• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi Produk Bersumber Dari Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal Di Kejaya Handicraft Banyuwangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Inovasi Produk Bersumber Dari Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal Di Kejaya Handicraft Banyuwangi"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI PRODUK BERSUMBER DARI FAKTOR PRODUKSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KEJAYA HANDICRAFT

BANYUWANGI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

HANIATUR ROSYIDAH NIM. E20182012

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JANUARI 2023

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Syariah

OIeh :

Haniatur Rosvidah NIM: 820182012

Dise

Ilikmatul llasanah. S.E.I..M.E

NUP:20fi48fi3

(3)

INOVASI PRODUK

BERSUMBER

DARI FAKTOR PRODUKSI

BERBASIS

KEARIFAN LOKAL DI KEJAYA HANDICRAFT

BANYTIWANGI

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Syariah

Hari: Rabu Tanggal:4Januari2023

Tim Penguji

Dr. Nurul Widvawati Islami Rahavm'S.Sos. M.Si NIP. I 9750905200501 2003

Anggota:

1.

Dr. H. Munir Is'adi, S.E.,M.Akun.

2.

Hikmatul Hasanah, S.E.I.,M.E

(

(

fr",

Ketua

Menyetujui

fs6-ry)

!- fi,l

Bi4i*

s.yrtI-

*ffi,ra+ffi

(4)

MOTTO

َهَس َّو اًدْهَم َض ْرَ ْلْا ُمُكَن َمَعَج ْيِذَّنا اَنْج َزْخَاَف ًًۗءۤاَم ِءۤاَمَّسنا َنِم َل َشْنَا َّو ًلًُبُس اَهْيِف ْمُكَن َك

ىّٰتَش ٍتاَبَّن ْنِّم اًجا َو ْسَا ٖٓ هِب

“(Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian kami tumbuhkan denganya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan”. (Q.S. Ta-Ha [20] ayat 53)1

1 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah (Jakarta Pusat: CV Al Mubarok, 2021), 315.

(5)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikan karya yang merupakan bagian dari perjalanan hidup ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW, semoga skripsi ini mendapat keridhoan di sisi-Nya.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada mereka yang telah banyak berjasa dalam kesuksesan belajar yang telah penulis lalui selama ini. Mereka adalah :

1. Skripsi ini saya persembahkan sepenuhnya kepada dua orang hebat dalam hidup saya, ayah dan ibu “Abdul Rofiq dan Masti’ah”. Keduanya lah yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan serta selalu memberikan semangat, mereka membuat segalanya menjadi mungkin sehingga saya bisa sampai pada tahap di mana skripsi ini akhirnya selesai.

2. Adik saya M. Fahri Saputra yang selalu memberikan doa dan dukungan untuk keberhasilan saya menyelesaikan skripsi ini.

3. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan motivasi untuk selalu semangat dalam menuntut ilmu.

4. Semua guru dan dosen dari TK, SD, MTS, MAN sampai kuliah yang telah membimbing dan mengajari dengan penuh kesabaran hingga akhirnya bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

(6)

5. Semua teman dan sahabat yang selalu ada disisi saya. Saya bahkan tidak bisa menjelaskan betapa bersyukurnya saya memiliki kalian dalam hidup saya.

6. Keluarga besar KSEI FEBI UIN KHAS Jember yang telah memberikan pengalaman organisasi dan mengajarkan bahwa setiap orang mempunyai proses yang berbeda-beda untuk menjadi lebih baik.

7. Kepada Almamater UIN KHAS Jember yang menjadi wadah saya menuntut ilmu, semoga ilmu yang saya dapatkan bisa berguna, berkah, dan bermanfaat.

8. Kepada teman-teman Ekonomi Syariah 1 dan seluruh teman Ekonomi Syariah angkatan 2018 yang saling memberikan dukungan untuk terus berkembang di bangku perkuliahan ini.

(7)

KATA PENGANTAR

مْي ِح َّزنا ِنَمْح َّزنا ِ َّاللَّ ِمْسِب

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM, selaku Rektor Universitan Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Dr. Khamdan Rifa’i, S.E, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

3. Dr. Nikmatul Masruroh. M.E.I selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam

4. Dr. M.F Hidayatullah, S.H.I, M.S.I selaku Koordinator Program Studi Ekonomi Syariah.

5. Hikmatul Hasanah, S.E.I., M.E. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan serta nasehat demi selesainya penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

(8)

7. Segenap karyawan dan karyawati UD. Kejaya Handicraft yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya berharap Ridho Allah SWT, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan barokah di dunia dan di akhirat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Jember, 4 Agustus 2022

Haniatur Rosyidah NIM. E20182012

(9)

ABSTRAK

Haniatur Rosyidah, Hikmatul Hasanah, S.E.I.,M.E. 2022 : Inovasi Produk Bersumber Dari Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal Di Kejaya Handicraft Banyuwangi.

Inovasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perusahaan. Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan suatu organisasi melalui desain, varian, dan kualitas. Sehingga mampu menciptakan nilai tambah pada suatu produk.

Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana inovasi produk yang ada di Kejaya Handicraft Banyuwangi? 2) Bagaimana pemanfaatan faktor produksi berbasis kearifan lokal di Kejaya Handicraft Banyuwangi?

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan inovasi produk yang ada di Kejaya Handicraft Banyuwangi serta untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan faktor produksi berbasis kearifan lokal di Kejaya Handicraft Banyuwangi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dan jenis penelitian Kualitatif, dalam penentuan subyek penelitian menggunakan purposive, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis Deskriptif. Keabsahan data menggunakan Triangulasi sumber.

Hasil penelitian dapat disimpulkan 1) Inovasi produk yang ada di Kejaya Handicraft Banyuwangi dilakukan dengan beberapa indikator, dari segi packaging produk sudah menggunakan bahan alam juga seperti kayu. Untuk varian produk sudah mulai banyak, yang awalnya hanya membuat tatakan gelas kini lebih berinovasi ke berbagai macam souvenir dan furniture. Dari segi kualitas, Kejaya Handicraft selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan sehingga kualitasnya sudah terjamin hingga saat ini. 2) pemanfaatan faktor produksi yang ada di Kejaya Handicraft yaitu dengan menggunakan bahan alam yang ada di sekitar, untuk tenaga kerja mereka mempunyai kurang lebih 100 karyawan.

Mereka juga mempunyai mesin sebagai pendukung untuk memproduksi kerajinan tangan. Selain itu, mereka juga mempunyai skill yang dimiliki para karyawan sehingga dapat terciptanya ide-ide kreativitas untuk membuat produk. Bahan alam yang digunakan tersebut merupakan tumbuhan sekitar yang merupakan kearifan lokal setempat. Berkat kearifan lokal tersebut mereka dapat melangsungkan kehidupanya bahkan dapat berkembang secara berkelanjutan.

