• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGA NANTARA PENYESUAIAN DIRIDENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK : Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGA NANTARA PENYESUAIAN DIRIDENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK : Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

(Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh Dewi Melati

0800638

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN PRESTASI

BELAJAR PESERTA DIDIK

Oleh Dewi Melati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dewi Melati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DEWI MELATI NIM 0800638

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

(Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dr. H. Agus Taufiq, M.Pd NIP. 19580816 198503 1 007

Pembimbing II,

Dra. Hj. Aas Saomah, M.Si NIP. 19610317 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Dewi Melati. (2013). Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014).

Peranan sekolah jauh lebih luas karena didalamnya berlangsung beberapa bentuk dasar dari kelangsungan pendidikan, yaitu pembentukan sikap, perkembangan dan kecakapan serta belajar kerja sama dengan teman sekelompoknya sehingga dibutuhkan penyesuaian diri yang baik oleh peserta didik. Lingkungan sekolah adalah lingkungan selanjutnya juga berperan dalam pencapaian prestasi peserta didik. Peserta didik yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan mampu menghadapi keadaan yang sulit dengan penyelesaian yang positif, begitu juga sebaliknya apabila peserta didik tidak memiliki penyesuaian diri yang baik ketika dihadapkan pada kesulitan maka akan mengarah pada penyelesaian yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan kemampuan penyesuaian diri dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini lebih difokuskan pada hubungan korelasional antara penyesuaian diri dan prestasi belajar. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengungkap kemampuan penyesuaian diri. Sedangkan untuk mengungkap prestasi belajar peserta didik dilihat dari hasil UTS yang ada pada guru kelas. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014, yang bejumlah 229. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket penyesuaian diri yang dikembangkan Schneiders berjumlah 55 item dengan titik kritis validitas 0,138 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,813, sedangkan untuk prestasi belajar peserta didik dokumentasi hasil UTS semester I. Data yang dikumpulkan, diuji dengan dilakukan pengujian statistik non parametik dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank Order Correlation (rho). Hasil penelitian: (1) penyesuaian diri peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014 termasuk kategori sedang; (2) prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014 termasuk kategori sedang; dan (3) terdapat hubungan yang positif antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar.

(5)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Dewi Melati. (2013). Relationship between Adjustment of Students with

Learning Achievement (Research’s on 8th

Grade Students of Junior High School Bina Dharma 2 Bandung Academic Year 2013-2014 ).

The role of schools is much broader as in it takes a couple of basic forms of continuity of education, namely the formation of attitudes, skills and development and learn to work together with peer group so good adjustment needed by learners. The school environment is a next environment also plays a role in student achievement . Learners who have a good adjustment would be able to deal with a difficult situation with the completion of a positive, and vice versa if the students do not have a good adjustment when faced with adversity it will lead to the completion of the negative. This study aims to determine how much adjustment capability relationship with student achievement. This study focused on correlational relationship between adaptation and learning achievement. The instrument used was a questionnaire to reveal the self-adjustment capability. As for the learning achievements of learners reveal views of the results of the existing UTS on classroom teachers. The population of this study were all students of Junior High School 8th Bina Dharma 2 Bandung Year Academic 2013-2014 , which 229 . Data collection tool used was a questionnaire developed Schneiders adjustment amounted to 55 items at a critical point validity reliability coefficient of 0.138 and 0.813, while for the learners learning achievements of UTS documentation of the first semester data are collected , tested with statistical testing by using test nonparametik Rank Order Correlation Spearman correlation (rho ). The research’s results include: (1) adjustment 8th grade students Junior High School of Bina Dharma 2 Bandung Years Academic 2013-2014 including medium category, (2) learning achievement of students of class 8th grade students Junior High School of Bina Dharma 2 Bandung Years Academic 2013-2014including medium category, and (3) there is a positive relationship between adjustment to the learning achievement .

(6)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

D. Metodologi Penelitian ... E. Teknik dan Instrumen Penelitian ……….………... 9 10 BAB IIKAJIAN TEORITIS TENTANG PENYESUAIAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK A. Konsep Dasar Tentang Remaja... 11

1. Definisi Remaja... 11

2. Ciri-ciri Remaja... 12

3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja ... 13

B. Konsep Dasar Tentang Penyesuaian Diri ... 14

1. Definisi Penyesuaian Diri ... 14

2. Macam-macam Penyesuaian Diri ... 3. Kriteria Penyesuaian Diri... 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri... 5. Penyesuaian Diri yang Baik dan Penyesuaian Diri yang Salah... 6. Permasalahan-permasalahan Penyesuaian Diri pada Remaja... 16 17 18 20 25 C. Konsep Dasar Tentang Prestasi Belajar ... 27

1. Konsep Dasar Tentang Belajar... a. Definisi Belajar ... b. Ciri-ciri Belajar dan Manifestasinya ... c. Prinsip-prinsip Belajar ... d. Tujuan Belajar ... e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ...

27 2. Konsep Dasar Tentang Prestasi Belajar...

a. Definisi Prestasi Belajar ... b. Prinsip-prinsip Prestasi Belajar ... c. Pengukuran Prestasi Belajar ... d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...

(7)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Penelitian yang Relevan tentang Hubungan antara Penyesuaian Diri

dengan Prestasi Belajar Peserta Didik... 37

E. Penelitian Terdahulu... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN F. A. Lokasi dan Populasi Penelitian... 41

B. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian ... 42

C. Definisi Operasional Variabel... 44

D. Instrumen Penelitian ………..………….. 48

E. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 52

F. Prosedur Penelitian…... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN G. A. Hasil Analisis Deskriptif... 60

1. Profil Atau Gambaran Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014... 61

2. Profil Atau Gambaran Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014... 3. Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Prestasi Belajar Peserta DidikKelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014... 71 72 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

1. Profil Atau Gambaran Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014... 74

2. Profil Atau Gambaran Prestasi BelajarPeserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014... 3. Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014... 82 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN H. A. Kesimpulan... 89

B. Saran... 90

DAFTAR PUSTAKA ………. 91

(8)

DAFTAR TABEL

Nama Tabel Halaman 3.1 Populasi Penelitian ... 42 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Penyesuaian Diri (Setelah Judgement /

Sebelum Uji Coba) ... 49 3.3

3.4

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Penyesuaian Diri (Setelah Validitasi / Setelah Uji Coba)... Rentang Skala Likert Kemampuan PenyesuaianDiri …..………...

