• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

(Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh: YUNIYARTI

1002107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

(Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung)

Oleh: Yuniyarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Yuniyarti 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

(3)

BELAJAR SISWA

(PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG)

Disusun Oleh: Yuniyarti NIM. 1002107

Telah Disetujui Oleh: Pembimbing

Leni Yuliyanti, S.Pd, M.M NIP. 19780724 200112 2 002

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

(4)

vi

3. Prinsip-Prinsip Belajar ... 19

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 20

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar ... 21

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 22

3. Indikator Prestasi Belajar ... 25

C. Pengelolaan Kelas 1. Pengertian Pengelolaan Kelas ... 26

2. Tujuan Pengelolaan Kelas ... 29

3. Masalah Dalam Pengelolaan Kelas ... 30

4. Pengelolaan Kelas yang Efektif ... 31

5. Pendekatan dalam Mengelola Kelas ... 32

6. Prinsip – Prinsip Pengelolaan Kelas ... 33

7. Indikator Pengelolaan Kelas ... 34

8. Komponen-Komponen Pengelolaan Kelas ... 36

9. Kegiatan Pengelolaan Kelas ... 37

10.Hubungan Pengelolaan Kelas Dengan Prestasi Belajar ... 37

D. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi Pajak 1. Pengertian Pajak ... 39

2. Fungsi Pajak ... 39

3. Pembagian Pajak Menurut Golongan, Sifat, dan Pemungutannya ….. 40

4. Pajak Penghasilan ... 40

5. Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 41

6. Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 41

(5)

vii

E. Kerangka Berfikir ... 42

F. Hipotesis Penelitian ... 47

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 48

B. Operasionalisasi Variabel ... 49

1. Variabel Bebas Atau Independent Variable (X) ... 46

2. Variabel Terikat Atau Dependent Variable (Y) ... 46

C. Populasi Dan Sampel Atau Sumebr Data 1. Populasi ... 50

2. Sampel ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumentasi ... 54

2. Kuesioner (Angket) ... 51

E. Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis 1. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Identitas SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 65

2. Sejarah Perkembangan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 66

3. Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 67

4. Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Kota Bandung a. Visi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 70

b. Misi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 70

5. Tujuan Pendidikan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 70

B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Gambaran Penyebaran Angket ... 70

2. Gambaran Umum Responden ………... 71

3. Gambaran Deskripsi Data Variabel ... 71

a. Gambaran Umum Prestasi Belajar (Variabel Y) ……….. 68

b. Gambaran Umum Pengelolaan Kelas (Variabel X) ……… 73

1). Gambaran Pengelolaan Kelas Per Indikator ……….. … 75

C. Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 86

(6)

viii

b. Uji Normalitas Variabel Pretasi Belajar ... 88

2. Analisis Koefisien Korelasi ... 89

3. Analisis Koefisien Determinasi ... 90

4. Uji Signifikansi (Uji t) ... 91

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92

a. Prestasi Belajar ... 92

b. Pengelolaan Kelas ... 93

c. Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar ... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... xiii LAMPIRAN

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata – rata dan Presentase Nilai UTS Mata Pelajara Produktif Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ………. . 3

Tabel 1.2 Presentase Nilai Mata Pelajaran Produktif Akuntansi (Standar Kompetensi : Akuntansi Keuangan , Akuntansi Pajak PPh Pasal 21, dan Spreadsheet) Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 4

Tabel 1.3 Standar Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/TS, SMA/MA dan SMK/MAK) ……… 7

Tabel 2.1 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 20

Tabel 2.2 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi ... 25

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 50

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 53

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Setiap Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 53

Tabel 3.4 Sampel Terpilih berdasarkan Nomor Absen ... 54

Tabel 3.5 Penilaian Skala Numerik ... 55

Tabel 3.6 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 56

Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator ... 57

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 59

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Penelitian ... 61

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 63

Tabel 4.1 Sampel dari Tiap Kelas Sesuai dengan Nomor Absen Siswa ... 71

Tabel 4.2 Responden Penelitian ... 71

Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa yang Belum dan Sudah Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SK: Akuntansi Pajak PPh Ps 21 kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 72

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pretasi Pajak... 72

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas Guru Pajak ... 75

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Mengatur Tempat Duduk dan Tata Ruang yang Sesuai dengan Strategi yang Digunakan ……… 75

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Menentukkan Alokasi Penggunaan Waktu Belajar-Mengajar ……… .76

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Menentukkan Cara Mengorganisir Siswa Agar Terlibat Secara Aktif Dalam Kegiatan Belajar Mengajar ………… 77

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Menunjukkan Sikap Tanggap ... 78

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Berinteraksi Aktif dengan Siswa ... 79

(8)

x

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Memberikan Petunjuk yang Jelas ... 81

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Menegur ... 82

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Memodifikasi Tingkah Laku ... 83

Tabel 4.15 Distribusi FrekuensiPengelolaan Kelompok ... 84

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Menemukan dan Memecahkan Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah ... 85