Kata Kunci : Inovasi, Faktor Produksi, Kearifan Lokal.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 14

(11)

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 17

A. Penelitian Terdahulu ... 17

B. Kajian Teori ... 32

1. Inovasi ... 32

2. Produksi ... 37

3. Kearifan Lokal ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 46

B. Lokasi Penelitian ... 46

C. Subyek Penelitian ... 47

D. Teknik Pengumpulan Data ... 48

E. Analisis Data ... 50

F. Keabsahan Data ... 52

G. Tahap-Tahap Penelitian ... 53

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 55

A. Gambaran Objek Penelitian ... 55

B. Penyajian dan Analisis Data ... 60

1. Inovasi Produk yang ada di Kejaya Handicraft Banyuwangi ... 60

2. Pemanfaatan Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal di Kejaya Handicraft Banyuwangi ... 65

C. Pembahasan Temuan ... 71

1. Inovasi Produk yang ada di Kejaya Handicraft Banyuwangi ... 72

(12)

2. Pemanfaatan Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal di Kejaya

Handicraft Banyuwangi ... 75

BAB V PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Matriks Penelitian

Lampiran 2 : Surat Keterangan Lulus Plagiasi Lampiran 3 : Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 4 : Surat Keterangan Selesai Bimbingan Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Selesai Penelitian Lampiran 7 : Pedoman Penelitian Lampiran 8 : Jurnal Kegiatan

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian BIODATA PENULIS

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Uraian Halaman

Tabel 2.1 Tabulasi Penelitian Terdahulu 29

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Uraian Halaman

Gambar 4.1 Produk Kejaya Handicraft ... 63

Gambar 4.2 Bahan-bahan Produksi... 67

Gambar 4.3 Pengrajin Anyam-menganyam ... 68

Gambar 4.4 Mesin Pembuatan Produk... 69

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki beribu-ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, serta ragam masyarakat. Secara antrososiologis, sekumpulan masyarakat yang hidup di beberapa daerah yang berbeda itu tentu memiliki kemampuan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk bertahan hidup. Dalam mencukupi kebutuhan hidupnya mereka sering menyesuaikan dengan kekayaan alam yang ada di daerahnya.2 Demikian terlihat, mereka menjadikan karya seni yang memanfaatkan kekayaan alam sekitar sebagai produk bisnis. Salah satu produk kesenian yang berkembang begitu pesat adalah produk kesenian kerajinan tangan. Kerajinan tangan ini sudah lama ada, bahkan telah berkembang begitu besar di berbagai daerah.

Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin pesat dan ketat dalam hal persaingan bisnis, sehingga perusahaan di tuntut untuk melakukan sesuatu yang dianggap dapat membuat bertahan. Persaingan merupakan suatu kompetisi dari berbagai pihak pesaing lainya dalam merebutkan suatu keunggulan dalam pasar.3 Dalam dunia pasar suatu persaingan harus disertai usaha yang kuat untuk menghasilkan target yang

2 Mar’atus Solikhah, “Inovasi Produk Bambu Berdaya Saing Ekspor Di Gintangan Banyuwangi”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember, Jember, 2021), 1.

3 Khoiru Rohmah, “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Toko Roti Merah Delima Kediri”, Jurnal At Tamwil, Vol. 2 No. 2, (2020), 219.

1

(16)

diinginkan. Persaingan juga mengacu pada persaingan antara perusahaan yang menyediakan produk yang serupa atau mempunyai target konsumen yang sama. Salah satu kunci agar perusahaan dapat bertahan yaitu dengan melakukan inovasi pada sebuah produk. Perusahaan dituntut untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu produk, sasaran yang harus dicapainya adalah menghasilkan nilai lebih atau pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang dilakukan oleh pesaing. Kreasi produk mampu dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja pemasaran, persaingan dalam dunia industri tidak hanya mengenai harga dan kualitas produk, namun juga inovasi produk yang digunakan sebagai strategi pemasaran agar kinerja pemasaran meningkat dan perusahaan juga memiliki kesempatan lebih maju dan unggul dari pesaingnya karena perusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pasarnya.

Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk-produk dan pelayanan- pelayanan, pengembangan pasar baru dan memperkenalkan bentuk-bentuk baru organisasi, perpaduan berbagai aspek inovasi tersebut pada giliranya membentuk area inovasi.4 Inovasi akan menciptakan nilai tambah dari suatu produk tersebut. Salah satu inovasi produk yang bersumber dari faktor produksi adalah pengembangan kerajinan tangan yang dibuat dengan bahan dari sumber alam sekitar.

4 A. A. Miftah, dkk, Budaya Bisnis Muslim Jambi Dalam Perspektif Kearifan Lokal, (Malang:

Ahlimedia Press, 2020), 149.

(17)

3

Masyarakat menggunakan cara-cara tersendiri untuk mengelola alam dan lingkungan. Kebiasaan-kebiasaan itu kemudian membentuk kearifan lokal. Kearifan lokal pada intinya kegiatan yang melindungi dan melestarikan alam dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji dan melestarikan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat.

Karena kearifan lokal terbentuk sebagai proses interaksi antara manusia dengan lingkunganya dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhanya.5 Perkembangan teknologi dalam pengolahan bahan alam seperti kayu, bambu, batok kelapa, tapas kelapa, dan pelepah pisang semakin berkembang saat ini baik didalam maupun luar negeri. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya industri yang mengolah bahan-bahan alam tersebut menjadi berbagai macam furniture dan souvenir. Industri ini tidak terlepas dari faktor produksi, faktor produksi yaitu sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa seperti kebutuhan modal, tenaga kerja yang terampil, bahan baku yang berkualitas dan teknologi yang bekerja dengan baik memegang peranan penting dalam menjalankan proses produksi sehingga mampu menghasilkan produk yang diharapkan.

Jumlah sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Banyuwangi yang tergabung dalam Rumah Kreatif mencapai 149 UMKM.

Salah satu UMKM tersebut di bidang kerajinan tangan yang berjumlah 15

5 Siti Nur Aziza dan muhfiatun, “Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Pandanus Handicraft Dalam Menghadapi Pasar Modern Perspektif Ekonomi Syariah (Study Case di Pandanus Nusa Sambisari Yogyakarta”, Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Vol. 17 No.2 (2017), 64.

