• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN TEKNIK READING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA INGGRIS DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN TEKNIK READING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA INGGRIS DI KELAS V SEKOLAH DASAR."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Daftar: 50/S/PGSD/R/23/VI/2014

(Penelitian Pre Eksperimental Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Seni Andari Melania 1004123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

(2)

Nomor Daftar: 50/S/PGSD/R/23/VI/2014

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEGI EMPAT

(Penelitian Pre Eksperimental Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)

Oleh

Seni Andari Melania

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia

© Seni Andari Melania 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Nomor Daftar: 50/S/PGSD/R/23/VI/2014

SENI ANDARI MELANIA

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEGI EMPAT

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs, Yusuf Suryana, M.Pd NIP. 195807051986031002

Pembimbing II

Drs. H. Oyon Haki Pranata, M.Pd NIP. 195606061986031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

ii ii

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEGI EMPAT

Oleh

Seni Andari Melania

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemahaman matematis siswa terhadap materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Pada kenyataannya dilapangan dengan cara mengajar guru menggunakan metode pembelajaran konvensional menyebabkan rendahnya pemahaman matematis siswa terhadap materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Maka dari itu perlu pemecahan masalah dari masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariatif dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan, salah satunya yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini efektif untuk meningkatan pemahaman siswa kelas V SD Negeri Cieunteung 2 mengenai materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Snowball Throwing (melempar bola salju) adalah model pembelajaran yang dibentuk ke dalam beberapa kelompok belajar untuk membuat bola salju (bola soal) dan kemudian bola salju tersebut dilempar kepada teman lain kelompoknya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Pre Eksperiment One Group Pretest-Posttest Desaign dengan populasi siswa kelas V SD Negeri Cieunteung 2 kecamatan Cihideung kota Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel adalah sampel jenuh, sampel yang digunakan yaitu kelas VB SD Negeri Cieunteung 2 kecamatan Cihideung kota Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan adalah soal tes tulis berupa uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa mengenai materi sifat-sifat bangun datar segi empat setelah diberikan perlakuan, nilai Postest siswa lebih tinggi dibandingkan dengan nilai Pretest siswa sebelum diberikan perlakuan, ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing efektif untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa terhadap materi sifat-sifat bangun datar segi empat.

(5)

iii ii by

Seni Andari Melania ABSTRACT

This research is motivated by the importance of students' mathematical understanding of the material properties of rectangular flat wake. In fact the field by teaching teachers how to use the conventional teaching methods resulted in low student mathematical understanding of the material properties of rectangular flat wake. Thus the need of solving such problems is by using a model of learning and varied according to the material that will be presented, one of them is using cooperative learning model Snowball Throwing. This study aims to determine whether the model type of Snowball Throwing cooperative learning is effective to improve the understanding Elementary School fifth grade students Cieunteung 2 about the material properties of rectangular flat wake. Snowball Throwing (snowballs throwing) is a learning model that is formed into groups to learn to make snow balls (about the ball) and then the snowball thrown to another friend group. The method used is the method of pre experiment one group pretest-posttest with a population Desaign Elementary School fifth grade students Cihideung Cieunteung 2 districts of Tasikmalaya city. The sampling technique is saturated sample, the sample used is VB class Cieunteung 2 Elementary School Tasikmalaya districts Cihideung. The instrument used is a matter of writing a description of the test. The results showed that there is an increase in student understanding of the material properties of the rectangular flat wake up after treatment is given, the student posttest score higher than the value of pretest students before being given treatment, this suggests that Snowball Throwing cooperative learning effective for improving students' understanding of mathematical material properties flat rectangular wake.

Keywords: Mathematics Learning, Cooperative Learning Model, Snowball Throwing.

USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... vi

1. Identifikasi Masalah... 5

2. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka... 8

1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 8

2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar... 12

3. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)... 14

4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing... 16

5. Efektivitas... 19

6. Definisi Pemahaman... 21

7. Deskripsi Materi Sifat-sifat Bangun Datar Segi Empat... 24

(7)

vii

C. Hipotesis Penelitian... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan sampel Penelitian... 29

B. Desain Penelitian... 30

C. Metode Penelitian... 31

D. Variabel dan Definisi Perasional... 32

E. Instrumen Penelitian... 33

F. Proses Pengembangan Instrumen... 35

G. Teknik Pengumpulan Data... 38

H. Analisis Data... 38

I. Prosedur Penelitian... 42

J. Pelaksanaan Proses Pembelajaran... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 59

B. Saran... 59 DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sifat-sifat Bangun Datar Segi Empat 24 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Postest 34 3.2 Kriteria Skor Pemahaman Siswa pada Materi Sifat-sifat

Bangun Datar

35

3.3 Kriteria Validitas Butir Soal 36

3.4 Hasil Pengujian Validitas 36

3.5 Kriteria Reliabilitas 37

4.1 Frekuensi Relatif Skor Pretest 46

4.2 Frekuensi Kumulatif Relatif Skor Pretest 47

4.3 Statistik Soal Pretest 48

4.4 Frekuensi Relatif Skor Postest 49

4.5 Frekuensi Kumulatif Relatif Skor Posttest 50

4.6 Statistik Soal Posttest 51

4.7 Rata-rata skor Posttest dan Posttest 52

4.8 Uji Normalitas Skor Pretest 53

4.9 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Hasil Pretest 53 4.10 Hasil Uji Homogenitas Varians Pretest 54

4.11 Uji Normalitas Skor Posttest 55

4.12 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Hasil Posttest 55 4.13 Uji Homogenitas Varians Hasil Posttest 56

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ranah Kognitif Bloom 23

2.2 Sifat Ranah Kognitif Bloom 23

4.1 Histogram Skor Pretest 47

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A ... 103

A.1. Kisi-Kisi Instrumen ... 64

A.2. Instrumen ... 66

Lampiran B ……… 139

B.1. RPP ... 67

B.2. Lembar Kerja Kelompok ... 71

Lampiran C ... 181

C.1 Data Tes Hasil Uji Coba ... 72

C.2. Data Hasil Validasi dan Reliabilitas ... 74

Lampiran D ... 233

D.1. Skor Pretest dan Posttest ... 75

D.2. Hasil Pengujian Skor Pretest dan Posttest ... 76

D.3. T tabel ... 81

Lampiran E Dokumentasi ... 88

Lampiran F F.1. Jadwal ... 90

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern maka dunia pendidikan pun harus dapat mengimbanginya, pengelola pendidikan harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Mutu dan kualitas pendidikan harus lebih di tingkatkan, sasaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan tersebut salah satunya yaitu proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang satu dengan yang lainnya. Interaksi antara guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar memegang peran penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Namun pada kenyataannya, setelah di lapangan tujuan tersebut tidak dapat dicapai dengan mudah seperti yang telah direncanakan pada setiap perubahan kurikulum. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan materi disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika. Adakalanya guru mengalami kesulitan untuk membuat siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Ini semua disebabkan karena kurangnya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi. Setelah observasi ke beberapa Sekolah Dasar (SD) ternyata guru kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariatif, mereka masih menggunakan pembelajaran konvensional sehingga kurang membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Kline dalam Titin (Nurhayati, 2013) bahwa matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri,

(12)

2

tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

Sejalan dengan pendapat di atas, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting bagi manusia. Tidak bisa dipungkiri di dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan matematika. Maka dari itu matematika merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah oleh siswa di semua jenjang pendidikan terlebih bagi siswa SD.

Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa mengikuti pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.

Siswa harus dapat belajar matematika secara menyeluruh dan tersusun, karena setelah mempelajari materi mengenai sifat-sifat bangun datar siswa akan dihadapkan kepada materi selanjutnya yaitu mengenai materi luas daerah dan keliling bangun datar. Jika siswa tidak dapat memahami materi sifat-sifat bangun datar maka siswa akan kesulitan pada materi yang akan dipelajari selanjutnya.

(13)

3

Kemungkinan hal tersebut terjadi karena siswa merasa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga malas untuk memperhatikan guru, dan guru masih menggunakan pembelajaran konvensional sehingga membuat siswa merasa bosan serta tidak tertarik minatnya untuk belajar.

