• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Determinan Perilaku Terhadap Keputusan Seseorang Memilih Pengobatan Akupresur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Determinan Perilaku Terhadap Keputusan Seseorang Memilih Pengobatan Akupresur."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Nama : Okfaysienny

Program Studi : S-1 Sastra China

Judul : Pengaruh Determinan Perilaku Terhadap Keputusan Seseorang Memilih Pengobatan Akupresur (Studi Kasus di Klinik Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi Bandung).

Kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ketika seseorang sakit, manusia akan mencari pengobatan, baik medis ataupun alternatif. Salah satu jenis pengobatan alternatif yang juga merupakan salah satu pengobatan tradisional Tiongkok adalah pengobatan akupresur. Saat ini banyak yang mengetahui eksistensi pengobatan alternatif, tetapi yang memutuskan untuk menjalani terapi pengobatan alternatif relatif sedikit. Ketika seseorang membuat keputusan berperilaku kesehatan, determinan perilaku memiliki peran penting. Teori yang digunakan untuk menganalisis penyebab seseorang berperilaku kesehatan dalam penelitian ini adalah teori WHO. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan dan wawancara kepada 75 pasien yang ditentukan secara acak. Lokasi penelitian bertempat di Klinik Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi Buah Batu, Bandung. Berdasarkan hasil wawancara dan analisis yang telah dilakukan, determinan perilaku terbesar yang melatarbelakangi seorang pasien dalam memilih pengobatan akupresur adalah faktor pemikiran dan perasaan (thought and feeling) yang mencakup pengetahuan, persepsi, pengalaman, kepercayaan-kepercayaan, sikap dan penilaian seseorang.

Kata kunci:

(2)

ABSTRACT

Name : Okfaysienny

Study Program : Chinese Literature

Title : Behaviour Determinant Influence Against Someone Decision of Choosing Acupressure Treatment at Acupressure Clinic Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi Bandung.

Health is a very important thing in human life. When someone is sick, people will seek treatment, either medical or alternative treatment. One kind of alternative treatment which also one among of the traditional Chinese medicine is acupressure therapy. Nowadays many people know the existence of alternative treatment, but people who decided to undergo alternative treatment instead relatively few. When someone make decision of health behavior, determinant of behavior have an important role here. The theory used in this research is theory of the WHO which is used to analyze the cause of a person behave in certain ways. Method research that writer used was descriptive qualitative research method with data collecting technic through field observation and interview to 75 patients which is randomly chosen by author. Research place located at Acupressure Clinic Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi in Buah Batu, Bandung. According to the results of research and analysis, the biggest determinant of behaviour behind a patient decision in choosing the acupressure treatment is thought and feeling which including knowledge, perceptions, experience, beliefs, attitude and one's judgment.

Keyword:

(3)

摘要

: Okfaysienny

学 计划 : 中文系

题目 : 决定选择指压疗法影响的因素 (以 Klinik Akupresur Ny.Yuli

Hokian Shaolin Shi Bandung 例)

健康是人类生活中非常重要的事情之一 一个人生病时,人们会寻找治疗 方法, 其中一个方法是替代疗法 , 是中国传统治疗方法之一就是指压疗法 现在很 多人意识到替代疗法的 在,但决定尝试它的还较少 当一个人决定选择一种 健康行 ,影响行 的因素占重要的作用 研究中所用分析产生某个行 的因 素的理论是世界卫生组织 理论 笔者应用 述定性研究法,笔者通过观察 , 访问了75位被访者 根据访问与分析结果,影响一个人选择指压疗法的 要因 素是思想与感情因素,包括知识 观念 验 信任,态度和个人的判断