(18)

Kerajinan tangan yang paling terkenal yaitu salah satunya kerajinan tangan yang berbahan dasar bambu yang ada di Gintangan Banyuwangi, kerajinan tangan manik-manik yang ada di Blimbingsari. Dan kerajinan tangan berbahan dasar alam Kejaya Handicraft Banyuwangi. Kejaya Handicraft merupakan salah satu UMKM kerajinan tangan berbahan dasar alam yang melakukan inovasi pada sebuah produknya 1 bulan sekali dengan berbagai inovasi yang unik sehingga memiliki kualitas ekspor ke berbagai negara.6 Sehingga Kejaya Handicraft merupakan salah satu UMKM yang menarik dan eksis saat ini.

Di Banyuwangi tepatnya di kecamatan Kabat terdapat home industri yaitu Pondok Kejaya atau Kejaya Handicraft. Handicraft (Kerajinan tangan) yaitu aktivitas kreatif yang berhubungan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang bersumber dari desain awal hingga dengan proses penyelesaian produknya, diantaranya mencakup barang kerajinan yang dibuat dari batu berharga, serat alam ataupun buatan, kulit rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi), kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan alat dapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya dibuat dalam jumlah yang relatif kecil (tidak untuk produksi massal).7

Usaha Dagang (UD) Kejaya Handicraft ialah industri rumah tangga yang bergerak di bidang kerajinan tangan, yang mengolah limbah kayu dan bambu menjadi produk kerajinan tangan yang mempunyai nilai

6 Drasti, Wawancara, Banyuwangi, 16 Juli 2022

7 Sopanah, dkk, Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal, (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2020), 7.

(19)

5

produk yang lebih tinggi dari produk sebelumnya. Industri ini didirikan pada tahun 1998. Dan memiliki toko ternama yaitu Pondok Kejaya (Kejaya Handicraft) yang terletak di Jl. Raya Jember, Krajan, Kedayunan, Kec. Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Toko ini menjual berbagai macam hasil kerajinan tangan seperti furniture dan souvenir yang terbuat dari bahan alam. Hingga sekarang sudah memproduksi bahan kerajinan sebanyak 500 jenis. Antara lain tas, tempat perhiasan, kotak, pigura, mebel-mebel kecil dan lainya. Harga barang kerajinan yang dijual bervariasi, mulai dari yang termurah Rp. 1.000 hingga termahal Rp. 1 juta.

Dengan memanfaatkan bahan alam yang ada disekitar, mereka mampu membuat berbagai macam kerajinan tangan yang memiliki kualitas ekspor dan berhasil mengirimkan di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, Jamaika dan Hawai.8

UD. Kejaya Handicraft sudah memiliki piagam penghargaan atau pencapaian-pencapaian, seperti pada tahun 2020 UD. Kejaya Handicraft masuk 16 besar GDI (god desain Indonesia) bersaing dengan 100 produk lain. Berawal dari sana lalu Kejaya dikirimkan ke Jepang untuk mengikuti God Desain Award dan diambil 6 pemenang dari Indonesia termasuk UD.

Kejaya Handicraft didalamnya. Tahun 2021 juga Kejaya menjadi binaan terbaik nomer 1 Bank Indonesia.9

Sampai saat ini produk kerajinan tangan dengan bahan alam di Pondok Kejaya ini terus berkembang dan memiliki bentuk yang lebih

8 Pusaka Jawatimuran, ”KEJAYA Handicraft semakin eksis, Banyuwangi”, https://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id (13 November 2018).

9 Khotibin, wawancara, Banyuwangi, 06 Agustus 2022

(20)

beragam, inovatif dan menarik. Industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 200 orang di dua desa yang terletak di Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. Semua produk yang telah dibuat dengan merek Kejaya Handicraft adalah murni dari kreasi para masyarakat sekitar yang diberikan kesempatan untuk menciptakan seni kerajinan.10 Sehingga hal tersebut membuat hasil kerajinan tangan ini berbeda dengan yang lainya karena hasilnya murni dari ide kreatifitas mereka sendiri. Hal ini juga dapat mengkonversi warisan alam, mengelola sumber daya, serta mengelola limbah untuk melestarikan lingkungan. Disana dalam pembuatanya juga sangat memperhatikan kebersihan, kesehatan, keselamatan serta kelestarian lingkungan.

Untuk pembuatanya sendiri dibantu oleh sekitar 25 orang dan lebih dari 100 perajin yang dilibatkan sebagai mitra kerjanya. Perajin yang diluar dilibatkan dalam anyam-menganyam dan 25 orang karyawan sebagai finishing. Selain itu karyawan utama juga sebagai fasilitator pemenuhan bahan baku yang dibutuhkan karyawan pemborong. Yang membedakan toko ini dengan toko kerajinan tangan berbahan dasar alam yang ada di Banyuwangi itu lebih ke berbagai macam bahan yang digunakan. Toko kerajinan tangan lain yang lebih terkenal di Banyuwangi hanya menggunakan bahan alam bambu sebagai bahan dasarnya, sedangkan di Kejaya Handicraft menggunakan berbagai macam bahan alam seperti kayu jati, mahoni, pohon kelapa, tapas kelapa, batok kelapa,

10 Admin, “Handycraft Banyuwangi Berbahan Limbah Yang Melanglangbuana”,

https://majalahpeluang.com/handycraft-banyuwangi-berbahan-limbah-yang-melanglangbuana/ (6 Februari 2022).

(21)

7

rotan, bambu, serat alam, waring dan yang lainya. UD. Kejaya Handicraft ini selain membuat kerajinan tangan mereka juga mempunyai toko offline sendiri untuk menjual berbagai macam oleh-oleh khas Banyuwangi seperti kerajinan tangan, lukisan, batik. Yang membedakan dari pusat oleh-oleh di Banyuwangi yaitu Kejaya mempunyai tempat oleh-oleh yang mana produknya adalah buatan sendiri sedangkan pusat oleh-oleh lain menjual sebuah produk titipan dari beberapa UMKM di Banyuwangi.11

Penelitian ini di latar belakangi oleh research gap pada penelitian terdahulu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rihardo Ardiansyah, yang berjudul Ekonomi Kreatif Home Industry Kerajinan Bambu Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Tahun 1980-2017 menunjukan bahwa berdirinya home industry kerajinan anyaman bambu di Desa Gintangan di latar belakangi

oleh seorang pengrajin anyaman bambu yang datang dari perantauan membawa sebuah inovasi produk anyaman yang terkesan lebih unik dan membuat warga antusias untuk belajar keterampilan baru, kerajinan ini mengalami pasang surut dalam perkembanganya. Dengan adanya kerajinan anyaman bambu di Desa Gintangan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi yang membuat perekonomian di desa tersebut dan status sosial masyarakatnya terangkat.12

11 Drasti, wawancara, Banyuwangi, 16 Juli 2022

12 Rihardo Ardiansyah, “Ekonomi Kreatif Home Industry Kerajinan Bambu Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Tahun 1980-2017”, (Skripsi: Universitas Jember, Jember, 2019), 9.

