1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam rangka meningkatkan mut u pendidikan, pemerint ah t elah menempuh
berbagai jalan guna mendongkrak kualit as pendidikan nasional. M ulai dari
pemberdayaan Lembaga Peningkat an M ut u Pendidikan (LPM P), peningkat an
profesionalisme guru melalui diklat , penat aran guru dan program sert ifikasi,
pemberian Bant uan Operasional Sekolah (BOS), pengadaan sarana prasarana dan
lain sebagainya.
Namun hasil yang nampak, kualit as pendidikan nasional masih rendah. Hal ini
t ercermin pada dat a indeks pembangunan manusia (IPM ). IPM Indonesia berada
pada level 0,617 pada t ahun 2011, at au menduduki peringkat 124 dari 187 negara
di dunia. IPM Indonesia hanya unggul jika dibandingkan dengan Viet nam yang
memiliki nilai IPM 0,593 at au Laos dengan nilai 0,524, Kamboja 0,523 dan M yanmar
dengan nilai 0,483 (anonim, 2011, 1)
Rendahnya IPM berimplikasi pada rendahnya mut u int eraksi sosial di t engah
masyarakat . Dalam kehidupan para pelajar dan mahasisw a, data-dat a penelit ian
menunjukkan angka yang mengkhaw at irkan. M enurut survey Komisi Perlindungan
2
Indonesia dit emukan hasil bahw a 62,7 % remaja mengaku pernah berhubungan
badan, 93 % remaja pernah berciuman dan 21% remaja pernah melakukan aborsi
(Kompas,com, 9/ 5/ 2010).
Belum lagi di kalangan birokrat dan pejabat , yang not abene kaum cerdik
pandai. Terjadi krisis ment al dan kepribadian yang cukup parah. Banyaknya pejabat
yang korupsi, akademisi yang banyak dibui merupakan sinyalemen menurunnya
kualit as kepribadian dunia pendidikan. Kenyat aan di at as menggambarkan bahw a
pendidikan belum dapat mew arnai kehidupan masyarakat khususnya kehidupan
pelajar.
Kurangnya pendekat an kult ur oleh inst it usi pendidikan dianggab menjadi
penyebab kurang opt imalnya hasil dari upaya peni ngkat an kualit as pendidikan.
Pendekat an mut u yang dit empuh saat ini banyak bert umpu pada sisi konvensional.
Inst it usi pendidikan hanya t erfokus pada peningkat an kualit as proses belajar
mengajar, peningkat an kualit as guru mengajar, penambahan sarana prasana
pendidikan dan lain sebagainya. Kurang menyent uh sisi inkonvensional misalnya
kult ur sekolah. Padahal, sekolah sebagai sebuah sist em t erdiri at as proses belajar
mengajar, kepemimpinan, manajemen dan kult ur sekolah. Pendekat an
konvensional memang t idak salah namun hal t ersebut belumlah cukup.
Penelit ian Jumadi di w ilayah DI Yogyakart a menyimpulkan bahw a, kult ur
akademik memang t idak berkorelasi langsung dengan nilai raport dan nilai ujian
nasional, namun berkorelasi posit if dengan kinerja guru dan mot ivasi berprest asi
3
Sement ara it u, Pengaruh kult ur sekolah at as prest asi sisw a di Am erika Serikat
t elah dibukt ikan lew at penelit ian empiris. Kult ur yang " sehat " memiliki korelasi yang
t inggi dengan a) prest asi dan mot ivasi sisw a unt uk berprest asi, b) sikap dan mot ivsi
kerja guru, dan, c) produkt ivit as dan kepuasan kerja guru.