(4)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI. ... iv

ABSTRAK. ... v

DAFTAR ISI. ... viii

DAFTAR GAMBAR. ... ix

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Judul Penelitian. ... 1

1.2 Latar Belakang ... 1

1.3 Rumusan Masalah. ... 8

1.4 Tujuan Penelitian... 8

1.5 Manfaat Penelitian. ... 8

1.6 Ruang Lingkup Penelitian. ... 9

1.7 Metodologi Penelitian. ... 9

1.8 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ... 14

2.1 Konsep Umum Perilaku dan Perilaku Kesehatan. ... 14

2.2 Konsep Umum Determinan Perilaku. ... 16

2.2.1 Teori WHO ... 16

2.3 Akupresur. ... 20

2.3.1 Pengertian Akupresur ... 20

2.3.2 Sejarah Akupresur ... 20

2.3.3 Manfaat Akupresur ... 21

(5)

ix

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN. ... 24

3.1 Sejarah, Profil dan Serba-Serbi Tentang Klinik Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi. ... 24

3.2 Penyajian Data... 26

3.3 Analisa dan Pembahasan. ... 38

BAB 1V KESIMPULAN ... 43

DAFTAR PUSTAKA. ... 45

LAMPIRAN. ... 47

(6)

x

DAFTAR GAMBAR

1 Spanduk Klinik Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi ... 49

2 Klinik Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi tampak depan ... 49

3 Tarif Terapi di Klinik Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi ... 50

4 Daftar Paket Terapi Akupresur ... 50

5 Daftar Paket Terapi Akupresur ... 51

6 Daftar Paket Terapi Akupresur ... 51

7 X-Banner di Ruang Tunggu Pasien ... 52

8 Front Desk Klinik untuk Mendaftar dan Konsultasi ... 52

9 Titik-Titik Meridian Untuk Akupresur ... 53

10 Titik-Titik Meridian Untuk Akupresur ... 53

11 Titik-Titik Meridian Untuk Akupresur ... 54

12 Titik-Titik Meridian Untuk Akupresur ... 54

13 Ruang Terapi Untuk Pria ... 55

14 Ruang Terapi Untuk Wanita... 55

15 Alat Terapi yang Digunakan Terapis Pria ... 56

16 Alat Terapi yang Digunakan Terapis Wanita ... 56

17 Kartu Pasien ... 57

18 Ruang Tunggu Pasien ... 57

19 Surat Ijin Usaha Pemkot Klinik Akupresur ... 58

20 Terapis yang sedang melakukan terapi kepada salah satu pasien penderita stroke yang mengalami kesulitan berjalan ... 59

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk biologis senantiasa

menjalankan dan mempertahankan kehidupannya. Dalam menjalankan serta

mempertahankan kehidupannya, manusia cenderung menjaga kesehatannya

dari berbagai penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

Pengertian Kesehatan menurut Undang-Undang no.23 tahun 1992

adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Selain itu, adapun

pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal

2 dan WHO tahun 1948, menyebutkan bahwa sehat adalah keadaan yang

meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan

hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi setiap manusia.

Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar disamping sandang,

pangan, papan, dan pendidikan. Dengan tubuh yang sehat, manusia dapat

beraktivitas dengan baik. Sebaliknya aktivitas yang padat serta pola hidup

manusia yang kurang baik dapat menyebabkan seseorang terserang penyakit.

Pada dasarnya, bila penyakit sudah datang, manusia akan mencari

upaya penyembuhan. Penyembuhan terhadap suatu penyakit di dalam sebuah

masyarakat dilakukan dengan cara-cara yang berlaku di dalam masyarakat

tersebut atau sesuai dengan kepercayaan masyarakat tersebut. Ketika manusia

menghadapi masalah-masalah di dalam hidup, diantaranya sakit, maka

(8)

2

penyakitnya. Dalam mencari upaya pengobatan, bukan hanya faktor

kepercayaan, faktor pengalaman, faktor sosial budaya dan faktor ekonomi

saja yang mendorong seseorang mencari pengobatan, namun organisasi

sistem pelayanan kesehatan, baik moderen maupun tradisional juga

menentukan dan berpengaruh terhadap perilaku mencari pengobatan.