(22)

Berdasarkan penjelasan diatas, perbedaan penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu penelitian ini melakukan sebuah inovasi dalam beberapa kategori dan indikator seperti packaging desain produk, varian produk dan kualitas produk. Dapat diketahui bahwa pentingnya mempertimbangkan melakukan inovasi produk terhadap usaha kerajinan tangan dalam meningkatkan kreatifitas usaha, maka peneliti tertarik untuk menelaah lebih lanjut mengenai “Inovasi Produk Bersumber Dari Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal Di Kejaya Handicraft Banyuwangi” dan implikasinya terhadap inovasi produk atau upaya yang dilakukan selanjutnya.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pernyataan tentang indikator dan faktor-faktor yang nantinya akan diteliti secara lebih jelas. Rincian aspek yang akan diteliti tersebut bermanfaat untuk memberikan arahan dan memperjelas fenomena yang akan di teliti. Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini didasarkan pada latar belakang diatas, adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Inovasi Produk Yang Ada Di Kejaya Handicraft Banyuwangi ?

2. Bagaimana Pemanfaatan Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal Di Kejaya Handicraft Banyuwangi?

(23)

9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.13 Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Inovasi Produk Yang Ada Di Kejaya Handicraft Banyuwangi.

2. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal Di Kejaya Handicraft Banyuwangi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat bagi pihak, antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi universitas, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberi manfaat dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan sebagai bahan acuan dan bahan pustaka bagi pihak- pihak yang mengadakan penelitian selanjutnya untuk permasalahan yang sama.

b. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti tentang

13 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 45.

(24)

inovasi produk bersumber dari faktor produksi berbasis kearifan lokal atau yang mempunyai hubungan serta berkaitan dengan topik tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi instansi, hasil penelitian yang dilakukan mampu memberi manfaat sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak manajemen instansi dalam melaksanakan inovasi produk bersumber dari faktor produksi berbasis kearifan lokal di Kejaya Handicraft Banyuwangi

b. Bagi peneliti, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu menambah pengetahuan serta wawasan secara nyata dan berguna untuk pengembangan dalam menerapkan ilmu atau pengetahuan yang sudah didapat dibangku perkuliahan. Khususnya pengetahuan tentang inovasi produk bersumber dari faktor produksi berbasis kearifan lokal serta penelitian ini dapat memenuhi syarat sebagai laporan atau tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana (S1) c. Bagi masyarakat, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat

menambah wawasan bagi pembaca dalam memberikan pemahaman terkait inovasi produk bersumber dari faktor produksi berbasis kearifan lokal .

E. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang perlu diperjelas dalam penelitian ini sesuai dengan judul peneliti yaitu :

(25)

11

1. Inovasi produk

Inovasi berasal dari kata latin, “innovation” yang berarti pembaruan dan perubahan. Sedangkan menurut islam, yaitu orang- orang yang kreatif dan juga inovatif yang selalu ingin mencoba gagasan-gagasan baru dan asli untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaanya. Orang kreatif selalu bekerja dengan sistematis dengan mengemukakan data dan informasi yang relevan.14

Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk-produk dan pelayanan-pelayanan, pengembangan pasar baru dan memperkenalkan bentuk-bentuk baru organisasi, perpaduan berbagai aspek inovasi tersebut pada giliranya membentuk area inovasi.15

Produk berasal dari bahasa inggris “product” yang berarti sesuatu yang di produksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi dan ide.16

14 Ma’ruf Abdullah, Manajemen Bisnis Syariah, (Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2014), 88.

15 A. A. Miftah, dkk, Budaya Bisnis Muslim Jambi Dalam Perspektif Kearifan Lokal, 149.

16Made Fajar Fernando dan Ni Made Asti Aksari, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sanitary Ware Toto Di Kota Denpasar”, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7 No. 1, (2018), 443.

(26)

Jadi inovasi produk adalah penciptaan produk baru yang menarik dan unik melalui kemampuan dan ide seseorang sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen agar muncul minat beli terhadap produk tersebut, yang diharapkan dapat direalisasikan melalui keputusan pembelian.

2. Faktor Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menciptakan guna baik waktu, bentuk maupun tempat dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Produksi tersebut dapat berupa barang ataupun jasa tetapi produksi diartikan juga sebagai suatu kegiatan mengubah sumber-sumber kedalam produk atau proses mengubah input menjadi output.17

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka menambah manfaat suatu barang atau jasa.18 Faktor-faktor produksi tersebut terdiri atas tanah, tenaga kerja, modal dan kecakapan tata laksana.19

Jadi faktor produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik berbentuk barang maupun jasa yang selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi perusahaan.

17 Nugroho J. Setiadi, Business Economics And Managerial Decision Making, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), 115.

18 Harahap Sofyan, Teori Akuntansi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), 15.

19 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017), 55.

(27)

13

3. Kearifan Lokal

Kearifan berarti kebijaksanaan, kecendekiaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam berinteraksi. Kata lokal, yang berarti tempat atau pada suatu tempat atau pada suatu tempat tumbuh, terdapat hidup sesuatu yang mungkin berbeda dengan tempat lain atau terdapat di suatu tempat yang bernilai mungkin berlaku setempat atau juga mungkin juga berlaku universal.20 Kearifan lokal adalah hasil terjemahan dari local genius yang berarti kemampuan kebudayaan setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan21

Kearifan lokal sangat bernilai mempunyai manfaat bagi kehidupan masyarakat. Sistem tersebut dikembangkan karena adanya kebutuhan untuk menghayati, mempertahankan dan melangsungkan hidup sesuai dengan situasi, kondisi, kemampuan, dan tata nilai yang dihayati di dalam masyarakat yang bersangkutan. Dengan kata lain, kearifan lokal tersebut kemudian menjadi bagian dari cara hidup mereka yang arif untuk memecahkan segala permasalahan hidup yang mereka hadapi. Berkat kearifan lokal mereka dapat melangsungkan kehidupanya, bahkan dapat berkembang secara berkelanjutan.

Jadi kearifan lokal yaitu pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktifitas

20 Rinitami Njatrijani, “Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang”, Gema Keadilan, Vol. 5 No. 1 (2018), 18.