Tabel 4.17 Uji Normalitas Pengelolaan Kelas ... 87

Tabel 4.18 Uji Normalitas Prestasi Belajar ... 89

(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 24

Gambar 2.2 Kegiatan Pengelolaan Kelas... 37

Gambar 2.3 Hubungan Variabel Penelitian ... 47

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 66

(10)

iv

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

(Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung)

YUNIYARTI

PEMBIMBING : LENI YULIANTI, S.Pd, MM.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa, salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kompetensi guru, diantaranya adalah kompetensi profesional yakni dalam kemampuan pengelolaan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi di kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini dengan cara pembagian angket dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dengan sampel 93 siswa terdiri dari 31 siswa setiap kelasnya. Dari hasil perhitungan korelasi sederhana diperoleh � = 0,506 Hasil ini menunjukan korelasi positif yang cukup kuat antara pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi. Sedangkan dalam perhitungan koefisien determinasi pengelolaan kelas memberikan kontribusi sebesar 25,6% terhadap prestasi belajar siswa, selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Untuk perhitungan keberartian uji t, diperoleh ℎ� �� sebesar 3,87075. Selanjutnya nilai tersebut dibandingkan dengan �� dengan dk = 93-2 = 91 dan α = 0,05 sehingga diperoleh �� sebesar 1,66177. Terlihat bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel

(3,87075 > 1,66177), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, dapat disimpulkan

bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

(11)

v

THE EFFECT OF MANAGEMENT CLASS ON STUDENT ACHIEVEMENT LEARNING

(Studies on Productive Accounting Subjects in XI-Accounting Class SMK Pasundan 1 Kota Bandung)

YUNIYARTI

SUPERVISOR : LENI YULIANTI, S. Pd, MM.

ABSTRACT

This research is motivated by low student achievement, one of the factors that affect learning achievement is teacher competence, such as the professional competence in classroom management ability. This study aims to determine the effect of classroom management on student achievement in the subjects in XI Accounting class Productive Accounting in SMK Pasundan 1 Kota Bandung Academic Year 2013/2014. The method used in this research is descriptive research type of verification. Data collection techniques from this study by means of a questionnaire and study the distribution of documentation. The population in this study were all students of XI-Accounting class SMK Pasundan 1 Kota Bandung with a sample of 93 students consisted of 31 students each class. From the calculation of simple correlations obtained = 0.506 . These results indicate strong positive correlation between classroom management on student achievement in the subjects of Accounting Productive. While calculated the coefficient of determination class management accounted for 25.6% of student achievement, the rest is influenced by other factors. t test for the significance calculation, obtained by 3, 87 075. Furthermore, the value is compared with the df = 93-2 = 91 and α = 0.05 thus obtained was 1.66177. Seen that the value of t is greater than t table (3.87075>

1.66177), then H 0 rejected and H 1 is accepted. Thus, it can be concluded that the

management class and a significant positive effect on student achievement in the subjects of Productive Accounting in Accounting class XI SMK Pasundan 1Kota Bandung.

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan menjadi kunci masa depan manusia yang dibekali akal dan pikiran. Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa, karena pendidikan sebagai wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas dari sumber daya manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa :

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Berdasarkan definisi tersebut diatas, diharapkan peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui upaya pendidikan. Dalam proses pendidikan formal, tempat utama peserta didik dalam mengenyam pendidikan adalah sekolah. Sekolah adalah tempat terjadinya proses pembelajaran (proses interaksi antara guru dengan siswa dan sumber belajar) untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU RI No. 20 pasal 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa:

(13)

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses belajar adalah kegiatan yang paling pokok. Slameto (2003:1) menyatakan bahwa “berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik”. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah dengan segala upaya mengadakan perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah melalui pengembangan dalam pengajaran dan pembelajaran. Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan yakni dalam menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab yang sesuai dengan tuntutan jaman.

Namun jika melihat pada kenyataan yang ada saat ini, ketercapaian tujuan pendidikan yang menjadi harapan belum dapat berlangsung secara optimal, salah satunya adalah tujuan pembelajaran dalam masalah prestasi belajar siswa yang rendah. Sebab, salah satu ketercapaiannya suatu proses pendidikan dan kualitas belajar dapat terlihat dari tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui keseluruhan penyelenggaraan pengajaran, dan untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pengajaran tersebut dengan dilakukannya proses penilaian. Dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah RI. No.19 Tahun 2005 Bab X bagian kedua, pasal 64 bahwa “… Prestasi belajar siswa dikatakan tinggi jika nilai yang diperoleh sesuai dengan standar yang ditentukan oleh sekolah, yaitu dengan ketercapaiannya Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

(14)

3

satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN), yang berarti menentukan kelulusan pada tingkat SMK.

Di SMK Akuntansi merupakan mata pelajaran kompetensi keahlian sedangkan untuk SMA akuntansi sebagai Mata pelajaran ekonomi. Tujuan pembelajaran mata pelajaran akuntansi adalah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara benar menurut prinsip akuntansi indonesia untuk membekali lulusannya berbagai kemampuan dan pemahaman agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan mereka.