Secara umum, sistem medis dapat dibagi menjadi dua golongan besar,

yaitu sistem medis ilmiah yang merupakan hasil perkembangan ilmu

pengetahuan (terutama dalam dunia Barat) dan sistem medis tradisional yang

hidup dari aneka warna kebudayaan-kebudayaan manusia. Pengobatan

modern adalah pengobatan yang dilakukan secara ilmiah. Pengobatan

tradisional merupakan suatu sistem pengobatan yang bersumber dari

pengetahuan dari pengalaman pribadi dan keterampilan turun-temurun.

Menurut UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, pengobatan

tradisional diartikan sebagai salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan

cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, mencakup cara

(metoda), obat, dan orang yang melakukan pengobatannya yang mengacu

kepada pengetahuan dan keterampilan turun-temurun baik yang asli maupun

yang berasal dari luar Indonesia dan diterapkan sesuai dengan norma yang

berlaku dalam masyarakat.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1076/MENKES/SK/VII/2003 halaman 2 tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau

perawatan dengan cara, obat, dan pengobatnya yang mengacu kepada

pengalaman, keterampilan turun-temurun dan atau pendidikan/pelatihan, dan

diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Pengobatan adalah salah satu upaya yang dilakukan guna

mendapatkan kesembuhan. Beragam jenis pengobatan mulai ditawarkan

(9)

3

rumah sakit, maupun pengobatan-pengobatan secara alternatif (pengobatan

non medis). Namun, tidak jarang masyarakat Indonesia pada khususnya

sering mempertimbangkan berbagai sisi pengobatan secara medis. Pertama

dari sisi ekonomi, yaitu beban biaya yang harus dikeluarkan begitu mahal

untuk memperoleh suatu kesembuhan, karena terapi pengobatan yang

dilakukan bukan hanya satu atau dua kali saja, maka total jumlah pengeluaran

yang harus dikeluarkan pun akan menjadi besar. Kedua, ada pula yang

melihat dari sisi efek samping, dengan mengkonsumsi obat kimia, lambat

laun akan menunjukkan efek samping. Dengan demikian masyarakat mulai

mencari dan tertarik untuk mencoba jasa pengobatan alternatif yang mampu

menyembuhkan penyakit-penyakit berat dan mampu meminimalisir

konsumsi obat berbahan kimia.

Untuk memahami sistem penyembuhan, perlu diketahui konteks

budaya. Budaya yang dimaksud adalah falsafah dan cara pandang, dimana

kedua hal ini akan menentukan bagaimana sistem penyembuhan tersebut

dipakai. Cara pandang orang Barat didasarkan pada pandangan reduksiisme,

yaitu mencoba memahami suatu sistem dengan memecah menjadi

bagian-bagian kecil. Hal ini membuat ilmu pengetahuan dan praktik mempunyai pola

reduksionis pula dan mengutamakan aspek analitikal. Sedangkan, pengobatan

tradisional Tiongkok menggunakan prinsip holisme yaitu pandangan bahwa

manusia sebagai sesuatu yang utuh dan merupakan kesatuan antara tubuh,

pikiran dan jiwa (body, mind & spirit).

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengobatan alternatif,

perlu kita ketahui bahwa budaya Tiongkok adalah salah satu budaya yang

memberikan banyak pengaruh terhadap perkembangan pengobatan alternatif

hingga saat ini.

Dasar pengobatan Tiongkok adalah memandang alam semesta dan

(10)

4

menguntungkan (mutualistis). Tidak ada yang boleh disingkirkan atau

ditinggalkan, tidak ada yang dianalisis atau diinterpretasikan tanpa rujukan

secara keseluruhan. Manusia adalah bagian integral dari energi alam semesta

(mikrokosmos dalam makrokosmos).

Perlakuan-perlakuan yang digunakan pengobatan Tiongkok juga

melibatkan energi yang dicari untuk mengembalikan harmoni dan

menyeimbangkan setiap individu ke dalam lingkungan yang sesuai. Para

praktisi menggunakan akupunktur, pengobatan herbal, latihan Qigong, dan

meditasi untuk menyeimbangkan kembali energi pada tubuh pasien. Prinsip

pengobatan Tiongkok tidaklah menunggu sampai penyakit datang.