21 Aji Rosidi, Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda, (Bandung: Kiblat Buku Utama, 2011), 29.

(28)

yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

4. Handicraft

Handicraft (Kerajinan tangan) yaitu aktivitas kreatif yang berhubungan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang bersumber dari desain awal hingga dengan proses penyelesaian produknya, diantaranya mencakup barang kerajinan yang dibuat dari batu berharga, serat alam ataupun buatan, kulit rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi), kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan dapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya dibuat dalam jumlah yang relatif kecil (tidak untuk produksi massal).22

Kerajinan tangan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini dapat menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.23

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif

22 Sopanah, Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal, 7.

23 Pandu Dwi Putra Nugroho dan Atik Ariesta, “Desain Model Sistem Marketplace Kerajinan Tangan”, INDONESIA JOURNAL INFORMATION SYSTEM (IDEALIS), Vol. 4 No. 4 (2021), 157.

(29)

15

bukan seperti daftar isi.24 Gambaran umum secara singkat dari pembahasan skripsi ini adalah :

BAB I Pendahuluan, bab ini membahas deskripsi tentang latar belakang masalah, kemudian dilanjutkan dengan fokus penelitian, diuraikan pula tentang penelitian, manfaat penelitian secara teoritis maupun praktis, dan definisi istilah

BAB II Kajian Kepustakaan, bab ini berisi tentang penelitian terdahulu sebagai perbandingan untuk menyusun kepustakaan dan kajian teori sebagai pendukung karya ilmiah ini. Dilanjutkan dengan kerangka teoritik.

BAB III Metode Penelitian, bab ini membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, tahap-tahap penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB IV Penyajian Data dan Analisis Data, bab ini membahas tentang gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan yang didapat di lapangan

BAB V Penutup, bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang bersifat membangun.

Terakhir, pada skripsi ini diakhiri dengan daftar pustaka, lampiran- lampiran yang berisikan matriks penelitian, dokumentasi, pernyataan

24 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 48.

(30)

keaslian, surat izin penelitian, surat keterangan telah selesai penelitian, dan biodata penelitian.

(31)

17

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian- penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Hasil dari penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai berikut :

a. Mar’atus Solikhah, 2021 yang berjudul “Inovasi Produk Bambu Berdaya Saing Ekspor Di Gintangan Banyuwangi.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan produk bambu berdaya saing ekspor dan strategi pengembangan produk bambu di Gintangan Banyuwangi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Deskriptif.

Pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber Hasil penelitian inovasi produk bambu berdaya saing ekspor di Gintangan Banyuwangi yaitu sanggar kerajinan bambu Widya Handicraft ini menggunakan Strategi Trading Up karena untuk harga

produk kerajinan bambu ini setiap tahunya mengalami kenaikan harga. Karena untuk bahan anyaman, bambu metahnya, serta ongkos

17

(32)

karyawan mengalami kenaikan juga, jadi ketika kerajinan bambu dijual lebih murah maka nantinya akan mengalami kerugian.25

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti tentang inovasi produk pada bahan alam. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain lokasi penelitian ini adalah Widya Handicraft sedangkan lokasi penelitian penulis adalah di Kejaya Handicraft. Selain itu perbedaan lainya ialah penelitian ini meneliti tentang inovasi produk yang hanya fokus ke bambu, sedangkan penelitian penulis meneliti tentang inovasi produk dari bahan alam seperti bambu, batok kelapa, pelepah pisang, kayu dll.

b. Ayu Nurjanah, 2021 yang berjudul “Usaha Kerajinan Bambu Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Pada Usaha Kerajinan Bambu di Desa Jadimulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur).” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha kerajinan bambu di Desa Jadimulyo Kecamatan Sekampung dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga ditinjau dari etika bisnis islam.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field reseach). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan sifat penelitianya bersifat Deskriptif.

25 Mar’atus Solikhah, “Inovasi Produk Bambu Berdaya Saing Ekspor Di Gintangan Banyuwangi”, (Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Jember, Jember, 2021), 70.

(33)

19

Hasil penelitian usaha kerajinan bambu dalam meningkatkan ekonomi keluarga ditinjau dari etika bisnis islam yaitu menunjukan bahwa peran dari usaha kerajinan bambu itu sendiri memiliki pengaruh positif bagi peningkatan ekonomi keluarga para pengrajin yang ada di Desa Jadimulyo, semakin pengrajin meningkatkan kualitas produknya maka akan semakin banyak minat dari konsumen untuk membeli produknya sehingga hal ini akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi keluarga para pengrajin anyaman bambu.26

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti adalah sama-sama berfokus pada usaha kerajinan bambu. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah penelitian ini mempunyai fokus penelitian untuk meningkatkan ekonomi keluarga, sedangkan penelitian penulis berfokus pada inovasi produk bersumber dari faktor produksi.

c. Martiani Gusmira Nantana, 2021 yang berjudul “Upaya Peningkatan Penghasilan Pengrajin Bambu Di Desa Sermong Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya peningkatan pendapatan kelompok pengrajin bambu dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam

26 Ayu Nurjanah, “Usaha Kerajinan Bambu Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Pada Usaha Kerajinan Bambu di Desa Jadimulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur)”, (Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Metro, Metro, 2021), 9.

(34)

upaya meningkatkan pendapatan kelompok pengrajin bambu di Desa Sermong Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.

Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah termasuk jenis Deskriptif Kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian upaya meningkatkan penghasilan pengrajin bambu di Desa Sermong yaitu proses megubah segala sesuatu dari input menjadi output , para pengrajin anyaman bambu mulai memproduksi bambunya pada waktu siang hari ibu-ibu mulai berkumpul untuk menganyam bambu. Menambah variasi jenis produk anyaman bambu, meningkatkan mutu produk anyaman bambu, meningkatkan jumlah produk, pengrajin juga jenis usaha kecil yang menetapkan berdasarkan harga yang telah berlaku dipasaran. Faktor pendukung adalah dalam mencapai kesejahteraan, faktor pendukung usaha peningkatan serta pemanfaatan sumber-sumber serta sarana yang ada.27

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama berfokus pada kerajinan bambu. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah terdapat pada lokasi penelitian, subyek penelitian.

d. Yulia Nor Safitri, dkk, 2021 yang berjudul “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Tanaman Rotan (Calamus sp) Oleh

27 Martiani Gusmira Nantana, “Upaya Meningkatkan Penghasilan Pengrajin Bambu Di Desa Sermong Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat”, (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram, 2021), 11.