Pemahaman siswa akan meningkat apabila siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan pemahaman tersebut, khususnya pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika menjadi tugas guru untuk menciptakan perencanaan pembelajaran yang baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi yang diajarkan saja tetapi siswa juga dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran tersebut. Maka dari itu guru harus cermat dalam menggunakan model-model pembelajaran yang dapat menciptakan pada diri siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar.

Isjoni (2010), “dalam proses membina pengetahuan baru, siswa akan berfikir untuk menyelesaikan masalah, mengeluarkan ide dan membuat keputusan bijak dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan tantangan”. Agar siswa aktif berdiskusi untuk dapat menyelesaikan masalah, meningkatkan pemahaman konsep, mengemukakan pendapat kepada orang lain, dan menemukan konsep matematika maka diperlukan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif atau

cooperative learning menempatkan guru sebagai fasilitator, guru

menyampaikan informasi secara garis besar dan siswa yang menggali lebih dalam pemahamannya sendiri.

Slavin (2011), mengemukakan dua alasan anjuran menggunakan pembelajaran kooperatif yaitu:

(14)

4

2. Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Snowball Throwing. Snoowball Throwing berarti melempar bola salju, maksud bola salju disini

adalah kertas soal yang dibentuk menyerupai bola salju. Dalam model Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing kelas di bagi menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan 4-6 orang siswa, kemudian siswa diminta untuk membuat soal dalam secarik kertas untuk dijawab oleh teman lain kelompoknya, kertas soal yang dibuat oleh masing-masing siswa dibentuk menyerupai bola salju, kemudian kertas bola salju tersebut dilemparkan oleh siswa ke teman lain kelompoknya. Sehingga pendekatan ini dinamakan Snowball Throwing.

Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing ini sangat menyenangkan bagi siswa Sekolah Dasar. Siswa bisa belajar sambil bermain dengan cara itu siswa tidak akan merasa takut untuk belajar metematika tapi sebaliknya belajar matematika sangatlah menyenangkan. Oleh karena itu pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing ini diharapkan akan membangkitkan antusias atau minat siswa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam pembelajaran matematika.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi

(15)

5

B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah kurangnya pemahaman konsep siswa SD Negeri Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya pada materi sifat-sifat bangun datar segi empat adalah :

a. Minat belajar siswa dapat memefektivitasi keaktifan sisiwa.

b. Model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan keaktifan siswa.

c. Keaktifan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

d. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

“Apakah penggunaan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi

sifat-sifat bangun datar segi empat?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang di rumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing terhadap peningkatan

(16)

6

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam penggunaan model pembelajaran.

b. Memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan bagi dunia pendidikan dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat.

c. Memberikan gambaran tentang model cooperative Learning type Snowball Throwing bagi dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa, untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan lebih memahami materi sifat-sifat bangun datar.

b. Guru, meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan suatu model pembelajaran sebagai masukan pertimbangan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.

c. Sekolah, dengan diterapkan strategi yang baik maka mampu mewujudkan siswa yang cerdas dan berprestasi.

d. Peneliti, sebagai tambahan pengetahuan untuk menjadi seorang pendidik yang akan datang.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi pada penelitian ini terdiri dari 5 bab yaitu: 1. BAB I Pendahuluan, berisi tentang:

a. latar belakang penelitian,

b. identifikasi dan perumusan masalah, c. tujuan penelitian,

(17)

7

2. BAB II, berisi pemaparan mengenai: a. kajian teori,

b. kerangka pemikiran, dan c. hipotesis penelitian.

3. BAB III Metode penelitian, berisi tentang: a. lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, b. metode penelitian,

c. desain penelitian,

d. definisi operasional variabel, e. instrumen penelitian,

f. proses pengembangan instrumen, g. teknik pengumpulan data, dan h. analisis data.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2007:3) “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Ada dua macam penelitian yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti objek alamiah.

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel/Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cieunteung 2, kecamatan Cihideung, kota Tasikmalaya.

