan kekritisan, pisau analisa yang tajam, perenungan yang mendalam, kebijaksanaan dalam penggunaan dan emosi yang terkontrol
2. Sarana dokumentasi, administrasi dan integrasi.
Bermacam aplikasi media sosial pada dasarnya merupakan gudang dan dokumentasi beragam konten, dari yang berupa profil, informasi, reportase kejadian, rekaman peristiwa, sampai pada hasil- hasil riset kajian. Dalam konteks ini, organisasi, lembaga dan perorangan dapat memanfaatkannya dengan cara mem bentuk kebijakan penggunaan media sosial dan pelatihannya bagi segenap karyawan, dalam rangka memaksimalkan fungsi media sosial sesuai dengan target-target yang telah direncanangkan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan medsos, antara lain membuat blog organisasi, mengintegrasikan ber bagai lini di perusahaan, menyebarkan konten yang relevan sesuai target di masyarakat, atau memanfaatkan media sosial sesuai kepentingan, visi, misi, tujuan, efisiensi dan efektifitas operasional organisasi
3. Sarana perencanaan, strategi dan manajemen.
Akan diarahkan dan dibawa ke mana media sosial, merupakan domain dari penggunanya. Oleh sebab itu, media sosial di tangan para pakar manajemen dan marketing dapat menjadi senjata yang dahsyat untuk melancarkan perencanaan dan strateginya. Misalnya saja untuk melakukan promosi, menggaet pelanggan setia, menghimpun loyalitas customer, menjajaki market, mendidik publik, sampai menghimpun respons masyarakat
4. Sarana kontrol, evaluasi dan pengukuran.
Media sosial berfaedah untuk melakukan kontrol organisasi dan juga mengevaluasi berbagai perencanaan dan strategi yang telah dilakukan.
Ingat, respons publik dan pasar menjadi alat ukur, kalibrasi dan parameter untuk evaluasi. Sejauh mana masyarakat memahami suatu isu atau persoalan, bagaimana prosedur-prosedur ditaati atau dilanggar publik, dan seperti apa keinginan dari masyarakat, akan bisa dilihat langsung melalui medsos. Pergerakan keinginan, ekspektasi, tendensi, opsi dan posisi pemahaman publik akan dapat terekam dengan baik di dalam media sosial.
Oleh sebab itu, media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana preventif yang ampuh dalam memblok atau memengaruhi pemahaman publik
2.1.5. Penjualan
Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, memperoleh laba untuk kelangsungan hidup perusahaan dari hasil produksi produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan.
Menurut Kotler (2016:10) “Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”
Penjualan adalah suatu aktifitas perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil, penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran karena pada bagian ini ada penetapan harga, perjanjian dan serah terima barang ataupun perjanjian car pembayaran yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, kegiatan penjualan terdiri dari transaksi barang atau jasa baik secara fisik atau jasa untuk mendapatkan pembayaran dan pelunasan piutang.
Secara keuangan tingkat pertumbuhan pendapatan dapat ditentukan dengan mendasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan. Tingkat pertumbuhan yang ditentukan dengan hanya melihat kemampuan keuangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tingkat pertumbuhan atas kekuatan sendiri dan tingkat pertumbuhan berkesinambungan. Tingkat pertumbuhan atas kekuatan sendiri merupakan tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa membutuhkan dana eksternal atau tingkatpertumbuhan yang hanya dipicu oleh tambahan atas laba ditahan.tingkat pertumbuhan berkesinambungan adahlah tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai
perusahaan tanpa melakukan pembiayaan modal tetapi dengan memelihara perbandingan antara hutang dengan modal
2.1.5.1 Kegunaan Penjualan
Menurut Assauri (2012:77) Adapun kegunaan dari penjualan itu adalah sebagai berikut,
a. Untuk menentukan kebijakan dalam persoalan penyusunan anggaran (budgeting) yang meliputi anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran pengerjaan (manufacturing budget) dan lain sebagainya.
b. Untuk pengawasan dalam persediaan (inventory control). Hal ini karena jika persediaan yang ada terlalu kecil, maka akan mempengaruhi kelancaran dari kegiatan produksi. Oleh karena itu, agar supaya persediaan jangan terlalu besar atau kekurangan maka penjualan dapat dipergunakan sebagai pedoman , terutama dalam melayani bagian produksi. Dalam hal ini hendaknya perlu diusahakan penyeimbangan dengan cara mempengaruhi tingkat persediaan
c. Untuk membentuk kegiatan perencanaan dan pengawasan produksi.
