Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Buku
A.M. Sardiman. 2003. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Ali, Muhammad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.
Alwasilah, A.Chaedar. 2002. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan
Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta. Pustaka Jaya.
Anam, Saiful. (2000). Profil Tujuh Guru Panutan Indonesia. Jakarta : Direktorat
Profesi Pendidik.
Anitah, Sri, W,Dkk.(2007).Strategi Pembelajaran di SD.Jakarta:Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Perlelitian Suatu Perulekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Perlelitian Suatu Perulekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Aziz Wahab, Abdul.2007. metode dan model-model mengajar ilmu pengetahuan sosial
(IPS). Bandung : Alfabeta.
Bahri Djamarah, Saiful. (2005). Guru dan Anak didik dalam interaksi eduatif suatu
pendekatan teoritis psikologis. Jakarta : Rineka Cipta.
Bahri Djamarah, Saiful. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Budiman, Arief. (2006). Kebebasan, Negara, Pembangunan. Jakarta : Pustaka Alvabet
Danial, E. dan Wasriah, N. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung :
Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan. FPIPS. Universitas Pendidikan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Direktur Direktorat Akademik. (2009). Panduan Program Latihan Profesi (PLP) UPI,
Bandung : Direktur Direktorat Akademik.
Echol, Jhon L dan Hasan Shadily. (1975). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Hamzah. B (2010). Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Kunandar. (2007) Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi
Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kunandar. (2009) Guru Profesional : Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Serifikasi
Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Lexy J, Moleong. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Masyhuri dan Zainuddin. (2008). Metode Penelitian. Replika Adriana
Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan
menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Oemar, Hamalik. (2006). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Poerwadarminta. WJS. (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sadiman, Arif... Dkk. (2009). Media Pendidikan : pengertian, pengembangan dan
pengembangannya. Jakarta : Rajawali Pers.
Sagala, Saiful. (2009). Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : C.V Alfabeta
Solicha.(2004). Persepsi Siswa Terhadap Guru PPL dalam Proses Belajar Mengajar di
SMK 6 Bandung. Bandung.
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Bandung: Citra.
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodelogi Pelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Suparlan.(1997). Paradigma Naturalistik dalam Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan
penggunaannya. Majalah Antropologi Indonesia No. 53 Vol 21. Jurusan
Antropologi FISIP UI.
Suryani, Erma.(2006). Pemodelan dan Simulasi . Yogyakarta : Graha Ilmu.
Syaefudin, Udin, Syamsuddin,Abin.2005.Perencanaan Pendidikan Pendekatan
Komprehensif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:
Universitas pendidikan Indonesia.
Wardani Dan Suparno. (1994). Program Pengalaman Lapangan. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud.
2. Lain-lain
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Dan
Kompetensi Pendidik.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan Tinggi merupakan sebagai bagian integral dari kehidupan
bangsa dan Negara. Selain itu, memegang peranan dalam mengisi kehidupan
bangsa dan negara diberbagai bidang. Tenaga ahli yang dipersiapkan oleh
Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada
usia 19-22 tahun, dan diharapkan dengan lamanya pendidikan pada program
Strata I atau Sarjana yaitu 4 tahun.
Universitas Pendidikan Indonesia salah satu perguruan tinggi yang ada di
Indonesia, diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang tertera
dalam Undang-Undang RI Sisdiknas nomer 20 tahun 2003 Pasal 3:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk menciptakan pendidikan yang baik, harus didukung dengan guru
yang baik pula, dimana tugas seorang guru mengajarkan, mendidik dan
mengarahkan materi kepada peserta didik. Hal ini sejalan dengan apa yang tertera
dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 (2006:2) pengertian profesi
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada penddikan anak usia dini jalu pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Jurusan PKn sebagai salah satu jurusan yang ada di FPIPS UPI,
diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana pendidikan PKn yang memiliki
kemampuan yang profesional dalam mengajar di Sekolah Menengah. Adapun
standar kompetensi guru PKn dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 bahwa standar kompetensi guru PKn
meliputi:
1. memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
2. memahami substansi pendidikan kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap kewarganegaraan (civic disposition), dan ketrampilan kewarganegaraan (civic skills).
3. menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru PKn
harus memiliki standar kompetensi yang baik, agar dalam mendidik siswa tidak
salah arah dan mampu memahami pelajaran PKn secara utuh. Selain standar
kompetensi, guru PKn juga harus memahami arti kompetensi guru agar mampu
menjadi guru yang profesional.