(35)

21

Masyarakat Desa Sungai Limas Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan Sebagai Bahan Pembuatan Booklet.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal dalam pengambilan tanaman rotan, nilai-nilai kearifan lokal dalam pembuatan kursi, tudung saji, dan keranjang pakaian anyaman rotan di Desa Sungai Limas sebagai bahan pembuatan booklet, dan tanggapan masyarakat (validator dan peserta didik) terhadap booklet nilai-nilai kearifan lokal dalam pembuatan kursi, tudung saji, dan keranjang pakaian anyaman rotan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap I adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan kualitatif, tahap ke II pengembangan produk sebagai sumber belajar biologi berupa booklet. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara.

Hasil penelitian nilai-nilai kearifan lokal dalam pemanfaatan tanaman rotan (calamus sp) yaitu memperoleh nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada setiap tahapan yaitu nilai keberlanjutan, kreativitas, keindahan, keselamatan, kebersihan, kesabaran, keuletan, keawetan dan keterampilan. Hasil validasi menunjukan bahwa hasil validasi oleh ahli materi terhadap booklet sebesar 88,46% (valid), hasil validasi oleh media dan pembelajaran terhadap booklet sebesar

(36)

99,68% (valid). Hasil uji coba keterbacaan peserta didik pada booklet sebesar 91,81% termasuk dalam kategori sangat baik.28

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah adalah sama-sama meneliti tentang kearifan lokal. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain lokasi penelitian dan subyek penelitian.

e. Satya Adhi Wicaksana, dkk, 2020 yang berjudul “Kerajinan Dengan Pemanfaatan Bahan Alami Di Kandri Ethnic Gunungpati Semarang.”

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prinsip berkarya, proses produksi dan nilai estetis kerajinan dengan pemanfaatan bahan alami di kandri ethnic kota semarang.

Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi.

Hasil penelitian kerajinan dengan pemanfaatan bahan alami di kandri ethnic yaitu, kandri ethnic merupakan usaha rumahan yang memproduksi kerajinan dengan pemanfaatan bahan alami. Prinsip pembuatan karya meliputi, haruslah layak jual, bernuansa etnik, memiliki kesan ekspresi yang hidup, ukuran dan bentuk yang kecil,

28 Yulia Nor Safitri, dkk, “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Tanaman Rotan (Calamus sp) Oleh Masyarakat Desa Sungai Utara, Kalimantan Selatan Sebagai Bahan Pembuatan Booklet”, Jurnal Pendidikan Hayati, Vol. 7 No. 1 (2021), 11.

(37)

23

haruslah menggunakan pemanfaatan bahan alami melalui penentuan ide, persiapan alat, persiapan bahan dan proses berkarya. Nilai estetis bentuk kerajinan dengan pemanfaatan bahan alami di kandri ethnic ditampilkan dari ide, ukuran dan ekspresi yang ada didalam kerajinan dengan pemanfaatan bahan alami di kandri ethnic.29

Persamaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti tentang kerajinan dengan pemanfaatan bahan alam. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah lokasi penelitian, dan subyek penelitian.

f. Maila Khulaidah, 2020 yang berjudul “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan).” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prospek pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin dan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi oleh para pengrajin dalam menjalankan usaha kerajinan tangan anyaman plastik.

Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah termasuk jenis Deskriptif Kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

29 Satya Adhi Wicaksana, dkk, “Kerajinan Dengan Pemanfaatan Bahan Alami Di Kandri Ethnic Gunungpati Semarang.” Journal Of Arts Education, Vol. 9 No. 1 (2020), 71.

(38)

Hasil penelitian prospek pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin yaitu dalam mengembangkan usahanya, para pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik melihat dari tiga aspek yaitu dari segi omset, dari segi resiko dan dari segi peluang. Implikasi dari ketiga aspek tersebut ialah berkurangnya tingkat kemiskinan pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik.30

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama berfokus pada usaha kerajinan tangan. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah penelitian ini lebih fokus ke bahan plastik, sedangkan penilitian penulis berfokus pada bahan alam seperti kayu, bambu, batok kelapa, pelepah pisang, dll. Selain itu terdapat perbedaan pada lokasi dan subyek penelitian.

g. Puspita Sari, 2020 yang berjudul “Analisis Home Industry Pengolahan Kerajinan Kulit Dalam Meningkatkan Pendapatan Buruh Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada UKM Ramando Kerajinan Kulit Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah).” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui home industry pengolahan kerajinan kulit tersebut dapat memberikan

manfaat dalam meningkatkan pendapatan buruh yang bersangkutan.

30 Maila Khulaidah, “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2020), 15.

(39)

25

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field reseach), teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian analisis home industry pengolahan kerajinan kulit dalam meningkatkan pendapatan buruh menurut perspektif islam yaitu bahwa selain pendapatan dari bagi hasil yang dihasilkan oleh buruh terdapat pula pendapatan diluar gaji dan uang konsumsi bagi buruhnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, adapun pengaruh home industry ini adalah membantu perekonomian keluarga dan

meningkatkan pendapatan.31

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama berfokus pada kerajinan home industry. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah penelitian ini lebih fokus ke kerajinan kulit, sedangkan penelitian penulis berfokus pada kerajinan bahan alam. Selain itu terdapat perbedaan pada lokasi dan subyek penelitian.

h. Sylvia Nailuvary, dkk, 2020 yang berjudul “Strategi Pengembangan Produk Pada Handicraft Citra Mandiri di Desa tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai strategi pengembangan produk pada

31 Puspita Sari, “Analisis Home Industry Pengolahan Kerajinan Kulit Dalam Meningkatkan Pendapatan Buruh Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada UKM Ramando Kerajinan Kulit Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah)”, (Skripsi:

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung, 2020), 2.

(40)

handicraft Citra Mandiri di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten

Jember.

Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah termasuk pendekatan kualitatif, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan obnservasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi atau kesimpulan.

Hasil penelitian strategi pengembangan produk pada handicraft citra mandiri di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember yaitu handicraft citra mandiri menggunakan dua aspek strategi pengembangan produk, kedua hal tersebut meliputi diversifikasi produk dan strategi produk baru. Melalui strategi pengembangan produk diharapkan dapat meningkatkan stabilitas penjualan. Strategi pengembangan produk yang dilakukan di industri handicraft citra mandiri dalam menciptakan produk baru dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada, dengan tujuan memang untuk mengantisipasi kejenuhan akan suatu produk tertentu.32

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama berfokus pada produk handicraft. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah pada lokasi penelitian dan subyek penelitian.

32 Sylvia Nailuvary, dkk, “Strategi Pengembangan Produk pada Handicraft Citra Mandiri di Desa tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember”, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 14 No. 1 (2020), 189.