Tujuan pembelajaran akuntansi diatas dapat dilihat ketercapaiannya dari evaluasi belajar sebagai alat dalam mendapatkan cara melaporkan hasil pelajaran yang dicapai berupa prestasi belajar siswa. Berikut fenomena prestasi belajar siswa pada nilai Ujian Tengah Semester (UTS) mata pelajaran Produktif Akuntansi pada salah satu SMK swasta di Bandung yaitu SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

Tabel 1.1

Rata – rata dan Presentase Nilai UTS Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Jumlah

(15)

Berdasarkan tabel 1.1 tersebut, diindikasikan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa belum mencapai optimal. Hal ini dikarenakan masih banyaknya siswa yang memiliki rata-rata nilai UTS dibawah KKM, yaitu nilai 75 yang merupakan batas nilai terendah sesuai dengan KKM untuk mata pelajaran Produktif Akuntansi. Nilai UTS mata pelajaran Produktif Akuntansi merupakan akumulasi dari tiga Standar Kompetensi, diantaranya Akuntansi Keuangan, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, dan Spreadsheet. Dalam tabel 1.2 dijabarkan presentase nilai UTS per Standar Kompetensi mata pelajaran Produktif Akuntansi .

Tabel 1.2

Presentase nilai Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Siswa di bawah KKM (Standar Kompetensi: Akuntansi Keuangan, Akuntansi Pajak PPh Ps

21, dan Spreadsheet)

Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung Semester Genap tahun pelajaran 2012/2013

No. Kelas KKM

Akuntansi Keuangan

Akuntansi Pajak

Pph Ps 21 Spreadsheet

(16)

5

mengindikasikan bahwa prestasi belajar siswa dalam Standar Kompetensi Pajak PPh Ps 21 tersebut belum optimal, dan dengan perolehan angka yang rendah tersebut juga yang menyebabkan atau berpengaruh terhadap rata-rata nilai pada mata pelajaran Produktif Akuntansi.

Rendahnya pencapaian prestasi belajar tersebut dapat mencerminkan proses pembelajaran yang belum optimal. Tentunya dampak dari rendahnya prestasi belajar siswa akan berpengaruh terhadap kelanjutan (continuity) pada tingkat pelajaran berikutnya. Hal ini disebabkan karena karakteristik pelajaran Akuntansi yang prosedural, yaitu satu tahap itu berhubungan dan menjadi syarat dalam mengerjakan tahap berikutnya. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk bisa menguasai setiap tahapan dalam materi agar dapat memahami materi selanjutnya. Hal ini diperlukan, untuk dapat memberi keterampilan atau pengetahuan akuntansi kepada siswa secara komprehensif dan berkesinambungan.

Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi optimal tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seperti yang dikemukakan oleh Purwanto (2007:102) bahwa;

Prestasi belajar tergantung pada faktor yang berasal dari dalam individu itu yang meliputi kondisi fisik, kondisi panca indera, bakat, minat, kecerdasan, motivasi. kemampuan kognitif, dan faktor yang berasal dari luar individu yang sering disebut sebagai faktor sosial itu seperti alam, kurikulum, lingkungan, kompetensi guru, sarana dan fasilitas,dan administrasi.

Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut terdapat faktor penting yang juga memiliki pengaruh dalam keberhasilan pembelajaran dan berdampak pada prestasi belajar siswa, yaitu kompetensi guru. Sebab menurut Marzano&Marzano (dalam Yasar:2008) “guru adalah bagian integral dari proses pembelajaran”. Dalam kegiatan belajar mengajar segaja diciptakan oleh guru untuk membelajarkan anak didik melalui interaksi edukatif melalui bahan pelajaran.

(17)

dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Menurut Faturrohman & Suryana (2012:32) bahwa “Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.”

Berdasarkan pengertian tersebut, kompetensi guru dapat diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan seorang guru berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya.

Sebagaimana diuraikan di atas tentang kompetensi guru, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10, menyatakan bahwa “kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 (3) menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai agen pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya.

2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3) Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. 4) Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

(18)

7

merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya. Berikut dijabarkan dalam tabel 1.3 mengenai standar kompetensi pedagogik guru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Tabel 1.3

Standar Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/TS, SMA/MA dan SMK/MAK)

No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru Mata Pelajaran Kompetensi Pedagogik

1 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.

1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu 1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal

peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.

1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

3 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata

(19)

pelajaran yang diampu. 3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu

3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diampu

3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan

pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.

3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik. 3.6 Mengembangkan indikator dan

instrumen penilaian. 4 Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik.

4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.

4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.

4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.

4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan. 4.5 Menggunakan media pembelajaran dan

sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. 4.6 Mengambil keputusan transaksional

dalam pembelajaran yang diampu

sesuai dengan situasi yang berkembang. 5 Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang

6.1 Menyediakan berbagai kegiatan

pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal. 6.2 Menyediakan berbagai kegiatan

(20)

9

potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.

7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

7.1 Memahami berbagai strategi

berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.

7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam

permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.

8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.

8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran yang diampu.

8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8.4 Mengembangkan instrumen penilaian

dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8.5 Mengadministrasikan penilaian proses

dan hasil belajar secara

berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen.