51 52 3.5 Hasil Penimbangan/Judgement Instremen Kemampuan Penyesuaian Diri ... 53 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Penyesuaian Diri ... 54 3.7 Hasil Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen Penyesuaian Diri... 55 3.8 Aspek Mampu Mengontrol Emosi yang Berlebih……… Aspek Mampu Mengatasi Mekanisme Psikologis……..……….. Aspek Mampu Mengatasi Perasaan Frustasi ………..….... Aspek Memiliki Pertimbangan Rasional dan Kemampuan Pengarahan Diri…... Aspek Memiliki Kemampuan untuk Belajar……… Aspek Mampu Memanfaatkan Pengalaman Masa Lalu………... Aspek Mampu Bersikap Realistik dan Objektif………... Aspek Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung ……….. Koefisien Korelasi antara Penyesuaian Diri dengan Prestasi ………. Profil Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung.

(9)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Profil Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Aspek Mampu Mengontrol Emosi yang Berlebih ……….. Aspek Mengatasi Mekanisme Psikologis ………... Aspek Mampu Mengatasi Perasaan Frustasi ……….. Aspek Memiliki Pertimbangan Rasional dan Kemampuan Pengarahan Diri …. Aspek Memiliki Kemampuan untuk Belajar ……….……. Aspek Mampu Memanfaatkan Pengalaman Masa Lalu………... Aspek Mampu Bersikap Realistik dan Objektif……….. Aspek Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung ……….. Profil Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Koefisien Korelasi antara Penyesuaian Diri dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung ………...

(10)

DAFTAR BAGAN

Nama Bagan Halaman 3.1 Desain Penelitian Profil Kemampuan Penyesuaian Diri dan Prestasi

(11)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Administrasi Penelitian

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sebelum Validasi Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Setelah Validasi

Lampiran 4 Angket Pengungkap Penyesuaian Diri Sebelum Validasi Lampiran 5 Angket Pengungkap Penyesuaian Diri Setelah Validasi Lampiran 6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Lampiran 7 Data Hasil Penelitian Penyesuaian Diri Peserta Didik Lampiran 8 Data Hasil Belajar Peserta Didik

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Cara individu dalam memenuhi kebutuhannya menunjukkan adanya keragaman pola penyesuaian. Individu adalah mahkluk yang unik dan dinamik, tumbuh dan berkembang, serta memiliki keragaman kebutuhan, baik dalam jenis, level maupun intensitasnya. Perubahan globalisasi dan informasi telah mengubah kondisi kehidupan sosial, ekonomi, politik dan psikologis setiap orang yang membawa pengaruh besar terhadap kehidupan di masyarakat. Perubahan tersebut berimbas terhadap kegiatan sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan. Akibatnya akan menimbulkan semakin banyaknya individu yang dihadapkan pada berbagai tantangan, harapan dan keinginan yang harus dipenuhi.

Masa remaja, menurut batasan usia remaja yang umumnya digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu : (1) 12-15 tahun adalah masa remaja awal; (2) 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan; dan (3) 18-21 tahun adalah masa remaja akhir (Desmita, 2009: 190). Tetapi Monks (Desmita, 2009: 190) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu : (1) masa pra-remaja atau pra-pubertas (10-12 tahun); (2) masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun); (3) masa remaja pertengahan (15-18 tahun); dan (4) masa remaja akhir (18-21 tahun). Pada masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun) umumnya anak sedang duduk dibangku sekolah menengah. Peserta didik sebagian besar adalah remaja yang memiliki karakteristik, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi.

(13)

2

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan konsep diri sesuai dengan cara pandang terhadap diri dan bagaimana lingkungan memandang dan menempatkan diri. Kemampuan remaja untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan dimaknai oleh remaja sebagai upaya remaja untuk bergaul (Yustisiana, 2002: 1).

Fenomena kenalakan remaja yang mengindikasikan adanya penyesuaian diri yang salah yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan. Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, mabuk-mabukan, pencurian, penganiayaan dan penyalahgunaan obat-obatan seperti narkotika dan perilaku seksual yang tidak sah atau menyimpang menjadi fenomena mengerikan dikalangan remaja, karena bukan prestasi yang membanggakan tetapi kenakalan yang ditunjukkan.

Menurut Makmum (Latifah, 2012: 4) menjelaskan masalah yang muncul sehubungan dengan perkembangan remaja, diantaranya; berkenaan dengan perkembangan fisik dan psikomotorik, masalah remaja dapat berupa kecanggungan dalam bergaul, penolakan diri (self rejection) atau perasaan malu-malu, dan melakukan penyimpangan perilaku seksual; sedangkan berkenaan dengan segi perkembangan bahasa dan perilaku kognitif permasalahannya dapat berupa sikap negatif terhadap guru dan pelajaran, merasa rendah diri (inferiority complex), merasa kesulitan dalam memilih bidang pendidikan (jurusan, program studi, atau jenis sekolah) yang sesuai. Tawuran remaja, konflik dengan orang tua, narkoba, dan bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya adalah masalah-masalah remaja yang terutama berkenaan dengan segi perkembangan perilaku sosial, moralitas, dan religius; sedangkan ikut-ikutan dalam kegiatan destruktif spontan untuk melampiaskan ketegangan emosinya, dan dialaminya adolesentisme adalah masalah remaja yang berkaitan dengan perkembangan perilaku afektif, konatif dan kepribadian.