Dalam upaya menciptakan guru profesional, UPI melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi
Divisi P2JK sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MWA nomor: 21/TAP/MWA
UPI/2007 bahwa tugas pokok dan fungsi Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kegiatan pendidikan profesi dan jasa keprofesian, salah satunya melaksanakan
kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Program Pengalaman Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang
termasuk kelompok mata kuliah profesi pada program studi kependidikan yang
bertujuan untuk mengembangkan profesi kependidikan. Melalui PPL, para
mahasiswa tidak hanya dituntut menggunakan pengetahuan dan keterampilan
akademik yang telah diperoleh melalui perkuliahan sesuai dengan tuntutan nyata
dalam situasi kerja, tetapi para mahasiswa juga dituntut untuk mendapat
pengalaman mengajar secara profesional serta mengintegrasikan pengalamannya
itu ke dalam pola perilaku dirinya sebagai pribadi yang efektif dan produktif.
Namun pada kenyataannya, kebanyakan mahasiswa kurang siap melaksanakan
PPL, dikarenakan kurang menguasai pengetahuan dasar mengajar. Tetapi dilain
pihak mahasiswa dituntut untuk melaksanakan PPL guna mencapai kelulusan
pada tepat waktu.
Oleh karena itu, untuk melaksanakan dan meningkatkan kesiapan PPL,
mahasiswa harus menguasai pengetahuan dasar secara komprehensif melalui mata
kuliah atau proses belajar mengajar, diantaranya : Belajar dan Pembelajaran PKn,
Evaluasi Pembelajaran PKn, Media Pembelajaran PKn dan Simulasi
Pembelajaran PKn. Dalam hal ini, peneliti akan memfokuskan suatu mata
kuliah Simulasi Model Pembelajaran sebagai kajian penelitian.
Mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran dapat dijadikan sebagai wahana
pembentukan kompetensi guru PKn, khususnya kemampuan pedagogik. Melalui
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan peran guru dalam pembelajaran, menganalisis keterampilan dasar dan
model-model pembelajaran PKn, membuat RPP dan skenario pembelajaran, dan pada
akhirnya mempraktekan (mensimulasikan) model-model pembelajaran yang telah
disusun dalam RPP dan skenario pembelajaran melalui kegiatan peer-teaching /
micro-teaching.
Berangkat dari keadaan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut bagaimana Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran di
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti program latihan
profesi guru. Maka, judul skripsi ini adalah “Kontribusi Mata Kuliah Simulasi
Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa
Mengikuti Program Pengalaman Lapangan ”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah atau yang sering disebut problematika merupakan
kegiatan penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah, dengan
adanya permasalahan maka berarti dalam penelitian telah mengidentifikasikan
persoalan yang akan diteliti secara jelas.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut: “Adakah kontribusi yang berarti (signifikan) dari
Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa mengikuti Program Pengalaman Lapangan Guru tahun akademik
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana persepsi mahasiswa peserta PPL tentang pelaksanaan
pembelajaran mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran?
2. Bagaimana kemampuan Mahasiswa Dalam Melaksanakan Kegiatan PPL ?
3. Bagaimana kontribusi mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran terhadap
kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan titik pijak untuk aktivitas yang akan
dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini perlu
adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti,
sehingga dapat bekerja terarah dalam mencari data sampai pada langkah
pemecahan masalahnya.
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi mata
kuliah Simulasi Model Pembelajaran dalam meningkatkan kesiapan PPL
mahasiswa PKn.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui persepsi mahasiswa PPL tentang tentang pelaksanaan
pembelajaran dalam mata kuliah simulasi model pembelajaan
b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Mengetahui kontibusi mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran
terhadap kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a) Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
khususnya maupun bagi masyarakat luas pada umumnya tentang
kontribusi mata kuliah simulasi pembelajaran kepada kesiapan PPL
mahasiswa PKn.
b) Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang pengaruh
kontribusi mata kuliah simulasi pembelajaran kepada kesiapan PPL
mahasiswa PKn Program Pengalaman Lapangan .
c) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan
penelitian berikut yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a) Untuk mahasiswa hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan
masukan yang berguna tentang kontribusi mata kuliah simulasi
pembelajaran kepada kesiapan PPL mahasiswa PKn.
b) Untuk pendidik maka pengetahuan dan pengalaman selama
mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c) Memberikan sumbangan atau masukan kepada pemerintah untuk
meningkatkan pendidikan nasional.
E. Variabel
Variabel merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan dalam
penelitian. Secara teoritis, Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2010:3)
mendefinisikan “variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang
lain”..Sejalan dengan pendapat di atas, Sugiyono (2011:38) mendefinisikan
tentang variabel bahwa “variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua variabel, yaitu sebagai berikut.