2. Populasi dan Sampel/Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:117) Populasi adalah wilayah generilasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VB tahun ajaran 2013/2014. SD Negeri Cieunteung 2, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

3. Sampel Penelitian

(19)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel jenuh, dimana Sugiyono (2009:124) mendefinisikan bahwa “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”

Adapun sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VB SD Negeri Cieunteung 2 yang berjumlah 27 siswa.

B. Desain Penelitian

Menurut Arikunto (2008:85) “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancang-ancang kegiatan yang akan dilaksanakan”. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok subjek saja, maka berdasarkan uraian diatas desain penelitian pada penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest Desaign, desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

O

1 X

O

2

Keterangan :

O

1 = Nilai Pretest (sebelum diberi perlakuan)

X = Perlakuan yang diberikan (pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing)

O

2 = Nilai Posttest (setelah diberikan perlakuan)

Adapun prosedur yang ditempuh pada penelitian yaitu:

(20)

2. Melakukan pretest berupa soal materi sifat-sifat bangun datar segi empat untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan,

3. Memberikan treatment atau perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing,

4. Memberikan posttest berupa soal pemahaman mengenai sifat-sifat bangun datar segi empat,

5. Melakukan uji statistik, 6. Menganalisis data, 7. Menarik kesimpilan.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan penelitian eksperimen (Eksperimental Research). Penelitian Kuantitatif adalah suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui (Margono:105), Sedangkan penelitian eksperimen (Eksperimental Research) adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai

efektivitas suatu perlakuan atau tindakan (treatment) pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya efektivitas tindakan tersebut.

Penelitian eksperimen terdiri dari beberpa jenis, pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian Pre Eksperiment. Dalam penelitian Pre Eksperiment hanya terdapat satu

(21)

aspek yang diukurnya yaitu mengenai kemampuan pemahaman terhadap materi sifat-sifat bangun datar.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Margono (2010:133) Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Sedangkan menurut Arikunto (2006:118) Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas pada penelitian ini adalah model Cooperatif Learning tipe Snowball Throwing, sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan pemahaman

siswa mengenai materi sifat-sifat bangun datar.

Maka definisi operasional variabel pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing

Menurut Robert E. Slavin (Isjoni, 2012;15) bahwa:

“In cooperative learning methods, student work together in four member teams to master material initialy presented by the teacher.” Dari uaraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Pengertian cooperative tipe snowball throwing menurut Komalasari (2010) yaitu:

Metode cooperative tipe snowball throwing adalah suatu tipe model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini menggali potensi kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju.

(22)

Pemahaman menurut Anas Sudijono (referensimakalah.com) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.

Ranah Kognitif (menurut taksonomi Bloom): pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis(C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan 2 ranah kognitif yaitu hanya sampai pada tingkat pemahaman.

1) Pada tingkat pengetahuan: peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja. (Soal pengetahuan : soal yang menuntut jawaban yang berdasarkan hafalan).

2) Pada tingkat pemahaman: peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu prinsip atau konsep. (Soal pemahaman : soal yang menuntut pembuatan pernyataan masalah dengan kata-kata penjawab sendiri, pemberian contoh prinsip atau contoh konsep).

E. Instrumen Penelitian

Arikunto (2006:160) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes pemahaman konsep siswa yang terdiri dari soal mengenai sifat-sifat bangun datar. Menurut Arikunto (2006:150) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

(23)

yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa soal uraian tes tertulis yang merupakan penilaian yang menuntut siswa untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang telah dipelajari, dengan cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kalimat sendiri.

Tes tertulis ini berupa uraian yang terdiri dari 10 soal dengan aspek kognitif saja yang dibatasi hanya sampai jenjang pemahaman (C2). Dalam menyusun instrumen sebelumnya dibuat kisi-kisi soal seperti berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Postest Standar Kompetensi:

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi

bangun datar trapesium. 5 √ Siswa dapat menyebutkan

sifat-sifat bangun datar trapesium.

6 √

Siswa dapat menggambarkan

bangun datar jajargenjang. 7 √ Siswa dapat menyebutkan

sifat-sifat bangun datar jajargenjang.