(14)

3

diantara kedua tuntutan tersebut sering sekali tidak sejalan, akibatnya seringkali timbul konflik antara remaja dengan orang tua atau otoritas yang ada. Dengan demikian, tampaknya penyesuaian diri bukanlah hal yang mudah untuk dicapai remaja.

Kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan diri mempunyai pengaruh yang cukup besar pada keadaan peserta didik untuk memberikan respon pada setiap keadaan yang dihadapi. Fatimah (2010: 129) menyatakan kondisi fisik, mental dan emosional peserta didik dipengaruhi oleh bagaimana peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Peserta didik yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan mampu menghadapi keadaan yang sulit dengan penyelesaian yang positif. Penyesuaian diri juga merupakan salah satu persyaratan bagi terciptanya kesehatan jiwa atau mental individu (Yusuf, 2008: 28).

Remaja yang penyesuaian dirinya rendah, terutama sejak masa kanak-kanak, memiliki kecenderungan tidak bahagia dan tetap tidak bahagia sepanjang tahun-tahun awal masa remaja. Ketidakbahagiaan remaja karena masalah-masalah pribadi daripada masalah-masalah-masalah-masalah lingkungan. Remaja yang memiliki tingkat aspirasi yang tinggi dan tidak realistik bagi dirinya sendiri serta apabila prestasinya tidak memenuhi harapan, maka akan timbul rasa tidak puas terhadap diri sendiri dan menolak diri sendiri. Walaupun pada masa remaja cenderung tidak realistik namun remaja yang penyesuaian dirinya rendah selain lebih tidak realistic, juga kurang dapat mengubah cita-citanya (Hurlock, 1980: 239).

Pendidikan pada hakikatnya adalah mengembangkan potensi secara menyeluruh, yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengajarkan berbagai kecakapan yang dibutuhkan oleh individu itu sendiri. Hasil penilaian belajar tersebut disebut juga dengan prestasi belajar (Chaplin, 2011: 5).

Gagne & Barliner (Suryabrata, 2004: 20) menyatakan bahwa „achievement is something acquired and result from an active learning process helped along by instructional and educational activity’. Artinya, prestasi ialah sesuatu yang dicapai atau dipelajari dan hasil dari proses belajar yang aktif dibantu oleh kegiatan pengajaran dan pendidikan. Abdurrahman (Latifah, 2012: 4) mengatakan

(15)

4

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan belajar. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari apa yang sudah dikerjakan atau diusahakan sesudah belajar.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik antara lain adalah faktor penyesuaian diri. Penyesuaian diri merupakan “faktor penting dalam kehidupan manusia untuk mencapai kesuksesan baik dalam dunia akademis maupun pekerjaan” (Nurkencana, 2005: 159). Kenyataan dalam masyarakat menunjukkan bahwa, kegagalan yang dihadapi oleh seseorang dalam keluarga, sekolah dan masyarakat bukanlah hanya disebabkan mereka kurang kecakapan, namun banyak pula dikarenakan rendahnya penyesuaian diri, kepincangan berinteraksi dengan lingkungannya tidak akan terjadi, yang pada gilirannya akan mengembangkan kepribadian seseorang.

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Schneiders (1964: 122) faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dibedakan menjadi dua. Pertama, faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang meliputi kondisi jasmani, psikologis, kebutuhan, kematangan intelektual, emosional, mental, dan motivasi. Kedua, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan yang meliputi lingkungan rumah, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kondisi fisik dan psikologis dan faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

(16)

5

Di dalam proses pembelajaran, idealnya setiap peserta didik berada pada kondisi sehat dan prima, dapat belajar serius, kosentrasi, dan tidak berada dalam situasi bermasalah baik aspek fisik maupun aspek psikologisnya. Kondisi ini digambarkan oleh Surya (Henny, 2007: 3) bahwa seseorang dikatakan sehat adalah yang dirinya dapat berkembang penuh (the fully functioning self) dan dapat mengalami hidupnya tanpa hambatan.

Dalam kajian Mehrota (Prayitno, 2005) menyatakan bahwa ada hubungan positif antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar. Tetapi ada pula hasil yang menyatakan tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar. Rajput (Prayitno, 2005) menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar. Sama hal nya dengan hasil penelitian (Nugroho, 2010) yang mengemukakan hasil penelitiannya bahwa penyesuaian diri tidak ada hubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar.

(17)

6

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pilihan antara pindah sekolah atau masih di kelas yang sama, dan akhirnya peserta didik yang mengalami kegagalan akan semakin terpuruk dan berakibat fatal yaitu peserta didik tidak akan meneruskan sekolah atau putus sekolah, sehingga peneliti ingin mengetahui gambaran penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung.

Dengan demikian, dalam kegiatan belajar akan timbul masalah-masalah yang dirasakan oleh peserta didik sendiri. Bimbingan dan konseling memiliki peranan yang sangat strategis dalam membantu, mengarahkan serta memilih kegiatan yang dapat mengembangkan diri peserta didik, baik secara pribadi, sosial, belajar dan karir agar peserta didik memiliki sikap mandiri, mampu mengatasi masalah, memiliki minat dan motivasi belajar yang baik agar peserta didik mencapai prestasi yang optimal.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rusmana (2009: 1) menyatakan bahwa “bimbingan dan konseling memiliki peran yaitu mempromosikan kesuksesan akademik dengan cara mendukung dan memenuhi kebutuhan akademik, karir serta perkembangan sosial dan pribadi seluruh peserta didik”.

Berdasarkan fenomena diatas, bahwa dengan mengetahui dan memahami perkembangan peserta didik terutama dalam perkembangan akademiknya, diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengahadapi dan memecahkan masalah akademiknya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik SMP. (Studi terhadap Peserta didik Kelas VIII SMP

Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014).

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

(18)

7

Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dimana mereka berada seperti di lingkungan sekolah, lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, terlebih terhadap kegiatan-kegiatan akademik mengingat peranan peserta didik sebagai pelajar yang mana peserta didik dituntut mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri yang tentunya dalam kegiatan belajarnya yang memerlukan ketekunan.