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi perubahan atau timbulnya
variabel terikat. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah : mata kuliah Simulasi
Model Pembelajaran, indikatornya :
a. Intensitas pertemuan
b. Materi mata kuliah
c. Metode pembelajaran PKn
d. Media Pembelajaran PKn
e. Sumber Pembelajaran PKn
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel-variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Atau dapat juga diartikan sebagai variabel
yang akan timbul dalam hubungan yang fungsional dengan variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini : Kemampuan Mahasiswa Mengikuti
Program Pengalaman Lapangan Guru, dengan indikatornya sebagai berikut :
a. Penampilan mengajar
Dalam penampilan mengajar ini dibagi beberapa ssub indikatornya yaitu :
a) kemampuan membuka
pelajaran
b) sikap dalam proses
pembelajaran
c) penguasaan materi pelajaran
d) kemampuan bertanya
e) kemampuan mengelola kelas
f) kemampuan membimbing
diskusi
g) kemampuan menutup
pelajaran
h) penggunaan media
i) penggunaan metode
j) sumber materi
k) evalusi
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah,
dimana hipoteis ini merupakan suatu petunjuk yang akan memudahkan penulis
dalam mengumpulkan data. Sugiyono (2003 : 82) menyatakan bahwa “hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Dikatakan
belum didasarkan atas fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data.
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang
harusdiuji kebenarannya. Hipotesis terdiri dari dua macam, yaitu
hipotesis Nihil ( Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada
hubungan antara variable satu dengan variabel lainnya, dan hipotesis
alternatife ( Ha ) yaitu hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya
Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai ada
tidaknya kontribusi mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti Program Pengalaman Lapangan
di Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Angkatan 2008, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ho : ada kontribusi yang signifikan dari mata kuliah Simulasi Model
Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti
Program Pengalaman Lapangan guru dalam mata kuliah PKn di sekolah.
Ha : tidak ada kontribusi yang signifikan dari mata kuliah Simulasi Model
Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti
Program Pengalaman Lapangan guru dalam mata kuliah PKn di sekolah.
Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan
G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan
pencatatan dan penganalisisan data hasil penelitian secara eksak dengan
menggunakan perhitungan-perhitungan statistik, mulai dari pengumpulan data dan
penafsiran samapai penyajian hasilnya.
Metode penelitian menurut Endang Danial (2009:61) “merupakan alat
yang digunakan untuk mencapai sesuatu, artinya memiliki karakteristik yang
kompleks, tidak sekedar alat belaka, tapi ada tujuan, diperlukan langkah-langkah,
program, jadual, dan pengujian”. Metode yang penulis gunakan pada penelitian
ini adalah metode kolerasi dan deskriptif. Endang Danial (2009: 64)
mengemukakan “bahwa tujuan metode korelatif adalah untuk melihat gambaran
keberadaan hubungan antara suatu fenomena yang satu dengan yang lain, faktor
yang satu dengan faktor yang lainnya baik satu faktor maupun lebih”.
Selain yang disebutkan di atas, penulis juga menggunakan metode
deskriptif. Endang Daniel (2009: 62) mengemukakan bahwa, “Metode deskriptif
adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik suatu
situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat”.
Setelah data diperoleh, data diidentifikasi dengan menghubungkan
masalah dan data tersebut. Dalam hal ini penulis menelaah tentang keobjektifan
sumber dan keakuratan data yang diperoleh, kemudian data diolah dengan
Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini
adalah menggunakan teknik angket, studi literature dan studi dokumentasi.
Sedangkan teknik pengolahan data dan analisis data menggunakan statistik
deskriptif dan analisis korelasional.
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Jurusan
PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia dan subjek penelitian yang menjadi
sampel adalah mahasiswa PKn angkatan 2008 kelas A dan B yang berjumlah 94
orang yang sedang melaksanakan PPL di sekolah pada semester delapan tahun
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan
penelitian yang datanya berupa angka-angka. Pernyataan tersebut sejalan dengan
Sugiyono (2011:7) yang memberikan rumusan:
pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis serta secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian (seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik).
Hal ini sejalan pula dengan Danial (2009:59) yang menyatakan bahwa
“pendekatan kuntitatif yaitu generalisasi dibangun dari rerata keragaman individu
atau rerata frekuensi dengan memantau kesalahan-kesalahan yang
mungkin”.Dengan demikian penelitian kuantitatif menuntut adanya rancangan
penelitian yang menspesifikan objek kajiannya secara kongkrit dan empirik.
Sedangkan menurut Suparlan (1997:95) bahwa pendekatan kuantitatif yaitu
“penggunaan data kuantitatif diperlukan dalam analisis yang dapat dipertanggung
jawabkan kesahihannya demi tercapainya ketepatan data dan ketepatan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adalah suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data statistik berupa
angka-angka yang bersifat objektif, konkrit, terukur dan sistematis berdasarkan
pada filsafat positivistik.