(24)

Siswa dapat menggambarkan Pada Materi Sifat-sifat Bangun Datar

Skor Respon Siswa

0 Tidak ada jawaban/salah menginterpretasikan.

2 Siswa mampu memberikan jawaban mengenai bangun datar segi empat dan sifat-sifatnya namun jawaban salah.

5 Siswa mampu memberi jawaban dengan benar tetapi jawaban kurang lengkap.

7 Siswa mampu memberikan jawaban mengenai bangun datar segi empat dan sifat-sifatnya dengan benar tapi kurang tepat.

10 Siswa mampu memberikan jawaban dengan benar dan lengkap.

Sebelum instrumen soal digunakan maka harus dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.

A. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum menentukan uji statistik, maka terlebih dahulu ditentukan uji validitas dan reliabilitas. Tetapi sebelumnya ditentukan rata-rata skor dan standar deviasinya. Untuk mempermudah dalam penghitungan maka teknik pengolahan data dapat menggunakan aplikasi software SPSS 16.0 ataupun Microsoft Excel.

1. Validitas

(25)

Untuk menganalisis validitas tes yang diberikan bisa menggunakan rumus Pearson Product Moment (Arikunto, 2006: 170) sebagai berikut :

Keterangan :

: koefisien korelasi

: jumlah skor setiap butir soal : jumlah skor total

: banyaknya peserta tes

Tabel 3.3

Kriteria Validitas Butir Soal Kriteria Validitas Keterangan

<0,00 Berkorelasi negatif (soal harus dibuang) 0,00 – 0,20 Berkorelasi sangat rendah

0,21 – 0,40 Berkorelasi rendah 0,41 – 0,60 Berkorelasi cukup 0,61 – 0,80 Berkorelasi tinggi 0,81 – 1,00 Berkorelasi sangat tinggi

Hasil analisis terhadap validitas soal disajikan pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas

No. Soal rXY Kriteria Keterangan

1 0,79 Tinggi Valid

2 0,68 Tinggi Valid

(26)

4 0,55 Cukup Valid

5 0,71 Tinggi Valid

6 0,51 Cukup Valid

7 0,71 Tinggi Valid

8 0,42 Cukup Valid

9 0,78 Tinggi Valid

10 0,62 Tinggi Valid

2. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006; 178) bahwa “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Untuk mengkalkulasikan reliabilitas tes yang diberikan dapat menggunakan rumus Spearman-Brown (Arikunto, 2006;

178) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

Kriteria Reliabilitas Keterangan 0,00 – 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah 0,21 – 0,40 Reliabilitas Rendah

0,41 – 0,70 Reliabilitas Cukup 0,71 – 0,90 Reliabilitas Tinggi

0,91 – 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi Katerangan:

: reliabilitas instrumen

(27)

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas (r11) sebesar 0,82 termasuk reliabilitas tinggi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan memberikan soal berupa tes tertulis mengenai materi pelajaran sifat-sifat bangun datar. Tes ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu pretest dan posttest. Pretest merupakan penilaian awal sebelum siswa diberikan perlakuan, tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mengenai materi pelajaran sifat-sifat bangun datar. Sedangkan posttest yaitu tes yang dilakukan setelah melakukan perlakuan atau memberikan pembelajaran dengan mangguanakan model Cooperative Learning, tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

H. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

a. Membuat distribusi frekuensi relatif, distribusi frekuensi kumulatif relative, dan histogram.

1) Subana dan Rahadi (2000) dalam Nurhayati (2011:31) mengemukakan bahwa “Distribusi frekuensi adalah susunan data, mulai dari data terkecil sampai data terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas”. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

˗ Menentukan range atau jangkauan

Daerah jangkauan data (range) adalah selisih data terbesar (maksimum) dengan data terkecil (minimum), yang dinotasikan dengan:

R = Xmaks - Xmin

(28)

Dalam menentukan banyak kelas, ada satu aturan yang diberikan oleh H. A Sturgess, yang selanjutnya disebut sebagai aturan Sturgess sebagai berikut:

K = 1 + 3,3 Log n Keterangan :