Hariyadi (Nugroho, 2010: 5) mengatakan penyesuaian diri remaja

sebenarnya secara khas yaitu „berjuang ingin sukses dalam studi tetapi disertai rasa aman, bebas dan senang terhindar dari tekanan konflik dan frustasi‟. Hubungan ini dapat mengindikasikan kondisi psikis peserta didik yang dapat menimbulkan tekanan sosial multidimensi dan berakibat frustasi.

Menurut Syamsuddin (2007: 160) “manifestasi belajar itu diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang teramati

dalam nilai raport”.

Prestasi belajar diartikan sebagai hasil belajar peserta didik di sekolah setelah menempuh suatu program tertentu atau kurikulum yang telah ditentukan dengan kriteria penilaian tertentu dan sebagai indikatornya adalah berupa rata-rata nilai hasil belajar.

Dari uraian diatas kita mengetahui adanya hubungan yang erat antara penyesuaian diri peserta didik dengan prestasi belajar maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar, maka akan dijabarkan pada rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kemampuan penyesuaian diri peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014?

2. Bagaimana gambaran prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014?

(19)

8

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Seberapa besar hubungan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar. Bertitik tolak dari identifikasi diatas, maka tujuan khusus penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh gambaran kemampuan penyesuaian diri peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014.

b. Memperoleh gambaran prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014.

c. Mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014.

d. Mengetahui seberapa besar hubungan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014.

2. Manfaat Penelitian

Pada akhirrnya, penelitian yang akan dilakukan diharapkan mampu;

(20)

9

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional yaitu ukuran statistik yang menunjukkan arah dan besarnya hubungan antara dua variabel (Subino, 1982: 65). Fokus pada penelitian ini pada hubungan korelasional antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar. Teknik korelasi digunakan untuk “mengukur ada tidaknya hubungan, dan apabila ada seberapa erat hubungan serta berarti atau tidak hubungan tersebut (Arikunto, 2010: 314). Hubungan tersebut akan diuji dengan uji statistik Rank Spearman dengan menggunakan software SPSS versi 16.0.

Pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik (Sudjana dan Ibrahim, 2007: 62). Pendekatan ini menuntut penggunaan angka mulai dari pengumpulan data hingga penafsiran penampilan hasilnya. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data dan hubungan antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014 yang dilihat melalui skor total peserta didik dan menjawab berbagai pernyataan dalam instrumen berdasarkan pendapat Schneiders dan untuk prestasi belajar adalah dengan menggunakan nilai UTS semester I kelas VIII tahun ajaran 2013-2014 yang menjadi subjek dalam penelitian ini.

(21)

10

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Bina Dharma 2 Bandung di Jalan Babakan Sari 1 No. 131 Bandung, yang memiliki status sosial ekonominya golongan menengah kebawah.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini peserta didik SMP Bina Dharma 2 Bandung kelas VIII tahun ajaran 2013-2014 yang berjumlah 229 peserta didik yang tersebar di tujuh kelas. Dipilih kelas VIII dikarenakan kelas VIII sudah memiliki pengalaman belajar di jenjang SMP sehingga dianggap mewakili jenjang SMP.

3. Teknik dan Instrumen Penelitian

a. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrument dan studi dokumentasi. Alat atau instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (a) angket yang mengungkap tentang kemampuan penyesuaian diri, (b) nilai UTS semester I tahun ajaran 2013-2014. b. Instrument penelitian

Instrument yang digunakan untuk mengungkap data tentang kemmapuan penyesuaian diri peserta didik adalah angket yang mengukur skala penyesuian diri peserta didik di sekolah yang telah direkonstruksi oleh Latifah (2012) dan dimodifikasi oleh peneliti dengan menghilangkan beberapa item yang tidak sesuai, dan menambahkan jumlah item yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Bina Dharma 2 Bandung, Jl. Babakan Sari I No. 131 Telepon (022) 7272862 Bandung. Alasan memilih SMP Bina Dharma 2 Bandung sebagai tempat penelitian karena di SMP Bina Dharma 2 Bandung tidak terdapat jadwal layanan Bimbingan dan Konseling dikelas dan peneliti melihat fenomena yang terjadi di sekolah tersebut peserta didik cenderung dalam penyesuaian dirinya kurang. Hal ini tampak dari perilaku pada seluruh peserta didik di sekolah tersebut khususnya kelas VIII di SMP Bina Dharma 2 Bandung, diketahui bahwa (1) peserta didik sering mendapatkan nilai rendah;(2) remedial yang tidak tuntas dari semester 1 dan 2; (3) minat belajar dan motivasi belajar yang rendah; (4) tiap tahun selalu ada peserta didik yang tidak naik kelas IX; (5) mudah mengekspresikan emosi ketika sedang mengalami masalah; (6) kurang dapat menyelesaikan masalah; (7) menarik diri dan menarik perhatian orang lain (8) menurunnya semangat belajar yang disebabkan banyaknya masalah-masalah pribadi; dan (9) merasa dirinya mandiri dalam menyelesaikan masalah sehingga tidak membutuhkan bantuan dari orang tua atau guru. Sehingga peneliti ingin mengetahui gambaran dan hubungan kemampuan penyesuaian diripeserta didik kelas VIII SMP bina Dharma 2 Bandung dengan prestasi belajar.

Arikunto (2010: 173) menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian.” Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh peserta didikkelas

VIIISMP Bina Dharma 2 BandungTahun Ajaran 2013-2014. Alasan pemilihan populasi dan sampel terhadap Kelas VIII adalah sebagai berikut.

(23)

42

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peserta didik kelas VIII memasuki pertengahan masa sekolah sehingga dianggap telah banyak melakukan interaksi, pengalaman belajar dan membina hubungan dengan teman di sekolah.