Dengan adanya penjualan maka perusahan dapat mengetahui kemungkinan kegiatan di kemudian hari, sehingga manajer dapat mengusahakan perbaikan dalam penggunaan peralatan produksinya agar efesien. Di samping itu, dapat pula dihindari penggunaan kerja lembur (overtime) yang lebih besar, yang biasanya memakan biaya yang lebih mahal serta kualitas yang diperoleh tidak sebaik bila dikerjakan dalam jam kerja biasa (regular time).
d. Untuk memperbaiki semangat kerja para pekerja, karena adanya perencanaan perluasan (ekspansi) perusahaan.
e. Merupakan ukuran yang baik untuk mengevaluasi kegiatan salesman dalam melayani penjualan.
f. Berguna untuk mengadakan perencanaan perluasan perusahaan
g. Untuk mengurangi atau pengganti produk yang tidak memberikan keuntungan.
h. Untuk pengawasan perbelanjaan (financial control).
i. Untuk penyusunan kebijaksanaan kepegawaian (personal policies) yang lebih efektif dan efesiensi.
2.1.5.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Menurut Assauri (2012:80) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan adalah sebagai berikut,
1. Kondisi dan Kemampuan Pasar
Penjual harus menyakinkan konsumen agar mau membeli sehingga tercapai sasaran target yang telah ditentukan oleh perusahaan/penjual. Penjual harus memahami beberapa masalah yang cukup penting di antaranya,
a. Harga produk yang ditawarkan
b. Jenis dan karakter produk yang ditawarkan
c. Syarat penjualan seperti pembayaran, pengantaran, garansi.
Masalah-masalah tersebut menjadi pusat perhatian pembeli sebelum melakukan pembelian. Maka dari itu para penjual harus meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut dan menyakinkan konsumen.
2. Kondisi pasar
Pasar sebagai salah satu sasaran kegiatan penjualan. Hal-hal yang harus diperhatikan kondisi pasar di antaranya:
a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual , b. Daya beli.
c. Frekuensi pembelian.
d. Keinginan dan Kebutuhan konsumen.
e. Kelompok pembeli dan segmen pasar.
3. Modal
Para pemasar di perusahaan akan kesulitan menjual produk/barangnya, apabila para calon konsumen tidak mengenal produk yang ditawarkan. Dalam hal ini perusahaan harus memperkenalkan produk tersebut langsung kepada pembeli atau melakukan secara online. Maka modal yang diperlukan seperti alat transportasi, tempat usaha, promosi, pemasaran dan alat modal lainya sebagai penunjang penjualan. Perusahaan harus memiliki modal yang cukup untuk memenuhi kegiatan tersebut.
4. Faktor Lain
Faktor-faktor lain seperti: periklanan, peragaan sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakanya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang modalnya banyak kegiatan seperti periklanan dilaksanakan secara rutin dapat dilakukan. Tapi bagi perusahaan yang memiliki modal sedikit kegiatan seperti periklanan jarang dilakukan
2.1.6 Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan membeli adalah proses pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi, evaluasi (penilaian) dan seleksi dari alternatif produk, seleksi saluran distribusi dan pelaksanaan keputusan terhadap
produk yang akan digunakan atau dibeli oleh konsumen. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh individu).
Menurut Sumarni (2014:56) setiap keputusan pembelian mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen. Komponen-komponen tersebut antara lain :
a. Keputusan tentang jenis produk b. Keputusan tentang bentuk produk c. Keputusan tentang merek
d. Keputusan tentang penjualan e. Keputuasan tentang jumlah produk f. Keputusan tentang waktu pembelian g. Keputusan tentang cara pembayaran
Kesimpulannya bahwa keputusan membeli adalah serangkaian proses kognitif yang dilakukan seseorang untuk sampai pada penentuan pilihan atas produk yang akan dibelinya sehingga akan mendorong seseorang untuk membeli suatu produk
2.1.6.1 Proses Keputusan Pembelian
Menurut Sumarni (2012:60) terdapat lima proses keputusan pembelian yang dilalui oleh setiap individu dalam melakukan pembelian, yaitu,
a. Pengenalan kebutuhan
Tahap awal keputusan membeli, konsumen mengenali adanya masalah kebutuhan akan produk yang akan dibeli. Konsumen merasa adanya perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang di inginkan. Kebutuhan sangat dipicu oleh ransangan internal (kebutuhan) dan eksternal (pengaruh pengguna produk serupa sesuai kebutuhan).