2. Metode Penelitian
Secara harfiah, kata metodologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri
dari kata “mefha” yang berarti melalui, “hodos” yang berarti jalan atau cara dan
kata “logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Metodologi penelitian adalah suatu
cara yang digunakan dalam mencari sesuatu hal dengan menggunakan logika
berpikir, sehingga diperoleh suatu hasil yang diinginkan.
Selain itu, untuk membantu keberhasilan suatu penelitian dan memperjelas
langkah-langkah maupun arah dari penelitian, diperlukan suatu metode yang jelas.
Pada dasarnya, metode adalah cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
penelitian. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Rakim (2008) menyatakan:
metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, terarah dan terkonteks, yang relevan dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode adaalah suatu sistem untuk melalukan suatu tindakan.
Masyhuri dan Zainuddin (2008: 151), menjelaskan mengenai pengertian
metode, yaitu:
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
korelasional.Metode penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang memberikan
gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin, tanpa adanya
perlakuan. Mengutip pendapat Ali (1992:120) tentang pengertian metode
deskriptif, yaitu :“Sesuatu metode penelitian yang digunakan untuk berupaya
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang, dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu
keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi”.
Sukardi (2003: 157) mengatakan bahwa :“Penelitian deskriptif merupakan
penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau
hipotesis yang berkaitandengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka
melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya”.Lebih lanjut, Surakhmad (1989:140), menyatakan bahwa metode
deskriptif mempunyai ciri yaitu :
a. memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.
b. data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian
dianalisa (karena itu metode ini disebut metode analitik).
Menurut Arikunto, S (2007:239) tujuan penelitian korelasional untuk
“mengemukakan ada atau tidaknya hubungan apabila ada, seberapa eratnya serta
berarti atau tidak hubungan itu”. Metode ini sejalan dengan maksud penelitian,
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bertujuan untuk mengemukakan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau
lebih dan apabila ada, seberapa besar derajat hubungannya serta berarti tidaknya
hubungan itu”.
Menurut Kriyantono (2006:62), “metode korelasional meneliti hubungan
atau pengaruh sebab akibat”. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya
memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa
dilihat.Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan
variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi disebut metode korelasional.
Perbedaan utama dengan metode lain adalah adanya usaha untuk menaksir
hubungan dan bukan sekedar deskripsi (Umar, 2002:45). Peneliti dapat
mengetahui berapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat serta besarnya arah hubungan yang terjadi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
korelasional bertujuan untuk mengatur tingkat hubungan antara variabel-variabel
yang diteliti serta untuk meramalkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.Metode korelasional yang digunakan pada penelitian ini, bertujuan
mengetahui berapa besar kontribusi mata kuliah simulasi model pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti Program Pengalaman
Lapangan guru.
Berdasarkan pengertian di atas, maka metode yang sesuai dengan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan kemampuan mahasiswa mengikuti Program Pengalaman Lapangan guru.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian, diperlukan data untuk mengetahui hasil
penelitian yang dilakukan.Oleh karena itu, seorang peneliti memerlukan
teknikpengumpulan data dalam penelitiannya.Sebagaimana yang dikemukakan
Arikunto (2002:126) teknik pengumpulan adalah “alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah”.
Adapun data-data yang diperlukan oleh peneliti, secara teknik dapat
diperoleh melalui beberapa kegiatan teknik pengumpulan data yang akan
digunakan sebagai berikut.
1. Kuesioner atau Angket
Sugiyono (2011:142) yang mendefinisikan kuesioner adalah “teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Menurut Danial, (2009:73) angket atau disebut juga kuesioner, adalah”
alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian”. Alat ini
berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada
responden sesuai dengan masalah penelitian.
Pada penelitian ini, kuesioner merupakan teknik utama atau primeruntuk
mengetahui sejauhmana kontribusi kuliah simulasi model pembelajaran dengan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Danial (2009:80) studi literature yaitu “penelitian yang
dilakukan dengan mencari buku-buku, majalah, liflet yang berkenaan dengan
masalah dan tujuan peneliti”. Pada tahapan ini, peneliti melakukan apa yang
disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil
penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya
ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.
Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti
dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.
Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tambahan yang erat dan
dapat menunjang masalah yang dikaji atau diteliti.Literatur yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan literatur yang berkaitan erat dengan peranan kegiatan
ekstrakulikuler dalam membangun sikap disipin siswa.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan, menganalisis
dokumen-dokumen, catatan-catatan yang penting dan berhubungan serta dapat
memberikan data-data untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian.
Berkaitan dengan hal tersebut danial (2009: 79) mengungkapkan bahwa :
studi dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte dan sebagainya.
Teknik ini sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan cara melihat, menganalisa data-data yang berupa dokumentasi yang
berkaitan dan menunjang penelitian.