8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan. 8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil

belajar. 9 Memanfaatkan hasil penilaian

dan evaluasi untuk kepentingan

(21)

pembelajaran. ketuntasan belajar

9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.

9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.

9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran. 10 Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

10.1 Melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan. 10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk

perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.

10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.

.

Dari pemaparan tabel 1.3 diatas, bahwa kompetensi pedagogik guru terbagi menjadi 10 standar indikator. Diantaranya berkaitan dengan proses pengelolaan kelas adalah memahami karakteristik peserta didik, dengan dasar latar belakang peserta didik yang berbeda secara biologis, psikologis dan intelektualnya. Dalam hal ini seorang guru juga dapat mengetahui kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan mencari tahu solusi terbaiknya. Memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potesi dirinya, yang merupakan salah satu tujuan dari kegiatan pengelolaan kelas. Dari standar tersebut, pelaksanaannya melalui proses interaksi yang efektif, empatik dan santun, dan hal itu yang menjadi syarat dalam pelaksanaan pengelolaan kelas yang efektif. Sehingga dapat diketahui bahwa kegiatan pengelolaan kelas termasuk kedalam bagian kompetensi pedagogik guru.

(22)

11

menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Selain itu, hubungan interpersonal yang baik antara guru dan anak didik serta anak didik dan anak didik, merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Keberhasilan seorang siswa dalam menangkap dan memahami mata pelajaran yang mereka pelajari ditentukan suasana kelas yang kondusif, dimana hal ini membutuhkan kecakapan para guru dalam mengelola dan menatanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi para guru untuk memahami strategi manajemen kelas dengan baik.

Proses belajar mengajar sendiri adalah kegiatan yang bersifat edukatif, dengan interaksi antara guru dengan anak didik. Interaksi tersebut sifatnya edukatif, karena kegiatan belajar mengajar diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Harapannya adalah bagaimana agar pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai anak didik dengan tuntas. Kesulitan harapan tersebut lahir dari anak didik atau siswa yang merupakan makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda-beda yakni dari segi intelektual, psikologis, dan biologisnya, sehingga membuat bervariasinya tingkah laku anak didik di kelas. Maka dari itu, diperlukan pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik. Seperti dijabarkan dalam Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (2010) Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Salah satunya yakni Menguasai karakteristik peserta didik. Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:

1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,

2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,

3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,

(23)

5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,

6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

Berdasarkan pemaparan diatas, diketahui bahwa pengelolaan kelas termasuk kedalam bagian dari kompetensi Pedagogik guru. Karena secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah mengatur kelas agar menciptakan suasana yang kondusif sehingga mendukung proses belajar mengajar, termasuk didalamnya adalah mengatur kondisi fisik kelas dan juga siswa. Kemudian pencegahan perilaku menyimpang untuk menghindari terganggunya proses belajar, sehingga mendukung kegiatan belajar mengajar, dan juga membentu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya. Diharapkan dengan pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar yang baik, sehingga mendukung tujuan pembelajaran berupa prestasi belajar siswa yang baik pula.

Menjadi kegiatan penting bagi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dalam penataan lingkungan kelas, serta penciptaan suasana kondusif di dalam kelas, sehingga memungkinkan para siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2005:145) “Apabila siswa dalam keadaan antusias mengikuti penjelasan guru, maka siswa akan bersikap disiplin dan mempunyai minat untuk belajar lebih tekun lagi. Oleh karena itu pengelolaan kelas harus ditingkatkan supaya siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal”.

(24)

13

yakni menyampaikan materi pelajaran secara efektif, dan mampu mengelola kelas dengan baik.”

Djamarah (2007:173) menambahkan “dengan pengelolaan kelas yang efektif, menjadi syarat bagi pengajaran yang efektif sehingga tercapai tujuan pembelajaran yakni berupa hasil belajar yang diharapkan”. Hasil belajar yang diharapkan tentu berupa perubahan dari proses belajar sendiri yaitu dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dari peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dapat diketahui dari hasil evaluasi belajar berupa prestasi belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Iskandar (2009:67) yang mengungkapkan bahwa “pengelolaan kelas dilaksanakan salah satunya dalam rangka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Marzano & Marzano (2003:61) yang menyatakan bahwa “pengelolaan kelas merupakan kunci prestasi tinggi siswa”. Sehingga pengelolaan kelas sendiri menjadi salah satu kemampuan penting seorang guru yang tidak dapat dilepaskan dari proses pengajaran yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

(25)