3. Belum ada yang meneliti mengenai penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik di Kelas VIII SMP Bina Dhrma 2 Bandung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung yang berjumlah 229 peserta didik. Adapun anggota populasi dan sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Peserta didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung

No Kelas Jumlah Peserta didik

1 VIII A 33

2 VIII B 33

3 VIII C 33

4 VIII D 33

5 VIII E 32

6 VIII F 33

7 VIII G 32

Jumlah 229

(Sumber : Staf Tata Usaha SMP Bina Dharma 2 Bandung)

B. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung.

(24)

43

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan statistik nonparametrik yaitu teknik korelasional, dimana teknik korelasi ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel independen yaitu variabel X dan variabel dependen yaitu variabel Y, dan apabila terdapat hubungan diantara kedua variabel, maka seberapa erat dan seberapa berartinya hubungan tersebut (Arikunto, 2006: 51).

Berdasarkan pendekatan dan metode penelitian, maka dibuat desain penelitian sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian sebagaimana digambarkan pada bagan 3.1 berikut.

Bagan 3.1

Desain Penelitian Profil Kemampuan Penyesuaian Diri dan Prestasi Belajar

Tahap I adalah tahap persiapan, meliputi: (a) penyusunan proposal skripsi, (b) penyusunan skripsi, (c)penyusunan instrumen penelitian, dan (d) pembuatan surat izin penelitian yang bertujuan untuk memenuhi kelengkapan administrasi penelitian sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Tahap II yaitu pengumpulan data, dilakukan dengan cara menyebarkan angket kemampuan penyesuaian diri kepada peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014. Tahap III yaitu pengolahan data, meliputi: (a) verifikasi data, (b) penyekoran data, dan (c) pengelompokkan data. Tahap IV merupakan tahap penyelesaian, meliputi penyusunan hasil-hasil pengolahan data dan menyelesaikan penulisan skripsi.

Tahap II: Pengumpulan Data Tahap I: Persiapan

(25)

44

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kemampuan penyesuaian diri sebagai variabel X dan prestasi belajar sebagai variabel Y. pemberian definisi pada variabel bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran variabel penelitian dan adanya kejelasan secara operasional. Secara operasional variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian Diri Peserta Didik

Schneiders (1964: 429) mengungkapkan bahwa penyesuaian diri sebagai :

a process involving both mental and behavioral responses, by wich an individual strives to cope successfully with inner needs, tensions, frustration and conflik, and to effect a degree of harmony between these inner demands and those imposed on him by the objective world in wich he lives.

Penyesuaian diri pada prinsipnya adalah suatu proses yang mencangkup respon mental dan tingkah laku individu yang berusahan untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik dan frustasi yang ada di dalamnya, sehingga terwujud tingkat keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal.

(26)

45

pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, mampu belajar untuk mengembangkan kualitas diri, mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu serta bersikap objektif dan realistik untuk merespon (kebutuhan dan masalah) secara matang, efisien, puas dan sehat (wholesome). Diukur melalui respon jawaban peserta didik terhadap pernyataan-pernyataan berdasarkan tujuh aspek yang dikemukakan oleh Schneiders (1964:274) mengenai karakteristik penyesuaian diri yang positif, yaitu :

a) Mampu mengontrol emosi yang berlebih (absence of excessive emotionality). Aspek ini menekankan adanya kontrol dan ketenangan emosi peserta didik yang memungkinkannya untuk menghadapi permasalahan secara cermat dan dapat menentukan berbagai kemungkinan pemecahan masalah ketika muncul hambatan. Bukan berarti tidak ada emosi sama sekali, tetapi lebih pada kontrol emosi ketika menghadapi situasi tertentu.

Dengan indikator sebagai berikut : a) Dapat mengontrol emosi

b) Dapat mengungkapkan emosi secara wajar

2) Mampu mengatasi mekanisme psikologis (absence of psychological mechanism). Aspek ini menjelaskan pendekatan terhadap permasalahan lebih mengindikasikan respon yang normal dari pada penyelesaian masalah yang memutar melalui serangkaian mekanisme pertahanan diri yang disertai tindakan nyata untuk mengubah suatu kondisi. Peserta didik dikategorikan normal jika bersedia mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Peserta didik dikatakan mengalami gangguan penyesuaian jika peserta didik mengalami kegagalan dan menyatakan bahwa tujuan tersebut tidak berharga untuk dicapai.

(27)

46

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Mampu mengatasi perasaan frustasi (absence of the sense of personal frustration). Peserta didik yang mengalami frustrasi ditandai dengan perasaan tidak berdaya dan tanpa harapan, maka akan sulit bagi peserta didik untuk mengorganisir kemampuan berpikir, perasaan, motivasi dan tingkah laku dalam menghadapi situasi yang menuntut penyelesaian.

Dengan indikator sebagai berikut :

a) Terhindar dari kekecewaan yang mendalam b) Terhindar dari tingkah laku yang menyimpang

4) Memiliki pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri (rational deliberation and self direction). Peserta didik memiliki kemampuan berpikir dan melakukan pertimbangan terhadap masalah atau konflik serta kemampuan mengorganisasi pikiran, tingkah laku, dan perasaan untuk memecahkan masalah, dalam kondisi sulit sekalipun menunjukkan penyesuaian yang normal. Peserta didik tidak mampu melakukan penyesuaian diri yang baik apabila peserta didik dikuasai oleh emosi yang berlebihan ketika berhadapan dengan situasi yang menimbulkan konflik.

Dengan indikator sebagai berikut :

a) Mampu memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang matang

b) Mampu mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil 5) Memiliki kemampuan untuk belajar (ability to learn). Penyesuaian

normal yang ditunjukkan peserta didik merupakan proses belajar berkesinambungan dari perkembangan peserta didik sebagai hasil dari kemampuannya mengatasi situasi konflik dan stres.