K : banyaknya kelas

n : banyaknya data (frekuensi) 3,3 : bilangan konstan

˗ Menentukan interval kelas

Interval kelas atau panjang kelas ditentukan dengan rumus:

P =

Keterangan :

P : panjang kelas (interval kelas) R : rentang (jangkauan)

K : banyaknya kelas

˗ Membuat tabel distribusi frekuensi relative

Subana dan Rahadi (2000) dalam Nurhayati (2011:32) mengemukakan “Frekuensi relatif adalah perbandingan antara frekuensi masing-masing kelas dengan jumlah frekuensi seluruhnya yang dinyatakan dalam presentase”.

2) Distribusi frekuensi kumulatif

Distribusi frekuensi kumulatif adalah kumulatif dibagi frekuensi total dikalikan seratus persen (100%), dinyatakan dengan rumus:

Fkrel = Fk x 100%

Keterangan :

Fkrel : frekuensi kumulatif relative

(29)

: frekuensi total 3) Histogram

Untuk membuat histogram yaitu dengan menggunakan SPSS 16.0 b. Data statistika

Menentukan ukuran data statistika yaitu : banyak data (n), data terbesar (Xmaks), data terkecil (Xmin), rentang (r), rata-rata, medium (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (ds).

2. Analisis data statistik

Teknik analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang kemudian dianalisis untuk menjawab hipotesis yang diajukan. Setelah data selesai dikumpulkan maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis data. Teknik pengolahan data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu persiapan, tabulasi, dan Analisis statistik sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan. Tahapan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Mengecek kelengkapan identitas pengisi,

b. Mengecek kelengkapan data, c. Mengecek isian data.

2. Tabulasi

Pada tahapan ini yaitu dilakukan pemberian skor terhadap hasil tes yang diberikan kepada siswa. Tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes tertulis berupa uraian, penskoran dilakukan sebagai berikut:

a. Menentukan jawaban yang dikehendaki, b. Menentukan skor untuk tiap-tiap soal, c. Memberi skor untuk tiap soal,

(30)

e. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. 3. Analisis statistik

Pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji statistik komparasi, yaitu dengan uji t. Analisis komparasi (uji t) digunakan untuk memprediksi perbandingan atau perbedaan antara dua variabel bebas.

Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu analisis data hasil pretest dan posttest. Tujuan menganalisis data hasil pretest dan posttest adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel. Proses analisis data hasil pretest dan posttest adalah mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran data berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas dan apabila sebaran data tidak normalitas maka dilakukan uji nonparametrik. Data yang di uji normalitas adalah pretest dan posttest.

b. Uji homogenitas varians

Uji homogenotas varians digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak.

c. Uji hipotesis

Jika data yang dianalisis pada uji normalitas normal, maka dilakukan uji t, hal ini dilakukan untuk mengetahui efektif atau tidak penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing terhadap peningkatan pemahaman pada materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Menurut Sugiyono (2010:97) bahwa:

(31)

harga t hitung adalah harga mutlak jadi tidak dilihat lebih atau kurangnya.

Hipotesis :

Ha : Penggunaan model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing efektif terhadap peningkatan pemahaman siswa

mengenai materi sifat-sifat bangun datar segi empat.

H0 : Penggunaan model Cooperative Learning tipe Snowball

Throwing tidak efektif terhadap peningkatan pemahaman

siswa mengenai materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Kaidah pengambilan keputusan dengan taraf signifikansi 5% sebagai berikut:

1) Sig < 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima 2) Sig > 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak

Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti yiatu: 1. Tahap persiapan

a. Memperoleh surat keputusan tentang bimbingan skripsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melakukan konsultasi dengan pembimbing I dan II untuk mengajukan judul atau permasalahan yang akan diteliti.

c. Menyusun proposal penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan pembimbing I dan II untuk diseminarkan.

d. Mangajukan permohonan pelaksanaan seminar proposal penelitian kepada dosen pembimbing I dan II.

e. Melakukan seminar proposal penelitian.

f. Melakukan revisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar serta arahan dari pembimbing I dan II

(32)