Data yang diperoleh melalui kajian dokumentasi ini dapat dipandang
sebagai narasumber yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti. Jadi melalui studi dokumentasi ini peneliti dapat memperkuat data
hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan masalah, tujuan, fungsi dan sebagainya.
C. Operasionalisasi Variabel
Variabel merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan dalam
penelitian. Secara teoritis, Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2010:3)
mendefinisikan “variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang
lain”. Pernyataan lain dikemukakan oleh Arikunto (2002:94) yang mendefinisikan
“variabel sebagai gejala yang bervariasi, misalnya, jenis kelamin, berat badan dan
sebagainya”.Sejalan dengan pendapat di atas, Sugiyono (2011:38) mendefinisikan
tentang variabel bahwa “variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Arikunto (2009;39) variabel bebas adalah “variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
devenden/terikat”.
2. Variabel devenden/terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas
Masalah yang akan diteliti terdiri atas X1 merupakan variabel bebas atau
independent variable (eksogen). Dalam penelitian ini, X2 merupakan variabel
terikat atau dependent variable (endogen).Adapun variabel dalam penelitian ini,
sebagai berikut:
a. Variabel bebas (independent variable), yaitu mata kuliah simulasi model
pembelajaran (X1).
b. Variabel terikat (dependent variable), yaitu :Kemampuan Mahasiswa
Mengikuti Program Pengalaman Lapangan Guru ( Y1).
Keterkaitan antara variabel bebas (independent variable)dan variabel
terikat (dependent variable) dalam penelitian ini dapat digambarkan, sebagai
berikut:
[image:23.595.109.513.214.542.2]1’xy
Gambar 3.1 Hubungan Antara Variabel Variabel X
Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran
Variabel Y
Kemampuan Mahasiswa Mengikuti Program Latihan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
[image:24.595.115.513.170.725.2]kewarganegaraan dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
Kontibusi mata kuliah simulasi model pembelajaran (x) 1. Intensitas pertemuan
1.1 jadwal pertemuan
1.2 kehadiran perkuliahan mahasiswa 1.3 kehadiran perkuliahan dosen
2. Materi mata kuliah 2.1 Pengertian mengajar 2.2 Fungsi dan peran Guru
2.3 keterampilan dasar menbuka dan menutup
2.4 keterampilan memberi penguatan 2.5 keterampilan membimbing diskusi 2.6 keterampilan menjelaskan
2.7 Keterampilan mengelola kelas 2.8 Keterampilan bertanya 3. Metode pertemuan 3.1 Sistem belajar
3.2 Metode penyampaian 4. media pembelajaran 4.1 tepat saat penggunaan
4.2 media penyampaian
5. materi pembelajaran 5.1 Silabus mata kuliah 5.2 Sistematika materi
6. Evaluasi 6.1 tercapainya tingkat kelulusan 6.2 tercapainya pembentukan guru 6.3 tercapainya pengembangan potensi
Kemampuan Mahasiswa Mengikuti Program Pengalaman Lapangan Guru (y) 1. penampilan mengajar
1.1 kemampuan membuka Pelajaran 1.2 sikap dalam proses pembelajaran 1.3 penguasaan materi pelajaran 1.4 kemampuan bertanya 1.5 kemampuan mengelola kelas 1.6 kemampuan membimbing diskusi 1.7 kemampuan menutup pelajaran 1.8 penggunaan media
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Populasi Penelitian
Dalam suatu penelitian, memerlukan populasi sebagai objek/subjek
penelitian. Sugiyono (2011:80) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan”.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan
Pendidikan Kewarganegaraan angkatan 2008 yang sedang melakukan PPL
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia,
yang beralamat di Jalan Dr. Setia Budi No. 229 Bandung.
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2002:109) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Menurut M.Iqbal Hasan (2002:58) sampel adalah bagian dari
populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap bisa mewakili populasi.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara non
probability sampling yaitu dengan teknik judgement sampling atau purposive
sampling adalah teknik penerimaan sampel yang didasarkan kriteria atau
pertimbangan tertentu.
Dalam penelitian ini, penghitungan sampel tidak dilakukan karena
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
[image:26.595.111.511.189.550.2]mahasiswa PKn angkatan 2008 dengan rincian, sebagai berikut:
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
KELAS JUMLAH SISWA
2008 kelas A 48 mahasiswa
2008 kelas B 46 Mahasiswa
E.Tahap-Tahap Penelitian
1. Pra Penelitian
Dalam tahap pra-penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah
memilih dan menentukan lokasi penelitian, maksudnya adalah untuk
menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian dengan objek atau
tempat penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah Jurusan
Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia
a. Penyusunan Angket
Penyusunan angketpeneliti laksanakan setelah mendapat persetujuan
proposal dari kedua pembimbing skripsi. Dengan adanya angket, peneliti berharap
data yang diperoleh akan lengkap dan akurat, karena selain akan didapat hasil data
berupa angka-angka yang sifatnya pasti, juga diharapkan akan didapat data yang
lebih mendalam. Angket ini berisikan permasalahan yang akan disampaikan
kepada anggota sampel yang akan diteliti setelah sebelumnya dibuat kisi-kisi
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebelum penulis menggunakan angket tersebut terlebih dahulu diadakan
uji coba instrumen, adapun uji coba dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
atas kelemahan dan kekurangan angket yang diberikan kepada responden dengan
data dan bahasa yang diinginkan.