Dengan indikator sebagai berikut : a) Mampu mengembangkan dirinya

b) Bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sekolah dengan baik c) Menghargai prestasi yang dicapai disekolah

(28)

47

6) Mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu (utilization of past experience).Peserta didik dapat menggunakan pengalamannya maupun pengalaman orang lain melalui proses belajar. Peserta didik dapat melakukan analisis mengenai faktor-faktor apa saja yang membantu dan mengganggu penyesuaiannya.

Dengan indikator sebagai berikut :

a) Mampu bercermin pada masa lalu yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan

b) Membuat perencanaan yang berhubungan dengan kelanjutan pendidikan

7) Bersikap realistik dan objektif (realistic and objective attitude). Sikap yang realistik dan objektif bersumber pada pemikiran yang rasional, kemampuan menilai situasi, masalah dan keterbatasan peserta didik sesuai dengan kenyataan sebenarnya.

a) Menerima keterbatasan diri

b) Memiliki keyakinan akan kemampuan diri 2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai hasil yang dicapai peserta didik setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu yang dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai. Gagne & Barliner (Suryabrata, 2004: 20) menyatakan bahwa „achievement is something acquired and result from an active learning process helped along

by instructional and educational activity’. Artinya, prestasi ialah sesuatu yang dicapai atau dipelajari dan hasil dari proses belajar yang aktif dibantu oleh kegiatan pengajaran dan pendidikan.

Menurut Syamsuddin (2007: 160) “manifestasi belajar itu diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang

teramati dalam nilai raport”.

(29)

48

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Seni Budaya, Penjaskes, TIK, Bahasa Sunda,Penjasorkes dan PLH.

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan. Instrumen adalah “Suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan tujuan agar dapat mempermudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis serta mudah diolah” (Arikunto, 2006: 136).

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab secara tertulis pula. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk angket tertutup (angket berstruktur) (Riduwan, 2012: 39). Dalam upaya untuk memperoleh keakuratan data yang dikumpulkan, maka hasil uji coba instrument penelitian ini perlu diuji keakuratannya dengan menggunakan uji validitas dan reabilitas. Jumlah instrument yang digunakan tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah dikembangkan menjadi sub variabel dan indikator.

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket. Proses dalam memperoleh data dengan menggunakan angket (data penyesuaian diri) sebagai instrumen penelitian yang telah direkonstruksi oleh Latifah (2012) dan dimodifikasi oleh peneliti dengan menghilangkan beberapa item yang tidak sesuai, dan menambahkan jumlah item yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

(30)

49

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen

Kemampuan Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung

(Setelah Judgement/Sebelum Uji Coba) b. Dapat mengungkapkan emosi

secara wajar 6,7,8

a. Terhindar dari sikap

rasionalistik 13,14 c. Terhindar dari sikap

kompensasi 22

a. Terhindar dari kekecewaan yang mendalam

27,28

29 30 4

b. Terhindar dari tingkah laku

yang menyimpang 31,32

a. Mampu memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang

matang 36 37 2

b. Mampu mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang

b. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah dengan baik

43, 44,

45 46 4

c. Memiliki motivasi untuk

meningkatkan prestasi belajar 47, 48,

49 -

a. Mampu bercermin pada masa lalu yang berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan

50, 51,

52 53,54 5 b. Membuat perencanaan yang

berhubungan dengan kelanjutan pendidikan

(31)

50

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen

Kemampuan Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung

(Setelah Judgement/Sebelum Uji Coba)

No Variabel Aspek Indikator No. Item

(+) (-27) 7. Mampu

bersikap realistik dan objektif

a. Mengetahuikekuatan dan keterbatasan diri

58, 59 60,61 4 B. Prestasi

Belajar

1. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik

Nilai prestasi belajar peserta didik pada 13 mata

pelajaran di SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014

Data Interval

(32)

51

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen

Kemampuan Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung

(Setelah Uji Coba/Validitasi) c. Terhindar dari sikap

kompensasi -

b. Terhindar dari tingkah laku

yang menyimpang 32 b. Mampu mengarahkan diri

sesuai dengan keputusan

b. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah dengan baik

43, 44,

45 46 4

c. Memiliki motivasi untuk meningkatkan prestasi b. Membuat perencanaan yang

berhubungan dengan kelanjutan pendidikan

(33)

52

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen

Kemampuan Penyesuaian Diri Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung

(Setelah Uji Coba/Validitasi)

Indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Pilihan jawaban setiap item pernyataan memiliki gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan alternatif jawaban pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Rentang Skala Likert

Kemampuan Penyesuaian Diri Peserta Didik

Alternatif Jawaban Pemberian Skor (+) (-)

E. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Kelayakan Instrumen

(34)

53

dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan angket dari segi bahasa, materi, maupun konstruk.Penimbangan dilakukan oleh dosen ahli yakni dosen dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Penilaian oleh dosen ahli dilakukan denganmemberikan penilaian pada setiap item dengan kualifikasi Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Item yang diberi nilai M menyatakan bahwa item tersebut bisa digunakan, dan item yang diberi nilai TM menyatakan dua kemungkinan yaitu item tersebut tidak bisa digunakan atau diperlukan revisi pada item tersebut. Penimbangan dilakukan oleh Dr. Mubiar Agustin, M.Pd.,Dr. Ipah Saripah, M.Pd., dan Drs. Sudaryat Nurdin Ahmad. Hasil judgment instrumen oleh dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.5

Hasil Judgment Instrumen Kemampuan Penyesuaian Diri

Kesimpulan No. Item Jumlah

Dipakai 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,23,24,25 26,27,28,30,31,32,33,34,35,36,39,42,44,45,46,47,48,49,

51,52,55,58,64,65,66,67,68,69,70,71

53

Dibuang 37,38,41,50,53,54,56,57,59,63 10

Direvisi 20,21,22,29,43,60,61,62,72 9

2. Uji Keterbacaan

(35)