2. Tahap pelaksanaan

a. Konsultasi kepada kepala Sekolah dan guru kelas V SD Negeri Cieunteung 2, mengenai penelitian yang dilaksanakan.

b. Melakukan observasi

c. Mengkonsultasikan pelaksanaan penelitian dengan guru kelas. d. Pemilihan sampel sebagai subjek penelitian.

e. Menguji cobakan instrument penelitian di SD Negeri Sindanggalih. f. Memberikan soal pretest di kelas V SD Negeri Cieunteung 2

g. Melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembeljaran kooperatif tipe Snowball Throwing.

h. Memberikan soal Posttest di SD Negeri Cieunteung 2.

J. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dilakukan di kelas V SD

Negeri Cieunteung 2 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, dilakukan sebanyak dua kali pertemuan untuk materi sifat-sifat bangun datar. Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing ini menekankan pada keaktifan dan kreatifitas siswa.

Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing ini diharapkan agar siswa memperoleh pengetahuan dari hasil menemukan sendiri bukan hanya dengan mengingat fakta-fakta yang ada sehingga siswa akan lebih paham. Untuk persiapan dilapangan peneliti merancang rencana pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, peneliti mengamati pada setiap pertemuan dan kegiatan

pembelajaran.

Berikut uraian hasil pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing:

1. Kegiatan Pertama: Guru membentuk kelompok-kelompok kecil

(33)

dilakukan dengan cara melihat prestasi setiap siswa agar anggota pada setiap anggota kelompok terbagi rata.

2. Kegiatan kedua: merencanakan tugas yang akan dipelajari

Guru meminta ketua dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan kelas, untuk menerima arahan dari guru mengenai prosedur pengerjaan yang akan dilakukan pada proses pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Setelah itu ketua dari masing-masing kelompok kembai ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan materi dan arahan yang telah disampaikan oleh guru.

3. Kegiatan ketiga: melaksanakan pembelajaran Snowball Throwing

Setelah ketua kelompok manjelaskan materi yang telah disampaikan oleh guru maka selanjutnya, guru memberikan lembar kerja kelompok yang berisi kolom pertanyaan dan jawaban untuk diisi oleh masing-masing kelompok. Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan beberapa pertanyaan seputar sifat-sifat bangun datar segi empat untuk dilemparkan ke kelompok lain, kemudian dengan bimbingan guru siswa membentuk lembar kerja kelompok tersebut menyerupai bola salju. Setelah berbentuk bola salju siswa harus melemparkan bola salju (bola soal) tersebut ke kelompok lainnya, kelompok yang mendapatkan bola salju (bola soal) harus menjawab pertanyaan tersebut pada kolom yang telah disediakan.

(34)
(35)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berpusat pada kegiatan siswa, guru berperan sebagai fasilitator dan mengarahkan siswa pada kegiatan pembelajaran Snowball Throwing. Pembelajaran Snowball throwing (melempar bola salju) merupakan model pembelajaran yang menyenangkan, siswa dapat belajar sambil bermain dan berkreativitas. Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data yang telah peneliti lakukan diperoleh nilai rata-rata pretestt sebesar 67,41 sekitar 67% dan nilai rata-rata posttest sebesar 85,56 sekitar 85%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball throwing terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat

bangun datar segi empat, sehingga model pembelajaran Snowball throwing sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman matematis siswa pada materi sifat-sifat bangun datar segi empat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, untuk meningkatkan mutu dak kualitas pendidikan dalam pembelajaran matematika khususnya maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Kepada pihak sekolah diharapkan agar mampu mengarahkan guru untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi pada pelajaran matematika dan pelajaran lainnya, salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.

(36)

2

2. Bagi Guru

Kepada guru diharapkan untuk mampu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi untuk pelajaran matematika dan yang lainnya sesuai dengan materi yang akan disampaikan agar menumbuhkan minat, keaktifan, dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(37)

61

DAFTAR PUSTAKA

Anjarsari, Iriani.(2009). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP PGSD UPI Kampus Tasikmalaya: Tidak diterbitkan.

Anshariq, M. (2008). Model Pembelajaran Snowball Throwing. [Online].