Memahami prinsip-prinsip ini dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari adalah bagian dari sistem kesehatan Tiongkok.

Sejarah pengobatan Tiongkok bermula sejak 5000 tahun yang lalu di

daerah aliran sungai Kuning dimana telah mengalami suatu proses panjang,

setelah mengalami perkembangan dari zaman ke zaman lalu mulai dibukukan

sekitar 2500 tahun yang lalu yang di kenal dengan “The Yellow Emperor’s Classics of Internal Medicine”.

Metode pengobatan Tiongkok pada awalnya adalah untuk memenuhi

kebutuhan pengobatan para Kaisar di Tiongkok pada masa lampau. Sebelum

obat diberikan kepada Kaisar, obat harus diuji coba terlebih dahulu langsung

pada tubuh manusia (bukan pada hewan). Bila obat yang telah menjalankan

uji coba tersebut ternyata terbukti mampu untuk menyembuhkan, barulah

diberikan kepada Kaisar dan selanjutnya dicatat untuk penggunaan di masa

mendatang.

Teknik pengobatan Tiongkok melihat tubuh manusia sebagai sebuah

sistem yang saling berinteraksi, baik antara organ tubuh maupun dengan alam.

Dalam interaksi tersebut keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan alam

(11)

5

maka terdapat kesehatan, sebaliknya ketidakharmonisan akan mendatangkan

penyakit.

Pada pengobatan modern setiap penyakit diberikan obat/terapi untuk

melawan kuman/penyebab penyakit tersebut, sementara pengobatan

Tiongkok lebih mengutamakan membangun keseimbangan tubuh sehingga

tubuh akan mampu melawan penyakit dengan sendirinya.

Pengobatan tradisional Tiongkok juga sangat erat hubungannya

dengan pengobatan alternatif, kadangkala di kalangan masyarakat Tionghoa

ataupun non-Tionghoa begitu mendengar kata pengobatan alternatif, yang

terbersit dalam pikiran mereka seringkali mengacu kepada pengobatan

tradisional Tiongkok. Pengobatan alternatif banyak sekali ragamnya, seperti

pijat refleksi, pengobatan dengan menggunakan prana (chi), serta terapi.

Mulai dari terapi tenaga dalam, terapi akupuntur sampai terapi akupresur.

Pada intinya baik pengobatan medis maupun alternatif memiliki

tujuan yang sama, yaitu memberikan kesembuhan. Pengobatan secara

alternatif dan tradisional biasanya ditempuh sebagai pilihan terakhir ketika

pengobatan medis sudah tidak dapat lagi memberikan harapan mengenai

kesembuhan yang diinginkan. Pengobatan secara alternatif memang sudah

banyak dirasakan keampuhannya oleh para pasien, pasien merasa puas

dengan jasa pengobatan yang diberikan karena penyakit yang diderita dapat

disembuhkan tanpa melalui operasi. Begitu juga dengan jasa pengobatan

alternatif melalui akupresur yang marak dan mulai bermunculan guna

mengobati penyakit dan memberikan kesembuhan bagi pasien. Dalam

menunjukkan keberadaannya jasa pengobatan ini menggunakan nama pribadi

mereka sebagai nama klinik pengobatan dari jasa yang ditawarkan.

Kenyataan itu dapat kita temui di khususnya kota Bandung, terdapat salah

satu klinik pengobatan Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi yang sudah

(12)

lain-6

lain. Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi bisa dikatakan sudah cukup

terkenal, khususnya di kalangan masyarakat kota Bandung. Pasien yang

datang merupakan pasien penderita penyakit keras seperti kanker, jantung

koroner, sinusitis, pengapuran, dan lain-lain. Banyak yang terbukti sembuh

setelah menjalani terapi akupresur ini. Metode yang digunakan untuk

penyembuhan tidak berbeda jauh dengan pengobatan akupuntur, hanya saja

tidak menggunakan jarum melainkan benda-benda tumpul.

Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi ini sendiri berasal dari negeri

Tiongkok, ajaran ini bermula dari buku seorang guru besar akupresur yang

mengajarkan ilmu akupresurnya secara langsung kepada Ibu Yuli selaku

pendiri klinik. Buku ini berasal dari Hokian Shaolin, berbahasa mandarin, dan

saat itu guru ini menerjemahkan buku ini dari bahasa mandarin ke bahasa

indonesia. Pengobatan akupresur banyak dipilih oleh para penderita kanker

dalam mencari kesembuhan, karena selain sederhana, tanpa operasi dan

obat-obatan, biayanya juga relatif murah. Alat yang digunakan untuk

menyembuhkan penyakit pasien selain dengan menggunakan tangan, juga

menggunakan alat bantu berupa kayu dengan panjang kira-kira 10-15cm

dengan bagian yang tumpul di kedua sisinya. Selain dengan cara dipijat, ada

satu metode yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit yaitu dengan

terapi Bio Energi (Qigong) yang dipercaya dapat melarutkan sel-sel kanker.

Awal proses pemijatan, pasien akan merasakan sakit, tapi begitu terapi selesai,

tubuh akan terasa segar kembali. Lama proses pengobatan tergantung dari

berat-ringannya penyakit pasien, dan frekuensi kedatangan pasien untuk

menjalani terapi pengobatan akupresur ini, semakin sering pasien menjalani

terapi, maka semakin cepat pula kesembuhan yang akan diperoleh.

Seperti yang sudah dijabarkan di atas, penulis melihat bahwa cukup

banyak masyarakat yang mengetahui eksistensi pengobatan alternatif, tetapi

(13)

7

sedikit apabila dibandingkan dengan pengobatan Barat. Ketika seseorang

memilih pengobatan alternatif sebagai pilihan pengobatannya, hal itu erat

kaitannya dengan perilaku kesehatan. Ketika keputusan itu dibuat, disitulah

determinan perilaku memiliki peranan penting. Determinan perilaku juga

dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang berkaitan dengan perilaku

kesehatan.

Alasan seseorang memilih pengobatan alternatif pun beragam, seperti

faktor kepercayaan, faktor sugesti, faktor mulut ke mulut, faktor sosial, faktor

religi, dan faktor lainnya. Perilaku adalah satu aspek dari kebudayaan.

Kebudayaan dan perilaku juga saling berpengaruh satu sama lain.

(Notoadmojo, 2007:182)

Berangkat dari fenomena ini, penulis tergerak untuk meneliti lebih

lanjut tentang alasan apa yang menyebabkan seseorang memilih salah satu

pengobatan alternatif, yaitu akupresur sebagai keputusan untuk

menyembuhkan penyakitnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Determinan

Perilaku Terhadap Keputusan Seseorang Memilih Pengobatan

Akupresur”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas,

maka penulis merumuskan masalah-masalah yang akan diteliti,

sebagai berikut:

1.2.1 Pengaruh determinan perilaku apa saja yang melatarbelakangi

(14)

8

1.2.2 Determinan perilaku manakah yang memiliki pengaruh paling

besar dalam perilaku seseorang ketika memilih pengobatan

akupresur?

1.3. Tujuan Penelitian

Penulis mempunyai beberapa tujuan penelitian ini, tujuan itu adalah:

1.3.1 Mengetahui pengaruh determinan perilaku apa saja yang

melatarbelakangi seorang pasien dalam memilih pengobatan

akupresur.

1.3.2 Mengetahui determinan perilaku manakah yang memiliki

pengaruh paling besar dalam perilaku seseorang ketika

memilih pengobatan akupresur.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mengungkapkan jawaban dari permasalahan pokok yang telah

dipaparkan sebelumnya. Manfaat lainnya adalah menambah wawasan

bagi penulis maupun orang lain dalam hal pengetahuan tentang terapi

akupresur sebagai salah satu terapi pengobatan alternatif. Penelitian

ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya pemahaman

masyarakat dalam bidang kesehatan dan pengobatan.