54

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Validitas

Setelah uji keterbacaan item dilakukan, langkah selanjutnya yaitu menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sugiyono (2011: 267) menyatakan bahwa uji validitas alat pengumpul data dilakukan untuk mengetahui apakah intrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows Versi 16.0. Validitas item dilakukan dengan menganalisis daya pembeda menggunakan prosedur pengujian Spearman’s rho.Adapun data yang digunakan untuk mengukur validitas item, merupakan data hasil penyebaran instrumen. Dengan kata lain, penyebaran instrumen dilaksanakan sekaligus untuk menguji validitas item (built-in).Berikut ditampilkan item-item pernyataan setelah validasi.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Penyesuaian Diri

Kesimpulan No. Item Jumlah

Valid 3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,21,23,24, 25,26,27,28,29,30,32,33,34,35,36,37,38,39, 40,41,42,43,44,45,46,47,47,48,50,51,52,53,54,55,

56,57,58,59,60

55

Tidak Valid 1,2,22,31,49,61 6

Berdasarkan tabel hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 61 item pernyataan dari angket penyesuaian diriterdapat 55 item pernyataan yang valid dan 6 item pernyataan yang tidak valid (Hasil pengujian validitas terlampir).

4. Uji Reliabilitas

(36)

55

SPSS for windows versi 16.0.Sebagai tolok ukur, digunakan klasifikasi rentang koefisien reliabilitas (Sugiyono, 2011: 257) sebagai berikut:

0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah 0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah

0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup 0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi 0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi

Hasil pengujian menggunakan SPSS for Windows Versi 16.0 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Hasil Reliabilitas Instrumen Penyesuaian Diri

Berdasarkan tabel didapatkan koefisien Cronbach’s Alpha 0,813 yang berada pada tingkat kategoriketerandalan sangat tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa instrument penyesuaian diri dapat digunakan dengan baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data mengenaipenyesuaian diri.

5. Uji Korelasi

Penelitian ini meupakan penelitian sensus artinya semua populasi digunakan sebagai sampel. Berdasarkan hal tersebut maka perhitungan selanjutnya dapat langsung dilakukan analisis korelasi terhadap variabel penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik. Data dalam penelitian ini merupakan data ordinal dan data interval maka analisis korelasi terhadap variabel penyesuaian diri dan prestasi belajar menggunakan rumus Spearman Rank Order Correlation (rho), Riduwan (2012: 135) mengemukakan yaitu sebagai berikut.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(37)

56

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ρ = 1-

Keterangan:

ρ = Nilai Korelasi Spearman

∑d² = Total kuadrat selisih antar ranking n = Jumlah sampel penelitian

Untuk menentukan nilai kontribusi kemampuan penyesuaian diri dengan prestasi belajar peserta didik, dilakukan dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD), menurut Riduwan (2013: 139) menggunakan rumus sebagai berikut.

KD = r2 x 100%

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan yang dilakukan untuk penelitian ini, terdiri dari: a. Identifikasi masalah yang terjadi di lapangan dan menetapkan fokus

permasalahan

b. Studi pustaka dengan membaca berbagai literatur yang sesuai dengan fokus permasalahan yaitu hubungan penyesuaian diri terhadap prestasi belajar peserta didik SMP.

c. Penyusunan proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan dosen dan disahkan oleh dewan skripsi jurusan dan ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

d. Pengajuan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas.

e. Penentuan sekolah yang akan dijadikan obyek penelitian f. Pengajuan surat permohonan izin penelitian

(38)

57

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini, meliputi:

a. Pengembangan instrumen penelitian. Tahapan yang dilaksanakan yakni sebagai berikut.

1) Penyusunan kisi-kisi dan butir pernyataan instrumen kemampuan penyesuaian diri

2) Penimbangan instrumen kepada tiga pakar 3) Uji keterbacaan instrumen

b. Uji coba instrumen kepada 229 peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung tahun ajaran 2013-2014 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen, dan sekaligus digunakan sebagai data awal penelitian untuk memperoleh gambaran kemampuan penyesuaian diri siswa.

3.Pengolahan Data

a. Verifikasi data

Verifikasi data yaitu suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh dalam rangka pengumpulan data untuk menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah. Adapun tahapan verifikasi data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pengecekan jumlah angket yang sudah terkumpul

2) Memberikan nomor urut pada setiap angket untuk menghindari kesalahan pada saat melakukan rekapitulasi data

3) Melakukan tabulasi data yaitu perekapan data yang diperoleh dari peserta didik dengan melakukan penyekoran sesuai dengan tahapan penyekoran yang telah ditetapkan.

4) Melakukan perhitungan statistik sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

b. Pengelompokkan data

(39)

58

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didapatkan skor total penyesuaian diri. Data yang telah terkumpul dari responden selanjutnya dibagi ke dalam tiga tingkat penyesuaian diri dengan menggunakan kategori tinggi, sedang, dan rendah yang diperoleh melalui konversi skor mentah menjadi skor T dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menghitung skor total masing-masing responden.

2) Mengkonversi skor responden menjadi skor baku, dengan rumus:

Keterangan : = skor responden yang hendak diubah menjadi skor T = rata-rata skor kelompok

s = standar deviasi skor kelompok

(Azwar, 2011: 156) 3) Mengkonversi skor baku menjadi skor matang, dengan rumus:

[ ]

Keterangan : Skor T = Skor T atau skor matang yang dicari 50 = konstanta nilai tengah sebagai rata-rata 10 = konstanta standar deviasi

(Azwar, 2011: 156) 4) Mengelompokan data menjadi tiga kategori dengan pedoman sebagai

berikut.