Tersedia:http://muhammadanshari9.blogspot.com/2013/10/model-pembelajaran-snowball-throwing.html. [6 mei 2014] Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

. (2008). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya

BSNP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD dan MI. Jakarta: BSNP.

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : RINEKA CIPTA. Drs. Mudjiono, Dr. Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta

Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur Dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ike Nurhayati. (2013). Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Bangun Datar. Skripsi pada FIP PGSD JURUSAN PEDAGOGIK UPI BANDUNG: Tidak diterbitkan.

Insani, Iis. (2011). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Konsep Perkalian Bilangan Cacah. Skripsi pada FIP PGSD UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Isjoni. (2012). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: ALFABETA

(38)

62

Komalasari Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama.

Margono S.S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta M. F. Richard, Felder, Brent Rebecca. (2007). Cooperative Learning. Department of

Chemical Engineering, N.C. State University, Raleigh, NC 27695-7905 Education Designs, Inc., Cary, NC 27518. Washington, DC: American Chemical Society. Hlm. 2.

M. khafid, Suyati. (2007). Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: PENERBIT ERLANGGA

Merdiani, Erlin. (2011). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two StrayTerhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi pada FIP PGSD UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Muhli. (2011). Efektivitas Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/ [2 Desember 20113]

Musdalifah. (2013). Keefektifan Model Pembelajaran Jigsaw Dan Snowball Throwing Dengan Berbantuan Cd Pembelajaran Ditinjau Dari Hasil Belajar

Matematika. Skripsi pada PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG: Tidak diterbitkan.

Priyatno, Dewi. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data Bersama SPSS. ANDI: Yogyakarta.

Sanjaya, Wina. (2006). Startegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Slavin, Robert E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset, Dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudaryanto. (2012). Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Penyelesaian Soal Cerita Operasi Hitung Pecahan Desimal Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe GI di SD. Skripsi pada FIP PGSD UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

(39)

63

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D . Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

. (2010). Statitiska untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Suherman, E. dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA – Universitas Pendidikan Indonesia

Suprijono, Agus. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pusaka Belajar

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Yuniati, Arum. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KESELAMATAN,

KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA. Jurnal Skripsi.

Zaifbio. (2013). Ranah Pengetahuan Menurut Bloom. [Online].

Tersedia:http://zaifbio.wordpress.com/2013/07/12/ranah-pengetahuan-menurut-bloom/ [2 Desember 20113]

. (2013). Pengertian Pemahaman Dalam Pembelajaran. [online]. Tersedia : http://www.referensimakalah.com /2013/05/pengertian-pemahaman-dalam-pembelajaran.html?m=1 [20 Mei 2014]

. ( ). Pemahaman Siswa dalam Proses Belajar. [Online]. Tersedia : http://www.megasiana.com /pedulipendidikan/pemahaman-siswa-dalam-belajar/ [25 Mei 2014]

Gambar

Tabel
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Postest
Tabel 3.2 Kriteria Skor Pemahaman Siswa
Tabel 3.3  Kriteria Validitas Butir Soal
+2

Referensi

Dokumen terkait

Koperasi harus dapat menciptakan keunikan layanan agar berbeda dengan layanan yang ditawarkan oleh badan usaha lain. Dengan demikian, menjadi tidak relevan untuk

(b) Kerja yang dilakukan oleh medan listrik pada sebuah muatan +q mengurangi energi potensial elektrostatik...

Data yang harus tersedia dalam PD-Dikti Dosen tetap yang sesuai. dengan kompetensi PS

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar Akuntansi

Hasil penelitian ini diharapkan agar pembaca dan pengajar dapat memahami lebih dalam mengenai peran pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi yang dapat digunakan

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

1. Mineral manakah berikut ini yang memiliki struktur lembaran (sheet structure)? a. Kuarsa  b. Muskovit  c. Olivin  d. Feldspar  e. Plagioklas 

Dalam penelitian ini, penulis memilih metode kualitatif dan tipe penelitian studi kasus intrinsik berdasarkan pemikiran bahwa fenomena yang akan diteliti yakni ekspresi