b. Pencarian informasi
Tahap keputusan pembelian yang dapat meransang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
c. Evaluasi Alternatif
Proses yang dilakukan konsumen untuk menggunakan informasi yang didapat untuk mengevaluasi alternatif yang ada, proses memilih produk yang akan dibeli
d. Keputusan Pembelian
Konsumen merencanakan untuk membeli sebuah produk dan kemudian membeli produk tertentu untuk pemenuhan kebutuhan.
e. Tingkah laku Pasca Pembelian
Tindak lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidaknya konsumen pada produk yang digunakannya.
2.1.7 Kemudahan Persyaratan
Kemudahan persyaratan diartikan sebagai kepercayaan individu dimana jika mereka menggunakan sistem tertentu maka akan bebas dari upaya. Jadi apabila seseorang percaya bahwa suatu teknologi itu mudah untuk digunakan maka orang tersebut akan menggunakannya. Sehingga variabel kemudahan ini memberikan indikasi bahwa suatu sistem dibuat bukan untuk mempersulit pemakainya, namun justru suatu sistem dibuat dengan tujuan memberikan kemudahan bagi pemakainya. Dengan demikian, seseorang yang menggunakan suatu sistem tertentu akan bekerja lebih mudah jika dibandingkan dengan seseorang yang bekerja secara manual. Kemudahan persyaratan juga didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa mengajukan persyaratan akan mudah untuk dilakukan.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa kemudahan persyaratan juga merupakan suatu keyakinan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa yakin bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa yakin bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya
2.2 Penelitian Terdahulu
Peneliti mengambil bahan rujukan terkait penelitian yang akan diteliti guna memperkuat penelitian, hal ini juga dilakukan untuk menghindari unsur plagiat/penjiplakan akan suatu penelitian yang telah ada. Berdasarkan penelusuran data yang peneliti lakukan, peneliti melihat ada beberapa skripsi yang membahas tentang strategi pemasaran pada Tabel II.1 berikut.
Tabel II.1 Peneliti Terdahulu NO Peneliti /
Tahun Judul Hasil & Pembahasan
1 Dian Sarastuti / 2017
Strategi Komunikasi Pemasaran Online Produk Busana Muslim Queenova
Dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh busana muslim Queenova
mempergunakan jalur Above The Line dan Below The Line, dengan fokus pada promosi penjualan dan pemasangan iklan banner ada di facebook 2 Tria
Anggraini / 2017
Analisis Perbandingan Strategi Pemasaran Online dan Offline Pada Toko Alea Pasar
Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu Ditinjau Dari Ekonomi Islam.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran offline lebih efektif dibandingkan strategi
pemasaran online, konsumen lebih tertarik
untuk berbelanja langsung ke toko dibandingkan memesan melalui online. Strategi online yang dijalankan toko Alea tidak cukup menarik
konsumen, dikarenakan toko Alea memposting gambar tanpa disertai dengan spesifikasi yang jelas hal ini tentu menimbulkan keraguan bagi konsumen untuk melakukan pembelian melalui online.
3 Siska Ledya Ningsih / 2018
Implementasi Strategi Pemasaran Online Produk Handicraft Pada IKM Sakacraft di Griya Mangli, Jember
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa IKM Sakacraft melakukan Strategi pemasaran online yang dilakukan meliputi, penggunaan marketplace sebagai sarana transaksi penjualan produk, mengetahui keinginan konsumen melalui review pelanggan,
menyesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang ada, dan menghubungkan 4C
lanskap bisnis secara online melalui internet.
4 Lusi Regita Rani / 2020
Analisis Strategi Pemasaran Dalam Menarik Minat
Beli Konsumen Di Toko Busana “Indofashion Aziziah
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh Toko Busana “Indofashion Aziziah” Bandung
Tulungagung adalah strategi pemasaran dengan Bauran Pemasaran yang di dalamnya terdapat 4(empat) unsur pemasaran yaitu Product, Price, Place, Promotion.