Tabel 3.8 Konversi Skor T

Skala skor T Kategori Skor

X ≥ μ + 1.0 ơ Tinggi

μ –1.0 ơ < X < μ + 1.0 ơ Sedang

X ≤ μ –1.0 ơ Rendah

(40)

59

Tabel 3.9

Kategorisasi Kemampuan Penyesuaian Diri

No Interval Kategori

1. 243 Tinggi

2. 205 - 242 Sedang

3. 204 Rendah

Adapun untuk penentuan kategorisasi prestasi belajar peserta didik berdasarkan konversi skor mentah menjadi matang dengan batas lulus ideal yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.10

Kategorisasi Prestasi Belajar

No Interval Kategori

1. 872 Tinggi

2. 823 - 871 Sedang

(41)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Hubungan Penyesuaian Diri dengan Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMP. (Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014), maka penulis dalam bab ini akan memcoba menarik suatu kesimpulan dan memberikan rekomendasi berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Kemampuan penyesuaian diri peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 berada pada kategori sedang, artinya peserta didik cukup mampu melakukan penyesuaian diri secara optimal, seperti : mampu mengontrol emosi yang berlebihan; mampu mengatasi mekanisme psikologis; mampu mengatasi perasaan frustasi; memiliki pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri; memiliki kemampuan untuk belajar; mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu; dan bersikap realistik dan objektif. Kategori sedang ini berarti bahwa peserta didik memiliki kemampuan penyesuaian diri yang cukup baik. Aspek terendah pada penyesuaian diri peserta didik adalah aspek bersikap realistik dan objektif. Hal ini peserta didik belum mampu bersumber dan memiliki pemikiran yang rasional, kemampuan menilai situasi, masalah dan menerima keterbatasan peserta didik sesuai dengan kenyataan sebenarnya.

2. Prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014 berada pada kategori sedang. Kategori sedang ini berarti bahwa peserta didik memiliki pencapaian prestasi belajar yang cukup.

(42)

90

meskipun faktor lain yang lebih besar yang berhubungan dengan prestasi belajar.

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Pada upaya mengembangkan kemampuan penyesuaian diri peserta didik di sekolah, konselor diharapkan mampu mengaplikasikan ke dalam program bimbingan yaitu pribadi sosial untuk mengembangkan kemampuan penyesuaian diri peserta didik dan prestasi belajar.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(43)

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. dan Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Azwar, S. (2011). Penyusunana Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Ary, D. et al. (2006). Introduction to Research in Education. Canada: Thomson Wadsworth.

Chaplin, J.P. (a.b. Kartini Kartono). (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, S.B. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Djamarah, S.B. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Rosda Karya.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Rosda Karya.

Fatimah, E. (2010). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia.

Haeny, I.N. (2010). Program Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

(44)

92

Hurlock, E.B. (a.b. Istiwidayanti dkk). (1980). Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.

Kartono, K. (2000). Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju.

Lazarus, R.S. (1969). Personality and Adjustment. Anglewood Cliffs: Pretince Hall.

Mappiere, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Mahardikawati, D. (2011). Hubungan Self Efficacy dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Psikologi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Nazir. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Gramedia

Latifah, N. (2012). Efektifitas Permainan Kelompok dalam Mengembangkan Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa. Skripsi PPB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Nugroho, A.O. (2010). Hubungan antara Self-Efficacy, Penyesuaian Diri dengan Prestasi Belajar. Skripsi UWM Madium. Madium: Tidak diterbitkan.

Nurkencana. (2005). Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Permatasari, D. (2009). Pengaruh Penyesuaian Sosial terhadap Prestasi Belajar Siswa . Skripsi PPB FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Prayitno, J. (2005). Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Semester I Tahun Ajaran 2004/2005 Di SMA Negeri 1 Getasan Kabupaten Semarang. Skripsi BK FKIP UKWS. Semarang: Tidak Diterbitkan.

Puspita, I. (2009). Hubungan antara Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi PPB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahmawati, D.N. (2010). Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa. Tesis UIN Malang. Malang: Tidak diterbitkann.

(45)

93

Dewi Melati, 2014

Hubunga nantara Penyesuaian Diridengan Prestasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusmana, N., (2008). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah (Metode, Teknik, dan Aplikasi). Bandung: Rizqi Press

Safura, L. (2006). Hubungan antara Penyesuaian Diri Anak Di Sekolah dengan Prestasi Belajar. Psikologia. Vol. 2. No. 1. Juni 2006 (27-31). Santrock, J.W. (2002). Adolescence: Perkembangan Remaja, Edisi Keenam.

Jakarta: Erlangga.

Saputra, A.B. (2009). Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar. Skripsi Psikologi UPI Bandung. Bandung: Tidak diterbitkan.

Schneiders, A.A. (1964). Personal Adjustmen and Mental Health. New York, Holt: Rinehart and Winston.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subino. (1982). Bimbingan Skripsi. Bandung: STBA Yapari

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada.

Suryabrata, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada.

(46)

94

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syamsuddin, M.A. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Tallent, N. (1979). Psychological Adjustment Understanding One Self and Others. New York: D. Van Nostrand Co.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Tidak diterbitkan.

Yustisiana, Y.R. (2002). Remaja Gaul. Perspektif Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Jurnal. Jurusan PPB FIP UPI. Tidak diterbitkan

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kisi-kisi Instrumen Penelitian dan Pengembangan Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.

Pola Pencarian Pengobatan Di Daerah Transmigrasi Batang Pane I Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008, Medan : Skripsi FKM USU. Syaifuddin,

Dalam memilih alternatif pendanaan untuk membiayai kegiatan perusahaan, maka yang akan menjadi pertimbangan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan kombinasi

[r]

Penunjukan/pengangkatan pejabat-pejabat dan personalia Sub Direktorat Landreform tersebut dilaksanakan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas usul dari Direktur Jenderal

serdang bedagai adalah mayoritas petani sebagai mata pencahariannya, sawah yang menjadi tempat mencari penghasilan untuk menghidupi keluarga tidak sepenuhnya bisa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam kadmium (Cd), tembaga (Cu), dan zink (Zn) di dalam produk ikan tuna kemasan kaleng berdasarkan waktu penyimpanan dengan

“Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow, Invesment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Variabel Intervening”..