Item-itempertanyaan dalaminstrumen penelitan dipandang perlu untuk
diuji cobakan terlebih dahulu dengan tujuan:
1) untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
2) untuk menyeleksi /merevisi item-item pertanyaan penelitian yang
dianggap perlu,terutama agar mudah dipahami oleh responden.
3) Setelah mempelajari jawaban pertanyaan responden diadakan perbaikan
terhadap kuisoner termasuk pengurangan dan penambahan item serta
perbaikan susunan bahasa.
Pelaksanaan uji coba instrumen ini sama saja dengan pelaksanaan
penelitian sebenarnya. Adapun uji coba instrumen dalam penelitian ini, peneliti
menyusun langkah-langkah secara sistematis, sebagai berikut:
1) Uji validitas
Untuk menguji validitas instrumen penulis menggunakan rumus korelasi
product moment pearson (Arikunto, 2002:146) karena data yang digunakan data
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu � = �∑ −(∑ ) (∑ )
�∑ 2−(∑ 2) �∑ 2−(∑ 2)
keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n = jumlah responden
x = jumlah jawaban item
y = jumlah item keseluruhan
Hasil uji validitas tiap butir soal dengan menggunakan perhitungan
program SPSS for Windows ver.16 dengan n= 20 pada tingkat kepercayaan 95%
dan r tabel nya adalah 0,195 (Arikunto, 2006;359).
Dari hasil perhitungan semua item yang dihitung dapat dilihat bahwa r
hitung lebih besar dari r tabel berarti bahwa instrument tersebut valid dan dapat
digunakan dalam penelitian ini.
2) Uji Reliabilitas
Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
reliabilitas internal consstency method dengan menggunakan Cronbach’s Alpha.
Rumus ini digunakan karena data yang akan diukur berupa data interval dan skala
likert. Menurut Kountur dalam (Nuroniah, 2010;86):
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Alpha adalah sebagai berikut:
�11= �
� −1 1−
∑�2
�
�2 1
keterangan :
r11 : Realibilitas instrument
K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σ 2
: Jumlah varian butir
σ2
1 : Varian total
Hasil analisis realibitas diperoleh nilai alpha untuk kuesioner tingkat
pengetahuan tentang mata kuliah simulasi model pembelajaran sebesar 0,941.
Sedangkan untuk kesiapan mahasiswa mengikuti PPL sebesar 0,936, karena nilai
alpha > r table (0,195) dan mendekati angka 1. Maka dapat disimpulkan bahwa
kedua instrument tersebut reliabel.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah melaksanakan pra-penelitian, kemudian menempuh prosedur
perizinan untuk penelitian, pada tahap berikutnya, peneliti memulai untuk terjun
ke lapangan dalam rangka memulai penelitian. Pelaksanaan penelitian ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari informan, yaitu mengumpulkan data
melalui quesioner yang disebar kepada mahasiswa yang sedang melakukan PPL.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menghubungi Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c. membagikan angket penelitian
d. melakukan uji coba instrumen
e. pengumpulam data
f. analisis data
g. uji hipotesis
h. temuan
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul,
kegiatan selanjutnya adalah mengolah serta menganalisis data. Dalam penelitian
ini, pengolahan data dan analisis data dilakukan melalui proses menyusun,
mengkategorikan, menghitung, serta mencari kaitan isi dari data yang telah
didapat dengan maksud mendapatkan maknanya. Sugiyono (2009: 207),
menjelaskan bahwa analisis data merupakan suatu proses menyusun data agar
dapat ditafsirkan. Sedangkan analisis data menurut Moleong (2000: 13) adalah:
“Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”.
Pendekatan yang digunakan dalam pengolahan data adalah pendekatan
korelasi, karena dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis penelitian tentang ada
tidaknya hubungan yang fungsional, linier dan berarti antara variabel bebas
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk menemukan ada tidaknya hubungan, apabila ada berapa eratnya serta berarti
atau tidaknya hubungan itu”.