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode ini digunakan agar

dapat mengumpulkan data kualitatif sebanyak mungkin sebagai data

(15)

9

Data dalam penelitian ini akan dikelompokkan menjadi data

primer dan data sekunder. Menurut Saryono dan Mekar Dwi

Anggraeni dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif dalam bidang kesehatan”, menyebutkan

bahwa dalam penelitian kualitatif, data primer dikumpulkan peneliti

dengan wawancara mendalam, Focus Group Discussion dan

observasi baik partisipatif atau non-partisipatif. Sedangkan data

sekunder diperoleh dari gambar dan dokumen. (Saryono, Anggraeni

2013:13).

Data primer penelitian ini diperoleh dengan melakukan

wawancara serta observasi di lapangan. Untuk metode observasi,

metode yang digunakan adalah observasi tidak langsung (observasi

non-partisipan) yaitu peneliti melakukan pengamatan situasi atau

observasi langsung terhadap subjek penelitian di lokasi penelitian,

meliputi mencatat, mengambil gambar kegiatan terapi, penggunaan

alat terapi serta fakta-fakta lain yang dirasa mendukung. Metode

observasi didukung dengan menggunakan kamera untuk dokumentasi

foto.

Untuk metode wawancara yang digunakan dalam penelitian

ini adalah wawancara mendalam tetapi bersifat terbuka, dengan tujuan

agar penulis dapat secara leluasa menggali data selengkap mungkin

dan sedalam mungkin. Wawancara dilakukan guna memperoleh

keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan

informan atau orang yang diwawancarai. Wawancara juga merupakan

alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan

yang diperoleh sebelumnya.

Informan yang dianggap dapat mewakili dalam penelitian ini

(16)

10

Informan kunci adalah pasien-pasien yang pernah datang, sedang

menjalani terapi akupresur, atau pasien yang sedang menunggu giliran

untuk menjalankan terapi. Informan biasa adalah pendamping pasien

yang datang bersamaan dengan pasien, Ibu Yuli selaku pemilik dan

pendiri klinik akupresur ini sendiri, beserta dengan staff karyawan

dan terapis yang bekerja di area klinik Akupresur Ny. Yuli Hokian

Shaolin Shi. Dalam melakukan wawancara, penulis berperan sebagai

instrumen utama yang tidak selalu terpaku pada panduan wawancara

yang ada dan lebih bersikap terbuka. Instrumen penelitian tambahan

yang digunakan adalah voice recorder. Wawancara ini diharapkan

dapat memberikan informasi mengenai alasan apa yang

melatarbelakangi seseorang dalam memilih terapi pengobatan

akupresur sebagai pilihan untuk mengobati penyakit yang dideritanya.

Populasi yang akan diteliti jumlahnya sangat besar,

dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan populasi, peneliti

membatasi sampel. Sampel yang diambil adalah sampel representatif

yang dapat mewakili populasi. Penelitian hanya menggunakan

sebagian dari populasi sebagai sumber data. Sebagian dari populasi

yang mewakili suatu populasi inilah yang disebut sampel.

Menurut Saryono, cara pengambilan sampel berdasarkan

peluang kesempatan dikelompokkan menjadi dua yaitu, teknik

acak/random (Simple Probability Sampling) dan teknik tidak acak

(non-probability sampling).

Penulis memilih metode Probability Sampling, dalam teknik

pengambilan sampel, penentuan besaran sampel didasarkan pada

persentase dari besarnya populasi. Jumlah populasi pasien yang aktif

yang datang setiap harinya kurang lebih sebanyak 30 orang. Pasien

(17)

11

250-300 orang. Pasien dengan intensitas kedatangan setiap hari atau

2-3 hari sekali berjumlah 150-200 orang.