Namun demikian, analisis kult ur sekolah harus dilihat sebagai bagian dari
kesat uan sekolah yang ut uh. Art inya, sesuat u yang ada pada suat u kult ur sekolah
hanya dapat dilihat dan dijelaskan dalam kait an dengan aspek yang lain, sepert i, a)
rangsangan unt uk berprest asi, b) penghargaan yang t inggi t erhadap prest asi, c)
komunit as sekolah yang t ert ib, d) pemahaman t ujuan sekolah, e) ideologi organisasi
yang kuat , f) part isipasi orang t ua sisw a, g) kepemimpinan kepala sekolah, dan, h)
hubungan akrab di ant ara guru. Dengan kat a lain, dampak kult ur sekolah t erhadap
prest asi sisw a meskipun sangat kuat t et api t idaklah bersifat langsung, melainkan
lew at berbagai variabel, ant ara lain sepert i semangat kerja keras dan kem auan
unt uk berprest asi.(Anonim, 2012 : 6)
Dalam pandangan Pet erson (1999), school cult ure is t he behind-the-scenes
cont ext t hat reflect s t he values, beliefs, norms, t radit ions, and rit uals t hat build up
over t ime as people in a school w ork t oget her. Pet erson juga menambahkan bahw a
kult ur sekolah t idak hanya berpengaruh t erhadap semua t indakan sivit as akademika
sekolah, t et api juga m empengaruhi jiw a dan semangat para guru dan sisw anya
(influences not only t he act ions of t he school populat ion, but also it s mot ivat ions
4
Kult ur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suat u
kelompok masyarakat , yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang
t ercermin baik dalam ujud fisik maupun abst rak. Kult ur ini juga dapat dilihat
sebagai suat u perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup unt uk melakukan
penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara unt uk memandang persoalan
dan memecahkannya. Oleh karena it u, suat u kult ur secara alami akan diw ariskan
oleh sat u generasi kepada generasi berikut nya. Sekolah merupakan lembaga ut ama
yang didesain unt uk memperlancar proses t ransmisi kult ural ant ar generasi
t ersebut
Karena kult ur merupakan pandangan hidup, maka bagi sekolah Islam kult ur
sekolah lahir dan muncul dari aqidah yang shahihah. Sesuai dengan fit rah manusia,
memuaskan akal dan memberikan ket enangan hidup. Unt uk mew ujudkannya pun
harus dengan cara cara yang dibenarkan oleh Islam. Sebab set iap perbuat an
manusia yang di dalamnya kepala sekolah, guru, karyaw an, dan sisw a, harus t erikat
dengan aqidahnya.
M anajemen adalah sarana unt uk mew ujudkan kult ur sekolah yang kondusif.
Namun hanya manajemen yang berbasis syariah yang mampu mew ujudkan kult ur
Islami di sekolah Islam. Ada pernyat aan buah mangga hanya akan muncul di pohon
mangga, buah apel akan muncul di pohon apel. Buah apel t idak akan muncul di
pohon mangga demikian pula sebaliknya. Kult ur Islam hanya lahir dari aqidah Islam
5
M anajemen yang dimaksud adalah suat u proses (akt ivit as) penent uan dan
pencapaian t ujuan melalui pelaksanaan empat fungsi dasar : planning, organizing,
act uat ing, dan cont rolling. Oleh Karena it u aplikasi manajemen organisasi
hakekat nya adalah amal perbuat an Sumber daya manusia (SDM ) organisasi yang
bersangkut an. Dalam perspekt if Islam amal perbuatan manusia harus sesuai dengan
Islam. Dengan demikian keberadaan manajemen dalam organisasi Islam yang
dipandang sebagai sarana unt uk implement asi nilai nilai Islam harus sesuai pula
dengan syariah Islam.
Sebagai sebuah proses Islami, maka manajemen bagi suat u organisasi akan
memiliki karakt er yang khas, hal ini dipandang dari Sembilan aspek (Yusant o, M ,I.
dan Widjayakusuma, M .K : 2003) yait u : (1) asas, (2) mot ivasi, (3) orient asi, (4)
st rat egi Induk, (5) st rat egi fungsional operasi, (6) strategi fungsional keuangan, (7)
st rat egi fungsional pemasaran, (8) st rat egi fungsional SDM , (9) Sumberdaya.
Aplikasi manajemen Islami dikendalikan oleh nilai nilai t ranscendent al
(halal-haram), mot ivasi yang t erbangun adalah mot ivasi ibadah, orient asi yang dit uj u t idak
hanya sekedar mat eri namun sampai t at aran non mat eri sepert i keberkahan dan
keridlaan Allah. Cara pengambilan keput usan hingga pelaksanaan (st rat egi
fungsional) pun sangat berbeda dengan cara cara non Islam.
Sement ara it u, SM P IT Nur Hidayah Surakart a sebagai sekolah Islam Terpadu
membangun sekolahnya di at as landasan, dan manajemen syariah. Jaminan mut u
yang diberikan adalah: Pembiasaan ibadah sehari -hari sepert i membaca Al Qur’an,
6
put ra dan put ri baik kelas maupun dalam berbagai kegiat an. Sisw a lulus dari SM P IT
Nur Hidayah Surakart a memiliki hafalan Al Qur’an minimal 3 Juz dan mampu
membaca Al Qur’an dengan t art il. Tidak ada Ust adz (Guru Put ra) maupun karyaw an
yang merokok di sekolah maupun di rumah, Semua Ust adzah (Guru Put ri) maupun
karyaw at i berbusana muslimah baik di sekolah maupun di rumah.