Teknik pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik statistik,
karena teknik statistik ini dapat digunakan untuk menghitung hubungan antara
kedua variabel tersebut di atas (menghitung korelasi) sebagaimana Arikunto
(2002:214) mengemukakan bahwa: "..Untuk menghitung besarya korelasi kita
menggunakan statistik. Teknik statistik ini dapat digunakan untuk menghitung
hubungan antara dua variabel". Dalam mengolah data penelitian ini dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) memeriksa, memilih data yang berasal dari angket tertutup dengan skala
likert dari (variabel bebas) dan (variabel terikat).
2) memberikan skor terhadap data yang diperoleh dari angket.
3) memasukkan skor ke dalam tabel yang telah dibuat sesuai dengan
keperluan.
4) menghitung Koefisien Korelasi
Perhitungan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan
pengujian signifikasi korelasi digunakan rumus “Pearson Product
Moment”.Rumus ini digunakan karena kedua data variabelnya berskala interval.
Selain itu korelasi ini oaling banyak digunakan dalam penelitian sosial untuk
melihat ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu � = �∑ − ∑ (∑ )
�∑ 2−(∑ )2 �∑ 2−(∑ 2)
Keterangan : ∑χ = Jumlah skor dari X
∑y. = Jumlah skor dari Y
∑χ2 = Jumlah skor dari X2
∑y.2 = Jumlah skor dari y.2
Untuk megindentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau
memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman
[image:32.595.114.508.128.570.2]untuk koefisien korelasi (Sugiyono, 2009;257) berikut ini:
Tabel 3.3
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1 Sangat Kuat
Hasil perhitungan tes kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritik ttabel dk
= n-2, dengan nilai α = 0,05 (tingkat signifikasi 95%) dengan ketentuian sebagai
berikut:
Jika thitung ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ini berarti bahwa
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu melakukan PPL.
Jika thitung ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti terdapat
mata kuliah simulasi model pembelajaran dengan kemampuan
mahasiswa melakukan PPL.
5) Penghitungan Signifikansi
Setelah data sudah diperoleh dalam bentuk tabel dan persentase dan telah
diuji validitas serta reliabilitasnya maka tahap selanjutnya adalah mengahitung
korelasi dan signifikansinya untuk memperoleh ada dan tidak adanya hubungan
yang signifikan antara mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran PKn terhadap
Kemampuan Mahasiswa Melakukan Kegiatan PPL dengan nilai korelasi yang
diperoleh diuji dengan uji korelasi secara manual.
6) analisis koefisien determinasi
Koefisien Determinasi (KD) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
indevenden dipengaruhi variabek dependen atau tidak.Untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel X dan variabel Y dapat dihitung dengan
menggunakan rumus koefisien determinan yang diambil dari koefisien yang telah
diketahui. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
KD = koefisien determinasi
R = koefisien korelasi
100% = bilangan tetap
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dan analisis data maka penulis dalam
tahapan ini akan memberikan beberapa kesimpulan yang didasarkan kepada hasil
analisis data tersebut. Kesimpulan tersebut ialah sebagai berikut :
1. Mahasiswa angkatan 2008 memiliki persepsi bahwa mata kuliah Simulasi
Model Pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa melakukan program pengalaman lapangan (PPL). Persepsi
mahasiswa menunjukan bahwa mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran
mampu meningkatkan motivasi dan meningkatkan
kemampuan-kemampuan dasar mengajar mahasiswa baik secara kualitas maupun secara
kuantitas.
2. Mahasiswa Jurusan PKn angkatan 2008 Universitas Pendidikan Indonesia
memiliki kemampuan penampilan mengajar ketika melakukan PPL.
Kemampuan dasar mengajar mahasiswa tersebut telah dibekali disaat
mengikuti kuliah Simulasi Model Pembelajaran.
3. Mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran ternyata mempunyai hubungan
yang fungsional terhadap kemampuan mahasiswa angkatan 2008 Jurusan
Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial melakukan kegiatan program pengalaman lapangam. Berdasarkan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menunjukan hubungan korelasi kuat dan signifikan. Berarti dapat
ditafsirkan bahwa tedapat hubungan signifikan yang kuat antara mata
kuliah Simulasi Model Pembelajaran dengan kemampuan mahasiswa
angkatan 2008 melakukan kegiatan PPL. Sedangkan kontribusi mata
kuliah Simulasi Model Pembelajaran PKn terhadap kemampuan
mahasiswa melakukan kegiatan PPL yaitu sebesar 38,8%. Selebihnya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, pada dasarnya semua jurusan di
Universitas Pendidikan Indonesia bisa menggunakan mata kuliah Simulasi Model
Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan kegiatan
PPL. Adanya kemampuan mahasiswa melakukan PPL akan menjadi indikasi
tercapainya lulusan sarjana yang berkualitas.
Sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik
dilapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan
rekomendasi atau saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi Jurusan PKn :
a. Peningkatan kemampuan mahasiswa melakukan PPL melalui mata
kuliah Simulasi Model Pembelajaran ini harus lebih eksplisit
(terencana), terfokus dan komprehensif agar tujuan mencetak lulusan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Jurusan PKn merupakan tempat transformasi ilmu pengetahuan
khususnya PKn yang selayaknya dapat lebih menumbuhkan
kemampuan belajar mengajar mahasiswa bisa tercapai.
c. Pihak Jurusan PKn hendaknya lebih meningkatkan dukungan terhadap
penerapan mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran. Dukungan
tersebut dapat berupa penyediaan sarana dan prasarana, media yang
dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran, dan pemberian
peluang kepada dosen untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan
profesi seperti pelatihan, diklat, dan sebagainya.
2. Bagi dosen-dosen mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran di Jurusan
PKn
a. Untuk setiap pertemuan, dosen seyogyanya dapat mempersiapkan
hal-hal yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran seperti menyusun
RPP dengan mempertimbangkan karakteristik mahasiswa.
b. Dosen sebaiknya lebih menggali kemampuan mahasiswa dalam
mensimulasikan kemampuan mengajar, yaitu dengan lebih sering
menggunakan ruangan peer-teaching / micro-teaching untuk mahasiswa
melakukan simulasi sebagai guru.
3. Bagi mahasiswa PPL
a. Mahasiswa harus lebih kritis, kreatif, inovatif, dan disiplin dalam proses
pembelajaran di kelas maupun dalam proses melakukan simulasi
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Mahasiswa harus lebih meningkatkan lagi kemampuannya dalam
melakukan PPL.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Memberikan wawasan baru bagi pengembangan ilmu pendidikan
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Variabel ... 7
F. Hipotesis ... 8
G. Metodologi Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 12
A. Simulasi Model Pembelajaran PKn ... 12
1. Pengertian Simulasi Model Pembelajaran ... 12
2. Tujuan Simulasi Model Pembelajaran ... 14
3. Ruang Lingkup Simulasi Model Pembelajaran ... 15
B. Tinjauan Mengenai Guru Profesional ... 28
1. Pengertian guru Profesional ... 28
2. Syarat Guru Profesional. ... 32
3. Kompetensi Guru Profesional ... 35
4. Kualisikasi dan Sertifikasi Guru ...37
5. Kode Etik Guru ... 41
C. Tinjauan Tentang Program Pengalaman Lapangan (PPL)……... 42
1. Pengertian Program Pengalaman Lapangan (PPL) ... 42
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ... 45
4. Waktu Pelaksanaan…… ... 47
5. Persyaratan Program Pengalaman Lapangan ... 47
6. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ... 47
D. Hal – Hal Yang Harus Dikuasai Peserta PPL ... 53
1. Penguasaan Perencanaan Pembelajaran ... 53
2. Penguasaan Media Pembelajaran ... 56
3. Keterampilan Menguasai Metode Pembelajaran ... 63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 64
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 64
1. Pendekatan Penelitian ... 64
2. Metode Penelitian ... 65
B. Teknik Pengumpulan Data ... 68
1. Kuesioner ... 68
2. Studi Literatur ... 69
3. Studi Dokumentasi ... 69
C. Operasional Variabel ... 70
1. Variabel Bebas ... 71
2. Variabel Terikat ... 71
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 73
1. Populasi Penelitian ... 73
2. Sampel Penelitian ... 73
E. Tahap-Tahap Penelitian ... 74
1. Pra Penelitian ... 74
2. Pelaksanaan Penelitian ... 77
F. Teknik Pengolahan Data ... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 82
A. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan ... 82
Muhammad Yusuf Fadullah, 2012
Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Melakukan Program Pengalaman Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Visi dan Misi ... 83
3. Stuktur Organisasi ... 84
4. Profil Dosen Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI ... 85
5. Profil Mahasiswa PKn ... 87
6. Kurikulum ... 88
7. Fasilitas Perkuliahan ... 89
8. Peluang Lulusan ... 89
B. Hasil Penelitian ... 90
1. Gambaran Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran ... 90
2. Gambaran Kemampuan Melaksanakan Pengalaman Praktek Lapangan (PPL) Mahasiswa Angkatan 2008 Jurusan PKn FPIPS UPI ... 111
3. Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Mahasiswa Dalam Melaksanakan PPL Melalui Pengujian Hipotesis ... 143
C. Analisis Hasil Penelitian ... 147
1. Persepsi Mahasiswa Peserta PPL Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran ... 147
2. Kemampuan Mahasiswa Dalam melaksanakan PPL ... 151
3. Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Mahasiswa Dalam Melaksanakan PPL .... 154
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 159
A. Kesimpulan ... 159
B. Saran ... 160
DAFTAR PUSTAKA ... 163
LAMPIRAN-LAMPIRAN