Dari jumlah diatas, penulis menentukan jumlah sampel

dengan perhitungan sebagai berikut :

Persentase sampel yang diambil adalah 25%-30% dari jumlah

populasi. Jumlah populasi ini penulis tentukan dengan cara

mengambil angka minimal dari populasi yang telah disebutkan di atas,

yaitu 150 dan 250 orang, dengan angka rata-rata keseluruhan

(150+250) : 2 = 200 orang. Pada akhirnya, jumlah sampel yang

diambil adalah 25% dari 200 orang, yaitu sebanyak 50 orang. Jika

dibuat dalam rumus matematika menjadi sebagai berikut :

Rata-rata populasi yang ada 5 + 5 = 200 orang.

Jumlah sampel yang diambil 5 x 200 = 50 orang.

Data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur, serta

tulisan-tulisan lainnya. Data sekunder diharapkan dapat menambah

dan menunjang pemahaman penulis terhadap permasalahan yang akan

diteliti.

1.6. Batasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengobatan alternatif.

Pengobatan alternatif yang dipilih adalah terapi akupresur. Objek

penelitiannya adalah Akupresur Ny. Yuli Hokian Shaolin Shi yang

berlokasi di Jalan Buah Batu no. 142C, Bandung dengan jumlah

(18)

DAFTAR PUSTAKA

(2016) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Luar Jaringan (offline), Pusat Bahasa

Kementerian Pendidikan Nasional.

Cheung, Li & Wong (2001). The Mechanism of Acupunture Therapy and Clinical

Case Studies. New York : Taylor & Francis

Dupler, Douglas. (2005). Gale Encyclopedia of Alternative Medicine. Acupressure.

Copyright 2005 The Gale Group, Inc.

http://www.encyclopedia.com/topic/Acupressure.aspx. 15 February 2016.

Moleong, Lexy J. (2013) Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Notoadmodjo, Soekidjo (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Premkumar, Kalyani (2004). The massage connection, anatomy and physiology.

Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Saryono dan Anggraeni, Mekar Dwi. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sukanta, Putu Oka (2008). Pijat Akupresur untuk Kesehatan. Depok : Penebar Plus+

Spinasanta, Susan (2010). Acupressure : A safe alternative therapy. 05 Januari 2016.

http://www.spineuniverse.com/treatments/alternative/acupressure-safe-alternative-therapy

(19)

46

(terjemahan), Bandung : Penerbit ITB dan Penerbit Universitas Udayana.

Akupresur – Sembuh Tanpa Obat (Website Resmi Akupresur Ny. Yuli Hokian

Shaolin

Shi), 5 Mei 2016.

http://akupresure.com/

Referensi

Dokumen terkait

Fasa organik yang digunakan adalah heksana karena asam benzoat yang merupakan senyawa non polar akan lebih larut di dalam heksana dibandingkan dalam fasa air atau

Permasalahan dalam SDM di bidang program masih menjadi kendala dalam melaksanakan produksi siaran di LPP TVRI DKI Jakarta dengan 12 mata acara yang di... siapkan baik

ZP4 merupakan zona pelucida yang memediasi penempelan dan pengikatan sperma, induksi reaksi akrosom dan mencegah post fertilisasi dari polispermia.. Biosaintropis

Analgesik merupakan metode yang paling umum untuk mengatasi nyeri. Walaupun analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan efektif , perawat dan dokter masih cenderung tidak melakukan

Melalui penggunaan agensia dekomposer lokal yang efektif, diharapkan dapat menghasilkan kompos berkualitas baik dalam waktu cepat sehingga limbah pertanian tanaman

BIT berada di level 3 ( Established ), dimana pada level 3 perusahaan dikatakan telah mencapai tingkat kematangan, ada penyelarasan strategis yang mencirikan bahwa

Inisiasi Menyusu Dini adalah suatu rangkaian kegiatan dimana bayi segera setelah lahir yang sudah terpotong tali pusatnya secara naluri melakukan

Jenis English Competency atau kemampuan Bahasa Inggris apa yang ingin Anda kuasai dalam mempelajari Bahasa Inggris, berkaitan dengan kompetensi keperawatan dalam