Selain itu penelitian lainnya oleh Lacaze. et.al (2012) mengungkapkan bahwa dengan menciptakan dan memelihara lingkungan kelas yang tertib dan produktif dipandang sebagai salah satu elemen penting dalam mengajar. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa manajemen kelas yang baik berkorelasi dengan murid yang berprestasi. Dalam jurnal Farrell (2008) mengenai pentingnya pengelolaan kelas, penelitian dilakukan di berbagai macam negara secara acak di negara Eropa dan Asia, dengan dinamika kelompok dalam kelas. Hasilnya disimpulkan bahwa pengelolaan kelas yang baik direkomendasikan menjadi sumber ide dalam proses belajar, karena dapat melihat spesifikasi siswa di kelas, sehingga dengan mudah melakukan interaksi belajar, dengan interaksi belajar yang baik merupakan salah satu unsur dari mengajar yang efektif. Begitupun dengan Miller (2009) As a result, according to Doyle classroom management results in the coupling of order and learning. The

progression of strategies teachers utilize to promote order and student engagement

and learning, then, is what Doyle labels "classroom management. Menjelaskan

bahwa dalam pengaturan dalam kelas mendorong adanya keterlibatan siswa untuk mendukung proses pembelajaran. Tanpa adanya pengelolaan tersebut merupakan kesulitan bagi seorang guru, sehingga dalam perkembangan strategi guru dalam meningkatkan ketertiban dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah dengan adanya pengelolaan kelas.

(26)

15

Berdasarkan fenomena dan uraian yang telah dijelaskan diatas, serta penelitian terdahulu yang meneliti mengenai pengelolaan kelas dan seluruhnya menghasilkan pengaruh yang positif. Dengan demikian, maka peneliti akan meneliti hal yang serupadan objek yang berbeda dengan judul “Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, bahwa menurut para ahli bahwa pengelolaan kelas mempengaruhi prestasi belajar siswa. Peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran mengenai pengelolaan kelas pada mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2. Bagaimana gambaran mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung 3. Bagaimana pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis secara mendalam mengenai prestasi belajar siswa, penelitian juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi kemampuan pengeloaan kelas guru. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran mengenai pengelolaan kelas pada mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

(27)

3. Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan dalam hal informasi dan pengetahuan tentang meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Manfaat yang ingin disampaikan peneliti dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan dan wawasan dalam dunia pendidikan, khususnya mengenai pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu, dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.

2. Secara Praktis a. Bagi peneliti.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti serta menjadi pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Akuntansi.

b. Bagi pihak sekolah,

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa. Sekolah yang diteliti akan mengetahui bagaimana kemampuan pengelolaan kelas guru di dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang akan dijadikan informasi dan masukan perbaikan kedepannya.

c. Bagi guru

(28)

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

merupakan “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu” Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei deskriptif verifikatif. Best (dalam Sukardi, 2004 : 157 ) Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai Metode deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, untuk memperoleh data yang objektif maka digunakan beberapa penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian deskriptif ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengelolaan kelas serta mendapatkan gambaran mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi.

(29)

B. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel digunakan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Penulis memberikan batasan-batasan atas variabel yang diteliti. Kedua variabel tersebut adalah pengelolaan kelas sebegai variabel bebas atau variabel independen (X) dan prestasi belajar sebagai variabel terikat atau variabel dependent

(Y), yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas atau Independent Variable (X)

Menurut Sugiyono (2008:39) Variabel bebas (Independent) adalah “variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengelolaan kelas (X), suatu upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan guru untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang optimal untuk menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah.

2. Variabel Terikat atau Dependent Variable ( Y )

Variabel terikat (dependent variable) menurut Sugiyono (2008:39) merupakan

“variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas).” Sesuai dengan pengertian tersebut, maka yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah suatu bukti pencapaian dan kemampuan siswa setelah melakukan proses pembelajaran sesuai dengan bobot yang dicapainya.

(30)

50

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengelolaan kelas

Nilai Nilai prestasi siswa berupa nilai UTS Mata Pelajaran Produktif Akuntansi pada Standar Kompetensi Pajak Pph Ps 21.

Interval

C. Populasi dan Sampel atau Sumber Data 1. Populasi

(31)

Sementara Riduwan (2009 :54) mengemukakan “populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 120 siswa dengan rincian dalam tabel 3.2:

Tabel 3.2

Populasi Siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Sumber:Daftar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009 : 91) “sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel

dilakukan melalui Probability Sampling, yakni teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Secara aplikasi teknik probability sampling dilakukan dengan cara Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan dari anggota populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

� = �

�. 2+ 1

(Riduwan, 2012:65)

Dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

No Kelas Jumlah Siswa

1. XI Akuntansi 1 40

2. XI Akuntansi 2 40

3. XI Akuntansi 3 40

(32)

52

d2 = presisi yang ditetapkan

Dalam penelitian ini populasinya sebanyak 120 siswa, dan taraf signifikasninya adalah 5%, maka berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

n =

N

N.d2+1

n =

120

1+120 (0,05)2

= 92,31

93

Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian adalah sebanyak 93 responden (dibulatkan).

Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas untuk SMK Pasundan 1 Kota Bandung ini. Dalam penarikan sampel kelas siswa dilakukan secara proporsional setiap kelas. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional yang dihitung dengan rumus :

n

N

Ni

ni

(Riduwan, 2012: 29) Keterangan :

ni : Jumlah sampel menurut kelas n : Jumlah sampel seluruhnya Ni : Jumlah populasi menurut kelas N : Jumlah populasi seluruhnya

(33)

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Siswa setiap Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

No Kelas Jumlah

Siswa

Sampel Siswa 1. XI Akuntansi 1 40

ni = 40

120 x 93 = 31 2. XI Akuntansi 2 40

ni = 40

120 x 93 = 31 3. XI Akuntansi 3 40

ni = 40

120 x 93 = 31 Jumlah 120 93

Sumber : data diolah

Berdasarkan perhitungan dalam tabel 3.3 diatas, dapat diambil sampel per kelas dengan jumlah 120 siswa, akan diambil masing-masing 31 sampel di kelas XI Akuntansi 1, XI Akuntansi 2, dan XI Akuntansi 3.

Prosedur sampling dalam teknik simple random sampling yang dilakukan dalam penelitian ini dijabarkan dalam penjelasan Masyhuri dan Zainudin (2008:31):

1) Daftarkan nama satuan sampling

2) Beri nomor urut semua satuan sampling

3) Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas berukuran kecil

4) Gulung-gulung kertas tersebut

5) Ambil gulungan kertas tersebut satu persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah ukuran sampel yang diinginkan

(34)

54

Tabel 3.4

Sampel Terpilih berdasarkan Nomor Absen Siswa

Kelas No. Absen

XI AK 1 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 39,

XI AK 2 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,

XI AK 3 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Menurut Riduwan (2009 : 69) menyatakan bahwa “teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan dalam pengumpulan data dan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut diperlukan teknik-teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dengan relevan sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Dokumentasi

(35)

2. Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2008:142) menyatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner/angket untuk memperoleh data mengenai pengelolaan kelas. Untuk memperoleh data mengenai pengelolan kelas yang dilakukan oleh guru, terutama guru mata pelajaran Produktif Akuntansi Standar Kompetensi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, berdasarkan persepsi siswa yang dibuat dalam pernyataan-pernyataan yang disusun dalam bentuk skala numerik.

Skala numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang gejala sosial. Skala numerik (numerical scale), yakni skala yang menggunakan pilihan jawaban berupa angka dimulai dari

angka 1 sampai dengan angka 5. Dimana masing-masing angka 1 menunjukan penilaian terendah dan angka 5 menunjukan penilaian tertinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di tabel 3.5:

Tabel 3.5

Penilaian Skala Numerik

No Item Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut : 1) Angka 5 pernyataan dengan nilai positif tertinggi.

(36)

56

Sebelum instrumen diberikan pada objek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah data valid dan reliabel.

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Sebelum melakukan teknik analisis data, terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap instrumen penelitian dengan menggunakan teknik-teknik analisis.

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi responden

Tabel 3.6

Format Tabulasi Jawaban Responden No.

Responden

Indikator 1 Indikator 2 Indikator … Skor Total 1 2 3 ∑ 1 2 3 ∑ 1 2 3 ... ∑ 1- …

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukan terlebih dahulu :

a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari tabulasi jawaban responden untuk setiap indikator maupun secara keseluruhan

b. Menentukan rentang kelas dengan rumus : Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah

c. Terdapat 3 kelas interval, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus :

Panjang interval kelas = rentang kelas

e. Menentukan interval untuk setiap kriteria penilaian

(37)

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun dimensi setiap variabelnya dengan bentuk dalam tabel 3.7

Tabel 3.7

Distribusi Frekuensi Variabel / Indikator

4. Menginterprestasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran dari setiap variabel baik secara keseluruhan maupun untuk setiap indikator.

2. Pengujian Instrumen a. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiono (2009) “Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan

dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang”.

Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunkan metode alpha (r11) dengan rumus Alpha sebagai

berikut:

Langkah 1 : mencari varian setiap item

=

2( )²

� �

Riduwan (2009:115) Kriteria Interval Frekuensi Presentase (%) Rendah

(38)

58

Keterangan :

� = Harga varian total

∑ X² = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

(∑ X)² = Jumlah skor selurh responden dari setiap item N = jumlah responden

Langkah 2 : menghitung varian total

2

=

�2−

( �)2

� �

Riduwan (2009:116)

Keterangan :

�ta : Harga varians total

∑ Y² : Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

(∑ Y)² : Jumlah skor selurh responden dari setia item N : jumlah responden

Langkah 3 : Menghitung Reliabilitas dengan rumus alpha

=

k

k−1

1

�2

�2

Riduwan (2009:115)

Keterangan

r = reliabilitas �2 = varians total

k = banyaknya butir pertanyaan �2 = jumlah varians butir

Setelah diperoleh nilai r11 berdasarkan rumus di atas, selanjutnya

dikonsultasikan dengan nilai pada rtabel dengan taraf sigifikansi 95% atau 0,05. Jika

(39)

sebaliknya, ketika rhitung < rtabel maka dikatakan bahwa insturmen tersebut tidak

reliabel.