5 Taufan Sukmawijaya / 2021
Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Keputusan Pembelian di Ace Hardware Yogyakarta
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel iklan/publikasi (X1), promosi penjualan (X2), event (X3), publik relasi (X4), pemasaran langsung (X5), pemasaran interaktif (X6), word of mouth (X7), dan penjualan personal (X8) secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian.
6 Halim Oky Zulkarnaen / 2013
Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah (UMKM) Makanan Ringan
Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang memberikan alternatif strategi UKM makanan ringan dan urutan prioritasnya yaitu meningkatkan kualitas produk, dengan menggunakan mesin pengemasan, memproduksi makanan ringan snediri, meningkatkan kualitas produk untuk menghadapi persaingan.
Penelitian ini juga
menggunakan analisis QSMP (Quantitave Strategi Planning Matrix) untuk Menyusun strategi yang akan diambil.
7 Dwi Oktaviani Pratiwi / 2019
Strategi Pemasaran Produk Fashion Secara Online Pada Pelanggan Mataharimall.com Di Kota Bengkulu Perspektif Ekonomi Islam
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cara pemasaran secara online yang menggunakan media elektronik dan menggunakan akses
jaringan internet. Pemasaran produk yang dilakukan secara online sudah lebih banyak menggunakan gadget dan banya pula orang yang tidak ingin bersusah payah mencari barang diluar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunkan pendekatan Deksriptif
Kualitatif.
8 Singgih Nurgiyantoro / 2014
Pengaruh Strategi Promosi Melalui Sosial Media Terhadap Keputusan Pembelian Garskin Yang Dimediasi Word Of Mounth
Marketing
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, (1) Terdapat pengaruh positif untuk strategi promosi melalui social media terhadap
keputusan pembelian produk Garskin Merk SayHello di Kota Yogyakarta sebesar 0,792. (2) Terdapat pengaruh positif untuk strategi promosi terhadap word of mouth marketing sebesar 4,395. (3) Terdapat pengaruh positif word of mouth marketing terhadap keputian pembelian garskin
merk SayHello sebesar 4,821 dan koefesien regresi sebesar 0,440. (4) Terdapat pengaruh positif terhadap keputusan pembeluan yang dimediasi word of mouth marketing pada produk garskin merk SayHello.
Hal ini dibuktikan dari koefesien mediasi sebesar 0,0906 bernilai positif dan memiliki signifikansi sebesar 0,0217.
9 Rois Satul Umah / 2020
Analisis Strategi Pemasaran Online dan Offline Pada Toko Granada SumberGempol Tulungagung Ditinjau dari Ekonomi Islam
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1)
perencanaan pemasaran dalam system online dan offline di took Granada ini sudah mampu memenuhi standar perencanaan yang ada, (2) implementasi yang dilakukannya sudah sesuai dengan rencana, (3) pengawasan yang menjadikan karyawan semakin bertanggung jawab atas pekerjaannya, (4) dalam tinjauan ekonomi Islaminya segala sesuatu sudah sewajarnya harus dilakukan, dan dalam akad yang sudah dilakukan sudah sesuai denga ekonomi islam.
10 Yulianti / 2019
Analisis Strategi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial Instagram Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Online Shop Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam
Hasil penelitian ini adalah periklanan dengan
menggunakan media sosial Instagram, promosi penjualan dengan menggunakan diskon atau penurunan harga, premia tau hadiah, pameran dagang, kupon atau voucher, dan garansi produk. Publisistas dengan bentuk kimunitas SFS (shotout for shotout) dan promosi silang antara sesama usaha bisnis online.
2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa strategi yaitu, Product, Price, Promotion, Place. Perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya sehingga perusahaan dapat mengetahu evaluasi/hasil yang diperoleh dari strategi yang dilakukan. Salah satu segmentasi pasar yang mendukung strategi pemasaran online ini adalah Positioning. Positioning adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana identitas produk atau perusahaan tertanam di benak konsumen yang mempunyai kesesuaian dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan, kredibilitas, dan pengakuan dari konsumen. Dalam menentukan Positioning sebelum produk di launching, perusahaan sudah berusaha untuk menjadi perusahaan customer centric, karena, Positioning adalah apa yang ada di benak konsumen.
Dengan demikian, kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini dapat dirangkum dalam Gambar II.1 berikut ini:
Sumber : Kotler, Manajemen Pemasaran, 2013.
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran Teoritis Strategi Pemasaran
Product
Promotion
Price Evaluasi/ Hasil