• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMP NEGERI 1 SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMP NEGERI 1 SURAKARTA."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

SMP NEGERI 1 SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Jurusan Matematika

Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : A B D U L R O S I T

A 4 1 0 0 4 0 1 6 3

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

(3)

pembangunan ekonomi memperlihatkan betapa ada korelasi positif antara tingkat pendidikan suatu masyarakat dengan kemajuan ekonomi.

Fakta yang menunjukkan betapa besar pengaruh pendidikan terhadap bidang kehidupan lain ini ternyata tidak dibarengi oleh peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi pendidikan Indonesia yang belum memuaskan ditingkatan nasional maupun internasional. Bahkan di kawasan Asean pun Indonesia masih tertinggal. Menanggapi hal tersebut pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional bersama Dewan Perwakilan Rakyat menetapkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Penetapan Sisdiknas ini dimaksudkan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia yang selama ini terpuruk. Selanjutnya untuk menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 menetapkan tahapan skala prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke-1 tahun 2005 - 2009 untuk meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.

(4)

dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu

satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan

menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. “Pengembangan

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

Pengembangan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional yang selanjutnya kita sebut dengan SBI, merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam rangka menyambut era globalisasi dimana diharapkan generasi di masa yang akan datang dapat bersaing di dunia Internasional. Di samping itu untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional pemerintah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Namun dari beberapa program yang digagas pemerintah, ternyata pelaksanaannya masih jauh dari harapan. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya ketidakjelasan konsep, ketidakkonsistenan pemerintah sendiri dalam menentukan program yang dijalankan. Hal ini bisa kita lihat sejak era reformasi sampai menjelang tahun 2007 akhir program pendidikan telah berganti sebanyak pergantian Menteri Pendidika Nasional.

(5)

RSBI yang mencapai ratusan milyar rupiah atau kurang lebih 300 juta rupiah untuk tiap sekolah pada tiap tahunnya. Selain itu peluncuran program ini dikuatkan lagi oleh Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112 unit di seluruh Indonesia.

(6)

olah raga; dan (d) bekerja pada lembaga-lembaga internasional dan/atau negara-negara lain.

Sementara itu dalam proses pembelajarannya RSBI akan menggunakan bilingual. Pada tahun pertama bahasa pengantar yang digunakan 25 persen bahasa Inggris 75 persen bahasa Indonesia dan akan meningkat secara periodik untuk tiap tahunnya. Selain itu siswa diprioritaskan untuk belajar ilmu eksakta dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT/Information and Communication Technology) yang termasuk didalamnya yaitu matematika.

Hal yang dilematis yaitu proses pembelajaran ilmu-ilmu eksakta dalam hal ini matematika sampai saat ini masih kurang memuaskan, padahal diajarkan menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Ini ditunjukkan pada hasil studi oleh The Third International Mathematic and Science Studi Repeat (TIMSS-R) pada tahun 1999 yang menyebutkan bahwa diantara 38

(7)

satu contohnya kurikulum yang di gunakan yaitu SNP (Standar Nasional Pendidikan) yang ditambah unsur keunggulan di Negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara maju

lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Keunggulan-keunggulan di Negara anggota OECD dalam hal ini tidak disebutkan secara detail unsur-unsurnya apa saja. Hal ini menambah daftar panjang permasalahan tentang pelaksanaan RSBI.

Dari berbagai pemasalahan diatas yang paling berpengaruh pada perkembangan RSBI yaitu pembelajaran. Ini dikarenakan Pembelajaran, merupakan proses pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada saat individu berinteraksi dengan lingkungannya. Seberapa besar tingkat keberhasilan pembelajaran ini nantinya akan menjadi tolak ukur sebatas apa tingkat keberhasilan SBI yang dirintis pemerintah. Untuk mengukur hal tersebut salah satunya dengan cara mencari tahu pandangan siswa yang bertindak sebagai objek tentang pembelajaran di RSBI.

Maka dari identifikasi tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika di

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMP Negeri 1 Surakarta B. Perumusan Masalah

(8)

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran matematika di SMP Rintisan Bertaraf Internasional dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Memberi gambaran tentang pandangan mengenai pelaksanaan RSBI

sebagai bahan koreksi untuk Sekolah dan Depdiknas. D. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini, yakni: 1. Dari segi teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap dunia pendidikan Indonesia mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran di SMP RSBI untuk dijadikan bahan masukan. Secara khusus untuk mengetahui tentang persepsi siswa RSBI.

2. Dari segi praktis

Pada penelitian ini diantaranya memberikan manfaat pada: a. Guru/Peneliti

1) Mendorong untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi era globalisasi.

2) Memperbaiki kinerja guru

3) Mengetahui pandangan anak didiknya terhadap pengajaran yang dilaksanakan.

b. Pembaca/ Peneliti Lain

(9)

c. Siswa

1) Memberi wadah untuk menyampaikan aspirasinya.

2) Memberi masukan tentang persepsi siswa lainnya tentang RSBI d. Sekolah

1) Memberikan masukan tentang persepsi siswa tentang pembelajaran yang berjalan di sekolah.

2) Mendorong sekolah untuk selalu mengevalusi tingkat keefektifan pembelajaran di sekolah.

e. Depdiknas

1) Memberi masukan tentang pelaksanaan proyek RSBI.

2) Mendorong pemerintah untuk selalu memantau pelaksanaan proyek RSBI.

E. Sistematika Penulisan.

Secara garis besar proposal ini dibagi menjasi 3 bagian pokok dengan sistematika sebagai berikut:

A. Bagian awal

Bagian ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, kata pengantar, motto, daftar isi, daftar lampiran dan abstrak. B. Bagian isi

Bagian ini terdiri dari 5 bab yaitu: BAB I Pendahuluan

(10)

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi tentang kajian pustaka, kajian teori dan kerangka berfikir.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik sampling, teknik pengumpulan data, pengembangan instrumen, validitas data, analisis data.

BAB IV Laporan Penelitian

Bab ini berisi tentang deskripsi lokasi penelitian, deskripsi permasalahan penelitian, temuan studi yang dihubungkan kajian teori.

BAB V Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, implikasi dan saran. C. Bagian Akhir

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sistesis adalah suatu kemampuan

Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengeiolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20,10 Nomor 23,

Konsumsi zat makanan (BK, PK, TDN) memiliki keeratan hubungan yang cukup dengan PBBH pada domba muda di Desa Cibanteng dan Desa Cikarawang.. Konsumsi BK dan TDN memiliki

Syarat- syaratnya adalah: Harga barang ditentukan jelas dan pasti diketahui pihak penjual dan pembeli, pembayaran cicilan disepakati kedua belah pihak

Ekstrak daun jeruk nipis pada konsentrasi 100 ppm adalah yang paling efektif karena dapat menyebabkan mortalitas tertinggi pada larva nyamuk Ae.. Buah lerak (Sapindus

3.1 Pemikiran Politik Anwar Ibrahim tentang Konsep Masyarakat Madani Kemunculan masyarakat madani sebagai satu konsep masyarakat sipil.. berlandaskan Islam memberi harapan

membayar masyarakat untuk pembiayaan pemeliharaan jalan serta analisis faktor-. faktor yang mempengaruhi kemauan membayar masyarakat dalam