Dalam penelitian ini, untuk perhitungan reliabilitas peneliti menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 20. Hasil uji reliabilitas dalam instrumen penelitian ini adalah sebagaimana terlampir. Untuk rekapitulasi hasil uji reliabilitas terlihat pada tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel r 11 r tabel Keterangan

Pengelolaan Kelas 0,866 0,306 Reliabel

Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen penelitian untuk mengukur pengelolaan kelas diperoleh nilai r 11 = 0,866 sedangkan

nilai r tabel = 0,306 dengan taraf signifikan 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa angket untuk mengukur pengelolaan kelas dikatakan reliabel.

b. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2008:145) mendefinisikan validitas sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji tingkat validitas dari instrumen penelitian dengan menggunakan rumus korelasi product moment.

(40)

60

� = �( )−

� 2( )2 � 2( )2

(Arikunto, 2012:87)

dimana :

� : koefisien korelasi antara variabel X dan Y : jumlah skor item

: jumlah skor total (seluruh item) � : jumlah responden

Kaidah keputusan :

- Jika �ℎ� �� > � maka valid - Jika �ℎ� �� maka tidak valid

(41)

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Penelitian

Berdasarkan tabel 3.9, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang mengukur Pengelolaan kelas guru Produktif Akuntansi Standar Kompetensi Pajak di kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung tersebut terdapat 6 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 1, 15, 18, 19, 20, dan 23. Item yang tidak valid akan dihilangkan, sehingga 24 item yang lain dinyatakan valid akan digunakan dalam penelitian dan diujikan kepada sampel.

No.

Item r hitung r tabel Keterangan No.

(42)

62

c. Uji Normalitas

Sugiyono (2009:120) menyatakan bahwa “normalitas data penelitian menjadi indikator bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian benar-benar mewakili

populasi”. Dengan asumsi bahwa populasi adalah normal, maka data penelitian

seharusnya juga normal.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Karena hal ini menentukan jenis statistika yang digunakan. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Akan tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.

3. Pengujian Hipotesis

Analisis data pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah diterima atau ditolak. Berdasarkan pertimbangan hipotesis, penulis melakukan pendekatan statistika untuk mengolah data.

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).

Rumus yang digunakan yaitu Korelasi Pearson Product Moment (PPM):

(Arikunto, 2011: 138) Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson N = Banyaknya data

X = Pengelolaan kelas Y = Prestasi belajar siswa

=

� −  ( )

(43)

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r dalam tabel 3.10:

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000

0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 1.99

Sangat kuat Kuat Cukup kuat

lemah Sangat lemah Sumber : Riduwan (2012:138)

b. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar variabel X berpengaruh terhadap variabel Y maka dicari koefisien determinasinya dengan rumus :

KD = �2 x 100 %

(Arikunto, 2011:138)

Keterangan :

KD = Nilai koefisien determinasi

�2 = Nilai koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y

c. Uji Signifikansi (Uji t)

(44)

64

terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan, 2012:139):

1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat:

�0 : Pengelolaan Kelas Tidak Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Siswa �1 ∶ Pengelolaan Kelas Berpengaruh Positif Terhadap Prestasi Belajar

Siswa.

2. Membuat Ha dan Ho dalam statistik �0 ∶ �= 0

�1 ∶ �> 0

3. Menguji dengan rumus :

t

hitung

=

� �−2

1 −�2

Kaidah pengujian:

Jika t hitung t tabel, maka tolak Ho, dan �1 diterima artinya signifikan

t hitung t tabel, maka terima Ho,dan �1 ditolak artinya tidak signifikan

dk = n – 2 sehingga diperoleh ttabel

(45)

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitan dan analisis yang telah dilakukan dalam pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan Kelas pada mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung semester genap tahun ajaran 2013/2014 termasuk pada kategori sedang.

2. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung semester genap tahun ajaran 2013/berada pada kategori rendah.

3. Pengelolaan kelas memiliki pengaruh positif dan siginifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:.

1. Bagi Pihak Sekolah

(46)

103

2. Bagi tenaga pengajar, peneliti berharap agar dapat lebih meningkatkan kualitas mengajar dari kompetensi pedagogik yakni dalam kemampuan mengelola kelas, terutama pada indikator menunjukkan sikap tanggap sebagai salah satu tindakan preventif dalam mengelola kelas. Dengan demikian akan memberikan iklim pembelajaran yang harmonis dan berkualitas baik secara akademik maupun non akademik.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti variabel-variabel eksternal lainnya, khususnya dalam kompetensi pedagogik guru seperti dalam menguasai teori belajar, pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, pengembangan potensi peserta didik dan lain lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi yang bermanfaat bagi siswa, guru,sekolah dan masyarakat pada umumnya.

(47)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Agoes, S. dan Trisnawati, E. (2012). Akuntansi Perpajakan, Jakarta: Salemba Empat Ahmadi, A. dan Prasetya,J.T (2005), Strategi Belajar Mengajar , Bandung: Pustaka Setia, Cet. II

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2011) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Carrie, R.F & Trumbull (2008). Managing Diverse Classroom, How to Build on Student’s Cultural Strenght . Alexandria: Association For Supervision and Curriculum Development.