(41)

27

i. Rihardo Ardiansyah, 2019 yang berjudul “Ekonomi Kreatif Home Industry Kerajinan Bambu Di Desa Gintangan Kecamatan

Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Tahun 1980-2017.” Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis latar belakang berdirinya home industry kerajinan bambu dan untuk menganalisis perkembangan dan dampak home industry kerajinan anyaman bambu di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi.

Metode penelitian yang digunakan oleh penelitiann ini adalah penelitian sejarah, dan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ekonomi kreatif home industry kerajinan bambu di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi yaitu latar belakang berdirinya home industry kerajinan anyaman bambu di Desa Gintangan disebabkan seorang pengrajin anyaman bambu yang datang dari perantauan membawa sebuah inovasi produk anyaman yang terkesan lebih unik dan membuat warga antusias untuk belajar keterampilan baru, kerajinan ini mengalami pasang surut dalam perkembanganya. Dengan adanya kerajinan anyaman bambu di Desa Gintangan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi yang membuat perekonomian di desa tersebut dan status sosial masyarakatnya terangkat.33

33 Rihardo Ardiansyah, “Ekonomi Kreatif Home Industry Kerajinan Bambu Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Tahun 1980-2017”, (Skripsi: Universitas Jember, Jember, 2019), 9.

(42)

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti mengenai home industry kerajinan bambu. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan

penelitian penulis adalah pada fokus penelitian, penelitian ini lebih fokus ke sejarah perkembangan home industry, sedangkan penelitian penulis lebih berfokus pada inovasi produk handicraft. Selain itu perbedaanya juga pada lokasi penelitian dan subyek penelitian.

j. Khairani Alawiyah Matondang, dkk, 2018 yang berjudul

“Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Besiang Air dalam Meningkatkan Pendapat Penganyam (Studi Kasus di Kecamatan Sei Kepayang Barat).” Tujuan penelitan ini adalah untuk meningkatkat sumber daya manusia berbasis kerajinan lokal kerajinan besiang air di Kecamatan Sei Kepayang Barat.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan untuk teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi dan wawancara.

Hasil penelitian pengembangan ekonomi kreatif lokal besiang air dalam meningkatkan pendapatan penganyam yaitu kerajinan anyaman besiang air memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri.

Sayangnya, potensi ini terhambat dan tergerus arus modernitas di

(43)

29

kalangan masyarakat yang memberikan dampak tergerusnya eksistensi budaya kerajinan besiang air.34

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti mengenai kearifan lokal. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah pada fokus penelitian. Penelitian ini lebih fokus ke peningkatan sumber daya manusia. Sedangkan penelitian penulis lebih berfokus pada inovasi produknya.

Tabel 2.1

Tabulasi Penelitian Terdahulu

NO NAMA JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN

1. Mar’atus Solikhah 2021

Inovasi Produk Bambu Berdaya Saing Ekspor Di Gintangan Banyuwangi

1) Jenis penelitian 2) Teknik

pengumpu lan data 3) Objek

penelitian

1) Tahun penelitian 2) Lokasi

penelitian

2. Ayu Nurjanah 2021

Usaha Kerajinan Bambu Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Pada Usaha

Kerajinan Bambu di Desa Jadimulyo Kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur)

1) Jenis penelitian 2) Teknik

pengumpu lan data

1) Tahun penelitian 2) Lokasi

penelitian 3) Objek

penelitian

34 Khairani Alawiyah Matondang, ”Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Besiang Air dalam Meningkatkan Pendapat Penganyam (Study Kasus di Kecamatan Sei Kepayang Barat)”, NIAGAWAN, Vol. 7 No. 3, (2018), 182.

(44)

3. Martiani Gusmira Nantana 2021

Upaya Peningkatan Penghasilan

Pengrajin Bambu Di Desa Sermong Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat

1) Jenis penelitian 2) Teknik

pengumpu lan data

1) Tahun penelitian 2) Lokasi

penelitian 3) Subyek

penelitian 4. Yulia

Nor Safitri, dkk, 2021

Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam

Pemanfaatan Tanaman Rotan (Calamus sp) Oleh Masyarakat Desa Sungai Limas Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan Sebagai Bahan Pembuatan Booklet

1) Jenis penelitian

1) Teknik pengumpu lan data 2) Lokasi

penelitian

5. Satya Adhi Wicaksan a, dkk, 2020

Kerajinan Dengan Pemanfaatan Bahan Alami Di Kandri Ethnic Gunungpati Semarang

1) Jenis Penelitian 2) Teknik

Pengumpu lan Data

3) Lokasi Penelitian 4) Subyek

Penelitian 6. Maila

Khulaida h 2020

Prospek

Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan

Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)

1) Jenis penelitian 2) Teknik

pengumpu lan data

1) Tahun penelitian 2) Lokasi

penelitian 3) Objek

penelitian

7. Puspita Sari 2020

Analisis Home Industry Pengolahan Kerajinan Kulit Dalam

Meningkatkan Pendapatan Buruh Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada UKM

1) Jenis penelitian 2) Teknik

pengumpu lan data

1) Subyek Penelitian 2) Lokasi

penelitian 3) Objek

penelitian

(45)

31

Ramando Kerajinan Kulit Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah)

8. Sylvia Nailuvary , dkk, 2020

Strategi

Pengembangan Produk Pada Handicraft Citra Mandiri di Desa tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember

1) Jenis Penelitian 2) Teknik

Pengumpu lan Data

1) Subyek Penelitian 2) Lokasi

Penelitian

9. Rihardo Ardiansy ah 2019

Ekonomi Kreatif Home Industry Kerajinan Bambu Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten

Banyuwangi Tahun 1980-2017

1) Teknik Pengumpu lan data 2) Objek

Penelitian

1) Jenis Penelitian 2) Tahun

Penelitian 3) Lokasi

Penelitian

10. Khairani Alawiyah Matonda ng, dkk, 2018

Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Besiang Air dalam Meningkatkan Pendapat

Penganyam (Studi Kasus di Kecamatan Sei Kepayang Barat)

1) Jenis Penelitian

1) Teknik Pengumpu lan Data 2) Objek

Penelitian 3) Lokasi

Penelitian

Sumber : Diolah Dari Penelitian Terdahulu

Orisinalitas diatas, menunjukan bahwa adanya persamaan dan perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini.

Disisi lain penelitian yang akan dilakukan peneliti berkaitan dengan Inovasi Produk Bersumber Dari Faktor Produksi Berbasis Kearifan Lokal Di Kejaya Handicraft Banyuwangi.

(46)

Dari semua paparan diatas, maka perbedaan pokok penelitian ini dengan penelitian lainya adalah inovasi produk yang dilakukan berbeda.

Itulah perbedaan pokok dari penelitian ini dengan penelitian lainya.