Sement ara it u bangunan karakt er yang ingin diw ujudkan adalah menjadikan
Islam sebagai landasan Filosofis, mengint egrasikan nilai Islam ke dalam bangunan
kurikulum, menerapkan dan mengembangkan met ode pembelajaran unt uk
m encapai opt imalisasi proses belajar mengajar. M engedepankan qudw ah hasanah
dalam mem bent uk karakt er pesert a didi k. M enumbuhkan bi’ah solihah dalam iklim
dan lingkungan sekolah, menumbuhkan kemaslahat an dan meniadakan
kem aksiat an dan kemungkaran. M elibat kan peran sert a orang t ua dan masyarakat
dalam mendukung t ercapainya t ujuan pendidikan, mengut amakan nilai ukhuw w ah
dalam semua int eraksi ant ar w arga sekolah. M embangun kult ur raw at , resik, rapih,
runut , ringkas, sehat , dan asri, menjamin seluruh proses kegiat an sekolah unt uk
selalu berorient asi pada mut u. Menumbuhkan kult ur profesionalisme yang t inggi di
kalangan t enaga pendidik dan t enaga kependidikan.
SM P IT Nurhidayah merupakan sekolah Islam di Solo yang t ergolong muda
namun mampu meraih prest asi t inggi dengan t ingkat kelulusan yang t inggi pula.
Dibalik prest asi akademik yang baik, sekolah ini mampu membangun kult ur Islam
7
Sekolah dan t enaga pengajarnya memiliki ideologi Islam yang kuat .
Implikasinya nilai nilai Islam yang ingin diw ujudkan dan diperjuangkan menjadi
begit u nampak di t engah t engah kehidupan sekolah. M isalnya guru t idak merokok
di lokasi sekolah, makan sambil duduk, makan minu m hanya yang dihalalkan
syariah. Dalam mencapai t ujuan t idak menghalalkan segala cara t ermasuk dalam
ujian dan ulangan, kejujuran menjadi poros dalam kehidupan dan lain sebagainya.
Sekolah memiliki semangat t inggi dalam mew ujudkan kult ur sebagai sekolah
Islam modern. Seiring dengan laju globalisasi maka model sekolah sepert i inilah
yang mampu bert ahan t erhadap arus globalisasi sehingga t et ap berkarakt er Islam
dan mampu menjaw ab t ant angan jaman.
B. Fokus Penelitian
Berdasar pemaparan di at as maka fokus penelit ian ini adalah bagaimanakah
pengelolaan kult ur sekolah Islam berbasis syariah. Adapun sub fokusnya adalah
1. Bagaimanakah karakt erist ik kult ur sekolah di SM PIT Nur Hidayah Su rakart a?
2. Bagaim anakah peranan manajemen syariah dalam mew ujudkan kult ur sekolah di
SM PIT Nur Hidayah Surakart a?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelit ian ini adalah Unt uk mendapat kan diskripsi t ent ang
pengelolaan kult ur sekolah berbasis syariah di SM PIT Nur Hidayah Surakart a.
8
1. M endeskripsikan karakt er kult ur sekolah di SM PIT Nur Hidayah Surakart a.
2. M endeskripsikan peranan manajemen syariah dalam mew ujudkan kult ur
sekolah di SM PIT Nur Hidayah Surakart a.
D. M anfaat Penelitian
M anfaat penelit ian ini adalah
1. M anfaat Teorit is
Perspekt if syariah merupakan t erobosan baru dalam rangka mew ujudkan nilai
kult ur Islami di sekolah sehingga dapat menambah khasanah keilmuan.
2. M anfaat Prakt is
a. Bagi pengelola sekolah, unt uk memberikan deskripsi bagaimana pengelolan
kult ur sekolah berbasis syariah.
b. Bagi Akademisi, penelit ian ini menjadi dasar unt uk penelit ian lebih lanjut
t ent ang pengelolaan sekolah secara umum dengan manajemen syariah.
E. Daftar Istilah
1. Kult ur Sekolah adalah sekumpulan asumsi pent ing yang berupa keyakinan,
akt ifit as dan art efak sekolah yang mempengaruhi opini dan t indakan w arga
sekolah
2. M anajemen adalah proses (akt ivit as) penent uan dan pencapaian t ujuan
melalui pelaksanaan empat fungsi dasar : planning, organizing, act uat ing, dan
9
3. Syariah adalah ket ent uan dan hukum yang dit et apkan oleh Allah at as
hamba-hambanya yang dit ur unkan melalui rasul -Nya M uhammad SAW, unt uk