Dalyono. (2012). Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dariyo, A (2013) Dasar-dasar Pedagogi Modern, Jakarta:PT. Indeks Djamarah,S. B. (2005). Guru dan Anak Didik, Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah,S. dan Zain,A.(2006). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Djiwandono, W.E. (2006). Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT. Gramedia

Faturrohman, P. & Suryana (2012). Guru Profesional. Bandung: PT. Refika Aditama. Harsanto,R. (2011). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius

(48)

xiv

Iskandar, (2009) Psikologi Pendidikan: sebuah orientasi baru, Ciputat:Gaung Persada

Manning, M.L. & Bucher. K.T (2007). Classroom Management: Models, Application And Cases, Canada: New Jersey, Person Education International , Second Edition

Masyhuri dan Zainudin, M. (2008). Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama

Nata, A. (2010). Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group

Purwadarminta, W.J.S (2002) Tim Penyusun Kamus Pusat KBBI, Jakarta: Balai Pustaka

Purwanto, N. (2007 ). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Riduwan, (2011). Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfabeta

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Riyanto, Y. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana.

Rohani, A.(2004). Pengelolaan Pengajaran (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Rineka Cipta Rusyan, T. (2000). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Rusydie,S. (2011) Prinsip-Prinsip Menejemen Kelas. Yogyakarta:Diva Pres Rukmana, A dan Suryana, A. (2006). Pengelolaan Kelas,Bandung: UPI Press

(49)

xv

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2008). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara

Sukmadinata, NS. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan . Bandung : Remaja Karya

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Pt Remaja Rosda Karya

Uno, H.B (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya(Analisis di bidang pendidikan), Jakarta:Bumi Aksara

Usman. M.U, (2009) Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Waluyo, (2011) Perpajakan Indonesia, Jakarta:Salemba Empat

Zulfiani. dkk (2009). Strategi Pembelajaran Sain, Jakarta: Lembaga Pendidikan UIN Jakarta

Sumber Jurnal:

Dumiyati (2010) Penerapan Strategi Menejemen Kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Prodi Pendidikan Ekonomi Akutansi Unirow Tuban. Perspektif Jurnal Ilmiah Unirow Tuban

(50)

xvi

Farrel, T. and Alexandria (2008) “Management Class” VA: TESOL, . Pp. vi + 177 Lecaze, D.O et al (2012), Classroom Behavior and Management for Teacher. Volume 22 No. 22

Marzano, RJ & Marzano, JS (2003). Kunci untuk pengelolaan kelas. Kepemimpinan Pendidikan, 61 (1), 6-13

Miller, G. (2009) “Management Class” Graduate Research Assistant, Boston College and Tracey Hall. National Center on Accessing.

Triyanto (2013) Determinasi Persepsi Siswa pada Kualitas Pengelolaan Kelas, Pemanfaatan Sumber Belajar, dan Motivasi Belajar terhadap Perstasi Belajar. Vol. 3 No. 1 2013

Sumber Karya Ilmiah:

Mauludin, E

. (2013)

Korelasi Keterampilan Guru Mengelola Kelas Terhadap Hasi Belajar Siswa Kelas Iv Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 2, No 3 (2013)

Muhibbin, H (2012). Pengaruh Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa kelas 7 SMPN Siman Ponorogo.

Muiz, A. (2010). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran PAI. (Penelitian di SMA Bina Machmud Kadukacapi Kec. Pabuaran Kab. Serang). Sripsi. Jakarta: Program Sarjana Universitas Syarif Hidayatullah

Yasar, S (2008) “Classroom Management Approaches Of Primary School” Middle East Technical University. Thesis

Sumber Undang-Undang:

(51)

xvii

.(2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia

Departemen Pendidikan Nasional (2005). UU R.I Nomor 14 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia

Departemen Pendidikan Nasional (2005). UU R.I Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Kementrian Pendidikan Nasional (2007).Permendiknas R.I No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik & Kompetensi Guru . Jakarta Kemendiknas

(2005) Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Sumber Dokumen:

Arsip SMK Pasundan 1 Kota Bandung, Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester tahun pelajaran 2012/2013

. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung : Prodi Pendidikan Akuntansi UPI.

Sumber Internet :

Bansuhari. (2009). Peranan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Tersedia : www.tkplb.org

Gambar

Tabel 1.1  rata dan Presentase Nilai UTS Mata Pelajaran  Produktif
Tabel 1.2 Presentase nilai Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Siswa di bawah KKM
Tabel 1.3 Standar Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/TS,
Tabel 3.1 Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, InfoDATIN Situasi dan Analisis HIV/AIDS,

Salah satu faktor yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan sebuah layanan perpustakaan adalah desain interior perpustakaan, berdasarkan permasalahan tersebut

Ended untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Materi Bangun

Penulis menggunakan statistik deskriptif ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu gambaran umum tentang komitmen dan kompetensi guru serta gambaran

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Dalam sistem tersebut terdapat 4 external entity yang memberikan input dan output pada sistem yaitu Responsibility center melakukan pencatatan administrasi yang meliputi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik biji kopi (warna, kadar air, bulk density) yang dihasilkan dari tiga perlakuan penundaan pulping yaitu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon tersimpan yang terdapat pada serasah dan nekromassa pada kawasan arboretum adalah 5.02 ton/ha dan pada hutan lindung