B. Kajian Teori

Kajian teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti. Teori-teori yang akan digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenaranya. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Inovasi

Inovasi bersumber dari ilmu pengetahuan, kemampuan berpikir, motivasi, lingkungan, dan kemampuan berpikir kreatif.

Inovasi usaha diartikan sebagai pemampuan peningkatan mutu, proses, dan pelayanan. Inovasi juga diartikan sebagai gagasan baru, kebaharuan, proses kreatif, yang menghasilkan kebaharuan produk dan jasa.35

Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk-produk dan pelayanan-pelayanan, pengembangan pasar baru dan memperkenalkan bentuk-bentuk baru organisasi, perpaduan

35 Sisca, dkk. Manajemen Inovasi (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), 17-18.

(47)

33

berbagai aspek inovasi tersebut pada giliranya membentuk area inovasi.36

Perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif melalui tindakan inovasi. Mereka mendekati inovasi dalam arti yang lebih luas, termasuk teknologi baru dan cara baru untuk melakukan sesuatu.37

Dengan adanya inovasi, usaha kecil diharapkan mampu memperluas pasar dan pengembangan produk. Inovasi juga berfungsi sebagai perbaikan produk sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan adanya inovasi diharapkan produk yang dihasilkan oleh usaha kecil memiliki usia produk yang cukup lama dan sulit ditiru oleh pesaing. Produk yang dihasilkan lebih menarik bagi konsumen dan memberikan manfaat yang besar bagi konsumen.

a. Inovasi Produk

Inovasi produk adalah proses introduksi sebuah produk, jasa atau sistem baru yang membawa keberhasilan ekonomi bagi sebuah perusahaan serta membawa kesuksesan sosial bagi konsumen, komunitas atau lingkungan yang lebih luas.38

Inovasi produk tidak dapat disamakan dengan penemuan, sebuah inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, produk atau

36 A. A. Miftah, dkk, Budaya Bisnis Muslim Jambi Dalam Perspektif Kearifan Lokal, 149.

37 Mardia, dkk, Kewirausahaan, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), 67.

38 Eko Waluyo, dkk, Inovasi Dan Pengembangan Produk Pangan (Malang: UB Press, 2021), 5-6.

(48)

bagian dari teknologi yang telah dikembangkan dan dipasarkan untuk pelanggan yang yang dirasa sebagai suatu yang baru.39

Keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkungan pasar Global yang sangat kompetitif. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan inovasi produk yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan di pasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan.40

Terdapat tiga indikator dalam melakukan pengembangan inovasi produk, diantaranya sebagai berikut :41

1). Packaging Desain Produk

Packaging desain produk merupakan cara lain dalam

menambah nilai bagi pelanggan.

2). Varian Produk

Varian produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan yang lain, atau antara produk dimiliki dengan produk pesaing.

3). Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, yang meliputi daya tahan, kehandalan dan ketelitian yang dihasilkan.

b. Dimensi Inovasi Produk

39 Asnawati dan Herning Indriastuti, Analisis Inovasi Produk dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022), 9.

40 Luh Komang Candra Dewi, dkk, Entrepreneurial Marketing, Customer Relationship Marketing, Inovasi Produk Dan Daya Saing UKM (Bandung: CV. Media Sains Indonesia, 2021), 18-19.

41 Ibid., 9.

(49)

35

Terdapat tiga dimensi inovasi produk antara lain :42 1) Perluasan lini (line extensions)

Yaitu produk yang dihasilkan perusahaan bervariasi, sehingga memudahkan konsumen mencari barang sesuai kehendaknya.

2) Produk Baru (me too – product)

Yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar.

3) Produk benar-benar baru (new – to – the – world – product)

Adalah produk yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.

c. Tujuan Inovasi Produk

Inovasi produk dilakukan karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh manusia, adapun tujuan inovasi adalah sebagai berikut :43

1) Meningkatkan Kualitas

Tujuan inovasi di berbagai bidang adalah untuk meningkatkan kualitas dan juga nilai sesuatu hal yang sudah ada, baik itu produk atau layanan. Dengan adanya inovasi terbaru, diharapkan produk-produk tersebut memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih bernilai dari sebelumnya.

42 Yani Restiani Widjaja dan Widi Winarso, Bisnis Kreatif dan Inovasi, (Jakarta: Yayasan Barcode, 2019), 35

43 Ibid., 30-31

(50)

2) Mengurangi Biaya

Inovasi juga bertujuan untuk membantu mengurangi biaya, khususnya biaya tenaga kerja. Sebagai contoh, sekarang ini banyak diciptakan mesin atau peralatan yang dapat menggantikan tenaga manusia dalam proses produksi.

Dengan adanya mesin dan peralatan tersebut maka biaya tenaga kerja untuk produksi akan semakin berkurang. Selain itu, penggunaan mesin dan peralatan pada proses produksi barang/jasa tertentu akan menghasilkan kinerja lebih baik.

3) Menciptakan Pasar Baru

Dengan adanya produk yang lebih bernilai tinggi sebagai hasil dari inovasi, maka hal ini akan menciptakan pasar baru di masyarakat.

4) Memperluas Jangkauan Produk

Salah satu contohnya dapat kita lihat dari bisnis e- commerce seperti saat ini. Para pengusaha memperluas

jangkauan produk mereka dengan memanfaatkan internet yang dapat diakses lebih banyak calon konsumen potensial.

5) Mengganti Produk atau Layanan

Inovasi juga bertujuan untuk mengganti produk atau layanan yang dianggap kurang efektif atau efisien. Salah satunya dapat kita lihat inovasi yang terjadi pada mesin sepeda motor yang sekarang lebih hemat bensin.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja jenis kecacatan produk yang dihasilkan dari proses produksi, memperoleh pengetahuan mengenai faktor-faktor yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja jenis kecacatan produk yang dihasilkan dari proses produksi, memperoleh pengetahuan mengenai faktor-faktor yang

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi difusi inovasi, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut inovasi, jenis keputusan inovasi, saluran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Inovasi Produk,Harga dan Digital Marketing terhadap keputusan pembelian produk dari UNO.MALE.Secara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Toba Samosir dan mengetahui faktor

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk merekomendasikan produk inovasi pangan fungsional yang akan didukung standarnya, maka langkah selanjutnya adalah

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pngaruh citra merek, kualitas produk dan inovasi produk terhadap loyalitas konsumen mobil Avanza di Kabupaten Pasaman

Sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini, yaitu memanfaatkan rumah produksi untuk dapat memproduksi dan mengkomersialisasikan produk riset inovasi dengan brand